Anda di halaman 1dari 31

Fakultas Teknik

Universitaa Tanng[pura
Fakultas Teknik Universitas Perencanaan Wilayah
Tanjungpura dan Kota
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

telah memberikan kami kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan

penulisan ini yang berjudul “Geografi Lingkungan dan

Permasalahannya” dengan lancar. Dalam membuat penulisan ini, saya

mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak atau sumber, maka pada

kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada berbagai pihak yang terkait serta sumber-sumber yang menjadi

landasan bagi kami dalam penulisan ini. Tulisan ini berisi tentang

permasalahan dan solusi terhadap sampah di Kota Pontianak. Di sini

kami ingin membahas “Apakah permasalahan sampah di Kota Pontianak

dapat diatasi?” Sehingga semoga saja tulisan ini dapat membantu

teman-teman dan bagi siapa saja yang membaca makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca

pada umumnya dan bagi kami pada khususnya, kami menyadari bahwa

dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu kami

menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan

kearah kesempurnaan. Atas pengertiannya kami sampaikan terima

kasih.

Hormat Saya

Penulis

Geografi Lingkungan dan i


Permasalahannya
Fakultas Teknik
Universitaa Tanng[pura
Fakultas Teknik Universitas Perencanaan Wilayah
Tanjungpura dan Kota
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 3

1.1. Latar Belakang ................................................................................................. 3

1.2. Tujuan Penulisan ............................................................................................ 6

1.3. Manfaat Penulisan .......................................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................ 7

2.1. Pengertian Geografi Lingkungan ................................................................. 7

2.2. Pengertian Lingkungan Hidup ...................................................................... 8

2.3. Pengertian Sampah ........................................................................................ 8

2.4. Jenis-Jenis Sampah ...................................................................................... 10

2.2.1. Berdasarkan Sifatnya ........................................................................... 10

2.2.2. Berdasarkan Bentuknya....................................................................... 12

2.3. Sumber Sampah ............................................................................................ 15

2.4. Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Sampah ...................................... 16

BAB III PERMASALAHAN .......................................................................................... 18

3.1. Gambaran Umum .......................................................................................... 18

3.2. Penyebab Permasalahan ............................................................................. 21

3.3. Dampak Permasalahan Pada Studi Kasus .............................................. 22

3.4. Solusi Permasalahan Pada Studi Kasus .................................................. 22

BAB IV PENUTUP ........................................................................................................ 27

4.1. Kesimpulan ..................................................................................................... 27

4.2. Saran ................................................................................................................ 27

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 29

DATA RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. 30

Geografi Lingkungan dan ii


Permasalahannya
Fakultas Teknik
Universitaa Tanng[pura
Fakultas Teknik Universitas Perencanaan Wilayah
Tanjungpura dan Kota

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Geografi lingkungan adalah ilmu geografi yang mempelajari

tentang lingkungan hidup di sekitar manusia baik langsung

maupun tidak langsung. Bidang ilmu Geografi pada dasarnya

mempelajari berbagai komponen fisik muka bumi, mahluk hidup

(tumbuhan, hewan dan manusia) di atas muka bumi. Kehidupan

Manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik

lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas

memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum,

menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di

sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan

manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa

dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian

berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman

sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang

ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun

sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun

Geografi Lingkungan dan 3


Permasalahannya
Fakultas Teknik
Universitaa Tanng[pura
Fakultas Teknik Universitas Perencanaan Wilayah
Tanjungpura dan Kota
lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung

sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua

benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan

perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan

perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup

lain. Demikian pengertian lingkungan hidup sebagaimana dalam

Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup. Akan tetapi lingkungan hidup

juga memiliki permasalahan yang sangat serius salah satunya

adalah sampah.

Sampah merupakan salah satu permasalahan yang patut

untuk diperhatikan. Sampah merupakan bagian yang tidak dapat

terpisahkan dari kehidupan manusia, karena pada dasarnya

semua manusia pasti menghasilkan sampah. Sampah merupakan

suatu buangan yang dihasilkan dari setiap aktivitas manusia.

Volume peningkatan sampah sebanding dengan meningkatnya

tingkat konsumsi manusia.

Manusia sebagai individu maupun sebagai warga

masyarakat mempunyai kebutuhan yang bersifat individual

maupun kolektif, sehingga selalu ada upaya untuk memenuhi

Geografi Lingkungan dan 4


Permasalahannya
Fakultas Teknik
Universitaa Tanng[pura
Fakultas Teknik Universitas Perencanaan Wilayah
Tanjungpura dan Kota
kebutuhan tersebut. Aktifitas manusia dalam upaya mengelola

sumber daya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya semakin

beragam seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk.

Pertumbuhan jumlah penduduk telah mengakibatkan

perubahan yang besar terhadap lingkungan hidup. Jumlah

penduduk di Kabupaten Sleman semakin meningkat dari tahun

ketahun. Berdasarkan data BPS, diketahui bahwa jumlah

penduduk Kota Pontianak pada tahun 2018 sebanyak 637.723

jiwa (BPS Kota Pontianak, 2019). Dari jumlah penduduk yang

besar tersebut tentunya juga akan menyebabkan banyak sampah

yang dihasilkan dari aktivitas penduduk Kota Pontianak itu

sendiri.

Kota Pontianak baru-baru ini telah menghasilakn sampah

sekitar 400 ton perhari dilansir oleh tribun pontianak. Sampah

tersebut tentunya akan bertambah pada saat musim buah tiba,

hal tersebut dikarenakan tps yang tersedia sangat minim sehingga

volume sampah tersebut pecah. Akibatnya sampah akan

berserakkan dimana-mana sehingga dapat menimbulkan

beberapa dampak dan juga dapat mengurangi nilai estetika dari

kota tersebut. Pemerintah kota telah berupaya maksimal dalam

pengelolaan sampah dengan beberapa program, misalnya jemput

sampah dan terus menekankan sosialisasi ke masyarakat.

Geografi Lingkungan dan 5


Permasalahannya
Fakultas Teknik
Universitaa Tanng[pura
Fakultas Teknik Universitas Perencanaan Wilayah
Tanjungpura dan Kota
Namun, hal tersebut dinilai masih belum mampu mengatasi

masalah sampah yang ada di Kota Pontianak jika tidak ada peran

dari masyarakat. Dari adanya permasalahan sampah yang ada di

Kota Pontianak maka dibuatlah makalah tentang permasalahan

sampah ini dan cara penanggulangannya.

1.2. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk memberikan

solusi yang tepat guna mengurangi permasalahan sampah yang

ada di Kota Pontianak.

1.3. Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulian ini adalah dapat menambah

wawasan terkait geografi dan sampah yang berkaitan dengan

masalah yang diteliti tidak hanya itu diharapkan penulisan ini

menjadi contoh maupun acuan bagi penulisan-penulisan dimasa

yang mendatang.

Geografi Lingkungan dan 6


Permasalahannya
Fakultas Teknik
Universitaa Tanng[pura
Fakultas Teknik Universitas Perencanaan Wilayah
Tanjungpura dan Kota
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Geografi Lingkungan

Geografi menjadi pengetahuan untuk menghafalkan

tempat-tempat dimuka bumi, sehingga bidang ini menjadi

kurang bermakna untuk kehidupan. Geografi sering juga

dipandanng identik dengan kartografi atau membuat peta.

Dalam prakteknya sering terjadi para geograf sangat

trampil dalam membaca dan memahami peta, tetapi tidak

tepat jika kegiatan membuat peta sebagai profesinya.

Kata geografi berasal dari geo=bumi, dan

graphein=mencitra. Ungkapan itu pertama kali disitir oleh

Eratosthenes yang mengemukakan kata “geografika”.

Kata itu berakar dari geo=bumi dan graphika=lukisan atau

tulisan. Jadi kata geographika dalam bahasa Yunani,

berarti lukisan tentang bumi atau tulisan tentang bumi.

Sedangkan lingkungan adalah ilmu yang mempelajari

lingkungan hidup, yakni kesatuan ruang dengan semua

benda, daya, keadaan, makhluk hidup, termasuk

didalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi

kelangsungan dan kesejahteraan manusia. Jadi geografi

lingkungan merupakan ilmu yang mempelajari tentang

Geografi Lingkungan dan 7


Permasalahannya
Fakultas Teknik
Universitaa Tanng[pura
Fakultas Teknik Universitas Perencanaan Wilayah
Tanjungpura dan Kota
permasalahan yang berkaitan dengan lingkungan hidup

dan persebarannya di permukaan bumi.

2.2. Pengertian Lingkungan Hidup

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan

semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,

termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi

alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan

kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

Demikian pengertian lingkungan hidup sebagaimana

dalam Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

2.3. Pengertian Sampah

Sampah adalah semua buangan padat yang

dihasilkan dari aktivitas baik dari rumah tangga maupun

industri, ditinjau dari ekonomi tidak ada harganya

sehingga dibuang sebagai barang yang tidak berguna atau

bermanfaat. Menurut (Notoadmojo, 2003) sampah

diklasifikasikan menurut sumber- sumbernya sebagai

berikut:

1. Sampah yang berasal dari permukiman (domestic

wastes). Sampah ini terdiri dari bahan-bahan padat

sebagai hasil kegiatan rumah tangga yang sudah

Geografi Lingkungan dan 8


Permasalahannya
Fakultas Teknik
Universitaa Tanng[pura
Fakultas Teknik Universitas Perencanaan Wilayah
Tanjungpura dan Kota
dipakai dan dibuang, seperti: sisa-sisa makanan baik

yang sudah dimasak atau belum, bekas pembungkus

baik kertas, plastik, daun, pakaian-pakian bekas,

bahan-bahan bacaan, perabotan rumah tangga, daun-

daunan dari kebun atau taman.

2. Sampah yang berasal dari tempat-tempat umum,

seperti pasar, tempat-tempat hiburan, terminal bus,

stasiun kereta api, dan sebagainya. Sampah ini

berupa: kertas, plastik, botol, daun dan sebagainya.

3. Sampah yang berasal dari perkantoran, pendidikan,

perdagangan, departemen, perusahaan, dan

sebagainya. Sampah ini berupa kertas, plastik, karbon

klip, dan sebagainya. Umumnya sampah ini bersifat

kering dan mudah terbakar (rabish).

4. Sampah yang berasal dai kawasan industri

(industrial wastes) dan segala sampah yang berasal

dari proses produksi,misalnya sampah-sampah

pengepakan barang, logam, plastik, kayu, potongan

tekstil, kaleng dan sebagainya.

5. Sampah yang berasal pertanian dan perkebunan

seperti jerami, sisa sayur, batang jagung, ranting

kayu yang patah, dan sebagainya.

Geografi Lingkungan dan 9


Permasalahannya
Fakultas Teknik
Universitaa Tanng[pura
Fakultas Teknik Universitas Perencanaan Wilayah
Tanjungpura dan Kota
6. Sampah yang berasal dari pertambangan dan

sejenisnya yang tergantung dari jenis usaha

pertambangan itu sendiri seperti batu-batuan,

tanah/cadas, pasir, sisa-sisa pembakaran (arang),

dan sebagainya.

7. Sampah yang berasal dari peternakan dan

perikanan.biasanya sampah berupa kotoran ternak,

bangkai binatang, dan sebagainya.

8. Timbulan sampah adalah banyaknya sampah yang

timbul dari masyarakat dalam satuan volume maupun

berat per kapita perhari, atau perluas bangunan,

atau perpanjang jalan (SNI, 19-2454-2002). Selain itu

timbulan sampah adalah banyaknya sampah yang

dihasilkan dari aktifitas masyarakat setiap harinya

berupa sampah organik atau non organik. Timbulan

sampah mempunyai besaran yang berbeda di daerah.

Besaran sampah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu

bedasarkan klasifikasi kota dan komponen-

komponen sumber sampah (SNI, 19-3983-1995).

2.4. Jenis-Jenis Sampah

2.2.1. Berdasarkan Sifatnya

 Sampah organik - dapat diurai (degradable)

Geografi Lingkungan dan 1


Permasalahannya 0
Fakultas Teknik
Universitaa Tanng[pura
Fakultas Teknik Universitas Perencanaan Wilayah
Tanjungpura dan Kota
Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah

membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-

daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat

diolah lebih lanjut menjadi kompos. Contohnya:

Daun, kayu, kulit telur, bangkai hewan, bangkai

tumbuhan, kotoran hewan dan manusia, Sisa

makanan, Sisa manusia. kardus, kertas dan lain-

lain.

 Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)

Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah

membusuk, seperti plastik wadah pembungkus

makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas

minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini

dapat dijadikan sampah komersial atau sampah

yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya.

Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual

adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol

dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas,

baik kertas koran, HVS, maupun karton.

Geografi Lingkungan dan 1


Permasalahannya 1
Fakultas Teknik
Universitaa Tanng[pura
Fakultas Teknik Universitas Perencanaan Wilayah
Tanjungpura dan Kota
 Sampah (B3): limbah dari bahan-bahan berbahaya

dan beracun seperti limbah rumah sakit, limbah

pabrik dan lain-lain.

2.2.2. Berdasarkan Bentuknya

 Sampah Padat

Sampah padat adalah segala bahan buangan selain

kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat

berupa sampah rumah tangga: sampah dapur,

sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain.

Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan

menjadi sampah organik dan sampah anorganik.

Sampah organik Merupakan sampah yang berasal

dari barang yang mengandung bahan-bahan

organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas,

potongan-potongan kayu dari peralatan rumah

tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada

waktu pembersihan kebun dan sebagainya.

 Sampah Cair

Sampah cair adalah bahan cairan yang telah

digunakan dan tidak diperlukan kembali dan

dibuang ke tempat pembuangan sampah.

 Sampah Alam

Geografi Lingkungan dan 1


Permasalahannya 2
Fakultas Teknik
Universitaa Tanng[pura
Fakultas Teknik Universitas Perencanaan Wilayah
Tanjungpura dan Kota
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar

diintegrasikan melalui proses daur ulang alami,

seperti halnya daun-daun kering di hutan yang

terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar,

sampah-sampah ini dapat menjadi masalah,

misalnya daun-daun kering di

lingkungan pemukiman.

 Sampah Manusia

Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah

istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil

pencernaan manusia, seperti feses dan urin.

Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi

kesehatan karena dapat digunakan

sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit

yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu

perkembangan utama pada dialektika manusia

adalah pengurangan penularan penyakit melalui

sampah manusia dengan cara hidup

yang higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya

adalah perkembangan teori penyaluran pipa

(plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan

Geografi Lingkungan dan 1


Permasalahannya 3
Fakultas Teknik
Universitaa Tanng[pura
Fakultas Teknik Universitas Perencanaan Wilayah
Tanjungpura dan Kota
dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa

air.

 Sampah Konsumsi

Sampah konsumsi merupakan sampah yang

dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang,

dengan kata lain adalah sampah-sampah yang

dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang

umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian,

jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih

kecil dibandingkan sampah-sampah yang

dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.

 Limbah Radioaktif

Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi

nuklir dan fisi nuklir yang

menghasilkan uranium dan thorium yang sangat

berbahaya bagi lingkungan hidup dan juga manusia.

Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-

tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk

melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju

biasanya bekas tambang garam atau dasar

laut (walau jarang namun kadang masih dilakukan).

Geografi Lingkungan dan 1


Permasalahannya 4
Fakultas Teknik
Universitaa Tanng[pura
Fakultas Teknik Universitas Perencanaan Wilayah
Tanjungpura dan Kota
2.3. Sumber Sampah

Pada dasarnya sumber sampah dapat

diklasifikasikan dalam beberapa kategori (Departemen

Kesehatan, 1987), sebagai berikut:

1. Permukiman Penduduk

Jenis sampah yang dihasilkan biasanya berasal dari

sisa makanan, bahan-bahan sisa dari pengolahan sisa

makanan atau sampah basah (garbage), sampah

kering (rubbish) dan abu

2. Tempat-tempat umum ada tempat perdagangan

Tempat umum adalah tempat yang memungkinkan

banyaknya orang berkumpul dan melakukan kegiatan,

termasuk tempat perdagangan. Tempat-tempat

tersebut mempunyai potensi yang cukup besar dalam

menghasilkan sampah.

3. Sarana pelayanan masyarakat milik pemerintah

Sarana masyarakat tersebut meliputi tempat-tempat

hiburan umum atau taman, jalan umum, tempat-

tempat parkir, tempat-tempat pelayanan kesehatan,

komplek militer, gedung pertemuan dan sarana

pemerintah yang lain.

4. Industri (berat-ringan)

Geografi Lingkungan dan 1


Permasalahannya 5
Fakultas Teknik
Universitaa Tanng[pura
Fakultas Teknik Universitas Perencanaan Wilayah
Tanjungpura dan Kota
Sampah yang dihasilkan tempat ini biasanya sampah

basah, sampah kering, abu, sisa-sisa bahan bangunan

dan sampah berbahaya.

5. Pertanian

Sampah ini dihasilkan dari tanaman atau binatang.

Sampah yang dihasilkan dapat berupa bahana-bahan

makanan yang membusuk, smapah pertanian, pupuk

maupun bahan pembasmi hama tanaman.

2.4. Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Sampah

Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah

(Departemen Kesehatan, 1987), adalah:

1. Jumlah penduduk dan kepadatannya

Setiap pertambahan penduduk akan diikuti oleh

kenaikan jumlah sampah demikian juga daerah

perkotaan yang padat jumlah penduduknya

memerlukan pengolahan sampah yang baik

2. Tingkat aktivitas

Dengan makin banyaknya kegiatan/aktivitas, maka

akan berpengaruh pada jumlah sampah.

3. Pola kehidupan atau tingkat sosial ekonomi

Banyak sedikitnya barang dikonsumsi manusia, juga

berpengaruh pada jumlah sampah yang dihasilkan.

Geografi Lingkungan dan 1


Permasalahannya 6
Fakultas Teknik
Universitaa Tanng[pura
Fakultas Teknik Universitas Perencanaan Wilayah
Tanjungpura dan Kota
4. Letak geografi

Daerah pegunungan, daerah pertanian akan

menentukan jumlah sampah.

6. Iklim

Iklim tropis, sub tropis, juga berperan ikut

mempengaruhi jumlah sampah.

7. Musim

Musim gugur, musim semi, musim buah-buahan

mempengaruhi jumlah sampah.

8. Kemajuan teknologi

Pembungkus plastik, daun, perkembangan kemasan

makanan, obat mempengaruhi jumlah sampah.

Geografi Lingkungan dan 1


Permasalahannya 7
Fakultas Teknik
Universitaa Tanng[pura
Fakultas Teknik Universitas Perencanaan Wilayah
Tanjungpura dan Kota
BAB III

PERMASALAHAN

3.1. Gambaran Umum

Gambar 3.1 Peta administrasi Kota Pontianak

Sumber: Google

Kota Pontianak merupakan ibukota Provinsi Kalimantan

Barat yang luasnya mencakup 107,82 Km² dan terdiri dari 6

Geografi Lingkungan dan 1


Permasalahannya 8
Fakultas Teknik
Universitaa Tanng[pura
Fakultas Teknik Universitas Perencanaan Wilayah
Tanjungpura dan Kota
wilayah kecamatan dan 29 kelurahan. Kota Pontianak dilintasi

oleh garis Khatulistiwa, yaitu pada 00 02’ 24” Lintang Utara sampai

dengan 00 05’ 37” Lintang Selatan dan 1090 16’ 25” Bujur Timur

sampai dengan 1090 23’ 01” Bujur Timur. Ketinggian Kota

Pontianak berkisar antara 0,10 meter sampai 1,50 meter diatas

permukaan laut dan kemiringan tanah sekitar 0–2%. Terdapat 2

(dua) sungai utama yaitu Sungai Kapuas dan Sungai Landak yang

membelah Kota serta dikelilingi oleh sekitar 33 sungai kecil.

Kecamatan di Kota Pontianak yang mempunyai wilayah

terluas adalah Kecamatan Pontianak Utara (34,52%), diikuti oleh

Kecamatan Pontianak Barat (15,25%), Kecamatan Pontianak Kota

(14,39%), Kecamatan Pontianak Tenggara (13,75%), Kecamatan

Pontianak Selatan (13,49%) dan Kecamatan Pontianak Timur

(8,14%). Sedangkan apabila dilihat dari jumlah penduduknya,

maka data jumlah penduduk pada tahun 2019 adalah berjumlah

667.053 jiwa.

Keunikan Kota Pontianak dilengkapi oleh posisi yang

strategis. Di lingkup Nasional, letak Kota Pontianak berdekatan

dengan beberapa daerah lain yang menjadi pusat pertumbuhan

regional, seperti Batam, Pekanbaru dan Natuna di Pulau

Sumatera; Jakarta di Pulau Jawa serta Balikpapan dan Pangkalan

Bun di Pulau Kalimantan. Sementara itu Kota Pontianak terbilang

Geografi Lingkungan dan 1


Permasalahannya 9
Fakultas Teknik
Universitaa Tanng[pura
Fakultas Teknik Universitas Perencanaan Wilayah
Tanjungpura dan Kota
sudah memperhatikan mengenai permasalahan lingkungan

terutama isu sampah namun masih saja belum terselesaikan

karena sampah yang diproduksi secara terus-menerus oleh

aktivitas manusia. Volume sampah di Kota Pontianak, dengan

menghasilkan 400 ton sampah perhari. Permasalahan tersebut

sangat merugikan lingkungan dan masyarakat yang ada. Jika

setiap orang menghasil 0,8 kg sampah per hari dan kalau dikali

dengan jumlah penduduk maka ini adalah jumlah yang

mengkhawatirkan. Terlebih apabila sistem pengelolaan sampah

belum optimal di Kota Pontianak.

Gambar 1 Kota Pontianak Menghasilkan 400 ton sampah

perhari

Gambar 3.2 Sampah di Kota Pontianak

Sumber: TribunPontianak

Kota Pontianak menghasilkan 400 ton sampah sehari.

Menurut Lita Luki selaku seksi pengelolaan sampah berbasis

Geografi Lingkungan dan 2


Permasalahannya 0
Fakultas Teknik
Universitaa Tanng[pura
Fakultas Teknik Universitas Perencanaan Wilayah
Tanjungpura dan Kota
masyarakat menyatakan bahwa Tempat Pembuangan Akhir (TPA)

masih menjadi permasalahan. Hal ini dikarenakan TPA

menghasilkan bau yang tidak sedap, pencemaran lingkungan, dan

limbah air lindi yang dapat menyerap ke tanah sehingga

masyarakat menolak TPA di sekitar pemukimannya.

3.2. Penyebab Permasalahan

Penyebab permasalahan sampah sangat banyak di

Pontianak diakibatkan oleh:

1. Rendahnya kesadaran masyarakat di Kota Pontianak,

sehingga mereka membuang sampah tidak di tempat

penampungan sampah. Padahal di setiap Kecamatan yang

ada di Pontianak sudah tersedia TPS.

2. Masyarakat kurang peduli akan pentingnya mendaur ulang

sampah, padahal mendaur ulang sampah dapat bernilai

ekonomis.

3. Lemahnya peraturan juga menjadi penyebab banyaknya

sampah, karena pembuang sampah tidak dihukum dengan

tegas.

4. Jumlah penduduk yang meningkat setiap tahunnya juga

menyebabkan peningkatan jumlah sampah, seiring dengan

semakin banyaknya kebutuhan konsumsi dari penduduk di

Kota Pontianak.

Geografi Lingkungan dan 2


Permasalahannya 1
Fakultas Teknik
Universitaa Tanng[pura
Fakultas Teknik Universitas Perencanaan Wilayah
Tanjungpura dan Kota
3.3. Dampak Permasalahan Pada Studi Kasus

Sampah di Kota Pontianak banyak yang tidak dibuang di

tempatnya, malah dibuang di jalanan dan dilingkungan sekitar

rumah, serta tidak diolah dengan tepat. Akibatnya lingkungan

menjadi kotor dan tercemar. Sampah yang dibuang sembarangan

dan menimbulkan berbagai kerugian.

Sampah yang dibuang warga bukan hanya dijalan dan

lingkungan sekitar rumah tetapi juga disungai. Sampah yang

dibuang disungai mencemari sungai dan menggangu aktivitas

masyarakat seperti mereka menggunakan air tersebut untuk

mencuci, memasak, mandi maupun minum. Ketika mereka

meggunakan air sungai tersebut efek samping yang dirasakan

utama diterima oleh masyarakat yaitu penyakit. penyakit, selain

diare, penyakit lain yang menyerang warga ialah cacingan karena

merupakan tempat berkembangnya bakteri dan hewan pembawa

penyakit seperti nyamuk. Bukan hanya penyakit tetapi juga

menimbulkan bencana alam, karena membuang sampah di

sungai, sampah akan menumpuk dan menyumbat saluran air

sehingga timbul genangan.

3.4. Solusi Permasalahan Pada Studi Kasus

Salah satu masalah yang dialami Kota Pontianak adalah

sampah. Pengelolaan sampah masih menjadi isu penting di

Geografi Lingkungan dan 2


Permasalahannya 2
Fakultas Teknik
Universitaa Tanng[pura
Fakultas Teknik Universitas Perencanaan Wilayah
Tanjungpura dan Kota
berbagai daerah, termasuk Kota Pontianak. Sampah di Kota

Pontianak semakin hari semakin bertambah karena dengan

meningkatnya jumlah penduduk.

Kota Pontianak menghasilkan sampah sehari yaitu 400 ton,

Keberadaan sampah yang ada di Kota Pontianak apabila dikelola

dengan baik bisa membawa manfaat bahkan menghasilkan uang.

Jadi solusi yang dapat memecahkan masalah pada sampah di

Kota Pontianak yaitu menabung dengan sampah dapat membuat

masyarakat peduli akan sampah karena Jika ingin berpergian ke

luar negeri atau pun naik haji tetapi tabungan anda belum

mencukupi maka tabungan tersebut harus dipehuni terlebih

dahulu dengan sampah. Program bank sampah ini tidak hanya

memberi keuntungan untuk berlibur ke luar negeri tapi juga

melatih kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah

sembarangan serta melatih diri untuk giat menabung.

Setiap rumah yang ada nanti akan disediakan 3 tempat

sampah yaitu:

1. Sampah yang bisa dibakar

Merupakan sampah yang masih bisa diolah secara alami.

Sampah yang dimaksud adalah sampah rumah tangga.

Misalnya sampah dapur, sampah kertas dan lain sebagainya.

2. Sampah yang tidak bisa dibakar

Geografi Lingkungan dan 2


Permasalahannya 3
Fakultas Teknik
Universitaa Tanng[pura
Fakultas Teknik Universitas Perencanaan Wilayah
Tanjungpura dan Kota
Sampah yang tidak bisa dibakar, namun nantinya bisa didaur

ulang contohnya seperti plastik, botol plastik, dll. Lalu sampah

ini dibagi lagi menurut jenisnya seperti gelas, kaleng, CD,

baterai dll.

3. Sampah besar

Merupakan barang-barang bekas yang besar yang tidak dapat

dimasukkan ke dalam plastik sampah. Contohnya seperti

televisi, mesin cuci, AC, kompor dan sejenisnya.

Setelah sampah yang sudah dipilih, disetorkan ke Bank

Sampah secara periodik. Pada saat penyetoran sampah, warga

agar membawa Kartu ATM, karena bukti bahwa sudah menabung

sampah. Selanjutnya, sampah yang disetorkan akan diukur

bobotnya. Setelah ditimbang, sampah dikonversi berdasarkan

harga dan bobot sampah oleh Bank Sampah. Pencatatan

dikonversi dalam rupiah dan akan langsung dicatat secara online

ke dalam rekening masing-masing peserta. Sampah yang

disetorkan pun kemudian akan didaur ulang menjadi barang-

barang kreatif oleh pendaur ulang dan akan dipasarkan kembali.

Tabel 3.1 Jadwal pembuangan sampah

Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

Geografi Lingkungan dan 2


Permasalahannya 4
Fakultas Teknik
Universitaa Tanng[pura
Fakultas Teknik Universitas Perencanaan Wilayah
Tanjungpura dan Kota
_ Sampah Sampah Sampah Sampah Sampah Sampah

Yang yang besar yang besar Yang

Bisa tidak tidak Bisa

Dibakar bisa bisa Dibakar

dibakar dibakar

Upaya yang harus dilakukan untuk mengurangi sampah di

lingkungan kita salah satunya adalah dengan menggencarkan

program bank sampah. Dengan bank sampah, kita dapat menukar

sampah di lokasi-lokasi bank sampah menjadi uang. Tentu saja

program itu akan efektif hanya jika masyarakat setempat

berpartisipasi. Tidak perlu khawatir karena menabung di bank

sampah sangatlah mudah. Berikut langkah-langkahnya.

1. Daftar Menjadi Anggota Bank Sampah

Pertama-tama, kita harus terdaftar menjadi anggota agar

dapat menukarkan sampah di bank sampah. Silakan hubungi

bank sampah terdekat untuk menjadi bagian dari progam

tersebut.

2. Pilah Sampah

Untuk menyetorkan sampah ke lokasi bank sampah, kita

harus memilah sampah-sampah yang ada di rumah terlebih

Geografi Lingkungan dan 2


Permasalahannya 5
Fakultas Teknik
Universitaa Tanng[pura
Fakultas Teknik Universitas Perencanaan Wilayah
Tanjungpura dan Kota
dahulu. Jadi pastikan untuk mengelompokkan sampah

berdasarkan jenis-jenisnya dengan rapi agar mudah

ditimbang petugas. Pastikan juga sampah yang akan ditabung

memiliki berat minimal 1 kilogram.

3. Bawa Buku Tabungan

Sampah yang disetorkan ke bank sampah akan ditukar dalam

bentuk non-tunai ke rekening anggota bank sampah. Jadi

pastikan untuk membawa buku tabungan yang dapat

digunakan petugas untuk menyimpan uang nantinya.

4. Datang dan Setorkan Sampah

Langkah terakhir adalah datang dengan membawa sampah

yang telah dipilah. Petugas akan menimbang dan menghitung

nilai sampah tersebut dan hasilnya akan disetorkan ke buku

tabungan anggota. Sampahmu pun berubah menjadi uang.

Selain mengurangi sampah, program tersebut juga dapat

membangun kebiasaan masyarakat untuk melakukan manajemen

sampah dengan lebih baik. Selain itu hasil dari sampah yang

disetor didaur ulang agar sampah dapat bermanfaat kembali.

Geografi Lingkungan dan 2


Permasalahannya 6
Fakultas Teknik
Universitaa Tanng[pura
Fakultas Teknik Universitas Perencanaan Wilayah
Tanjungpura dan Kota
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Kota Pontianak menghasilkan 400 ton sampah sehari yang

dikarenakan TPA masih sangat minim keberadaannya. Penyebab

dari permasalahan sampah di Pontianak diakibatkan oleh

beberapa faktor yaitu: Rendahnya kesadaran masyarakat di Kota

Pontianak; Masyarakat kurang peduli akan pentingnya mendaur

ulang sampah; Lemahnya peraturan terkait sampah; dan Jumlah

penduduk yang meningkat setiap tahunnya. akibatnya masyarakat

sendiri yang akan merasakan dampak dari pembuangan sampah

sembarangan itu. Dari berbagai macam permasalahan terkait

sampah maka hal yang paling efektif adalah menerapkan solusi-

solusi yang telah diberikan sehingga paling tidak permasalahan

sampah akan sedikit teratasi.

4.2. Saran

Pemerintah harus mengambil andil dalam permasalahan ini

karena pemerintah itu sendiri yang memengang wewenang penuh

atas peraturannya. Akan tetapi tidak hanya pemerintah masyarakat

harus membuka pikiran mereka terkait bahayanya membuang

sampah sembarangan dan masyarakat harus lebih aktif terkait

program kebersihan yang telah disusun oleh masyarakat itu sendiri

Geografi Lingkungan dan 2


Permasalahannya 7
Fakultas Teknik
Universitaa Tanng[pura
Fakultas Teknik Universitas Perencanaan Wilayah
Tanjungpura dan Kota
maupun oleh pemerintah. Diharapkan permasalahan sampah

khususnya di Kota Pontianak akan berkurang atau bahkan teratasi.

Geografi Lingkungan dan 2


Permasalahannya 8
Fakultas Teknik
Universitaa Tanng[pura
Fakultas Teknik Universitas Perencanaan Wilayah
Tanjungpura dan Kota
DAFTAR PUSTAKA

http://mimbaruntan.com/kota-pontianak-menghasilkan-400-ton-

sampah-sehari/

https://pontianak.tribunnews.com/2019/07/16/sampah-kota-capai-

400-ton-per-hari-dlh-ajak-kolaborasi-warga

https://pontianak.tribunnews.com/2019/04/01/13-bank-sampah-

pemkot-pontianak-siap-beli-sampah-dari-masyarakat-berikut-

ketentuan-dan-harganya

Kesehatan, D. (1987). faktor yang mempengaruhi sampah . masalah

sampah .

Kesehatan, D. (1987). sumber sampah . masalah sampah .

Notoadmojo. (2003). pengertian sampah . sampah.

Nugroho, P. (2013). sampah. pengertian sampah.

Sudarsono. (1985 ). pengolahan sampah . pengolahan sampah .

Suhatro, P. D. (2011). In Limbah Kimia.

Geografi Lingkungan dan 2


Permasalahannya 9
Fakultas Teknik
Universitaa Tanng[pura
Fakultas Teknik Universitas Perencanaan Wilayah
Tanjungpura dan Kota
DATA RIWAYAT HIDUP
Yang Bertanda Tangan Dibawah Ini:

Data Pribadi:

Nama Lengkap : Bayu Pratama Satyanegara

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat Tanggal Lahir : Ketapang, 31 Desember 1998

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Status Perkawinan : Belum Menikah

Tinggi, Berat Badan : 164 Cm, 72 Kg

Alamat Tempat Tinggal : Jalan Gatot Subroto Gang. Indah Permai No.
D 14 Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat

Pendidikan Terakhir : Sma

Telepon : 0895618147735

E-Mail : Satyanegarabayu@Gmail.Com

Pendidikan Formal:

1. SD N 05 Sampit Kabupaten Ketapang Porovinsi Kalimantan Barat


2. SMP N 3 Ketapang Provinsi Kalimantan Barat
3. SMA N 3 Ketapang Provinsi Kalimantan Barat

Geografi Lingkungan dan 3


Permasalahannya 0

Anda mungkin juga menyukai