BAB III
METODE PENELITIAN
bagaimana secara berurut suatu penelitian dilakukan, yaitu dengan alat apa dan
prosedur serta teknik dalam perencanaan penelitian yang berguna sebagai panduan
untuk membangun strategi yang menghasilkan model atau blue print penelitian.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode
verifikatif.
34
35
hubungan antara dua variabel atau lebih. Metode ini dugunakan untuk menguji
teori dan penelitian untuk menghasilkan informasi ilmiah baru yakni status
hipotesis yang berupa kesimpulan apakah suatu hipotesis diterima atau ditolak
(Sugiyono, 2016:21). Dalam penelitian verifikatif ini akan di uji apakah terdapat
pada Perusahaan.
merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variable
pelatihan secara
aktif
2) Proses belajar Proses belajar 1) Bertambahnya 1) Tingkat Ordinal 24
merupakan proses wawasan baru pada bertambahnya
saat pelatihan saat diberikan wawasan baru
berlangsung pelatihan sesuai pada saat
pekerjaannya diberikan
pelatihan sesuai
2) Bertambahnya pekerjaannya
keterampilan yang 2) Tingkat
dimiliki pada saat bertambahnya
diberikan pelatihan keterampilan yang
dimiliki pada saat
diberikan
pelatihan Ordinal 25
3) Perubahan Perilaku 1) Tercapainya 1) Tingkat Ordinal 26
perilaku/sikap merupakan hasil pengaplikasian materi pengaplikasian
akhir tingkah pada saat kembali ke materi kedalam
perilaku peserta aktivitas pekerjaan pekerjaan setelah
setelah mengikuti atas hasil penelitian mengikuti
pelatihan 2) Tercapainya pelatihan
perubahan perilaku 2) Tingkat
secara keseluruhan pencapaian
baik bagi organisasi perubahan
dan individu perilaku secara
keseluruhan bagi
organisasi dan
individu Ordinal 27
4) Dampak bagi Hasil akhir 1) Perubahan sikap 1) Tingkat Ordinal 28
organisasi pelatihan bagi peserta tidak menjadi perubahan sikap
organisasi ukuran keberhasilan peserta menjadi
pelatihan ukuran
2) Evaluasi hasil keberhasilan Ordinal 29
pelatihan harus pelatihan
42
2) Tingkat ketepatan
dan kecepatan dalam
melaksanakan
pekerjaan Ordinal 34
3) Efesiensi Tingkat penggunaan 1) Banyaknya produksi 1) Tingkat produksi Ordinal 35
sumber daya manusia yang dihasilkan yang dihasilkan
dalam suatu proses karyawan sesuai
dengan standar
perusahaan
44
Dalam mencari informasi diperlukan dua jenis data dalam penelitian ini yaitu
data yang diperoleh secara langsung (sumber primer) dan data yang diperoleh
bahwa sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi
mengenai data penelitian. Sumber data penelitian dibagi menjadi dua yaitu sumber
1) Sumber Primer
2) Sumber Sekunder
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau
(Sugiyono. 2018:224).
45
1) Wawancara
2) Kuesioner
yang diteliti dalam skripsi ini melalui sumber bacaan untuk mendapatkan
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa
Pembobotan skor skala likert dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3.2
Skala Likert
Skala Skor
Sanagat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Cukup Setuju (CS) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Sugiyono (2018:153)
3.4.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
3.4.2. Sampel
Pada umumnya penelitian yang dilakukan tidak meneliti seluruh populasi, hal
tersebut dikarenakan ada beberapa faktor seperti biaya dan waktu yang tersedia.
Oleh karena itu dipergunakan sebagian dari populasi yang disebut sampel.
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang diambil dari
populasi yang diketahui lebih dari 100 responded. Penentuan ukuran sampel
𝑁
𝑛=
1 + N (e)²
Keterangan :
n = Ukuran
N = Ukuran populasi
E = Tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditolerir
Validitas dan Reliabilitas kuesioner harus diuji terlebih dahulu agar data yang
mutlak dilakukan, karena apabila instrument yang digunakan sudah tidak valid
dan reliabel maka dapat dipastikan hasil penelitian pun tidak valid dan reliabel.
kesamaan data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya yang terjadi pada
menjelaskan
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut
(Ghozali, 2016:134).
Rumus yang digunakan untuk menghitung ke validan dari suatu instrument
berikut :
N∑XY − (∑X)(∑Y)
rXY =
√{N∑X 2 − (∑X)2}{N∑Y 2 − (∑Y 2 )2 }
3.5.2. Reliabilitas
pernyataan. Jika nilai Alpha > 0,60 maka reliabel, dengan rumus sebagai berikut
(Sujarweni, 2015:110) :
k ∑𝜎b ²
r[ ] [1 − ]
(k − 1) 𝜎t ²
Keterangan :
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau
seberapa besar tingkat kekuatan variabel yang sedang diteliti sesuai instrument
yang digunakan. Model garis kontinum ini menggunakan perhitungan skor, yaitu
mengetahui hubungan antar dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2016:21). Analisis
yang dapat dilihat dari perbandingan antara skor aktual dengan skor ideal. Dimana
51
baik itu pengaruh yang sifatnya langsung atau tidak langsung. Data yang telah
Interval)
3) Tentukan proporsi (P) tiap skor jawaban dengan cara membagi frekuensi
secara kumulatif.
5) Hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif dari tiap skor dengan
6) Tentukan nilai densitas yang diambil dari nilai Z untuk setiap skor dengan
dengan rumus :
1 1
f (z) = exp (− z²)
√2𝜋 2𝜋
menggunakan rumus :
Keterangan
NT = NS + (1+|NSmin|)
Dimana |NSmin| adalah harga mutlak NS yang paling kecil dan skor yang
tersedia.
analisis regresi, sehingga analisis regresi dapat dikatakan sebagai bentuk khusus
dari analisis jalur (regression is specal case of path analysis). Analisis jalur
digunakan untuk melukiskan dan menguji model hubungan antar variabel yang
berbentuk sebab akibat. Dengan demikian dalam model hubungan antar variabel
tersebut, terdapat variabel independen yang dalam hal ini disebut variabel
(Endogeneus).
Y). Selanjutnya, setiap variabel bebas (X1 dan X2) diukur pengaruhnya terhadap
X1
pyx1
rx1x2 tY
pyx2
X2
54
Gambar 3.1
Path Analysis (Analisis Jalur)
hubungan. Dalam penelitian ini ada dua variabel bebas yaitu penempatan kerja
(X1) dan pelatihan (X2) kemudian satu variabel terikat yaitu produktivitas kerja
(Y).
∑𝑋𝑌 − (∑𝑋)(∑𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√[∑𝑋 2 − (𝑋)2 ][∑𝑌 2 − (𝑌)2 ]
R= 𝑋₁ 𝑋₂ 𝑌 𝑌
[𝑟𝑥₁𝑥₂ 𝑟𝑥₁𝑥₂𝑟𝑦𝑥₁ 𝑋₁]
𝑟𝑦𝑥₂ 𝑋₂
sebagai berikut :
Tabel 3.9
Klasifikasi Korelasi
Interval Koefisien Klasifikasi Tingka Hubungan
0,000-0,199 Sangat Rendah
0,200-0,399 Rendah
0,400-0,599 Sedang
55
0,600-0,799 Kuat
0,800-1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2018:257)
sebagai berikut :
𝑅 = 𝑋₁ 𝑋₁ 𝑋
[𝑋₂ 𝐶𝑅1.1 𝑋₁]
𝐶𝑅2.2 𝑋₂
berikut:
𝑘
𝑃𝑌𝑋𝑖 = ∑ 𝐶𝑅𝑖𝑗 𝑟𝑌𝑋𝑖 𝑖 = 1,2,3,4
𝑖
𝑃𝑌𝑋𝑖 = 𝐶𝑅𝑟𝑦𝑥𝑖
Dimana :
CRij : Elemen pada baris ke-i kolom ke-j dari matriks invers korelasi
menggunakan rumus :
= (pyx1)2
dengan X2
(pyx2)2
X1
2
R2Y (X) = ∑𝑗=𝑖 𝑃𝑥𝑦𝑖 ryxi
dengan rumus :
𝑃𝑋𝑌𝑖
F=
√(1 − 𝑅²𝑌𝑋𝑖 𝐶𝑅𝑖𝑗
𝑛−𝐾−1
mengetahui apakah variabel yang di hipotesiskan diterima atau ditolak, maka akan
bebas memiliki pengaruh signifikan atau tidak dengan variabel terikat secara
𝑃𝑌𝑋
𝑡𝑖 = i = 1,2, … . . , k
2
√(1 − 𝑅𝑌𝑋𝑖….𝑋𝑘 )𝐶𝑅𝑖𝑖
𝑛−𝑘−1
1) Merumuskan hipotesis
2) Kriteria pengujian
bebas secara bersama-sama dengan variabel bebas lainnya yaitu X1 dan X2 berikut
(𝑛 − 𝑘1)𝑅²𝑦𝑥₁….𝑥𝑛
F=
𝐾(1 − 𝑅²)𝑦𝑥₂….𝑥𝑛