Makalah PAI Indahnya Mahligai Pernikahan
Makalah PAI Indahnya Mahligai Pernikahan
TANGGA
Disusun Oleh :
1. Dea Sukma Pebriyanti
2. Putri Syailen Apriandini
3. Shinta Aprillia Dita Putri
4. Siti Rahayu
5. Sri Widiyani
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT karena atas limpah dan
rahmat-nya penyusun dapat menyelesaikan laporan tentang indahnya membangun
mahligai rumah tangga.
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat pada proses pembelajaran di
Sekolah Menengah Kejuruan Taruna Terpadu 1 Borcess Bogor.
Penyusun menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu
kami mengharapkan masukan, kritik dan saran yang sifatnya membangun dan untuk
perbaikan.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca dan khususnya sebagai bahan
inspirasi bagi siswa-siswi SMK calon Asisten Tenaga Kesehatan di SMK Taruna
Terpadu 1 Borcess Bogor .
Penulis
i
Daftar Isi
Daftar isi................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ..........................................................................................26
B. Saran .....................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
seks yang disahkan oleh agama. Dari sudut pandang ini, maka pada saat orang
melakukan pernikahan pada saat yang bersamaan dia bukan saja memiliki
memenuhi kebutuhan biologis nya yang secara kodrat memang harus disalurkan.
biologis sebenarnya juga harus dipenuhi. Agama islam juga telah menetapkan
hanya dengan pernikahan, pernikahan merupakan satu hal yang sangat menarik
jika kita lebih mencermati kandungan makna tentang masalah pernikahan ini.
kebutuhan seks namun lebih dari itu pernikahan juga menjanjikan perdamaian
hidup bagi manusia dimana setiap manusia dapat membangun surga dunia di
dalamnya. Semua hal itu akan terjadi apabila pernikahan tersebut benar-benar
di jalani dengan cara yang sesuai dengan jalur yang sudah ditetapkan islam.
1
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas timbul permasalahan yang perlu di dibahas sedikit
tentang:
1. Definisi pernikahan
2. Hikmah/manfaat pernikahan
4. Hukum nikah
C. Tujuan Pembahasan
3. Agar bisa memilih pasangan hidup dengan tepat menurut pandangan islam
BAB II
PEMBAHASAN
A. Anjuran Menikah
2
Allah Swt. mensyariatkan pernikahan sebagaimana difirmankan dalam Q.S.
Artinya :
Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan
bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu
rezeki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil
Artinya :
yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba
sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka
dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.
3
Artinya :
dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir (Q.S. Ar
Rum 30:21)
Artinya :
segera menikah agar kondisi jiwanya lebih sehat, seperti dalam hadist berikut :
“Wahai para pemuda! Siapa saja diantara kalian yang sudah mampu, maka
B. Pengertian
perkawinan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan ajaran agama
4
pernikahan dalam islam disebut munakahat. Menurut islam, nikah merupakan
mahramnya.
C. Tujuan Pernikahan
a. Meneruskan keturunan
menginginkan keturunan yang saleh dan salehah. Doa anak saleh dan
salehah menjadi salah satu amal jariyah yang tidak akan pernah putus,
jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang saleh mendoakan kedua orang
tuanya.”
sesuai syariat nya,maka pernikahan akan menjadi sarana ibadah yang sangat
efektif guna mendekatkan diri kepada Allah swt. Dalam suatu asar,sahabat
pernikahan lebih baik dari ibadah seribu tahun.” Ibbnu Mas’ud telah berkata
dalam keadaan sakit keras, “Nikahkan aku karena sesungguhnya aku tidak
5
Rasullallah saw. Telah bersabda, “jangan sampai kalian meninggal
pernikahan.”
Akan tetapi, fitnah tersebut tidak berlaku, jika pasangan tersebut telah
melindungi diri kita dari perbuatan yang sangat dilarang Allah Swt.
6
Setiap orang tentu menginginkan keluarganya dapat hidup dengan
D. Hukum Pernikahan
1. Mubah
mengharamkannya.
2. Sunah
jasmani dan rohani untuk hidup berumah tangga dan dirinya tidak
3. Wajib
7
4. Makruh
dilarang oleh Allah Swt. Hingga datangnya waktu yang paling tepat
untuk menikah.
5. Haram
ً س ِب
)23( يل َ احشَةً َو َم ْقتًا َو
َ سا َء ِ َف إِناهُ كَانَ ف َ اء إِ اَل َما قَ ْد
َ َسل ِ سَ َِو ََل ت َ ْن ِك ُحوا َما نَ َك َح آَبَا ُؤ ُك ْم ِمنَ الن
Artinya :
Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita yang telah dinikahi oleh ayahmu,
terkecuali pada masa yang telah lampau. Sesungguhnya perbuatan itu amat keji
8
Dan janganlah kalian menikahi wanita yang telah dinikahi oleh ayah-ayah
kalian, kecuali apa yang telah terjadi sebelumnya pada kalian,dan telah berlalu di
yang amat keji dan begitu besar kebejatannya, lagi sangat dibenci, Allah memurkai
pelakunya. Dan itu dalah seburuk-buruk jalan dan cara hidup yang kalian jalani
علَ ْي ُك ْم َو َح َلئِ ُل َ اللتِي َد َخ ْلت ُ ْم ِب ِهنا فَ ِإ ْن لَ ْم تَكُونُوا َد َخ ْلت ُ ْم ِب ِهنا فَ َل ُجنَا
َ ح سائِ ُك ُم ا
َ ِور ُك ْم ِم ْن ن
ِ ُح ُج
َ َّللاَ كَان
ً ُ غف
ورا َر ِحي ًما ف ِإنا ا َ أ َ ْبنَائِ ُك ُم الا ِذينَ ِم ْن أَص َْل ِب ُك ْم َوأ َ ْن تَجْ َمعُوا بَ ْينَ ْاْل ُ ْختَي ِْن ِإ اَل َما قَ ْد
َ َسل
)23(
Artinya :
ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri
9
yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan
sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan
perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa
lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. An-
a) Ibu.
jalur ke bawah.
f) Ammah (bibi dari jalur ayah) secara mutlak beserta jalur ke atasnya.
g) Khalah (bibi dari jalur ibu) secar mutlak beserta jalur ke atasnya.
10
a) Istri ayah dan istri kakek beserta jalur ke atasnya.
b) Anak-anak perempuan.
c) Saudara-saudara perempuan.
dakwaanku ini.”
1) Pertalian nikah
11
Perempuan yang masih ada dalam massa idah, baik idah talak mauoun idah
Adalah talak yang dijatuhkan suami untuk ketiga kalinya. Seorang suami
yang telah menjatuhkan talak bain kubra tidal boleh rujuk atau menikah lagi
dengan mantan istrinya. Jika suami ingin kembali kepada istri yang ditalak
}230{ َُحد ُودَ هللاِ َوتِ ْلكَ ُحد ُود ُ هللاِ يُ َب ِينُ َها ِلقَ ْو ٍم يَ ْعلَ ُمون
Artinya :
Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua), maka perempuan
itu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain. Kemudian
jika suami yang lain itu menceraikannya, maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas
suami pertama dan isteri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan
Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah [2]: 230)
12
c) Saudara perempuan bapak istrinya (bibi istrinya), baik kandung seayah
seibu.
4) Perbedaan agama
Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik,
budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu.
Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan
13
izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada
a. Rukun nikah merupakan segala sesuatu yang harus dipenuhi sebagai syarat
sahmya pernikahan. Oleh karena itu, jika salah satu dari rukun nikah tidak
1) Calon suami.
2) Calon istri.
b. Syarat nikah
a) Beragama islam.
a) Beragama islam.
b) Bukan muhrim.
14
d) Tidak dalam masa iddah.
a) Beragama islam.
b) Dewasa (balig).
d) Laki-laki.
a) Beragama islam.
b) Dewasa (balig).
d) Laki-laki.
15
3. Tidak diikatkan dengan tempo waktu seperti nikah mut’ah
(nikah kontrak).
antara lain :
a. Harus ada persetujuan secara suka rela dari pihak-pihak yang mengadakan
tidak.
b. Tidak semua perempuan dapat dinikahi oleh seorang pria, sebab ada
harus diperhatikan.
16
c. Permikahan harus dilaksanakan dengan memenuhi persyaratan-persyaratan
d. Pernikahan pada dasarnya yaitu untuk membentuk satu keluarga atau rumah
e. Hak dan kewajiban suami istri yaitu seimbang dakam rumah tangga, di
a. Nikah mut’ah
saja, dalam arti masa berlakunya terbatas atau sering disebut dengan nikah
kontrak.
b. Nikah syigar
memberikan mahar.
c. Nikah muhalil
17
I. Hak dan Kewajiban Suami dan Istri
a. Kewajiban suami
b. Kewajiban istri
1) Berbakti secara lahir dan batin kepada suami dalam batas yang
J. Hikmah Pernikahan
18
c. Terpelihara dari perbuatan tercela dan maksiat.
K. Berakhirnya Pernikahan
a. Suatu pernikahan dapat putus disebabkan salah satu pihak meninggal dunia
1) Talak
a) Sebab-sebab talak
Talak dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu lian dan ila’. Lian
b) Macam-macam talak
19
No. Jenis Talak Cara Menjatuhkan
tiga).
(talak tiga).
Talak dilihat dari segi boleh tidaknya suami istri rujuk dibagi
nikah lagi.
20
d. Talak ini mengakibatkan berkurangnya
mahar baru.
Talak bain dapat dibagi menjadi dua, yaitu talak bain sugra dan talak
bain kubra.
(khuluk)
21
harus memenuhi syarat-syarat yang
telah ditentukan.
c) Hukum talak
suami istri sudah tidak dapat didamaikan lagi. Hukum talak menjadi
Rukan talak ada tiga, yaitu suami, istri, dan ucapan talak.
2. Balig
3. Berakal
4. Tidak dipaksa
Yaitu talak yang diucapkan suami dengan cara istri membayar ganti rugi
Rukun khuluk :
22
a) Suami yang balig, berakal, dan dengan kemauannya.
b) Istri yang dalam kekuasaan suami, artinya istri belum ditalak suami
3) Fasakh
Yaitu batal atau putusnya pernikahan karena cacat atau kerusakan pada
4) Idah
Bagi perempuan yang dicerai atau ditinggal mati oleh suaminya, maka
Artinya :
23
Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut
(hati) mereka. Dan jika mereka (isteri-isteri yang sudah ditalaq) itu sedang hamil,
baik; dan jika kamu menemui kesulitan maka perempuan lain boleh menyusukan
5) Hadanah
hadanah :
a) Beraka
b) Beragama
c) Merdeka
d) Balig
e) Mampu mendidik
aturan.
24
ikatan lahir batin antara seorang pria dengan wanita sebagai suami istri dengan
1. Tujuan perkawinan
Maha Esa.
2. Pencatatan pernikahan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Arti dari pernikahan disini adalah bersatunya dua insane dengan jenis
berbeda yaitu laki-laki dan perempuan yang menjalin suatu ikatan dengan
25
2. Hikmah dalam pernikahannya itu yaitu :
diharamkan.
3. Tujuan pernikahan :
B. Saran
Dari beberapa uraian diatas jelas banyaklah kesalahan serta kekeliruan, baik
disengaja maupun tidak, dari itu kami harapkan kritik dan sarannya untuk
26
Daftar Pustaka
https://tafsirweb.com/1554-surat-an-nisa-ayat-22.html
https://mkitasolo.blogspot.com/2012/03/tafsir-surat-nisa-4-ayat-22-23.html
https://alsofwah.or.id/cetakquran.php?id=135
https://id.wikipedia.org/wiki/Nikah_mutah
27
https://tafsirweb.com/4420-surat-an-nahl-ayat-72.html
https://quranruqyah.wordpress.com/2016/11/08/tafsir-qs-ar-rum-ayat-21/
https://tafsirq.com/51-az-zariyat/ayat-49
28