Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

“NW” DENGAN ANEMIA + DM


TIPE II DI RUANG SAHADEWA RSUD SANJIWANI GIANYAR
TANGGAL 08 – 11 OKTOBER 2019

OLEH :

ISMA RIZKY AMALIA


P07120319066

PROFESI NERS

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2019
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. “NW” DENGAN ANEMIA + DM TIPE II
DI RUANG SAHADEWA RSUD SANJIWANI GIANYAR
TANGGAL 08 – 11 OKTOBER 2019

Nama Mahasiswa : Isma Rizky Amalia


Tempat Pratek : Ruang Sahadewa RSUD Sanjiwani Gianyar
Tanggal Pengkajian : 08 Oktober 2019

I. Identitas Diri Klien


Nama : Ny. “NW”
Tanggal Masuk RS : 29 September 2019
Tempat/Tanggal Lahir : Gianyar, 30 – 12 - 1973
Sumber Informasi : Pasien, keluarga pasien, dan rekam medis.
Umur : 45 tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMA
Suku : Bali
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Lama Bekerja : -
Alamat : Br. Kebon Kaja, Belega, Gianyar

KELUHAN UTAMA:
Pasien mengatakan pasien merasa lemas, lemah.

RIWAYAT PENYAKIT:
Pasien datang ke Poli Penyakit Dalam RSUD Sanjiwani Gianyar pada tanggal 29
September 2019 dikarenakan kontrol setelah beberapa minggu sebelumnya sempat di
MRS di ruang Arjuna dengan diagnosa Anemia + Diabetes Melitus tipe II, kemudian saat
kontrol ulang, tiba-tiba pasien merasa lemas, kaki bergetar, mata berkunang-kunang dan
tiba-tiba pingsan. Setelah dilakukan pengecekan gula darah, gula darah pasien rendah.
Kemudian dokter dari Poli Penyakit Dalam meminta pasien untuk di rawat lagi di RSUD
Sanjiwani Gianyar. Pasien datang ke ruang Sahadewa di antar oleh perawat dari Poli
Penyakit Dalam. Pasien juga mengatakan baru tau mempunyai penyakit diabetes melitus
ini kurang lebih 2 bulan yang lalu.

1. Keluarga terdekat yang dapat dihubungi ( Suami )


Pekerjaan : Buruh Lama Bekeraja : 12 tahun
Alamat : Br. Kebon Kaja, Belega, Gianyar
2. Alergi :
Pasien mengatakan tidak mempunyai alergi terhadap makanan ataupun dengan obat-
obatan
3. Kebiasaan :
Pasien mengatakan tidak mempunyai kebiasaan apapun seperti minum kopi atau yang
lainnya.
4. Obat-obatan :
Pasien mengatakan setelah terdiagnosis mempunyai penyakit diabetes melitus, pasien
diberikan insulin berupa humalog 3x8 unit dan lavemir 1x8 unit.
5. Pola Pernapasan :
Pasien mengatakan tidak ada kesulitan bernapas dan pasien juga tidak menggunakan
alat bantu napas.
6. Pola nutrisi :
Pasien mengatakan sebelum MRS pasien makan 3x sehari dengan nasi putih yang
lembek dan lauk pauk biasa dan mampu menghabiskan 1 porsi piring, pasien juga
mengurangi makanan yang manis-manis. Pasien menyukai semua masakan yang dimasak
olehnya. Hanya saja pasien tidak boleh memakan makanan yang tinggi glukosa.
Saat MRS pasien mengatakan makan 3x sehari dengan porsi yang sudah diatur dari
rumah sakit, dan mampu menghabiskan 1 porsi piring.
7. Pola eliminasi :
Pasien mengatakan sebelum MRS frekuensi BAB 1-2x sehari dengan konsistensi
lembek, warna kuning kecoklatan dan bau khas BAB. Pasien juga mengatakan frekuensi
BAK normal, dengan warna bening kekuningan dan bau khas BAK.
Pasien juga mengatakan saat MRS frekuensi BAB 1-2x sehari dengan konsistensi
lembek, warna kuning kecoklatan dan bau khas BAB. Pasien juga mengatakan frekuensi
BAK normal, dengan warna bening kekuningan dan bau khas BAK.
8. Pola tidur dan istirahat :
Pasien mengatakan sebelum MRS waktu tidur pasien 8 jam dalam sehari dimulai dari
pukul 21.00 sampai pukul 05.00 wita. Saat MRS pasien mengatakan tidur dalam sehari
bisa lebih dari 8 jam karena di RS pasien tidur siang dan saat malam hari tidur seperti
biasa mulai pukul 21.00 sampai pukul 05.00 wita.
Pasien mengatakan tidak mempunyai kebiasaan saat tidur seperti mengorok,
mengigau, dan pasien juga tidak mempunyai kebiasaan pengantar tidur.
9. Pola gerak dan aktivitas :
Pasien mengatakan sebelum MRS pasien biasanya melakukan kegiatan dirumah
seperti menyapu, memasak, dan membersihkan pekarangan rumah. Namun saat pasien
MRS pasien tidak mampu melakukan aktifitas ringan. Pasien hanya mampu duduk dan
berbaring di bed pasien. Sesekali pasien berjalan untuk pergi ke toilet, dan saat berjalan
pasien pun harus di pegangi oleh keluarga pasien.
10. Pola Kerja
Pasien mengatakan pasien tidak bekerja

II. Riwayat Kekuarga


Genogram :

= perempuan
Pasien mengatakan pasien tinggal dengan kedua mertua,
suami dan ketiga anaknya. Pasien juga mengatakan ibu = Laki-laki
kandung pasien mempunyai penyakit yang sama seperti
pasien yaitu diabetes melitus. Namun pasien baru = perempuan sudah
mengetahui bahwa pasien terkena diabetes melitus kurang meninggal
lebih 2 bulan terakhir ini. Pasien juga mengatakan adik
ipar pasien juga mempunyai penyakit diabtes melitus. = pasien

= garis pernikahan
Riwayat Lingkungan
Pasien mengatakan lingkungan rumahnya masih asri, tidak ada pabrik dilingkungan
rumah pasien. Rumah pasien pun luas dengan penerangan yang cukup serta ventilasi yang
banyak di setiap ruangannya.

III. Aspek Psikososial


1. Pola pikir dan persepsi
Pasien mengatakan jika ada keluarganya yang sakit, pasien langsung membawa
keluarga nya ke pelayanan kesehatan terdekat.
a. Alat bantu yang digunakan :
Pasien mengatakan tidak memakai alat bantu penglihatan maupun pendengaran.
b. Kesulitan yang dialami :
Pasien mengatakan pasien merasa lebih lemas dan sering pusing.
2. Persepsi diri
a. Hal yang dipikirkan saat ini :
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh agar dapat berkumpul bersama keluarga dan
melakukan aktifitas seperti biasanya dirumah.
b. Harapan setelah menjalani perawatan :
Pasien berharap agar tidak sakit lagi dan badan tidak lemas lagi.
c. Perubahan yang dirasakan setelah sakit :
Pasien mengatakan perubahan yang dirasakan setelah sakit yaitu berat badan pasien
turun sebenyak 3kg, yang awalnya 67kg menjadi 64kg
3. Suasana hati :
Pasien mengatakan pasien merasa takut akan penyakitnya, karena takut anak-anaknya
akan terkena penyakit diabetes melitus.
4. Hubungan/komunikasi :
a. Bicara
Pasien berasal dari Gianyar, Bali, bahasa sehari-hari yang dipakai yaitu bahasa bali
dan bahasa indonesia. Pasien berbicara dengan lawan berbicara nya dengan jelas dan
pembicaraan dua arah.
b. Tempat tinggal
Pasien mengatakan pasien tinggal dengan kedua mertua, suami dan ketiga putrinya.
c. Kehidupan keluarga
Pasien mengatakan pasien tinggal di banjar kebon kaja, apabila di banjar ada sebuah
acara kegamaan, pasien selalu datang untuk bergotong royong dan saling membantu
tetangga. Pasien mengatakan saat di keluarga ada masalah dan membutuhkan sebuah
keputusan pasien bertanya dengan anggota keluarga lainnya dan bermusyawarah
untuk menentukan jalan keluar.
d. Kesulitan dalam keluarga
Pasien mengatakan tidak memiliki masalah didalam keluarganya.
5. Kebiasaan seksual
a. Gangguan hubungan seksual disebabkan kondisi sebagai berikut :
Pasien mengatakan tidak mempunyai gangguan hubungan seksual
b. Pemahaman terhadap fungsi seksual
Pasien mengatakan mempunyai tiga anak perempuan
6. Pertahanan koping
a. Pengambilan keputusan
Pasien mengatakan untuk pengambilan keputusan pasien menyerahkan
keputusannya saat hasil musyawarah keluarga.
b. Yang disukai tentang diri sendiri :
Pasien mengatakan pasien senang karena mampu menjadi istru, ibu dan menantu
yang baik.
c. Yang ingin dirubah dari kehidupan :
Pasien mengatakan yang ingin dirubah dari kehidupannya adalah pasien cepat
sembuh dan tidak ada keluarga yang menderita penyakit sepeerti yang dialami oleh
pasien.
d. Yang dilakukan jika sedang stress :
Pasien mengatakan jika pasien sedang stress, pasien akan memecahkan masalah
tersebut dengan keluarga pasien, pasien akan bermusyawarah dengan anggota
keluarga yang lainnya.
7. Sistem nilai – kepercayaan
a. Siapa atau apa yang menjadi sumber kekuatan :
Pasien mengatakan yang menjadi sumber kekuatan pasien saat ini adalah keluarga
besar pasien dan Tuhan.
b. Apakah Tuhan, Agama, Kepercayaan penting untuk anda :
Pasien mengatakan bahwa Tuhan, Agama dan Kepercayaan adalah yang sangat
penting bagi kehidupan pasien.
c. Kegiatan Agama atau Kepercayaan yang dilakukan (macam dan frekuensi)
Pasien mengatakan sebelum MRS pasien sering melakukan sembahyang dirumah,
namun saat MRS pasien hanya dapat berdoa di atas tempat tidur pasien.
d. Kegiatan Agama atau Kepercayaan yang ingin dilakukan selama di rumah sakit,
Pasein mengatakan saat MRS pasin hanya dapat berdoa di atas tempat tidur pasien.

IV. Pengkajian Fisik


A. Vital Sign
Tekanan darah : 90/60 mmHg
Suhu : 36,4C
Nadi : 76 x/menit
Pernafasan : 16 x/menit
B. Kesadaran :
Kesadaran kompos mentis dengan GCS E4 V5 M6
C. Keadaan umum :
KU pasien terlihat lemas, dan bersih. Pasien juga mengatakan tidak merasakan
nyeri. BB pasien 64 Kg dan TB 150 cm. Pasien tampak tenang, dan mampu
mengorientasikan waktu, tempat serta orang dengan baik.
D. Pemeriksaan Fisik Head To Toe
1. Kepala
Bentuk kepala pasien mesochepale, tidak ada hematoma, tidak ada perdarahan.
2. Rambut
Rambut pasien berwarna hitam namun ada beberapa helai rambut yang
berwarna putih. Rambut tidak rontok. Rambut terlihat bersih dan rambut terikat
dengan rapi.
3. Mata
Pasien mengatakan tidak mampu melihat jarak yang terlalu jauh dan terlalu
kecil, namun pasien tidak menggunakan alat bantu penglihatan. Mata pasien
tampak simetris. Sklera pasien tidak ikterik, konjungtiva tampak tidak anemis,
pupil isokor, tidak ada kebutaan di mata kanan atau kiri.
4. Hidung
Indra penciuman pasien masih normal, mampu membedakan bau-bau dengan
baik, tidak ada sekret atau darah atau polip, dan tidak ada tarikan cuping hidung.
5. Telinga
Pasien mapu mendengar dengan baik, tidak ada kelainan, pasien tidak
menggunakan alat bantu dengar. Tidak ada sekret/cairan/darah. Telinga pasien
tampak simetris.
6. Mulut Dan Gigi
Bibir pasien tampak kering. Mulut dan tenggorokan pasien tampak normal, tidak
ada lesi. Gigi pasien sudah ada beberapa gigi yang bolong. Namun gigi terlihat
bersih.
7. Leher
Leher tampak simetris, teraba nadi karotis. Tidak ada lesi, tidak ada pembesaran
tyroid dan tidak ada pembesaran limfoid.
8. Thorax
 Jantung :
Nadi pasien 76x/menit dengan kekuatan lemah dan teratur, tidak ada
pembesaran jantung.
 Paru :
RR pasien 16x/menit, dengan irama teratur dan kualitas pernapasan normal.
Suara nafas pasien terdengar vesikuler. Pasien tidak sedang batuk, tidak ada
sumbatan jalan napas dan tidak ada retraksi dada
9. Abdomen
Suara peristaltik usus ada, dengan frekuensi 18x/menit. Perut tidak terlihat
kembung, tidak ada nyeri tekan, dan tidak ada ascites.
10. Genetalia
Pasien tidak menggunakan alat bantu kencing seperti catether dan tidak ada
kealinan di genetalia pasien.
11. Kulit
Warna kulit pasien sawo matang. Turgor kulit pasien elastis, tidak ada luka,
tidak ada memar, dengan CRT <2 detik.
12. Ekstrimitas
Pasien terlihat lemah pada kedua kaki pasien, saat toileting pasien masih di bantu
untuk pergi kekamar mandi, namun pasien sudah mulai belajar untuk toileting
sendiri namun tetap untuk diawasi. Akral pasien teraba hangat, tidak ada edema di
bagian ekstremitas atas maupun bawah pasien.
13. Data pemeriksaan fisik neurologis
- Nervus I : Normal
- Nervus II : Normal
- Nervus III : Normal
- Nervus IV : Normal
- Nervus V : Normal
- Nervus VI : Normal
- Nervus VII : Normal
- Nervus VIII : Normal
- Nervus IX : Normal
- Nervus X : Normal
- Nervus XI : Normal
- Nervus XII : Normal

14. Data Penunjang


Tanggal Pemeriksaan 8 Oktober 2019
Nama Tes Flag Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hematologi
Darah Lengkap :
Leukosit (WBC) L 3.05 10^3/uL 4.00 – 10.00
Neu # L 1.55 10^3/uL 2.00 – 7.00
Lym # 1.41 10^3/uL 0.80 – 4.00
Mon # L 0.07 10^3/uL 0.12 – 0.8
Eos # 0.02 10^3/uL 0.02 – 0.5
Bas # 0.00 10^3/uL 0.00 – 0.10
Neu % 50.8 % 50.0 – 70.0
Lym % H 46.0 % 20.0 – 40.0
Mon % L 2.5 % 3.0 – 8.0
Eos % 0.6 % 0.5 – 5.0
Bas % 0.1 % 0.0 – 1.0
Eritrosit (RBC) L 2.65 10^6/uL 3.50 – 5.50
Hemoglobin L 7.8 g/dL 11.0 – 16.0
(HGB)
Hematokrit L 23.1 % 37.0 – 54.0
(HCT)
MCV 87.1 fL 80.0 – 100.0
MCH 29.6 Pg 27.0 – 31.0
MCHC 33.9 g/dL 32.0 – 36.0
RDW-CV H 15.2 % 11.5 – 14.5
RDW-SD 49.0 fL 35.0 – 56.0
Trombosit (PLT) L 43 10^3/uL 150 – 450
MPV 8.9 fL 7.0 – 11.0
PCT L 0.039 % 0.108 – 0.282
RDW 16.0 fL 9.0 – 17.0

15. Terapi obat


NAMA OBAT DOSIS PEMBERIAN
Antasida 3 x 1 tab Oral
Ramipil 1 x 2,5 mg Oral
Bisoprolol 1 x 2,5 mg Oral
Atorvastatin 1 x 20 mg Oral
ISDN 1 x 5 mg Oral
Donperidon 3 x 1 tab Oral
Infuse NaCl 0,9% 20 tpm IV
Lansoprazole 1 x 1 ml IV
Humalog (insulin) 3 x 10 iu SC
Lavemir (insulin) 1 x 14 iu SC
ANALISA DATA
DATA FOCUS ANALISIS MASALAH MASALAH
DS : Diabetes tipe II Risiko Ketidakstabilan
- Pasien mengatakan baru terkena Glukosa Darah
diabetes 2 bulan yang lalu Metabolisme turun
- Pasien mengatakan rasa haus terus
menerus Pembakaran glukosa menjadi
- Pasien mengatakan pusing. energi turun
DO :
- Pasien tampak lemas Kadar gula darah meningkat
- Mukosa bibir kering
- GDS = 157 mg/dL Glukosa diubah menjadi glikogen
- TD = 90 / 60 mmHg dan disimpan di hati dan otot
- S = 36,4C
- N = 76 x/menit Obesitas
- RR = 16 x/menit
Lemak bebas dan gula darah
tinggi

Memblokir kerja insulin

Insulin resistance

Gula darah tidak dapat diserap


oleh tubuh

Kadar gula darah meningkat

Risiko ketidakstabilan kadar


glukosa darah
DATA FOCUS ANALISIS MASALAH MASALAH
DS : Diabetes melitus Intoleransi Aktifitas
- Pasien mengatakan lemas
- Pasien mengatkaan pusing Sel tidak mendapat nurtrisi / starvasi
DO : seluler
- Pasien tampak tirah baring
- Saat berjalan pasien dipegangin Penguraian glikogen dan asam lemak
oleh keluarga pasien menjadi energi
- Wajah pasien tampak lesu
- HB = 7.8 g/dL Penurunan massa otot
- TD = 90/60 mmHg
- N = 76x/menit Penurunan energi
- RR = 16x/menit
- S = 36,4C Lelah, dan lemah

Intoleransi aktifitas
DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH
1. Risiko ketidakstabilan gula darah b.d kurang terpapar informasi tentang manajemen
diabetes d.d pasien mengatakan rasa haus terus menerus, pasien mengatakan pusing,
pasien tampak lemas, mukosa bibir kering, GDS = 157 mg/dL, TD = 90 / 60 mmHg, S
= 36,4C , N = 76 x/menit, RR = 16 x/menit.
2. Intoleransi aktifitas b.d kelemahan dan tirah baring d.d Pasien mengatakan lemas,
Pasien mengatakan pusing, Pasien tampak tirah baring, Saat berjalan pasien
dipegangin oleh keluarga pasien, Wajah pasien tampak lesu, HB= 7.8 g/dL, TD =
90/60 mmHg, N = 76x/menit, RR = 16x/menit, S = 36,4C
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

TGL, NO.
NO IMPLEMENTASI RESPON PARAF
JAM DX
8 Oktober
2019
1 08.00 1,2 Mengkaji keluhan pasien, DS :
WITA mengecek GDS, dan - Pasien mengatakan lemah dan lemas
mengecek TTV pasien. - Pasien mengatakan rasa haus yang terus
menerus
- Pasien mengatakan pusing
DO :
- Pasien tampak lemas, mukosa bibir
kering Isma
- Pasien tampak tirah baring
- Saat berjalan pasien di pegangi oleh
keluarga pasien
- Wajah pasien tampak lesu
- GDS = 157 mg/dL
- HB = 7.8 g/dL
- TD = 90/60 mmHg S = 36,4C
- N = 76 x/menit RR= 16x/menit
2 10.00 wita 1 KIE pasien tentang DS :
pengertian DM, dan - Pasien mengatakan sudah mengerti
manajemen hipoglikemia tentang penjelasan perawat Isma
dan manajemen DO :
hiperglikemia - Pasien tampak menganggukkan kepala
3 12.00 wita 1 Mengecek GDS pasien DS : -
DO : GDS 130 mg/dL Isma
4 14.00 wita 2 Memonitor jam tidur DS :
pasien - Pasien mengatakan selama MRS lebih
sering tidur dan melaksanakan aktifitas Isma
ringan
5 16.00 wita 1,2 Mengkaji keluhan pasien, DS :
mengecek GDS dan - Pasien mengatakan lemah dan lemas
mengecek TTV pasien - Pasien mengatakan rasa haus yang terus
menerus
- Pasien mengatakan pusing
DO : Putri
- Pasien tampak lemas, mukosa bibir
kering
- Pasien tampak tirah baring
- Saat berjalan pasien di pegangi oleh
keluarga pasien
- Wajah pasien tampak lesu
- GDS = 180 mg/dL
- TD = 100/60 mmHg S = 36,0C
N = 78 x/menit RR= 18x/menit
6 16.00 wita 1,2 Memberikan obat oral DS : -
antasida 1 tablet dan DO : pasien meminum obat, tidak ada
donperidon 1 tablet tanda-tanda alergi Putri
7 18.00 wita 2 Menganjurkan pasien DS : -
untuk duduk di sisi tempat DO : pasien tampak berusaha bangun
tidur dan tetap diawasi oleh dari tempat tidur dan keluarga pasien Putri
penunggu pasien mengawasi pasien
8 19.00 wita 1 Injeksi SC insulin humalog DS = -
10 iu DO = insulin masuk, tidak ada tanda-
tanda alergi Putri
9 22.00 wita 1,2 Memberikan obat oral DS : -
antasida 1 tablet dan DO : pasien meminum obat, tidak ada
donperidon 1 tablet dan tanda-tanda alergi Linda
injeksi insulin lavemir 14
iu
9 Oktober
2019
10 07.30 1,2 Mengidentifikasi keluhan DS :
pasien, monitor TTV - Pasien mengatakan masih lemah dan
pasien serta GDS pasien lemas
- Pasien mengatakan rasa haus yang terus
menerus
- Pasien mengatakan kelaparan
DO :
- Pasien tampak lemas, mukosa bibir
kering
- Pasien tampak tirah baring
- Saat berjalan pasien di pegangi oleh
keluarga pasien
- Wajah pasien tampak lesu
- GDS = 150 mg/dL
- TD = 120/80 mmHg S = 36,0C
N = 80 x/menit RR= 20x/menit
11 08.00 wita 1,2 Memberikan obat oral DS : -
antasida 1 tablet, ramipil DO : pasien meminum obat-obatan
2,5mg , bisoprolol 2,5 mg, tersebut dan injeksi obat sudah masuk
atorvastatin 20mg, ISDN 5 kedalam tubuh pasien, tidak ada tanda- Isma
mg, dan donperidon 1 tanda alergi pasien
tablet, serta injeksi
lansoprazole 1 ml dan
humalog 10iu
12 09.00 wita 2 Mempersiapkan transfusi DS : -
darah untuk pasien DO : infuse NaCl 0,9% terpasang,
S : 36,4C Isma
13 10.00 wita 2 Transfusi PRC 1 kolf DS : -
DO : PRC 1 kolf terpasang, tidak ada
tanda-tanda alergi terhadap darah
tersebut. Isma
14 12.00 wita 1 Injeksi SC humalog 10 iu DS : -
DO : obat masuk dan tidak ada tanda-
tanda alergi terhadap obat tersebut Isma
15 13.00 wita 2 Melatih pasien untuk DS : pasien menyetujui untuk berjalan-
berjalan-jalan di kamar jalan dikamar
DO : pasien berjalan perlahan-lahan
sembari di pegangi oleh keluarga pasien Isma
16 16.00 wita 1,2 Memberikan obat oral DS : -
antasida 1 tablet dan DO : pasien meminum obat, tidak ada
donperidon 1 tablet tanda-tanda alergi N.Adi
17 18.00 wita 1 Injeksi humalog 10iu DS : -
DO : obat masuk, tidak ada tanda-tanda
alergi N.Adi
18 18.30 wita 1 Menganjurkan pasien DS : pasien mengatakan sudah
untuk menghabiskan porsi menghabiskan makanan tersebut
makan yang diberikan oleh DO : 1 porsi makan yang diberikan
instalasi gizi instalasi gizi habis N.Adi
19 20.00 wita 1,2 Mengecek ttv dan GDS DS : -
pasien DO :
TD = 100/80 mmHg , S = 36,0C
N = 78x/menit, RR = 16x/menit
GDS = 170 mg/dL N.Adi
20 22.00 wita 1,2 Memberikan obat oral DS : -
antasida 1 tablet dan DO : pasien meminum obat, serta injeksi
donperidon 1 tablet dan SC telah masuk, tidak ada tanda-tanda
injeksi SC lavemir 14 iu alergi Dian
10
Oktober
2019
21 08.00 1,2 Mengidentifikasi keluhan DS :
pasien, monitor TTV - Pasien mengatakan sudah bisa jalan
pasien serta GDS pasien, perlahan-lahan tanpa di pegangi oleh
dan mengecek HB pasien keluarga pasein.
- Pasien mengatakan masih merasakan Amel
haus yang terus menerus
DO :
- Pasien tampak lemas, mukosa bibir
lembab
- Saat berjalan pasien mampu berjalan
sendiri tanpa dipegangi oleh keluarga
- Wajah pasien tampak lesu
- GDS = 150 mg/dL
- HB = 7.9 g/dL
- TD = 120/80 mmHg S = 36,0C
N = 80 x/menit RR= 20x/menit
22 08.00 wita 1,2 Memberikan obat oral DS : -
antasida 1 tablet, ramipil DO : pasien meminum obat-obatan
2,5mg , bisoprolol 2,5 mg, tersebut dan injeksi obat sudah masuk
atorvastatin 20mg, ISDN 5 kedalam tubuh pasien, tidak ada tanda- Amel
mg, dan donperidon 1 tanda alergi pasien
tablet, serta injeksi
lansoprazole 1 ml dan
humalog 10iu
23 09.00 wita 2 Mempersiapkan transfusi DS : -
darah untuk pasien DO : infuse NaCl 0,9% terpasang,
S : 36,2C Amel
24 10.00 wita 2 Transfusi PRC 1 kolf DS : -
DO : PRC 1 kolf terpasang, tidak ada
tanda-tanda alergi terhadap darah
tersebut. Amel
25 12.00 wita 1 Injeksi SC humalog 10 iu DS : -
DO : injeksi obat sudah masuk, tidak ada
tanda-tanda alergi terhadap insulin
tersebut Amel
26 12.30 wita 1 Menganjurkan pasien DS : -
untuk menghabiskan porsi DO : 1 porsi makan yang disediakan
makan yang telah oleh instalasi gizi telah dihabiskan oleh
disediakan oleh instalasi pasien Amel
gizi
27 15.00 wita 1,2 Mengkaji keluhan pasien DS :
dan mengecek TTV pasien - Pasien mengatakan sudah bisa jalan
perlahan-lahan tanpa di pegangi oleh
keluarga pasein.
- Pasien mengatakan sudah tidak terlalu
merasakan kehausan.
- Pasien mengatakan sudah tidak terlalu
merasakan lapar Isma
DO :
- Pasien tampak lemas, mukosa bibir
lembab
- Saat berjalan pasien mampu berjalan
sendiri tanpa dipegangi oleh keluarga
- Wajah pasien tampak lesu
- GDS = 150 mg/dL
- HB = 7.9 g/dL
- TD = 120/80 mmHg S = 36,0C
N = 80 x/menit RR= 20x/menit
28 16.00 wita 1,2 Memberikan obat oral DS : -
antasida 1 tablet dan DO : pasien meminum obat, tidak ada
donperidon 1 tablet tanda-tanda alergi Isma
29 18.00 wita 1 Injeksi SC humalog 10 iu DS : -
DO : obat insulin sudah masuk, tidak ada
tanda-tanda alergi terhadap insulin
tersebut. Isma
30 20.00 wita 1,2 Menganjurkan pasien DS : pasien mengatakan akan tidur saat
untuk tidur cepat agar pukul 21.00 wita
keesokan hari lebih segar. DO : pasien tampak mengerti saran
perawat Isma
31 21.00 wita 1,2 Mengecek ttv dan GDS DS : -
pasien DO :
TD = 100/60 mmHg , S = 36,3C
N = 80x/menit, RR = 18x/menit
GDS = 170 mg/dL
32 22.00 wita 1,2 Memberikan obat oral DS : -
antasida 1 tablet dan DO : pasien meminum obat, serta injeksi
donperidon 1 tablet dan SC telah masuk, tidak ada tanda-tanda
injeksi SC lavemir 14 iu alergi Risa
11
Oktober
2019
33 08.00 wita Mengkaji keluhan pasien DS :
dan mengecek TTV pasien - Pasien mengatakan sudah bisa jalan
perlahan-lahan tanpa di pegangi oleh
keluarga pasein.
- Pasien mengatakan sudah tidak terlalu
merasakan kehausan.
- Pasien mengatakan sudah tidak terlalu
merasakan lapar
- Pasien mengatakan sudah tidak terlalu
lemas
- Pasien juga mengatan sudah tidak terlalu
pusing Isma
DO :
- mukosa bibir lembab
- Saat berjalan pasien mampu berjalan
sendiri tanpa dipegangi oleh keluarga
- Wajah pasien tampak lesu
- GDS = 150 mg/dL
- HB = 8.0 g/dL
- TD = 120/80 mmHg S = 36,0C
N = 82 x/menit RR= 24x/menit
34 08.15 wita Memberikan obat oral DS : -
antasida 1 tablet, ramipil DO : pasien meminum obat-obatan
2,5mg , bisoprolol 2,5 mg, tersebut dan injeksi obat sudah masuk
atorvastatin 20mg, ISDN 5 kedalam tubuh pasien, tidak ada tanda- Isma
mg, dan donperidon 1 tanda alergi pasien
tablet, serta injeksi
lansoprazole 1 ml dan
humalog 10iu
EVALUASI KEPERAWATAN
NO
TGL/JAM CATATAN PERKEMBANGAN PARAF
DX
1 11 Oktober S:
2019 - Pasien mengatakan sudah tidak terlalu merasakan
pusing.
08.00 WITA - Pasien mengatakan sudah tidak terlalu merasakan
kelaparan dan kehausan

O:
- Mukosa bibir tampak lembab Isma
- GDS = 157 mg/dL
- TD = 120/80 mmHg S = 36,0C
- N = 82 x/menit RR= 24x/menit

A:
Risiko ketidakstabilan kadar gula darah teratasi
sebagian

P:
- Lanjutkan intervensi dan terapi obat
2 11 Oktober S:
2019 - Pasien mengatakan sudah tidak terlalu lemas
- Pasien mengatakan mampu berjalan tanpa dipegangi
08.00 WITA oleh penunggu pasien.

O: Isma
- Pasien mampu berjalan tanpa dipegangi oleh
penunggu pasien.
- HB = 8.0 g/dL
- TD = 120/80 mmHg S = 36,0C
- N = 82 x/menit RR= 24x/menit
A:
Intoleransi Aktifitas teratasi

P:
- Pertahankan kondisi pasien
.......................,..............................2019
Clinical Instructurre / CI Nama Mahasiswa

______________________________ __________________________
NIP. NIM.

Clinical Teacher / CT

___________________________________
NIP.

Anda mungkin juga menyukai