Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi pada kehamilan adalah penyakit yang sudah umum dan merupakan salah satu
dari tiga rangkaian penyakit yang mematikan, selain perdarahan dan infeksi, dan juga banyak
memberikan kontribusi pada morbiditas dan mortalitas ibu hamil. Pada tahun 2001, menurut
National Center for Health Statistics, hipertensi gestasional telah diidentifikasi pada 150.000
wanita, atau 3,7% kehamilan. Selain itu, Berg dan kawan-kawan (2003) melaporkan bahwa
hampir 16% dari 3.201 kematian yang berhubungan dengan kehamilan di Amerika Serikat
dari tahun 1991 - 1997 adalah akibat dari komplikasi-komplikasi hipertensi yang
berhubungan dengan kehamilan
Pre-eklamsia merupakan kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin dan
dalam masa nifas yang terdiri dari trias: hipertensi, proteinuria dan oedema, yang kadang-
kadang disertai konvulsi sampai koma. Ibu tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan
vaskuler atau hipertensi sebelumnya (Mochtar, 1998).
Tingginya kejadian pre-eklamsia di negara-negara berkembang dihubungkan dengan
masih rendahnya status sosial ekonomi dan tingkat pendidikan yang dimiliki kebanyakan
masyarakat. Kedua hal tersebut saling terkait dan sangat berperan dalam menentukan tingkat
penyerapan dan pemahaman terhadap berbagai informasi/masalah kesehatan yang timbul
baik pada dirinya ataupun untuk lingkungan sekitarnya (Zuhrina, 2010).
.
B. Topik Bahasan
1. Definisi pre-eklamsia
2. Etiologi pre-eklamsia
3. Patofisiologi dan komplikasi pre-ekalmsia
4. Manifestasi pre-eklamsia
5. Penatalaksanaan pre-eklamsia
6. Komplikasi pre-eklamsia
7. Diagnosa Keperawatan pre-eklamsia
8. Asuhan Keperawatan Preklamsia

1
C. Tujuan Penulisan
Tujuan Umum
1. Untuk mengetahui Konsep dasar penyakit pree-klamsia pada Ibu Hamil
2. Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan penyakit pree-klamsia pada Ibu Hamil
Tujuan Khusus
1. Mahasiswa dapat mengetahui konsep dasar penyakit preeklampsia pada Ibu Hamil
2. Mahasiswa dapat mengetahui konsep asuhan keperawatan penyakit preekslampsia
pada Ibu Hamil

2
BAB II
TI NJAUAN TEORITIS

A. Konsep Dasar Pre-Eklampsia dan Eklampsi


1. Pengertian
Pre eklampsi adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin dan nifas
yang terdiri dari hipertensi, edema dan protein uria tetapi tidak menjukkan tanda-tanda kelainan
vaskuler atau hipertensi sebelumnya, sedangkan gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan
berumur 28 minggu atau lebih (Prawirohardjo, 2008).Pre eklampsi adalah suatu sindrom klinik
dalam kehamilan viable/usia kehamilan > 20 minggu dan atau berat janin 500 gram yang
ditandai dengan hypertensi, protein urine dan edema.Pada pre eklampsi sering terjadi
peningkatan tekanan darah disertai protein urine akibat kehamilan terutama pada komplikasi
primigravida terjadi setelah usia 20–40 minggu kecuali jika terjadi penyakit trofoblastik.
Eklampsia adalah kelainan akut pada ibu hamil, saat hamil tua, persalinan atau masa nifas
ditandai dengan timbulnya kejang atau koma, dimana sebelumnya sudah menunjukkan gejala-
gejala preeclampsia (hipertensi, edems, proteinuri). (Wirjoatmodjo, 2000).
Eklampsia adalah suatu keadaan dimana didiagnosis ketika preeklampsia memburuk menjadi
kejang (helen varney; 2007).
Eklampsia merupakan serangan kejang yang diikuti oleh koma, yang terjadi pada wanita
hamil dan nifas (Ilmu Kebidanan : , 2006)

2. Etiologi
a. Pre-Eklampsi
Penyebab preeklamsi sampai sekarang belum di ketahui secara pasti, tapi pada penderita
yang meninggal karena preeklamsia terdapat perubahan yang khas pada berbagai alat. Tapi
kelainan yang menyertai penyakit ini adalah spasmus arteriole, retensi Na dan air dan coogulasi
intravaskulaer.Walaupun vasospasmus mungkin bukan merupakan sebab primer penyakit ini,
akan tetapi vasospasmus ini yang menimbulkan berbagai gejala yang menyertai preeklamsi.
1) Vasospasmus menyebabkan :
a) Hypertensi

3
b) Pada otak (sakit kepala, kejang)
c) Pada placenta (solution placentae, kematian janin)
d) Pada ginjal (oliguri, insuffisiensi)
e) Pada hati (icterus)
f) Pada retina (amourose)
2) Ada beberapa teori yang dapat menjelaskan tentang penyebab preeklamsia yaitu :
a) Bertambahnya frekuensi pada primigravida, kehamilan ganda, hidramnion,
dan molahidatidosa.
b) Bertambahnya frekuensi seiring makin tuanya kehamilan.
c) Dapat terjadinya perbaikan keadaan penderita dengan kematian janin dalam
uterus.
d) Timbulnya hipertensi, edema, protein uria, kejang dan koma.
3) Faktor Perdisposisi Preeklamsi
a) Molahidatidosa
b) Diabetes mellitus
c) Kehamilan ganda
d) Hidrocepalus
e) Obesitas
f) Umur yang lebih dari 35 tahun
b. Eklampsi
Etiologi dan patogenesis Preeclampsia dan Eklampsia saat ini masih belum sepenuhnya
dipahami, masih banyak ditemukan kontroversi, itulah sebabnya penyakit ini sering disebut “the
disease of theories”. Pada saat ini hipotesis utama yang dapat diterima untuk dapat menerangkan
terjadinya Preeklampsia adalah : factor imunologi, genetik, penyakit pembuluh darah, dan
keadaan dimana jumlah throphoblast yang berlebihan dan dapat mengakibatkan
ketidakmampuan invasi throphoblast terhadap arteri spiralis pada awal trimester satu dan dua.

4
3. Patofisiologi

a. Pre-Eklampsia
Pada beberapa wanita hamil, terjadi peningkatan sensitivitas vaskuler terhadap angiotensin II.
Peningkatan ini menyebabkan hipertensi dan kerusakan vaskuler, akibatnya akan terjadi
vasospasme. Vasospasme menurunkan diameter pembuluh darah kesemua organ, fungsi-fungsi
organ seperti plasenta, ginjal, hati dan otak menurun sampai 40-60%. Gangguan plasenta
menimbulkan degenerasi pada plasenta dan kemungkinan terjadi IUGR dan IUFD pada fetus.
Aktivitas uterus dan sensitifitas terhadap oksitosin meningkat (Maryunani & Yulianingsih,
2010).Penurunan perfusi ginjal menurunkan GFR dan menimbulkan perubahan glomerulus,
protein keluar melalui urine, asam urat menurun, garam dan air ditahan, tekanan osmotik plasma
menurun, cairan keluar dari intravaskuler, menyebabkan hemokonsentrasi, peningkatan
viskositas darah dan edema jaringan berat dan peningkatan hematokrit. Pada preeklamsia berat
terjadi penurunan volume darah, edema berat dan berat badan naik dengan cepat (Maryunani &
Yulianingsih, 2010).Penurunan perfusi hati menimbulkan gangguan fungsi hati, edema hepar dan
hemoragik sub-kapsular menyebabkan ibu hamil mengalami nyeri epigastrium atau nyeri pada
kuadran atas.Ruptur hepar jarang terjadi, tetapi merupakan komplikasi yang hebat dari
preeklamsia, enzim-enzim hati seperti SGOT dan SGPT meningkat.Vasospasme arteriola dan
penurunan aliran darah ke retina menimbulkan symtom visual skotama dan pandangan kabur.
Patologi yang sama menimbulkan edema serebral dan hemoragik serta peningkatan iritabilitas
susunan saraf pusat (sakit kepala, hiperfleksia, klonus pergelangan kaki dan kejang serta
perubahan efek). Edema paru dihubungkan dengan edema umum yang berat, kompliksai ini
biasanya disebabkan oleh dekompensasi kordis kiri (Maryunani & Yulianingsih, 2010).
b. Eklampsia
Eklampsia terjadi karena perdarahan dinding rahim berkurang sehingga plasenta
mengeluarkan zat-zat yang menyebabkan ischemia uteroplasenta dan peningkatan tekanan
darah.Terjadinya ischemia uteroplasenta dan hipertensi menimbulkan kejang atau sampai koma
pada wanita hamil.Pada eklampsia terjadi spasmus pembuluh darah disertai dengan retensi garam
dan air.Pada biopsi ginjal ditemukan spasmus yang hebat dari arteriola glomerulus.Pada
beberapa kasus lumen arteriola sedemikian sempitnya sehingga hanya dapat dilalui oleh satu sel
darah merah. Jadi jika semua arteriola dalam tubuh mengalami spasmus, maka tekanan darah
dengan sendirinya akan naik sebagai usaha untuk mengatasi kenaikan tekanan perifer agar
oksigenisasi jaringan dapat dicukupi.Sedangkan kenaikan berat badan dan edema yang
disebabkan penimbunan air yang berlebihan dalam ruangan interstisial belum diketahui
sebabnya, mungkin disebabkan oleh retensi air dan garam,proteinuriamungkin disebabkan oleh
spasmus Arteriola sehingga terjadi perubahan glomerulus.Perubahan pada organ-organ:

5
a. Perubahan pada otak
Pada eklampsi, resistensi pembuluh darah meninggi, ini terjadi pula pada pembuluh darah
otak.Edema terjadi pada otak yang dapat menimbulkan kelainan serebral dan kelainan pada
visus.Bahkan pada keadaan lanjut dapat terjadi perdarahan.
b. Perubahan pada rahim
Aliran darah menurun ke plasenta menyebabkan gangguan plasenta, sehingga terjadi
gangguan pertumbuhan janin dan karena kekurangan oksigen terjadi gawat janin.Pada pre-
eklampsi dan eklampsi sering terjadi bahwa tonus rahim dan kepekaan terhadap rangsangan
meningkat maka terjadilah partus prematurus.
c. Perubahan ada ginjal
Filtrasi glomerulus berkurang oleh karena aliran ke ginjal kurang.Hal ini menyebabkan
filfrasi natrium melalui glomerulus menurun, sebagai akibatnya terjadilah retensi garam dan
air.Filtrasi glomerulus dapat turun sampai 50% dari normal sehingga pada keadaan lanjut dapat
terjadi oliguria dan anuria.
d. Perubahan pada paru-paru
Kematian wanita pada pre-eklampsi dan eklampsi biasanya disebabkan oleh edema paru.Ini
disebabkan oleh adanya dekompensasi kordis. Bisa pula karena terjadinya aspires pnemonia.
Kadang-kadang ditemukan abses paru.
e. Perubahan pada mata
Dapat ditemukan adanya edema retina spasmus pembuluh darah.Pada eklampsi dapat terjadi
ablasio retina disebabkan edema intra-okuler dan hal ini adalah penderita berat yang merupakan
salah satu indikasi untuk terminasi kehamilan. Suatu gejala lain yang dapat menunjukkan arah
atau tanda dari pre-eklampsi berat akan terjadi eklampsi adalah adanya: skotoma, diplopia, dan
ambliopia. Hal ini disebabkan perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks
serebri atau dalam retina.
f. Perubahan pada keseimbangan air dan elektrolit
Pada pre-eklampsi berat dan pada eklampsi : kadar gula darah naik sementara asam laktat
dan asam organik lainnya naik sehingga cadangan alkali akan turun. Keadaan ini biasanya
disebabkan oleh kejang-kejang.Setelah konvulsi selesai zat-zat organik dioksidasi sehingga
natrium dilepas lalu bereaksi dengan karbonik sehingga terbentuk bikarbonat natrikus.Dengan
begitu cadangan alkali dapat kembali pulih normal.

6
4. Manifestasi Klinis
a. Prekamsia
Biasanya tanda-tanda preeklamsi timbul daam urutan : pertambahan berat badan
yang berlebih, diikuti edema, hipertensi, dan akhirnya proteinuria. Pada preeklamsi berat
didapatkan sakit kepala di daerah prontal , diplopia, penglihatan kabur, nyeri di daerah
epigastrium, mual atau muntah. Gejala-gejala ini sering ditemukan pada preeklamsia
yang meningkat dan merupakan petunjuk bahawa eklampsia akan timbul.

b. Eklamsia
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya preeklamsi dan
terjadinya gejala-gejala nyeri kepala di daerah frontal, gangguan penglihatan, mual,
nyeri di episgastrium, dan hiperrefleksia. Bila keadaan ini tidak dikenal dan diobati,
akan timbul kejang; terutama pada persalinan, ini bahaya besar. Konvulsi eklamsi
dibagi dalam 4 tingkat, yaitu :
a. Tingkat awal atau aura. Gejala ini berlangsung kira-kira 30 detik. Mata terbuka tanpa
melihat, kelopak mata bergetar demikian pula tangannya, dan kepala diputar kekanan
atau ke kiri
b. Kemudian timbul tingkat kejang tonik yang berlangsung 30 detik. Dalam tingkat ini
seluruh otot menjadi kaku, wajahnya kelihatan kaku, tangan menggenggam, dan kaki
bengkok ke dalam. Pernafasan berhemti, muka mulai menjadi sianotik, lidah dapat
tergigit.
c. Stadium ini kemudian disusul oleh tingkat kejang klonik yang berlangsung antara 1-2
menit. Spasmus tonik menghilang. Semua otot berkontraksi dan berulang-ulang
dalam tempo yang cepat. Mulut membuka dan menutup dan lidah dapat tergigit lagi.
Bola mata menonjol. Dari mulut keluar lidah berbusa, muka menunjukkan kongesti
dan sianosis. Penderita menjadi tak sadar. Kejang klonik ini dapat demikian hebatnya,
sehingga penderita dapat terjatuh dari tempat tidurnya. Akhirnya, kejang terhenti dan
penderita menarik nafas secara mendengkur.

7
d. Sekarang masuk tingkat koma, lamanya ketidak sadaran tidak berlangsung lama.
Secara perlahan-lahan penderita menjadi sadar lagi, akan tetapi serangan ini dapat
terjadi secara berulang sehingga ia tetap koma.
e. Selama serangan tekanan darah meninggi, nadi cepat, dan suhu meninggkat sampai
40 derajat Celcius. Sehingga akibat serangan dapat terjadi komplikasi-komplikasi
seperti : lidah tergigit, sehingga terjadi perlukaan dan fraktura, gangguan pernafasan,
solusio plasenta, dan perdarahan otak.

5. Penatalaksanaan
a. Lakukan penatalaksanaan bersama dengan dokter
b. Berikan MgSO4 untuk antikonvulsan dan untuk meredakan vasospasme serebral.
Protokol Cunningham et al. MgSO4 20% 4 g IV kurang dari 1 gram/menit.
Lanjutkan dengan 5 g MgSO4 50% IM dalam ke setiap bokong (1,0 mL lidokain
2% untuk kenyamanan). Setiap 4 jam kemudian berikan 5 g MgSO4 50% dalam
satu bokong, hentikan 24 jam setelahpelahiran. Protokol Gabbe et al, MgSO4 6 g
selama 15-20 menit, diikuti dosis rumatan 2 g/jam. MgSO4 akan memperpanjang
persalinan, tetapi tidak mencapai derajat yang signifikan (16.5 vs 17.8 jam pada
suatu studi). Mg serum dalam 4 jam
c. Terapi antihipertensi untuk mencapai tujuan diastolik <110 mm Hg: hidralazin 5-
10 mg IV dengan dosis berulang sesuai kebutuhan atau labetolol 20-40 mg IV
(dengan tambahan 10-mg) atau nifedipin 10 mg SL. Diuretik diindikasikan untuk
edema paru.
d. Pelahiran untuk pecah ketuban dini, PJT berat ( persentil <ke-5) atau distress janin
atau ibu, atau penatalaksanaan antisipatif. Sibai et al menemukan hasil perinatal
setara kecuali penatalaksanaan kurang agresif labih besar dan lebih matur
Pemantauan janin yg kontinu, surveilans janin serial (profil biofisik)

6. Komplikasi

a. Pre-Eklampsi
Komplikasi yang terjadi pada preeklamsia yaitu antara lain (Mitayani, 2009):
a. Pada ibu
- Eklamsia
- Solusio plasenta
- Perdarahan subkapsula hepar
- Kelainan pembekuan darah

8
- HELLP syndrome (hemolisis, elevated, liver, enzymes, dan low platelet
count)
- Ablasio retina
- Gagal jantung hingga syok dan kematian.
b. Pada janin
- Terhambatnya pertumbuhan dalam uterus
- Prematur
- Asfiksia neonatorum
- Kematian dalam uterus
- Peningkatan angka kematian dan kesakitan perinatal
b. Eklampsia
Komplikasi yang terberat ialah kematian ibu dan janin, usaha utama ialah melahirkan
bayi hidup dari ibu yang menderita eklampsia.
Berikut adalah beberapa komplikasi yang ditimbulkan pada preeklampsia berat dan eklampsia :
a. Solutio Plasenta : Biasanya terjadi pada ibu yang menderita hipertensi akut
dan lebih sering terjadi pada pre eklampsia.
b. Hipofibrinogemia : Kadar fibrin dalam darah yang menurun.
c. Hemolisis : Penghancuran dinding sel darah merah sehingga menyebabkan
plasma darah yang tidak berwarna menjadi merah.
d. Perdarahan Otak : Komplikasi ini merupakan penyebab utama kematian
maternal penderita eklampsia.
e. Kelainan Mata : Kehilangan penglihatan untuk sementara, yang berlangsung
selama seminggu, dapat terjadi.
f. Edema Paru : Pada kasus eklampsia, hal ini disebabkan karena penyakit
jantung.
g. Nekrosis Hati : Nekrosis periportan pada preeklampsia, eklampsia merupakan
akibat vasopasmus anterior umum. Kelainan ini diduga khas untuk
eklampsia,tetapiternyata juga ditemukan pada penyakit lain.Kerusakan sel-sel hati
dapat diketahui dengan pemeriksaan pada hati,terutama penentuan enzim-
enzimnya.
h. Sindrome Help : Haemolisis, elevatea liver anymes dan low platelet
i. Kelainan Ginjal : Kelainan berupa endoklrosis glomerulus, yaitu
pembengkakkan sitoplasma sel endotial tubulus. Ginjal tanpa kelainan struktur lain,
kelainan lain yang dapat timbul ialah anuria sampai gagal ginjal.
j. Komplikasi lain :
- Lidah tergigit, trauma dan faktur karena jatuh akibat kejang-kejang preumania

9
- aspirasi, dan DIC (Disseminated Intravascular Coogulation)
- Prematuritas
- Dismaturitas dan kematian janin intro uteri.

B. Asuhan Keperawatan Pre-Eklampsia dan Eklampsi


1. Anamnesa
a. Identitas Pasien

Pada wanita hamil berusia kurang dari 25 tahun insiden lebih tiga kali lipat. Pada wanita
hamil berusia lebih dari 35 tahun dapat terjadi hipertensi laten.

b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama : biasanya klien mengeluh demam dan sakit kepala.
2) Riwayat kesehatan sekarang : terjadi peningkatan tensi, edema, pusing,
nyeri epigastrium, mual muntah, penglihatan kabur.
3) Riwayat kesehatan sebelumnya : penyakit ginjal, anemia, vaskuler
esensial, hipertensi kronik, DM
c. Riwayat Kehamilan

Riwayat kehamilan ganda, mola hidatidosa, hidramnion serta riwayat kehamilan dengan pre
eklamsia atau eklamsia sebelumnya.

d. Riwayat KB

Perlu ditanyakan pada ibu apakah pernah / tidak megikuti KB jika ibu pernah ikut KB maka
yang ditanyakan adalah jenis kontrasepsi, efek samping.Alasan pemberhentian kontrasepsi (bila
tidak memakai lagi) serta lamanya menggunakan kontrasepsi.
2. Pola Nutrisi
Jenis makanan yang dikonsumsi baik makanan pokok maupun selingan.
3. Pola aktivitas sehari-hari
1) Aktivitas
Gejala : biasanya pada pre eklamsi terjadi kelemahan, penambahan berat
badan atau penurunan BB, reflek fisiologis +/+, reflek patologis -/-.
Tanda : pembengkakan kaki, jari tangan, dan muka

10
2) Sirkulasi
Gejala :biasanya terjadi penurunan oksegen.
3) Abdomen
Inspeksi : biasanya perut membuncit sesuai usia kehamilan aterm, apakah
adanya sikatrik bekas operasi atau tidak.
Palpasi : untuk mengetahui TFU, letak janin, lokasi edema.
i. Leopold I : biasanya teraba fundus uteri 3 jari di bawah proc.
Xyphoideus teraba massa besar, lunak, noduler.
ii. Leopold II : teraba tahanan terbesar di sebelah kiri, bagian – bagian
kecil janin di sebelah kanan.
iii. Leopold III : biasanya teraba masa keras, terfiksir.
iv. Leopold IV : biasanya pada bagian terbawah janin telah masuk pintu
atas panggul
Auskultasi : mendengarkan DJJ untuk mengetahui adanya fetal distress
Perkusi : untuk mengetahui refleks patella sebagai syarat pemberian SM (jika
refleks +)
4) Eliminasi
Gejala : biasanya proteinuria + ≥ 5 g/24 jam atau ≥ 3 pada tes celup, oliguria
5) Makanan / cairan
Gejala :biasanya terjadi peningkatan berat badan dan penurunan , muntah-
muntah.
Tanda :biasanya nyeri epigastrium,
6) Integritas ego
Gejala : perasaan takut.
Tanda : cemas
7) Neurosensori
Gejala : biasanya terjadi hipertensi
Tanda : biasanya terjadi kejang atau koma
8) Nyeri / kenyamanan
Gejala : biasanya nyeri epigastrium, nyeri kepala, sakit kepala, ikterus,
gangguan penglihatan.

11
Tanda : biasanya klien gelisah,
9) Pernafasan
Gejala : biasanya terjadi suara nafas antara vesikuler, Rhonki, Whezing,
sonor.
Tanda :biasanya ada irama teratur atau tidak, apakah ada bising atau tidak.
10) Keamanan
Gejala : apakah adanya gangguan pengihatan, perdarahan spontan.
11) Seksualitas
Gejala : Status Obstetrikus

2. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum : baik, cukup, lemah
2) Kesadaran : Composmentis (e = 4, v = 5, m = 6)
3) Pemeriksaan Fisik (Persistem)
a) Sistem pernafasan
Pemeriksaan pernapasan, biasanya pernapasan mungkin kurang,
kurang dari 14x/menit, klien biasanya mengalami sesak sehabis
melakukan aktifitas, krekes mungkin ada, adanya edema paru hiper
refleksia klonus pada kaki.
b) Sistem cardiovaskuler
Inspeksi : apakah Adanya sianosis, kulit pucat, konjungtiva anemis.
Palpasi :
i. Tekanan darah : biasanya pada preeklamsia terjadi peningkatan
TD, melebihi tingkat dasar setetah 20 minggu kehamilan.
ii. Nadi : biasanya nadi meningkat atau menurun.
iii. Leher : apakah ada bendungan atau tidak pada Pemeriksaan Vena
Jugularis, jika ada bendungan menandakan bahwa jantung ibu
mengalami gangguan. Edema periorbital yang tidak hilang dalam
kurun waktu 24 jam Suhu dingin

12
Auskultasi :untuk mendengarkan detak jantung janin untuk mengetahui
adanya fotal distress, bunyi jantung janin yang tidak teratur gerakan janin
melemah.
c) System reproduksi
i. Dada
Payudara : Dikaji apakah ada massa abnormal, nyeri tekan pada
payudara.
ii. Genetalia
Inspeksi adakah pengeluaran pervaginam berupa lendir bercampur
darah, adakah pembesaran kelenjar bartholini / tidak.
iii. Abdomen
Palpasi : untuk mengetahui tinggi fundus uteri, letak janin, lokasi
edema, periksa bagian uterus biasanya terdapat kontraksi uterus
d) Sistem integument perkemihan
i. Periksa vitting udem biasanya terdapat edema pada ekstermitas
akibat gangguan filtrasi glomelurus yang meretensi garam dan
natrium, (fungsi ginjal menurun).
ii. Oliguria dan Proteinuria
e) Sistem persarafan
Biasanya hiperrefleksi, klonus pada kaki
f) Sistem Pencernaan
Palpasi : Abdomen adanya nyeri tekan daerah epigastrium (kuadran II kiri
atas), anoreksia, mual dan muntah.
4. Psiko sosial-spiritual
Emosi yang tidak stabil dapat menyebabkan kecemasan, oleh karenanya perlu
kesiapan moril untuk menghadapi resikonya.
5. Pengelompokan Data
1) Data Subyektif
a) biasanya ibu mengeluh Panas
b) biasanya ibu mengeluh sakit dan nyeri kepala
c) biasanya ibu mengeluh nyeri perut akibat fotal distress pada janin

13
d) biasanya ibu mengeluh tegang pada perutnya
e) skala nyeri (2-4)
f) biasanya ibu mengatakan kurang nafsu makan
g) biasanya ibu sering mengeluh mual muntah
h) biasanya ibu sering bertanya tentang penyakitnya
i) biasanya ibu sering mengungkapkan kecemasan
2) Data Obyektif
a) biasanya teraba panas
b) biasanya tampak wajah ibu meringis kesakitan
c) biasanya ibu tampak kejang
d) biasanya ibu tampak lemah, konjungtiva anemis
e) biasanya penglihatan ibu kabur
f) biasanya klien tampak cemas dan gelisah
g) biasanya klien tampak kurus
h) tonus otot perut tampa tegang
i) biasanya ibu tampak meringis kesakitan
j) biasanya djj bayi cepat >160
k) bisanya ibu tampak meringis kesakitan
l) aktivitas janin menurun

2. DIAGNOSA
a. Resiko tinggi terjadinya kejang pada ibu berhubungan dengan penurunan fungsi
organ ( vasospasme dan peningkatan tekanan darah )
b. Resiko tinggi terjadinya fetal distress pada janin berhubungan dengan perubahan
pada plasenta
c. Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan kontraksi uterus dan
pembukaan jalan lahir.
d. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
Ketidakmampuan dalam memasukkan/mencerna makanan karena faktor biologi.
e. Gangguan psikologis ( cemas ) berhubungan dengan koping yang tidak efektif
terhadap proses persalinan

14
Intervensi Keperawatan
Diagnosa NOC NIC
keperawatan
Ansietas Setelah dilakukan perawatan Intervensi yang dilakukan
berhubungan dengan diharapkan: 1. Pengurangan
ancaman terhadap 1. Wajah pasien tidak kecemasan
status terkini tegang lagi - Jelaskan semua
2. Rasa takut yang prosedur termasuk
disampaikan secara lisan sensasi yang akan
berkurang dirasakan pasien
3. Rasa cemas yang - Dorong keluarga
disampaikan secara lisan dampingi pasien
berkurang dengan cara yang
tepat
- Ciptakan atmosfir
rasa aman untuk
meningkatkan
kepercayaan
- Dukung
pengguanaan
mekanisme koping
yang sesuai
2. Peningkatan koping
- Gunakan
pendekatan yang
tenang dan
memberikan
jaminan
- Dukung
kemampuan
mengatasi situasi
secara berangsur
angsur
- Dukung
keterlibatan
keluarga dengan
cara yang tepat
- Instrusikan pasien
untuk
menggunakana
15
teknis relaksasi
sesuai dengan
kebutuhan
3. Terapi relaksasi
- Cipatakan
lingkungan yang
tenang dan tanpa
distraksi dengan
lampu yang redup
- Dorong pasien
untuk mengambil
posisi yang nyaman
dengan pakaian
longgar dan mata
tertutp

Nyeri persalinan Setelah dilakukan perawatan Intervensi yang dilakukan


berhubungan dengan diharapkan : 1. Manajemen nyeri
ekspulsi fetal 1. Nyeri yang dilaporkan - Berikan informasi
berkurang mengenai nyeri
2. Tanda-tanda vital normal - Kendalikan faktor
3. lingkungan
- Ajarkan prinsip
manajemen nyeri
- Dukung istirahat
yang adekuat untuk
mengurangi nyeri
2. Monitor vital sign
3. Kolaborasi pemberian
analgesik

16
SP1 PERKENALAN ANSIETAS

Orientasi
Perawat : Assalamualaikum bu selamat pagi
Pasien : Waalaikumsalam mas. pagi
Perawat : Perkenalkan nama saya pelia peltresia panggil saja saya pelia saya perawat
yang sedang bertugas di ruang Baunga, nama ibu siapa bu?
Pasien : Nama saya silva murtafiah
Perawat : Ibu lebih suka dipanggil siapa?
Pasien : Panggil saja saya silva
Perawat : Ibu, tujuan saya ke sini ibu adalah memantau perkembangan kesehatan ibu, saya
akan datang selama 3 hari dari jam 8 pagi sampai jam 9 pagi”.
Pasien : iya trimakasih buk
Perawat : Bagaimana perasaan ibu pagi ini?
Pasien : saya agak gelisah dan cemas buk tentang penyakit yang saya alami buk dan
lagian saya sedang hamil muda buk
Perawat : O... itu yang menyebebkan ibuk menjadi cemas
Pasien :iy buk
Perawat : Bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang tentang perasaan yang ibu
rasakan?
Pasien :bisa buk.
Perat : baiklah bu, Bagaimana kalau kita berbincang-bincang selama 60menit ?
Pasien : iya buk boleh.
Perawat : Kita berbincang-bincang dimana bu?
Pasien : di sini saja buk
Perawat : baiklah ibu kita akan berbincang-bincang dsini!
Tahap Kerja
Perawat : Apa yang menyebebkan ibuk gelisah dan cemas ?
Pasien : gini buk kan saya baru pertama hamil jadi saya cemas dengan penyakit yang
saya alami buk

17
Perawat : oww,,, gitu ya buk ,sebelum saya masuk ketahap selanjutnya terlebih dahulu
saya akan menjelasak kecemas atau dalam bahasa medisnya yaitu ansietas,
penyebab ansietas, ,gejala ansietas

Pasien : silah kan buk


Perawat : jadi,Ansietas adalah kondisi dimana sesorang tersebut mengalami ganguan
kecemaan dalam dirinya.kan ibuk sekarang lagi hamil jadi ibuk tidak boleh
cemasa atau terganggu jiwa ibuk itu akan menyebabkan resiko kepada kehamilan
ibu
Pasien :oww,jadi klo kita cemas itu berbahya bagi kehamilan saya y bu
Perawat : iy ibuk nggak usah cemas bair dokter yang menangani penyakit ibu
Pasien : iy buk
Perawat : jadi, penyebabnya sesorang yang mengalami ansietas itu banya buk ,salah
satunya adalah yang ibu rasakan pada saat ini,faktor geneti,gagguan zat
penghantar sinyal antara seraf, dan lingkungan sosial, jadi ibuk nggak usah cemas
y
Pasien :iy buk
Perawat : adapun gejala orang ansietas/ kecemasan adalah kepala tersa pusing atau ringa,
berkeringat,kesulitan bernafas, mual muntah , hipertensi, gelisah dan tidak bisa
diam ,gemeteran. jadi ibuk nggak usah cemasa lagi y buk,
Pasien : y buk
Perawat : jadi ibuk nggak usah cemas y buk
Terminasi
Perawat : Baiklah buk saya sudah selesai menjelaskan apa itu kecemasan/ansietas ,
sekarang bisa kah ibu mengulangi pengertia, gejala,penyebabnya
Pasien : bisa buk
Perawat : coba jelaskan
Pasien : ansietas/kecemasan adalah kondisi yang memperburukan keadaan
seseorang.gejalnya bisa gelisah dan pusing ,dan perasaan tidak tenang,pada ibu
hamil dapat dapat berisiko pada kehamilanya

18
Perawat : Bagus sekali buk ,sekarangkan ibuk sudah mengerti pengertian ,penyebab,resiko
yang terjadi , jadi sekarang ibuk fokus aja pada kehamilan ibu dan penyakit ibuk
tersebut biar dokter yang menanganinya
Pasien : baik buk ,terikasih atas pengetahuan yang ibuk berikan kepada saya y bu
Perawat : Jangan lupa ya buk ,ibuk masuk kejadwal yang telah saya berikan tadi ya buk
jika ibuk melakukan dengan sendiri ibuk boleh beritanda (M), klo ibuk lakukan
dibantu keluarga (B), jika ibu tidak melakukan diberikan tanda (T) apakah ibuk
sudah mengerti,
Pasien : sudah buk
Perawat : yang saya jelas kan tanda-tanda tersebut ibuk boleh memberikan tandanya mulai
dari besok karna mulai dari besok saya akan menjelasan dan mempraktekan cara
menagani ansietas/kecemasan dengan teknik nafas dalam apakah ibuk bersedia
Pasien : bersedia buk
Perawat : besok saya akan pergi kesini lagi ya buk, jam berapa ibuk bisa
Pasien : jam 8 pagi
Perawat : berapa menit waktunya buk dan dimana tempatnya
Pasien : 25 menit aja dan tempatnya di rungan ini aja
Pasien : baiklah buk ,saya permisi dulu ya buk

SP 2 MENGAJARKAN TEKNIK NAFAS DALAM


Orientasi
Perawat : Assalmulaikum,selama pagi buk
Perawat :Waalukum salam wr wb ,pagi
Perawat : Bagaiman perasaan ibuk pada saat pagi ini?
Pasien : saya juga masih merasa cemas dan gelisah untuk tidur buk dengan penyakit saya
ini buk takunya anak saya kenap-nap didalam perut ini buk, lagian ini anak
pertama saya buk saya nggak mau terjadi apa-apa kepada anak saya buk
Perawat : ibuk haru sabar ya jangan cemas buk ,nanti akan beresiko pada kehamilan ibu
Pasien : iy buk
Perawat : Sesuai dengan janji kita kemren buk saya akan mengajarkan ibuk untuk teknis
nafas dalam buk agar kecemasan ibuk berkurang ,Apakah ibu bersedia?

19
Pasien : bersedia buk
Perawat : Dimana temapat dan waktunya buk
Pasien : diruangan ini saja buk dan waktunya 25 menit
Perawat : Baiklah buk waktunya 25 menit y yabu
Kerja
Perawat :Setiap orang akan memiliki perasaan yang sama jika
diposisi ibu. Tapi saya sangat kagum pada ibu.Karena ibu mampu menahan
semua cobaanini.Jadi saat ini ibu berada pada tingkat kecemasan yang
sedang.Kalau masalah ini tidakdiatasi, dapat mengganggu kondisi ibu dan kondisi
janin yang ada diperut ibuk. Untuk itu, ibu perlu melakukan terapi
disaat ibu merasakan perasaan cemas. Terapi ini akan membuntu menurunkan
tingkatkecemasan ibu
Pasien :Bagaiman mana cara mengatsinya buk
Perawat : iy buk, Bagaimana kalau sekarang kita coba mengatasi kecemasan ibu dengan
latihanrelaksasi dengan cara tarik nafas dalam, ini merupakan salah satu cara
untuk mengurangikecemasan yang ibu rasakan”“Bagaimana kalau kita latihan
sekarang, Saya akan lakukan, ibu perhatikan saya, lalu ibu bisamengikuti cara
yang sudah saya ajarkan. Kita mulai ya ibu.Silakan duduk dengan posisi seperti
saya.Pertama-tama, ibu tarik nafas dalam perlahan-lahan, setelah itu tahan nafas
selama 2 detik lalu dalam hitungan tiga setelah itu ibu hembuskan udara melalui
mulut dengan meniup udaraperlahan-lahan. Sekarang coba ibu praktikkan”
Pasien : pertama duduk terlebih dahulu lalu tarik nafas dan berlahan-lahan setelah itu
tahan nafas selama 2 detik lalu dalam hitungan tiga setelah itu hembuskan udara
melalui mulut dengan meniup udaraperlahan-lahan.
Perawat :“Bagus sekali, ibu sudah mampu melakukannya. ibu bisa melakukan latihan ini
selama 5sampai 10 kali sampai ibu merasa relaks atau santai. Selain cara tersebut
untuk mengatasikecemasan ibu, ibu bisa melakukan dengan metode pengalihan
yaitu dengan melepaskecemasan dengan tertawa, berolahraga, menulis kecemasan
ibu disebuah kertas,bersantaiseperti jalan-jalan atau ibu juga bisa mengatasinya
dengan mendengarkan musik
Pasien : sudah buk

20
Terminasi:
Perawat :Baikalah buk saya sudah selesai membantu ibuk untuk meredakan kecemasan
ibuk, Bagaimana perasaanya setelah kita belajar teknik nafas dalam tadi buk?
Pasien : udah agak rumayan buk
Perawat : coba ibuk ulangi lagi bagaiman cara melakukan teknik nafas dalam tadi
Pasien : pertama duduk terlebih dahulu lalu tarik nafas dan berlahan-lahan setelah itu
tahan nafas selama 2 detik lalu dalam hitungan tiga setelah itu hembuskan udara
melalui mulut dengan meniup udaraperlahan-lahan
Perawat : Bagus sekali bu jadi ibuk sudah mengerti apa yang saya sampaikan tadi jangan
lupa ya buk harus paham tadi pengertian , gejala dan resiko yang terjadi pada ibu
jika ibuk kemabli cemas
Pasien : tetapi kadang-kadang rasa cemas tersebut muncul lagi buk?
Perawat :OOWW gitu ya buk coba ibuk lakukan cara itu dulu buk supaya kecemasan ibuk
mulai berkurang dan jangan lupa ibuk lakukan latihan itu pada saat ibuk mulai
merasa cemas lagi
Pasien : baik buk
Perawat :dan jangan lupa masukan kejadwal nya ya buk,besok saya akan pergi kesini lagi
untuk mengajarkan ibu relaksasi 5 jari
Pasien : baik buk
Perawat : jam berapa ibuk bisa buk dan dimana tematnya?
Pasien : jam 8 aja dan tempatnya ruangan ini

SP 3 RELAKSASI HIPNOTIS 5 JARI


Orientasi
Perawat :pagi ibuk
Pasein : pagi
Perawat :“Bagaimana perasaan ibu pagi ini? Apakah ibu masih gelisah , tidak bisa tidur,
cemas?

Pasien : masih buk, saya susah tidur buk

21
Perawat :Apakah yang kemaren saya ajarkan sudah di praktekkan dalam jadwal harian
ibu? Nah kalau sudah coba di praktikkan kembali ya.”

Pasien : ansietas/kecemasan adalah kondisi yang memperburukan keadaan


seseorang.gejalnya bisa gelisah dan pusing ,dan perasaan tidak tenang,pada ibu
hamil dapat dapat berisiko pada kehamilanya dan dilanjutkan dengateknik nafas
dalam dengan cara pertama duduk terlebih dahulu lalu tarik nafas dan berlahan-
lahan setelah itu tahan nafas selama 2 detik lalu dalam hitungan tiga setelah itu
hembuskan udara melalui mulut dengan meniup udaraperlahan-lahan
Perawat : Bagus sekali buk ,ibuk sudah hebat .Baiklah bu, bagaimana kalau sekarang kita
berbincang-bincang tentang perasaan yang ibu rasakan? Dan saya akan
mengajarkan ibu teknik relaksasi hipnotis 5 jari untuk menghilangkan rasa gelisah
ibu. Kita akan berbincang-bincang selama 30 menit. Kita akan lakukan disini saja
ya bu.”
Pasien : ya buk
Perawat :Tujuan perbincangan kita hari ini adalah agar ibu mengetahui cara untuk
menghilangkan rasa gelisah ibu dengan teknik relaksasi hipnotis 5 jari dan ibu
dapat mempraktekkan ketika rasa gelisah ibu datang kembali.”
Pasien :baiklah buk saya mau melakukan itu buk suapa saya bisa menghilangkan rasa
cemas dan gelisah ini buk

Kerja:
Perawat :“Tadi ibu katakan, ibu merasa gelisah, tidak bisa tidur, coba ibu ceritakan lebih
lanjut tentang perasaan ibu, kenapa ibu tidak bisa tidur, apa yang ibu pikirkan?
Pasien :jadi gini buk yang saya pikirkan itu hanya kehamilan saya aja buk, nanti takunya
suami saya pergi buk karna dia nggak dapat keturunan buk,sehingga saya menjadi
takut dan cemas buk dan saya juga memikirkan kesehatan saya dan kehamilan
saya supaya lancar
Perawat :Oh, jadi itu penyebabnya ibuk menjadi gelisah ,cemas dan tidka bisa tidur?
Pasien : iy buk
Perawat :sekarang saya akan mengajarkan ibu teknik relaksasi degan cara hipnotis 5 jari.
Kita mulai ya bu. Ibu pejamkan mata ibu, nah sekarang sentuh jari telunjuk ibu

22
dengan jempol ibu, sekarang bayangkan pada saat ibu sedang bahagia. Sekarang
sentuh jari tengah ibu, bayangkan saat ibu bersama orang yang ibu sayangi/ cintai,
sekarang sentuh jari manis ibu, bayangkan ketika ibu di puji oleh seseorang, dan
sekarang sentuh jari kelingking ibu, bayangkan tempat yang paling indah yang
pernah di kunjungi. Ibu, coba ulangi lagi cara teknik hipnotis 5 jari yang sudah
kita pelajari tadi.
Pasien :Pertamapejamkan mata ibu, lalu sentuh jari telunjuk dengan jempol , sekarang
bayangkan pada saat saya sedang bahagia. Sekarang sentuh jari tengah ,
bayangkan saat ibu bersama orang yang ibu sayangi/ cintai, sekarang sentuh jari
manis saya , bayangkan ketika saya di puji oleh seseorang, dan sekarang sentuh
jari kelingking saya , bayangkan tempat yang paling indah yang pernah di
kunjungi
Perawat :Wah bagus sekali, mari kita masukkan dalam jadwal harian ibu. Jadi, setiap ibu
merasa cemas, ibu bisa langsung praktikkan cara ini, dan bisa melakukannya lagi
sesuai jadwal yang telah kita buat.”
Terminasi
Perawat :“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang bincang tentang masalah yang
ibu rasakan dan latihan mempaktekkan teknik relaksasi hipnotis 5 jari?”

Pasien : Sudah mulai mendingan buk

Perawat :“Nah, coba ibu praktikkan kembali apa yang telah saya ajarkan tadi. Bagus,
ternyata ibu masih ingat apa yang telah saya ajarkan.”

Pasien :Pertamapejamkan mata ibu, lalu sentuh jari telunjuk dengan jempol , sekarang
bayangkan pada saat saya sedang bahagia. Sekarang sentuh jari tengah ,
bayangkan saat ibu bersama orang yang ibu sayangi/ cintai, sekarang sentuh jari
manis saya , bayangkan ketika saya di puji oleh seseorang, dan sekarang sentuh
jari kelingking saya , bayangkan tempat yang paling indah yang pernah di
kunjungi

Perawat :Saya harap apa yang tadi saya ajarkan kepada ibu, ibu dapat mempraktekkan
kembali dan jangan lupa untuk memasukannya dalam jadwal kegiatan harian

23
yaitu sekitar 2 kali dalam sehari ya bu.” dan jangan lupa ibuk selalu ingat dengan
pengertian ,penyebeb ,resiko dan latiha nafas dalam y buk

Pasien : y buk saya akan melakukannya sesuai jadwalnya buk supaya saya bisa tidur
dengan nyeyak,tidak gelisah lagi, dan tidak cemas lagi

Perawat :“Ibu sudah tidak terasa sudah 30 menit kita berbincang-bincang. Latihan
relaksasi ini adalah cara ke-3 yang bisa digunakan untuk mengatasi kecemasan
atau ketegangan ibu, masih ada cara ke-4 yaitu dengan melakukan pendekatan
spiritual, bagaimana kalau kita latihan cara yang ke 4 ini besok pagi, jam berapa
bu?

Pasien :jam 10 pagi aja

Perawat : dimanana tempatnya buk

Pasien :ditempat tidur aja

Perawat :Masih ada yang mau ditanyakan atau tidak bu?

Pasien : Tidak buk

Perawat :Baiklah kalau tidak ada saya pamit dulu. Terimakasih atas waktunya.”

SP 4 MENGAKRKAN KLIEN MELAKUKN PENDEKTAN SPIRITUAL

Orientasi

Perawat :Ass...ibu selamat pagi


Pasien : wss pagi sus,
Perawat : bagaimana ibu perasaannya hari ini ?
Pasien : almdllh buk , hari ini saya lumayan tenang , setelah buk ajarkan kepada
sayateknik relaksasi nafas dalam dan teknik relaksasi 5 jari walaupun ada sedikit
kecemasan
Perawat : emmmm ,., begitu ya bu ,.,, , ibu katakan masih ada kecemasan , oya ibu
bagaimana dengan ibadah ibu ?
Pasien : ibadah saya sering bolong –bolong buk

24
Perawat :baiklah buk saya akan mengajarkan ibuk untuk selalu dekat kepada allah . jam
berapa ibuk bisa dan dimana tempatnya
Pasien : jam 9 dan diruangan ini saja
Kerja

Perawat : kan ibu ada merasa cemas sedikit kan buk ,coba ibu selalu dekat dengan allah
dan juga berfokus untuk beribadah dan jangan meikirkan dunia saja .tapi apa ibu
fokus saat beribadah ?
Pasien : masih terpikiran sih buk , ketika saya beribadah ,
Perawat : nah , seharusnya ketika ibu beribdah ibu harus fokus dengan ibadh ibu , nah bila
tidak pasti ibu akan selalu cemas! Mendekatkan diri kepada tuhan , dan berdo’a
meminta kepada tuhan , agar nak ibu baik2 saja di sana, insya allah ibu psti tdk
akan cemas lagi,coba ibuk ulangi lagi
Pasien : iya buk saya akan mencoba untuk berfokus untuk beribadah dan mendekatkan
kan diri kepada tuhan dan berdoa kepada tuhan agar saya dan janin saya menjadi
aman-aman saja
Perawat : aamin,iya buk
Terminasi

Perawat : bagaimana perasaan ibu setelah saya memberi pengertian tentang berfokus pada
saat sholat?

Perawat :saya sudah mengerti buk

Perawat : coba ibuk sebutkan bagaiman caranya

Pasien :untuk berfokus untuk beribadah dan mendekatkan kan diri kepada tuhan dan
berdoa kepada tuhan agar saya dan janin saya menjadi aman-aman saja
Perawat : bagus sekali ya buk , ibuk sudah mengerti sekarangan jangan lupa masukan
kejadwal harian ibuk dan jangan lupa ibuk lakukan dan pahami
pengetian,penyebab, resiko, dan latihan nafas dalam teknik relaksasi
Pasien : y buk ,terimaksih y buk udah sabar mengajarkan ini semua
Perawat : Baik buk sama-sama buk ,waasalmualaikum

25
DAFTAR PUSTAKA

Chapman,Vicky.2006.Asuhan Kebidanan Persalinan & Kelahiran.Jakarta:EGC

Prawirohardjo, S. (2008). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan


Neonatal.Jakarta : YBP

http://apriza44.blogspot.com/2016/11/makalah-askep-preeklamsia-dan-eklampsia.html

26

Anda mungkin juga menyukai