Anda di halaman 1dari 15

PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CAMPAKAMULYA
Jl. Raya Warungkadu KM. 05 CampakamulyaTelp. (0263)2342244 Kode Pos 43269
e-mail: pkm.campakamulya@gmail.com

KERANGKA ACUAN PROGRAM


KESEHATAN LINGKUNGAN (KESLING)

A. PENDAHULUAN
Upaya Penyehatan lingkungan adalah pengendalian faktor-faktor resiko
lingkungan fisik,biologis, sosial yang dapat menimbulkan hal-hal yang
merugikan kesehatan dan daya tahan hidup manusia. Permasalahan
kesehatan lingkungan ini merupakan masalah yang komplek dan merupakan
masalah kemanusiaan seutuhnya. Ruang lingkup yang luas terkait dengan
media lingkungan aie, udara, makanan, tanah dan limbah yang berada
ditempat permukiman, tempat umum, tempat kerja dan kawasam. Kondisi
yang dinamis dan melibatkan pemangku kepentingan yang luas memerlukan
koordinasi kerja sama semua pihak. Pelaksanaan kegiatan kesehatan
lingkungan akan berjalan secara effektif dan efisien sesuai tujuan yang
diharapkan, apabila dilakukan persiapan secara seksama, teliti, cermat dan
tepat. Persiaspan yang baik harus dilakukan pada semua jnejang
penyelenggara progra,m mulai dari tingkat pusat , Provinsi,kabupaten atau
kota, kecamatan maupun unit pelaksana teknis puskesmas campakamulya.
Begitu pentingnnya persiapan kegiatan ini maka menjadi salah satu kegiatan
pokok sanitarian di semua jenjang sehingga pemahaman tentang persiapan
kegiatan menjadi titik tolak dalam melaksanakan kompetensinya.

B. LATAR BELAKANG
Kondisi atau keadaan lingkungan merupakan factor penentu utama
derajat kesehatan masyarakat dalam suatu proses pengamatan, pencatatan,
penyuluhan,pendokumentasian secara verbal dan visual menurut prosedur
standar tertentu terhadap satu atau beberapa komponen lingkungan dengan
menggunakan satu atau beberapa parameter sebagai tolak ukur yang
dilakukan secara terencana, terjadwal, dan terkendali dalam satu siklus waktu
tertentu yang menekankan kegiatan pada sumber, ambient (lingkungan),
pemaparan dan dampak pada manusia.
Penyusunan kerangka acuan program ini mengacu pada Visi dan Misi dan Tata
nilai Puskesmas Campakamulya
a. Visi
- Campakamulya lebih sehat, Mandiri , Lebih maju Berkualitas pada
tahun 2022”
b. Misi
Adapun misi Puskesmas Campakamulya adalah sebagai berikut :
1. Menghasilkan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu, merata sesuai
tuntunan pasar.
2. Memberdayakan keluarga untuk hidup sehat secara mandiri
3. Menyelenggarakan lingkungan tempat tinggal dan tempat beraktivitas
yang sehat
4. Menyelenggarakan upaya penanggulangan dan pencegahan penyakit
menular serta tidak menular
5. Menyelenggarakan management puskesmas campakamulya yang
bermutu dan berkesinambungan

C. TUJUAN
Tujuan Umum
- KAP ini menjadi acuan kerja penyelenggaraan kesehatan lingkungan di
puskesmas campakamulya dengan harapan proses penyelenggaraan
program kesehatan lingkungan akan dapat terlaksana secara efisien dan
effektif serta dapat meningkatkan kinerja yang tinggi dan dapat bersinergi
dengan program program lain di puskesmas campakamulya
Tujuan Khusus
- Mempertahankan keterampilan petugas kesehatan di unit pelayanan
dalam pelaksanaan petugas kesehatan lingkungan
- Meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan dan meningkatkan
kesadaran masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan sehat
yangberdampak pada peningkatan derajat kesehatan lingkungan

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Pemeriksaan sarana air bersih
a. Pengawasan kualitas air ( pengambilan sample )
b. Perbaikan kualitas air ( Kaporisasi )
c. Inspeksi sanitasi pengawasan SAB
d. Memberikan penyuluhan terkait dengan kesehatan air bersih
2. Rumah Sehat
a. Inspeksi sanitasi perumahan
b. Penyuluhan kesehatan lingkungan
3. Pembinaan tempat-tempat umum
a. Inspeksi sanitasi sarana peribadatan
b. Inspeksi sanitasi Institusi pendidikan
c. Inspeksi sanitasi pasar
d. Inspeksi sanitasi Kolam renang
e. Inspeksi sanitasi Kantor
f. Inspeksi sanitasi Sarana Kesehatan
g. Inspeksi sanitasi Pondok pesantren
4. Penyehatan makanan dan minuman
a. Inspeksi sanitasi Jasa Boga
b. Inspeksi sanitasi Rumah makan
c. Inspeksi sanitasi Pedagang kaki lima
d. Inspeksi sanitasi kantin sekolah
e. Pengawasan kualitas air
f. Perbaikan kualitas air
g. Inspeksi sanitasi Pengawasan SAB
h. Memberikan penyuluhan terkain dengan kesehatan air bersih
5. STBM
a. Inspeksi sanitasi Jamban
b. Pelaksanaan dan monitoring STBM Sesuai Kepmenkes RI
NO.852/Menkes/SK/IX/2008 Tentang Strategi Nasional Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat Menekankan pada lima pilar yaitu:
- Stop BABS
- Cuci tangan pakai sabun (CTPS)
- Pengolahan air minum rumah tangga
- Pengolahan sampah domestik
- Pengolahan limbar Cair (SPAL) Rumah tangga yang aman
c. Pembuatan Jamban

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. penyuluhan dan diskusi
2. kunjungan lapangan
3. pembagian brosur dan leaflet
4. pemasangan banner ditempat-tempat strategis
5. monitoring dan evaluasi

F. SASARAN
1. Penyehatan Air
Sasaran KK yang menggunakan Sarana Air Bersih
2. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
Rumah-rumah yang berpenghuni di walayah kerja puskesmas
3. Pembinaan Tempat-Tempat Umum
Tempat-tempat umum yang memiliki potensi dampak besar terhadap
kesehatan masyarakat, missal : puskesmas, sekolah, pasar dan tempat
ibadan
4. Klinik Sanitasi
Penderita (pasien) yang menderita penyakit berbasis lingkungan
5. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
KK yang memiliki akses terhadap jamban
6. Pengawasan Depot Air Minum (DAM)
Seluruh depot air minum yang ada di wilayah kerja puskesmas
7. Penyehatan Makanan dan Minuman
Tempat pengolahan makanan (TPM) yang ada di wilayah kerja
puskesmas

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No KEGIATAN TAHUN 2019


Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 Menyusun rencana tahunan

2 Menyusun rencana bulanan

3 IS SAB dan SANBAS

4 IS Tempat –tempat umum

5 IS Tempat pengolahan makanan

6 Pemicuan stop BABS

7 Monev Pemicuan

8 Pembinaan DAM isi ulang

H. EVALUASI
Evaluasi dilakukan setiap 1 bulan sekali oleh pemegang program
kesehatan lingkungan puskesmas terhadap kegiatan yang dilaksanakan.
Adapun yang dievaluasi antara lain ketepatan waktu, ketepatan sasaran,
tempat pelaksanaan kegiatan, keterlibatan lintas sektor, kesesuaian dengan
aturan, serta hal-hal yang terkait pelaksanaan kegiatan. Dilakukan tindakan
korektif jika terjadi ketidaktepatan pelaksanaan kegiatan
I. CATATAN DAN PELAPORAN
1. laporan pelaksanaan kegiatan disusun pada tiap akhir kegiatan paling
lambat satu minggu setelah kegiatan dilaksanakan
2. Evaluasi dan tindaklanjut terhadap setiap kegiatan ini dilakukan paling
lambat satu bulan setelah kegiatan dilakukan
3. Pelaporan ke Dinas Kesehatan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali

Mengetahui Campakamulya 21 Mei 2019


Kepala Puskesmas Campakamulya Penanggung Jawab Program

Tb.Wahyu Rahayu,SKM Iseu Fatwa Nurfadilah,Amd.Kes


NIP. 19700504 199003 1 003
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CAMPAKAMULYA
Jl. Raya Warungkadu KM. 05 CampakamulyaTelp. (0263)2342244 Kode Pos 43269
e-mail: pkm.campakamulya@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


TEMPAT – TEMPAT UMUM (TTU)

A. PENDAHULUAN
Tempat-tempat umum adalah suatu tempat dimana bersifat umum (semua orang)
dapat masuk ke tempat tersebut untuk berkumpul melakukan kegiatan baik secara
insidentil maupun terus menerus. Jadi tempat – tempat umum adalah suatu usaha untuk
mengawasi dan mencegah kerugian akibat dari tempat – tempat umum terutama yang
erat hubungannya dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit. Tempat – tempat
umum merupakan tempat kegiatan bagi umum yang mempunyai tempat sarana dan
kegiatan tetap yang diselenggarakan oleh badan pemerintah, swasta dan atau
perorangan yang dipergunakan langsung oleh masyarakat.
Setiap aktivitas yang dilakukan oleh manusia sangat erat interaksinya dengan
tempat – tempat umum, baik untuk bekerja, melakukan interaksi social, belajar maupun
melakukan aktivitas lainnya. Tempat – tempat umum memiliki potensi sebagai tempat
terjadinya penularan penyakit, penularan lingkungan ataupun gangguan kesehatan
lainnya. Kondisi lingkungan tempat – tempat umum yang tidak terpelihara akan
menambah besarnya resiko penyebaran penyakit serta penularan lingkungan sehingga
perlu dilakukan upaya pencegahan dengan menerapkan sanitasi lingkungan yang baik
dan tempat – tempat umum perlu dijaga sanitasinya.

B. LATAR BELAKANG
Sanitasi tempat – tempat umum sangatlah penting dijaga sanitasinya agar tidak
menimbulkan berbagai masalah kesehatan, misalnya menimbulkan penyakit berbasis
lingkungan.

C. TUJUAN
Tujuan Umum :
- untuk meningkatkan agar masyarakat mengerti dan memelihara akan
keberadaan tempat – tempat umum di wilayah kerja puskesmas

Tujuan Khusus :
- untuk mengetahui sanitasi SAB di TTU
- untuk mengetahui sanitasi pembuangan kotoran di TTU
- untuk mengetahui sanitasi pengelolaan limbah cair di TTU
- untuk mengetahui sanitasi pengelolaan sampah di TTU
- untuk mengetahui sanitasi kualitas bangunan yang terpelihara dengan baik yang
memenuhi syarat kesehatan TTU
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Pembinaan dan pengawasan terhadap sarana tempat – tempat umum (TTU)

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan yang bersifat monitoring atau inspeksi terhadap sarana tempat – tempat
umum (TTU) yang ada di wilayah kerja puskesmas

F. SASARAN
- Tempat ibadah (masjid atau gereja)
- Sekolah
- Kolam renang
- Pasar
- Pemangkas rambut
- Salon
- Rumah sakit
- Rumah bersain
- Pertokoan
- Hotel

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Setiap bulan untuk pembinaan dan pengawasan

H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN

Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggungjawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas.
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CAMPAKAMULYA
Jl. Raya Warungkadu KM. 05 CampakamulyaTelp. (0263)2342244 Kode Pos 43269
e-mail: pkm.campakamulya@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM)

A. PENDAHULUAN
Rumah makan, depot dan warung adalah setiap tempat usaha komersil yang lengkap
kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya. Hygiene
sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang, tempat dan
perlengkapan yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan.
Pengawasan sanitasi makanan pada rumah makan, depot, warung, adalah pemantauan
secara terus menerus terhadap rumah makan, depot, warung atas perkembangan tindakan atau
kegiatan atau persyaratan sanitasi makanan dan keadaan yang terdapat setelah usaha tindak
lanjut dari pemeriksaan.
Pemeriksaan merupakan usaha melihat dan menyaksikan secara langsung serta menilai
tentang keadaan, tindakan atau kegiatan yang dilakukan serta memberikan petunjuk / saran
perbaikan. Kegiatan pengawasan sanitasi makanan meliputi pendataan tempat pengelolaan
makanan, pemeriksaan berkala, member saran perbaikan, melakukan kunjungan kembali,
memberi peringatan dan rekomendasi kepada pihak terkait serta laporan hasil pengawasan.

B. LATAR BELAKANG
Berdasarkan pengamatan awal beberapa rumah makan, depot dan warung yang
letaknya cukup strategis dan sering dilalui banyak kendaraan bermotor, ada beberapa penjamah
makanan yang menunjukkan perilakuyang tidak sehatdalam menjamah makanan, missal
menggunakan lap kotor untuk membersihkan meja dan mengolah makanan ketika sedang sakit.
Demikian juga dengan sarana disekitarnya, dimana sering ditemukan adanya rumah
makan , depot, warung yang melakukan pencucian peralatan makanan tanpa menggunakan
sabun, peralatan hanya dicelupkan ke sumber air pencucian yang sudah kotor, serta bahan
makanan belum jadi disimpan dalam ruangan yang tidak dilengkapi dengan pelindung dari
hama.
C. TUJUAN
Tujuan umum :
- Untuk mengetahui persyaratan sanitasi tempat pengelolaan makanan (TPM) dan mampu
menerapkan persyaratan dan teknik pembersihan atau pemeliharaan di ruangan tempat
pengelolaan makanan (TPM) agar terhindar dari resiko pencemaran.

Tujuan khusus:
- Untuk mengetahui lokasi / letak bangunan
- Untuk mengetahui ruangan pengolahan
- Untuk mengetahui tempat pencucian alat dan bahan makanan
- Untuk mengetahui tempat sampah
- Untuk mengetahui cara pembersihan dan tempat pemeliharaan
- Untuk mengetahui tempat cuci tangan
- Untuk mengetahui sarana air bersih (SAB)
- Untuk mengetahui jamban

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pembinaan dan pengawasan terhadap sarana tempat pengelolahan makanan (TPM).

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan yang bersifat monitoring atau inspeksi terhadap sarana tempat pengelolaan
makanan (TPM) yang ada di wilayah kerja puskesmas.

F. SASARAN
- Rumah makan
- Restoran
- Jasa boga / catering
- Industri makanan
- Kantin
- Warung
- Makanan jajanan

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Setiap bulan untuk pembinaan dan pengawasan.

H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas.
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CAMPAKAMULYA
Jl. Raya Warungkadu KM. 05 CampakamulyaTelp. (0263)2342244 Kode Pos 43269
e-mail: pkm.campakamulya@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


DEPOT AIR MINUM (DAM)

A. PENDAHULUAN
Air sangat diperlukan oleh tubuh manusia seperti halnya udara dan makanan. Tanpa air
manusia tidak akan bertahan hidup lama. Selain berguna untuk manusia, air juga diperlukan
oleh makhluk hidup lain misalnya hewan dan tumbuh-tumbuhan. Bagi manusia air diperlukan
untuk menunjang kehidupan antara lain dalam kondisi yang layak untuk diminum tanpa
mengganggu kesehatan atau air yang harus dimasak terlebih dahulu sebelum dapat diminum.
Air minum untuk tubuh manusia berguna untuk menjaga keseimbangan metabolism dan
fisiologi tubuh setiap waktu. Konsumsi air diperlukan karenasetiap saat tubuh bekerja dan
berproses. Disamping itu air juga digunakan untuk melarutkan dan mengolah makanan agar
dapat dicerna tubuh manusia dan kehidupan dari berjuta sel. Komponen terbanyak dari sel
adalah air. Apabila kekurangan cairan sel tubuh akan menciut dan tidak dapat berfungsi dengan
baik. Begitu pula air merupakan bagian EKSKRETA CAIR (keringat, air seni, air mata), uap
pernapasan, dan cairan tubuh (darah, lymphe).

B. LATAR BELAKANG
Kebutuhan penduduk terhadap air minum dapat dipenuhi melalui air yang dialirkan
melalui saluran perpipaan (PAM), air minum dalam kemasan (AMDK), maupun depot air minum
(DAM). Selain itu air tanah dangkal dari sumur – sumur gali (SG) atau pompa serta air hujan
yang diolah oleh penduduk menjadi air minum setelah di masak terlebih dahulu.
Kecenderungan penduduk untuk mengkonsumsi air minum siap pakai sangat besar,
sehingga usaha depot pengisian air minum tumbuh subur. Perlu dilakukan pengawasan,
pembinaan dan pengawasan kualitas air dari DAM agar selalu aman dan sehat untuk
dikonsumsi masyarakat.

C. TUJUAN
Tujuan Umum :
- Terlindunginya masyarakat dari potensi penyakit akibat konsumsi air minum yang
berasal dari depot air minum (DAM). Dengan demikian masyarakat akan terhindar dari
kemungkianan resiko terkenan penyakit bawaan air.

Tujuan Khusus :
- Terisolasinya hygiene sanitasi depot air minum (DAM) di seluruh masyarakat
- Terlaksananya pembinaan dan pengawasan oleh petugas kesehatan kabupaten / kota
sehingga dapat menjamin mutu air minum yang dijual
- Terlaksananya praktek penyelenggaraan depot air minum (DAM) yang melaksanakan
kaidah hygiene sanitasi serta perlakuan hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam melayani
masyarakat
- Teridentifikasinya masalah depot air minum (DAM) yang harus dibina oleh pemerintah
daerah baik di kabupaten / kota.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pembinaan dan pengawasan Depot Air Minum (DAM).

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Cara umum dalam melaksanakan kegiatan ini adalah di dalam gedung berupa konseling
dan di luar gedung berupa pembinaan.
Kegiatan bersifat monitoring (inspeksi sanitasi) terhadap depot air minum (DAM) dan
pemeriksaan sampel air depot air minum (DAM) yang ada di wilayah kerja puskesmas kebomas.

F. SASARAN
Seluruh Depot Air Minum (DAM) yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kebomas.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


- Setiap bulan untuk pembinaan dan pengawasan
- Pemeriksaan sampel air DAM setiap 3 bulan sekali
H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap tiga bulan sekali.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas.
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CAMPAKAMULYA
Jl. Raya Warungkadu KM. 05 CampakamulyaTelp. (0263)2342244 Kode Pos 43269
e-mail: pkm.campakamulya@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


SARANA AIR BERSIH (SAB)

A. PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, keamanan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
optimal (UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992). Untuk mencapai tujuan tersebut berbagai program
atau kegiatan telah dan akan dilaksanakan atau dikembangkan baik oleh pemerintah, swasta
maupun masyarakat, salah satu diantaranya adalah program penyediaan air bersih.
Sesuai dengan penjelasan dalan undang – undang kesehatan No. 23 Tahun 1992 yang
dimaksud dengan penyehatan air meliputi pengemanan dan penetapan kualitas air untuk
berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia.
Dalam kaitan dengan hal – hal tersebut maka seharusnya air bersih yang digunakan
slain harus mencukupi dalam arti kuantitas untuk kebutuhan sehari – hari dan juga harus
memenuhi persyaratan kualitas yang telah ditetapkan baik kualitas fisik, bakteriologis maupun
kimia. Pendekatan penyehatan air diawali dengan kegiatan pengawasan kualitas air yang
ditindak lanjuti oleh kegiatan perbaikan kualitas air dan pembinaan pemakai air untuk
pengamanan kualitas air dengan melibatkan peran serta masyarakat.

B. LATAR BELAKANG
Program penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan tujuannya adalah
menyediakan air bersih dan sarana sanitasi yang memadai serta memenuhi syarat kesehatn.
Program ini diharapkan dapat memperbaiki status kesehatan msyarakat melalui
penurunan angka kesakitan yang disebabkan oleh penyakit yang ditularkan melalui air.

C. TUJUAN
Tujuan Umum :
- Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam mengamankan
kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan kehidupan manusia.

Tujuan Khusus :
- Terpantaunya kualitas air melalui upaya pengawasan
1. Berlakunya kualitas air yang memenuhi syarat kesehatan
2. Meningkatnya kualitas air melaui upaya perbaikan
3. Meningkatnya pengertian, kesadaran, kemauan melakukan pengawasan kualitas air

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan pokok penyehatan air dalam pelaksanaan program penyediaan dan
pengelolaan air bersih yaitu pengawsan kualitas air, perbaikan kualitas air, pembinaan pemakai
air.
Penyehatan air diawali dengan pengawasan kualitas air yang ditindak lanjuti oleh
kegiatan perbaikan kualitas air dan pembinaan pemakai air untuk pengamanan kualitas air
dengan melibatkan peranserta masyarakat.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Kegiatan bersifat monitoring (inspeksi sanitasi) terhadap sarana air bersih (SAB) yang
adal di wilayah kerja puskesmas.

F. SASARAN
- Masyarakat atau KK yang menggunakan sarana air bersih (SAB)
- Daerah pariwisata

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


- Setiap bulan
- Pemeriksaan sampel SAB apabila ada proyek APBD dalam satu tahun

H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas.
PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CAMPAKAMULYA
Jl. Raya Warungkadu KM. 05 CampakamulyaTelp. (0263)2342244 Kode Pos 43269
e-mail: pkm.campakamulya@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


KLINIK SANITASI

A. PENDAHULUAN
Klinik sanitasi merupakan suatu upaya atau kegiatan yang mengintegrasikan pelayanan
kesehatan promotif, prefentif, dan kuratif yang difokuskan pada penduduk yang beresiko tinggi
untuk mengatasi masalah penyakit yang berbasis lingkungan dan masalah kesehatan
lingkungan pemukiman.
Anamnesa adalah wawancara terhadap pasien atau kelurganya mengenai :
- Keluhan utama
- Keluhan tambahan
- Riwayat penyakit terdahulu
- Riwayat penyakit keluarga
- Lamanya sakit
- Kondisi lingkungan
- Sarana sanitasi yang digunakan
Konseling adalah komunikasi antara dua orang atau lebih antara petugas konseling dan
pasien atau klien yang memutuskan untuk bekerja sama sehingga pasien dan klien dapat
mengenali dan memecahkan masalah kesehatan lingkungan secara mandiri maupun dengan
bantuan pihak lain.

B. LATAR BELAKANG
1. Penyakit – penyakit yang berhubungan dengan air meliputi : penyakit diare, demam
berdarah, malaria dan kulit.
2. Penyakit – penyakit yang penularannya berkaitan dengan kondisi perumahan dan
lingkungan yang jelek antara lain ISPA dan TB Paru
3. Penyakit – penyakit yang penyebabnya atau cara penularannya melalui makanan
antara lain : diare, kecacingam dan keracunan makanan
4. Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan penggunaan bahan kimia dan
pestisida di rumah tangga.

C. TUJUAN
Tujuan Umum :
- Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui upaya prefentif, kuratif dan promotif
yang dilakukan secara terpadu, terarah dan terus menerus.

Tujuan Khusus :
- Terciptanya keterpaduan kegiatan lintas program dan lintas sector dalam program
pemberantasan penyakit menular dan penyehatan lingkungan dengan memberdayakan
masyarakat.
- Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, kemampua dari perilaku masyarakat (pasien,
klien, dan masyarakat) untuk mewujudkan lingkungan dan perilaku hidup bersihd an
sehat.
- Meningkatnya pengetahuan, kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk mencegah
dan menanggulangi penyakit berbasis lingkungan serta masalah kesehatan lingkungan
dengan sumber daya yang ada
- Menurunnya angka penyakit berbasis lingkungan dan meningkatnya kondisi kesehatan
lingkungan

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Penderita atau pasien yang menderita penyakit berbasis lingkungan yang datang ke
puskesmas

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Di dalam gedung yaitu di puskesmas
2. Di luar gedung yaitu di posyandu dan pada waktu kunjungan rumah atau kunjungan
lapangan

F. SASARAN
1. Penderita penyakit / pasien/ keluarga yang berhubungan dengan masalah kesehatan
lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan yang datang ke puskesmas
2. Masyarakat umum atau klien yang mempunyai masalah kesehatan lingkungan dan
penyakit berbasis lingkungan yang datang ke puskesmas
3. Penderita penyakit / pasien / keluarga yang berhubungan dengan masalah kesehatan
lingkungan, dan penyakit yang berbasis lingkungan yang dikunjungi rumahnya
4. Masyarakat umum / klien yang mempunyai masalah kesehatan lingkungan dan penyakit
yang berbasis lingkungan yang daerahnya dikunjungi.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


- Di dalam gedung pelaksnaan dilakukan setiap hari senin – kamis.
- Di luar gedung pelaksanaan dilakukan sesuai jadwal posyandu

H. EVALUASI PELAKSANAAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan dilaksanakan oleh penanggung jawab program dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai