Anda di halaman 1dari 15

KESEHATAN WANITA SEPANJANG

SIKLUS KEHIDUPAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Kesehatan Reproduksi adalah suatu keadaan kesehatan yang sempurna baik secara
fisik, mental, dan sosial dan bukan semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam
segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Rumusan masalah yang kami angkat yaitu Faktor yang mempengaruhi kesehatan
reproduksi dan aspek yang dikaji tiap tahap kehidupan baik fisik maupun psikologis
1.3 TUJUAN

1. Tujuan Umum

Mengetahui bagaimana cara penanganan pada. kesehatan reproduksi dan aspek yang dikaji
tiap tahap kehidupan baik fisik maupun psikologis

2. Tujuan Khusus

Untuk mengetahui kajian apa saja yang ada dalam kesehatan reproduksi.

1.4 MANFAAT

1. Bagi Mahasiswa

Makalah ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mahasiswa,
sehingga dapat mengaplikasikannya dalam memberikan asuhan kebidanan.
2. Bagi Petugas Kesehatan

Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi petugas kesehatan khususnya bidan
dalam memberikan asuhan kebidanan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kesehatan Reproduksi

Pengertian kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan kesehatan yang sempurna baik
secara fisik, mental, dan sosial dan bukan semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan
dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.
Pengertian kesehatan reproduksi ini mencakup tentang hal-hal sebagai berikut:
1) Hak seseorang untuk dapat memperoleh kehidupan seksual yang aman dan memuaskan
serta mempunyai kapasitas untuk bereproduksi
2) Kebebasan untuk memutuskan bilamana atau seberapa banyak melakukannya
3) Hak dari laki-laki dan perempuan untuk memperoleh informasi serta memperoleh
aksebilitas yang aman, efektif, terjangkau baik secara ekonomi maupun kultural
4) Hak untuk mendapatkan tingkat pelayanan kesehatan yang memadai sehingga perempuan
mempunyai kesempatan untuk menjalani proses kehamilan secara aman.
2.2 Kesehatan Reproduksi Remaja dan faktor yang mempengaruhi

Secara garis besar dapat dikelompokkan empat golongan faktor yang dapat berdampak buruk
bagi kesehatan reproduksi yaitu :

1. Faktor sosial-ekonomi dan demografi (terutama kemiskinan, tingkat pendidikan yang


rendah, dan ketidaktahuan tentang perkembangan seksual dan proses reproduksi, serta
lokasi tempat tinggal yang terpencil).
2. Faktor budaya dan lingkungan (misalnya, praktek tradisional yang berdampak buruk
pada kesehatan reproduksi, kepercayaan banyak anak banyak rejeki, informasi tentang
fungsi reproduksi yang membingungkan anak dan remaja karena saling berlawanan
satu dengan yang lain, dsb).
3. Faktor psikologis (dampak pada keretakan orang tua pada remaja, depresi karena
ketidakseimbangan hormonal, rasa tidak berharga wanita pada pria yang membeli
kebebasannya secara materi, dsb).
4. Faktor biologis (cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi pasca penyakit
menular seksual, dsb).

KESEHATAN WANITA SEPANJANG SIKLUS KEHIDUPAN


A. PENGERTIAN
Siklus kesehatan wanita serta perubahan yang terjadi pada setiap tahapnya. Dalam
kehidupannya, wanita mempunyai tahapan masa yaitu masa bayi, masa kanak-kanak,
pubertas, reproduksi, klimakterium, menopause dan senium.
1. Bayi
Perubahan pada bayi lahir cukup bulan :
a. Pembentukan genitalia interna telah sempurna
b. Folikel pada kedua ovarium telah lengkap
c. Genitalia eksterna telah terbentuk
Minggu pertama dan kedua setelah lahir, bayi masih membawa pengaruh estrogen yang
didapat saat dlm kandungan. Pengaruh ini seperti :
a. Epitel vagina relative tebal dan pH vagina 5
b. 1/3 bayi perempuan endoserviksnya tidak terhenti pada ostium uteri eksternum tetapi
menutupi juga sebagian dari portio servisis uteri (pseudoerosio kongenitalis)

2. Kanak-kanak
Yang khas pada kanak-kanak adalah perangsangan oleh hormon kelamin sangat kecil.
Pada masa ini alat-alat genitalnya tidak menunjukkan pertumbuhan yang berarti hingga pada
permulaan pubertas tetapi pengaruh hipofisis sangat terlihat pada pertumbuhan badannya.
Pada masa ini sudah nampak perbedaan antara perempuan dan laki-laki terutama pada
tingkah lakunya yang juga ditentukan oleh lingkungan dan pendidikan.

3. Pubertas/Remaja
Pubertas merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak ke masa dewasa.
Antara kedua masa ini tidak ada batasan yang terlihat, hanya saja pada masa pubertas diawali
dengan berfungsinya ovarium dan berakhir pada saat ovarium berfungsi dengan mantap dan
teratur. Pada masa ini terjadi perubahan organ-organ fisik secara cepat dan perubahan
tersebut tidak seimbang dengan perubahan kejiwaannya dan terjadi kematangan seksual atau
alat-alat reproduksi.
1) Tahapan pubertas/remaja
a. Masa remaja awal (10-12 tahun)
 Merasa lebih dekat dengan teman sebaya
 Merasa ingin bebas
 Lebih banyak memperhatikan keadan tubuhnya dan mulai suka berkhayal
b. Masa remaja tengah (13-15 tahun)
 Ingin mencari identitas diri
 Ada keinginan untuk berkencan atau mulai tertarik dengan lawan jenis
 Timbul perasaan cinta yang mendalam
 Kemampuan berpikir abstrak makin berkembang
 Berkhayal mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seksual
c. Masa remaja akhir (16-19 tahun)
 Menampakkan pengungkapan kebebasan diri
 Dalam mencari teman sebaya lebih selektif
 Memiliki citra terhadap dirinya
 Dapat mewujudkan perasaan cinta
 Memiliki kemampuan berpikir abstrak
2) Tanda-tanda perubahan yang terjadi pada remaja wanita
a. Perubahan fisik
1. Tanda-tanda primer
Adanya perubahan kematangan organ-organ reproduksinya yang ditandai dengan
datangnya haid.Ovarium mulai berfungsi dengan matang dibawah pengaruh hormone
gonadotropin dan hipofisis, folikel mulai tumbuh meski belum matang tetapi sudah dapat
mengeluarkan estrogen. Korteks kelenjar suprarenal membentuk androgen yang berperan
pada pertumbuhan badan. Selain pengaruh hormone somatotropin diduga kecepatan
pertumbuhan wanita dipengaruhi juga oleh estrogen.
2. Tanda-tanda sekunder
a) Rambut
Tumbuhnya rambut pada kemaluan ini terjadi setelah pinggul dan payudara mulai
berkambang. Bulu ketiak dan bulu pada wajah mulai tampak setelah datang haid. Rambut
yang mula-mula berwarna terang berubah menjadi lebih subur, gelap, kasar, keriting.
b) Pinggul
Pinggul berubah menjadi lebih memebesar dan membulat. Hal ini disebabkan karena
membesranya tulang pinggul dan lemak dibawah kulit.
c) Payudara
Bersamaan dengan membesarnya pinggul maka payudara juga membaesar dan puting
susu ikut menonjol. Disini makin membesarnya kelenjar susu maka payudara semakin besar
dan bulat.
d) Kulit
Kulit menjadi semakin kasar, lebih tebal dan pori-pori lebih membesar. Tetapi kulit
wanita lebih lembut daripada kulit pria.
e) Kelenjar lemak dan kelenjar keringat
Kelenjar lemak dan keringat menjadi lebih aktif. Pada masa ini sering timbul masalah
jerawat karena adanya sumbatan kelenjar keringat dan baunya menusuk pada saat sebelum
dan sesudah haid.
f) Otot
Menjelang akkhir masa puber, otot menjadi semakin membesar dan kuat. Akibat akan
terbentuk bahu, lengan dan tungkai kaki.
g) Suara
Suara berubah menjadi merdu.
b. Perubahan kejiwaan
1. Perubahan emosi
Remaja lebih peka atau sensitif sehingga lebih mudah menangis, cemas, frustasi, bisa
tertawa tanpa alasan yang jelas. Selain itu, mudah bereaksi bahkan agresif terhadap
gangguanatau rangsangan luar yang mempengaruhinya. Pada masa ini ada kecenderungan
tidak patuh pada orang tua, lebih suka pergi sama teman, tidak betah tinggal dirumah.
2. Perkembangan intelrgensia
Pada perkembangan ini remaja cenderung mengembangkan cara berpikir abstrak dan
ingin mengetahui hal-hal baru yang mendorong perilaku ingin coba-coba.

4. Reproduksi
Masa ini terpenting bagi wanita dan kira-kira berlangsung 33 tahun. Haid pada masa
ini paling teratur dan memungkinkan untuk kehamilan. Tetapi setelah usia 40 tahun keatas
akan mulai terjadi penurunan kesuburan atau fertilitas.
5. Klimakterium
Klimakterium bukan suatu keadaan patologik melainkan suatu masa peralihan yang
normal yang berlangsung beberapa tahun sebelum dan sesudah menopause. Fase
klimakterium berlangsung bertahap yaitu :
1) Sebelum menopause
Pada masa ini klimakterium kira-kira dimulai 6 tahun sebelum masa menopause. Disini,
fungsi organ reproduksinya mulai turun, kadar estrogen mulai turun dan kadar hormon
gonadotropin mulai meningkat sampai timbulnya keluhan tanda-tanda menopause.
2) Selama menopause
Terjadi selama berlangsungnya menopause, rentangan 1-2 tahun sebelum sampai 1 tahun
sesudah menopause. Pada periode ini wanita mengalami keluhan memuncak.
3) Sesudah menopause
Masa ini berlangsung mulai 6-7 tahun ssesudah menopause. Pada saat ini kadar estrogen
sudah pada titik rendah sesuai dengan keadaan senium dan disertai dengan mulai
memburuknya kondisi badan.
a. Perubahan yang terjadi :
1. Terjadi penurunan kadar estrogen dan kadar gonadotropin mulai meningkat
2. Organ reproduksi mulai mengalami penurunan fungsi : ovarium mengecil, uterus mengecil,
epitel vagina menipis.
3. Jumlah folikel menjadi hanya beberapa ribu buah saja dan lebih resisten terhadap
rangsanngan gonadotropin
4. Pada usia 40 tahun lebih siklus haid mulai tidak disertai dengan ovulasi
5. Terjadi perubahan kesuburan seorang wanita muali menurun pada awal klimakterium
6. Perubahan perdarahan pada premenopause
7. Pasca menopause terjadi gangguan vegetatif, psikis, organis.

6. Menopause
Menopause adalah periode berhentinya haid secara alamiah atau suatu masa dimana
seorang wanita mengalami perdarahan haid terakhir dan tidak pernah mendapatkan haid lagi.
Menopause menyebabkan beberapa perubahan fisik yang dapat mempengaruhi fungsi seksual
seorang wanita. Ini semua merupakan akibat dari berkurangnya kadar estrogen dan
progesteron.
Perubahan yang terjadi pada masa ini yaitu :
1) Perubahan psikis
Perubahan psikis pada masa menopause sangat bergantung pada masing-masing individu.
Pengetahuan yang cukup akan membantu seorang wanita memahami dan mempersiapkan
dirinya menjalani masa ini dengan lebih baik.
Perubahan yang terjadi :
a. Rasa khawatir : perasaan merasa tua, tidak menarik lagi, takut tidak bisa memenuhi
kebutuhan seksual suami
b. Rasa tertekan karena takut menjadi tua
c. Lebih sensitif dan emosi (marah, cemas, depresi )
2) Perubahan fisik
Perubahan yang terjadi meliputi :
a. Kulit menjadi kendor
b. Kulit menjadi kering dan keriput
c. Kulit manjadi mudah terbakar sinar matahari
d. Timbul pigmentasi pada kulit
e. Payudara mulai lembek
f. Vagina menjadi kering
g. Epitel vagina menipis
h. Dispareunia
i. Perasaan panas dan berkeringat pada malam hari (hot fluse)
j. Tidak dapat menahan air seni
k. Hilangnya jaringan penunjang
l. Penambahan berat badan
m. Gangguan mata
n. Nyeri tulang dan sendi

7. Senium
Pada masa ini telah terjadi kesimbangan hormonal yang baru. Pada masa ini
perubahan yang terjadi ialah kemunduran alat-alat tubuh dan kemampuan fisik sebagai proses
menjadi tua. Dalam masa ini cenderung terjadi osteoporosis yang disebabkan oleh pengaruh
hormon steroid dan osteotrofoblas yang berkurang.

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKLUS KESEHATAN WANITA


1. Masa bayi
Faktor yang mempengaruhi siklus kehidupan wanita pada masa bayi :
a. Lingkungan
b. Kondisi ibu
c. Sikap orang tua
d. Aspek psikologi pada masa bayi
e. Sistem reproduksi
2. Masa kanak-kanak
Ada 2 faktor yang mempengaruhi kehidupan wanita pada masa ini :
a. faktor dalam
1. Hal-hal yang diwariskan orang tua spt bentuk tubuh
2. Kemampuan intelektual
3. Keadaan hormonal tubuh
4. Emosi dan sifat
b. faktor luar
1. Keluarga
2. Gizi
3. Budaya setempat
4. kebiasaan anak dalam hal personal hygiene
3. Masa pubertas/remaja
Faktor yang berpengaruh :
a. Status gizi
b. Pendidikan
c. Lingkungan dan pekerjaan
d. Seks dan seksualitas
e. Kesehatan reproduksi remaja itu sendiri
4. Masa dewasa/reproduksi
Faktor yang berpengaruh yaitu :
a. Perkembangan organ reproduksi
b. Tanggapan seksual
c. Kedewasaan psikologi
5. Masa usia lanjut (klimakterium, menopause, senium)
Faktor yang berpengaruh :
a. Faktor hormonal
b. Kejiwaan
c. Lingkungan
d. Pola makan
e. Aktifitas fisik

C. ASPEK YANG DIKAJI TIAP TAHAP KEHIDUPAN BAIK FISIK MAUPUN


PSIKOLOGIS
1) PERUBAHAN PSIKIS/ FISIK REMAJA

Dampak Pertumbuhan Fisik terhadap Kondisi Psikologis Remaja


Pertumbuhan fisik yang sangat pesat pada masa remaja awal ternyata berdampak pada
kondisi psikologis remaja, baik putri maupun putra. Canggung, malu, kecewa, dll. adalah
perasaan yang umumnya muncul pada saat itu.
Hampir semua remaja memperhatikan perubahan pada tubuh serta penampilannya.
Perubahan fisik dan perhatian remaja berpengaruh pada citra jasmani (body image) dan
kepercayaan dirinya (self-esteem).
Ada tiga jenis bangun tubuh yang menggambarkan tentang citra jasmani, yaitu
endomorfik, mesomorfik dan ektomorfik. Endomorfik banyak lemak sedikit otot (padded).
Ektomorfik sedikit lemak sedikit otot (slender). Mesomorfik sedikit lemak banyak otot
(muscular).
Kata “remaja” berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti to grow atau to
grow maturity (Golinko, 1984 dalam Rice, 1990). Banyak tokoh yang memberikan definisi
tentang remaja, seperti DeBrun (dalam Rice, 1990) mendefinisikan remaja sebagai periode
pertumbuhan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Papalia dan Olds (2001) tidak
memberikan pengertian remaja (adolescent) secara eksplisit melainkan secara implisit
melalui pengertian masa remaja (adolescence).
Menurut Papalia dan Olds (2001), masa remaja adalah masa transisi perkembangan
antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13
tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun.
Menurut Adams & Gullota (dalam Aaro, 1997), masa remaja meliputi usia antara 11
hingga 20 tahun. Sedangkan Hurlock (1990) membagi masa remaja menjadi masa remaja
awal (13 hingga 16 atau 17 tahun) dan masa remaja akhir (16 atau 17 tahun hingga 18 tahun).
Masa remaja awal dan akhir dibedakan oleh Hurlock karena pada masa remaja akhir individu
telah mencapai transisi perkembangan yang lebih mendekati masa dewasa.
Papalia & Olds (2001) berpendapat bahwa masa remaja merupakan masa antara
kanak-kanak dan dewasa. Sedangkan Anna Freud (dalam Hurlock, 1990) berpendapat bahwa
pada masa remaja terjadi proses perkembangan meliputi perubahan-perubahan yang
berhubungan dengan perkembangan psikoseksual, dan juga terjadi perubahan dalam
hubungan dengan orangtua dan cita-cita mereka, dimana pembentukan cita-cita merupakan
proses pembentukan orientasi masa depan.
Pada umumnya masa remaja dapat dibagi dalam 2 periode yaitu:
1. Periode Masa Puber usia 12-18 tahun
a. Masa Pra Pubertas: peralihan dari akhir masa kanak-kanak ke masa awal pubertas. Cirinya:

 Anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi


 Anak mulai bersikap kritis

b. Masa Pubertas usia 14-16 tahun: masa remaja awal. Cirinya:

 Mulai cemas dan bingung tentang perubahan fisiknya


 Memperhatikan penampilan
 Sikapnya tidak menentu/plin-plan
 Suka berkelompok dengan teman sebaya dan senasib

c. Masa Akhir Pubertas usia 17-18 tahun: peralihan dari masa pubertas ke masa adolesen.
Cirinya:

 Pertumbuhan fisik sudah mulai matang tetapi kedewasaan psikologisnya belum


tercapai sepenuhnya
 Proses kedewasaan jasmaniah pada remaja putri lebih awal dari remaja pria

2. Periode Remaja Adolesen usia 19-21 tahun


Merupakan masa akhir remaja. Beberapa sifat penting pada masa ini adalah:

 perhatiannya tertutup pada hal-hal realistis


 mulai menyadari akan realitas
 sikapnya mulai jelas tentang hidup
 mulai nampak bakat dan minatnya

Ciri-ciri Masa Remaja


Masa remaja adalah suatu masa perubahan. Pada masa remaja terjadi perubahan yang cepat
baik secara fisik, maupun psikologis. Ada beberapa perubahan yang terjadi selama masa
remaja.

1. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang dikenal
dengan sebagai masa storm & stress. Peningkatan emosional ini merupakan hasil dari
perubahan fisik terutama hormon yang terjadi pada masa remaja. Dari segi kondisi
sosial, peningkatan emosi ini merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi
baru yang berbeda dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan
yang ditujukan pada remaja, misalnya mereka diharapkan untuk tidak lagi bertingkah
seperti anak-anak, mereka harus lebih mandiri dan bertanggung jawab. Kemandirian
dan tanggung jawab ini akan terbentuk seiring berjalannya waktu, dan akan nampak
jelas pada remaja akhir yang duduk di awal-awal masa kuliah.
2. Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan seksual. Terkadang
perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan kemampuan mereka
sendiri. Perubahan fisik yang terjadi secara cepat, baik perubahan internal seperti
sistem sirkulasi, pencernaan, dan sistem respirasi maupun perubahan eksternal seperti
tinggi badan, berat badan, dan proporsi tubuh sangat berpengaruh terhadap konsep
diri remaja.
3. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain.
Selama masa remaja banyak hal-hal yang menarik bagi dirinya dibawa dari masa
kanak-kanak digantikan dengan hal menarik yang baru dan lebih matang. Hal ini juga
dikarenakan adanya tanggung jawab yang lebih besar pada masa remaja, maka remaja
diharapkan untuk dapat mengarahkan ketertarikan mereka pada hal-hal yang lebih
penting. Perubahan juga terjadi dalam hubungan dengan orang lain. Remaja tidak lagi
berhubungan hanya dengan individu dari jenis kelamin yang sama, tetapi juga dengan
lawan jenis, dan dengan orang dewasa.
4. Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak
menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa.
5. Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan yang terjadi.
Di satu sisi mereka menginginkan kebebasan, tetapi di sisi lain mereka takut akan
tanggung jawab yang menyertai kebebasan tersebut, serta meragukan kemampuan
mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab tersebut.
Datangnya masa remaja, ditandai oleh adanya perubahan-perubahan fisik. Hurlock
(1992) menyatakan bahwa perubahan fisik tersebut, terutama dalam hal perubahan yang
menyangkut ukuran tubuh, perubahan proposisi tubuh, perkembangan ciri-ciri seks primer,
dan perkembangan ciri-ciri seks sekunder. Pertumbuhan yang terjadi pada fisik remaja dapat
terjadi melalui perubahan-perubahan, baik internal maupun eksternal.
* Perubahan Internal
Perubahan yang terjadi dalam organ dalam tubuh remaja dan tidak tampak dari luar.
Perubahan ini nantinya sangat mempengaruhi kepribadian remaja. Perubahan tersebut adalah:
a. Sistem Pencernaan
Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus bertambah
panjang dan bertambah besar, otot-otot di perut dan dinding-dinding usus menjadi lebih tebal
dan kuat, hati bertambah berat dan kerongkongan bertambah panjang.

b. Sistem Peredaran Darah


Jantung tumbuh pesat selama masa remaja, pada usia tujuh belas atau delapan belas,
beratnya dua belas kali lebih berat pada waktu lahir. Panjang dan tebal dinding pembuluh
darah meningkat dan mencapai tingkat kematangan bilamana jantung sudah matang.
c. Sistem Pernafasan
Kapasitas paru-paru anak perempuan hampir matang pada usia tujuh belas tahun; anak
laki-laki mencapat tingkat kematangan baru beberapa tahun kemudian, satu atau dua tahun
setelah usia anak perempuan.
d. Sistem Endoktrin
Kegiatan kelenjar kelamin yang meningkat pada masa remaja menyebabkan
ketidakseimbangan sementara dari seluruh sistem kelamin pada masa awal remaja. Kelenjar-
kelenjar seks berkembang pesat dan berfungsi, meskipun belum mencapai ukuran yang
matang sampai akhir masa remaja atau awal masa dewasa.
e. Jaringan Tubuh
Perkembangan kerangka berhenti rata-rata pada usia delapan belas tahun. Jaringan
selain tulang, khususnya bagi perkembangan otot, terus berkembang sampai tulang mencapai
ukuran yang matang.
* Perubahan Eksternal
Perubahan dalam tubuh seorang remaja yang mengalami datangnya masa remaja ini
terjadi sangat pesat. Perubahan yang terjadi, dapat dilihat pada fisik luar anak. Perubahan
tersebut ialah:
a. Tinggi Badan
Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi matang pada usia antara tujuh belas dan
delapan belas tahun, rata-rata anak laki-laki kira-kira setahun setelahnya. Perubahan tinggi
badan remaja dipengaruhi asupan makanan yang diberikan, pada anak yang diberikan
imunisasi pada masa bayi cenderung lebih tinggi dari pada anak yang tidak mendapatkan
imunisasi. Anak yang tidak diberikan imunisasi lebih banyak menderita sakit sehingga
pertumbuhannya terhambat.
b. Berat Badan
Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi badan,
perubahan berat badan terjadi akibat penyebaran lemak pada bagian- bagian tubuh yang
hanya mengandung sedikit lemak atau bahkan tidak mengandung lemak. Ketidakseimbangan
perubahan tinggi badan dengan berat badan menimbulkan ketidakidealan badan anak, jika
perubahan tinggi badan lebih cepat dari berat badan, maka bentuk tubuh anak menjadi
jangkung (tinggi kurus), sedangkan jika perubahan berat badan lebih cepat dari perubahan
tinggi badan, maka bentuk tubuh anak menjadi gemuk gilik/gembrot (gemuk pendek).
c. Proporsi Tubuh
Berbagai anggota tubuh lambat laun, mencapai perbandingan tubuh yang baik. Ciri
tubuh yang kurang proposional pada masa remaja tidak sama untuk seluruh tubuh, ada pula
bagian tubuh yang semakin proposional. Ada tiga jenis bangun tubuh yang menggambarkan
keanekaragaman perubahan proposisi tubuh,
yaitu endomorfik, mesomorfik dan ektomorfik. Endomorfik banyak lemak sedikit otot
(padded). Ektomorfik sedikit lemak sedikit otot (slender). Mesomorfik sedikit lemak banyak
otot (muscular).
d. Organ Seks/Ciri Seks Primer
Baik laki-laki maupun perempuan organ seks mengalami ukuran matang pada akhir
masa remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian (dewasa).
e. Ciri-ciri Seks Sekunder
Ciri-ciri seks sekunder yang utama, perkembangannya matang pada masa akhir masa
remaja. Ciri sekunder tersebut antara lain ditandai dengan tumbunya kumis dan jakun pada
laki-laki sedangkan pada wanita ditanda dengan membesarnya payudara.
Datangnya masa remaja, ditandai oleh adanya perubahan-perubahan fisik. Hurlock
(1992) menyatakan bahwa perubahan fisik tersebut, terutama dalam hal perubahan yang
menyangkut ukuran tubuh, perubahan proposisi tubuh, perkembangan ciri-ciri seks primer,
dan perkembangan ciri-ciri seks sekunder. Pertumbuhan yang terjadi pada fisik remaja dapat
terjadi melalui perubahan-perubahan, baik internal maupun eksternal.
2) PERUBAHAN KEJIWAAN / PSIKOLOGIS PADA MASA REMAJA

Proses perubahan kejiwaan berlangsung lebih lambat dibandingkan perubahan fisik, yang
meliputi :
1. Perubahan emosi, sehingga remaja menjadi :
a. Sensitive (mudah menangis, cemas, frustasi dan tertawa.
b. Agresif dan mudah bereaksi terhadap rangsangan luar yang berpengaruh, sehingga misalnya
mudah berkelahi.
2. Perkembangan intelegensia, sehingga remaja menjadi :
a. Mampu berpikir abstrak, senang memberikan kritik

b. Ingin mengetahui hal-hal baru, sehingga muncul perilaku ingin mencoba-coba.

Perilaku ingin mencoba hal-hal yang baru ini jika didorong oleh rangsangan seksual dapat
membawa remaja masuk pada hubungan seks pranikah dengan segala akibatnya, antara lain
akibat kematangan organ seks maka dapat terjadi kehamilan remaja puteri di luar nikah,
upaya abortus, dan penularan penyakit kelamin, termasuk HIV/AIDS. Perilaku ingin
mencoba-coba juga dapat mengakibatkan remaja mengalami ketergantungan NAPZA
(narkotik, psikotropik, dan zat adiktif lainnya, termasuk rokok dan alkohol).

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pengertian kesehatan reproduksi ini mencakup tentang hal-hal sebagai berikut:
1) Hak seseorang untuk dapat memperoleh kehidupan seksual yang aman dan memuaskan serta
mempunyai kapasitas untuk bereproduksi;
2) Kebebasan untuk memutuskan bilamana atau seberapa banyak melakukannya;
3) Hak dari laki-laki dan perempuan untuk memperoleh informasi serta memperoleh aksebilitas
yang aman, efektif, terjangkau baik secara ekonomi maupun kultural;
4) Hak untuk mendapatkan tingkat pelayanan kesehatan yang memadai sehingga perempuan
mempunyai kesempatan untuk menjalani proses kehamilan secara aman.
B. SARAN
a. Bagi Mahasiswa
Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan mahasiswa dalam
memberikan pelayanan kebidanan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

b. Bagi Petugas – petugas Kesehatan


Diharapkan dengan makalah ini dapat meningkatkan pelayanan kesehatan
khususnya dalam bidang kebidanan sehingga dapat memaksimalkan kita untuk memberikan
health education dalam perawatan dan mejaga kesehatan reproduksi.

DAFTAR PUSTAKA

Golinko, 1990. Kesehatan reproduksi remaja. E.r : jakarta

Http//: kespro.wanita.blogspot.com

Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta

Winkjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Edisi 2. Hal 386-397. Jakarta : YBPSP

Anda mungkin juga menyukai