Perkalian 11 SD 99 Metode Dengan Jari Da
Perkalian 11 SD 99 Metode Dengan Jari Da
Puji syukur kehadit allah SWT yang telah memberikan rahmat serta inayah-NYA sehingga kami dapat
menyusun makalah kalkulus ini dengan sekuat tenaga dan disusun sedemikian rupa
Kriteria pendidikan telah dapat menunjukkan citra dan dampak yang positif serta cukup
menggembirakan di negeri tercinta ini. Namun kita bersama menyadari, perlunya berupaya meningkatkan
mutu dan kualitasnya demi menyesuaikann diri dengan nada dan irama pesatnya perkembangan zaman.
Perlu diketahui bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan tapi diharapkan dapat berfungsi sebagai
penunjang atau pemandu program kurikulum. Oleh karenaitu wajarlah jika penyajianya berbeda dengan
referensi lainya
Memang selamanya manusia ini selalu dilahirkan dengan tidak kesempurnaannya. Ibarat”tiada
gading yang tak retak “ maka guna instropeksi dan wawasan diri selalu mendambakan uluran tangan dari
berbagai pihak.
Berbagai input dan masukan yang datang dari rekan kelompok maupun dari dosen pengampu
………… bertujuan supaya makalah ini tersesaikan dengan hasil yang maksimal dan memuaskan.semoga
makalah ini bermanfaa bagi pembaca “amin”
Penulis,
6 s/d 10 (B + B) + (A x A)
16 s/d 20 200 + 2B + (A x A)
26 s/d 30 600 + 3B + (A x A)
36 s/d 40 1200 + 4B + (A x A)
46 s/d50 2000 + 5B + (A x A)
56 s/d 60 3000 + 6B + (A x A)
66 s/d 70 4200 + 7B + (A x A)
76 s/d 80 5600 + 8B + (A x A)
86 s/d 90 7200 + 9B + (A x A)
2000 + 5B + (1x 4)
2254
Gambar perkalian 49 x 46
Rumus :
Ob.x + Oa.y (dalam bentuk K.I) + K.I
Ket :
K.I : hasil perkalian kedua tangan ( nilai 1 jari kanan ataupun kiri sama dengan 6, dan 2 sama dengan 7 dst )
TABEL RUMUS
11 s/d 15 5 x/y
16 2/d 20 10 x/y
21 s/d 25 15 x/y
26 s/d 30 20 x/y
31 s/d35 25 x/y
36 s/d 40 30 x/y
41 s/d 45 35 x/y
46 s/d 50 40 x/y
51 s/d 55 45 x/y
56 s/d 60 50 x/y
61 s/d 65 55 x/y
66 s/d 70 60 x/y
71 s/d 75 65 x/y
76 s/d 80 70 x/y
81 s/d 85 75 x/y
86 s/d 90 80 x/y
91 s/d 95 90 x/y
Aplikasi :
penyelesaian
x Y
4420 + 420 + 56
4896
Perkasus adalah singkatan dari perkalian khusus dan dikhususkan untuk factor dua bilangan atau dua
decimal, yang disingkat 2d. tegasnya hanya untuk perkalian antara factor 11 s/d 99 saja
Dalam perkasus sebagai lambing perkalian menggunakan program (x+x) disingkat dengan lambang “
* ”. hal ini agar dapat memperjelas perbedaan antara perkalian cara perkasus dengan perkalian konvensional/
cara kurikulum
2 bilangan yang dikalikan tadi di tulis kembali dengan mengosongkan area tengahnya
Untuk puluhanya nanti d masukan dengan menambahkan setelah mengalikan bilangan paling depan
Pola (x+x) itu cara aplikasinya secara vertical / kebawah jadi dalam arti bilangan yg d tengah itu di
tambah sedangkan yg di samping dikalikan semua
A. Perganda
Adalah merupakan bentuk perkalian dua bilangan diantara factor : 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19. Disingkat
antara inter factor 11 s/d 19
x+ x=*
Rumus: Tulislah 2x satuanya, maka berlakulah operasi :
Aplikasi
17 177 14 144 dst…
15 155 * 19 199*
…….. 225 …… 266
B. pergantung
makna dari pergantung adalah perkalian ganda : “tunggal” atau jelasnya perkalian inter factor bilangan-
bilangan dua decimal / dua angka yang khusus memiliki satuan tunggal 1 (satu) saja. Jadi jelas inter factor
bilangan : 11, 21, 31, 41, 51, 61, 71, 81, 91 disingkat antara factor11 s/d 91.
x+x=*
Rumus: tulislah 2xpuluhanya, maka berlakulah operasi :
Metode perkalian sektoral adalah merupakan perkalian untuk factor-faktor “2d” atau dua
bilangan / angka, dan semua sektoral juga merupakan factor decimal. Maka cukup jelas bahwa
operasi perkalian tersebuat merupakan factor : 11 s/d 99.
Dalam bentuk factor sektoral dua decimal terbagi menjadi IX sectorial. Sectorial 1 faktor 11
s/d 20, sektoral II 21 s/d 30, sektoral III 31 s/d 40 dan seterusnya sampai dengan sektoral IX factor 91
s/d 100
Penting !!!
Ada 9 sektoral yaitu 11 s/d 20, 21 s/d 30, 31 s/d 40 dst
Yang perlu diperhatikan adalah formasi titik-titik agar tidak salah saat penjumlahan dilakukan
Berlaku masih dalam 1 puluhan dan hanya untuk bilangan 2 desimal
Aplikasi :
Formasi :
21 2x2 =4……. Terdiri dari 3 baris
26 (1+6)x2 =14…. 2 1 baris 1 AxA
x 1x6 =…...6 2 6 baris 2 (B+B) x 2
126 + baris 3 BxB
42 546 A B
+
546
Peristiwa adalah akronim dari perkalian istimewa, perkalian jenis ini hanya membutuhkan
waktu tidak lebih dari 3 detik pada penerapanya, adapun yang harus diperhatikan adalah kategori
operasi perkalian yang bisa dikerjakan dengan system PERISTIWA.
Rumus : Rumus : (X x X) + X ++ (Y x Y)
Keterangan : tanda “++” bukan artinya jumlah tetapi artinya diletakkan (diluruskan)
Syarat perkalian :
Puluhan ataupun ratusanya harus sama
Satuanya berjumlah sepuluh / komponen Y berjumlah 10
3 6 (X x X) + X (Y x Y)
3 4 x (3 x 3) + 3 (6 x 4)
12 24
X Y 1224
Harus
berjumlah
10
Jika dalam perkalian istimewa PERISTIWA, hasil kahir satuanya (y) yagn tetap dala aturan berjumlah
10 menghasilkan angka Sembilan (9), maka harus ditulis dua angka yaitu (09) dan disejajarkan
99 (X x X) + X (Y x Y)
91 (9 x 9) + 9 (1 x 9)
X 90 09
9009 9009