1
Terkait dengan masalah yang telah Kecamatan Muara Pawan terletak ± 25 Km dari
dirumuskan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai Kota Ketapang..
dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagan Alir Penelitian
1. Menentukan jumlah Pertumbuhan penumpang
10 tahun yang akan datang, Mulai
Peramalan (Forecasting)
Organization) dan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor : KP 39 Tahun 2015
2
didapat persamaan regresi metode Model
METODE TREND ANALYSIS Ekonometrik yaitu :
BANDARA RAHADI OESMAN
400000
350000 R2 = 0,938
300000
250000
Metode Model Market Share
200000 Dalam metode ini dilakukan regresi terhadap
150000
100000
y = 29.417,303x + 66.493,33 jumlah penumpang bandar udara Rahadi Oesman
R² = 0,986
50000 terhadap Jumlah Penumpang Bandar udara
0 Supadio untuk melihat Hubungan kedua faktor
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
TAHUN KE tersebut.
Tabel 3. Analisa Regresi Linier Persentase
Penumpang Bandara Rahadi Oesman Terhadap
Gambar 2. Grafik Metode Trend Analysis Penumpang Bandara Supadio
Persentase
didapat persamaan regresi linier yaitu : penumpang
Y = 66.493,133 + 29.417,303 (X) Rahadi
Tahun Ke-n Oesman
R2 = 0,986 Tahun
(X) terhadap
X² Y² X.Y
2010 13,83 149.070 191 22221864900 2061623 METODE MODEL MARKET SHARE
n 10
3
Tabel 4. Hasil jumlah Penumpang tahun Rencana Tabel 6. Persentase Typical Peak Hour Passenger
dengan tiga Model Persamaan (TPHP)
Jumlah Penumpang/tahun Persentase TPHP
Jumlah Penumpang dengan Persamaan
Mark
Trend Ekoneom
Tahu
Jumlah
Penump x Analysis etrik
et ≥ 30.000.000 0,035
Share
n
ang (y) Y=
λ
Y= Y= 20.000.000 – 29.999.999 0,040
(% λ (%) λ (%)
66.493,133
)
23.372,43 7,150 10.000.000 – 19.999.999 0,045
+ 6+ +
29.417,303x 7.117,153 0,498
1.000.000 – 9.999.999 0,050
x x 500.000 – 999.999 0,080
2008 103139 1 95910,436 7 30.489,59 70 7,65 99,99 100.000 – 499.999 0,130
2009 123108 2 125327,739 2 37.606,74 69 8,15 99,99 < 100.000 0,200
2010 149070 3 154745,042 4 44.723,90 70 8,64 99,99 Sumber: Ashford, Mumayis, and Wright, 2011
2011 189563 4 184162,345 3 51.841,05 73 9,14 100,0 dalam Raden Griska Savitri Graha dan Wimpy
0
2012 219273 5 213579,648 3 58.958,20 73 9,64 100,0 Santosa, 2015
0 Jumlah Penumpang Jam sibuk=
2013 238147 6 242996,952 2 66.075,35 72 10,14 100,0
0
2014 270955 7 272414,255 1 73.192,51 73 10,64 100,0
0
2015 280340 8 301831,558 8 80.309,66 71 11,13 100,0 =
0
2016 329565 9 331248,861 1 87.426,81 73 11,63 100,0
0 = 150 Penumpang/hari
2017 379723 1 360666,164 5 94.543,97 75 12,13 100,0
0 0 Jadi, Jumlah Penumpang dalam satu hari pada Jam
λ 3,38 72,08 100,0
Rata- 0 sibuk/ Peak Hour adalah 150 Penumpang
rata
R2 0,986 0,938 0,743 Jenis Pesawat yang akan Dilayani
Sumber : Analisa 2019 berdasarkan Air Travel Demand
Dilihat dari Jenis Pesawat yang terbesar mendarat
Berdasarkan Persamaan yang dipilih berdasarkan di Bandara Rahadi Oesman, direncanakan Pesawat
nilai R2 yang terbesar dan nilai λ yang terkecil dengan jenis B-737-200 di Bandara Baru
didapatkan persamaan Trend Analysis yaitu Y = Kabupaten.
66.493,133 + 29.417,303x dengan nilai korelasi Tabel 7. Jenis dan Karakteristik Pesawat yang
(R2) yaitu 0,986 dan nilai λ yaitu 3,38. Mendarat di Bandara Baru Kabupaten Ketapang
Lebar
ARFL Panjang MTOW Maksimum
jenis pesawat Sayap
(m) (m) (Kg) Penumpang
(m)
Tabel 5. Prediksi Jumlah Penumpang Bandara 1990 28,4 30,53 52400 86-125
Baru Kabupaten Ketapang Pada Tahun 2028 B-737-200
jumlah jumlah
Sumber : Peraturan Direktur Jenderal
tahun tahun
Tahun
ke-n
penumpang Tahun
ke-n
penumpang Perhubungan udara Nomor: KP 39 Tahun
prediksi prediksi 2015
1 95.910 2019 12 419.501
Forecasting / Peramalan Pertumbuhan
2008
2009 2 125.328 2020 13 448.918
3 154.745 2021 14 478.335
pergerakan pesawat tahun 2028
2010
4 184.162 2022 15 507.753
Peramalan ini berdasarkan data jumlah pergerakan
2011
pesawat pada Bandar Udara Rahadi Oesman
2012 5 213.579 2023 16 537.169
Ketapang Pada tahun 2008-2017.
2013 6 242.997 2024 17 566.587
Tabel 8. Analisis Regresi Linier Pergerakan
2014 7 272.414 2025 18 596.005
Pesawat Bandara Rahadi Oesman
2015 8 301.832 2026 19 625.422
9 331.249 2027 20 654.839 Total
2016 Pesawat
Tahun
2017 10 360.666 2028 21 684.256 Tahu Bandara
Ke - n X² Y² X.Y
n Rahadi
2018 11 390.083 (X)
Oesman
Sumber : Analisa 2019 (Y)
2008 1 3.012 1 9072144 3012
Peramalan Jumlah Penumpang Pada 2009 2 4.076 4 16613776 8152
2010 3 4.428 9 19607184 13284
Jam Sibuk (peak Hour)
2011 4 5.167 16 26697889 20668
Untuk mengetahui penumpang waktu sibuk
2012 5 5.747 25 33028009 28735
rencana, jumlah penumpang/tahun rencana
2013 6 6.092 36 37112464 36552
dikalikan dengan persen TPHP. Dapat dilihat
2014 7 6.674 49 44542276 46718
pada Tabel 6.
2015 8 6.079 64 36954241 48632
2016 9 7.853 81 61669609 70677
Jumlah penumpang bandara baru kabupaten
2017 10 7.326 100 53670276 73260
Ketapang pada tahun 2028 berdasarkan hasil
∑ 55 56454 385 33896786 349690
peramalan adalah 684.256 penumpang/tahun, 8
maka persentase TPHP yang digunakan adalah n 10
0,080. Sumber : Analisa 2019
4
Ramalan jumlah pada tahun 2028
PERGERAKAN PESAWAT = 684.256 Penumpang
9,000
Jumlah penumpang datang dan berangkat tahun
JUMLAH PERGERAKAN PESAWAT
y = 475.07x + 3032.5
8,000
R² = 0.9189
7,000 2028 dalam 1 hari adalah:
6,000
5,000
4,000
3,000
2,000
1,000
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Oleh karena anggapan bahwa jumlah orang
TAHUN KE yang datang dan berangkat adalah sama,
sehingga total pergerakan orang harian adalah
Gambar 5. Grafik Pergerakan Pesawat Bandar setengahnya.
Udara Rahadi Oesman
Total Penumpang yang berangkat = 1875 / 2 =
Didapat Persamaan regresi untuk pertumbuhan 938 Penumpang
pergerakan Pesawat yang diperoleh adalah :
Y = 3032,5 + 475,07 (X) Jumlah pesawat yang diperlukan dari perkiraan
R2 = 0,919 satu hari pada tahun 2028 adalah:
50
31
60
N
20 Knots
N
0 3
E
83
0,83
0
70
0,
260 270 280 29
2,5
80 90 100 11
0,
83
Calm
26,67
W
0,83
2,5
E
20
0
0
21,67
5
2,
1,67
8,
0
3
250
2018 11 8258
0,
0
0 1
83
0
SW
SE
0
20 Knots
20
24
0
Sumber : Analisa 2019
0
13
23
S
0
0 14
22 0
150 10
160
170 180 190 20
0 2
5
Bentang sayap pesawat : 28,4 m koreksi terhadap angina permukaan ini
Panjang pesawat : 30,38 m diabaikan (Fw=0).
Max. take off weight (MTOW): 52.400 kg Sehingga panjang landasan pacu yang
Daya angkut penumpang : 86 - 125 dibutuhkan adalah :
orang Rw = (Fe x Ft x Fs x L) + Fw
Panjang dasar runway : 1.990 m
lokasi rencana Bandar Udara Baru kabupaten Rw = 1,0245 x 1,1335 x 1,0242 x 1990 + 0
Ketapang tidak pada kondisi yang disyaratkan Rw = 2367 m ≈ 2400 m
tersebut, maka perlu koreksi terhadap factor-faktor Kelas bandar udara dengan panjang
berikut ini : landasan pacu (2400 m) dan jenis pesawat (
1. Koreksi terhadap elevasi bentang sayap pesawat 28,4 m) berdasarkan
Panjang runway akan bertambah 7% untik Tabel Aeredrome Refrence Code (ARC)
setiap kenaikan 300 m dihitung dari muka laut. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan udara
Maka berdasarkan Laporan Studi kelayakan Nomor: KP 39 Tahun 2015 masuk dalam kelas
Bandara Baru Kabupaten Ketapang Tahun Bandar Udara 4C.
2014 elevasi rencana lokasi Bandar udara baru Perencanaan Taxiway (Landasan
kabupaten ketapang yang memiliki elevasi Hubung)
yang terletang 104,8 m diatas permukaan laut Dalam perencanaan dimensi taxiway mengacu
diperlukan koreksi sebesar : Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan udara
Fe = 1 + 0,07 Nomor: KP 39 Tahun 2015. Penentuan lebar
berdasarkan Tabel 4.24. Lebar Landasan Hubung
= 1 + 0,07 dan Bahu didapat lebar landas hubung adalah 15
= 1 + 0,0245 m. Panjang landasan hubung sampai dengan
= 1,0245 meter garis tengah runway adalah 168 m, dengan
2. Koreksi terhadap temperatur kondisi eksisting lebar runway 45 m, maka
Berdasarkan data temperatur yang diperoleh dari panjang taxiway bersih yang diperlukan adalah
Stasiun Badan Klimatologi dan Geofisika Rahadi 146 m.
Oesman kelas III selama 10 Tahun terakhir (data Perencanaan Exit Taxiway
terlampir).
Berdasarkan Dari Tabel 4.27 Direncanakan dengan
- Ta = 27,5 oC
pesawat rencana Boeing 737-200 dengan kode
- Tm = 28,03 oC
huruf C dengan sudut exit taxiway 90o didapat :
Untuk mengetahui data temperatur yang akan
digunakan atau temperatur referensi dicari Vot = 71,94 m/dt
dengan rumus : Vtd = 61,67 m/dt
Ve = 7,72 m/dt
Tr = Ta + α1 = 0,76 m/dt2
Tr = 27,5 + α2 = 1,52 m/dt2
Tr = 27,67 oC
Maka untuk temperatur 27,267oC dan elevasi jarak dari ujung runway ke titik touchdown (D1) :
104,8 m dari permukaan laut dilakukan koreksi D1 =
temperatur sebesar :
Ft = 1 + 0,01 x [Tr – (15 – 0,0065 h)] D1 =
Ft = 1 + 0,01 x [27,67 – (15 – 0,0065 x 104,8)]
Ft = 1 + 0,01 x 13,3468 D1 = 902,75 meter ≈ 903 meter
Ft = 1,1335
jarak dari titik touchdown ke lokasi exit taxiway
3. Koreksi terhadap kemiringan landasan (D2) :
Oleh ICAO panjang runway ditambah 10% D2 =
untuk setiap 1% kemiringan landasan. Dari
Laporan Studi kelayakan Bandara Baru D2 =
Kabupaten Ketapang Tahun 2014, dalam
analisis tugas akhir ini direncanakan dibangun D2 = 1.231,44 meter ≈ 1.231 meter
dengan kemiringan landasan yaitu 0,242% atau
datar maka koreksi terhadap kemiringan : Jarak titik touchdown ke exit taxiway terkoreksi
Fs = 1 + 0,1 x 0,242 Koreksi Elevasi
Fs = 1,0242 Setiap kenaikan 300 m dari muka laut, jarak harus
4. Koreksi terhadap angina permukaan ditambah 3%. Elevasi bandara baru Kabupaten
Pada analisis tugas akhir ini angin yang bertiup Ketapang berada di Elevasi 104,8 meter di atas
di permukaan dianggap kecil, sehingga faktor permukaan laut, maka :
6
Faktor Koreksi Elevasi = IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
= = 0,0105 1. Peramalan Jumlah Penumpang Bandara Baru
Koreksi Temperatur di Kabupaten Ketapang dengan
menggunakan 3 model yaitu Trend Analysis,
Setiap kenaikan 5,6oC dari kondisi standard
Ekonometrik dan Market Share didapatlah
(15oC = 59oF), jarak bertambah 1%. Temperatur persamaan dengan nilai korelasi yang besar
untuk Bandara baru di kabupaten Ketapang di yaitu
Subbab sebelumnya (Temperatur refrensi) yaitu - model trend analysis dengan persamaan
27,67 oC, maka : Y = 66.493,133 + 29.417 (X) dengan
Faktor Koreksi Temperatur = 0,01 ( Tref Ts tan dard ) nilai korelasi (R2) = 0,986. Tahun 2028
5,6 o C yaitu sebesar 684.256 Penumpang/
tahun dan 150 penumpang/hari pada
= 0,01 ( )
jam sibuk/peak hour.
= 0,0226 - Peramalan Pertumbuhan Pergerakan
pesawat di analisis menggunakan
Maka D2 dikoreksi = 1.231 x (1+0,0105) x regresi linier didapat persamaan Y =
(1+0,0226) 3.032,5 + 475,07 X dengan nilai
= 1.272,50 meter ≈ 1.273 korelasi (R2) = 0,919. Didapatlah
meter jumlah pergerakan pesawat sebesar
7.783 pesawat/tahun dan 8
Jarak ujung runway ke exit taxiway (S) menjadi : pesawat/hari pada jam sibuk/peak hour.
S = D1 + D2 = 903 meter + 1.273 meter = 2.175 2. Analisa fasilitas sisi udara menggunakan
jenis pesawat Boeing 737-200 yang dapat
meter menampung 86-125 penumpang yang mana
Perencanaan Apron (parkiran pesawat) diperoleh frekuensi penerbangan sebanyak 8
Dalam analisis ini pesawat yang penerbangan/hari pada jam sibuk/peak hour.
direncanakan akan parkir nantinya adalah 4 3. Untuk Orientasi Arah Runway didapat 90-
pesawat dengan jenis Boeing 737-200. 270 atau dengan nilai persentase jumlah
Tipe pesawat : Boeing 737-200 frekuensi angin nya 100 % dikarenakan
Spesifikasi pesawat : crosswind yang digunakan berdasarkan jenis
Bentang sayap : 28,4 m pesawat Boeing 737-200 sebesar 20 Knots
Panjang pesawat : 30,53 m atau 23 mph lebih besar dari kecepatan angin
yang terbesar yaitu 13,7 knot atau 15,755
Jarak roda-roda utama terluar (OMGWS)
mph. dilihat dari persentasi frekuensi
: 6,4 m
kecepatan angin yang tebesar yaitu arah
Untuk wing tip clearance : 4,5 meter didapat
Timur atau East menuju ke Barat atau West
dari Tabel 2.8. sesuai code letter
4. Berdasarkan analisa bandar udara baru
Direncanakan apron berkapasitas 6 Pesawat kabupaten ketapang termasuk gologan 4C
Radius putar minimum (r) berdasarkan standar ICAO dan Peaturan
r = 1/2 x( bentang sayap + OMGWS(outer Direktur Jendral Perhubungan Udara Nomor:
Main Gear Wheel Span)) KP 39 Tahun 2015 dengan kebutuhan
r = ½ x (28,4 + 6,4) fasilitas sisi udara dengan runway sebesar
r = 17,4 meter 2.400 m x 45 m, taxiway 146 m x 15 m dan
D = 2 × radius putar minimum (r) apron 240 m x 70 m. kebutuhan fasilitas sisi
D = 2 x 17,4 meter udara yang ada saat ini yaitu bandara udara
D =34,8 meter rahadi oesman ketapang dengan ukuran
Panjang apron (P) runway sebesar 1.800 m x 30 m, taxiway 75
P = 6D + 7s m x 18 m dan apron 224 m x 51 m.
P = ( 6bx 34,8 ) + ( 7 x 4,5)
Saran
P = 240 meter
1. Untuk memperoleh hasil peramalan
lebar apron (L) (Forecasting) yang mendekati kenyataan,
L = 2 x Panjang Badan Pesawat + 2s perlu dilakukan peramalan dengan metode
L = 2 x 30,48 + (2 x 4,5) lain yang mampu mengadopsi berbagai faktor
L = 69,96 meter ≈ 70 meter yang mempengaruhi pertumbuhan volume
Luas Apron lalu lintas udara.
Luas apron = P x L 2. Perlu adanya perhitungan kembali mengenai
= 240 x 70 = 16.811 m2 perencanaan perkerasan landasan, karena
7
dalam tugas ini pesawat rencana yang Fitriansyah, R. 2016. Evaluasi Tahapan
digunakan lebih besar dibandingkan dengan Pengembangan Fasilitas sisi Udara
pesawat rencana pada bandar udara rahadi Bandara Tebelian Sintang. Jurnal Skripsi
oesman ketapang. Tugas Akhir. Fakultas Teknik. Jurusan
3. Dalam pengembangan suatu bandar udara Teknik sipil. Universitas Tanjungpura
harus mempertimbangkan berbagai macam Pontianak.
faktor selain faktor ekonomi yang menjadi Graha, R. G. S., dan Satosa, W. 2015. Evaluasi
tujuan utama, sehingga keberadaan bandar Pengembangan Terminal Penumpang
udara dapat dirasakan manfaatnya oleh Bandar Udara Husein Sastranegara.
masyarakat Universitas Lampung. Bandar Lampung.
4. Pemerintah daerah disarankan mulai Hadary, F., dkk. 2015. Pedoman Penulisan
menyiapkan sistem transportasi yang baik Skripsi. Pontianak: Fakultas Teknik.
yang meliputi infrastruktur jalan yang Universitas Tanjungpura Pontianak.
memadai untuk mendukung aksesibilitas dari http://www.suarapemredkalbar.com/berita/ketapan
dan keluar bandara. g/2018/02/07/tahap-awal-relokasi-bandara-
rahadi-oesman-ketapang diakses tanggal 7
DAFTAR PUSTAKA Oktober 2018
Alqaf, R. A. 2018. Studi Kelayakan Bandar Udara https://ketapangkab.bps.go.id/publication.html
Baru Kabupaten Ketapang. Jurnal skripsi. diakses tanggal 8 november 2017
Fakultas Teknik. Jurusan Teknik sipil. https://sirusa.bps.go.id/index.php?r=indikator/vie
Universitas Tanjungpura Pontianak. w&id=74 diakses tanggal 9 januari 2018
Basuki, H. 1986. Merancang,dan Merencana Informasi Umum Bandar Udara Rahadi Oesman
Lapangan Terbang. P.T. Alumni, Bandung. Ketapang.
BMKG Stasiun Meteorologi Klas III Rahadi http://rahadiosman.blogspot.com/p/data-
Oesman Ketapang. 2018. Data suhu udara umum-rahadi-osman.html dikases tgl 19 okt
di Kabupaten Ketapang Tahun 2009 - 2018. 2018
Kabupaten Ketapang. Jesira. 2016. Laporan Akhir Kajian Kondisi Fisik
BMKG Stasiun Meteorologi Klas III Rahadi Lahan Alternatif Bandara Baru Kabupaten
Oesman Ketapang. 2018. Data angin di Ketapang, Kalimantan Barat.
Kabupaten Ketapang Tahun 2009 - 2018. https://www.scribd.com/document/3406644
Kabupaten Ketapang. 86/Bab-II-Gambaran-Umum-New diakses
Bongga, D.J. 2009. BAB II : BANDAR UDARA tanggal 1 november 2018
INTERNASIONAL DI YOGYAKARTA. Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal
http://e- Perhubungan Udara. 2015. Nomor: KP 39
journal.uajy.ac.id/2997/3/2TA12303.pdf. Tahun 2015 Tentang Standar Teknis dan
Diakses tanggal 6 november 2018 Operasi Peraturan Keselamatan
BPS Kabupaten Ketapang. Kabupaten Ketapang Penerbangan Sipil-Bagian 139 (Manual Of
dalam angka 2013. Kabupaten Ketapang. Standart CASR-part 139) Volume I Bandar
Diunduh dari https://ketapangkab.bps.go.id Udara (Aerodromes). Di unduh dari
BPS Kabupaten Ketapang. Kabupaten Ketapang jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/pEI/2015/
dalam angka 2018. Kabupaten Ketapang. KP_39_Tahun_2015.compressed_.pdf
Diunduh dari Laporan Pendahuluan Penyusunan Rancangan
https://ketapangkab.bps.go.id. Teknik Terinci Sisi Udara Bandar Udara
BPS Provinsi Kalimantan Barat. Kalimantan Barat Sultan Babullah – Ternate. Kementerian
dalam angka 2018. Kalimantan barat. Di Perhubungan Direktorat Jenderal
unduh dari Perhubungan Udara. PT. Trans Asia
https://kalbar.bps.go.id/publication/2018/08 Consultants.
/16/834353307c31d74c99e2722e/provinsi- LKj Pemkab Ketapang. 2017.
kalimantan-barat-dalam-angka-2018.html www.ketapangkab.go.id/wp-
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika content/.../BAB-I-II-draft-baru.docx
Pemerintah Kabupaten Ketapang. 2014. diakses tanggal 19 oktober 2018
Laporan Studi Kelayakan Bandar Udara
Sjafaat, N. A. dan Widiyahartani, D. 2007.
Baru Kabupaten Ketapang. Kabupaten
Perencanaan Perpanjangan Landasan
Ketapang.
Pacu Bandar Udara Ahmad Yani
Egitya, R. dan sundari, S. H. 2015. Tugas
Semarang. Jurnal Tugas Akhir. Fakultas
Terstruktur Rekayasa Lapangan Terbang.
Teknik. Jurusan Teknik Sipil Ekstensi.
Fakultas Teknik . Jurusan Teknik sipil.
Universitas Dipenogoro Semarang.
Universitas Tanjungpura Pontianak.
8
Suyono, Rudi S. 2010. Penggunaan Metode
Proses Hirarki Analitik (PHA) Dalam
Pemilihan Lokasi Untuk Relokasi Bandara
Rahadi Oesman Ketapang Kalimantan
Barat. Jurnal Teknik Sipil Untan/Vol. 10
No. 1 Juni 2010 : Untan Pontianak.
Ventura, Y. B. 2005. Perencanaan Air Side
Bandar Udara di Kota Singkawang. Jurnal
Skripsi Tugas Akhir. Fakultas Teknik .
Jurusan Teknik sipil. Universitas
Tanjungpura Pontianak.