Anda di halaman 1dari 10

I.

PENGERTIAN
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan
dan hygiene berarti sehat. Jadi personal hygiene merupakan suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis.
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhan
guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan, kesejahteraan, sesuai dengan kondisi
kesehatan, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan
perawatan diri (Depkes 2015).Ukuran kebersihan atau penampilan seseorang dalam
pemenuhan kebutuhan Personal Hygiene berbeda pada setiap orang sakit karena terjadi
gangguan pemenuhan kebutuhan. Perawat dapat memberikan informasi-informasi tentang
personal hygiene yang lebih baik terkait dengan waktu atau frekuensi aktifitas, dan cara
yang benar dalam melakukan perawatan diri.
II. ANATOMI FISIOLOGI
1. kulit
kulit adalah organ aktif yang berfungsi sebagai pelindung, ekskresi, regulasi
temperature, dan sensasi. Kulit mempunyai tiga lapisan, yaitu epidermis, dermis, dan
hypodermis.
a. Epidermis
Adalah lapisan terluar terdiri dari berbagai sel lapis yang tipis dimana ada
perbedaan dalam berbagai tingkat kematangan. Lapisan paling dalam dari sel ini
berfungsi untuk mengganti sel yang mati.
b. Dermis
Adalah lapisan yang lebih tebal yang terdiri dari sekelompok kolagen dan fiber –
fiber yang elastis untuk mendukung epidermis. Fiber syaraf, pembuluh darah,
kelenjar keringat, kelenjar sebasea, dan folikel rambut melewati lapisan dermal.
Kelenjar sebasea mensekresi sebum, minyak, cairan odorous, hingga folikel
rambut.
c. Hypodermis atau subkutan
Lapisan subkutan terdiri dari pembuluh darah, syaraf, limpa, dan jaringan
pengikatyang berisi sel lemak. Jaringan lemak adalah insulator panas bagi tubuh.
Subkutan juga menjadi pendukung lapisan kulit atas yang menahan stressor dan
tekanantanpa injury.
2. Kaki, Tangan, dan Kuku
Kaki, tangan, dan kuku selalu diperuntukkan untuk memberi perhatian yang khusus
untuk mencegah infeksi. Apakah ada luka pada kaki termasuk adakah pertumbuhan
atau luka pada kulit bagian atas, bisa nyeri dan pada pasien normal kemampuan
berjalan. Kuku adalah jaringan epitel yang tumbuh dari akar nail bed, yang terletak di
kulit pada nail groove, yang disembunyikan oleh fold kulit, disebut cuticle, kuku juga
memilki body nail, itu berbentuk area putih, disebut lunula. Dibawah kuku terdapat
lapisan epiteldisebut nail bed. Kuku yang normal dan sehat transparan, lembut, dan
konveks, dengan warna nail bed merah jambu. Penyakit dapat memengaruhi bentuk,
ketebalan, dan curvature dari kulit.
3. Rongga Mulut
Rongga mulut dibatasi oleh membrane mukosa yang berhubungan dengan kulit.
Rongga mulut terdiri dari bibir yang disekitarnya mulut yang terbuka, pipi berada
disepanjang rongga, lidah dan ototnya, hard dan soft palate. Mukosa mulut normalnya
berwarna merah jambu terang (light pink) dan lembab. Pada dasar mulut dan area
bawah lidah kaya akan pembuluh darah.tipe dari ulcer atau trauma dapat
mengakibatkan perdarahan. Ada 3 kelenjar saliva yang mensekresikan 1 liter saliva
per hari. Kelenjar buccal ditemukan pada mukosa yang membatasi pipi dan mulut
yang mencegah hygiene dan kenyamanan pada jaringan oral. Gigi adalah organ
mengunyah, atau mastication. Mereka didesain untuk memotong, menyobek, dan
mematahkan makanan sehingga dapat dicampur dengan saliva dan ditelan. Gigi yang
normal terdiri dari kepala, leher, dan akar. Gigi yang sehat terlihat putih, bersinar, dan
berdiri sendiri. Kesulitan mengunyah dapat berkembang sewaktu sekeliling gusi
menjadi inflamasi atau infeksi atau ketika gigi tanggal. Oral hygiene yang teratur
dibutuhkan untuk menjaga integritas area gigi dan untuk mencegah gingivitis, atau
inflamasi gusi.
4. Rambut
Pertumbuhan rambut, distribusi, dan pola dapat mengindikasikan status kesehatan
orang secara umum. Perubahan hormone, emosional, dan stress fisik, umur, infeksi,
dan penyakit tertentu dapat memengaruhi karakteristik rambut.
5. Mata, hidung, telinga
III. NILAI – NILAI NORMAL
Nilai – nilai normal hygine menurut saryono ( 2012)

Karakteristik normal
Kulit Smooth dan kering, hangat, mempunyai turgor
yang bagus (apabila kulit ditekan maka akan
kembali seperti semula dengan cepat), warna
kulit light pink atau warna gading sampai ruddy
pink, dari coklet terang ke coklat gelap
Kaki, tangan, dan Toes straight (lurus) dan flat.
kuku Kulit ari lembut, utuh, tidak ada inflamasi.
Kuku transparan, lembut, bulat lepat, konveks,
sudut nail bed 160o kuku pada kaki dan jempol
lebih keras dan tebal
Rambut Rambut terminal panjang, kesat, shiny, liat
Rambut vellus kecil, lembut
Rongga mulut Bibir pink, lembab, simetris, dan lembut
Mukosa mulut, gigi, dan gigi gigi normal
(lembut, putih, cdan shiny), membrane mukosa
(pinkish red, lembut, dan lembab), mukosa
(berkilau, pink, lembut, lembab, lunak), gusi
(pink, lembut, lembab)
Lidah dan mulut dasar lidah (medium atau
merah tumpul, lembab, agak kasar pada
permukaan atas dan lembut sepanjang garis tepi
marginal), daeral ventral (pink dan lembut)
Palate light pink dan lembut
Mata, hidung, telinga Mata konjungtiva (transparan), kornea
(transparan, shiny, dan lembut), alis mata
(simetris)
Telinga ear canal (berliku dan sepanjang 2.5
cm).

IV. JENIS KELAINAN GANGGUAN


1. Masalah pada kulit
a. Kulit kering disenanknan karena kurang cairan. Lebih terlihat pada kilit tangan,
lengan, kaki dan wajah.
b. Jerawat : inflamantory, erupsi kulit papulopostular.
c. Hirsutisme : pertumbuhan rambut badan dan muka yang berlebihan terutama pada
wanita.
d. Ruam kulit (erithema) : terjadi karena paparan matahari berlebihan, pelembab
atau reaksi alergi.
e. Dermatitis :kontak inflamasi kulit ditandai dengan letusan eritema pruritis, nyeri
dan lesi bersisik.
f. Abrasi : lapisan epidermis yang hancur/ terpotog sehingga terjadi perdarahan local
dan mengeluarkan cairan serosa.
2. Masalah pada kaki dan kuku
a. Kalus : bagian epidermis mengeras, terdiri dari masa sel tanduk dan kerototik.
Terjadi pada area permukaan kaki atau telapak.
b. Katimumul : disebabkan tekanan dari sepatu dan friksi. Terjadi dia rea jari kaki
dan penonjolam tulang. Biasanya berbentuk bulat, lonjong/kerucut.
c. Plantar wart : luka menjamur pada tumit kaki karena virus papiloma.
d. Fisura : sering terjadi diantara jari kaki disebabkan oleh kulit yang kering dan
pecah-pecah.
e. Tinea pedis : disebabkan jamur pada kaki, keretakan kulit antara jari kaki dengan
tumit.
f. Ingrown toenail : disebabkan karena salah pemotongan kuku dapat menimbulkan
nyeri.
3. Masalah pada mulut
a. Karies gigi : tumbuhnya lubang merupakan kerusakan email gigi yang
berhubungan dengan kekurangn kalsium.
b. Plak : plak, transparan yang melekat pada gigi. Plak mencegah dilusi asam
normal; dan netralisasi karena asam akan merusak gigi.
c. Penyakit periodontal : merupakan penyakit jaringan sekitar gigi. Penyakit seperti
deficit kalkulus, gingival bengkak, peradangan dan alveolar hancur.
d. Halitosis : sidebut juga bau nafas yang disebabkan oleh intake makanan tertentu
dan infeksi. Halitosis juga disebabkan karena kondisi sistemik karena penyakit
liver dan diabetes.
e. Keilosis : timbulnya bibir retak. Disebabkan salvias berlebih, nafas mulut dan
defisiendi riboflavin.
f. Stomatitis / sariawan : disebabkan oleh tembakau, defisiensi vitamin, infeksi
bakteri atau virus dan kemoterapi.
g. Glositis / peradangan lidah : disebabkan oleh infeksi/cedera, luka bakar/gigitan.
h. Gingginvitis / peradangan gusi : defisiensi vitamin dan personal hygiene yang
buruk.
4. Masalah pada rambut
a. Ketombe : pelepasan kulit kepala yang disertai rasa gatal. Dapat disebabkan
karena bersampo yang tidak teratur.
b. Alpoesia / kehilangan rambut : dapat disebabkan penggunaan alat pelurus rambut,
pengikat rambut dan pemakaian produk pembersih rambut yang tidak cocok.
Alopesia terlihat dibagian perifer tumbuhnya rambut.
c. Pediculosis capitis / kutu pada rambut.
kutu ini menghisap darah dan meninggalkan telurnya. Penderita akan merasa gatal
sekali saat kutu menghisap dan akan timbul bintik hemoragik.
Pediculosis sorporis : yaitu kutu pada badan, seperti diketiak.
Pediculosis pubis : yaitu kutu pada daerah genitalia
V. PATOFISIOLOGI DAN PATHWAYS
Personal hygiene adalah suatu upaya yang dilakukan seseorang untuk memelihara
kebersihan diri. Personal hygiene dapat terganggu apabila individu sedang sakit. Selan itu
fasilitas yang kurang, kurangnya pengetahuan tentang personal hygiene yang tepat,
ekonomi yang kurang dan faktor lingkungan sekitar. Akibatnya individu akan mrngalami
defisit personal hygiene.
Apabila defisit personal hygiene individu terganggu, maka akan menimbulkan dampak
baik dilihat dari segi fisik maupun psikologis.
Dampak fisik yang mungkin muncul adalah:
a. Gangguan integritas kulit
b. Gangguan mukosa mulut
c. Infeksi pada mata dan telinga
d. Gangguan fisik pada kuku

PATHWAYS

Gangguan pemeliharaan kesehatan

Personal hygiene Core problrm

Isolasi social: menarik diri

VI. ASUHAN KEPERAWATAN


A. PENGKAJIAN
1. Riwayat Keperawatan
a. Pola kebersihan tubuh
b. Perlengkapan personal hygiene
c. Faktor – factor yang memengaruhi personal hygiene
2. pemeriksaan Fisik
a. Rambut
 keadaan kesuburan rambut
 Keadaan rambut yang mudah rontok
 Keadaan rambut yang kusam
 Keadaan tekstur
b. Kepala
 Botak atau alopesia
 Ketombe
 Berkutu
 Adakah eritema
 Kebersihan
c. Mata
 Apakah sclera ikterik
 Apakah konjungtiva pucat
 Kebersihan mata
 Apakah gatal atau mata merah
d. Hidung
 Adakah pilek
 Adakah alergi
 Adakah perdarahan
 Adakah perubahan penciuman
 Kebersihan hidung
 Keadaan membrane mukosa
 Adakah septum deviasi
e. Mulut
 Keadaan mukosa mulut
 Kelembapan
 Adanya lesi
 Kebersihan
f. Gigi
 Adakah karang gigi
 Adakah karies
 Kelengkapan gigi
 Pertumbuhan
 Kebersihan
g. Telinga
 Adakah kotoran
 Adakah lesi
 Bentuk telinga
 Adakah infeksi
h. Kulit
 Kebersihan
 Adakah lesi
 Keadaan turgor
 Warna kulit
 Suhu
 Tekstur
 Pertumbuhan bulu
i. Kuku tangan dan kaki
 Bentuk
 Warna
 Adanya lesi
 Pertumbuhan
j. Genetalia
 Kebersihan
 Pertumbuhan rambut pubis
 Keadaan kulit
 Keadaan lubang urethra
 Keadaan skrotum, testis pada pria
 Cairan yang dikelurkan
K. Tubuh secara umum
 Kebersihan
 Normal
 Keadaan postur

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan integritas kulit
2. Gangguan membrane mukosa mulut
3. Kurangnya perawatan diri/kebersihan diri

C. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Gangguan integritas kulit
a Kaji kembali pola kebutuhan personal hygiene pasien
b kaji keadaan luka pasien
c Jaga kulit agar tetap utuh dan kebersihan kulit pasien dengan cara membantu
mandi pasien
d Jaga kebersihan tempat tidur, selimut, bersih
e Lakukan perawatan luka dengan teknik steril sesuai program
f Observasi tanda-tanda infeksi
g Lakukan pijat pada kulit dan lakukan perubahn posisi setiap 2 jam
2. Gangguan membrane mukosa mulut
a. Kaji kemabali kebersihan mulut
b. Lakukan kebersihan mulut, sesudah makan dan sebelum tidur
c. Membersihkan kotoran dan mencegah karang gigi
d. Gunakan siakt gigi yang lembut
e. Gunakan larutan garam/baking soda dan kemudian bilas dengan air bersih
f. Laukan pendidikan kesehatan tentang kebersihan mulut
g. Laksanakan program terapi medis
3. Kurangnya perawatan diri/kebersihan diri
a. Kaji kemabli pola kebesihan diri
b. Bantu pasien dalam kebersihan badan, mulut, mulut dan rambut
c. Lakukan pendidikan kesehatan : petingnya kebersihan diri, pola kebersihan
diri, cara kebersihan

XI. DAFTAR PUSTAKA


Amin, Handhi. 2013. Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan
NANDA. Jakarta : MediAction
Mubarak, Wahit Iqbal & Cahyani, Nurul. 2014. Kebutuhan Dasar. Jakarta : EGC
Saryono dan Anggriyani. 2012. “kebutuhan dasar menusia (KDM)”. Yogyakarta :
Nuha Medika.
Wartonah, Tarwoto.2013. “Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan”.
Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai