(Km. Bdg 30+000 s/d Km. Bdg 35+800) di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat
TUGAS AKHIR DIPLOMA 4
Oleh :
NURWANSYAH
NIM : 121135010
PROGRAM DIPLOMA 4
TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2013
NURWANSYAH iii
Perancangan Konstruksi Perkerasan Lentur Ruas Jalan Citarum – Rajamandala – Batas Kota Padalarang
(Km. Bdg 30+000 s/d Km. Bdg 35+800) di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat serta
karuniaNya penyusun dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul ”Perancangan
Konstruksi Perkerasan Lentur Ruas Jalan Citarum – Rajamandala – Batas Kota
Padalarang (Km. Bdg 30+000 s/d Km. Bdg 35+800) di Kabupaten Bandung Barat-
Provinsi Jawa Barat”.
Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat dan kewajiban yang harus diselesaikan
sesuai dengan
bidang kajian yang dipilih untuk dapat melanjutkan ke Tugas Akhir dalam
persyaratan lulus Program Pendidikan Diploma-IV Program Studi Teknik Perancangan Jalan
dan Jembatan yang merupakan program kerjasama antara Kementrian Pekerjaan Umum dengan
Politeknik Negeri Bandung.
Pada saat penyusunan Studi Kasus ini, penyusun banyak mendapatkan masukan,
bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak, baik langsung maupun tidak langsung, oleh karena
itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Ir. Erwin Agus, MM selaku Kepala Balai Pengembangan SDM Wilayah 1
Bandung.
2. Bapak Taufik Hamzah Ir, MSA, MBA, selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik
Negeri Bandung.
3. Bapak M. Ir. Duddy Studyana, MT selaku Ka.Satgas Politeknik Negeri Bandung-
Pusbiktek Kementrian PU Bandung.
4. Bapak Heri Kasyanto, ST, M.Eng selaku Koordinator Studi Kasus dan Tugas Akhir
Program D-IV Kerjasama Politeknik Negeri Bandung dengan Kementrian Pekerjaan
Umum.
5. Bapak Angga Marditama SS, ST,MT, selaku Dosen Pembimbing dari Politeknik Negeri
Bandung.
6. Bapak Wisnurat, ST selaku Dosen Pembimbing dari Kementrian Pekerjaan Umum.
7. Bapak R. Desutama RBP, ST, MT selaku Dosen Penguji dari Politeknik Negeri
Bandung.
8. Bapak Djoko Widajat, Dr, Msc selaku Dosen Penguji dari Kementrian Pekerjaan
Umum.
9. Bapak dan Ibu Dosen dari Politeknik Negeri Bandung dan Kementrian Pekerjaan
Umum .
NURWANSYAH iv
Perancangan Konstruksi Perkerasan Lentur Ruas Jalan Citarum – Rajamandala – Batas Kota Padalarang
(Km. Bdg 30+000 s/d Km. Bdg 35+800) di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat
10. Kementrian
Pekerjaan Umum yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaan
kepada
penyusun untuk mengikuti kegiatan Tugas Belajar Program D-IV yang
kerjasama dengan Politeknik Negeri Bandung.
11. Keluarga tercinta yang dengan sabar menunggu, berdoa dan memberikan dukungan
penuh dalam menyelesaikan penyusunan Studi Kasus dan Tugas Akhir.
12. Rekan-rekan
seperjuangan kelas D-IV TPJJ Angkatan 2012 atas persahabatan selama
ini, doa dan dukungannya.
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu secara tertulis yang telah
membantu terlaksananya penyusunan tugas Studi Kasus ini.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa laporan Studi Kasus ini masih banyak
kekurangan,
baik dari segi tata bahasa maupun isi penulisannya. Kritik dan Saran yang
membangun sangat penyusun harapkan untuk untuk kesempurnaannya dan untuk meningkatkan
kemampuan penyusun dalam penyusunan selanjutnya. Akhir kata, semoga laporan Studi Kasus
ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan pembaca pada umumnya. Semoga Allah
SWT selalu melimpahkan rahmatNya kepada kita semua, amin.
Penyusun
NURWANSYAH v
Perancangan Konstruksi Perkerasan Lentur Ruas Jalan Citarum – Rajamandala – Batas Kota Padalarang
(Km. Bdg 30+000 s/d Km. Bdg 35+800) di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat
PERANCANGAN
KONSTRUKSI PERKERASAN LENTUR RUAS JALAN CITARUM
– RAJAMANDALA
– BATAS KOTA PADALARANG (KM. BDG 30+000 S/D KM. BDG
35+800) DI KABUPATEN BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT
NURWANSYAH
NIM : 121135010
ABSTRAK
Ruas Jalan Citarum - Rajamandala - Batas Kota Padalarang merupakan jalan Arteri
jalan ini merupakan jalur yang strategis karena merupakan jalur yang berkaitan
Primer. Ruas
dengan
perekonomian yang menjadi akses jalur pergerakan orang dan barang yang
menghubungkan antar kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Jawa Barat. Dari hasil
evaluasi sebelumnya diperoleh kondisi eksisting berupa lendutan yang wakil yang ada telah
melampaui batas dari lendutan yang diijinkan. Terdapat beberapa kerusakan eksisting seperti
retak, alur, tambalan, lubang. Dan terdapat beberapa bahu yang mengalami penurunan bahu,
sehingga bahu mengalami cekungan lalu menyebabkan genangan air, akibatnya dapat merusak
perkerasan jalan. Beberapa saluran samping mengalami penyumbatan, kerusakan, serta tidak
memiliki saluran samping sehingga menyebabkan saluran samping tidak berfungsi
sebagaimana mestinya.
Perancangan konstruksi perkerasan lentur pada ruas jalan ini meliputi. Perancangan
tebal lapis tambah menggunakan metode Pd.T-05-2005-B. Perancangan bangunan pelengkap
jalan berupa saluran samping dengan menggunakan metode Pd. T-02-2006-B. Perancangan
perlengkapan jalan berupa rambu yang berpedoman pada Pd.T-12-2004-B dan marka jalan
yang berpedoman pada No. 01/P/BNKT/1991.
Berdasarkan hasil analisa perencanaan tebal lapis tambah diperoleh tebal lapis
tambah yang diperlukan sebesar 14 cm, yang dibagi menjadi 5 cm untuk tebal lapisan AC-WC
(Asphal Concrete Wearing Course) dan 10 cm untuk tebal lapisan menggunakan AC-BC
(Asphalt Concrete Binder Course). Drainase yang digunakan berbentuk segiempat, konstruksi
pemasangan batu kali dengan dimensi lebar 0,7 meter dan tinggi 0,8 meter. Biaya yang
diperlukan untuk pekerjaan konstruksi perkerasan jalan adalah Rp. 6.016.850.000,-
NURWANSYAH vi
Perancangan Konstruksi Perkerasan Lentur Ruas Jalan Citarum – Rajamandala – Batas Kota Padalarang
(Km. Bdg 30+000 s/d Km. Bdg 35+800) di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat
PERANCANGAN
KONSTRUKSI PERKERASAN LENTUR RUAS JALAN CITARUM
– RAJAMANDALA
– BATAS KOTA PADALARANG (KM. BDG 30+000 S/D KM. BDG
35+800) DI KABUPATEN BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT
NURWANSYAH
NIM : 121135010
ABSTRACT
The road of Citarum – Rajamdala – Batas Kota Padalarang is the primary artery road.
This
road is a strategic path for an economy-related pathways to access the movement of
people and freight lines connecting between districts and cities in West Java Province.
Previous evaluation results obtained from the existing conditions in the form of existing
representative deflection has exceeded the allowable limit of deflection. There is some damage
eksisting such as cracks, grooves, patches, holes. And there are several shoulder which
dropped shoulders, so shoulder suffered last basin causing waterlogging, consequently can
damage pavement. Some of the side channel becomes blocked, damage, and does not have side
channels leading to side channel is not working properly.
The design of flexible pavement construction on this road include. Design of overlay
using methods Pd.T-05-2005-B. Design of complementary building a road side channels using
Pd. T-02-2006-B. Design of equipment such as road signs which are based on Pd.T-12-2004-B
and road markings are guided by No.01/P/BNKT/1991.
Based on the analysis results obtained design of overlay necessary layers thick by 14
cm, were divided into 5 cm thick layer for AC-WC (Asphal Concrete Wearing Course) and 10
cm thick layer to use the AC-BC ( Binder Course Asphalt Concrete ). Drainage used
rectangular, construction stone installation, with dimensions of 0.7 meters wide and 0.8 meters
high. The cost required for construction of road pavement is Rp. 6.016.850.000,-
NURWANSYAH vii
Perancangan Konstruksi Perkerasan Lentur Ruas Jalan Citarum – Rajamandala – Batas Kota Padalarang
(Km. Bdg 30+000 s/d Km. Bdg 35+800) di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat
DAFTAR ISI
Halaman
Judul ................................................................................................... i
Kata Pengantar
................................................................................................... iii
Daftar Isi ............................................................................................................... vii
Daftar Tabel ............................................................................................................... xi
Daftar Gambar ................................................................................................... xiii
Daftar Lampiran ................................................................................................... xv
Daftar Istilah ............................................................................................................... xvi
Daftar Rumus
............................................................................................................... xviii
Daftar Notasi dan Singkatan ....................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... I-1
1.1. Latar Belakang ....................................................................................... I-1
1.2. Lokasi Tugas Akhir ........................................................................... I-3
1.3. Maksud dan Tujuan ........................................................................... I-4
1.4. Ruang Lingkup Pembahasan ............................................................... I-5
1.5. Sistematika Penulisan ........................................................................... I-6
NURWANSYAH viii
Perancangan Konstruksi Perkerasan Lentur Ruas Jalan Citarum – Rajamandala – Batas Kota Padalarang
(Km. Bdg 30+000 s/d Km. Bdg 35+800) di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat
NURWANSYAH ix
Perancangan Konstruksi Perkerasan Lentur Ruas Jalan Citarum – Rajamandala – Batas Kota Padalarang
(Km. Bdg 30+000 s/d Km. Bdg 35+800) di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat
2.2.8. Fungsi dan Cara Kerja Peralatan Unit Pencampur Aspal Panas... II-49
1.) Peralatan Unit Pencampur Aspal Panas Tipe Bakaran.......... II-42
BAB III METODOLOGI ....................................................................................... III-1
3.1 Metodologi
Pelaksanaan Tugas Akhir........................................................ III-2
3.2 Metodologi Pengumpulan Data.................................................................. III-3
3.2.1 Data Primer.................................................................................. III-3
3.2.2 Data Sekunder............................................................................. III-3
3.3 Metode Perencanaan.................................................................................... III-5
3.3.1 Perencanaan Tebal Lapis Ulang (Overlay) dengan Metode
Pd. T 05-2005-B .......................................................................... III-5
3.3.2 Skema Perencanaan Drainase Permukaan ................................... III-6
3.3.3 Metodologi Perencanaan Drainase Jalan dengan Metode
Pd.T-02-2006-B tentang Perencanaan Sistem Drainase Jalan..... III-7
3.3.4 Metodologi Perencanaan Debit Rencana dan
Debit Saluran................................................................................ III-8
3.3.5 Metodologi Perencanaan Rambu................................................ III-9
3.3.6 Metodologi Perencanaan Marka................................................. III-10
3.3.7 Metodologi Pelaksanaan Perancangan Lapis Ulang (Overlay)
Perkerasan Lentur Ruas Jalan Citarum-Rajamandala-
Batas Kota Padalarang.............................................................. ... III-11
3.3.8 Metodologi Pelaksanaan Perencanaan Drainase Ruas Jalan
NURWANSYAH x
Perancangan Konstruksi Perkerasan Lentur Ruas Jalan Citarum – Rajamandala – Batas Kota Padalarang
(Km. Bdg 30+000 s/d Km. Bdg 35+800) di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat
BAB IV PENYAJIAN
DAN ANALISA DATA ..................................................... ... IV-1
4.1 Rona
Awal ................................................................................................... IV-1
4.1.1 Identifikasi Kondisi Eksisting ................................................... IV-1
1.) Klasifikasi Jalan ............................................................... IV-1
2.) Kondisi Tata Guna Lahan ............................................... ... IV-1
3.) Kondisi Jalan ............................................................... IV-3
4.1.2 Lalu Lintas ........................................................................... IV-3
4.2 Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur dengan Metode
Pd. T-05-2005-B......................................................................................... IV-8
4.2.1 Menentukan Lendutan Wakil (Dwakil)....................................... ... IV-8
4.2.2 Menentukan Nilai Lendutan Ijin............................................... ... IV-12
1.) Menghitung Akumulasi Ekivalen Beban Sumbu Standar IV-12
2.) Menghitung Nilai Lendutan Ijin ....................................... IV-14
4.2.3 Tebal Lapis Tambah (H0) ....................................................... ... IV-15
4.2.4 Faktor Koreksi Lapis Tambah..................................................... IV-15
4.2.5 Tebal Lapis Tambah Terkoreksi.................................................. IV-15
4.3 Perancangan Sistem Saluran Drainase........................................................... IV-17
4.3.1 Km. Bdg 34+400 s/d 34+700.................................................... IV-18
4.3.2 Km. Bdg 34+700 s/d 35+100.................................................... IV-29
4.3.3 Km. Bdg 35+100 s/d 35+500.................................................... IV-41
4.3.4 Km. Bdg 35+500 s/d 35+600.................................................... IV-53
4.4 Rambu Lalu Lintas.............................. ......................................................... IV-68
4.4.1 Jenis Rambu yang Digunakan.................................................. ... IV-69
1.) Rambu Peringatan............................................................... IV-69
2.) Perencanaan Dimensi Rambu dan Tiang Rambu................ IV-71
4.5 Marka.............................................. ............................................................. IV-72
1.) Marka Garis Tepi Perkerasan Jalan..................................... IV-72
2.) Marka Garis Marginal......................................................... IV-72
3.) Marka Garis Sumbu dan Pemisah........................................ IV-73
4.) Marka Garis Larangan ........................................................ IV-74
4.6 Metode Pelaksanaan...................................................................................... IV-75
4.6.1 Persiapan Alat............................................................................... IV-75
NURWANSYAH xi
Perancangan Konstruksi Perkerasan Lentur Ruas Jalan Citarum – Rajamandala – Batas Kota Padalarang
(Km. Bdg 30+000 s/d Km. Bdg 35+800) di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
NURWANSYAH xii
Perancangan Konstruksi Perkerasan Lentur Ruas Jalan Citarum – Rajamandala – Batas Kota Padalarang
(Km. Bdg 30+000 s/d Km. Bdg 35+800) di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan Hasil Penelitian Penulis dengan Hasil Penelitian Tugas Akhir
Lainnya ....................................................................................... II-3
Tabel 2.2 Jumlah Lajur Berdasarkan Lebar Perkerasan Jalan............................... II-6
Tabel 2.3 Koefisien Distribusi Kendaraan (C) ................................................... II-7
Tabel
2.4 Faktor Hubungan Antara Umur Rencana dengan
Perkembangan Lalu lintas (N) ................................................... II-8
Tabel 2.5 Faktor Koreksi Lendutan Terhadap Temperatur Standar (Ft).............. II-11
Tabel 2.6 Temperatur Tengah (Tt) dan Bawah (Tb) Lapis Beraspal Berdasarkan
Data Temperatur Udara (Tu) dan Temperatur Permukaan (Tp)............. II-11
Tabel
2.7 Harga Koefisien Pengaliran (C) dan Faktor Limpasan (fk) ............... II-20
Tabel 2.8 Koefisien Hambatan Berdasarkan Kondisi Permukaan ....................... II-22
Tabel 2.9 Kecepatan Ijin Aliran Air yang diijinkan Berdasarkan Jenis Material.. II-24
Tabel 2.10 Kemiringan Saluran Berdasarkan Jenis Material................................... II-25
Tabel 2.11 Hubungan Kemiringan Saluran dan Jarak Pematah Arus..................... II-25
Tabel 2.12 Koefisien Kekasaran (Manning) ................................................... II-28
Tabel 2.13 Komponen Penampang Saluran............................................................. II-29
Tabel 2.14 Kemiringan Talut Minimum Saluran Pembuang.................................. II-30
Tabel 2.15 Kecepatan Aliran Air yang Diijinkan Berdasarkan Jenis Bahan Saluran II-32
Tabel 2.16 Hubungan Kemiringan Selokan Samping Jalan dan Jenis Material...... II-32
Tabel 2.17 Kemiringan Melintang Perkerasan dan Bahu Jalan............................... II-33
Tabel 2.18 Kemiringan Talut Berdasarkan Debit.................................................... II-35
Tabel 3.1 Matriks Ketersedian Data dan Perancangan.......................................... III-14
Tabel 3.2 Persyaratan Teknis Jalan........................................................................ III-15
Tabel 3.3 Pemetaan Pekerjaan Berdasarkan Hasil Evaluasi.................................. III-17
Tabel 4.1 Volume Lalu Lintas Ruas Jalan Citarum – Rajamandala – Batas Kota
Padalarang............................................................................................. IV-5
Tabel 4.2 Rekapitulasi Volume Lalu Lintas Ruas Jalan Citarum – Rajamandala –
Batas Kota Padalarang .......................................................................... IV-6
Tabel 4.3 Persentase Jenis Kendaraan pada Ruas Jalan Citarum – Rajamandala –
Batas kota Padalarang Tahun 2012....................................................... IV-7
Tabel 4.4 Lendutan Wakil (Dwakil)...................................................................... IV-11
NURWANSYAH xiii
Perancangan Konstruksi Perkerasan Lentur Ruas Jalan Citarum – Rajamandala – Batas Kota Padalarang
(Km. Bdg 30+000 s/d Km. Bdg 35+800) di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat
NURWANSYAH xiv
Perancangan Konstruksi Perkerasan Lentur Ruas Jalan Citarum – Rajamandala – Batas Kota Padalarang
(Km. Bdg 30+000 s/d Km. Bdg 35+800) di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Peta Provinsi Jawa Barat ................................................... I-3
Gambar 1.2 Lokasi Tinjauan Tugas Akhir ................................................... I-3
Gambar 2.1 Alat Benkelman Beam ............................................................... II-5
Gambar 2.2 Posisi Alat Benkelman Beam ................................................... II-5
Gambar
2.3 Faktor Koreksi Lendutan Terhadap Temperatur Standart (Ft).. II-10
Gambar 2.4 Daerah Pengaliran Saluran Samping......................................... II-18
Gambar 2.5 Panjang Daerah Pengaliran ...................................................... II-18
Gambar 2.6 Kurva Basis ........................................................................... II-22
Gambar 2.7 Pematah Arus ........................................................................... II-25
Gambar
2.8 Saluran Berbentuk Trapesium.................................................... II-31
Gambar 2.9 Saluran Berbentuk Segi Empat.................................................. II-31
Gambar 2.10 Kemiringan Melintang Normal pada Daerah Datar dan Lurus.. II-33
Gambar 2.11 Kemiringan Melintang pada Daerah Tikungan......................... II-34
Gambar 2.12 Kemiringan Lahan..................................................................... II-35
Gambar 2.13 Susunan Lapisan Perkerasan Lentur.......................................... II-36
Gambar 2.14 Rambu Peringatan...................................................................... II-37
Gambar 2.15 Rambu Larangan ...................................................................... II-38
Gambar 2.16 Rambu Perintah......................................................................... II-38
Gambar 2.17 Rambu Petunjuk........................................................................ II-39
Gambar 2.18 Marka Membujur Garis Tepi Perkerasan Jalan......................... II-41
Gambar 2.19 Penempatan Marka Tepi Perkerasan ........................................ II-41
Gambar 2.20 Alat Benkelman Beam .............................................................. II-45
Gambar 2.21 Posisi Benkelman Beam ........................................................... II-45
Gambar 2.22 Alat Temperatur Permukaan .................................................... II-46
Gambar 2.23 Hubungan Lendutan dengan Pembacaan Dial Alat BB............ II-47
Gambar 2.24 Bin Dingin ................................................................................ II-49
Gambar 2.25 Pengangkutan Agregat Dingin ke Dryer ................................... II-50
Gambar 2.26 Alat Pengering Dryer ................................................................ II-52
Gambar 2.27 Elevator Panas ........................................................................... II-53
Gambar 2.28 Bin Panas ................................................................................... II-54
Gambar 2.29 Alat Penimbang ......................................................................... II-55
Gambar 2.30 Penempatan Marka Tepi Perkerasan ......................................... II-57
NURWANSYAH xv
Perancangan Konstruksi Perkerasan Lentur Ruas Jalan Citarum – Rajamandala – Batas Kota Padalarang
(Km. Bdg 30+000 s/d Km. Bdg 35+800) di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat
NURWANSYAH xvi
Perancangan Konstruksi Perkerasan Lentur Ruas Jalan Citarum – Rajamandala – Batas Kota Padalarang
(Km. Bdg 30+000 s/d Km. Bdg 35+800) di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A : 1. Gambar Potongan Memanjang
2. Gambar Penempatan Rambu
3. Gambar Perkerasan Eksisting
4. Gambar Perkerasan Rencana
5. Gambar Detail Drainase
6. Standart Tanda Rambu Larangan
7. Standart Tanda Rambu Perintah
8. Standart Tanda Rambu Peringatan
9. Standart Tanda Rambu Petunjuk
NURWANSYAH xvii
Perancangan Konstruksi Perkerasan Lentur Ruas Jalan Citarum – Rajamandala – Batas Kota Padalarang
(Km. Bdg 30+000 s/d Km. Bdg 35+800) di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat
DAFTAR ISTILAH
Angka Ekivalen beban sumbu kendaraan (E), adalah angka yang menyatakan perbandingan
tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh suatu lintasan beban sumbu kendaraan terhadap
tingkat kerusakan yang ditimbulkan satu lintasan beban sumbu standar.
Badan
Jalan adalah bagian jalan yang meliputi jalur lalu-lintas, dengan atau tanpa jalur
pemisah, dan bahu jalan.
Bahu Jalan adalah bagian ruang manfaat jalan yang berdampingan dengan jalur lalu-lintas
untuk menampung kendaraan yang berhenti, keperluan darurat, dan untuk pendukung samping
bagi
lapis pondasi bawah, lapis pondasi atas, dan lapis permukaan.
Benkelman Beam adalah suatu alat untuk mengukur gerak vertikal pada permukaan jalan yang
didapatkan oleh pembebanan beban tertentu .
Cekung Lendutan adalah bentuk daerah lendutan pada pengujian lendutan maksimum.
CESA (Cummulative Equivalent Standard Axle) adalah akumulasi beban sumbu satndar
selama umur rencana.
Jalur adalah suatu bagian pada lajur lalu-lintas yang ditempuh oleh kendaraan bermotor
(beroda 4 atau lebih) dalam satu jurusan.
Lajur adalah bagian pada jalur lalu lintas yang ditempuh oleh satu kendaraan bermotor beroda
4 atau lebih, dalam satu jurusan.
Laston adalah campuran beraspal dengan gradasi agregat gabungan yang rapat/menerus dengan
menggunakan bahan pengikat aspal tanpa dimodifikasi.
Lataston adalah campuran beraspal dengan gradasi agregat gabungan yang senjang dengan
menggunakan bahan pengikat aspal tanpa dimodifikasi.
NURWANSYAH xviii
Perancangan Konstruksi Perkerasan Lentur Ruas Jalan Citarum – Rajamandala – Batas Kota Padalarang
(Km. Bdg 30+000 s/d Km. Bdg 35+800) di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat
Lendutan Maksimum
adalah besar gerakan turun vertikal maksimum suatu permukaan
perkerasan akibat
beban.
Lendutan Balik adalah besar lendutan balik vertikal suatu permukaan jalan akibat beban
dipindahkan.
Lendutan
Balik Titik Belok adalah besarnya lendutan balik pada kedudukan di titik kontak
batang Benkelman Beam setelah beban berpindah sejauh 0,40 m untuk beton aspal .
Lendutan langsung adalah besar lendutan vertikal suatu permukaan perkerasan akibat beban
langsung.
Lendutan Rencana / Ijin adalah besar lendutan rencana atau yang diijinkan sesuai dengan
akumulasi ekivalen beban sumbu standar selama umur rencana ( Cummulative Equivalent
Standard Axle, CESA ).
Arloji Pengukur adalah pengukur lendutan berskala milimeter (mikrometer) dengan ketelitian
0,025 mm atau dengan ketelitian yang lebih baik.
Pusat Beban adalah letak beban pada permukaan perkerasan yang berada tepat dibawah garis
sumbu gandar belakang dan ditengah-tengah ban ganda sebuah truk.
Pemeliharaan Jalan adalah adalah kegiatan penanganan jalan, berupa pencegahan, perawatan
dan perbaikan yang diperlukan untuk mempertahankan kondisi jalan agar tetap berfungsi secara
optimal melayani lalu lintas sehingga umur rencana yang ditetapkan dapat tercapai.
Pemeliharaan Rutin adalah kegiatan merawat serta memperbaiki kerusakan – kerusakan yang
terjadi pada ruas – ruas jalan dengan kondisi pelayanan mantap.
Pemeliharaan Berkala adalah kegiatan penanganan pencegahan terjadinya kerusakan yang lebih
luas dan setiap kerusakan yang diperhitungkan dalam desin agar penurunan kondisi jalan dapat
dikembalikan pada kondisi kemantapan sesuai dengan rencana.
NURWANSYAH xix
Perancangan Konstruksi Perkerasan Lentur Ruas Jalan Citarum – Rajamandala – Batas Kota Padalarang
(Km. Bdg 30+000 s/d Km. Bdg 35+800) di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat
DAFTAR RUMUS
Rumus 3.1 Angka Ekivalen STRT ................................................ III-18
Rumus 3.2 Angka Ekivalen STRG ................................................ III-18
Rumus 3.3 Angka Ekivalen SDRG ................................................ III-18
Rumus 3.4 Angka Ekivalen STrRG ................................................ III-18
Rumus
3.5 Faktor Umur Rencana dan Perkembangan Lalu Lintas......... III-19
Rumus 3.6 Akumulasi Ekivalen Beban Sumbu Standar (CESA)............ III-20
Rumus 3.7 Lendutan Balik ............................................................ III-20
Rumus 3.8 Temperatur Lapis Aspal ................................................ III-21
Rumus 3.9 Faktor Koreksi Beban Uji Benkelman Beam.......................... III-21
Rumus
3.10 Faktor Keseragaman ............................................................ III-24
Rumus 3.11 Lendutan Rata – Rata ............................................................ III-24
Rumus 3.12 Standar Deviasi ............................................................ III-24
Rumus 3.13 Lendutan Wakil Jalan Arteri................................................... III-24
Rumus 3.14 Lendutan Wakil Jalan Kolektor.............................................. III-24
Rumus 3.15 Lendutan Wakil Jalan Lokal................................................... III-24
Rumus 3.16 Lendutan Ijin.......................................................................... III-25
Rumus 3.17 Indeks Permukaan.................................................................. III-28
Rumus 3.18 Indeks Kondisi Jalan.............................................................. III-30
NURWANSYAH xx
Perancangan Konstruksi Perkerasan Lentur Ruas Jalan Citarum – Rajamandala – Batas Kota Padalarang
(Km. Bdg 30+000 s/d Km. Bdg 35+800) di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat
NURWANSYAH xxi
Perancangan Konstruksi Perkerasan Lentur Ruas Jalan Citarum – Rajamandala – Batas Kota Padalarang
(Km. Bdg 30+000 s/d Km. Bdg 35+800) di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat
NURWANSYAH xxii
Perancangan Konstruksi Perkerasan Lentur Ruas Jalan Citarum – Rajamandala – Batas Kota Padalarang
(Km. Bdg 30+000 s/d Km. Bdg 35+800) di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat
CURRICULUM VITAE
Nama : NURWANSYAH
Tempat, Tanggal Lahir : P. Brandan, 05 Desember 1988
Alamat : Jl. Rawa II Gg. Mulia No. 23 A Medan Sumatera Utara
Jenis Kelamin
: Laki - Laki
Agama
: Islam
No. HP : 085218007573
LATAR PENDIDIKAN
- SDN 060912 Medan
- SLTPN 3 Medan
- SMA Muhammadiyah 1 Medan
- Universitas Sumatera Utara
- Politeknik Negeri Bandung
PENGALAMAN KERJA
Kementrian Pekerjaan Umum – Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional III Palembang
NURWANSYAH xxiii