Anda di halaman 1dari 22

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“HIPERTENSI”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik


Keperawatan Medikal Bedah 1

Disusun oleh kelompok 16 :

Alfi Yusroini 201710300511001


Qurrotul A’yun 201710300511039
Ike Nurhalipah 201710300611090

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN HIPERTENSI

1. Latar Belakang

Hipertensi kini menjadi masalah global karena prevalensi yang terus meningkat
sejalan dengan perubahan gaya hidup seperti merokok, obesitas, inaktivitas fisik, dan
stress psikososial. Hampir di setiap negara, hipertensi menduduki peringkat pertama
sebagai penyakit yang paling sering dijumpai (WHO, 2000).
Di seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau 26,4% penghuni bumi mengidap
hipertensi dengan perbandingan 26,6% pria dan 26,1% wanita. Angka ini kemungkinan
akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta pengidap hipertensi, 333
juta berada di negara maju dan 639 sisanya berada di negara sedang berkembang,
temasuk Indonesia (WHO, 2000). Penelitian berskala nasional dilakukan perhimpunan
hipertensi Indonesia pada tahun 2002 di Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Bali.
Dari 3080 subjek dewasa umur 40 tahun atau lebih yang berobat pada praktik dokter
didapatkan prevalensi hipertensi 58,89% dan 37,32% pasien tanpa pengobatan
antihipertensi. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) yang dilakukan oleh
Departemen Kesehatan tahun 2004 mendapatkan prevalensi hipertensi di Pulau Jawa
mencapai 41,9%. Survei Pernefri dilakukan dengan tujuan menilai proteinuria dan
hipertensi sebagai faktor resiko PGK pada populasi di 4 daerah percontohan Bali,
Jakarta, Surabaya dan Yogya dan mendapatkan prevalensi hipertensi umur 18 tahun
keatas sebesar 19,4%. Dari data tersebut 26,9% dikategorikan hipertensi stadium II.
Walaupun angka prevalensi hipertensi secara pasti belum diketahui,data tersebut
merefleksikan besarnya masalah hipertensi di Indonesia (Prodjosudjadi, 2008).
Hipertensi atau tekanan darah tinggi seringkali muncul tanpa gejala, sehingga
disebut sebagai silent killer. Secara global, tingkat prevalensi hipertensi di seluruh dunia
masih tinggi. Lebih dari seperempat jumlah populasi dunia saat ini menderita hipertensi.
Namun sebaliknya, tingkat kontrol tekanan darah secara umum masih rendah (Bakri,
2008).
Kalau saja hipertensi tidak mengundang segudang risiko komplikasi, barangkali
permasalahannya menjadi lebih sederhana. Masalahnya, tekanan darah di atas normal
yang tidak ditangani dengan baik akan merembet kepada komplikasi yang lebih berat.
Hipertensi bisa menyebabkan berbagai macam penyakit, diantaranya ialah penyakit
gagal ginjal (Bakri, 2008).
Saat ini terdapat satu juta penduduk dunia yang sedang menjalani terapi pengganti
ginjal dan angka ini terus bertambah sehingga diperkirakan pada 2010 terdapat dua juta
orang yang menjalani terapi ginjal. Angka prevalensi ini diperkirakan lebih tinggi dari
yang dilaporkan. Hipertensi berperan terhadap meningkatnya insiden penyakit ginjal
kronik. Berdasarkan data penelitian dari beberapa negara menunjukan bahwa hipertensi
dan diabetes melitus menyumbang sekitar 50 persen pada penyakit ginjal kronik (Fisch,
2000). Penyakit ginjal dan saluran kemih telah menyumbang 850.000 kematian setiap
tahunnya, hal ini berarti meduduki peringkat ke 12 tertinggi angka kematian atau
peringkat tertinggi ke 17 angka kecacatan (Global Burden of Disease dan WHO, 2002).
Adanya proteinuria dapat dijadikan indikator terjadinya gangguan fungsi ginjal, karena
berarti ginjal tidak mampu menyaring protein agar tidak keluar ke dalam urin.
Sebaliknya, kontrol tekanan darah yang baik akan mengurangi ekskresi proteinuria dan
memperlambat penurunan fungsi ginjal (Yogiantoro, 2006).

2. Angka Kejadian
Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi telah membunuh 9,4 juta warga dunia
setiap tahunnya. Badan Kesehatan Dunia (WHO) Angka memperkirakan, jumlah
penderita hipertensi akan terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang
membesar. Pada 2025 mendatang, diproyeksikan sekitar 29 persen warga dunia terkena
hipertensi.
Prosentase penderita hipertensi saat ini paling banyak terdapat di negara
berkembang. Data Global Status Report on Noncommunicable Disesases 2010 dari
WHO menyebutkan, 40 persen negara ekonomi berkembang memiliki penderita
hipertensi, sedangkan negara maju hanya 35 persen. Kawasan Afrika memegang posisi
puncak penderita hipertensi sebanyak 46 persen. Sementara kawasan Amerika
menempati posisi buncit dengan 35 persen. Di kawasan Asia Tenggara, 36 persen orang
dewasa menderita hipertensi. Untuk kawasan Asia, penyakit ini telah membunuh 1,5
juta orang setiap tahunnya. Hal ini menandakan satu dari tiga orang menderita tekanan
darah tinggi.
Hipertensi saat ini masih menjadi masalah utama di dunia. Menurut Joint National
Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment on High Blood
Pressure VII (JNC-VII), hampir 1 milyar orang menderita hipertensi di dunia. Menurut
laporan Badan Kesehatan Dunia atau WHO, hipertensi merupakan penyebab nomor 1
kematian di dunia. Data tahun 2010 di Amerika Serikat menunjukkan bahwa 28,6%
orang dewasa berusia 18 tahun ke atas menderita hipertensi.
Walaupun sebagian besar dari mereka telah mengetahui bahwa mereka menderita
hipertensi dan mengkonsumsi obat penurun tekanan darah, hanya 53,3% yang berhasil
mengontrol tekanan darah dalam batas normal.
Sedangkan untuk populasi di Indonesia, angka kejadian hipertensi itu berdasarkan
Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) Departemen Kesehatan tahun 2007 mencapai sekitar
31% dan angkanya pun meningkat 2-3 kali lipat. Daerah yang disebutkan dalam
riskesdas adalah propinsi dengan angka prevelansi paling tinggi ditempati Kepulauan
Natuna dengan 53,3 persen. Sedangkan posisi buncit ditempati Pripinsi Papua Barat
dengan angka prevalensi 6,8 persen.
Data pasien hipertensi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang
mengunjungi poli rawat jalan maupun rawat inap periode tahun 2010-2012 sebanyak
lebih dari 15.000 kunjungan penderita.

a. Rumusan Masalah
 Apa definisi hipertensi ?
 Apa penyebab hipertensi ?
 Apa tanda dan gejala hipertensi ?
 Apa komplikasi dari hipertensi
 Bagaimana mencegah terjadinya hipertensi ?
 Bagaimana cara mengobati hipertensi ?
 Bagaimana cara diet bergizi untuk hipertensi ?

b. Solusi
Untuk mengantisipasi meningkatnya penderita demam hipertensi, perlu adanya
sosialisasi pencegahan hipertensi karena dibandingkan harus mengeluarkan biaya yang
relatif besar untuk mengobati penyakit hipertensi, pencegahan dini adalah solusi yang
tepat.

3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penjelasan tentang Hipertensi selama 30 menit , diharapkan
siswa/i Keluarga dapat mengerti dan memahami tentang Hipertensi.

b. Tujuan khusus
Setelah mendapatkan penjelasan tentang Hipertensi , diharapkan Keluarga tersebut
mampu:
i. Menjelaskan pengertian hipertensi.
ii. Menjelaskan penyebab hipertensi.
iii. Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi.
iv. Menjelaskan komplikasi hipertensi.
v. Menjelaskan cara mencegah hipertensi.
vi. Menjelaskan cara pengobatan hipertensi.
vii. Mejelaskan cara diet bergizi untuk hipertensi.

4. Strategi Pelaksanaan
a. Metode :
1) Demonstrasi
2) Praktek
3) Tanya jawab
b. Alat / Media :
a. Alat
1) LCD
b. Media
1) PPT
c. Sasaran :
Keluarga dan pasien di ruang Imam bonjol

5. Rancangan Pelaksanaan
a. Stuktur Organisasi dan Pembagian Tugas
a) Penyaji : Alfi Yusroini
b)Observer : Ike Nurhalipah
c) Fasilitator : Qurrotul A’yun
d)Pembimbing : Bpk Masrukin, Amd.Kep

b. Alokasi waktu
Hari/Tanggal : Sabtu , 18 Januari 2020

c. Denah
d. Strategi

NO KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN MEDIA WAKTU PENANGG


PENYULUHAN PESERTA UNG JAWAB

PendahPembukaan
1.  Mengucapka n salam  Menjawab salam 5 Ayun
pembukaan  Memperhatikan Menit
 Memperkena lkan diri  Memperhatikan
 Mengkomuni
kasikan tujuan

2. Pelaksanaan  Menjelaskan dan  Memperhatikan LCD 20 Alfi


menguraikan tentang : dan mencatat Menit
1. Pengertian hipertensi penjelasan
2. Penyebab penyuluh
hipertensi dengan cermat

3. Tanda dan

gejala

hipertensi.
4. Komplikasi  Menanyakan hal-hal
hipertensi yang belum jelas
5. Pencegahan hipertensi. atau belum
6. Pengobatan demam dipahami.
berdarah.  Memperhati kan dan
7. Diet bergizi hipertensi mendengark an
 Memberikan jawaban- jawaban
kesempatan kepada dari penyuluh
peserta penyuluhan
untuk bertanya
 Menjawab pertanyaan
peserta penyuluhan
yang berkaitan dengan
materi
yang belum jelas.

3. Terminasi  Menyimpulkan  Memperhatikan 5 T Ayun


materi yang kesimpulan dari materi Menit
telah penyuluhan yang telah
disampaikan disampaikan.
 Menjawab
 Melakukan

evaluasi
 Mengakhiri kegiatan pertanyaan yang telah
penyuluhan diajukan oleh
penyuluh.
 Menjawab
salam

e. Standart Evaluasi

a. Proses
Proses penyuluhan diharapkan berjalan lancar dengan antusias keluarga penyuluhan
baik, memahami, mengerti materi yang diberikan serta mampu bertanya jawab kepada
penyuluh sehingga terjalin feedback yang baik dan hal itu akan membantu keluarga
dalam memahami materi yang disampaikan

b. Hasil
Keluarga dapat menjelaskan definisi dari hipertensi, penyebabnya, cara pencegahan,
komplikasi, tanda dan gejalanya, cara pengobatan serta diet bergizi khusus hipertensi.
MATERI PENYULUHAN HIPERTENSI

A. Definisi hipertensi
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah lebih besar dari normal.
Tekanan yang didapatkan pada pembuluh darah saat jantung menguncup yang disebut
dengan systole dan tekanan yang didapat pada pembuluh darah ketika jantung
mengembang yang disebut dengan diastole. Hipertensi tekanan darah sistolik >140
mmHg dan tekanan darah diastolik >90 mmHg.
B. Etiologi
Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik (idiopatik).
Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan
perifer. Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi:
1) Genetik: Respon neurologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau transport Na.
2) Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan darah
meningkat.
3) Stress Lingkungan.
4) Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterosklerosis pada orang tua serta pelebaran
pembuluh darah.
Berdasarkan etiologinya Hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu:
1) Hipertensi Esensial (Primer)
Penyebab tidak diketahui namun banyak factor yang mempengaruhi seperti
genetika, lingkungan, hiperaktivitas, susunan saraf simpatik, system rennin angiotensin,
efek dari eksresi Na, obesitas, merokok dan stress.
Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data
penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya
hipertensi. Faktor tersebut adalah sebagai berikut :
a. Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih
besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi. Ciri
perseorangan, Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah:
 Umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat )
 Jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan )
 Ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih )
b. Kebiasaan hidup, Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya
hipertensi adalah :
 Konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr )
 Kegemukan atau makan berlebihan
 Stress
 Merokok
 Minum alcohol
 Minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )
2) Hipertensi Sekunder
Dapat diakibatkan karena penyakit parenkim renal/vaskuler renal seperti
penyebab hipertensi sekunder adalah : Ginjal, Glomerulonefritis, Pielonefritis, Nekrosis
tubular akut, Tumor, Vascular, Aterosklerosis, Hiperplasia, Trombosis, Aneurisma,
Emboli kolestrol, Vaskulitis, Kelainan endokrin, Diabetes Mellitus, Hipertiroidisme,
Hipotiroidisme, Saraf, Stroke, Ensepalitis, SGB, Obat – obatan, Kontrasepsi oral, dan
Kortikosteroid.
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan –
perubahan pada :
a. Elastisitas dinding aorta menurun
b. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
c. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20
tahun kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan menurunnya
kontraksi dan volumenya.
d. Kehilangan elastisitas pembuluh darah. Hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas
pembuluh darah perifer untuk oksigenasi Meningkatnya resistensi pembuluh darah
perifer.
C. Klasifikasi
Klasifikasi hipertensi menurut WHO
1. Tekanan darah normal yaitu bila sistolik kurang atau sama dengan 140 mmHg dan
diastolik kurang atau sama dengan 90 mmHg
2. Tekanan darah perbatasan (broder line) yaitu bila sistolik 141-149 mmHg dan diastolik
91-94 mmHg
3. Tekanan darah tinggi (hipertensi) yaitu bila sistolik lebih besar atau sama dengan 160
mmHg dan diastolik lebih besar atau sama dengan 95mmHg. Klasifikasi menurut The
Joint National Committee on the Detection and
Treatment of Hipertension:
1. Diastolik :
a. < 85 mmHg : Tekanan darah normal
b. 85 – 99 : Tekanan darah normal tinggi
c. 90 -104 : Hipertensi ringan
d. 105 – 114 : Hipertensi sedang
e. >115 : Hipertensi berat
2. Sistolik (dengan tekanan diastolik 90 mmHg)
a. < 140 mmHg : Tekanan darah normal
b. 140 – 159 : Hipertensi sistolik perbatasan terisolasi
c. > 160 : Hipertensi sistolik teriisolasi
Krisis hipertensi adalah Suatu keadaan peningkatan tekanan darah yang
mendadak (sistole ≥180 mmHg dan/atau diastole ≥120 mmHg), pada penderita
hipertensi, yg membutuhkan penanggulangan segera yang ditandai oleh tekanan darah
yang sangat tinggi dengan kemungkinan timbulnya atau telah terjadi kelainan organ
target (otak, mata (retina), ginjal, jantung, dan pembuluh darah).
D. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi :
a. Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan tekanan
darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal ini berarti
hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa
jika tekanan arteri tidak terukur.
b. Gejala yang lazim
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri
kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang
mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.Menurut Rokhaeni (
2001 ), manifestasi klinis beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu : Mengeluh
sakit kepala, pusing Lemas, kelelahan,
Sesak nafas, Gelisah, Mual Muntah, Epistaksis, Kesadaran menurun Manifestasi
klinis pada klien dengan hipertensi adalah :
1. Peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg 2.
2. Sakit kepala
3. Pusing / migraine
4. Rasa berat ditengkuk
5. Penyempitan pembuluh darah
6. Sukar tidur
7. Lemah dan lelah
8. Nokturia
9. Azotemia
10. Sulit bernafas saat beraktivitas
E. Faktor Resiko
1. Riwayat keluarga dengan penyakit jantung dan hipertensi
2. Pria usia 35 – 55 tahun dan wanita > 50 tahun atau sesudah menopause
3. Kebanyakan mengkonsumsi garam/natrium
4. Sumbatan pada pembuluh darah (aterosklerosis) disebabkan oleh beberapa hal seperti
merokok, kadar lipid dan kolesterol serum meningkat, caffeine, DM, dsb.
5. Factor emosional dan tingkat stress
6. Gaya hidup yang monoton
7. Sensitive terhadap angiotensin
8. Kegemukan
9. Pemakaian kontrasepsi oral, seperti esterogen.
F. Komplikasi
Komplikasi dari hipertensi dapat menyebabkan :
1. Kerusakan otak
Tekanan darah yang terlalu tinggi menyebabkan pecahnya pembuluh darah otak
(stroke) akibatnya, darah tercecer dari daerah tertentu otak sedangkan bagian lain otak
tidak teraliri cukup sehingga bagian otak menjadi rusak.
2. Kerusakan jantung
Tekanan darah yang tinggi menyebabkan pembesaran otot jantung kiri sehingga
jantung mengalami gagal fungsi. Pembesaran otot jantung kiri disebabkan jantung
bekerja keras untuk memompa darah.
3. Kerusakan ginjal
Tingginya tekanan darah akan membuat pembuluh darah dalam ginjal tertekan.
Akhirnya, pembuluh darah menjadi rusak dan menyebabkan fungsi ginjal menurun
hingga mengalami kegagalan ginjal.
4. Kerusakan mata
Tekanan darah yang tinggi menyebabkan tertekannya pembuluh darah dan syaraf pada
mata sehingga penglihatan terganggu.
5. Kerusakan paru-paru
Tekanan darah yang tinggi menyebabkan paru-paru juga bekerja ekstra keras untuk
mendapatkan oksigen yang diperlukan darah untuk melakukan sirkulasi dijantung
sehingga daya kerja paru semakin keras yang akan menyebabkan emboli paru atau
kebocoran.
6. Kerusakan otak
Tekanan darah yang tinggi menyebabkan sirkulasi darah ke otak semakin banyak
sehingga otak akan banyak menerima stimulus. Jika terlalu tertekan maka otak akan
mengalami kematian beberapa sel yang menyebabkan kemampuan kognitif atau berfikir
mereka berkurang.
G. Cara Mencegah
Cara pencegahan untuk hipertensi adalah :
1. Kurangi konsumsi garam dalam makanan. Jika sudah menderita tekanan darah tinggi
sebaiknya menghindari makanan yang mengandung garam.

2. Konsumsi makanan yang mengandung kalium, magnesium dan kalsium. Kalium,


magnesium dan kalsium mampu mengurangi tekanan darah tinggi.

3. Kurangi minum minuman atau makanan beralkohol. Jika menderita tekanan darah
tinggi, sebaiknya hindari konsumsi alkohol secara berlebihan. Untuk pria yang
menderita hipertensi, jumlah alkohol yang diijinkan maksimal 30 ml alkohol per hari
sedangkan wanita 15 ml per hari.

4. Olahraga secara teratur bisa menurunkan tekanan darah tinggi. Jika menderita tekanan
darah tinggi, pilihlah olahraga yang ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, lari santai,
dan berenang. Lakukan selama 30 hingga 45 menit sehari sebanyak 3 kali seminggu.

5. Makan sayur dan buah yang berserat tinggi seperti sayuran hijau, pisang, tomat, wortel,
melon, dan jeruk.
6. Jalankan terapi anti stres agar mengurangi stres dan mampu mengendalikan emosi
Anda.

7. Berhenti merokok juga berperan besar untuk mengurangi tekanan darah tinggi atau
hipertensi.

8. Kendalikan kadar kolesterol.

9. Kendalikan diabetes.

10. Hindari obat yang bisa meningkatkan tekanan darah. Konsultasikan ke dokter jika
menerima pengobatan untuk penyakit tertentu, untuk meminta obat yang tidak
meningkatkan tekanan darah.
H. Pengobatan
Terapi Herbal untuk Hipertensi
Pengobatan terhadap hipertensi dapat dilakukan dengan terapi herbal hipertensi.
Sebelum membuat racikan atau ramuan, pengenalan jenis tanaman sangat diperlukan,
demikian juga sifat dan cita rasa tanaman tersebut. Pengetahuan ini penting untuk
mengetahui dan mencegah kekeliruan dengan tanaman jenis lain yang mungkin sosok
dan bentuknnya mirip. Di dalam tradisional chinesse pharmacology, ada empat macam
sifat dan lima macam cita rasa dan tamanan obat. Empat macam sifat dari tanaman obat,
yaitu dingin, panas, hangat dan sejuk. Tanaman dengan sifat panas, hangat dapat dipakai
untuk pengobatan pada sindrom dingin. Adapun sifat sejuk dan dingin digunakan untuk
pengobatan pada sinrom panas.
Dalam memilih pemakaian obat, seseorang lebih cenderung menyukai obat yang
langsung ditelan. Akibatnya jamu instan dalam kemasan dan obat-obatan medis menjadi
semakin popular. Penyajian jenis obat-obat pada terapi herbal untuk hipertensi
khususnya dalam terapi hipertensi disuguhkan dengan beberapa cara, misalnya dengan
dimakan langsung disajikan dengan dibuat jus untuk
diambil sarinya, diolah menjadi obat ramuan ataupun dengan dimasak sebagai
pelengkap menu sehari-hari. Berdasarkan penyebab terjadinya hipertensi ramuan
tanaman obat pun dalam terapi herbal hipertensi harus disesuaikan. Berikut ini tanaman
obat dan ramuan yang dapat digunakan untuk mengatasi hipertensi :
1. Sambiloto : Memberikan efek muskarinik pada pembuluh darah, mempengaruhi
penyakit jantung iskemik, eek pada respirasi sel sifat kholeretik, menurunkan tekanan
darah tinggi, mengatasi diabetes, penawar racun, penghilang nyeri (analgesic), anti
inflamasi, dan antibakteri.
2. Tapak dara : tapak dara berkhasiat sebagai diuretic, hipoglikemih, hipotensif
(menurunkan tekanan darah), sedative (penenang), hemostatis (pengehnti pendarahan),
peluruh haid, serta menghilangkan panas dan racun.
3. Mahkota dewa : berkhasiat mengobati hipertensi, stroke, bersifat sebagai tonik pada
lever dan darah, penangkal alergi (antihistamin), sintosinon, oksitosin (pemacu kerja
otot rahim), serta mengobati disentru, jerawat, penyakit kulit seperti eksim dan gatal-
gatal.
4. Mawar ; menurunkan tekanan darah, menguatkan jantung. Membersihkan darah, dan
obat radang sendi.
5. Belimbing wuluh : mengobati hipertensi, rematik, sariawan, batuk rejan, pegal linu,
jerawat, panu, memperbanyak pengeluaran empedu, menghilangkan rasa sakit, peluruh
kencing dan bersifat antiradang.
6. Alang-alang : menghentikan pendarahan, menurunkan panas, peluruh kemih,
menghilangkan haus, serta mengatasi gejala meridian paru-paru, penyakit lambung, dan
usus kecil.
7. Bawang putih/garlic : Tanaman ini dikenal bermanfaat mengatasi seluruh system
kardiovaskular termasuk tekanan darah. Tekanan darah (angka distolik) menurun
secara berarti hanya dengan mengonsumsi 3 siung bawang putih setiap dari
selama tiga bulan. Di dalam bawang putih
juga mengandung senyawa adenosine yang dapat melenturkan pembuluh darah sehingga
darah mengalir lebih lancar.
8. Seledri/ Celery : Tanaman seledri ini mengandung senyawa aktif apigenin. Senyawa ini
berfungsi sebagai calcium antagonist dan manitol yang identik dengan diuretic. Selain
dalam bentuk suplemen, seledri enak dikonsumsi dalam bentuk jus.
9. Bawang merah / Onion : Minyak esensial pada bawang merah di anggap paling efektif
untuk menurunkan tekanan darah tinggi.
10. Mengkudu : Kandungan scopoletin dalam buah buruk rupa ini mampu menurunkan
tekanan darah tinggi. Uji preklenisnya dilakukan oleh Departemen Farmasi Universitas
Indonesia terhadap mengkudu bentuk pil. Mengkudu biasanya dikonsumsi dalam bentuk
jus. Tetapi sejarang banyak juga yang tersedia dalam bentuk pil.
11. Tomat : Kandungan asam amino Gamma-amino butyric (GABA) pada tomat bermanfaat
menurunkan tekanan darah tinggi
12. Belimbing : Buah belimbing kaya akan serat yang akan mengikat lemak dan bermanfaat
pada tidak bertambahnya berat badan, penyebab hipertensi. Belimbing juga kaya air dan
mengandung kalium yang bersifat diuretic, sehingga kelebihan garam dapat dikeluarkan
dari tubuh melalui urine.
I. Diet Bergizi untuk Hipertensi
Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) adalah diet yang
dirancang untuk mengobati atau mencegah hipertensi. Diet ini dilakukan dengan
mengurangi asupan garam dan menambah berbagai macam makanan yang kaya akan
nutrisi untuk menurunkan tekanan darah. Dengan menerapkan diet DASH, penderita
hipertensi akan dapat menurunkan tekanan darahnya beberapa poin dalam waktu 2
minggu. Dan jika dilakukan terus menerus, tekanan darah akan dapat turun 8 sampai 14
poin, yang akan membuat perubahan yang berarti bagi kesehatan.
Selain untuk menurunkan tekanan darah, diet DASH juga memiliki keuntungan
lain, seperti mengurangi resiko osteoporosis, kanker, penyakit jantung, stroke dan
diabetes. Diet DASH juga dapat menurunkan berat bedan karena memberikan arahan
untuk bagaimana mengkonsumsi makanan atau cemilan yang bergizi.
Tujuan utama dari diet DASH adalah mengurangi asupan garam, karena natrium
dapat meningkatkan tekanan darah secara dramatis pada orang yang sensitif
terhadapnya. Sebagai tambahan dari diet DASH, terdapat juga versi diet rendah garam.
Anda dapat memilih diet mana yang sesuai dengan kesehatan Anda.
 Diet DASH Standar – membatasi konsumsi natrium sampai 2.300 mg/hari
 Diet DASH Rendah Garam – membatasi konsumsi natrium sampai 1.500 mg/hari
Menurut penelitian, diet DASH Rendah Garam sangat berguna untuk
membantu menurunkan tekanan darah untuk orang dewasa yang berusia 50 tahun ke
atas atau orang yang sudah terkena penyakit hipertensi.
Diet DASH : Apa yang Harus Dimakan

Berikut adalah makanan yang baik untuk dikonsumi pada diet DASH.
1. Biji-bijian (6-8 Kali Konsumsi/hari)
Termasuk roti, sereal dan pasta. Pilihlah gandum utuh karena mengandung lebih banyak
serat dan nutrisi. Misalnya, gunakan beras merah untuk mengganti beras putih, roti
gandum untuk pengganti roti biasa. Roti gandum biasanya rendah lemak, hindari
mengoleskan mentega atau krim.
2. Sayur-sayuran (4-5 Kali Konsumsi/hari.
Konsumsi sayuran yang mengandung banyak serat, vitamin dan mineral seperti kalium
dan magnesium. Jangan hanya mengkonsumsi sayuran sebagai lauk saja, tetapi
konsumsi sayuran sebagai menu utama
3. Buah-buahan (4-5 Kali Konsumsi/hari)
Buah-buahan juga mengandung banyak serat dan mineral yang diperlukan untuk tubuh,
dan biasanya rendah lemak – kecuali alpukat dan kelapa. Tetapi ada beberapa macam
buah-buahan yang bersifat kontradiktif dengan beberapa obat, maka sebaiknya
konsultasikanlah kepada dokter atau ahli diet Anda buah-buahan apa yang harus
dihindari.
4. Produk Susu (2-3 Kali Konsumsi/hari)
Susu, yoghurt, keju adalah sumber vitamin D, kalsium dan protein. Tetapi pilihlah
produk olahan susu yang rendah atau tanpa lemak.
5. Kurangi konsumsi daging
Meskipun daging adalah sumber protein, vitamin B dan zat besi, tetapi daging juga
mengandung banyak lemak dan kolesterol. Kurangi mengkonsumsi daging 1/3 atau 1/2
porsi dari biasanya. Buanglah lemak pada daging sebelum dimasak atau memasak ayam
tanpa kulitnya. Makan ikan yang banyak mengandung Omega 3 seperti Salmon dan
Tuna, ini akan membantu menurunkan kolesterol Anda.
6. Kacang-kacangan
Biji bunga matahari, almond, kacang merah, kacang polong dan kacang- kacangan lain
merupakan sumber dari magnesium, kalium dan protein, serta mengandung banyak serat
dan senyawa yang dapat mencegah penyakit kanker dan jantung. Tetapi makanan ini
harus dikonsumsi dalam jumlah yang kecil karena kacang-kacangan mengandung kalori
yang tinggi. Makanan yang mengandung kedelai seperti tahu dan tempe, dapat menjadi
alternatif pengganti daging sebagai sumber protein.
7. Lemak
Lemak berguna untuk membantu tubuh menyerap vitamin esensial dan membantu
menjaga imunitas tubuh. Tetapi terlalu banyak lemak, terutama lemak tak jenuh, dapat
meningkatkan resiko penyakit jantung, obesitas dan diabetes. Diet DASH berfokus pada
lemak tak jenuh seperti minyak zaitun,
minyak kanola, minyak jagung. Namun minyak ini tidak stabil pada suhu yang tinggi
sehingga lebih baik digunakan sebagai campuran salad atau untuk menumis.
8. Gula
Anda tidak perlu berpantang makan yang manis-manis dalam mengikuti diet DASH.
Bila ingin makan makanan yang manis, pilihlah makanan yang rendah kalori seperti
permen rendah kalori, es buah atau biskuit rendah kalori. Anda dapat juga menggunakan
pemanis buatan seperti aspartame, tetapi sebaiknya gunakanlah secara bijaksana.

Anda mungkin juga menyukai