Perubahan Atas Qanun Kabupaten Aceh Utara Nomor 8 Tahun 2013 Tentang Pengelolaan Barang Milik Pemerintah
Perubahan Atas Qanun Kabupaten Aceh Utara Nomor 8 Tahun 2013 Tentang Pengelolaan Barang Milik Pemerintah
PROVINSI ACEH
QANUN KABUPATEN ACEH UTARA
NOMOR 2 TAHUN 2016
TENTANG
PERUBAHAN ATAS QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 8 TAHUN
2013 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK PEMERINTAH
KABUPATEN ACEH UTARA
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG
ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA
BUPATI ACEH UTARA,
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : QANUN KABUPATEN ACEH UTARA TENTANG PERUBAHAN
ATAS QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 8 TAHUN
2013 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK PEMERINTAH
KABUPATEN ACEH UTARA.
Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Qanun Kabupaten Aceh Utara Nomor
8 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Barang Milik Pemerintah
Kabupaten Aceh Utara (Lembaran Kabupaten Aceh Utara Nomor
Tahun 2014 Nomor 3, Tambahan Lembaran Kabupaten Aceh
Utara Nomor 202 ), diubah sebagai berikut :
Pasal 1
Dalam Qanun ini yang dimaksud dengan :
1. Kabupaten adalah Kabupaten Aceh Utara.
2. Qanun adalah Peraturan Perundang-undangan sejenis
Peraturan Daerah yang mengatur penyelenggaraan
Pemerintahan dan kehidupan masyarakat Kabupaten
Aceh Utara.
2. Diantara ayat (2) dan ayat (3) disisipkan 1 (satu) ayat yakni
ayat (2a) sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 5
(1) Klasifikasi barang dibagi dalam 2 (dua) kelompok yaitu :
a. barang tidak bergerak; dan
b. barang bergerak.
(2) Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,
meliputi :
a. tanah; dan
b. gedung/bangunan;
(2a) Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
meliputi:
a. Kendaraan bermotor;dan
b. Mobiler.
(3) Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat
(3) adalah semua barang yang dapat dipindah tangankan.
Pasal 11A
Pengelola bersama dengan pengguna membahas usul
Rencana kebutuhan Barang Milik Kabupaten atau Rencana
Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Kabupaten masing-
masing SKPK dengan memperhatikan data barang pada
pengguna dan/atau pengelola untuk ditetapkan sebagai
Rencana Kebutuhan Barang Milik Pemerintah Kabupaten
dan Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik
Pemerintah Kabupaten.
Pasal 11B
Pasal 11C
Pembantu Pengelola sesuai dengan tugas dan fungsinya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11B dapat membentuk
tim penyusun sebagai dasar dalam penyusunan Rencana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten.
Pasal 16B
(1) Pengguna membuat laporan hasil pengadaan barang/jasa
Pemerintah Kabupaten kepada Bupati melalui pengelola.
(2) Laporan hasil pengadaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), dilengkapi dengan dokumen pengadaan
barang/jasa.
Pasal 35A
(1) Pemanfaatan Barang Milik Pemerintah Kabupaten
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat 5 huruf (a)
baik barang bergerak maupun tidak bergerak yang
belum dimanfaatkan oleh Pemerintah Kabupaten, dapat
disewakan kepada pihak ketiga sepanjang
menguntungkan Pemerintah Kabupaten dengan
ketentuan :
a. tidak merubah status kepemilikan barang Milik
Pemerintah Kabupaten.
b. dilaksanakan oleh pengelola setelah mendapat
persetujuan Bupati.
c. sebagian tanah dan/atau bangunan, selain tanah
dan/atau bangunan yang masih dipergunakan oleh
pengguna, dilaksanakan oleh pengguna setelah
mendapat persetujuan dari pengelola.
d. Jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun dan dapat
diperpanjang.
(2) Ketentuan mengenai tata cara Penyewaan diatur lebih
lanjut dengan Peraturan Bupati.
Pasal 35B
Pasal 35C
(1) Pemanfaatan Barang Milik Pemerintah Kabupaten
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat 5 huruf c,
dilaksanakan dengan:
a. mengoptimalkan daya guna dan hasil guna Barang
Milik Pemerintah Kabupaten;
Pasal 35D
(1) Pemanfaatan Barang Milik Pemerintah Kabupaten
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (5) huruf d
dilaksanakan bila pemerintah kabupaten:
a. memerlukan bangunan dan fasilitas bagi
penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten untuk
kepentingan pelayanan umum.
b. tidak tersedia dana APBK;
c. dilaksanakan melalui tender/lelang;
d. Jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) tahun;
e. Dilarang menjaminkan, menggadaikan atau
memindahtangankan;
f. Dilaksanakan oleh pengelola setelah mendapat
persetujuan Bupati dan DPRK;
(2) Ketentuan mengenai tata cara Bangun Guna Serah dan
Bangun Serah Guna diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Bupati
Pasal 35E
Pemanfaatan Barang Milik Pemerintah Kabupaten
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat 5 huruf e
dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 37
Pasal 42
13. Ketentuan Pasal 45 ayat (3) diubah, ayat (4) dihapus dan
ditambah 1 (satu) ayat yakni ayat 5 sehingga berbunyi
sebagai berikut:
Pasal 45
Pasal 48
Pasal 50
Pasal 51A
Pemindahtanganan Barang Milik Pemerintah Kabupaten
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 untuk:
a. tanah dan/atau bangunan; atau
b. selain tanah dan/atau bangunan yang bernilai lebih dari
Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) dilakukan
setelah mendapat persetujuan DPRK.
Pasal 51B
Pasal 51D
Ketentuan lebihlanjut tentang Tatacara penjualan dan atau
pemindahtangan, pengalihan status dan pengalihan hak atas
rumah sebagaimana dimaksud pada dalam Pasal 51C diatur
lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.
Pasal 55
Pasal 55B
Pasal 55D
(1) Hasil penjualan Kendaraan Perorangan Dinas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55C harus dibayar
sekaligus.
(2) Hasil penjualan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disetor ke Kas Daerah.
(3) Penyetoran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling
lama 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal berlakunya
surat persetujuan penjualan.
Pasal 56A
(1) Yang dapat membeli kendaraan operasional dinas dan
kendaraan operasional khusus/lapangan yaitu:
a. Pimpinan Dewan Perwkilan Rakyat Kabupaten Aceh
Utara; dan
b. Pegawai ASN;
(2) Yang dapat membeli kendaraan operasional dinas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a telah
mempunyai masa bakti 5 (lima) tahun.
(3) Yang dapat membeli kendaraan operasional dinas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, telah
mempunyai masa kerja 10 Tahun atau lebih dengan
prioritas:
a. Pejabat/pegawai negeri yang akan memasuki masa
pensiun;
b. Pejabat/pegawai pemegang kendaraan;dan
c. Pejabat/pegawai yang lebih senior;
(4) Pimpinan dewan dan pejabat/pegawai dapat membeli
kembali kendaraan operasional dinas dan kendaraan
dinas operasional khusus/lapangan dalam tenggang
waktu 10 tahun sejak pembelian yang pertama.
(5) Pembelian kendaraan dinas sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), sampai dengan ayat (4) dilakukan secara lelang
terbatas.
Pasal 72
(1) Hibah dapat berupa:
a. tanah dan/atau bangunan; dan
b. selain tanah dan/atau bangunan;
(2) hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
dilakukan oleh Bupati setelah mendapat persetujuan
DPRK.
(3) Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan
huruf b yang dari awal pengadaannya direncanakan
untuk dihibahkan tidak memerlukan persetujuan DPRK.
(4) Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b yang
bernilai sampai dengan Rp. 5.000.000.000,- (lima Milyar
rupiah) dilaksanakan oleh pengelola setelah mendapat
persetujuan Bupati.
(5) Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b yang
bernilai diatas Rp. 5.000.000.000,- (lima Milyar rupiah)
ditetapkan oleh Bupati setelah mendapat persetujuan
DPRK.
Pasal 82
(1) Pengelolaan barang khususnya yang terkait dengan
pemindahtanganan dan pemanfaatan yang sudah
berjalan dan/atau sedang dalam proses pelaksanaan
sebelum Qanun ini ditetapkan tetap dinyatakan berlaku.
(2) Ketentuan pelaksanaan qanun ini sudah harus selesai
paling lama 6 (enam) bulan sejak diundangkan.
Ditetapkan di Lhokseumawe
pada tanggal 24 Maret 2016 M
15 Jumadil Akhir 1437 H
H. MUHAMMAD THAIB
Diundangkan di Lhokseumawe
pada tanggal 24 Maret 2016 M
15 Jumadil Akhir 1437 H
SEKRETARIS DAERAH
ISA ANSHARI
Paraf Koordinasi
Kepala DPKKD
Kepala Bagian Hukum
I. UMUM
Pasal I
Angka 1
Pasal 1
Cukup jelas
Angka 2
Pasal 5
Cukup Jelas
Pasal 16B
Cukup Jelas
Angka 7
Pasal 29
Cukup Jelas
Angka 8
Pasal 35
Cukup Jelas
Pasal 35A
Cukup Jelas
Pasal 35B
Cukup Jelas
Pasal 35C
Cukup Jelas
Pasal 35D
Cukup Jelas
Pasal 35E
Cukup Jelas
Angka 9
Pasal 37
Cukup Jelas
Angka 10
Cukup Jelas
Angka 11
Pasal 42
Cukup Jelas
Angka 12
Pasal 45
Cukup Jelas
Angka 13
Pasal 46
Cukup Jelas
Angka 14
Pasal 48
Cukup Jelas
Angka 15
Pasal 50
Cukup Jelas
Angka 16
Pasal 51