Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

BIOKIMIA

TENTANG

METABOLISME ASAM NUKLEAT

Nurhalim jaya 24032118021

KATA PENGANTAR

Ahamdulillahi Rabbil ‘Alamin kita panjat kan doa dan puji syukur
kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada
kita, sehingga bisa menyusun makalah “ METABOISME ASAM NUKLEAT “
ini dengan sehat walafiat.

Makalah ini sudah kita susun dengan maksimal dan mendapatkan materi
dari berbagai pihak ataupun dari hasil searching di internet, sehingga bisa
memperlancar pembuatan makalah ini.

Ringkasan makalah ini bertujuan untuk melengkapi tugas mahasiswa.


Kami sepenuhnya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan
dalam menyusun makalah ini, maka dari itu kritik dan saran yang bersifat
konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhirnya kita mengharapkan semoga makalah ini mendapatkan


keridhaan dari Allah SWT, dan dapat memberikan manfaat bagi kita sendiri dan
kepada semua pembaca. Amin

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Metabolisme adalah suatu proses komplek perubahan makanan menjadi
energy dan panas melalui proses fisika dan kimia, berupa proses pembentukan
dan penguraian zat didalam tubuh organisme untuk kelangsungan hidupnya.
Metabolisme merupakan rangkaian reaksi kimia yang diawali oleh substrat awal
dan diakhiri oleh produk akhir, yang terjadi didalm sel. Reaksi tersebut
meliputi :
1. Anabolisme yaitu proses kimia yang menyusun molekul kompleks yang
kaya akan energy dari molekul sederhana
2. Katabolisme yaitu perombakan molekul organik kompleks menjadi molekul
yang sederhana

Berawal tahun 1868 Friedrich Miescher (1844-1895) adalah orang yang


mengawali pengetahuan mengenai kimia dan inti sel. Pada tahun 1868,
dilaboratorium Hoppe-Syler di Tubingen, beliau memilih sel yang terdapat
pada nanah bekas pembalut luka, kemudian sel-sel tersebut dilarutkan dalam
asam encer dan dengan cara ini diperoleh inti sel yang masih terikat pada
sejumlah protein. Dengan menambahkan enzim pemecah protein ia dapat
memperoleh inti sel saja dan dengan cara ekstraksi terhadap inti sel diperoleh
suatu zat yang larut dalam basa tetapi tidak larut dalam asam. Kemudian zat ini
dinamakan ”nuclein” sekarang dikenal dengan nama nucleoprotein. Selanjutnya
dibuktikan bahwa asam nukleat merupakan salah satu senyawa pembentuk sel
dan jaringan normal.

Asam nukleat adalah biopolymer yang berbobot molekul tinggi


dengan unit monomernya mononukleotida. Asam nukleat terdapat dalam semua
sel dan memiliki peranan yang sangat penting dalam biosintesis protein. Bila
nukleotida mengandung ribose, maka asam nukleat yang terjadi adalah RNA
(Ribnucleic acid = asam ribonukleat) yang berguna dalam sintesis protein. Bila
nukleotida mengandung deoksiribosa, maka asam nukleat yang terjadi adalah
DNA (Deoxyribonucleic acid = asam deoksiribonukleat) yang merupakan bahan
utama pementukan inti sel. Dalam asam nukleat terdapat 4 basa nitrogen yang
berbeda yaitu 2 purin dan 2 primidin. Baik dalm RNA maupun DNA purin
selalu adenine dan guanine. Dalam RNA primidin selalu sitosin dan urasil,
dalam DNA primidin selalu sitosin dan timin.

Baik DNA maupun RNA berupa anion dan pada umumnya terikatpada
protein yang mempunyai sifat basa, misalnya DNA dalam inti sel terikat pada
histon. Senyawa gabungan antara asam nukleat dengan protein ini disebut
nukleoprotein. Molekul asam nukleat merupakan suatu polimer seperti protein,
tetapi yang menjadi monomer bukan asam amino, melainkan nukleotida.

Asam nukleat tersusun atas monomer-monomer berupa nukeotida, yang


masing-masing terdiri atas sebuah gugus fosfat, sebuah gula pentosa, dan
sebuah basa N. dengan demikian, setiap nukeotida pada asam nukleat dapat
dilihat sebagai nukleosida monofosfat. Namun, pengertian nukleotida secara
umum sebenarnya adalah nukleosida dengan sebuah atau ebih gugus fosfat.
Sebagai contoh, molekul ATP (adenosine trifosfat) adalah nukleotida yang
merupakan nukleosida dengan tiga gugus fosfat.
Jika gula pentosanya adalah ribose seperti halnya pada RNA, maka
nukleosidanya dapat berupa adenosine, guanosin, sitidin, dan uridin. Begitu
pula, nukleotidanya akan ada empat macam, yaitu adenosine monofosfat,
guanosin monofosfat, sitidin monofosfat, dan uridin monofosfat. Sementara itu,
jika gula pentosanya adalah deoksiribosa seperti halnya DNA, maka
nukleosidanya terdiri atas deoksiguanosin, deoksisitidin, dan deoksitimin.
1.2 Rumusan masalah
Rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana proses metabolisme asam nukleat ?
2.
1.3 Tujuan penulisan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui :
1. Proses metabolisme asam nukleat
2. Sintesis RNA dan RNA
3.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Metabolisme Asam Nukleat
Asam nukleat merupakan molekul raksasa yang memiliki fungsi khusus
yaitu, menyimpan informasi genetik dan menerunkannya kepada keturunanya.
Susunan asam nukleat yang menentukan apakah mahluk itu menjadi hewan,
tumbuhan, maupun manusia. Begitu pula susunan dalam sel, apakah sel itu
menjadi sel otot maupun sel darah. Beberapa fungsi penting asam nukleat
adalah menyimpan, menstransmisi, danmentranslasi informasi genetik;
metabolisme antara(intermediary metabolism) dan reaksi-reaksi informasi
energi; koenzim pembawa energi; koenzim pemindah asam asetat, zat gula,
senyawa amino dan biomolekul lainnya; koenzim reaksi oksidasi reduksi.
Asam nukleat dalam sel ada dua jenis yaitu DNA (deoxyribonucleic acid)
atau asam deoksiribonukleat dan RNA (ribonucleic acid ) atau asam
ribonukleat. Baik DNA maupun RNA berupa anion dan pada umumnya terikat
oleh protein dan bersifat basa. Misalnya DNA dalam inti sel terikat pada histon.
Senyawa gabungan antara protein danasam nukleat disebut nucleoprotein.
Molekul asam nukleat merupakan polimer sepertiprotein tetapi unit
penyusunnya adalah nukleotida. Salah satu contoh nukleutida asam nukleat
bebas adalah ATP yang berfungsi sebagai pembawa energy.
2.1.1 DNA
DNA (deoxyribose nucleic acid) merupakan komponen penyusun
kehidupan. Zat inilah yang membuat lebah adalah seekor lebah dan kanguru
adalah kanguru. DNA adalah apa yang membuat tiap-tiap individual (apapun
jenis dan spesiesnya) unik.
DNA terdapat pada semua organisme hidup dari mulai bakteri terkecil sampai
ikan paus raksasa. Molekul ini tidak hanya menentukan sifat fisik, seperti
warna rambut dan warna mata, tapi juga kemungkinan penyakit yang dimiliki.
DNA adalah material pembawa sifat yang dapat ditemukan pada sel. Ia
menyediakan instruksi untuk membuat, menjaga, dan mengatur kerja sel dan
organisme.
Asam ini adalah polimer yang terdiri atas molekul-molekul
deoksiribonukleotida yang terikat satu sama lain sehingga membentuk rantai
polinukleotida yang panjang. Molekul DNA yang panjang ini terbentuk oleh
ikatan antara atom C nomor 3 dengan atom C nomor 5 pada molekul
deoksiribosa dengan perantaraan gugus fosfat. Secara kimia DNA mengandung
karakteristik/sifat sebagai berikut:
1. Memiliki gugus gula deoksiribosa.
2. Basa nitrogennya guanin (G), sitosin (C), timin (T) dan adenin (A).
3. Memiliki rantai heliks ganda anti paralel
4. Kandungan basa nitrogen antara kedua rantai sama banyak dan berpasangan

Pada tahun 1953, berdasarkan hasil penelitian dari Rosalind Franklin, James
Watson and Francis Crick, DNA diketahui berbentuk double helix. Terdiri dari
dua pita yang berpilin menjadi satu. Double helix terdiri dari dua rantai, satu
berwarna biru, dan satunya kuning. Contoh helix misalnya pada rajutan tali,
seperti pada gambar sebelah kanan.

Gambar 1. Contoh Double helix

Interaksi ikatan hidrogen antara masing-masing basa nitrogen menyebabkan


bentuk dari dua rantai DNA menjadi sedemikian rupa, bentuk ini disebut double
helix. Interaksi spesifik ini terjadi antara basa A dengan T, dan C dengan G.
Sehingga jika double helix dibayang kan sebagai sebuah tangga spiral, maka
ikatan basa-basa ini sebagai anak tangga-nya. Lebar dari ‘anak tangga’ adalah
sama, karena pasangan basa selalu terdiri dari satu primidin dan satu purin.

2.1.2 RNA
Asam ribonukleat adalah salah satu polimer yang terdiri atas molekul-molekul
ribonukleotida. Seperti DNA, asam ribonukleat ini terbentuk oleh adanya ikatan
antara atom C nomer 3 dengan atom C nomer 5 pada molekul ribosa dengan
perantaraan gugus fosfat. Dibawah ini adalah gambar struktur sebagian dari
molekul RNA :
Meskipun banyak persamaannya dengan DNA , RNA mempunyai
beberapa perbedaan dengan DNA yaitu :
1. Bagian pentosa RNA adalah ribosa, sedangkan bagian pentosa DNA adalah
deoksiribosa.
2. Bentuk molekul DNA adalah heliks ganda. Bentuk molekul RNA bukan
heliks
ganda, tetapi berupa rantai tunggal yang terlipat sehingga menyerupai rantai
ganda.
3. RNA mengandung basa Adenin, Guanin dan Sitosin seperti DNA , tetapi
tidak
mengandung Timin. Sebagai gantinya, RNA mengandung Urasil. Dengan
demikian bagian basa pirimidin RNA berbeda dengan bagian basa pirimidin
DNA.
4. Jumlah Guanin adalah molekul RNA tidak perlu sama dengan Sitosin,
demikian pula jumlah adenin tidak harus sama dengan Urasil.
Ada 3 macam RNA, yaitu tRNA (transfer RNA), mRNA (messenger
RNA) dan rRNA (ribosomal RNA). Ketiga macam RNA ini mempunyai fungsi
yang berbeda-beda, tetapi ketiganya secara bersama-sama mempunyai peranan
penting dalam sintesis protein.
2.2 Sintesis RNA dan DNA
Asam nukleat tersusun atas monomer-monomer berupa nukeotida, yang
masing-masing terdiri atas sebuah gugus fosfat, sebuah gula pentosa, dan
sebuah basa N. dengan demikian, setiap nukeotida pada asam nukleat dapat
dilihat sebagai nukleosida monofosfat. Namun, pengertian nukleotida secara
umum sebenarnya adalah nukleosida dengan sebuah atau ebih gugus fosfat.
Sebagai contoh, molekul ATP (adenosine trifosfat) adalah nukleotida yang
merupakan nukleosida dengan tiga gugus fosfat.
Nukleosida terdiri atas nukleosida purin dan nukleosida purimidin.
Nukleosida purin merupakan kelompok nukleosida yang mengandung basa
purin, sedangkan nukleosida pirimidin merupakan kelompok nukleosida yang
mengandung basa piimidin. Jika gula pentosanya adalah ribose seperti halnya
pada RNA, maka nukleosidanya dapat berupa adenosine, guanosin, sitidin, dan
uridin. Begitu pula, nukleotidanya akan ada empat macam, yaitu adenosine
monofosfat, guanosin monofosfat, sitidin monofosfat, dan uridin monofosfat.
Sementara itu, jika gula pentosanya adalah deoksiribosa seperti halnya DNA,
maka nukleosidanya terdiri atas deoksiguanosin, deoksisitidin, dan deoksitimin.

2.2.1 Sintesis Nukleotida Purin


Nukleosida purin terdiri atasatas AMP (Adenosin Monofosfat) dan GMP
(Guanosin Monofosfat). AMP adalah ester dari asam fosfat dan nukleosida yang
disebut adenosin. AMP terdiri dari gugus fosfat, gula ribose dan adenin
nucleobase.Adapun GMP adalah ester dari asam fosfat dengan nukleosida
guanosin. GMP terdiri dari gugus fosfat, yaitu gula pentose ribosa dan guanin
nucleobase, karena itulah disebut monofosfat ribonucleosida.AMP dan ADP
disintesis dari IMP (Inosin Monofosfat).
a. Pembentukan IMP
Inosin monofosfat disintesis melalui jalur de Novo dengan menggunakan
ribose-5-fosfat dan enzim PRPP-sintetase menghasilkan phosphoribose-1-
pyrophosphate (PRPP).
->
b. Konversi IMP menjadi AMP dan GMP

IMP dikonversi menjadi baik AMP atau GMP oleh jalur berbeda. IMP
dikonversikan menjadi AMP dengan mereaksikan IMP dengan asam amino
aspartat dan fumarat. Adapun IMP dikonvesikan menjadi GMP dengan
menggunakan asam amino glutamine dan glutamate.

pembentukan AMP dari IMP

Pembentukan GMP dari IMP

2.2.2 Sintesis Nukleotida Pirimidin


Nukleotida pirimidin terdiri atas UMP (Uridin Monofosfat), CTP (Sitidin
Monofosfat), dan TMP (Timidin Monofosfat). Sintesis nukleotida pirimidin
dimulai dari pembentuan carbamoyl phosphate dan glutamate dari glutamine.
Selanjutnya carbamoyl phosphate ini yang akan diubah menjadi UMP, CTP, dan
TMP. Carbamoyl phosphate bereaksi dengan aspartat membentuk senyawa
Orotate. Senyawa orotate sellanjutnya bergabung dengan PPRP menghasilkan
Oritidin Monofosfat dan reaksi lebih lanjut akan menghasilkan Uridin
Monofosfat (UMP). Untuk menghasilkan CTP, UMP diubah terlebih dahulu
menjadi UTP dan kemudian diraksikan dengan glutamine hingga menghasilkan
CTP dan glutamate.
Adapun pembentukan TMP dilakukan oleh enzim timidilate sintetase sehingga
UMP terkonversi menjadi TMP. Berikut adalah reaksi-reaksinya.

Reaksi pembentukan carbamoyl phosphate

Reaksi pembentukan senyawa Orotate

Reaksi pembentukan UMP


Reaksi pembentukan CTP

UMP + ATP <--> UDP + ADP UDP + ATP <--> UTP + ADP

(nucleoside monophosphate kinase) (nucleoside diphosphate


kinase)

Reaksi pembentukan TMP


Nukleotida-nuleotida yang terbentuk ini kemudian akan disintesis menjadi
DNA atau RNA. Dalam RNA primidin selalu sitosin dan urasil, dalam DNA
primidin selalu sitosin dan timin.
Selanjutnya DNA dan RNA yang terbentuk akan mengalami elongasi
(pemanjangan/polimerisasi) dan berhenti pada tahap terminasi.

2.3 Katabolisme Asam Nukleat


Katabolisme adalah reaksi penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa
yang lebih sederhana dengan bantuan enzim. Tahapan katabolisme asam nukleat
yaitu berturut-turut menjadi nukleotida, nuleosida, purin, pirimidin, dan asam
urat.

2.3.1 2.3.2 Katabolisme Asam Nukleat Menjadi Nukleotida


Asam-asam nukleat terdapat pada jaringan tubuh sebagai
nukleoprotein.Nukleoprotein dalam pencernaaan akan dipecah jadi molekul
yang lebih kecil yaitu asam nukleat dan protein. Asam nukleat dan protein
selanjutnya terpisah ke jalur metabolism masing-masing. Asam nukleat yang
tersusun atas monomer-monomer berupa nukleotida dipecah sehingga
menghasilkan nukleotida.

2.3.3 Katabolisme Nukleotida Menjadi Nukleosida


Nukleosida merupakan sebutan dari nukleotida tanpa gugus fosfat.
Dengan demikian, nukleosida tersusun dari gula ribosa/deoksiribosa dan basa
nitrogen. Tahapan penguraian nukleotida menjadi nukleosida adalah sebagai
berikut.
Di dalam usus halus terjadi pemutusan ikatan fosfodiester oleh endonuklease
(pankreas) menghasilkanoligonukleotida.
Oligonukleotida dipecah lebih lanjut oleh fosfodiesterase menghasilkan
monofosfat.
Kemudian dipecah lebih lanjut oleh nukleotidase menghasilkan nukleosida and
orthophosphate. Nukleosida yang terbentuk adalah Sitidin, Uridin, Adenosin,
dan Guanosin
2.3.4 Katabolisme Purin Menjadi Asam Urat
Nukleosida purin yang dihasilkan dari degradasi nukleotida akan terdegradasi
lebih lanjut menghasilkan asam urat yang selanjutnya diekskresikan dalam
urin. Proses pembentukan asam urat dapat melalui dua jalur. Pertama, Tahap
penguraian nukleosida purin menjadi asam urat dimulai dari proses deaminasi
adenosine menjadi inosin, kemudian membelah membentuk hipoxantin.
Hipoxantin dioksidasi menjadi xantin dan selanjutnya xantin diubah menjadi
asam urat. Kedua, tahap yang dimulai dari guanosin. Guanosin diubah menjadi
guanine yang selanjutnya dideaminasi menghasilkan xantin. Langkah
selanjutnya, xantin dioksidasi menjadi asam urat. Berikut adalah reaksi
penguraian nukleosida menjadi asam urat.
Katabolisme Purin

Pada manusia hasil akhir katabolisme purin adalah asam urat. Sebagian
mamalia (tidak termasuk manusia) dapat mengoksidasi asam urat menjadi
allantoin, yang selanjutnya dapat didegradasi menjadi urea dan amonia.

Tahapan reaksi pembentukan asam urat serta berbagai kelainan yang


dapat terjadi akibat defisiensi enzim yang terkait adalah sebagai berikut:

1. Gugus amino akan dilepaskan dari AMP membentuk IMP, atau dari
adenosin membentuk inosin (hipoxantin).
2. IMP dan GMP oleh enzim 5’-nukleotidase akan diubah ke bentuk
nukleosida, yaitu inosin dan guanosin.
3. Purine nukleosida fosforilase akan menubah inosin dan guanosin
menjadi basa purin, yaitu hipoxantin dan guanin.
4. Guanin akan mengalami deaminasi menjadi xantin.
5. Hipoxantin akan dioksidasi oleh enzim xantin oksidase membentuk
xantin, yang selanjutnya akan dioksidasi kembali oleh enzim yang sama
menjadi asam urat, yang merupakan produk akhir dari proses degradasi
purin pada manusia. Asam urat akan diekskresikan ke dalam urin.
Katabolisme Pirimidin
Pada katabolisme pirimidin terjadi reaksi-reaksi sebagai berikut.
1. Konversi sitidin menjadi uridin oleh enzim sitidin deaminase

2. Fosforilasi deoksitimidin menjadi timin dan deoksiribosa-1-fosfat


III. KESIMPULAN

- Tahapan sintesis Asam Nukleat berturut-turut dimulai dari nukleosida,


nukleotida, dan kemudian asam nukleat DNA atau RNA.
- Tahapan degradasi asam nukleat dalam tubuh berturut-turut
menghasilkan nukleotida, nukleosida, basa purin dan pirimidin, serta
asam urat.
- Asam nukleat tersusun atas monomer-monomer berupa nukleotida, yang
masing-masing terdiri atas sebuah gugus fosfat, sebuah gula pentosa,
dan sebuah basa N.
- Nukleotida Purin terdiri atas AMP (Adenosin Monofosfat) dan GMP
(Guanosin Monofosfat).
- Nukleotida Pirimidin terdiri atas UMP (Uridin Monofosfat), CTP
(Cytosin Triphospat), dan TMP (Tymidine Monofosfat).
- Inti purin dan pirimidin adalah inti dari senyawa komponen molekul
nukleotida asam nukleat RNA dan DNA
DAFTAR PUSTAKA
Harper, 2001, Biokimia Edisi Ke-27, Buku Kedokteran (EGC), Jakarta.

Freeman, W.H. 2000. Nucleic Acid Synthesis. National Center for


Biotechnology Information, U.S. National Library of Medicine.

King, M.1996. Nucleic Acid


Metabolism.http://themedicalbiochemistrypage.org. info @
themedicalbiochemistrypage.org.

Lyons, R. 2008. Nucleotide Metabolism. http://seqcore.brcf.med.umich.edu.


December 12-17, 2008.
Rahmadestiassani, A. 2010. Transkripsi, Translasi Dan ReplikasiUniversitas
Nasional, Jakarta
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Asam nukleat adalah makromolekul biokimia yang kompleks, berbobot
molekul tinggi,
2. Peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai perantara antara
DNA dan protein dalam proses ekspresi genetik karena ini berlaku
untuk semua organisme hidup.
3. Jika gula pentosanya adalah ribosa seperti halnya pada RNA, maka
nukleosidanya dapat berupa adenosin, guanosin, , dan uridin sitidin.
4. Antara ketiga komponen monomer asam nukleat tersebut di atas,
hanya basa N-lah yang memungkinkan terjadinya variasi.
5. Peran penting RNA terletak pada fungsinya sebagai perantara antara
DNA dan protein dalam proses ekspresi genetik karena ini berlaku
untuk semua organisme hidup. Dalam peran ini, RNA diproduksi
sebagai salinan kode urutan basa nitrogen DNA dalam proses
transkripsi.
6. Perbedaan struktur lainnya antara DNA dan RNA adalah pada basa
N-nya. Basa N, baik pada DNA maupun pada RNA, mempunyai
struktur berupa cincin aromatik heterosiklik (mengandung C dan N)
dan dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu purin dan
pirimidin.
7. Metabolisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam
organisme, termasuk yang terjadi di tingkat selular.
DAFTAR PUSTAKA

Poejiadi, Anna dan Titin Supriyanti.2007.Dasar-Dasar


biokimia.Jakarta.UI-Press

Srikini, dkk.2008.Biologi SMA Jilid II.Jakarta.Erlangga

http://

Anda mungkin juga menyukai