Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, segala puji bagi penulis kepada Allah SWT. Atas segala
rahmat dan nikmat-Nya. Tak lupa juga saya curahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang senantiasa kita harapkan syafa’atnya di yaumil qiyamah
nanti, sehingga dapat menyelesaikan tugas mata kuliah “ Manajemen Kelas”
dengan baik.
Saya mengaharapkan semoga tugas kuliah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua terutama kita beragama Islam, khususnya mahasiswa Sekolah Tinggi
Agama Islam Darul Ulum Kandangan guna menambah wawasan dan pengetahuan
kita di makalah ini. Dengan terbuatnya makalah ini terutama penulis sangat ingin
mengaplikasikannya saat kelak nanti menjadi seorang pengajar bukan lagi yang
diajar.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Rumusan masalah
1
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana hubungan lingkungan psikososial dengan
perkembangan siswa
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh-pengaruh lingkungan psikososial
dengan pengelolaan murid dalam kelas
3. Untuk mengetahui upaya dalam mengelola lingkungan sosial murid
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Erni Widiyanti, Disertasi Doktor: Pengaruh Lingkungan Terhadap Tumbuh Kembang
Psikososial Anak Klien di Panti Sosial Bina Karya Sidomulyo Yogyakarta, (yogyakarta: UIN
Sunan Kalijaga, 2015), h. 2
3
tersebut maka terjadi penyimpangan perilaku, anak tidak mau mengerjakan tugas
sekolah, membangkang pada orang tua untuk mengerjakan tugas, tidak ada
kemauan untuk bersaing dan terkesan malas, tidak mau terlibat dalam kegiatan
kelompok, memisahkan diri dari teman sepermainan dan teman sekolah. Akibat
dari penyimpangan tersebut anak menjadi rendah diri.
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan ikatan
kebersamaan dan ikatan emosional dan mengidentifikasikan diri mereka sebagai
bagian dari keluarga. Keluarga yang memiliki usia anak sekolah mempunyai tugas
perkembangan dimana pada tahap ini kelurga membantu anak untuk bersosialisasi
terhadap lingkungan diluar umah, sekolah dan lingkungan lebih luas, mendorong
anak untuk mencapai perkembangan daya intelektual. Menyediakan aktifitas
untuk anak, menyesuaikan pada aktifitas komuniti dengan mengikut sertakan
anak. Memenuhi kebutuhan yang meningkat termasuk biaya kehidupan dan
kesehatan anggota keluarga.
Keluarga khususnya orang tua sangat berperan penting dalam
perkembangan psikososial anak. Ayah yang berperan sebagai mencari nafkah,
pendidik, pelindung, pemberi rasa aman bagi setiap anggota keluarga sedangkan
ibu berperan sebagai pengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak-anak,
pelindung keluarga dan anak berperan sesuai dengan perkembangannya, baik
secara fisik, mental, spiritual, dan perkembangan psikososial. Pengaruh oran tua
terhadap perkembangan psikososial anak sangatlah besar. Perilaku orang tua
didalam sebuah keluarga akan dilihat dan ditiru oleh anak nya dalam jangka
waktu tertentu.
Peran orang tua didalam perkembangan psikososial anak yaitu melibatkan
anak didalam kegiatan sehari-hari yang sederhana dirumah (seperti membuat kue
dan merapikan tempat tidur), puji keberhasilan yang dicapai oleh anak,
diskusikan dengan anak mengenai harapannya dalam berinteraksi dan belajar,
tidak menuntut anak dalam hal-hal yang tidak sesuai dengan kemampuannya
(menerima anak apa adanya), bantu kemampuan belajar, tidak menyalahkan dan
menghina anak, beri contoh cara menerima orang lain apa adanya, beri
kesempatan untuk mengikuti aktifitas kelompok yang terorganisasi, buat atau
4
tetapkan aturan disiplin dirumah bersama anak. Peran orang tua sangat penting
dalam perkembangan psikososial anak pada masa ini, karena pada masa ini anak
usia sekolah akan peningkatan kemampuan dalam berbagai hal, termasuk interaksi
dan berprestasi belajar untuk menghasilkan suatu karya berdasarkan kemampuan
diri sendiri. Pencapaian kemampuan ini akan membuat dirinya bangga. Hambatan
atau kegagalan untuk hal tersebut menyebabkan anak merasa rendah diri, sehingga
pada masa dewasa akan mengalami hambatan dalam bersosialisasi. 2
Hubungan antara lingkungan psikologi dan sosial dengan perkembangan
murid timbul karena adanya beberapa kebutuhan perkembangan tertentu yang
sangat bergantung dari kondisi-kondisi sosial.
Perlunya guru dalam memahami berbagai kebutuhan perkembangan pada
lingkungan psikososial ini adalah dalam rangka menghindari kelainan-kelainan
yang biasanya timbul dalam pengelolaan manajemen kelas.
Anak yang biasanya dimasukkan dalam golongan anak berkelainan karena
pengaruh lingkungan pada umumnya menunjukkan kelaina itu dilapangan.
Menurut penelitian yang dilakukan belakangan ini, yang membuat anak dari
kelompok ini menunjukkan kelainan. Berdasarkan sumber itu biasanya anak-anak
ini digolongkan dalam
1. Anak yang ditolak (reject child) orang tuanya
2. Anak yang dimanjakan dan disebut anak manja
3. Anak yang tidak disukai oleh teman-temannya karena keadaan tubuhnya
4. Anak keras kepala
5. Anak nakal3
5
melaksanakan aktiftas-aktifitas untuk kelangsungan hidupnya. Lingkungan adalah
segala sesuatu yang mengelilingi individu sepanjang hidupnya, lingkungan terdiri
dari dua yaitu lingkungan fisik dan lingkungan psikologis.
Masa remaja disebut pula sebagai masa social hunger (kehausan sosial)
yang ditandai dengan adanya keinginan untuk bergaul dan diterima di lingkungan
kelompok sebayanya (peer group). Penolakan dari peer group dapat
menimbulkan frustasi dan menjadikan dia sebagai isolated dan merasa rendah
diri. Problema perilaku sosial remaja tidak hanya terjadi dengan kelompok
sebayanya. Namun juga dapat terjadi dengan orang tua dan dewasa lainnya,
termasuk dengan guru disekolah. Pada masa remaja juga ditandai juga dengan
adanya keinginan untuk mencoba-coba dan menguji kemapanan norma yang ada.
Jika tidak terbimbing, mungkin saja akan berkembang menjadi konflik nilai dalam
dirinya maupun dengan lingkungannya.
Tiap individu mempunyai pembawaan sendiri-sendiri yang satu sama lain
berbeda. Dalam hubungannya dengan lingkungan sosial, manusia selalu
mengadakan reaksi. Dari reaksi ini dapat diketahui bahwa lingkungan yang sama
belum tentu menghasilkan reaksi yang sama secara praktis. Adanya perbedaan
lingkungan sosial dapat disebabkan perbedaan pola kepribadian, bangsa, usia,
jenis kelamin, minat, pendidikan, dll.
Hal-hal tersebut secara tidak langsung membawa pengaruh-pengaruh dalam
lingkungan kelas (seperti kelainan dan gangguan kelas) yang secara langsung
akan menjadi penghambat dalam pengelolaan kelas. Beberapa pengaruh tersebut
adalah:
1. Kelas adalah kumpulan dari beberapa anak didik yang memiliki background
yang berbeda.
2. Anak didik yang memiliki kelainan perkembangan tidak bisa berinteraksi
secara normal dalam lingkungan kelas.
3. Kelainan-kelainan tersebut dapat dilihat dari segi fisik maupun psikis.
4. Pola background tiap anak yang berbeda tersebut, membuat guru harus ekstra
me-manage kelas tersebut.
6
Pengaruh-pengaruh tersebut menjadi salah satu batu andungan guru dalam
menjalankan manajemen kelas. Namun, perlu dipahami bahwa guru dalam
menghadapi hal ini harus bersifat arif dan bijaksana. Karena pengaruh lingkunan
psikososial murid telah menjadi bagian dari hidupnya. Sehingga, untuk mengelola
kelas yang majemuk guru harus mempunyai trik-trik tersendiri dalam
menjalankannya, guru harus benar-benar memahami tentang konsep lingkungan
psikososial murid dan ilmu psikologi perkembangan untuk diterapkan dalam
manajemen kelas. 4
4
B. Suryosubroto, Dasar Dasar Psikologi Untuk Pendidikan di Sekolah, ( Prima
Karya, Jakarta, 1988), h. 78-79
7
dengan kehendak guru, maka guru mengadakan interaksi yang dominatif.
Namun, sebaiknya guru memberikan fasilitas untuk merasakan merasakan
dan berfikir sesuai kemampuannya dalam usaha berinteraksi dengan sesama
dan guru. Interaksi ini disebut interaksi sosial integratif. Apabila proses ini
dijalankan dengan maksimal maka pada pengembangan murid akan tampak
dan guru dapat memahami muridnya sehingga bisa melakukan kegiatan
manajemen kelas.
4. Guru perlu mendalami ilmu manajemen kelas
guru yang ingin menjalankan manajemen kelas, harus benar-benar
mengetahui konsep penerapan manajemen kelas itu sendiri. Supaya nantinya
tidak tejadi kerancuan, kesalahpahaman, dan kegagalan dalam
menjalankannya.
5. Guru perlu memahami ilmu psikologi perkembangan dan sosial
guru harus pula memahami ilmu psikologi perkembangan dan sosial agar
manajemen kelas dapat berjalan efektif ditinjau dari lingkungan
psikososialnya.
6. Guru perlu memahami diri sendiri
ini merupakan hal yang selalu dilupakan oleh guru. Seorang guru hendaknya
memiliki kepribadian yang baik, pengetahuan yang luas, liku-liku
perkembangan manusia (sehingga guru terlebih dahulu memahami dirinya
sebelum memahami anak muridnya).5
5
B. Suryosubroto, Dasar Dasar Psikologi Untuk Pendidikan di Sekolah, (Prima Karya,
Jakarta, 1988), h. 80-81
8
BAB III
PENUTUP
SIMPULAN
Manajemen kelas berfungsi sebagai upaya mendayagunakan potensi kelas
berupa murid dan sarana. Dalam perjalanan prosesnya ditemukan bahwa kelas
terdiri dari anak murid yang berbeda-beda. Manajemen kelas bertujuan untuk
menciptakan kondisi dalam kelompok, guru harus memiliki norma / aturan dalam
kelas, sehingga kemajemukan kelas diciptakan kondisi yang baik.
9
DAFTAR PUSTAKA
Widiyanti, Erni. 2015. Pengaruh Lingkungan Terhadap Tumbuh Kembang
Psikososial Anak Klien di Panti Sosial Bina Karya Sidomulyo Yogyakarta.
Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga
10