sabun mandi. Sabun adalah garam alkali dari asam-asam lemak dan telah dikenal
secara umum oleh masyarakat karena merupakan keperluan penting di dalam rumah
tangga sebagai alat pembersih dan pencuci. Banyak sabun merupakan campuran
garam natrium atau kalium dari asam lemak yang dapat diturunkan dari minyak atau
lemak dengan direaksikan dengan alkali (seperti natrium atau kalium hidroksida) pada
suhu 80 – 1000C melalui suatu proses yang dikenal dengan saponifikasi. Lemak akan
terhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan dan sabun mentah. (Anonimous,
2007).
Dilain pihak karena begitu ketatnya persaingan bisnis penjualan sabun mandi,
para produsen berusaha menekan harga jual serendah mungkin dengan cara
mengurangi biaya produksi sehingga mengakibatkan kualitas terabaikan. Konsumen
biasanya hanya tertarik pada bentuk, warna dan aroma yang ditampilkan oleh sabun
mandi kecantikan tersebut serta harganya yang murah , sedangkan kualitas dan
keamanan pemakaiannya hampir terabaikan. Seperti diketahui proses dasar
pembuatan sabun adalah dengan cara menyabunkan suatu ester dengan alkali. Suatu
sabun mandi yang baik kualitas kadar alkali bebas jumlah yang masih tersisa tidak
boleh melebihi 0,05 %. Kelebihan jumlah kadar alkali dari batasan tersebut dapat
menimbulkan kerugian konsumen, berupa kerusakan kulit dan iritasi kulit lainnya.
Kelebihan alkali dapat dapat disebabkan karena penambahan alkali yang berlebih
pada proses pembuatan sabun.
Sabun mandi kecantikan adalah suatu produk sabun untuk perawatan
kecantikan kulit wajah dan tubuh dengan formulasi yang sesuai untuk kulit.
Memberikan zat – zat gizi dan nutrisi yang sangat diperlukan kulit dan membantu
memelihara kulit dengan mempertahankan kelembaban kulit serta membantu
pertumbuhan sel-sel baru jika terjadi kerusakan sel kulit. Sabun mandi kesehatan
adalah suatu formulasi sabun yang dikategorikan sebagai anti dandruff dan pelindung
kulit dan banyak digunakan sebagai anti mikrobial dan sabun anti jerawat.
Alkali dapat merusak kulit dari pada menghilangkan bahan berminyak dari kulit .
walaupun demikian dalam penggunaan sabun dengan air akan terjadi proses hidrolis
sehingga mendapatkan sabun yang baik maka diukur sifat alkalisnya yakni pH
5,8-10,5. Pada kulit yang normal kemungkinan pengaruh alkali lebih banyak.
Beberapa penyakit kulit sensitif terhadap reaksi alkalis, dalam hal ini pemakaian
cairan sabun merupakan kontra indikasi. pH kulit normal antara 3-6, tetapi bila dicuci
dengan sabun pH menjadi 9, walaupun kulit cepat bertukar kembali menjadi normal
mungkin perobahan ini tidak diinginkan pada penyakit kulit tertentu.
Parameter lain dalam penganalisaan sabun mandi adalah kadar air dan kadar
garam (NaCl). Kadar air menunjukkan banyaknya kandungan air yang terdapat dalam
suatu sabun. Menurut SNI (1994), kadar air dalam sabun kecantikan maksimum 15 %.
Bila kandungan air terlalu tinggi maka mutu sabun yang dihasilkan akan lembek
mudah larut dalam air. Kadar garam juga sangat perlu diperhatikan dalam analisa
sabun mandi ini, karena kadar garam dapat pempengaruhi kualitas kulit pada pemakai
sabun mandi. Kadar garam sabun mandi tidak boleh melebihi 0,6 %. Kelebihan kadar
garam juga dapat pempengaruhi kesadahan air, sehingga sabun yang dipakai hanya
menghasilkan sedikit busa dan menghabiskan banyak sabun.(Annonimous, 2007)
Dari permasalahan diatas maka penulis ingin menyelidiki kadar alkali bebas
(NaOH), kadar air, kadar asam lemak bebas dan kadar fenol yang terdapat didalam
sabun mandi kecantikan dan sabun mandi kesehatan dengan variasi empat suhu yang
berbeda. Sehingga konsumen sabun mandi kecantikan dan sabun mandi kesehatan
mengetahui informasi tentang kandungan yang terdapat dalam sabun mandi
kecantikan dan sabun mandi kesehatan tersebut.