Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

SENAM POCO-POCO
DIABETES MELITUS
RS SAHABAT
2019

BY TIM MARKETING

RUMAH SAKIT SAHABAT 1

Jl. Raya Surabaya – Malang KM. 50, Suwayuwo, Sukorejo – Pasuruan


Telp.(0343) 6743777, website:www.rssahabat.com, email: rssahabat.official@gmail.com
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Terapi komplementer dan kedokteran alternatif semakin meningkat
dan diterima oleh masyarakat. Di Amerika serikat terapi komplementer
dan kedokteran alternative adalah lingkup yang luas dari sumber
penyembuhan yang meliputi system kesehatan, modalitas dan praktek
yang didasari oleh teori dan kepercayaan mereka. Atau secara
sederhana, pengobatan komplementer bisa diartikan metode
penyembuhan yang caranya berbeda dari pengobatan konvensional di
dunia kedokteran, yang mengandalkan obat kimia dan operasi. Terapi
modalitas merupakan terapi yang dilakukan perawat secara mandiri
sebagai alternatif pengobatan yang dapat dilakukan klien dan keluarga
dalam hal pengobatan dan sudah dibuktikan secara riset dampaknya
terhadap kesehatan klien.
Terapi komplementer dan alternative adalah terapi dalam ruang
lingkup luas meliputi system kesehatan, modalitas, dan praktek-praktek
yang berhubungan dengan teori-teori dan kepercayaan pada suatu daerah
dan pada waktu/periode tertentu. Terapi komplementer adalah terapi yang
digunakan secara bersama-sama dengan terapi lain dan bukan untuk
menggantikan terapi medis. Terapi komplementer dapat digunakan
sebagai single therapy ketika digunakan untuk meningkatkan kesehatan.
Saat ini gaya hidup modern dengan pilihan menu makanan dan cara hidup
yang kurang sehat semakin menyebar ke seluruh lapisan masyarakat,
sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah penyakit
degeneratif. Diabetes Melitus (DM) adalah salah satu dari penyakit
degenerative tersebut.

2
Diabetes Melitus adalah penyakit metabolic dengan karakteristik
hiperglikemik (kadar gula darah tinggi) sebagai akibat dari kurangnya
sekresi insulin, aktifitas insulin ataupun keduanya ( American
DiabetesAssosiation , 2003). Diabetes Melitus merupakan sekelompok
kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah atau
hiperglikemia. Menurut catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada
tahun 1996 di dunia terdapat 120 juta penderita diabetes mellitus yang
diperkirakan naik dua kali lipat pada tahun 2025. Kenaikan ini disebabkan
oleh pertambahan umur, kelebihan berat badan (obesitas), dan gaya
hidup. Menurut dr Sapto Adji H SpOT dari bagian bedah ortopedi Rumah
Sakit Internasional Bintaro (RSIB), komplikasi yang paling sering dialami
pengidap diabetes adalah komplikasi pada kaki (15 persen) yang kini
disebut kaki diabetes.
Saat ini, penyakit diabetes mellitus (kencing manis) bukan hanya
milik kaum lansia. Semua kalangan usia, mulai balita hingga orang
dewasa, juga bisa terjangkit salah satu jenis sindrom metabolic tersebut.
Ada tiga terapi pengobatan penyakit kencing manis. Yakni, menjalani pola
hidup sehat, rutin senam diabetes, dan minum obat. “Namun, obat bukan
terapi utama diabetesi”, kata Andri Sumarni, instruktur senam diabetes
dari Persadia (Persatuan Diabetes Indonesia) Unit RSU dr. Soetomo.
Karena itu, diabetesi dianjurkan melakukan senam diabetes secara rutin
3-4 kali seminggu. Rutin senam terbukti bisa mengontrol kadar gula darah
tubuh, agar tak bertambah tinggi. Dari sudut ilmu kesehatan,tidak
diragukan lagi bahwa olah raga apabila dilakukan sebagaimana mestinya
menguntungkan bagi kesehatan dan kekuatan pada umumnya.selain itu
telah lama pula olah raga digunakan sebagai bagian pengobatan diabetes
melitus namun tidak semua olah raga dianjurkan bagi pengidap diabetes
melitus (bagi orang normal juga demikian) karena dapat menimbulkan hal-
hal yang tidak diharapkan salah satu jenis olah raga yang dianjurkan
terutama pada penderita usia lanjut adalah senam kaki. Karena salah satu
tujuan dilaksanakannya senam kaki adalah memperlancar peredaran

3
darah untuk mencegah kaki diabetes.untuk itu makalah ini membahas
tentang senam kaki pada pasien diabetes.

1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Dapat memahami dan memperagakan kembali senam kaki pada
pasien penderita diabetes melitus.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Mampu memahami dan menjelaskan pengertian senam kaki.
b. Mampu memahami dan menjelaskan tujuan senam kaki.
c. Mampu memahami dan menjelaskan indikasi dan kontra indikasi
senam kaki.
d. Mampu memahami dan menjelaskan hal- hal yang harus dikaji
sebelum senam kaki.
e. Mampu memahami dan melakukan prosedur pelaksanaan dalam
senam kaki.
f. Mampu memahami dan menjelaskan hal- hal yang harus
dievaluasi setelah evaluasi senam kaki.
g. Mampu memahami dan menuliskan dokumentasi tindakan senam
kaki.

4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI
Perawatan kaki merupakan upaya pencegahan primer terjadinya
luka pada kaki diabetes . Salah satu tindakan yang harus dilakukan dalam
perawatan kaki untuk mengetahui adanya kelainan kaki secara dini adalah
dengan melakukan senam kaki diabetes , disamping memotong kuku
yang benar, pemakaian alas kaki yang baik, dan menjaga kebersihan kaki.
Kaki diabetes adalah salah satu komplikasi kronik DM yang paling
ditakuti. Angka amputasi akibat diabetes masih tinggi, sedangkan biaya
pengobatan juga sangat tinggi dan sering tidak terjangkau oleh
masyarakat umum. Senam adalah latihan fisik yang dipilih dan diciptakan
dengan terencana, disusun secara sistematik dengan tujuan membentuk
dan mengembangkan pribadi secara harmonis.
Berdasarkan pengertiannya, senam adalah salah satu jenis
olahraga aerobik yang menggunakan gerakan sebagian otot-otot tubuh,
dimana kebutuhan oksigen masih dapat dipenuhi tubuh. Latihan fisik
merupakan salah satu prinsip dalam penatalaksanaan penyakit Diabetes
Melitus. Kegiatan fisik sehari-hari dan latihan fisik teratur (3-4 kali
seminggu selama kurang lebih 30 menit) merupakan salah satu pilar
dalam pengelolaan diabetes. Latihan fisik yang dimaksud adalah berjalan,
bersepeda santai, jogging, senam, dan berenang. Latihan fisik ini
sebaiknya disesuaikan dengan umur dan status kesegaran jasmani.
Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh
pasien diabetes mellitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu
melancarkan peredaran darah bagian kaki. Ada 3 alasan mengapa orang
dengan diabates lebih tinggi resikonya mengalami masalah kaki yaitu:
Sirkulasi darah kaki dari tungkai yang menurun (gangguan pembuluh
darah) Berkurangnya perasaan pada kedua kaki (gangguan saraf)
Berkurangnya daya tahan tubuh terhadap infeksi Senam kaki ini sangat

5
dianjurkan untuk penderita diabetes yang mengalami gangguan sirkulasi
darah dan neuropathy di kaki, tetapi disesuaikan dengan kondisi dan
kemampuan tubuh penderita. Latihan senam kaki DM ini dapat dilakukan
dengan cara menggerakkan kaki dan sendi-sendi kaki misalnya berdiri
dengan kedua tumit diangkat, mengangkat dan menurunkan kaki.
Gerakan dapat berupa gerakan menekuk, meluruskan, mengangkat,
memutar keluar atau ke dalam dan mencengkram pada jari-jari kaki.

2.2 TUJUAN
Adapun tujuan yang diperoleh setelah melakukan senam kaki ini
adalah memperbaiki sirkulasi darah pada kaki pasien diabetes, sehingga
nutrisi lancer kejaringan tersebut. Gerakan dalam senam kaki DM tersebut
seperti yang disampaikan dalam 3rd National Diabetes Educators Training
Camp tahun 2005 dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah di kaki.
Bisa mengurangi keluhan dari neuropathy sensorik seperti: rasa pegal,
kesemutan, gringgingen di kaki. Manfaat dari senam kaki DM yang lain
adalah dapat memperkuat otot-otot kecil, mencegah terjadinya kelainan
bentuk kaki, meningkatkan kekuatan otot betis dan paha (gastrocnemius,
hamstring, quadriceps), dan mengatasi keterbatasan gerak sendi.
Senam kaki DM dapat menjadi salah satu alternatif bagi pasien DM
untuk meningkatkan aliran darah dan memperlancar sirkulasi darah, hal ini
membuat lebih banyak jala-jala kapiler terbuka sehingga lebih banyak
reseptor insulin yang tersedia dan aktif. Kondisi ini akan mempermudah
saraf menerima nutrisi dan oksigen yang mana dapat meningkatkan fungsi
saraf. Latihan seperti senam kaki DM dapat membuat otot-otot di bagian
yang bergerak berkontraksi. Kontraksi otot ini akan menyebabkan
terbukanya kanal ion, menguntungkan ion positif dapat melewati pintu yg
terbuka. Masuknya ion positif itu mempermudah aliran penghantaran
impuls saraf. Secara garis besar tujuan dari senam kaki diabetik adalah :
1. Memperbaiki sirkulasi darah
2. Memperkuat otot-otot kecil
3. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki

6
4. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha
5. Mengatasi keterbatasan gerak sendi
2.3 INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI
2.3.1 Indikasi
Senam kaki ini dapat diberikan kepada seluruh penderita Diabetes
mellitus dengan tipe 1 maupun 2. Namun sebaiknya diberikan sejak
pasien didiagnosa menderita Diabetes Mellitus sebagai tindakan
pencegahan dini.
2.3.2 Kontraindikasi
1. Klien mengalami perubahan fungsi fisiologis seperti dipsnu atau
nyeri dada.
2. Orang yang depresi, khawatir atau cemas.

2.4 HAL YANG HARUS DIKAJI SEBELUM TINDAKAN


1. Lihat Keadaan umum dan keadaran pasien
2. Cek tanda-tanda Vital sebelum melakukan tindakan
3. Cek Status Respiratori (adakan Dispnea atau nyeri dada)
4. Perhatikan indikasi dan kontraindiikasi dalam pemberian tindakan
senam kaki tersebut
5. Kaji status emosi pasien (suasanan hati/ mood, motivasi)

2.5 PROSEDUR PELAKSANAAN


1. Persiapan Alat : 2 kertas Koran, Kursi (jika tindakan dilakukan
dalam posisi duduk), hanskun.
2. Persiapan Klien : Kontrak Topik, waktu, tempat dan tujuan
dilaksanakan senam kaki
3. Persiapan lingkungan : Ciptakan lingkungan yang nyaman bagi
pasien, Jaga privacy pasien
4. Prosedur Pelaksanaan :
a. Perawat cuci tangan
b. Jika dilakukan dalam posisi duduk maka posisikan pasien
duduk tegak diatas bangku dengan kaki menyentuh lantai.

7
Gambar 1. Pasien duduk di atas kursi
c. Dengan Meletakkan tumit dilantai, jari-jari kedua belah kaki
diluruskan keatas lalu dibengkokkan kembali kebawah
seperti cakar ayam sebanyak 10 kali.

Gambar 2. Tumit kaki di lantai dan jari-jari kaki diluruskan ke


atas
d. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat
telapak kaki ke atas. Pada kaki lainnya, jari-jari kaki
diletakkan di lantai dengan tumit kaki diangkatkan ke atas.
Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan
secara bergantian dan diulangi sebanyak 10 kali.

8
Gambar 3. Tumit kaki di lantai sedangkan telapak kaki di
angkat
e. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke
atas dan buat gerakan memutar dengan pergerakkan pada
pergelangan kaki sebanyak 10 kali.

Gambar 4. Ujung kaki diangkat ke atas


f. Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat
gerakan memutar dengan pergerakkan pada pergelangan
kaki sebanyak 10 kali.

9
Gambar 5. Jari-jari kaki di lantai
g. Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jari-jari
kedepan turunkan kembali secara bergantian kekiri dan ke
kanan. Ulangi sebanyak 10 kali.
h. Luruskan salah satu kaki diatas lantai kemudian angkat kaki
tersebut dan gerakkan ujung jari kaki kearah wajah lalu
turunkan kembali kelantai.
i. Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi langkah ke 8, namun
gunakan kedua kaki secara bersamaan. Ulangi sebanyak 10
kali.
j. Angkat kedua kaki dan luruskan,pertahankan posisi tersebut.
Gerakan pergelangan kaki kedepan dan kebelakang.
k. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada
pergelangan kaki , tuliskan pada udara dengan kaki dari
angka 0 hingga 10 lakukan secara bergantian. Gerakan ini
sama dengan posisi tidur.

Gambar 6. Kaki diluruskan dan diangkat


l. Letakkan sehelai koran dilantai. Bentuk kertas itu menjadi
seperti bola dengan kedua belah kaki. Kemudian, buka bola
itu menjadi lembaran seperti semula menggunakan kedua
belah kaki. Cara ini dilakukan hanya sekali saja
 Lalu robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua
bagian koran.

10
 Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil
dengan kedua kaki
 Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan
kedua kaki lalu letakkan sobekkan kertas pada bagian
kertas yang utuh.
 Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk
bola

Gambar 7. Membentuk kertas koran


5. Hal yang Harus di Evaluasi Setelah Tindakan
a. Pasien dapat menyebutkan kembali pengertian senam kaki
b. Pasien dapat menyebutkan kembali 2 dari 4 tujuan senam
kaki
c. Pasien dapat memperagakan sendiri teknik-teknik senam
kaki secara mandiri

11
BAB III

ISI

A. Dasar Pelaksanaan

Instruktur Pelaksanaan senam POCO-POCO Diabet dapat dilaksanakan oleh

tenaga paramedic RS Sahabat yang terlatih

B. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan

Waktu : setiap hari Sabtu Minggu kedua Awal Bulan

Tempat : Poli Mata

C. Peserta

Peserta kelas senam poco-poco DM adalah pasien dengan riwayat DM dan

Manula

D. Susunan Acara

NO. PUKUL PEMATERI MATERI

1. 08.00-09.00 Dokter Spesialis - Nutrisi Pada DM


Internis - Komplikasi DM
- Perawatan Kaki DM

2. 09.00-09.30 Perawat - Timbang BB, TB,


Tensi,
- Cek GDA
(10 orang pendaftar pertama)

12
3. 09.30-09.50 Instruktur Senam (1) - Senam di Ruangan
Poli Mata
(Tenaga Paramedik
terlatih)

4. 09.50-11.00 Dokter Spesialis - Konsultasi


Internis

5. 11.00-sls Seluruh Peserta - Konsumsi

E. Rencana Anggaran

a. Konsumsi peserta + instruktur @10.000,00x25 Rp. 250.000

b. Fee Pemateri (dr. SpPD + Instrukstur) Rp. 300.000

Total Rp. 550.000

13
BAB IV

Penutup

Senam kaki diabetic adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh

pasien diabetes melitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu

melancarkan peredaran darah bagian kaki yang memiliki tujuan memperbaiki

sirkulasi darah, memperkuat otot-otot kecil, mencegah terjadinya kelainan bentuk

kaki, meningkatkan kekuatan otot betis dan paha, mengatasi keterbatasan gerak

sendi. Untuk itu penderita diabetes mellitus di anjurkan untuk melakukan senam

kaki. Peran kita sebagai perawat adalah membimbing klien untuk melakukan

senam kaki agar klien dapat melakukan senam kaki secara mandiri.

Pelaksanaan senam DM di RS Sahabat diharapkan mampu meningkatkan taraf

kesehatan pada penderita DM. Oleh karena itu besar harapan kami untuk

terlaksananya kegiatan ini. Demikian proposal kegiatan ini di RS Sahabat yang

diajukan oleh pelaksana, diharapkan proposal kegiatan ini dapat memberikan

informasi dan gambaran yang jelas mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan.

Atas kerja sama dan perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Pasuruan, 14 Juni 2019

Penanggung Jawab Kegiatan Ketua Marketing & Promkes

(Dwi Rahmania, Amd. Keb) (dr. Ririn Widyastuti)

MENGETAHUI :

Direktur

(dr. Rike Jeff Yus Habibi)

14

Anda mungkin juga menyukai