Faktor Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Produksi Kacang Hijau
Faktor Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Produksi Kacang Hijau
Oleh
Anita Sari
NIM 1623110006
1
2
PERSETUJUAN
Mengetahui
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Agribisni
PENGESAHAN
Oleh :
Anita Sari
NIM 162310006
TIM PENGUJI
MOTO
Learn from yesterday, live for today, hope for tomorrow. The important
thing is not to stop questioning.
Semua impian kita bisa terwujud jika kita memiliki keberanian untuk
mengejanya.
Tidak ada jalan mudah menuju kebebasan, dan banyak dari kita akan harus
melewati lembah gelap menyeramkan. Lagi dan lagi sebelum akhirnya kita
meraih puncak kebahagiaan.
Apabila anda berbuat baik kepada orang lain, maka anda telah
berbuat baik terhadap diri sendiri.
5
PERSEMBAHAN
Kedua orang tua tercinta yang tak pernah lelah dan bosan untuk mendo’akan,
keikhlasan untuk terus maju dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Ibu Dyah Panuntun Utami yang senantiasa sabar membimbing dari awal
kacang hijau.
dan semua pihak terkait. Semoga kita semua manjadi orang yang sukses.
Amin ya Allah…
6
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini
benar-benar hasil karya sendiri, bukan plagiat karya orang lain, baik sebagian
maupun seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi
Anita Sari
7
PRAKATA
Anita Sari
8
ABSTRAK
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN .................................................................... v
PRAKATA .................................................................................................. vi
ABSTRAK .................................................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
11
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.Kandungan Gizi Buah Semangka per 100 Gram Bahan ................ 2
Tabel 2. Jumlah Rumah Tangga Usaha Hortikultura Tahuna dan Semusim
Menurut Kelompok Tanaman dan Kecamatan, ST2013............... 3
Tabel 3. Jumlah Rumah Tangga Usaha Hortikultura, Luas Tanam, dan
Rat-rata Luas Tanaman yang Diusahakan/Dikelola per Rumah
Tangga Menurut Jenis Tanaman Hortikultura Semusim, ST2013
....................................................................................................... 4
Tabel 4. Jumalah Rumah Tangga Usaha Hortikultura Tahunan dan
Semusim Menurut Kelompok Tanaman dan Kelurahan/Desa,
ST2013 .......................................................................................... 5
Tabel 5. Kandungan gizi buah semangka per 100 gram bahan................... 13
Tabel 6. Rangkuman Perbedaan dan Persamaan Penelitian Terdahulu
Dengan Penelitian ini .................................................................... 23
Tabel 7. Jadwal Kegiatan ............................................................................ 27
Tabel 8. Jumlah Rumah Tangga Usaha Hortikultura, Luas Tanam, dan
Rat-rata Luas Tanaman yang Diusahakan/Dikelola per Rumah
Tangga Menurut Jenis Tanaman Hortikultura Semusim, ST2013
....................................................................................................... 28
Tabel 9. Luas Tanah Berdasarkan Penggunaan .......................................... 39
Tabel 10. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Desa Wonosari
Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo Tahun 2010-2015 . 40
Tabel 11. Presentase Jumlah Penduduk Desa Wonosari Menurut Mata
Pencaharian Pada Tahun 2010-2015 ........................................... 40
Tabel 12. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Desa
Wonosari ..................................................................................... 41
Tabel 13. Sarana dan Prasarana di Desa Wonosari Kecamatan Ngombol
Kabupaten Purworejo Tahun 2010-2015 .................................... 42
12
Tabel 14. Umur Responden Usahatani Semangka dengan Irigasi Tetes dan
Usahatani Semangka dengan Irigasi Alur di desa Wonosari
kecamatan Ngombol kabupaten Purworejo ................................ 43
Tabel 15. Tingkat Pendidikan Responden Responden Usahatani
Semangka dengan Irigasi Tetes dan Usahatani Semangka
dengan Irigasi Alur di desa Wonosari kecamatan Ngombol
kabupaten Purworejo .................................................................. 44
Tabel 16. Jumlah Anggota Keluarga Responden Usahatani Semangka
dengan Irigasi Tetes dan Usahatani Semangka dengan Irigasi
Alur di desa Wonosari kecamatan Ngombol kabupaten
Purworejo .................................................................................... 45
Tabel 17. Luas Lahan Usahatani Semangka dengan Irigasi Tetes dan
Usahatani Semangka dengan Irigasi Alur di desa Wonosari
kecamatan Ngombol kabupaten Purworejo ................................ 46
Tabel 18. Identitas Petani Usahatani Semangka dengan Irigasi Tetes
dan Usahatani Semangka dengan Irigasi Alur Berdasarkan
Pengalaman di desa Wonosari kecamatan Ngombol
kabupaten Purworejo .................................................................. 47
Tabel 19. Rata-rata Biaya Produksi per Satu Musim Tanam pada
Usahatani Semangka dengan Irigasi Tetes di desa Wonosari
kecamatan Ngombol kabupaten Purworejo ................................ 49
Tabel 20. Rata-rata Biaya Produksi per Satu Musim Tanam pada
Usahatani Semangka dengan Irigasi Alur di desa Wonosari
kecamatan Ngombol kabupaten Purworejo ................................ 49
Tabel 21. Rata-rata Biaya Penyusutan Peralatan Usahatani Semangka
dengan Irigasi Tetes dan Irigasi Alur di desa Wonosari
kecamatan Ngombol kabupaten Purworejo ................................ 50
Tabel 22. Rata-rata Penggunaan Tenaga Kerja Dalam Keluarga pada
Usahatani Semangka Irigasi Tetes di desa Wonosari kecamatan
Ngombol kabupaten Purworejo .................................................. 51
13
Tabel 33. Hasil Uji Beda Biaya Usahatani Semangka dengan Irigasi
Tetes dan Irigasi Alur di desa Wonosari kecamatan Ngombol
Kabupaten Purworejo ................................................................. 61
Tabel 34. Hasil Uji Beda Produksi Usahatani Semangka dengan Irigasi
Tetes dan Irigasi Alur di desa Wonosari kecamatan Ngombol
Kabupaten Purworejo ................................................................. 62
Halaman
Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir ............................................................... 24
15
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuisioner
Irigasi Tetes
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hampir 50% dari total angkatan kerja masih menguntungkan nasibnya bekerja
tanah. Bila dilihat dari kesesuaian iklim dan kondisi lahan yang dimiliki,
pada awal abad ke-17 oleh pedagang Cina dan Portugis. Pusat penyebaran
kacang hijau pada mulanya di Pulau Jawa dan Bali, tetapi pada tahun 1920-an
Selatan, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Jawa
produksi kacang hijau nasional diramalkan sebesar 7,6% per tahun dari tahun
1987 hingga tahun 2000 sehingga pada akhir abad ini produksi kacang hijau
sebagai tauge (sayuran). Tanaman ini mengandung zat-zat gizi, antara lain
magnesium, niasin, vitamin (B1, A, dan E). Kandungan gizi kacang hijau per
100 gr bahan adalah Kalori (kal) 323 kal, Protein 22 g, Lemak 1,5 g,
Karbohidrat 56,8 g, Kalsium 223 mg, Zat Besi7,5 mg, Fosfor 319 mg,
Vitamin A 157 SI, Vitamin BI 0,46 mg, Vitamin CI 10 mg dan Air 15,5 g
(Rukmana, 1997:16).
E), serta beberapa zat lain yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia,
dan niasin. Selain bijinya, daun kacang hijau muda sering dimanfaatkan
18
sebagai sayuran. Kacang hijau bermanfaat untuk melancarkan buang air besar
susu skim kering. Kandungan protein kacang hijau sekitar 22%. Namun bila
15 kacang tanah dan kedelai. Bahkan, nilai gizi kecambah kacang hijau lebih
baik daripada nilai gizi biji kacang hijau. Hal ini disebabkan kecambah telah
salah satu senyawa antioksidan dalam tubuh manusia (Purwono dan Hartono,
2005 : 5-11).
Tabel 1
Data Luas panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi Menurut Jenis Tanaman
Bahan Makanan, 2016.
No Jenis Tanaman Luas Panen Produksi Rata-rata
Bahan (Ha) (Ton) Produksi
Makanan (Kw/ Ha)
daerah Purworejo berada diurutan ke empat dengan luas panen 1.592 ha,
jumlah produksi 2.206 ton dengan rata-rata produksi 13,86 kw/ha setelah padi
sawah, jagung, dan ketela pohon. Tanaman pangan yang paling banyak
ditanam dikabupaten Purworejo adalah padi sawah, jagung, ketela pohon dan
kacang hijau. Namun demikian menurut BPS 2017 luas panen kacang hijau
dari tahun ke tahun mengalami penurunan hal ini bisa di sajikan pada Tabel 2.
Tabel 2
Data Luas Panen, Poduksi dan Rata-Rata Produksi Kacang Hijau
Menurut Kecamatan di Kabupaten Purworejo, 2016.
Kecamatan Luas Panen (Ha) Produksi (Ton) Rata-rata
produksi
(Kw/Ha)
(1) (2) (3) (4)
Grabag 317 443,10 14,00
Ngombol - - -
Purwodadi - - -
Bagelen - - -
Kaligesing - - -
Purworejo 23 30,29 13,00
Banyuurip 77 107,66 14,00
Bayan 13 18,20 14,00
Kutoarjo - - -
Butuh 114 148,07 13,00
Pituruh 1.022 1.424,47 13,94
Kemiri 25 32,50 13,00
Bruno 1 1,30 13,00
Gebang - - -
Loano - - -
Bener - - -
Jumlah/Total 1.592 2.205,59 13,86
Tahun 2015 691 933,66 13,51
20
pada tahun 2013-2015 berfluktuasi secara signifikan. Pada tahun 2013 luas
2015 luas lahan kacang hijau kembali meningkat menjadi 691 ha dengan
Tabel 3
Luas Tanam Kacang Hijau Desa di Kecamatan Grabag Tahun 2016.
No Desa Luas Tanam (ha)
1 Aglik 40
2 Bakurejo -
3 Banyuyoso -
4 Bendungan -
5 Dukukulon -
6 Dukuwetan -
7 Dukuhdungus 5
8 Grabag 51
9 Harjobinangun 6
10 Kalirejo 7
11 Kedung Kamal 33
12 Kertojayan -
13 Kese 21
14 Ketawangrejo -
15 Kumpulrejo 100
16 Munggangsari -
17 Nambangan -
18 Pasaranom -
19 Patutrejo -
20 Rejosari -
21 Rowodadi -
22 Roworejo 70
23 Sangubanyu 17
24 Sumberagung -
25 Tunggulrejo 80
26 Tlepok kulon 28
27 Tlepok wetan 21
28 Trimulyo -
29 Tulusrejo -
30 Tunggulrejo -
31 Ukirsan -
32 Wonoenggal 6
Sumber : PPL Grabag (2017)
Tabel 4
Data Kelompok Tani di Desa Tunggulrejo (2017)
No Nama POKTAN Jumlah Petani Luas Tanam (ha)
1 Sri Bumi I 56 31,11
2 Sri Bumi II 61 31,51
3 Sri Bumi III 62 29,10
4 Rukun Makmur 52 30,96
JUMLAH 231 122,68
Sumber : PPL Grabag (2017)
Berdasarkan Tabel 4 di desa Tunggulrejo terdapat 4 kelompok tani/
dengan luas tanam 31,51 ha. Dengan total Petani kacang hijau yang ada di
desa Tunggulrejo yakni 231 petani dengan jumlah total luas tanam 122,68
ha.
B. Identifikasi Masalah
Usahatani kacang hijau memerlukan berbagai macam faktor
produksi seperti luas lahan, benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja.
menujukan usahatani kacang hijau tersebut layak atau tidak layak untuk
pada musim kemarau merupakan waktu yang baik untuk menanam kacang
hijau, karena curah hujan tidak terlalu tinggi dan tanah tidak terlalu
gembur.
hasil panen yang semakin menurun dan hasil kacang hijau yang tidak
hasil panen kacang hijau dengan baik. Apakah penggunaan faktor produksi
C. Batasan Masalah
1. Batasan
24
a. Data yang diambil adalah data kacang hijau satu musim panen
pelaksanaan penelitian.
2. Asumsi
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut
kabupaten Purworejo?
Purworejo?
efisiensi?
25
E. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui besarnya biaya, penerimaan, pendapatan dan keuntungan
Purworejo.
Purworejo.
F. Kegunaan Penelitian
1. Bagi peneliti, dapat dijadikan pengalaman dan pengetahuan,
3. Bagi petani kacang hijau, hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi
4. Bagi pihak lain, diharapkan hasil penelitian ini nantinya dapat berguna
A. Kajian Teori
1. Kacang Hijau
a. Klasifikasi
tanah. Bila dilihat dari kesesuaian iklim dan kondisi lahan yang
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Class : Dicotyldonae
Ordo : Leguminalae
Familia : Leguminosae
Genus : Vigna
nitrogen bebas dari udara. Makin banyak nodul akar, makin tinggi
daun majemuk, dengan tiga helai anak daun per tangkai. Helai daun
proses penyerbukan bunga kacang hijau (Vigna radiata L.) terjadi pada
malam hari, pada pagi hari bunga akan mekar dan menjadi pada sore hari.
Tiap polong berisi 6 -16 butir biji. Biji kacang hijau berbentuk bulat kecil
dengan bobot (berat) tiap butir 0,5 mg – 0,8 mg atau berat per 1000 butir
kusam atau hijau mengkilap, namun adapula yang berwarna kuning dan
2. green gramm adalah jenis kacang hijau yang memiliki warna hijau.
1. Media Tanam
Media tanam kacang hijau ini adalah tanah. Karena tanah memang
organik yang banyak. Karena zat organik dalam tanah ini dapat
kita gunakan sebagai media tanam kacang hijau. Tanah yang baik
dengan kadar 5,8 sampai 7 pH. Namun, tingkat keasaman tanah yang
paling baik adalah 6,7 pH. Selain mengandung zat organik dan
tingkat keasaman yang baik, tanah juga harus berdrainase yang baik.
hal ini dapat merusak tanaman karena membusuk terkena air. Jadi,
berlebihan.
hijau yang buruk. Benih kacang hijau pun memiliki keragaman yang
benih kacang hijau varietas merak, nuri, wallet, gelatik, dan lainnya.
dari benih kacang hijau. Varietas ini bisa kamu pilih sesuai selera
dan lahan yang kamu sediakan dalam menanam kacang hijau. Dalam
30
atas bahwa musim yang terbaik dalam menanam kacang hijau adalah
pun juga dibedakan jarak tanamnya dari jenis kedua tanaman kacang
biji kacang hijau dapat berkecambah dengan cepat dan baik. Pupuk
yang sangat baik untuk tanaman kacang hijau adalah pupuk organik.
lubang diisi biji dan pupuk, saatnya kamu menutup lubang dengan
kacang hijau,
3. Setiap lubang diberi pupuk organik dan Urea atau PPC sebagai
4. Pemupukan
32
pupuk setiam 2 minggu sekali dan lakukan hal ini secara rutin. Jika
5. Pengairan
Kamu juga bisa memulai tahap pengairan pada saat biji tanaman
hujan dalam seminggu. Namun, jika terjadi hujan dalam skala waktu
6. Penyiangan
basah, maka hal ini akan dapat merusak struktur tanah. Dengan
yang tepat untuk melakukan proses penyiangan ini bukan hanya saat
tanaman kacang hijau yang baik adalah saat tanah kering dan
kacang hijau ini ada beberapa cara dan bahkan banyak cara. Bahkan
tanaman kacang hijau kamu. Namun, satu di antara cara yang lain,
kamu bisa menggunakan cara yang satu ini. Yaitu menanam tanaman
tutup lubang tanam dengan jerami. Hal ini merupakan cara yang
membuat sanitasi yang baik untuk tanaman kacang hijau. Jika tadi
penyakit yang paling umum dijumpai pada pohon kacang hijau. Jadi,
dan penyakit mana yang paling dominan pada tanaman kacang hijau
kamu.
8. Masa Panen
Tahap berikutnya adalah tahap yang paling disukai oleh para petani,
kacang hijau kamu siap untuk dipanen. Berikut ini adalah beberapa
sudah berumur,
menghitam,
kacang hijau sudah mulai matang dan siap untuk dipanen. Namun,
hari. Hal ini agar biji kacang hijau di dalam polong berkualitas dan
maka dapat dikatakan bahwa panen kamu lebih dari kata ‘berhasil’.
tanah yang tidak terlalu banyak mengandung partikel liat. Tanah dengan
kandungan bahan organik tinggi sangat cocok untuk tanaman kacang hijau.
Tanah berpasir pun dapat digunakan untuk menanam tanaman kacang hijau,
asalkan kandungan air tanahnya tetap terjaga dengan baik. Adapun tanah
yang dianjurkan, yaitu tanah latosol dan regosol. Kedua jenis tanah ini akan
lebih baik bila digunakan setelah ditanami tanaman padi terlebih dahulu.
antara 5,5- 6,5. Pada tanah dengan pH di bawah 5,5 perlu diberi pengapuran
5-700 dpl. Di daerah dengan ketinggian di atas 700 dpl produktivitas kacang
hijau menurun dan umur panennya pun menjadi lebih panjang. Tanaman
akan tumbuh dengan baik pada suhu optimal 25- 270 C dan tumbuh dengan
baik di daerah yang relatif kering dengan kelembaban udara 50- 90%
dan E), serta beberapa zat lain yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia,
dan niasin. Selain bijinya, daun kacang hijau muda sering dimanfaatkan
makanan sumber protein kedua setelah susu skim kering. Kandungan protein
kacang tanah dan kedelai. Bahkan, nilai gizi kecambah kacang hijau lebih
baik daripada nilai gizi biji kacang hijau. Hal ini disebabkan kecambah telah
5-11).
2. Sawah
B. Tinjauan Pustaka
Priswanto Nahari (2017) berjudul Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor
sampel yang digunakan yaitu metode Simple Random Sampling yaitu proses
mempengaruhi produksi ubi kayu adalah luas lahan, jumlah bibit, pupuk
kandang, pupuk urea, pupuk NPK, tenaga kerja dalam keluarga, tenaga kerja
sodium metabisulphite, tenaga kerja, bahan bakar, jumlah pohon, modal, dan
39
sendiri faktor yang berpengaruh nyata (α) = 5% (pada tingkat kesalahan 5%)
kerja, bahan bakar, jumlah pohon dan modal tidak berpengaruh nyata. Rata-
rata keuntungan industri gula kelapa selama satu bulan Rp 3.067.979,00 per
penggunaan faktor produksi gula kelapa berupa nira pada industri gula kelapa
di Desa Kunirejo Wetan belum efisien karena nilai efisiensi harga (k) ≠ 1,
Faktor produksi yang terdiri dari jumlah benur, luas tambak, pakan,
terhadap produksi udang vannamei yaitu variabel luas tambak, saponin dan
kelapa yang di deres untuk pembuatan gula kelapa organik termasuk sedikit.
dan produksi gula kelapa organik didukung oleh mitra. Berdasarkan hasil
gula kelapa organik, dan dukungan mitra memiliki pengaruh yang signifikan
keputusan pengrajin.
41
menyumbang 35,44 persen produksi kacang hiaju Jawa Tengah. Pada tahun
2014, luas areal kacang hijau Kabupaten Demak mengalami kenaikan 84,93
C. Kerangka Pemikiran
Rerata
Penggunaan faktor harga
produksi jual
Penerimaa
n
Biaya Eksplisit
Keuntungan
Keterangan :
adalah Luas lahan, Benih, Urea, Pupuk, Pestisida, dan Tenaga kerja.
hijau. Usahatani kacang hijau selama satu musim tanam menghasilkan total
hijau. Kelayakan usahatani kacang hijau dikatakan efisien atau tidak efisien
secara alokatif tergantung dari faktor harga input produksi, total produksi dan
harga jual.
D. Hipotesis
A. Desain Penelitian
teknik pengumpulan data dari sejumlah unit atau individu dalam waktu
1. Tempat Penelitian
kabupaten Purworejo.
2. Waktu Penelitian
Bulan
No Kegiatan
45
1. Pelaksanaan
Penelitian
2. Analisis Data
3. Penyusunan
Laporan
4. Ujian
sampling adalah suatu sampel yang terdiri atas sejumlah elemen yang
dipilih secara acak. Cara ini dapat memberi landasan generalisasi yang
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
hijau (Y).
benih (X2), pupuk (X3), pestisida (X4) dan tenaga kerja (X5).
E. Definisi Oprasional
sawah selama satu kali musim tanam yaitu pada tahun 2018.
dengan harga kacng hijau per Kg. Dinyatakan dalam satuan rupiah per
musim tanam dengan satuan rupiah per hektar per musim tanam
(Rp/Ha).
8. Biaya eksplisit adalah biaya yang terlihat secara fisik, misalnya berupa
10. Harga adalah nilai produksi kacang hijau per satuan kilogram yang
dihasilkan pada satu musim tanam dan pada satuan luas lahan tertentu
11. Faktor produksi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah faktor
produksi yang digunakan pada usahatani kacang hijau untuk satu kali
musim tanam, yang berupa luas lahan, benih, pupuk urea, pupuk ZA,
pupuk NPK, pupuk SP36, pupuk organik, tenaga kerja pria dan tenaga
kerja wanita.
12. Luas lahan (X1) adalah luas lahan persawahan petani yang digunakan
untuk usahatani kacang hijau selama satu kali musim tanam dan
13. Benih (X2) adalah benih yang digunakan dalam usahatani kacang hijau
adalah kacang hijau selama satu kali musim tanam dan dinyatakan
(Rp).
14. Pupuk (X3) adalah jumlah pupuk yang digunakan dalam usahatani
kacang hijau selama satu kali musim tanam dan dinyatakan dengan
(Rp).
usahatani kacang hijau selama satu kali musim tanam dan dinyatakan
16. Tenaga kerja (X5) adalah seluruh tenaga kerja yang digunakan dalam
usahatani kacang hijau, selama satu musim tanam baik tenaga kerja
satuan Hari Kerja Orang (HKO). Nilai tenaga kerja berdasarkan upah
17. Kelayakan Usaha adalah layak atau tidak layaknya suatu usaha
sebaliknya (Rp).
simpan.
21. Pengalaman bertani kacang hijau adalah suatu proses sikap, perilaku,
F. Pengumpulan Data
1. Sumber data
50
kimia.
2017.
a. Observasi
b. Kuisioner
c. Wawancara
51
d. Dokumentasi
e. Kajian Pustaka
G. Instrumen Penelitian
2. Wawancara
3. Kuisioner
H. Analisis Data
a. Biaya Produksi
berikut:
TC = TEC + TIC
52
Keterangan:
1) Penerimaan
TR = Py. Y
2) Pendapatan
NR = Py . Y – TEC
Keterangan:
3) Keuntungan
π = NR – TIC
Keterangan:
π = Keuntungan
NR = Pendapatan
b. Kelayakan Usahatani
Hipotesis
diusahakan.
diusahakan.
R/C ratio
Jumlah Pengeluaran
Ho : R/C ratio ≤ 1
Pengambilan keputusan:
TC
Keterangan:
π = Keuntungan
Produktivitas TK = Penerimaan
HKO.
HKO.
c. Fungsi Produksi
luas lahan, bibit, pupuk urea, pupuk ZA, pupuk NPK, pupuk SP36,
pupuk organik, tenaga kerja pria, tenaga kerja wanita terhadap hasil
rumus :
Y = b0.X1b2.X2b3.X3b4.X4b5.X5b6.eu
+D+u
X2 = Bibit (buah)
X3 = Pupuk (Kg)
X4 = Pestisisda (liter)
U = Residual
b. Uji F
Hipotesis :
hijau.
hijau.
Rumus mencari nilai Fhitung dan nilai kritis dan tabel distribusi F.
(1-R2 /(n-k)
Keterangan:
R2 = Koefisien determinasi
K = Jumlah parameter
N = Jumlah sampel
Pengambilan keputusan:
57
c. Uji t
uji t.
Hipotesis :
thitung = bi
sebi
Keterangan:
bi = koefisien regresi
Pengambilan keputusan :
A. Deskripsi Data
59
3. Keadaan Umum
a. Keadaan umum
Tunggulrejo yaitu
b. Keadaan Penduduk
1. Belum/tidak bekerja
2. Mengurus Rumah
Tangga
3. Pelajar/ Mahasiswa
4. Pensiunan
6. Tentara Nasiomal
61
Indonesia
7. Kepolisian RI
8. Perdagangan
9. Petani
10. Peternak
Tangga
15. Guru
16. Bidan
17. Perawat
18. Sopir
20. Wiraswasta
21. Lainnya
Jumlah
62
Tabel
1. Tidak/Belum
Sekolah
Sederajat
3. Tamat SD/
Sederajat
4. SLTP/ Sederajat
5. SLTA/ Sederajat
63
6. Diploma I/II
7. Diploma 3/ S.
Muda
8. Diploma IV/
Strata I
9. Strata II
Jumlah
desa Tunggulrejo
Tunggulrejo)
a) Pengolahan Lahan
b) Benih
65
c) Penanaman
d) Pemupukan
B. Analisis Data
1. Identitas Responden
responden.
a. Umur Responden
Tabel 9
(Tahun)
usia muda)
usia tua)
3. >71 (tidak 0 0
produktif)
Jumlah 19 100
apabila dibutuhkan.
b. Pendidikan Responden
ini :
Tabel 10
(Orang) (%)
1. SD 7 36,84
2. SMP 6 31,58
3. SMA/SMK 6 31,58
Jumlah 19 100
68
usahataninya.
Tabel 11
. (Orang e (%)
1. Jenis Laki-Laki
Kelamin
Perempua
69
Jumlah
2. Tingkat TK
Pendidika
SD
n
SMP
SMA
Tidak
Sekolah
S1
Jumlah
Tabel 12.
Tabel 12
Desa Tunggulrejo
1. Sempit 11 57,90
(<800)
2. Sedang 6 31,59
(1.000 –
2.000)
3. Luas 2 10,52
(2.200 –
4.500)
Jumlah 19 100
Tabel 14
Desa Tunggulrejo
1. Kostanta
-2245.817 1397.134 -1.607 .132
72
2. LN_X1 (
Luas
-.324 .593 -.546 .594
Lahan)
3. LN_X2 (
4. LN_X3
5. LN_X4
6. LN_X5
(Tenaga
-17.566 10.361 -1.695 .114
Kerja)
R .879
Square
F-hitung 18.820
Keterangan
Keterangan:
X3 : Pupuk (Kg)
X4 : Pestisida (liter)
D1 : Pengalaman Bertani
b. Uji F
c. Uji t
tenaga kerja.
2) Variabel Pupuk
kacang hijau.
3) Variabel Pestisida
tenaga kerja,
2) Variabel Pestisida
a. Biaya Produksi
tenaga kerja.
Tabel 15
Desa Tunggulrejo.
2 Pupuk 41,3 12
16.938 699.519
(Kg)
3 Pestisid 38 86,23
133.97 5.024.21
a (Kg) 9 1
Jumlah 100
5.826.36
1
Sumber: Analisis Data Primer 2018
Tunggulrejo.
Tabel 16
Tunggulrejo
(Tahun) (%)
Tabel 17
(Rp) (Rp)
2 Penanaman 9 50.000
463.158
5 Pemanenan 48 50.000
2.415.789
6 Penjemuran 22 50.000
1.081.579
Jumlah
4.218.421
Rp 4.218.421.
implisit
18 berikut.
Tabel 18
1 Benih 1.950.000
1.950.000
85
2 Pupuk 835.400
835.400
3 Pestisida 2.545.600
2.545.600
4 Tenaga 80.575.00
80.575.00
Kerja 0 0
5 Penyusuta
2.644.965 2.644.965
n Alat
6 Biaya
lain-lain
Jumlah 100
b. Penerimaan
Tabel 19
No Uraian Jumlah
c. Pendapatan
Tabel 20.
87
Tabel 20
Desa Tunggulrejo
1 Penerimaan 437.988.158
2 Biaya Eksplisit
Jumlah Pendapatan
musim.
d. Keuntungan
Tabel 21
Desa Tunggulrejo
88
1 Penerimaan 437.988.158
2 Biaya Eksplisit
3 Biaya Implisit
Keuntungan
BAB V. PENUTUP
A. Simpulan
berikut ;
yang terdiri dari luas lahan, jumlah benih, pupuk, pestisida, dan jumlah
produksi kacang hijau adalah luas lahan, jumlah benih, pupuk, pestisida,
tanam.
pendekatan ketiga diketahui bahwa nilai R/C ratio sebesar lebih dari 1
B. Saran