Naskah Publikasi - AJIK
Naskah Publikasi - AJIK
ABSTRAK
Latar Belakang : Kadar glukosa darah (KGD) adalah istilah yang
mengacu kepada kadar glukosa dalam darah yang konsentrasinya diatur
ketat oleh tubuh. Umumnya tingkat glukosa dalam darah bertahan pada
batas-batas 4-8 mmol/L/hari (70-150 mg/dl), kadar ini meningkat setelah
makan dan biasanya berada pada level terendah di pagi hari sebelum orang-
orang mengkonsumsi makanan. Mean arterial pressure (MAP) adalah
tekanan arteri rata-rata selama satu siklus denyutan jantung yang didapatkan
dari pengukuran tekanan darah systole dan tekanan darah diastole. Niai
normal dari MAP adalah berkisar antara 70-100 mmHg. Dengan semakin
kental zat cair yang melewati pembuluh, karena daya adhesi kecil maka
semakin besar gesekan terhadap dinding pembuluh dan sebagai
konsekwensinya, diperoleh tahanan semakin besar. Tujuan dari penelitian ini
untuk mengetahui tentang hubungan kadar glukosa darah dan mean arterial
preassure pada pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Islam Sultan Agung.
Metode : Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan penelitian Analitic Observational dengan pendekatan Cross
Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien rawat inap
yang telah melakukan uji kadar glukosa darah di bangsal penyakit dalam di
Rumah Sakit Islam Sultan Agung. Cara pengambilan sempel dilakukan
secara Purposive Sampling yang diambil secara random dengan aplikasi
komputer. Analisis data dilakukan dengan menggunakan program Statistic
Package for Social Science (SPSS) versi 17
1
Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan
antara kadar gula darah dengan mean arterial preassure dengan nilai p<0,05
yaitu nilai p= 0,000. Nilai korelasi Pearson sebesar 0,730 menunjukkan
hubungan positif dengan tingkat keeratan hubungan tergolong kuat (r = 0,600
– 0,799) artinya peningkatan KGD menyebabkan tingginya MAP, atau
penurunan KGD berkontribusi terhadap penurunan MAP
Kesimpulan : Disimpulkan bahwa terdapat keeratan hubungan kadar
glukosa darah dengan mean arterial pressure tergolong kuat dengan rata-rata
kadar gula darah pasien 272,02 ± 65,93 mg/dl dan rata-rata MAP 97,56 ± 3,84
mmHg.
ABSTRACT
Background: Blood glucose is a term that refers to glucose levels in
the blood whose concentration is tightly regulated by the body. Glucose which
is flowed through the blood is the main source of energy for body cells.
Generally the level of glucose in the blood stays at the limits of 4-8 mmol / L /
day (70-150 mg / dl), this level rises after eating and is usually at its lowest
level in the morning before people consume food. Mean arterial pressure
(MAP) is the average arterial pressure during one heartbeat cycle obtained
from systole blood pressure and diastole blood pressure measurements.
Normal values of MAP are in the range of 70-100 mmHg. With the thicker
liquid passing through the vessels, because of the small adhesion power, the
greater the friction against the vessel wall and as a consequence, the greater
resistance is obtained. The purpose of this study was to find out the
relationship between blood glucose levels and mean arterial preassure in
hospitalized patients at Sultan Agung Islamic Hospital.
Methods: This type of research used in this study is the Analytic
Observational research with a cross sectional approach. The population in this
study were all inpatients who had tested blood glucose levels in the internal
medicine ward at Sultan Agung Islamic Hospital. The sampling method is
done by Purposive Sampling which is taken randomly using a computer
application. Data analysis was performed using the Statistical Package for
Social Science (SPSS) version 17 program
Results : The results of this study indicate that there is a relationship
between blood sugar levels with mean arterial preassure in inpatients at
Sultan Agung Islamic Hospital Semarang with a p value <0.05, ie a value of p
= 0,000. Pearson correlation value of 0.730 shows a positive relationship with
the level of closeness of a relatively strong relationship (r = 0,600 - 0,799)
meaning that an increase in KGD causes a high MAP, or a decrease in KGD
contributes to a decrease in MAP
Conclusion: It was concluded that there was a close relationship
between blood glucose level and mean arterial pressure which was classified
as strong with an average blood glucose level of patients 272.02 ± 65.93 mg
/ dl and an average MAP of 97.56 ± 3.84 mmHg.
2
Keywords: Blood Glucose Levels, Blood Sugar Levels, Mean Arterial
Pressure (MAP)
PENDAHULUAN
dalam darah yang konsentrasinya diatur ketat oleh tubuh. Glukosa yang
dialirkan melalui darah adalah sumber utama energi untuk sel- sel tubuh.
mmol/L/hari (70-150 mg/dl), kadar ini meningkat setelah makan dan biasanya
pengukuran tekanan darah systole dan tekanan darah diastole (Potter &
mellitus (DM) dengan hipertensi (Silih, 2012). Akan tetapi belum ada yang
dari total 108 subjek penelitian. Dari 54 subjek yang tidak menderita DM,
3
adalah sebesar 31,7%. Prevalensi hipertensi di Indonesia yang didapat
didiagnosis tenaga kesehatan atau sedang minum obat sebesar 9,5 persen.
Jadi, ada 0,1 persen yang minum obat sendiri (RISKESDA, 2013). Menurut
Dinkes Kota Semarang (2018), pada tahun 2018 tercatat sebanyak 161.283
kasus hipertensi, 4183 kasus diabetes tergantung insulin, dan 47248 kasus
satu penyebab utama penyakit ginjal dan kebutaan pada usia di bawah 65
tahun, dan juga amputasi. Selain itu, diabetes juga menjadi penyebab
kematian. Dampak lain dari diabetes adalah mengurangi usia harapan hidup
sebesar 5-10 tahun. Usia harapan hidup penderita DM tipe 2 yang mengidap
1,7 kali lebih besar dibandingkan dengan subjek yang tidak menderita DM.
Berdasarkan penelitian Fitrah (2017) di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam
4
sistolik pada pasien diabetes mellitus tipe 2, dan juga tidak terdapat hubungan
dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini meneliti kadar gula darah
peneltian tentang hubungan kadar glukosa darah dan mean arterial preassure
HASIL
arterial pressure (MAP) ini telah dilakukan pada pasien rawat inap laki-laki
umur 35-50 tahun di RSI Sultan Agung Semarang periode Juli 2018 – Juli
penelitian ini. Penelitian ini telah mendapat persetujuan dari Komisi Etika
Deskripsi hasil pencatatan nilai KGD dan MAP ditunjukkan pada tabel
berikut:
5
Kadar glukosa darah pasien dalam penelitian ini berkisar antara 165 –
395 mg/dl dengan nilai median 269 mg/dl dan nilai rerata sebesar 272,02 ±
65,93 mg/dl. Nilai MAP pasien berkisar antara 90,0 – 105,0 mmHg dengan
nilai median 96,7 mmHg dan nilai rerata sebesar 97,56 ± 3,84 mmHg. Rata-
rata umur pasien yang menjadi sampel penelitian ini yaitu 44,60 ± 4,25 tahun.
diperoleh distribusi data KGD dan MAP yang normal (p>0,05) (Tabel 4.3).
Tabel 4.3 Hasil analisis normalitas sebaran data nilai KGD dan MAP
dianalisis dengan uji korelasi Pearson, dengan hasil ditunjukkan pada tabel
berikut:
Nilai p Nilai r
Uji Pearson 0,000 0,730
darah dan mean arterial pressure, hipotesis penelitian ini diterima. Nilai
6
PEMBAHASAN
kadar gula darah dengan mean arterial preassure pada pasien rawat inap di
Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang dengan nilai p<0,05 yaitu nilai p=
Semarang dalam penelitian ini berkisar antara 165 – 395 mg/dl dengan rata-
rata 272,02 ± 65,93 mg/dl, dimana semua pasien rawat inap ini termasuk
dianggap sebagai normal jika glukosa darah puasa adalah < 100 mg/dl
sedangkan untuk glukosa plasma 2 jam < 140 mg/dl. Menurut American
jam puasa > 126 mg/dl). Nilai mean arterial pressure (MAP) pasien berkisar
antara 90 – 105 dengan rata-rata 97,56 ± 3,84 mmHg. Kisaran MAP pada
7
bahwa terdapat hubungan antara kadar gula darah dengan hipertensi pada
Setiyorini dkk. (2018) bahwa hubungan kadar glukosa darah dan tekanan
darah pada lansia diabetes mellitus tipe 2 di RSUD Mardi Waluyo Blitar
karena perbedaan umur sampel (penelitian ini dilakukan pada kelompok umur
35-55 tahun) penelitian sebelumnya dilakukan pada lansia, selain itu semua
sampel dalam penelitian ini juga memiliki kadar glukosa darah di atas normal,
tekanan darah sistolik dan diastolik, tetapi pada perempuan kadar glukosa
daripada laki-laki. Alasan lain adalah kadar estrogen pada laki-laki yang lebih
rendah menghasilkan resistensi insulin yang lebih tinggi atau dapat dikatakan
bahwa kadar glukosa darah yang sama antara laki-laki dan perempuan dapat
8
Glukosa darah adalah istilah yang mengacu kepada kadar glukosa
Dengan semakin kental zat cair yang melewati pembuluh, karena daya adhesi
kecil maka semakinn besar gesekan terhadap dinding pembuluh dan sebagai
Penelitian ini juga memiliki beberapa kendala. antara lain dimana data
kadar glukosa darah dan tekanan darah yang diperoleh tidak berasal dari hasil
kadar glukosa darah dan MAP, mengingat kontrol kadar glukosa darah yang
rekam medis, tidak memiliki factor lain seperti factor stress, aktivitas fisik,
KESIMPULAN
preassure pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Semarang.
SARAN
Saran untuk peneliti lain yang berminat melakukan penelitian lebih lanjut
dapat menganalisis faktor-faktor lain yang mempengaruhi MAP seperti factor stress,
9
DAFTAR PUSTAKA
Fitrah, Amirul. 2017. Hubungan Gula Darah dengan Tekanan Darah pada
Pasien Diabetes Melitus Tipe-2 di Rumah Sakit Umum Pusat Haji
Adam Malik Tahun 2016. Medan (ID) : Universitas Sumatera Utara.
Guyton, A. C., Hall, J. E., 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12.
Jakarta : EGC, 1022
Junqueira L.C., J.Carneiro, R.O. Kelley. 2016. Histologi Dasar. Edisi ke-14.
Tambayang J., penerjemah. Terjemahan dari Basic Histology. EGC.
Jakarta.
Kemenkes RI. 2019. Hari Diabetes Sedunia : Cegah, Cegah, dan Cegah.
Jakarta : Pusdatin Kemenkes RI.
10
Kozier. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan
Praktik. Jakarta. EGC
Miller, C., 2010. Factors Affecting Blood Pressure and Heart Rate. Available
from: http://www.livestrong.com/article/196479-factors-affecting-
bloodpressure-heart-rate/ [Accessed 5 May 2012].
11
Schteingart, D. E., 2016. Pankreas: Metabolisme Glukosa dan Diabetes
Melitus dalam Pathophysiology: Clinical Concepts of Disease
Process Volume 2 (6thed.). Pendit, B. U., 2006 (Alih Bahasa), EGC,
Jakarta. 63:1259-1274.
Sugondo, S., 2009. Obesitas. In: Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B., Alwi, I.,
Simadibrata, M., Setiasti, S., editors. Buku Ilmu Penyakit Dalam Jilid
3. 5th ed. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia pp 1973.
12