PENDAHULUAN
tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ini dapat tumbuh
dalam kelenjar susu, jaringan lemak, maupun pada jaringan ikat payudara.
Kanker ini memang tidak tumbuh dengan cepat namun berbahaya. Termasuk
2009).
payudara bergerak naik terus sejak usia 30 tahun. Kanker ini jarang sekali
ditemukan pada wanita usia dibawah 20 tahun. Angka tertinggi pada usia 45
pada wanita kulit putih dan 25% pada kulit hitam. Sedangkan presentase
kanker di dunia adalah kanker paru-paru, kanker payudara, kanker usus besar
dan kanker lambung dan kanker hati. Sementara data dari pemeriksaan
Angka kematian akibat kanker payudara mencapai 5 juta pada wanita. Kanker
yaitu sekitar 19%. Lima data terakhir menunjukkan bahwa kematian akibat
2009).
meninggal karena penyakit ini. Data WHO menunjukkan bahwa 78% kanker
Kini sudah ada pengobatan yang terbaik, tetapi perjuangan melawan kanker
merupakan kanker peringkat kedua yang paling banyak diderita dan ditakuti
yang datang sudah dengan kekambuhan dan pada stadium lanjut, sisa 30%
1. Apa saja yang menjadi konsep dasar dari penyakit Cca mamae?
2. Apa saja yang perlu diidentifikasi dalam konsep keperawatan pada pasien dengan ca
mamae?
B. Tujuan
C. Mengetahui dan memahami hal-hal yang menjadi konsep dasar dari penyakit kanker
payudara Mengidentifikasi hal-hal yang terdapat pada konsep keperawatan pada pasien
D. Manfaat
1. Untuk Mahasiswa
Makalah ini dapat dijadikan sebagai referensi atau acuan dalam hal pemahaman
2. Untuk Institusi
3. Untuk Pembaca
Makalah ini dapat dijadikan referensi untuk menambah pengetahuan bagi para
pembaca
BAB 2
TINJAUAN TEORI
1. ANATOMI FISIOLOGI
A. Anatomi payudara
Secara fisiologi anatomi payudara terdiri dari alveolusi, duktus laktiferus, sinus
laktiferus, ampula, pori pailla, dan tepi alveolan, pengaliran limfa dari payudara
kurang lebih 75% ke aksila. Sebagian lagi kelenjar parasternal terutama dari bagian
yang sentral dan medial dan adapula pengaliran ke kelenjar interpektoralis. (WHO.,
2012)
B. Fisiologi payudara
ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas. Masa ferilitas sampai ke
yang diproduksi ovarium dan juga hormone hipofise, telah menyebabkan duktus
Perubahan kedua adalah perubahan sesuai dengan daur menstruasi sekitar hari
kedelapan menstruasi payudara jadi lebih besar dan pada beberapa hari sebelum
Perubahan ketiga terjadi waktu hamil dan menyusui. Pada kehamilan payudara
menjadi besar karena epitel duktus lobul dan duktus alveolus berpoliferasi dan tumbuh
duktus baru. Sekresi hormone prolaktin dan hipofisis anterior memicu laktasi. Air
susu diproduksi oleh sel-sel alveolus. Mengisi asinus, kemudian dikeluarkan melalui
2. DEFINISI
َُّللاِ ت َْط َمئِ ُّن ْالقُلُوب َّ الَّذِينَ آ َمنُوا َوت َْط َمئِ ُّن قُلُوبُ ُه ْم ِب ِذ ْك ِر
َّ َّللاِ ۗ أ َ ََل ِب ِذ ْك ِر
taṭma`innul-qulụb Terjemah Arti: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka
manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah
Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh
berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk benjolan dipayudara. Jika
benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bias menyebar (metatase)
pada bagian-bagian tubuh yang lain. Metatase bisa terjadi pada kelenjar getah bening
(limfe) ketiak maupun diatas tulang belikat. Selain itu sel-sel kanker bisa bersarang
ditulang, paru-paru, hati, kulit, dan dibawah kulit. (Erik T, hal : 39-40)
pembelahan dan pertumbuhannya. Normalnya, sel yang mati sama dengan jumlah sel
yang tumbuh. Apabila sel tersebut sudah mengalami malignasi / keganasan atau bersifat
kanker maka sel tersebut terus menerus membelah tanpa memperhatikan kebutuhan,
sehingga membentuk tumor / berkembang ”tumbuh baru” tetapi tidak semua yang tumbuh
Belum ada penyebab spesifik kanker payudara yang diketahui, para peneliti telah
mengidentifikasi sekelompok faktor resiko. Riset lebih lanjut tentang faktor-faktor resiko
akan membantu dalam mengembangkan strategi yang afektif untuk mencegah kanker
a. Ca payudara terdahulu
Wanita yang tingginya 170cm mempunyai resiko terkena kanker payudara karena
pertumbuhan lebih cepat saat usia anak dan remaja membuat adanya perubahan
struktur genetik (DNA) pada sel tubuh yang diantaranya berubah kearah sel ganas.
d. Kontrasepsi oral
f. Hormon berlebihan
b. Payudara tak simetris / mengalami perubahan wujud dan ukuran karena semenjak
muncul pembengkakan
c. Ada perubahan kulit : penebalan, cekungan, kulit pucat disekitar putting susu,
mengkerut seperti kulit jeruk purut dan adanya ulkus pada payudara
f. Penyebaran ketulang sehingga tulang menjadi rapuh dan kadar kalsium darah berubah
naik
g. Metastase (menyebar) ke kelenjar getah bening sekitar dan alat tubuh lainnya
6. KLASIFIKASI
a. Stadium I : terdiri atas tumor yang kurang dari 2 cm, tidak mengenai nodus limfe dan
b. Stadium II : terdiri atas tumor yang lebih besar dari 2 cm tetapi kurang dari 5 cm dan
c. Stadium III : terdiri atas tumor yang lebih besar dari 5 cm atau tumor dengan
sembarang ukuran yang menginvasi kulit atau dinding dengan nodus limfe terfiksasi
d. Stadium IV : terdiri atas tumor dalam sembarang ukuran dengan nodus limfe normal
a. Medis
1. Pembedahan
payudara bersama dengan otot yang menjalari dan kelenjar getah bening ketiak.
b. Keperawatan
aliran darah. Efek samping : mual, muntah, lelah, hilang nafsu makan, kerontokan
yang sudah bermetastase. Dapat juga dengan dilakukan bilateral ophorectomy dan
8. ASUHAN KEPERAWATAN
A. FOKUS PENGKAJIAN
1. Aktivitas / istirahat
3. Makanan / cairan
4. Integritas ego
Gejala : stresor kontan dalam pekerjaan / pola dirumah. Stres / takut tentang
5. Nyeri / kenyamanan
Gejala : nyeri pada penyakit yang luas / metastatik (nyeri lokal jarang terjadi pada
keganasan dini)
6. Keamanan
7. Seksualitas
payudara
8. Penyuluhan / pembelajaran
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d adanya penekanan masa tumor ditandai dengan :
DS :
klien mengatakan mengeluh pada dada sekitar payudara sebelah kiri menjalar ke
kanan
DO :
Kriteria hasil :
Intervensi :
a. Kaji karakteristik nyeri, skala nyeri, sifat nyeri, lokasi dan penyebaran
dirasakan oleh klien sehingga dapat dijadikan sebagai acuan untuk intervensi
selanjutnya.
peningkatan nyeri
dapat dipersepsikan
DS :
DO :
kriteria hasil :
intervensi :
keterbatasan gerak
gerakan
DS :
DO :
Kriteria hasil :
Intervensi :
Rasional : reaksi umum terhadap tipe prosedur dan kebutuhan dapat dikenali
dengan diukur
mendekati normal.
BAB 3
A. DATA DASAR
1. Data Demografi
a. Nama Pasien : Ny. W
b. Usia : 51 tahun
c. Jenis Kelamin : perempuan
d. Status perkawinan : menikah
e. Pekerjaan : ibu rumah tangga
f. Agama : islam
g. Pendidikan : SMP
h. Suku : lampung
i. Bahasa yang digunakan : Indonesia
j. Alamat : haduyang ratu kec. Padang ratu
k. Sumber biaya : BPJS
l. Tanggalmasuk rs : 6 januari 2020
m. Diagnose medis : CA MAMAMME
2. Sumber informasi
a. Nama : Tn. B
b. Usia : 25 tahun
c. Jenis kelamin : laki laki
d. Alamat : haduyang ratu
e. Pendidikan : SMA
f. Pekerjaan : wiraswsta
g. Hubungan dengan pasien : anak
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Masuk RS (UGD / Poli Klinik )
Pasien mengatakan datang ke rumah sakit abdul moeloek melalui rujukan dari
rumah sakit umum Demang Sepulang Raya, Lampung Tengah dnb masuk ke IGD
RSUDAM pada tanggal 06 Januari 2020 Pukul 09.46. pasien diantar keluarganya
dengan keluhan nyeri pada bagian payudara sampai ketiak
X
x
X
X
: MENINGGAL
X
x : LAKI-LAKI / PEREMPUAN
X
X : GARIS PERNIKAHAN
: GARIS KETURUNAN
x
: TINGGAL SERUMAH
5. Riwayat Psikologis Spiritual
a. Gambaran Diri
Pasien mengatakan merasa tidak percaya diri dan malu setelah kehilangan
salah satu organ tubuhnya,pasien khawatir akan kondisinya ssat ini karena
takut jika dia tidak cantik
b. Identitas Diri
Pasien mengatakan anak pertama dari enam bersaudara, pasien mengatakan
masih menikah dan memiliki 5 orang anak.
c. Peran Diri
Pasien sebagai ibu bertanggung jawab mengurus anak dan keluarga dengan
hanya menjadi ibu rumah tangga dan sekarang perannya berkurang karena
pasien hanya terbaring lemah dirumah sakit
d. Ideal Diri
Pasien mengatakan perannya dalam keluarga sebagai seorang ibu yang harus
memenuhi kebutuhan keluarganya.
e. Harga Diri
Pasien mengatakan kurang percaya diri dengan kondisinya dan merasa malu
karena kehilangan salah satu organ tubuhnya saat ini pasien mengatakan
harus mendapatkan dukungan dari keluarga.
2) Saat Sakit
BAK : Pasien BAK menggunakan kateter dengan banyak urine
1000 cc
BAB : Pasien mengatakan belum BAB setelah operasi.
2. Pemeriksaan Persystem
a. Sistem Penglihatan
Posisi matasimetris antara kanan dan kiri fungsi penglihatan normal
b. Sistem Pendengaran
Tidak ada nyeri pada telinga, tidak terdapat peradangan fungsi. Pendengaran
baik, tidak menggunakan alat bantu pendengaran bentuk telinga simetris.
c. Sistem Wicara
Pasien normal dalam berbicara tidak ada peradangan pada mulut dan
tenggorokan dan bentuk mulut simetris.
d. Sistem Pernafasan
I : Tidak ada benjolan, bentuk dada simetris dan tidak ada luka
A : Suara / bunyi nafas vesikuler, bersifat halus dan rendah
P : Paru normal : Sonor / resenan
P : Kesimetrisan Ekspansi dada
e. Sistem Kardiovaskuler
Irama jantung teratur, Kekuatan Jantung normal
Temperatur kulit Hangat, Warna kulit putih sedikit pucat
Edema Tidak ada edema/pembengkakan, CRT < 3 detik akral dingin
f. Sistem Neurologi
Kesadaran pasien composroetris 6CS : 15 (E : 4 V : 5 M : 6) tidak terdapat
kaku kuduk.
g. Sistem Pencernaan
Bising usus 18 x / menit terdapat nyeri tekan pada perut karena pengaruh
luka post op.
h. Sistem Imunologi
Tidak terdapat pembesaran getah bening
i. Sistem Endokrin
Tidak terdapat luka tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
j. Sistem Urogenital
Tidak terdapat distensi, kandung kemih normal pasien tidak mengalami nyeri
pada abdomen.
k. Sistem Integumen
Pasien terlihat lemas, terdapat luka post op pada daerah ketiak sampai
mamae, panjang luka 20 cm lebar 2cm terpasanng elastis perban dan da
kondisi verban kotor dan luka merembes warna jahitan merah kecoklatan
dan terasa nyeri
l. Sistem Muskuluskeletal
Pasien mengalami sedikit kesulitan dalam bergerak karena lemas tetapi tidak
ada tanda-tanda peradangan pada fraktur tidak ada kelainan bentuk tulang
dan otot pergerakan masih di bantu keluarga.
Kekuatan otot :
Keterangan : O : Tidak melakukan kontrol
1 : Tidak ada gerakan
Thorax
Foto: thorax
2. Pemeriksaan Laboratorium
Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan
Hemoglobin 10,9 11,7 – 15,5 9idi
Leoukosit 5000 3.600 – 11.00 /ul
Trombosit 187.000 150.000
440.000 4/l
SGOR 24 0-35 u/l
SGPR 14 0-35 u/l
Gula Darah Sewakto 138 < 140 Mg/dl
Ureum 24 21-43 Mg/dl
Creatimine 0,89 < 0,90 Mg/dl
E. PENATALAKSANAAN
1. Medis
- IUFD RL 20 Tetes x/menit
- Inj ranitidine 1 amp 2 gr/hr IV
- Inj ceftriaxone 2 gr/hr IV
- Pct tablet 3x1 500mg /oral
- Katerolac k/p drip
- Kalnex 50mg / 8j
2. Keperawatan
- Kaji keadaan nyeri
- Monibor TTV
- Memberikan posisi nyaman
- Melakukan perawatan luka (ganti balutan)
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
G. DATA FOKUS
1. Data Subyek
- Pasien mengatakan nyeri pada luka post op nya
- Pasien mengatakan nyeri hilang timbul
- Pasien mengatakan nyeri bertambah bila pasien banyak beraktivitas dan
berkurang bila pasien beristirahat.
- Pasien mengatakan sakit pada luka post op nya
- Pasien mengatakan tidak nyaman karena lukanya
- Pasien mengatakan kurang mengetahui tentang penyakitnya
- Pasien mengatakan merasa malu karena kehilangan salah satu organ
tubuhnya
- Pasien mengatakan khawatir akan kondisinya
- Pasien mengatakan gelisah karena memikirkan penyakitnya
2. Data Objek
- Pasien terlihat menahan nyeri
- Pasien terlihat kesakitan
- Pasien terlihat sering memegang bagian payudaranya
- Terdapat luka post op pada payudara sebelah kanan sampai ketiak
- Keadaan jahitan rapih
- Panjang jahitan 20 cm
- Lebar jahitan 2 cm
- Terpasang elastis perban
- Warna jahitan merah kecoklatan
- Pasien tampak gelisah karena tidak bisa tidur
- Pasien tampak khawatir dengan kondisi yang dihadapi takut dirinya tidak
cantik lagi
- Td : 120/80
- akral dingin
H. ANALISA DATA
No Data Senjang Problem Etiologi
1 Ds : Nyeri Agen pencedera
- Pasien mengatakan nyeri pada luka post Akut fisik
op nya
- Pasien mengatakan nyeri hilang timbul
- Pasien mengatakan nyeri bertambah
bila pasien banyak beraktivitas dan
berkurang bila pasien beristirahat.
Do :
- Pasien terlihat menahan nyeri
- Pasien terlihat kesakitan
- Pasien terlihat sering memegang bagian
payudara
- Kala nyeri
- TTV : -120/80
- S : 3,610C
- N : 90 x 1 menit
- Er : 18 x 1 menit
2 DS : Kerusakan Kurang terpapar
- Pasien mengatakan sakit pada luka post integritas informasi tentang
op kulit upaya
- Pasien mengatakan kurang mengetahui mempertahankan
tentang penyakitnya atau melindungi
- Pasien mengatakan tidak nyaman intergritasjaringan
dengan penyakitnya.
DO :
- Terdapat luka jahitan dibagian mamae
sebelah kanan
- Keadaan jahitan rapih
- Panjang jahitan 20 cm
- Lebar 2cm
- Warna jahitan merah kecoklatan
- Terpasang elastis perban
3 DS : Kecemasan Perubahan
- Pasien mengatakan kurang percaya diri gambaran tubuh
- Pasien mengatakan merasa malu karena
kehilangan salah satu organ tubuhnya
- Pasien mengatakan khawatir akan
kondisinya.
- Pasien mengatak gelisah karena
memikirkan tentang penyakitnya
DO :
- Pasien tampak gelisah karena tidak bisa
tidur memikirkan tentang penyakitnya
- Pasien tampak khawatir dengan kondisi
yang dihadapi karena takut dirinya tidak
cantik lagi
- Td : 120/80
- Akral dingin
S: 1.Pasien mengatakan
3 20.52 1. Membantu pasien
kurang percaya diri
mengekspresikan
2. Pasien mengatakan
perasaanya
R. pasien mengatakan malu karena
kurang percaya diri kehilangan salah
H. pasien tampak gelisah satu organ
2. mendiskusikan tanda tubuhnya
dan gejala depresi 3. Pasien khawatir
R. Pasien mengatakan dengan kondisi
malu karena kehilangan yang dihadapi
20.56 salah satu organ karena takut
tubuhnya dirinya tidak cantik
H. pasien khawatir lagi
dengan kondisi yang 4. Pasien gelisah
21.00 dihadapi karena takut karena tidak bisa
dirinya tidak cantik lagi tiidur
3. mengajarkan tejnik O: 1. Pasien gelisah
relaksasi nafas dalam 2.pasien khwatir dengan
H. Pasien gelisah karena kondisinya
tidak bisa tidur A:kecemasan berhubungan
4. meyakinkan kepda dengan perubahan
pasien untuk selalu gambaran diri belum
bersabar dan berdoa terarasi
sesuai dengan keyakinan P: Lanjutkan intervensi
1 09-01-2020 1. Mengkaji derajat nyeri S: 1. Pasien mengatakan
14.00 R. Pasien mengatakan nyeri pada luka post op nya
sudah tidak nyeri lagi sudah berkurang
pada luka post op nya O: 1. pasien sudah tidak
H. Pasien sudah tidak menahan nyeri
menahan nyeri 2. Pasien sudah tidak
2. memonitor ttv kesakitan
15.00 H. TD 120/100 RR: A: nyeri akut b.d pencedera
18X/mnt S: 36,1 N: 80x/ fisik mulai teratasi
mnt P: Hentikan intervensi
3. berikan posisi yang
15.15 nyaman
H. nyeri berkurang
4, memberi penkes
15.30 tentang cra mengontrol
nyeri
H. pasien mulai paham
5. berkolaborasi dengan
15.45 dokter dalam pemberian
analgetik
A. KESIMPULAN
tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ini dapat tumbuh
dalam kelenjar susu, jaringan lemak, maupun pada jaringan ikat payudara.
Kanker ini memang tidak tumbuh dengan cepat namun berbahaya. Termasuk
2009).
payudara bergerak naik terus sejak usia 30 tahun. Kanker ini jarang sekali
ditemukan pada wanita usia dibawah 20 tahun. Angka tertinggi pada usia 45
pada wanita kulit putih dan 25% pada kulit hitam. Sedangkan presentase
kanker di dunia adalah kanker paru-paru, kanker payudara, kanker usus besar
dan kanker lambung dan kanker hati. Sementara data dari pemeriksaan
A. Saran
2. Bagi Pasien
Diharapkan menjadi sumber pengetahuan bagi pasien untuk mengetahui faktor risiko
Diharapkan studi kasus ini menjadi bahan literatur dalam konsep pencegahan dan
4. Bagi Mahasiswa
Selanjutnya study kasus ini dapat dijadikan sebagai pedoman untuk penyusunan
study kasus selanjutnya pada pencegahan risiko stroke dengan tujuan untuk