Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Ikhwanudin.2017@student.uny.ac.id
Abstrak - Semakin besar jumlah gangguan, tanah penyulang ini lebih besar dari arus kapasitif
berarti keandalan sistem makin rendah begitu juga yang mengalir, maka rele tanah tidak akan bekerja
sebaliknya. Salah satu gangguan yang sering terjadi (penyulang sehat tidak ikut padam).
adalah Sympathetic Trip Peristiwa ini pada umumnya Gardu Induk 150 kV Wirobrajan terletak di
disebut trip ikutan atau palsu. Hal ini dapat mengganggu Jl. R. E. Martadinata No. 1, Wirobrajan, merupakan
keandalan system dan kontinuitas sistem jaringan yang gardu induk jenis GIS (Gas Insulated Switchgear).
sehat. Seperti pada gardu induk 150 kv wirobrajan. Gardu induk 150 kV Wirobrajan merupakan
Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui dan klasifikasi gardu induk yang menggunakan isolasi gas
memahami tentang gangguan sympathetic trip dan SF6 (Sulfur Hexafluoride). Gardu induk 150 kV
analisis nilai setting relay pengaman arus lebih Wirobrajan memiliki dua buah transformator yaitu
(overcurrent) dan gangguan tanah (groud fault) yang trafosformator 1 berkapasitas 60 MVA dan
ada disistem distribusi tenaga listrik yang mengambil transformator 2 berkapasitas 60 MVA. Gardu Induk
objek penelitian di Gardu Induk 150 KV Wirobrajan
Wirobrajan 150 kV memiliki 12 penyulang (feeder),
yang beralamat di Jl. R. E. Martadinata No. 1,
pada transformator 1 memiliki 6 penyulang (feeder)
Wirobrajan, Yogyakarta. Serta dapat melakukan
yaitu (WBN1, WBN2, WBN3, WBN4, WBN5,
pemodelan single line diagram dan setting relay
WBN6 dan WBN7) sedangkan transformator 2
pengaman pada gardu induk tersebut menggunakan
memiliki 6 penyulang (feeder) yaitu (WBN8, WBN9,
data yang didapat yang selanjutnya dianalisis sehingga
WBN10, WBN11 dan WBN12).
dapat dituangkan kedalam bentuk simulasi software
ETAP 12.6.0, sehingga bisa disimpulkan bahwa gardu
Sistem pendistribusian energi listrik
induk tersebut terdapat potensi gangguan sympathetic membutuhkan keandalan yang baik, secara kontinuitas
trip atau tidak. pelayanan yang baik kepada konsumen, karena
penyediaan tenaga listrik yang stabil dan kontinyu
Kata Kunci : Sympathetic Trip, Etap merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam
memenuhi kebutuhan tenaga listrik. Untuk menjaga
BAB I. PENDAHULUAN kontinuitas penyaluran tenaga listrik diperlukan sistem
Sistem tenaga listrik harus dapat mempunyai proteksi yang dapat melindungi sistem tenaga tersebut
keandalan yang baik, yang secara kontinyu dapat apabila terjadi gangguan.
melayani kebutuhan energi listrik. Salah satu Salah satu gangguan yang terjadi pada sistem
penunjangnya adalah sistem pengaman yang baik. distribusi adalah sympathetic trip, yaitu sebuah
Gangguan bisa saja terjadi meskipun sudah dilengkapi gangguan dimana PMT dari penyulang yang normal
dengan alat proteksi. Salah satu gangguan yang terjadi ikut menjadi trip, akibat dari penyulang lain yang
adalah sympathetic trip. Sympathetic trip ini sedang mengalami gangguan hubung singkat. Pada
disebabkan karena adanya gangguan hubungan umumnya saat keadaan normal jika terjadi gangguan
pendek satu fasa ke tanah, dimana saat kejadian hubung singkat pada sebuah penyulang, relay pada
tersebut, arus kapasitif yang dikandung penyulang penyulang itu sendiri yang bekerja mengamankan
yang tidak terganggu (penyulang sehat) mengalir gangguan, dan tidak mempengaruhi relay penyulang
menuju titik gangguan dan melalui rele tanah lain. Hal ini tentu merugikan para pelanggan, karena
penyulang sehat. Bila setelan rele tanah ini lebih kecil proses produksi mereka terhenti dan di pihak PLN
dari besar arus kapasitif yang mengalir, maka rele menjadi kerugian besar karena terjadi pemadaman
tanah ini akan bekerja dan mengirim sinyal ke luas sehingga banyak tenaga listrik yang tidak terjual.
pemutus tenaga untuk trip. Sedangkan bila setelan rele
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
(Gambar 9. Setting perbaikan time dial overcurrent [1] Sihombing, Mitro. “Evaluasi Koordinasi Rele
relay 16) Proteksi Pada Penyulang Distribusi 20 kV
Terhadap Kemungkinan Gangguan Sympathtetic
Hasil yang diperoleh adalah perubahan posisi Tripping Sewaktu Gangguan Satu Fasa Ke
grafik relay 16 menjadi lebih tinggi. Posisi grafik relay Tanah”, Jurusan Teknik Elektro Universitas
16 sebelum di perbaiki (time dial 0,11) berada di Sumatera Utara, Medan, 2012.
bawah grafik relay 11. Setelah di perbaiki (time dial [2] Penangsang, Ontoseno. “Analisis Sympathetic
0,26), posisi grafik relay 16 menjadi berada di atas Trip pada Penyulang Ungasan dan Bali Resort,
grafik relay 11. Sehingga grafik relay 16 dan grafik Bali”, Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi
relay 11 tidak bersinggungan lagi. Sepuluh Nopember, Surabaya, 2012.
[3] Pamuji, Pupung. “Analisis Dan Simulasi
Sympathetic Trip Pada Gardu Induk 150 Kv
Wirobrajan Menggunakan Software Etap 12.6.0”,
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas
Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2019.
BAB V. Kesimpulan