PEDOMAN Pelayanan Farmasi 2020
PEDOMAN Pelayanan Farmasi 2020
A. Latar Belakang
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu
wilayah kerja. Sebagai penyelenggara upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat, perlu ditunjang pelayanan kefarmasian yang bermutu.
Pelayanan Kefarmasian merupakan kegiatan yang terpadu dengan tujuan untuk
mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah Obat dan masalah
yang berhubungan dengan kesehatan. Tuntutan pasien dan masyarakat akan
peningkatan mutu Pelayanan Kefarmasian, mengharuskan adanya perluasan
dari paradigma lama yang berorientasi kepada produk (drug oriented) menjadi
paradigma baru yang berorientasi pada pasien (patient oriented) dengan filosofi
Pelayanan Kefarmasian (pharmaceutical care).
Pelayanan kefarmasian meliputi pengelolaan sumber daya (SDM, sarana
prasarana, sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan serta administrasi) dan
pelayanan farmasi klinik (penerimaan resep, peracikan obat, penyerahan obat,
informasi obat dan pencatatan/penyimpanan)dengan memanfaatkan tenaga,
dana, prasarana, sarana dan metode tatalaksana yang sesuai dalam upaya
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu diperlukan suatu
Pedoman Pelayanan Kefarmasian untuk menjamin penyelenggaraan pelayanan
kefarmasian yang berkualitas.
B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum :
Sebagai acuan pelayanan kefarmasian yang bermutu di UPTD Puskesmas
Wates.
2. Tujuan Khusus :
- Sebagai acuan bagi tenaga farmasi untuk melaksanakan pelayanan
kefarmasian di UPTD Puskesmas Wates.
- Sebagai acuan UPTD Puskesmas Wates dalam melakukan pembinaan
pelayanan kefarmasian di jejaring UPTD Puskesmas Wates.
C. Sasaran Pedoman
Sasaran pedoman adalah tenaga farmasi yang ada di Puskesmas yaitu
Apoteker dan Tenaga Tehnis Kefarmasian serta tenaga lain yang diberi
kewenangan untuk melaksanakan pelayanan kefarmasian.
D. Ruang Lingkup Pedoman
Pelayanan kefarmasian di UPTD Puskesmas Wates meliputi 2 (dua) kegiatan
yaitu :
1. Pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) meli
2. Pelayanan Farmasi Klinis
E. Batasan Operasional
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung
jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja
Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung
jawab kepada pasien yang berkaitan dengan Sediaan Farmasi dengan
maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan
pasien.
Sediaan Farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika.
Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang
digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan
patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan,
pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia.
Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) adalah alat kesehatan yang ditujukan untuk
penggunaan sekali pakai (single use) yang daftar produknya diatur dalam
peraturan perundang-undangan.
Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah
mengucapkan sumpah jabatan Apoteker.
Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu Apoteker dalam
menjalani Pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli
Madya Farmasi, dan Analis Farmasi.
BAB II STANDAR KETENAGAAN
C. Jadwal Kegiatan
Jadwal pelayanan obat di UPTD Puskesmas Wates sesuai jam kerja yaitu :
1. Pelayanan obat kepada pasien oleh tenaga farmasi :
Senin-Kamis : Pukul 07.30 - 12.00 WIB
Jumat dan Sabtu : Pukul 07.30 - 10.30 WIB
2. Pelayanan obat setelah itu dilakukan oleh tenaga yang diberi kewenangan
menyediakan obat.
Adapun jadwal kegiatan pelayanan kefarmasian dalam satu tahun adalah
sebagai berikut:
No Kegiatan Bulan Ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Pengelolaan Sediaan
Farmasi dan BMHP
a. Perencanaan
Perencanaan tahunan X
Perencanaan tribulan X X X X
Perencanaan bulanan X X X X X X X X X X X X
b. Permintaan
Permintaan tribulan X X X X
Permintaan bulanan X X X X X X X X X X X X
c. Penerimaan X X X X X X X X X X X X
d. Penyimpanan X X X X X X X X X X X X
e. Pendistribusian X X X X X X X X X X X X
f. Pemusnahan dan X
penarikan
g. Pengendalian X X X X X X X X X X X X
h. Administrasi X X X X X X X X X X X X
(Pencatatan dan
Pelaporan)
i. Pemantauan X X X X X X X X X X X X
Pengelolaan
Perbekalan Farmasi
j. Evaluasi Pengelolaan X X X X
Perbekalan Farmasi
2. Pelayanan Farmasi
Klinis
a. Pengkajian dan X X X X X X X X X X X X
pelayanan resep
b. Pelayanan Informasi X X X X X X X X X X X X
Obat (PIO)
c. Konseling X X X X X X X X X X X X
d. Visite Pasien X X X X X X X X X X X X
e. Monitoring Efek X X X X X X X X X X X X
Samping Obat
f. Pemantauan Terapi X X X X X X X X X X X X
Obat
g. Evaluasi Penggunaan X
Obat
Keterangan:
A. Denah Ruang
1. Meja Kerja TTK
Denah Ruangan Farmasi UPTD Puskesmas Wates adalah sebagai berikut
2. Penerimaan :
dan Penyerahan
Resep
1 2 3 3. Meja Kerja Apoteker
4. Komputer dan Printer
5. Lemari Arsip
4 6. Lemari Penyimpnan Obat
7. Meja dan Rak Peracikan Obat
8. Lemari Narkotik Psikotropik
9. Lemari Pendingin
10. Lemari Penyimpanan Obat
5
7
6
8 9 10
B. Standar Fasilitas
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 standar fasilitas di
Ruang Farmasi adalah sebagai berikut:
No Fasilitas Jumlah
A Set Farmasi
1 Analitical Balance (Timbangan Mikro) 1 buah
2 Batang Pengaduk 1 buah
3 Corong 1 buah
4 Cawan Penguap Porselen (d.5-15cm) 1 buah
5 Gelas Pengukur 10mL, 100mL dan 250mL 1 buah
6 Gelas Piala 100mL, 500mL dan 1L 1 buah
7 Higrometer 1 buah
8 Mortir (d. 5-10cm dan d.10-15cm) + stamper 1 buah
9 Pipet Berskala 1 buah
10 Spatel logam 1 buah
11 Shaker 1 buah
12 Termometer skala 100 1 buah
B Bahan Habis Pakai
13 Etiket 1 buah
14 Kertas Perkamen 1 buah
15 Wadah Pengemas dan Pembungkus untuk Penyerahan 1 buah
Obat
C Perlengkapan
16 Alat Pemanas yang Sesuai 1 buah
17 Botol Obat dan Labelnya 1 buah
18 Lemari pendingin 1 buah
19 Lemari dan Rak untuk Menyimpan Obat 1 buah
20 Lemari untuk Penyimpanan Narkotika, Psikotropika dan 1 buah
Bahan Obat Berbahaya Lainnya
21 Rak tempat pengeringan alat 1 buah
D Meubelair
22 Kursi Kerja 2
23 Lemari arsip 1 buah
24 Meja Tulis ½ biro 1 buah
E Pencatatan dan Pelaporan
25 Blanko LPLPO 1
26 Blanko Kartu Stok Obat 1
27 Blanko Copy resep 1
28 Buku Penerimaan 1
29 Buku Pengiriman 1
30 Buku Pengeluaran Obat Bebas, Bebas Terbatas dan 1
Keras
31 Buku Pencatatan Narkotika dan Psikotropika 1
32 Form Laporan Narkotika dan Psikotropika 1
33 Formulir dan Surat Keterangan lain sesuai kebutuhan Sesuai
pelayanan yang diberikan kebutuhan
F Sarana lain yang diperlukan Sesuai
kebutuhan
34 Etalase Kaca 1 buah
35 Rak Gudang Obat 4 buah
36 Pengeras suara/mesin pemanggil pasien 1 buah
37 Termohigrometer 2 buah
B. Metode
1. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
i. Perencanaan
Perencanaan merupakan proses kegiatan seleksi Sediaan Farmasi dan Bahan
Medis Habis Pakai untuk menentukan jenis dan jumlah Sediaan Farmasi dalam
rangka pemenuhan kebutuhan Puskesmas. Tujuan perencanaan adalah untuk
mendapatkan:
1. perkiraan jenis dan jumlah Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
yang mendekati kebutuhan
2. meningkatkan penggunaan Obat secara rasional
3. meningkatkan efisiensi penggunaan Obat.
Perencanaan kebutuhan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai di
dilaksanakan setiap periode. Proses seleksi mempertimbangkan pola penyakit,
pola konsumsi Sediaan Farmasi periode sebelumnya, data mutasi Sediaan
Farmasi, dan rencana pengembangan. Proses seleksi Sediaan Farmasi dan
Bahan Medis Habis Pakai juga harus mengacu pada Daftar Obat Esensial
Nasional (DOEN) dan Formularium Nasional. Proses seleksi harus melibatkan
tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas seperti dokter, dokter gigi, bidan,
dan perawat, serta pengelola program yang berkaitan dengan pengobatan.
ii. Permintaan
Permintaan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan Sediaan Farmasi dan Bahan
Medis Habis Pakai di Puskesmas, sesuai dengan perencanaan kebutuhan
yang telah dibuat. Permintaan diajukan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten
secara periodik.
iii. Penerimaan
Penerimaan adalah suatu kegiatan dalam menerima Sediaan Farmasi dan
Bahan Medis Habis Pakai dari Balai Pengelolaan Farmasi dan Alat Kesehatan
(BPFAK) Kabupaten atau hasil pengadaan Puskesmas secara mandiri sesuai
dengan permintaan yang telah diajukan. Tujuannya adalah agar Sediaan
Farmasi yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan permintaan yang
diajukan oleh Puskesmas, dan memenuhi persyaratan keamanan, khasiat, dan
mutu.
iv. Penyimpanan
Penyimpanan merupakan suatu kegiatan pengaturan terhadap Sediaan
Farmasi yang diterima agar aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik
maupun kimia dan mutunya tetap terjamin, sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan. Tujuannya adalah agar mutu Sediaan Farmasi yang tersedia di
puskesmas dapat dipertahankan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
Penyimpanan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai dengan
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
bentuk dan jenis sediaan
kondisi yang dipersyaratkan dalam penandaan di kemasan Sediaan Farmasi,
seperti suhu penyimpanan, cahaya, dan kelembaban
mudah atau tidaknya meledak/terbakar
narkotika dan psikotropika disimpan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
tempat penyimpanan Sediaan Farmasi tidak dipergunakan untuk
penyimpanan barang lainnya yang menyebabkan kontaminasi.
v. Pendistribusian
Pendistribusian merupakan kegiatan pengeluaran dan penyerahan Sediaan
Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai secara merata dan teratur untuk
memenuhi kebutuhan sub unit/satelit farmasi Puskesmas dan jaringannya.
Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan Sediaan Farmasi sub unit pelayanan
kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas.
Sub-sub unit di Puskesmas dan jaringannya antara lain:
1. Sub unit pelayanan kesehatan di dalam lingkungan Puskesmas
2. Puskesmas Pembantu
3. Puskesmas Keliling
4. Posyandu
5. Polindes
6. Ponkesdes
vi. Pemusnahan dan Penarikan
Pemusnahan dan penarikan Sediaan Farmasi, dan BMHP yang tidak dapat
digunakan harus dilaksanakan dengan cara yang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Pemusnahan dilakukan untuk Sediaan
Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai bila:
1. produk tidak memenuhi persyaratan mutu
2. telah kadaluwarsa
3. tidak memenuhi syarat untuk dipergunakan dalam pelayanan kesehatan
atau kepentingan ilmu pengetahuan
4. dicabut izin edarnya.
Penarikan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar/ketentuan peraturan
perundang-undangan dilakukan oleh pemilik izin edar berdasarkan perintah
penarikan oleh BPOM (mandatory recall) atau berdasarkan inisiasi sukarela
oleh pemilik izin edar (voluntary recall) dengan tetap memberikan laporan
kepada Kepala BPOM. Penarikan Bahan Medis Habis Pakai dilakukan
terhadap produk yang izin edarnya dicabut oleh Menteri.
vii. Pengendalian
Pengendalian adalah kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran yang
diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan sehingga
tidak terjadi kelebihan dan kekurangan/kekosongan Obat.
Tujuannya adalah agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan Obat di unit
pelayanan kesehatan dasar.
Pengendalian Sediaan Farmasi terdiri dari:
1. Pengendalian persediaan
2. Pengendalian penggunaan
3. Penanganan Sediaan Farmasi hilang, rusak, dan kadaluwarsa.
viii. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dan pelaporan meliputi seluruh rangkaian kegiatan dalam
pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai, baik yang
diterima, disimpan, didistribusikan dan digunakan di Puskesmas atau unit
pelayanan lainnya.
Tujuan pencatatan dan pelaporan adalah:
1. Bukti bahwa pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
telah dilakukan
2. Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian
3. Sumber data untuk pembuatan laporan
ix. Pemantauan dan Evaluasi
Pemantauan dan evaluasi pengelolaandilakukan secara periodik dengan tujuan
untuk:
1. mengendalikan dan menghindari terjadinya kesalahan dalam pengelolaan
Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai sehingga dapat menjaga
kualitas maupun pemerataan pelayanan
2. memperbaiki secara terus-menerus pengelolaan Sediaan Farmasi dan
Bahan Medis Habis Pakai
3. memberikan penilaian terhadap capaian kinerja pengelolaan.
C. Langkah Kegiatan
1. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
i. Perencanaan
a. Perencanaan tahunan
- Menghitung pola konsumsi obat periode sebelumnya
- Mempertimbangkan pola penyakit
- Mempertimbangkan rencana pengembangan
- Menghitung rata rata pemakaian obat
- Menyesuaiakan pada anggaran yang tersedia
- Memperhitungkan waktu kekosongan obat dan buffer stok
- Mengirim usulan perencanaan kebutuhan satu tahun ke Dinas
Kesehatan Kabupaten
- Proses perencanaan kebutuhan obat per tahun dilakukan secara
berjenjang (bottom up)
b. Perencanaan tribulan
- Menghitung kebutuhan obat untuk 3 bulan beserta buffernya
- Mengurangi kebutuhan obat 3 bulan dengan stok yang tersedia
c. Perencanaan bulanan
- Mengecek jumlah sisa stok bulan berjalan
- Menghitung kebutuhan obat dalam satu bulan
- Mengkompilasi sisa stok dengan kebutuhan obat dalam satu bulan untuk
menentukan jumlah perencanaan bulanan
ii. Permintaan
a. Permintaan tribulan
- Mencatat perencanaan tribulan di Lembar Laporan Pemakaian dan
Lembar Permintaan Obat (LPLPO).
- Mengirim LPLPO rangkap 2 ke UPT BFAK Kabupaten
b. Permintaan bulanan
- Mencatat permintaan bulanan di form bon obat
- Mengirim form bon obat ke UPT BPFAK Kabupaten
iii.Penerimaan
- Menghitung jumlah Obat dan Bahan Medis Habis Pakai yang diterima
sesuai dengan permintaan dalam dokumen LPLPO
- Memastikan bentuk sediaan yang diterima sesuai dengan permintaan
dalam LPLPO
- Memastikan tanggal kadaluarsa Obat dan Bahan Medis Habis Pakai
yang diterima masih sesuai dengan periode pengelolaan di puskesmas
ditambah satu bulan.
- Semua kegiatan disaksikan oleh petugas dari puskesmas dan petugas
UPT BPFAK, bila semua sudah sesuai, proses serah terima Obat dan
Bahan Medis Habis Pakai dilakukan.
iv.Penyimpanan
- Mencatat penerimaan obat dan BMHP di buku penerimaan barang dan
kartu stok masing-masing.
- Mencatat tanggal penerimaan, jumlah penerimaan, dan tanggal
kadaluarsa.
- Menyimpan obat di gudang obat puskesmas berdasarkan:
Sumber Dana
Kombinasi metode FIFO dan FEFO, dimana obat –obat dengan masa
kadaluarsa lebih cepat diletakkan paling depan, obat dengan masa
kadaluarsa lebih panjang diletakkan paling belakang.
Alfabet, dan bentuk sediaan
Suhu penyimpanan, untuk obat-obat yang membutuhkan suhu
penyimpanan lebih rendah, disimpan didalam kulkas
Jenis Obat, Narkotika dan Psikotopika membutuhkan tempat
penyimpanan khusus, sesuai persyaratan.
v. Pendistribusian
- Petugas sub unit layanan atau jejaring menulis permintaan obat di
Laporan Penggunaan Obat (LPO)
- Mengecek permintaan sub unit atau jejaring dengan ketersediaan untuk
menentukan jenis dan jumlah
- Menyiapkan obat dan BMHP
- Mencatat pengeluaran/distribusi Obat dan BMHP di Buku Pengeluaran
dan Kartu Stok
vi. Pemusnahan dan Penarikan
Langkah kegiatan pemusnahan:
- membuat daftar Sediaan Farmasi dan BMHP yang akan dimusnahkan
- menyiapkan Berita Acara Pemusnahan
- mengoordinasikan jadwal, metode dan tempat pemusnahan kepada
pihak terkait
- menyiapkan tempat pemusnahan
- melakukan pemusnahan disesuaikan dengan jenis dan bentuk sediaan
serta peraturan yang berlaku
Langkah kegiatan penarikan :
- membuat daftar sediaan farmasi dan BMHP yang ditarik
- mengkarantina sediaan sediaan dan BMHP yang ditarik
- mengembalikan sediaan farmasi dan BMHP kepada distributor
vii.Pengendalian
- Melakukan perencanaan pengadaan obat setiap tahun dengan
perhitungan yang tepat dengan mempertimbangkan pola konsumsi dan
pola penyakit periode sebelumnya
- Mencatat sisa stok obat periode sebelumnya
- Mencatat penerimaan obat
- Mencatat jumlah persediaan obat
- Mencatat pemakaian obat setiap bulan
- Mencatat pengeluaran obat karena kadaluarsa atau rusak
- Menentukan stok optimum, untuk mengendalikan jumlah permintaan
yang akan mempengaruhi persediaan
viii. Pencatatan dan Pelaporan
- Mencatat sediaan farmasi dan BMHP yang diterima di Buku Regsiter,
Kartu Stok, dan LPLPO
- Mencatat sediaan farmasi yang dikeluarkan/didistribusikan di Buku
Pengeluaran dan Kartu Stok
- Mencatat pemakaian obat berdasarkan resep setiap hari pada buku lidi
harian
- Mencatat pemakaian obat setiap bulan pada rekap pemakaian obat
- Sub unit layanan dan jejaring Puskesmas mencatat penerimaan dan
penggunaan di LPO
- Merekap pemakaian obat dan BMHP unit pelayanan obat puskesmas,
sub unit yang ada di puskesmas dan jejaring Puskesmas.
- Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat (LPLPO) puskesmas
- Mengarsipkan semua pencatatan dengan rapi
ix. Pemantauan dan Evaluasi
- Pemantauan ketersediaan obat dan BMHP
- Pemantauan kedaluwarsa obat dan BMHP
- Pemantauan peresepan terhadap formularium
- Evaluasi ketersediaan obat terhadap formularium
- Evaluasi kesesuaian obat terhadap formularium
Sediaan Farmasi
1 Albendasol Tablet 400 mg Tablet
2 Alopurinol Tablet 100 mg Tablet
3 Alprazolam 0.5 mg Tablet
4 Ambroxol sirup 15 mg/ml Botol
5 Ambroxol Tablet 30 mg Tablet
6 Aminofilin Tablet 200 mg Tablet
7 Aminofilin Injeksi 24 mg/ml - 10 ML Ampul
8 Amitriptilin HCL Tablet Salut 25 mg Tablet
9 Amlodipin tablet 5 mg Tablet
10 Amlodipin tablet 10 mg Tablet
11 Amoksisilin Sirup Kering 125 mg/5 ml Botol
12 Amoksisilin Kapsul 500 mg Tablet
13 Ampisillin Serbuk Injeksi i.m/i.v 1000 mg/ml Vial
14 Antasida DOEN Tablet Kombinasi : Tablet
Antasida DOEN II suspensi,kombinasi: Aluminium Botol
15 Hidroksida 200 mg
Magnesium Hidroksida 200 mg
16 Anti Bakteri DOEN, Salep Kombinasi Tube
Antihemoroid DOEN Kombinasi:Bismut subgalat Suppositoria
17
150mg + Heksaklrorofen 2,5 mg
18 Aqua Proinjeksi Steril, Bebas Pirogen Vial
19 Asam Askorbat ( Vit C ) Tablet 50 mg Tablet
20 Asam Mefenamat Tablet 500 mg Tablet
21 Asam Traneksamat Tablet Tablet
22 Asetosal Tablet 100 mg Tablet
23 Asiklovir Tablet 400 mg Tablet
24 Asiklovir Tablet 200 mg Tablet
25 Asiklovir Krim 5 % Tube
26 Atropin Sulfat Injeksi 0,25 mg/ml - 1 ml Ampul
27 Attapulgite Pektin Tablet
28 Azitromisin 500 mg Tablet
Besi (II) Sulfat 200 mg + Asam Folat 0,25 mg tablet Tablet
29
(tablet tambah darah kombinasi)
30 Betahistin Mesilat Tablet 6 mg Tablet
31 Betametason Krim 0,1 % Tube
32 Bromheksin Tablet 8 mg Tablet
33 Cetirizin sirup 5 mg/5 ml Botol
34 Cetirizine tablet 10 mg Tablet
35 Deksametason Inj.5 mg/ml - 1 ml Ampul
36 Deksametason Tablet 0,5 mg Tablet
37 Diazepam Inj. 5 mg/ml - 2 ml Ampul
38 Diazepam Rectal 10 mg Suppositoria
39 Diazepam Tablet 5 mg Tablet
40 Difenhidramin HCL Inj. 10 mg/ml - 1 ml Ampul
41 Digoksin Tablet 0,25 mg Tablet
42 Dimenhidrinat Tablet Tablet
43 Domperidon Suspensi 5 mg/ 5 ml Botol
44 Domperidon Tablet 10 mg Tablet
Echinacea purpurea 250mg, Zinc picolinate 10 mg Kaplet
45
tablet
46 Ecolab Aquagel Sterile Jely 82 gr Tube
47 Epinefrin HCL/Bitartrat ( Adrenalin ) Inj. 0,1 % -1 ml Ampul
48 Etakridin ( Rivanol ) Larutan 0,1 % Botol
49 Evafirenz 600 mg Tablet
50 Fenitoin Natrium Kapsul 100 mg Kapsul
51 Fenobarbital Injeksi 50 mg/ml - 2 ml Ampul
52 Fenobarbital Tablet 30 mg Tablet
53 Fenol Gliserol Tetes Telinga 10 % Botol
54 Fitomenadion ( Vit. K 1 ) Inj. 2 mg/ml - 1 ml Ampul
55 Fitomenadion ( Vit. K ) Tablet Salut 10 mg Tablet
56 Furosemid Tablet 40 mg Tablet
57 Furosemid Injeksi i.v / i.m 10 mg/ml Ampul
58 Garam Oralit 200 ml Air Sachet
59 Gentamisin Salep Kulit 0,1 % Tube
60 Gentian Violet Larutan 1 % Botol
61 Glibenklamid Tablet 5 mg Tablet
62 Glimepirid 1 mg Tablet
63 Glimepirid 2 mg Tablet
64 Gliseril Guayakolat Tablet 100 mg Tablet
65 Glukosa Larutan Infus 5 % Steril (Produk lokal) Botol
66 Glukosa Larutan Infus 10 % Steril (Produk lokal) Botol
67 Glukosa Larutan Infus 40 % Steril (Produk lokal) Botol
68 Griseofulvin Tablet 125 mg, Micronized Tablet
69 Haloperidol Tablet 0,5 mg Tablet
70 Haloperidol Tablet 1,5 mg Tablet
71 Haloperidol Tablet 2 mg Tablet
72 Haloperidol Tablet 5 mg Tablet
73 Hidroklorotiazid ( HCT ) Tablet 25 mg Tablet
74 Hidrokortison Krim 2,5 % Tube
75 Ibuprofen suspensi 100 mg/5 ml Botol
76 Ibuprofen Tablet 400 mg Tablet
77 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg Tablet
78 Kalsium Glukonas injeksi Ampul
79 Kalsium Laktat ( Kalk ) Tablet 500 mg Tablet
80 Kaolin Pektin Sirup Botol
81 Kaptopril Tablet 12,5 mg Tablet
82 Kaptopril Tablet 25 mg Tablet
83 Kaptopril Tablet 50 mg Tablet
84 Karbamazepin Tablet 200 mg Tablet
85 Ketokonazol Tablet 200 mg Tablet
86 Ketokonazol Krim 2% Tube
87 Ketorolak Injeksi 10 mg Ampul
88 Klindamisin Kapsul 300 mg Kapsul
89 Kloramfenikol Tetes Mata 0,5 % Botol
90 Kloramfenikol Salep Mata 1 % Tube
91 Kloramfenikol Tetes Telinga 3 % Botol
92 Klorfeniramin Maleat ( CTM ) Tablet 4 mg Tablet
93 Klorpromazin HCL Tablet Salut 100 mg Tablet
94 Kodein HCl Tablet 10 mg Tablet
95 Kotrimoksasol Suspensi Botol
96 Kotrimoksasol Dewasa Tablet Tablet
97 Kotrimoksazol Forte Tablet Tablet
98 Lamivude 150 mg /Hiviral Tablet
99 Lidokain Kompositum Injeksi Ampul
100 Lidokain Hcl Injeksi 2 % Ampul
101 Lorazepam 2 mg Tablet
102 Magnesium Sulfat Injeksi ( IV ) 20 % - 25 ml Vial
103 Magnesium Sulfat Injeksi ( IV ) 40 % - 25 ml Vial
104 Metil Ergometrin Maleat Tablet Salut 0,125 mg Tablet
105 Metil Ergometrin Maleat Inj. 0,200 mg - 1 ml Ampul
106 Metilprednisolon Tablet 4 mg Tablet
107 Metformin HCl Tablet 500 mg Tablet
108 Metoklopramide Injeksi 10 mg/2 ml Ampul
109 Metronidasol Tablet 500 mg Tablet
110 Mikonazol Krim/Salep 2 % Tube
111 Multivitamin Sirup Botol
112 Multivitamin tablet (Pehavral) Tablet
113 Natrium Diklofenak Tablet 50 mg Tablet
114 Natrium Klorida Larutan Infus 0,9 % Steril Botol
115 Nevirapine (NVP) 200 mg Tablet
116 Nifedipin Tablet 10 mg Tablet
117 Nistatin 100.000 IU/G Tablet Vaginal Tablet
118 Obat Antituberkulosis Kategori 1 Paket
119 Obat Antituberkulosis Kategori 2 Paket
120 Obat Antituberkulosis Kategori Anak Paket
121 Obat Antituberkulosis Kombipak Kat. I Paket
122 Obat Batuk Hitam ( O.B.H ) Cairan Botol
123 Obat Flu Kombinasi (Bronchifar) Tablet
Obat Batuk Flu Sirup minimal mengandung : Botol
124 Dextromethorphane Hbr 7,5 mg, Difenhidramin,
Fenilefrin 5 mg
125 Oksitetrasiklin HCL Salep 3 % Tube
126 Oksitetrasiklin HCL Salep Mata Tube
127 Oksitosin Injeksi 10 IU/ml - 1 ml Ampul
128 Omeprazol Kapsul 20 mg Kapsul
129 Parasetamol Drop Botol
130 Parasetamol Sirup 120 mg/5 ml Botol
131 Parasetamol Tablet 500 mg Tablet
132 Piridoksin HCL Tablet 10 mg Tablet
133 Prednison Tablet 5 mg Tablet
134 Ranitidin Tablet 150 mg Tablet
135 Ranitidin Injeksi 25 mg/ml Ampul
136 Retinol ( Vitamin A ) Kapsul 100.000 IU Kapsul
137 Retinol ( Vitamin A ) Kapsul 200.000 IU Kapsul
138 Ringer Laktat Larutan Infus Steril Botol
139 Risperidone Tablet 2 mg Tablet
140 Salbutamol Tablet 4 mg Tablet
Salep 2 - 4 Kombinasi : Asam Salisilat 2 % +
141 Pot
Belerang Endap 4 %
142 Salisil Bedak 2 % Kotak
143 Sefadroxil Sirup Kering 125 mg/ml Botol
144 Sefadroxil Kapsul 500 mg Tablet
145 Sefotaksim Injeksi 1 g Vial
146 Sianokobalamin (Vit.B12) Tablet 50 mcg Tablet
147 Simvastatin Tablet 10 mg Tablet
148 Siprofloksasin Tablet 500 mg Tablet
149 Tenofovir 300 mg Tablet
Tenovir 300 mg + Lamivudine 300 mg + Evafiren
150 Tablet
600 mg (Triple FDC)
151 Tiamfenikol Kapsul 500 mg Kapsul
152 Tiamfenikol sirup kering 125 mg / 5 ml Botol
153 Tiamin HCL Mononitrat ( Vit B 1 ) Tablet 50 mg Tablet
154 Trifluoroperazin Tablet 5 mg Tablet
155 Triheksifenidil Tablet 2 mg Tablet
156 Vitamin B Komplek Tablet Tablet
157 Yodium Povidon Larutan 10 % 30 ml Botol
158 Yodium Povidon Larutan 10 % 60 ml Botol
159 Yodium Povidon Larutan 10 % 300 ml Botol
160 Yodium Povidon Larutan 10 % 1000 ml Botol
161 Zidofudine 300 mg+ lamivudin 150 mg Tablet
162 ZDV+3TC+NVP Ped (Triple FDC Anak) Tablet
163 Zinc Tablet 20 mg Tablet
Bahan Medis Habis Pakai 0
1 Alat Suntik Sekali Pakai 1 ml Pcs
2 Alat Suntik Sekali Pakai 3 ml Pcs
3 Alat Suntik Sekali Pakai 5 ml Pcs
4 Alkohol 95% Botol
5 Alkohol Gel (Aseptik Gel) 500 ml Botol
6 Blood Lancet Pcs
7 Blood Transfusion set Pcs
8 Catgut / Benang Bedah No. 3/0 dengan jarum bedah Pcs
9 Dresing penutup luka berperekat 5cm x 5m Rol
10 Etanol (Alkohol 70%) Botol
11 Infusion Set Anak Pcs
12 Infusion Set Dewasa Pcs
Jarum Infus (i.v. Catheter) Dewasa No 16 (Polywin
13 Pcs
IV Cannula 16G)
14 Jarum Infus (i.v. Catheter) Dewasa No 18 Pcs
15 Jarum Infus (i.v. Catheter) Dewasa No 20 Pcs
16 Jarum Infus (i.v. Catheter) Dewasa No 22 Pcs
17 Jarum Infus (i.v. Catheter) Anak No 24 Pcs
18 Jarum Infus (i.v. Catheter) Anak No 26 Pcs
19 Kapas Pembalut / Absorben 250 gram Bungkus
20 Kasa Kompres 40/40 Steril Bungkus
21 Kasa Hidrofil Steril uk. 16x16 (isi 16 lembar) Rol/Kotak
22 Kasa Pembalut Hidrofil 4 m x 3 cm Rol
23 Kasa Pembalut Hidrofil 4 m x 5 cm Rol
24 Kasa Pembalut Hidrofil 4 m x 10 cm Rol
25 Kasa Pembalut Hidrofil 4 m x 15 cm Rol
26 Kasa Hidrofil uk. 36 m x 80 cm Rol
27 Kateter (Folley / Urine) No. 10 Pcs
28 Kateter (Folley / Urine) No. 16 Pcs
29 Kateter (Folley / Urine) No. 18 Pcs
30 Klem tali pusat Pcs
31 Lisol Botol
32 Masker Ties on Pcs
33 Masker Ear Loop Pcs
34 Mess / Pisau scalpel no 11 Pcs
35 Plester 5 yards x 2 inch Rol
36 Sarung Tangan Karet Sekali Pakai S Pcs
37 Sarung Tangan Karet Sekali Pakai M Pcs
38 Sarung Tangan Karet Sekali Pakai L Pcs
39 Silk / Benang Sutra no. 3/0 dengan Jarum Bedah Pcs
40 Silk Black no. 3/0 DS 16 MM Sachet
41 Urine Bag Pcs
42 Under Pad 60x90 Steril Pcs
43 Wing Needle No. 25 G Pcs
Pelaporan insiden yang terjadi terkait pelayanan farmasi dilakukan dengan cara mengisi
form insiden kemudian melaporkan kepada Tim Keselamatan Puskesmas (KPP) untuk
kemudian dilakukan analisa serta tindak lanjut sebagai bahan pembelajaran agar insiden
yang sama tidak terulang lagi.
BAB VII KESELAMATAN KERJA
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Puskesmas adalah segala kegiatan yang
menjamin dan melindungi sumber daya manusia di Puskesmas, pasien, pendamping
pasien, pengunjung, maupun masyarakat di sekitar lingkungan Puskesmas agar sehat,
selamat, dan bebas dari gangguan kesehatan dan pengaruh buruk yang diakibatkan dari
pekerjaan, lingkungan, dan aktivitas kerja. Sebagai upaya untuk mendukung program
keselamatan kerja dalam pelayanan farmasi antara lain :
- Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker
- Penggunaan peralatan untuk pelayanan farmasi sesuai prosedur
- Penerapan posisi pelayanan dan duduk yang ergonomi untuk menghindari cidera ringan
- Pengelolaan kebersihan ruangan
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu dan kualitas merupakan suatu program yang bersifat obyektif dan
berkelanjutan untuk menilai dan memecahkan masalah yang ada sehingga dapat
memberikan kepuasan pada pelanggan dan mencapai standart klinis yang bermutu.
Pengendalian mutu pelayanan farmasi melalui monitoring indikator mutu dan dievaluasi
secara periodik.
Indikator mutu pelayanan farmasi berdasarkan indikator kinerja dan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) antara lain :
NO INDIKATOR TARGET
Indikator Penilaian Kinerja Farmasi
1. Kesesuaian item obat yang tersedia dalam Fornas 80%
Indikator SPM
1. Pemberi pelayanan farmasi sesuai standar 100%
Dari beberapa indikator mutu pelayanan farmasi ditentukan indikator prioritas yang
disesusaikan dengan sumber daya yang ada dan dilakukan pemantauan untuk hasilnya di
laporkan kepada Tim Mutu Puskesmas.
BAB IX PENUTUP
Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas sebagai acuan pelaksanaan Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas. Pelaksanaan Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
disesuaikan dengan sumber daya, sarana, dan prasarana yang tersedia. Untuk mendukung
pelayanan kefarmasian Puskesmas ini diperlukan komitmen dan kerja sama semua
penyedia layanan dan semua pihak yang terkait. Hal tersebut akan menjadikan Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas semakin optimal dan dapat dirasakan manfaatnya oleh pasien
dan masyarakat yang pada akhirnya dapat meningkatkan citra Puskesmas dan kepuasan
pasien atau masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2016, Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas
2. Kementrian Kesehatan Indonesia, 2017, Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
3. Kementrian Kesehatan Indonesia, 2018, Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 52 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
4. Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan, 2006, Pedoman Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas