Anda di halaman 1dari 18

Pembebanan

• Beban Mati
• Beban Hidup
• Beban Angin
• Beban Gempa
beban mati
Beban Mati (DL)
Beban mati adalah beban yang timbul akibat berat sendiri elemen bangunan dan
beban-beban akibat berat sendiri elemen bangunan lainnya yang menumpuh pada
elemen struktur yang ditinjau.
Contoh: beban mati pada balok lantai = berat sendiri balok + berap sendiri
pelat lanti serta keramik dan spesi + berat sendiri tembok

keramik &
pelat beton

spesi
tembok

balok
perhitungan beban
mati (tembok & balok)
q-DL = 960 (kg/m)

tembok bataco berlubang


tebal 10 CM
3.0 M

berat sendiri balok: 0.3M X 0.5M X 2400 kg/M3 = 360 kg/M


berat tembok: 3.0M X 200.0 kg/M2 = 600 kg/M
-----------------------------------------------------------------------------------
balok beton: qDL = 960 kg/M
300/500 MM

TEMBOK UTUH
0.40M
tembok bataco berlubang q-DL = 624 (kg/m)
tebal 10 CM

`
1.80M

berat sendiri balok: 0.3M X 0.5M X 2400 kg/M3 = 360 kg/M


0.80M berat tembok: 1.1X(0.8+0.4) X 200.0 gk/M2 = 264 kg/M
balok beton: -----------------------------------------------------------------------------------
300/500 MM qDL = 624 kg/M

TEMBOK DENGAN LUBANG JENDELA


perhitungan beban
mati (pelat lantai)
DATA
· Tebal pelat lantai ; 13 cm
· Penutup lantai : ubin
· Spesi (perekat keramik) : 3.5 cm
· Langit-langi : asbes 4mm, penggantung kayu

PERHITUNGAN BEBAN LANTAI


- berat sendiri pelat lantai : 0.13 M * 2400 kg/M3 = 312 kg/M2
- spesi : 3.5 CM X 21.0 kg/M2 = 73.5 kg/M2
- ubin = 24.0 kg/M2
- langit langit : (7.0 kg/M2 + 11.0 kg/M2) = 18.0 kg/M2
qDL = 427.5 kg/M2
contoh perhitungan beban mati balok lantai

pasangan
bata merah keramik
1/2 batu spesi : 4cm
tebal pelat: 15 cm
3.0M
pelat kantilever2 sisi

0
3 0/5
ok
bal
0M
1.5
0M
1.5

A B
Contoh perhitungan beban mati balok lantai
q-DL

beban pelat:
- berat sendiri = 0.15m X 2400kg/m³ =360 kg/m²
- keramik = (data pabrik: 15 kg/m²) = 15 kg/m²
- spesi = (4 cm, satuan: 21 kg/m²/cm) = 84 kg/m²
q-plt =459 kg/m²

beban balok
- berat sendiri : (0.5-0.15) X 0.3 X 2400kg/m³ = 252 kg/m
- berat pelat: 3.0m X 349 kg/m² =1047 kg/m
- berat tembok : 3.0m X 250 kg/m² = 750 kg/m
qDL = 2049 kg/m
beban hidup
Beban hidup adalah beban yang timbul akibat aktivitas yang ada pada
bangunan atau beban yang berkaitan dengan fungsi bangunan tersebut.

Secara teoritis, beban hidup dapat diartikan sebagai beban fungsi waktu,
dengan arah kerja beban tetap/tidak berubah, tetapi besarannya dapat
berubah-ubah sesuai dengan perjalanan waktu. Namun kecepatan
perubahannya sangat kecil sehingga efek dinamis dapat diabaikan, karena
tidak timbul gaya inersia dalam massa bangunan.

Untuk bangunan gedung, beban hidup berhubungan langsung dengan fungsi


ruangan/bangunan dimana beban tersebut ditinjau (rumah tinggal, kantor,
gudang, ruang pertemuan, koridor, dll). Umumnya beban hidup dinyatakan
dalam gaya/satuan luas (kg/m2 atau T/m2) seperti pada table berikut.

Nilai beban yang ditunjukan dalam table tersebut, sudah memperhitungkan


seluruh beban akibat aktivitas pada bangunan, yang mungkin terjadi, yakni
selain beban manusia, alat kerja seperti kursi, meja, computer, dan lemari yang
dapat dindahkan
aplikasi beban hidup
beban hidup beban hidup beban hidup beban hidup
250 kg/m² 300 kg/m² 250 kg/m² 400 kg/m²

kantor
kamar ruang
hotel rapat

coridor

ruang
kamar rapat
hotel kantor

FUNGSI RUANG & BEBAN HIDUP


Beban gempa
FD = c x'

beban gempa merupakan beban "imajiner", karena


sesungguhnya tidak ada beban luar, kecuali gaya dalam
yang timbul akibat: massa mengalami percepatan (FI),
kekakuan mengali perindahan (FS) dan damping mengalami FI = m( x"+x"g)
kecepatan (FD). Gaya dalam tersebut membangun
keseimbangan dinamis seperti persamaan berikut:

m(x"+x"g) cx' + kx = 0 FS = k x
mx" + cx' + kx = -mx"g
Dalam praktek desain bangunan tahan gempa, x
dikembangkan 2 metode utama yakni Metode Dinamis dan
Metode Statik-Ekivalen

Baik dalam metode dinamis maupun statik-ekivalen, data


FD = cx'
yang diperlukan agar beban gempa dapat ditentukan
adalah: massa/berat bangunan, kekakuan, perkiraan fraksi
redaman bangunan, jenis bangunan, kondisi tanah, dan FI = m(x"+x"g)

wilayah gempa (lokasi bangunan)


P(t) = 0

FS = kx
gaya gempa ekivalen pada bangunan
(F1 & F2)
Wi hi
W1 =WDL+WLL Fi = ---------- V T
F2  W i hi
F 1, F 2 = gaya gempa

W2 =WDL+WLL V T = Cs x W T
h2 W T = W 1 + W 2
F1
Cs = SDS I e/R  SD1/(T x R)
h1
VT
I e = Faktor Keutamaan
R = Koef modifikasi respon
T = Periode getar struktur
Data Tanah Lokasi Bangunan
(Vs, N, Su) (Zona Gempa)

Parameter Percepatan
Kelas Situs Respon Spektral MCER
(SA, SB, SC, SD,
Terpetakan
SE,SF)
(Ss, S1)

Faktor Amplifikasi
(Fa, Fv)

Parameter
Percepatan Respon
Spektral MCER
Permukaan Tanah
Occupancy Category
(I, II, III, IV))
Penentuan Koefisien
(SMS, SM1)
Gempa
Parameter Percepatan
Seismic Design Category
Spektral Desain
(A, B, C, D, E, F)
(SDS, SD1)

T0 = 0.2(SD1/SDS)
TS = SD1/SDS
Sa = SD1/T
SDS Cs = Sa x Ie/R
Ie = Faktor Keutamaan
R = koef modifikasi respon
SD1
𝑇
𝑆𝑎 = 𝑆𝐷𝑠 0.4 + 0.6
𝑇0

T0 TS T1
distribusi beban pelat
Tr a n s f o r m a s i B e b a n Tr a p e s i u m & S e g i t i g a
ke Be ban M e rata
D

C
L'
B

A
B B
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

2X Trapesium 2X Trapesium

h1=2.0M
h2=1.5M

2X Segitiga
a
L L

h1-eff = h1-4a²h1/3L² h2-eff = 2/3 X h2

2Xh2-eff
2Xh1-eff 2Xh1-eff

BALOK AS-3
Tr a n s fo r m a s i B e b a n Pe l a t ke q D L
&qLL Balok
2X Trapesium 2X Trapesium

4
h1=2.0M
h2=1.5M
tebok h = 3.0M tebok h = 3.0M
tanpa tembok 4.0M
2X Segitiga
a
L L

3
h1-eff = 1.782M h2-eff = 1.0M
1.50M

2.0M 4.0M 1.0M


1.782M 1.782M

2
7.0M 3.0M 7.0M
BALOK AS-3
A B C D
Data Data
- q-plt = 459 kg/m² (tebal pelat = 150 MM) - qLL-koridor = 300 kg/m²
- tembok 1/2 batu dengan tinggi = 3.0M - qLL-hotel = 250 kg/m²
- balok : 300/500 MM
Beban Balok A-B & C-D
Beban Balok A-B & C-D - berat pelat = 2X1.782X250 kg/m² = 891.0 kg/m
- berat pelat = 2X1.782X459 kg/m² = 1635.9 kg/m qLL = 891.0 kg/m
- balok = (0.5-0.15)X0.3X2400kg/m³ = 252.0 kg/m
- tembok= 3X250kg/m² = 750.0 kg/m Balok B-C (koridor)
qDL =2637.9 kg/m - berat pelat = 2X1.0X300 kg/m² = 600.0 kg/m
Beban Balok B-C (koridor) qLL = 600.0 kg/m
- berat pelat = 2X1.0X459 kg/m² = 918.0 kg/m
- balok = (0.5-0.15)X0.3X2400kg/m³ = 252.0 kg/m
qDL =1160.0 kg/m
Kombinasi Beban

1. U = 1.4 D
2. U = 1.2 D + 1.6 L + 0.5(A atau R)
3. U = 1.2 D + 1.0 L + 1.6 W + 0.5 (A atau R)
4. U = 0.9 D + 1.6 W
5. U = 1.2 D + 1.0 L +1.0 E
6. U = 0.9 D + 1.0 E
7. U = 1.4 (D + F)

D = Beban Mati R = Beban Air Hujan


L = Beban Hidup W = Beban Angin
F = Beban Tekanan Air A = Beban Atap

Anda mungkin juga menyukai