Anda di halaman 1dari 57

FORENSIK 2011

1
Gambaran OSCE COMPRE 2005-2006-2007-2008

2005

 Membuat Visum et Repertum kasus Luka Robek (di kepala, karena bacokan)

2006

 Pendapat 1:

Membuat Visum et Repertum Luka Tembus

 Pendapat 2:

Membuat Visum et Repertum Luka Sayat (Luka Memar)


Intinya Visum orang hidup
2007

 Teori dipelajari
 Membuat Visum et Repertum
 Keracunan
 Kasus Tenggelam
 Kasus Pemerkosaan

2008

 Membuat Visum et Repertum kasus Luka Robek (di kepala, karena bacokan)

2
VISUM et REPERTUM

DEFINISI
Laporan tertulis yang dibuat oleh dokter berdasarkan sumpah jabatan, mengenai apa
yang dilihat/diperiksa berdasarkan keilmuannya, atas permintaan tertulis dari pihak yang
berwajib, untuk kepentingan peradilan.
Visum et Repertum terdiri kata Visa (melihat), et (dan), kata reperta (melaporkan),
sehingga secara harfiah Visum et Repertum adalah apa yang dilihat dan apa yang dilaporkan.
Terminologi menurut dr.Sofwan Dahlan, Sp.F(K), pengertian Visum et Repertum adalah
keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter (dalam kapasitas ahli) atas permintaan dari
penegak hukum yang berwenang tentang apa yang dilihat dan yang ditemukan pada objek yang
diperiksanya dengan mengingat sumpah atau janji ketika menerima jabatan, untuk kepentingan
peradilan.

DASAR HUKUM

Beberapa pasal dalam KUHAP yang menjadi acuan formal adalah :


Pasal 133 KUHAP menyebutkan :
1) Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka,
keracunan ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana,
ia berwenang mengajukan permintaan keterangan ahli pada ahli kedokteran kehakiman
atau dokter dan ahli lainnya.
2) Permintaan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dilakukan secara tertulis, yang
dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan
mayat dan atau pemeriksaan bedah mayat.
3) Mayat yang dikirim kepada ahli kedoteran kehakiman atau dokter pada rumah sakit
harus diperlakukan secara baik dengan penuh penghormatan terhadap mayat tersebut
dan diberi label yang memuat idenntitas mayat, dilak dengan diberi cap jabatan yang
diletakan pada ibu jari kaki atau pada bagian lain badan mayat.

Pasal 134 KUHAP menyebutkan :


1) Dalam hal sangat diperlukan dimana untuk keperluan pembuktian bedah mayat tidak
mungkin lagi dihindari, penyidik wajib memberitahukan terlebih dahulu kepada
keluarga korban.
2) Dalam hal keluarga keberatan, penyidik wajib menerangkan dengan sejelas-jelasnya
tentang maksud dan tujuan perlu dilakukanya pembedahan tersebut.
3) Apabila dalam waktu dua hari tidak ada tanggapan apapun dari keluarga atau pihak
yang perlu diberitahu tidak dketemukan, penyidik segera melaksanakan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 133 ayat (3).
Pasal 135 KUHAP menyebutkan :
Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan perlu melakukan penggalian mayat,
dilaksanakan menurut ketentuan Pasal 133 ayat (2) dan Pasal 134 ayat (1).
Pasal 136 KUHAP menyebutkan :
Semua biaya yang dikeluarkan untuk kepentingan pemeriksaan ditanggung oleh negara.
Pasal 179 KUHAP menyebutkan :
1) Setiap orang yang diminta pendapatnya sebagai ahli kedokteran kehakiman atau dokter
ahli lainnya wajib memberikan keterangan ahli demi keadilan.
Pasal 184 KUHAP menyebutkan :
1) Alat-alat bukti yang sah ada lima macam yaitu :
 Keterangan saksi
 Keterangan ahli
 Surat
 Petunjuk

3
 Keterangan terdakwa
Pasal 186 KUHAP menyebutkan :
Keterangan ahli ialah apa yang seorang ahli nyatakan di sidang pengadilan.
Pasal 187 KUHAP menyebutkan :
Surat keterangan dari seseorang ahli yang memuat pendapat berdasarkan keahliannya
mengenai suatu hal atau suatu keadaan yang diminta secara resmi padanya.

JENIS-JENIS VISUM ET REPERTUM


1. V et R orang hidup :
a) V et R perkosaan atau kejahatan susila lainnya
b) V et R psikiatri
c) V et R luka : seketika (definitif), sementara, lanjutan
d) V et R racun
2. V et R orang mati
3. V et R benda dari tubuh manusia

Penjelasan
1. V et R seksual
2. V et R psikiatri
3. V et R perlukaan dan keracunan
Kelalaian yang terjadi akibat luka secara yuridis dapat ditentukan berat
ringannya berdasarkan pengaruhnya terhadap : kesehatan jasmani, kesehatan rohani,
kelangsungan janin di dalam kandungannya, estetika jasmani, pekerjaan jabatan atau
perkerjaan mata pencaharian, fungsi indra.
Kualifikasi luka dalam KUHAP terdiri dari :
a) Luka Ringan (pasal 352 KUHAP) adalah luka yang tidak menimbulkan penyakit atau
halangan dalam menjalankan pekerjaan jabatan atau mata pencahariannya.
Contoh kesimpulan V et R : pada dahi orang tersebut ditemukan memar akibat
kekerasan dengan benda tumpul yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan
menjalankan pekerjaan mata pencahariannya sebagai pegawai negeri (pegawai
swasta, petani, pedagang, tukang becak)
b) Luka Sedang (pasal 351(1) dan pasal 353 (1)) adalah luka yang mengakibatkan
penyakit atau halangan dalam menjalankan pekerjaan jabatan atau mata
pencahariannya untuk sementara waktu (harus dinyatakan berapa hari/bulan)
Contoh kesimpulan V et R : ditemukan luka robek pada pelipis sebelah kanan yang
disebabkan oleh kekerasan dengan benda tumpul. Akibatnya korban tidak dapat
menjalankan pekerjaan mata pencahariannya sebagai sopir selama 7 hari.
Pada orang tersebut ditemukan luka tusuk dibahu kiri disebabkan oleh kekerasan
dengan benda tajam. Akibatnya korban menderitaa penyakit tetanus selama 1
bulan.
c) Luka berat (pasal 90, 354 (1) dan 355 (1)) terdiri dari :
• Luka atau penyakit yang tidak dapat diharapkan sembuh dengan sempurna.
Contoh kesimpulan V et R : pada orang tersebut ditemukan luka robek pada
kornea (selaput bening mata) kiri akibat kekerasan dengan benda tajam. Luka
tersebut tidak dapat sembuh sempurna (fungsinya tidak dapat pulih kembali).
• Luka yang dapat mendatangkan bahaya maut.
Contoh kesimpulan V et R : pada perut sebelah kiri ditemukan luka tusuk
menembus limpa dan mengakibatkan perdarahan banyak (500 cc) di rongga
perut. Keadaan tersebut dapat mendatangkan bahaya maut.
• Luka yang dapat menimbulkan rintangan tetap dalam menjalankan pekerjaan
jabatan atau mata pencahariannya.
Contoh kesimpulan V et R : pada wajah orang tersebut ditemukan lima buah
luka iris akibat kekerasan dengan benda tajam sehingga menimbulkan jaringan

4
parut. Akibatnya ia mendapatan rintangan tetap dalam menjalankan pekerjaan
mata pencahariannya sebagai peragawati.
• Kehilangan salah satu panca indera.
Contoh kesimpulan V et R : pada kedua mata orang tersebut ditemukan luka
robek akibat kekerasan dengan benda tumpul sehingga mengakibatkan
kehilangan indera penglihatannya (buta kedua matanya).
• Cacat besar atau kudung
Contoh kesimpulan V et R : pada orang tersebut ditemukan luka-luka pada
tungkai bawah sebelah kiri akibat kekerasan dengan benda tumpul sehingga
harus diamputasi (dipotong). Akibatnya ia mengalami kudung.
• Lumpuh
Contoh kesimpulan V et R : pada orang tersebut ditemukan patah tulang
punggung akibat kekerasan dengan benda tumpul. Akibatnya ia mengalami
kelumpouhan pada kedua kakinya.
• Gangguan daya pikir lebih dari 4 minggu lamanya atau lebih.
Contoh kesimpulan V et R : pada orang tersebut ditemukan lima buah memar
pada kepalanya akibat kekerasan dengan benda tumpul. Akibatnya ia
mengalami gangguan daya pikir selama 38 hari.
• Keguguran atau matinya janin dalam kandungan.
Contoh kesimpulan V et R : pada orang tersebut ditemukan luka memar pada
perutnya akibat kekerasan dengan benda tumpul sehingga bayi yang
dikandunganya meninggal dunia.

Seringkali pada pemeriksaan pertama kali, dokter tidak dapat menetukan


apakah suatu luka yang diperiksanya luka sedang atau berat karena belum selesainya
pengobatan dan perawatan. Sehingga saat penyidik membutuhkan V et R , dokter dapat
memberikan V et R sementara yang tidak berisikan kesimpulan derajat luka.

4. V et R jenazah
5. V et R benda dari tubuh manusia

Jenis V et R
• V et R orang hidup (perkosaan, psikiatri, luka, racun)
• V et R orang mati
• V et R benda dari tubuh manusia

Bagian-bagian
1. Projustitia (sudut kiri atas)
2. Pendahuluan
3. Pemberitaan
4. Kesimpulan
5. Penutup

Pendahuluan
a) Identitas
a. Peminta
b. Dokter yg melekukan pemeriksaan
c. Objek yang diperiksa
b) Alasan dimintakan VeR
c) Kapan dilakukan pemeriksaan
d) Dimana Dilakukan pemeriksaan  Boleh menggunakan simbol dan angka

5
Contoh Pendahuluan
VISUM ET REPERTUM
NO. POL : R/ / VRH / I / 2010/ DOKPOL
Atas permintaan tertulis dari Kepolisian Sektor Sidodadi melalui suratnya tanggal 7
Januari 2010 Nomor Polisi: R/01/I/2010/Reskrim yang ditanda tangani oleh Muh Wahadi, Nrp
65090107, pangkat Aiptu dan diterima tanggal 7 Januari 2010 jam 15.30 WIB, maka dengan ini
saya, Dr. Iman Suseno Bayuadi yang bekerja di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang,
menerangkan bahwa pada tanggal 7 Januari 2010, Jam 15.30 WIB, di Rumah Sakit
Bhayangkara telah memeriksa, yang berdasarkan surat permintaan tersebut di atas dan telah
dibenarkan oleh yang bersangkutan bernama nama NN. MIRNA ZAKIA BINTI SUMIRAN, tempat
lahir Semarang tanggal 6 juni 1999, jenis kelamin perempuan, pekerjaan pelajar, alamat Jl. Unta
Raya No.24 Kel. Pandeanlamper Kec. Gayamsari Kota Semarang atau Jl. Bintoro Kecil II No.24
Rt.02 Rw.08 Kel. Pandeanlamper Kec. Gayamsari Semarang.
Berdasarkan surat permintaan itu, orang tersebut diduga telah mengalami peristiwa
penganiayaan.

Pemberitaan
• Bagian terpenting dan paling objektif
• Berisi deskripsi keadaan tubuh manusia (hidup/mati) seperti yg terlihat pd saat itu
• Tidak boleh menyangkut hal yg telah lampau
• Dapat disertakan pemeriksaan laboratorium
• Hindarkkan istilah medis
• Semua ditulis menggunakan kata-kata (huruf)

Bagian Pemberitaan (V et R hidup)


A. Fakta Pemeriksaan Pertama Kali
1. Keadaan Umum (vital sign)
2. Kelainan Fisik DESKRIPSI LUKA
B. Fakta Yang Dialami Selama Perawatan
1. Fakta berupa akibat (timbulnya penyakit, perbaikan pada luka)
2. Fakta berupa tindakan medik (operasi, amputasi)
C. Fakta Dari Pemeriksaan Terakhir
1. Fakta yg berkaitan dgn kondisi jasmani (sembuh sempurna, sembuh dg
cacat, sembuh dengan kehilangan slh satu panca indera)
2. Fakta yg berkaitan dgn pekerjaannya (tidak menimbulkan halangan,
menimbulkan halangan pekerjaan selama....,menimbulkan halangan
selamanya)

Bagian Pemberitaan V et R Jenazah


A. Fakta yg berkaitan dengan identitas jenazah
B. Fakta yg berkaitan dengan waktu kematian
C. Fakta dari pemeriksaan tubuh dari luar
1. Permukaan kulit tubuh DESKRIPSI LUKA
2. Bagian tubuh tertentu
3. Tulang-tulang
D. Fakta dari pemeriksaan tubuh bagian dalam
E. Fakta dari pemeriksaan penunjang
F. Fakta yg dpt memberi petunjuk identitas pelaku

Deskripsi Luka
1. Jumlah luka  satu, dua, tiga, dst
2. Lokasi luka (berdasar regio anatomi/garis koordinat/bagian2 tertentu dari tubuh)
 di perut kanan atas, di dada kanan atas, di paha kiri, dsb
3. Bentuk luka (sebelum dan sesudah dirapatkan)

6
 teratur/tidak teratur, celah/bulat, bentuk sebelum dan sesudah dirapatkan
4. Ukuran luka (sebelum dan sesudah dirapatkan)
 panjang, lebar, dalam, diameter ukuran sebelum dan sesudah dirapatkan
5. Sifat luka

Keterangan Luka Tajam Luka Tumpul

Bentuk Luka Teratur Tidak teratur


(garis batas) Garis Batas Luka

Tepi Luka Rata Tidak rata

Jembatan Jaringan Tidak Ada Ada

Folikel Rambut Ya Tidak Daerah di dalam


terpotong garis batas luka

Dasar Luka Garis/ titik Tidak teratur

Sekitar Luka Bersih Ada lecet,


memar, Daerah di luar
bekuan darah
garis batas luka

Penampang Luka

Keterangan:
1. Sekitar Luka
2. Tepi Luka
3. Dasar Luka
4. Panjang Luka
5. Sudut Luka
6. Jembatan Jaringan

7
Warna luka
 Merah luka baru
 Merah kehijauansekitar 5 hari
 Merah kehitaman sekitar 7 hari

Contoh Deskripsi Luka (luka tumpul)


Terdapat dua buah luka memar koma memar pertama terletak di kelopak mata kanan
bawah bentuk memanjang tidak teratur berukuran panjang tiga sentimeter dengan warna
merah kebiruan garis batas tidak tegas koma daerah di dalam garis tidak bengkak dan tidak
ditemukan kelainan di sekitar luka koma memar kedua terletak di kelopak mata kiri atas dan
bawah dengan bentuk tidak teratur berukuran diameter lima sentimeter dengan garis batas
memar tidak tegas koma daerah dalam garis batas luka terlihat bengkak dengan warna merah
yang terdiri dari kulit yang masih utuh dan disekitar memar tidak ditemukan kelainan titik

Contoh Deskripsi (jejas jerat)


Ditemukan satu jejas di leher sebelah atas setinggi lima sentimeter di bawah dagu koma
atu sentimeter di bawah liang telinga serta setinggi batas rambut pada batas rambut berupa
jejas yang melingkari leher secara penuh dengan panjang dua puluh lima sentimeter
membentuk sudut tiga puluh derajat dengan warna merah garis batas luka teratur dasar jejas
berupa kulit perabaan halus dan di sekitar garis batas luka terlihat sedikit memar titik

Kesimpulan
ISI :
1. Identifikasi
2. Jenis luka
3. Jenis benda penyebab luka atau kekerasan
4. Mekanisme luka/kematian
5. Apa akibatnya/derajat luka
Gunakan bahasa sesuai dengan istilah hukum.
Merupakan hasil intepretasi dokter yg dpt dipertanggungjawabkan secara ilmiah dari fakta yg
ditemukan.

Contoh Kesimpulan V et R hidup (luka memar)


Telah diperiksa seorang laki laki dewasa umur tiga puluh tahun koma ditemukan dua
buah luka memar akibat persentuhan dengan benda tumpul yang menimbulkan halangan
melakukan pekerjaan selama satu minggu sebagai pegawai negeri titik

Kesimpulan V et R kematian
Terdapat Tambahan Isi, meliputi:
 Identifikasi (bagi korban yg belum jelas)
 Perkiraan saat kematian dlm bentuk range waktu
 Pendapat tentang cara kematian
 Hal2 yg berguna untuk rekontruksi kejadian

Contoh kesimpulan V et R kematian


Telah diperiksa jenazah seorang laki laki dewasa umur tiga puluh tahun dengan panjang
badan seratus enam puluh sentimeter berat badan lima puluh kilogram dan keadaan gizi cukup
koma perkiraan waktu kematian adalah dua belas jam pada pemeriksaan luar dan dalam
ditemukan tanda tanda mati lemas dan tanda jejas jerat....(deskripsi luka) koma sebab kematian
mati lemas karena gantung diri titik

Penutup
• Pernyataan dibuat berdasarkan sumpah jabatan

8
• Dibubuhi tanda tangan dokter pembuat V et R

Contoh Penutup
Demikianlah keterangan tertulis ini saya buat dengan sesungguhnya dengan mengingat sumpah
pada waktu menerima jabatan sebagai dokter

TAMBAHAN
Tanatologi adalah cabang ilmu kedokteran forensik yang mempelajari kematian dan perbuatan
yang terjadi setelah kematian serta faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut.

Istilah-istilah dalam Tanatologi


 Mati somatis (mati klinis) : terhentinya fungsi susunan saraf pusat, kardiovaskular, dan
system pernapasan yang menetap
 Mati suri : terhentinya ketiga system kehidupan tersebut yang ditentukan dengan alat
kedokteran sederhana, tetapi dengan alat kedokteran canggih masih berfungsi
 Mati seluler (mati molekuler) : kematian sel yang terjadi beberapa saat setelah
mati somatic
 Mati serebral : kerusakan kedua hemisfer otak yang irreversible, kecuali batang otak
dan serebelum, sedangkan kedua system kehidupan lainnya masih berfungsi
dengan/tanpa bantuan alat
 Mati otak (mati batang otak) : kerusakan seluruh isi neuronal intracranial yang
irreversible, termasuk batang otak dan serebelum

Kematian adalah suatu proses yang dapat dikenal secara klinis pada seseorang berupa tanda
kematian yaitu perubahan yang terjadi pada tubuh mayat, yang dapat terjadi dini dan lanjut

Tanda-tanda kematian

A. Dini

1. Pernapasan terhenti, penilaian >10 menit (inspeksi, palpasi, auskultasi)


2. Terhentinya sirkulasi, penilaian 15 menit, nadi karotis tidak teraba
3. Kulit pucat, dapat juga terjadi pada spasme agonal
4. Tonus otot menghilang dan relaksasi
5. Pembuluh darah retina bersegmentasi beberapa menit pasca kematian
6. Pengeringan kornea yang menimbulkan kekeruahn dalam 10 menit (hilang dengan
penyiraman air)

B. Lanjut

1. Penurunan suhu mayat (algor mortis)


Penurunan suhu mayat akan terus terjadi hingga suhu mayat sama dengan suhu
lingkungan. Pengukuran suhu mayat dilakukan dengan cara memasukkak termometer ke
dalam rektum. Termometer dimasukkan ke dalam rektum sedalam 10cm selama 3 menit.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan penurunan suhu mayat:
a. Faktor lingkungan
b. Suhu tubuh sebelum kematian
c. Keadaan fisik tubuh serta pakaian yang menutupi
Secara kasar dapat dikatakan bahwa rata-rata penurunan suhu pada jam-jam
pertama adalah sebesar 2oC, dan 1oC setelahnya sampai tercapai keseimbangan antara suhu
tubuh dengan lingkungannya.

9
2. Lebam mayat (livor mortis)
Terjadi sebagai akibat pengumpulan darah dalam pembuluh-pembuluh darah kecil,
kapiler, dan venule, pada bagian tubuh yang terendah (disebabkan adanya gaya gravitasi).
Lebam mayat akan terlihat sebagai daerah berwarna merah-ungu (livide) pada kulit.
Seiring berjalannya waktu, lebam mayat akan tampak semakin meluas. Pengumpulan darah
terjadi secara pasif, maka tempat-tempat di mana terdapat tekanan, yang menyebabkan
tertekannya pula pembuluh-pembuluh darah, maka di daerah itu tidak akan dijumpai
adanya lebam mayat.
Lebam mayat akan mulai tampak 30 menit setelah kematian somatis dan intensitas
maksimal akan dicapai dalam 8-12 jam post mortal. Dengan demikian, penekanan pada
daerah lebam mayat yang dilakukan setelah 8-12 jam tidak akan membuat lebam mayat
menghilang. Hal ini dikarenakan telah terjadi perembesan darah ke dalam jaringan di
sekitar pembuluh darah akibat rusaknya pembuluh darah tersebut.
Berbagai warna lebam mayat:
a. Normal  merah-kebiruan
b. Keracunan gas karbon monoksida  merah bata (cherry red)
c. Keracunan sianida  merah terang
d. Keracunan zat yg dpt menimbulkan methemoglobin  coklat kebiruan
e. Keracunan Potassium Chlorate berwarna coklat dan pada kematian karena
asfiksia berwarna lebih gelap.
f. Tenggelam / berada pada suhu lingkungan rendah  merah terang

3. Kaku mayat (rigor mortis)


Kaku mayat adalah kekakuan yang terjadi pada otot yang kadang-kadang disertai
dengan pemendekkan serabut otot, yang terjadi setelah periode pelemasan/relaksasi
primer.
Kaku mayat terjadi akibat proses biokimiawi, yaitu pemecahan ATP menjadi ADP.
Selama masih ada P yang berenersi tinggi dari pemecahan glikogen otot maka glikogen
masih dapat diresintese menjadi ATP kembali. Jika persediaan glikogen otot habis maka
resintese tidak terjadi sehingga terjadi penumpukan ADP yang akan menyebabkan otot
menjadi kaku.
Berdasarkan teori tersebut maka kaku mayat akan terjadi lebih awal pada otot-otot
kecil, karena pada otot-otot kecil persediaan glikogen sedikit. Otot-otot yang kecil itu
antara lain otot-otot yang terdapat pada muka (misal otot palpebra, otot rahang dsb).
Sesudah itu kaku mayat terjadi pada leher, ekstremitas atas, dada, perut, dan terakhir
ekstremitas bawah.
Lebih kurang 6 jam setelah mati kaku mayat akan mulai terlihat, dan 6 jam
kemudian seluruh tubuh akan menjadi kaku. Kekakuan itu akan berlangsung selama 36-48
jam. Sesudah itu, tubuh mayat akan mengalami relaksasi kembali sebagai akibat dari proses
degenerasi dan pembusukan. Relaksasi yang terjadi sesudah mayat mengalami kaku mayat
disebut relaksasi sekunder.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kaku mayat :
A. Persediaan glikogen
Pada mayat dari orang yang sebelum meninggalnya banyak makan makanan yang
mengandung karbohidrat maka kaku mayat akan timbul lebih lambat. Pada mayat dengan
gizi buruk, kaku mayat akan timbul lebih cepat.
B. Kegiatan otot
Pada orang yang melakukan aktivitas berlebihan sebelum kematiannya, kaku mayatnya
akan terjadi lebih cepat.
C. Suhu lingkungan
Pada suhu lingkungan yang tinggi kaku mayat terjadi lebih cepat dan berlangsung lebih
singkat, sedang pada suhu rendah akan terjadi lebih lambat dan berlangsung lebih lama.

10
Pada suhu -10oC kaku mayat tidak terjadi, sedang kekakuan yang terlihat disebabkan oleh
karena adanya freezing atau cold stiffening.
D. Umur
Pada anak-anak timbulnya kaku mayat lebih cepat daripada orang dewasa.

4. Cadaveric spasm, heat stiffening, cold stiffening


Cadaveric spasm adalah kekakuan mayat yang terjadi segera setelah kematian
somatis dan tanpa melalui relaksasi primer. Cadaveric spasm dapat terjadi pada korban
yang mengalami ketegangan jiwa, kepanikan atau menderita nyeri yang hebat menjelang
kematiannya.
Heat stiffening adalah kekakuan yang terjadi akibat suhu tinggi, misalnya pada
kasus kebakaran. Pada korban yang mati terbakar akan terjadi kekakuan yang mebyerupai
sikap seorang petinju.
Cold stiffening adalah kekakuan yang terjadi akibat suhu rendah, dapat terjadi bila
tubuh korban diletakkan dalam freezer atau bila suhu lingkungan sangat rendah. Keadaan
ini akan menyebabkan cairan tubuh terutama di dalam sendi akan membeku. Bila kita coba
melawan kekakuan tersebut, maka akan terdengar derik yang disebabkan pecahnya cairan
yang membeku tadi.

5. Cutis anserina
Kaku mayat yang terjadi pada otot-otot erector pili, yaitu otot yang terdapat pada
akar rambut, sehingga akan memberikan gambaran seperti kulit yang berbintil-bintil.
Gambaran ini juga sering ditemukan pada korban tenggelam.

6. Pembusukan
Pembusukan adalah suatu keadaan di mana bahan-bahan organik tubuh mengalami
dekomposisi baik yang disebabkan oleh karena adanya aktivitas bakteri, mapun karena
autolisis.
Setelah terjadi kematian, bakteri normal di dalam tubuh segera melakukan invasi ke
dalam jaringan. Oleh karena itu, bila seseorang mati karena penyakit infeksi maka
pembusukannya akan berlangsung lebih cepat.
Autolisis adalah perlunakan dan pencairan jaringan tubuh yang terjadi dalam
kondisi steril, tanpa pengaruh bakteri. Hal ini dikarenakan adanya aktivitas enzim yang
menyebabkan sel mengalami autolisis. Autolisis dapat dihambat dengan cara meletakkan
jaringan tersebut di dalam tempat yang bersuhu sangat rendah.
Pada suhu lingkungan di atas 20oC (misal daerah tropis), maka pembusukan akan
dapat dilihat dalam waktu 24 jam. Bila suhu lingkungan sesuai dengan suhu optimal bagi
pertumbuhan bakteri, maka pembusukan akan cepat terjadi.
Tanda awal pembusukan akan tampak sebagai pewarnaan kehijauan pada daerah
perut kanan bawah, di mana usus besar di daerah tersebut banyak mengandung cairan dan
bakteri. Pewarnaan akan menyebar ke seluruh perut dan kemudian ke daerah dada, pada
saat ini dapat tercium bau pembusukan.
Pada akhir minggu pertama tubuh akan seluruhnya berwarna kehijauan dan di sana
sini akan tampak warna merah-ungu. Gambaran vena akan jelas terlihat di daerah bahu,
dada bagian atas, perut bagian bawah, dan pada daerah lipat paha. Jika proses pembusukan
cepat, vena yang berbentuk seperti jaring-jaring tersebut akan terlihat dalam waktu 24 jam
saja.
Kulit ari akan mudah terkelupas bila tergeser atau tertekan. Pada minggu kedua
akan terbentuk gelembung-gelembung pembusukan yang merupakan kelanjutan dari
perubahan kulit ari di atas. Gelembung tersebut berisi cairan merah kehitaman yang
berbau busuk; yang bila dipecahkan akan tampak kulit pada dasar gelembung tersebut licin
dan berwarna merah jambu.
Pembentukan gas dalam tubuh akan terbentuk pada awal minggu kedua.
Pembentukan gas dimulai di lambung dan usus sehingga perut akan tampak membesar dan

11
dindingnya tegang. Penekanan pada perut yang menggelembung tersebut akan
menyebabkan keluarnya cairan merah kehitaman dari mulut dan hidung, sebagian berasal
dari saluran pernapasan dan sebagian dari lambung. Gelembung pembusukan akan tampak
jelas pada daerah testis dan kelenjar mammae.
Setelah tiga atau empat minggu rambut akan mudah dicabut, kuku mudah terlepas,
wajah menggelembung, mata tertutup erat karena adanya penggembungan pada kelopak
mata, bibir menggembung dan mencucur, lidah menggembung dan terjulur keluar. Lalat
sering meletakkan telurnya pada lubang-lubang tubuh, sehingga sering terlihat larva pada
daerah mata, hidung, dan mulut.
Kelenjar prostat dan rahim paling lama mengalami pembusukan, sehingga pada
keadaan pembusukan lanjut, kedua organ tersebut dapat dipakai sebagai petunjuk untuk
menentukan jenis kelamin mayat. Keadaan mayat setelah berada selama 1 minggu di udara
terbuka sama dengan 2 minggu di dalam air sama dengan 8 minggu di dalam kuburan.

7. Adipocere
Suatu keadaan di mana tubuh mayat mengalami hidrolisis dan hidrogenisasi pada
jaringan lemaknya. Hidrolisis ini terjadi karena terbentuknya lesitinase, enzim yang
dihasilkan oleh Clostridium welchii, yang berpengaruh terhadap jaringan lemak. Enzim ini
mengakibatkan terbentuknya asam lemak bebas, pH tubuh menjadi rendah dan ini akan
menghambat bakteri untuk melakukan pembusukan. Tubuh yang mengalami adipocere
akan tampak putih kelabu, perabaan licin dengan bau khas (campuran bau tanah, keju,
amoniak, manis, dan tengik)
Adipocere dapat terbentuk dalam beberapa minggu hingga bulan post mortem.
Keuntungan adanya adipocere adalah tubuh korban akan mudah dikenali dan tetap
bertahan untuk waktu yang sangat lama sekali, sampai ratusan tahun.

8. Mummifikasi
Akan terjadi bila keadaan lingkungan dapat menyebabkan pengeringan dengan
cepat sehingga dapat menghentikan proses pembusukan. Jaringan akan menjadi gelap,
keras, dan kering. Pengeringan akan menyusutkan alat-alat dalam tubuh sehingga tubuh
akan menjadi lebih kecil dan ringan.

9. Perubahan pada mata


Pengeringan kornea akan menyebabkan kekeruhan pada mata. Kekeruhan ini akan
tampak 10-20 jam setelah kematian bila kelopak mata dibiarkan terbuka. Tetap terbukanya
kelopak mata juga dapat menyebabkan perubahan pada sklera yang disebut TACHES
NOIRES SCLEROTIQUES. Sklera akan tampak sebagai daerah segitiga berwarna coklat
dengan alas pada tepi kornea dan puncaknya menghadap ke sudut mata sebelah dalam.
Kekeruhan pada mata setelah 10-12 jam tidak dapat dihilangkan dengan air,
berbeda dengan kekeruhan yang terjadi beberapa menit setelah kematian. Tekanan
intraokuler akan menurun.

10. Perubahan biokimiawi


Akan terjadi perubahan kadar gula darah dan ureum. Gula darah akan terakumulasi
di vena cava inferior dan akan berdifusi ke dalam jantung kanan. Hal ini disebabkan oleh
adanya pemecahan glikogen hati setelah kematian. Tingginya kadar gula darah di vena cava
inferior dan jantung kanan menyebabkan pemeriksaan hiperglikemia tidak dapat dilakukan
dari kedua jaringan tersebut. Pemeriksaan darah diambil dari ekstremitas. Peningkatan
kadar gula darah tidak hanya terjadi pada hiperglikemia tapi juga didapatkan pada keadaan
hipoksia, keracunan karbon monoksida dan efek utama dari trauma.
Kadar ureum darah akan meningkat sebagai akibat dari proteolisis, tetapi
peningkatannya tidak akan melebihi 100 mg/dl dalam waktu 48 jam pertama. Bila kadar
ureum melebihi 100 mg/dl maka kematian disebabkan oleh azotemia. Peningkatan kadar

12
ureum lebih dari 350 mg/dl dan kadar kreatinin leboh dari 10 mg/dl, merupakan indikasi
adanya kegalan ginjal yang disertai uremia.

PERKIRAAN SAAT KEMATIAN


Selain perubahan diatas, perubahan lain yang dapat digunakan adalah :

1. Perubahan pada mata.


Kekeruhan yang menetap kira-kira 6 jam pascamati, 10-12jam pascamati kekeruhan
terjadi baik pada mata yang ditutup/tidak. Setelah mati tekanan bola mata menurun.
Hingga 30 menit pascamati tampak kekeruhan macula dan memucatnya diskus optic.
Selama 2 jam pertama pascamati retina pucat, daerah sekitar diskus dan sekitar macula
menjadi kuning. Saat itu pola vascular koroid berupa bercak-bercak berlatar merah
dengan pola segmentasi yang jelas, setelah 3 jam pascamati menjadi kabur dan setelah 5
jam menjadi homogeny pucat. Setelah 6 jam pascamati batas diksus kabur dan hanya
pembuluh besar yang bersegmentasi yang terlihat dengan latar belakang kuning-kelabu.
Dalam 12 jam pasca mati pada diskus hanya dikenali dengan adanya konvergensi
beberapa segmen pembuluh darah yang tersisa. Setelah 15 jam hanya macula saja yang
tampak, berwarna coklat gelap.

2. Perubahan pada lambung.


Kecepatan pengosongan lambung bervariasi. Adanya makanan tertentu dapat
menyimpulkan korban memakan makanan tersebut beberapa jam sebelum mati.

3. Perubahan rambut.
Berpegangan bahwa kecepatan tumbuh rambut rata-rata 0.4 mm/hari. Untuk
mengetahui pertambahan panjang rambut, kumis dan jenggot dari saat kematian

4. Pertumbuhan kuku.
Sebagaimana diatas, pertumbuhan kuku sekitar 0,1mm/hari

5. Perubahan dalam cairan serebrospinal.


Kadar nitrogen asam amino <14mg%, kadar nitrogen non protein <80mg%, kadar
keratin <5mg% dan kadar keratin <10mg%

6. Cairan vitreus.
Peningkatan kalum bermakna (24-100 jam pascamati)

7. Perubahan kadar semua komponen darah

8. Reaksi supravital.
Merupakan reaksi jaringan tubuh sesaat pascamati klinis yang masih sama seperti
reaksi jaringan tubuh pada seseorang yang hidup.

PETUNJUK MEMBUAT DESKRIPSI LUKA


Perlu dijelaskan bahwa deskripsi luka harus seobjektif mungkin, meliputi:

1. Jumlah luka
2. Lokasi luka ,meliputi:
a. Lokasi berdasarkan regio anatomiknya.
b. Lokasi berdasarkan garis koordinat atau berdasarkan bagian-bagian tertentu dari
tubuh.
3. Bentuk luka, meliputi:
a. Bentuk sebelum dirapatkan.
b. Bentuk sesudah dirapatkan.

13
4. Ukuran luka, meliputi:
a. Ukuran sebelum dirapatkan.
b. Ukuran sesudah dirapatkan.
5. Sifat-sifat luka, yaitu:
a. Garis batas luka, meliputi:
- Bentuk (teratur atau tidak teratur).
- Tepi (rata atau tidak).
- Sudut luka (ada atau tidak,jumlahnya berapa dan bentuknya runcing atau tidak).
b. Daerah di dalam garis batas luka, meliputi:
- Tebing luka (rata atau tidak serta terdiri dari jaringan apa saja).
- Antara kedua tebing ada jembatan jaringan atau tidak.
- Dasar luka (terdiri atas jaringan apa, warnanya, perabaannya, ada apa
diatasnya.)
c. Daerah di sekitar garis batas luka, meliputi:
- Memar (ada atau tidak)
- Tatoase (ada atau tidak).
- Jelaga (ada atau tidak).
- Bekuan darah (ada atau tidak).
- Lain-lain ada atau tidak.

Karena diskripsi luka bersifat obyektif maka tidak boleh dikemukakan hal-hal yang
bersifat interpretatif. Jika misalnya ditemukan luka tusuk atau luka tembak maka kata-kata luka
tusuk atau luka tembak tidak boleh diutarakan. Pembuat Visum et Repertum cukup menyatakan
“ditemkan luka” dan kemudian diceritakan tentang jumlah, lokasi, bentuk, ukuran, dan sifatnya.

CONTOH DISKRIPSI DARI MACAM-MACAM LUKA

1. LUKA IRIS
Pada pemeriksaan ditemukan luka.
Jumlahnya : Satu buah
Lokasinya : Di perut kanan atas, ujung pertama 10 sentmeter sebelah kanan garis
tengah tubuh dan 5 sentimeter di atas garis mendatar yang melewati
pusat sedang ujung kedua 15 sentimeter terdiri dari garis tengah tubuh
dan 4 sentimeter di atas garis mendatar yang melewati pusat.
Bentuknya : Sebelum dirapatkan terbuka dan setelah dirapatkan membentuk garis
lurus (atau sedikit lengkung) yang arahnya miring.
Ukurannya : Sebelum dirapatkan panjang 5 sentimeter, lebar 2 sentimeter, dan
dalamnya 1 sentimeter. Setelah dirapatkan panjang luka menjadi 5,3
sentimeter.
Sifatnya : Garis batas luka teratur, tepi rata dan kedua sudutnya runcing.
Tebing luka rata dan terdiri atas jaringan kulit, jaringan ikat, lemak
serta otot. Jembatan jaringan tidak ada. Dasar luka terdiri atas jaringan
otot. Daerah di sekitar garis batas luka tidak didapati memar.

Contoh Gambar Luka Iris :

14
2. LUKA TUSUK
Pada pemeriksaan ditemukan luka.
Jumlahnya : Satu buah.
Letaknya : Di dada bagian kanan atas, 10 sentimeter sebelah kanan garis tengah
tubuh dan 7 sentimeter di atas garis mendatar yang melewati puting
susu.
Bentuknya : Berupa luka tembus sebelum ditautkan berbentuk celah dan setelah
ditautkan rapat membentuk garis lurus yang arahnya mendatar.
Ukurannya : Sebelum dirapatkan panjangnya 2,5 sentimeter, lebar 0,6 sentimeter
dan dalamnya belum dapat ditentukan pada pemeriksaan luar sebab
luka menembus dinding dada. Setelah dirapatkan panjangnya menjadi
2,7 sentimeter.
Sifatnya : Garis batas luka teratur dan simetris, tepinya rata serta kedua
sudutnya runcing.
Tebing luka rata terdiri atas kulit, jaringan ikat, jaringan lemak, dan
otot. Tidak ditemukan adanya jembatan jaringan dan dasar luka tidak
terlihat pada pemeriksaan luar.
Di sekitar garis batas luka tidak ada memar.

Contoh Gambar Luka Tusuk :

3. LUKA BACOK
Pada pemeriksaan ditemukan luka.
Jumlahnya : Satu buah.
Lokasinya : Di paha kiri, ujung pertama pada sisi luar setinggi 15 sentimeter dari
lutut, sedang ujung kedua pada sisi depan setinggi 20 sentimeter dari
lutut.
Bentuknya : Sebelum ditautkan menganga dan setelah ditautkan rapat membentuk
garis lurus yang arahnya miring.
Ukurannya : Sebelum dirapatkan panjang 13 sentimeter, lebarnya 6 sentimeter dan
dalamnya 7 sentimeter. Setelah dirapatkan panjangnya menjadi 15
sentimeter. Luka pada tulang paha panjangnya 3 sentimeter, lebarnya 1
sentimeter dan dalamnya 2 sentimeter.
Sifatnya : Garis batas luka teratur serta simetris.
Tebing luka terdiri atas jaringan kulit, jaringan ikat, lemak, otot dan
tulang. Tidak ditemukan jembatan jaringan dasar luka adalah tulang
paha.
Daerah disekitar garis batas luka tidak terlihat memar (atau terdapat
memar jika senjatanya tidak begitu tajam).

15
Contoh Gambar Luka Bacok :

4. LUKA AKIBAT PERSENTUHAN BENDA TUMPUL


Pada pemeriksaan ditemukan luka.
Jumlahnya : Satu buah
Lokasinya : Di dahi bagian kanan, 3 sentimeter sebelah kanan dari garis tengah
tubuh dan 4 sentimeter di atas garis mendatar yang melewati kedua
matanya.
Bentuknya : Berupa luka terbuka, tak teratur dan jika ditautkan tidak rapat.
Ukurannya : 3 sentimeter, lebar 2 sentimeter dan dalamnya 0,6 sentimeter.
Sifatnya : Garis batas luka tak teratur, terdapatnya 6 buah sudut yang terdiri
atas sudut tumpul dan runcing.
Tebing luka tak rata, terdiri atas jaringan kulit dan jaringan ikat.
Terdapat jembatan jaringan di antara kedua tebing. Dasar luka berupa
tulang dahi yang masih normal. Daerah di sekitar luka tampak bengkak
(menonjol) dan berwarna kebiruan.

Contoh Gambar Luka Akibat Pukulan Benda Tumpul :

5. LUKA ROBEK
Pada pemeriksaan ditemukan luka.
Jumlahnya : Satu buah
Lokasinya : Pada tonjolan di bawah mata kanan, 9 sentimeter sebelah kanan garis
tengah tubuh dan 2 sentimeter di bawah garis mendatar yang melewati
kedua mata.
Bentuknya : Sebelum dirapatkan erupa robekan, simetris dan setelah dirapatkan
terdapat beberapa bagian yang tidak rapat . Arah luka mendatar.
Ukurannya : Panjang 1,5 sentimeter, lebar 0,5 sentimeter dan dalamnya 0,7
sentimeter.
Sifatnya : Garis batas luka teratur tetapi tepinya tidak rata dan kedua sudutnya
tumpul.
Tebing luka tidak rata, terdiri atas jaringan kulit dan jaringan ikat.
Terdapat jembatan jaringan.
Daerah di sekitar luka terlihat memar.

16
Contoh Gambar Luka Robek :

6. LUKA TEMBAK MASUK


Pada pemeriksaan ditemukan luka.
Jumlahnya : Satu buah
Lokasinya : Di perut bagian kanan atas, 8 sentimeter di sebelah kanan dari garis
tengah tubuh dan setinggi 110 sentimeter dari tumit. (Pada luka
tembak selalu diukur setinggi berapa sentimeter dari tumit guna
kepentingan rekonstruksi).
Bentuknya : Terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian luar berupa cincin lecet dan bagian
dalamnya berupa lubang. Posisi lubang terhadap cincin lecet konsentris
(atau episentris).
Ukurannya : Diameter cincin lecet 11 milimeter dan diameter lubang 9 milimeter.
Sifatnya : Garis batas luar dari cincin lecet bentuknya teratur (bulat) serta
tepinya tak rata dan garis batas lubang bentuknya juga teratur serta
tepinya tidak rata.
Tebing luka tak rata, berbentuk silinder dan terdiri atas jaringan kulit,
jaringan ikat, otot dan tulang.
Dasar cincin lecet adalah jaringan ikat sedang dasar lubang tidak dapat
ditentukan pada pemeriksaan luar sebab menembus dinding perut.
Daerah di sekitar cincin lecet terlihat memar berwarna merah kebiruan,
jelaga dan tatoase.

Contoh Gambar Luka Tembak Masuk :

7. MEMAR (KONTUSI)
Pada pemeriksaan ditemukan memar.
Jumlahnya : Dua buah
Lokasinya : Memar pertama di sisi luar dari lengan bawah kiri, 10 sentimeter dari
garis pergelangan tangan. Memar kedua di pipi kiri, 5 sentimeter
sebelah kiri dari garis tengah tubuh dan 5 sentimeter sebelah bawah
dari garis mendatar yang melewati kedua mata.
Bentuknya : Tidak teratur

17
Ukurannya : Memar di lengan kiri 3 sentimeter kali 4 sentimeter dan memar di pipi
3 sentimeter kali 3 sentimeter.
Sifatnya : Garis batas memar tidak begitu tegas dan bentuknya tidak teratur.
Daerah di dalam garis batas luka terlihat sedikit menonjol (bengkak),
terdiri atas kulit yang masih utuh. Disekitar memar tidak ditemukan
kelainan.
Contoh Gambar Luka Memar :

8. LUKA LECET
Pada pemeriksaan ditemukan luka.
Jumlahnya : Satu buah
Lokasinya : Di perut dan dada dengan batas teratas 24 sentimeter sebelah atas dari
garis mendatar yang melewati pusat dan batas terbawah 7 sentimeter
sebelah bawah dari garis tersebut, sedang batas paling kiri 16 sentimeter
sebelah kiri dari garis tengah tubuh dan batas paling kanan adalah 12
sentimeter sebelah kanan dari garis tersebut.
Bentuknya : Tidak teratur.
Ukurannya : 31 sentimeter kali 28 sentimeter.
Sifatnya : Garis batas luka tidak teratur.
Tidak terlihat adanya tebing yang jelas. Dasar luka tidak rata, terdiri
atas jaringan kulit jangat, jaringan ikat, dan beberapa tempat masih
terlihat adanya kulit ari. Permukaannya ditutupi oleh serum yang telah
mengering, warna merah kecoklatan dan perabaanya kasar.
Di sekitar luka terlihat sedikit memar.
Contoh Gambar Luka Lecet :

9. LUKA KARENA ZAT KIMIA KOROSIF ASAM KUAT


Pada pemeriksaan ditemukan luka.
Jumlahnya : Satu buah
Lokasinya : Di dada sebelah kanan dengan batas teratas 8 sentimeter sebelah atas
dari garis mendatar yang melewati kedua puting susu dan batas
terbawah 7 sentimeter sebelah bawah dari garis tersebut, sedang batas
paling kiri 2 sentimeter sebelah kanan dari garis tengah tubuh dan
batas paling kanan adalah 16 sentimeter sebelah kanan dari garis
tersebut.
Bentuknya : Tidak teratur.
Ukurannya : Panjang 15 sentimeter, lebarnya 14 sentimeter, dalamnya luka 4
milimeter.

18
Sifatnya : Garis batas luka tidak teratur.
Tebing luka tidak terlihat jelas. Dasar luka berwarna cokelat kehitaman
perabaan keras dan kasar. Disekitar luka terlihat kemerahan.

10. LUKA KARENA ZAT KIMIA KOROSIF BASA KUAT


Pada pemeriksaan ditemukan luka.
Jumlahnya : Satu buah
Lokasinya : Di perut dengan batas teratas 14 sentimeter sebelah atas dari garis
mendatar yang melewati pusat dan batas terbawah 7 sentimeter
sebelah bawah dari garis tersebut sedang batas paling kiri 12
sentimeter sebelah kiri dari garis tengah tubuh dan batas paling kanan
adalah 16 sentimeter sebelah kanan dari garis tersebut.
Bentuknya : Tidak teratur.
Ukurannya : Panjang 28 sentimeter, lebarnya 21 sentimeter.
Sifatnya : Garis batas luka tidak teratur.
Dasar luka jaringan ikat, terlihat basah, berwarna merah kecoklatan
perabaannya lunak dan licin.

Contoh Luka Akibat Basa Kuat :

11. JEJAS JERAT


Pada pemeriksaan ditemukan jejas.
Jumlahnya : Satu buah
Lokasinya : Di leher sebelah atas, pada sisi depan setinggi 2 sentimeter di atas
jakun sedang pada sisi belakang setinggi batas rambut.
Bentuknya : Berupa jejas yang melingkari leher secara penuh.
Ukurannya : Panjang lingkaran 35 sentimeter, lebar 0,7 sentimeter dan dalamnya 0,2
sentimeter.
Sifatnya : Garis batas luka teratur, tetapi di beberapa tempat kelihatan tidak
begitu tegas.
Dasar jejas berupa kulit, warna kecoklatan, perabaan licin seperti
kertas perkamen.
Di sekitar garis batas jejas terlihat sedikit memar.

12. JEJAS GANTUNG


Pada pemeriksaan ditemukan jejas.
Jumlahnya : Satu buah
Lokasinya : Dileher sebelah atas, melingkari leher tersebut secara tidak penuh.
Pada sisi depan setinggi 2 sentimeter di atas jakun dan pada kedua sisi
samping mengarah ke atas serta berakhir di sisi belakang. Jika kedua
ujung jejas diteruskan dengan membuat garis semu maka akan bertemu
pada suatu titik yang letaknya lebih tinggi dari letak jejas sisi depan.
Bentuknya : Berupa lingkaran jejas yang tidak penuh.

19
Ukurannya : Panjang lingkaran 35 sentimeter, lebar 0,7 sentimeter dan dalamnya
0,2 sentimeter.
Sifatnya : Garis batas luka teratur, tetapi dibeberapa tempat kelihatan tidak
begitu tegas.
Dasar jejas berupa kulit, warna kecoklatan, perabaan licin seperti
kertas perkamen.
Di luar garis batas jejas terlihat sedikit memar.

13. LUKA BAKAR


Pada pemeriksaan ditemukan luka.
Jumlahnya : Dua buah.
Lokasinya : Keduanya di paha sisi depan, yang satu 10 sentimeter di atas lutut dan
lainnya 17 sentimeter di atas lutut.
Bentuknya : Yang letaknya 10 sentimeter di atas lutut berupa luka terbuka yang
bentuknya tidak teratur dan yang lainnya berupa gelembung dan tidak
teratur .
Ukurannya :Yang berupa luka terbuka panjangnya 10 sentimete, lebar 7
sentimeter, dan dalmnya 0,6 sentimeter, sedang yang berupa
gelembung ukurannya 3 x 4 x 1 sentimeter.
Sifatnya : Garis batas luka tidak teratur dan tepinya tidak teratur.
Tebing luka tak rata. Dasar luka jaringan ikat, tidak rata, terlihat basah
dan berwarna kemerahan.
Sekitarnya tampak kemerah-merahan.
Garis batas luka yang berupa gelembung tidak teratur.
Isi gelembung berupa cairan bening.
Sekitar gelembung tampak kemerah-merahan.
Contoh Gambar Luka Bakar :

20
Form. V et R Jenazah
VISUM et REPERTUM
No:...../VRJ/BLN...../TH....

Atas permintaan tertulis dari KEPOLISIAN ............................................................................. melalui


suratnya tanggal ....................................., No............................................................................., yang ditanda
tangani oleh........................................., Nrp.......................................................................,
pangkat........................................dan diterima tanggal..................................jam...................................., maka
dengan ini saya, sebagai dokter yang bekerja pada Rumah Sakit....................................................
menerangkan bahwa pada tanggal .............................................., jam......................................... telah
memeriksa jenazah, yang berdasarkan surat permintaan tersebut di atas
bernama.................................. umur....................., jenis kelamin.........................., pekerjaan sebelum
meninggal dunia......................., alamat............................................................., ditemukan di
..................................................... dan diduga meninggal dunia
karena.................................................................................................................

HASIL PEMERIKSAAN
Dari pemeriksaan luar dan dalam atas tubuh jenazah tersebut di atas ditemukan fakta-
fakta sebagai berikut:

A. FAKTA YANG BERKAITAN DENGAN IDENTITAS JENAZAH


1. Identitas umum jenazah:
a. Jenis kelamin: .............................................................................
b. Umur: ..........................................................................................
c. Panjang badan: ......................., berat badan:................................
d. Warna kulit: ......................., warna pelangi mata:.........................
e. Ciri rambut:......................................., warna:...............................
f. Golongan darah:...........................................................................
g. Keadaan gizi:................................................................................
h. Ciri lain: .......................................................................................
2. Identitas khusus jenazah:
a. Tatoase: .......................................................................................
b. Jaringan parut: .............................................................................
c. Cacat fisik: ..................................................................................
d. Pakaian: .......................................................................................
e. Perhiasan: ....................................................................................
f. Ciri-ciri lain: ................................................................................
B. FAKTA YANG BERKAITAN DENGAN WAKTU TERJADINYA KEMATIAN
1. Suhu rectal mayat: .............................................................................
2. Lebam mayat: ....................................................................................
3. Kaku mayat: ......................................................................................
4. Pembusukan: .....................................................................................
5. Lain-lain: ...........................................................................................
C. FAKTA DARI PEMERIKSAAN TUBUH BAGIAN LUAR PERMUKAAN KULIT TUBUH: (memar,
lecet, luka, eritema, vesikel, bulla, kelainan lain).
1. KEPALA: ...........................................................................................
a. Daerah berambut: .........................................................................
b. Wajah: ..........................................................................................
2. LEHER: ..............................................................................................
3. BAHU: ...............................................................................................
a. Bahu kanan: .................................................................................
b. Bahu kiri: .....................................................................................
4. DADA: ...............................................................................................

21
5. PUNGGUNG: .....................................................................................
6. PERUT: ...............................................................................................
7. BOKONG: ...........................................................................................
a. Bokong kanan: ...............................................................................
b. Bokong kiri: ...................................................................................
8. DUBUR: ...............................................................................................
a. Lingkara dubur: ..............................................................................
b. Liang dubur: ...................................................................................
9. ANGGOTA GERAK: ............................................................................
a. Anggota gerak atas: .........................................................................
- Kanan: .......................................................................................
- Kiri: ............................................................................................
b. Anggota gerak bawah: ......................................................................
- Kanan: .......................................................................................
- Kiri: .......................................................................................
BAGIAN-BAGIAN TUBUH TERTENTU:
1. Mata:
- Alis mata: .......................................................................................
- Bulu mata: .......................................................................................
- Selaput kelopak mata: .......................................................................................
- Selaput biji mata: .......................................................................................
- Selaput bening mata: .......................................................................................
- Pupil mata: .......................................................................................
- Pelangi mata: .......................................................................................
- Lain-lain: .......................................................................................
2. Hidung:
- Bentuk hidung: .......................................................................................
- Permukaan kulit hidung: .......................................................................................
- Lubang hidung: .......................................................................................
3. Telinga:
- Bentuk telinga: .......................................................................................
- Permukaan daun telinga: .......................................................................................
- Lubang telinga: .......................................................................................
4. Mulut:
- Bibir atas: .......................................................................................
- Bibir bawah: .......................................................................................
- Selaput lendir mulut: .......................................................................................
- Lidah: .......................................................................................
- Gigi geligi
Gigi rahang atas: .......................................................................................
Gigi rahang bawah: .......................................................................................
- Langit-langit mulut: .......................................................................................
- Lain-lain: .......................................................................................
5. Alat kelamin:
a. Alat kelamin laki-laki:
- Pelir: .......................................................................................
- Kantong buah pelir: .......................................................................................
- Lain-lain: .......................................................................................
b. Alat kelamin wanita:
- Bibir besar: .......................................................................................
- Bibir kecil: .......................................................................................
- Kelentit: .......................................................................................
- Dinding vagina: .......................................................................................
- Lain-lain:

22
TULANG-TULANG: (retak, patah tulang, kelainan lain)
1. Tulang tengkorak:
2. Tulang belakang:
3. Tulang-tulang dada:
4. Tulang-tulang punggung:
5. Tulang-tulang panggul:
6. Tulang anggota gerak:
D. FAKTA DARI PEMERIKSAAN TUBUH BAGIAN DALAM
1. RONGGA KEPALA:
2. LEHER BAGIAN DALAM:
3. RONGGA DADA:
4. RONGGA PERUT:
5. RONGGAL PANGGUL:
E. FAKTA DARI PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. JARINGAN/SEL:
2. DARAH:
3. MANI:
4. RAMBUT:
5. LAIN-LAIN:
F. FAKTA YANG DAPAT MEMBERI PETUNJUK IDENTITAS PELAKUNYA
1. JEJAS GIGITAN:
2. MANI:
3. DARAH:
4. JARINGAN/SEL:
5. LAIN-LAIN:

Selain fakta-fakta di atas maka guna menambah fakta-fakta yang barangkali dapat
bermanfaat bagi penyelesaian perkara, saya telah mengambil sampel dari tubuh jenazah
berupa:

1. Cairan ............................................................ sebanyak .............................................................


2. Jaringan ......................................................... sebesar ................................................................
3. Organ .................................................................. sebesar ...........................................................

Sampel tersebut telah saya serahkan kepada pihak penyidik, yang diwakili oleh
...................................., Nrp ........................................................ guna meminta pemeriksaan kepada
laboratorium lain.

KESIMPULAN
Dari fakta-fakta yang kami temukan sendiri dari pemeriksaan atas jenazah tersebut maka
kami simpulkan bahwa .......................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................................................
...........................................................................................

PENUTUP
Demikian keterangan tertulis ini saya buat dengan sesungguhnya, dengan mengingat
sumpah pada waktu menerima jabatan sebagai dokter.

Tanda Tangan,

Nama dokter pemeriksa.

23
Form. V et R Hidup
VISUM et REPERTUM
No:...../VRH/BLN...../TH....

Atas permintaan tertulis dari KEPOLISIAN ............................................................................. melalui


suratnya tanggal ....................................., No............................................................................., yang ditanda
tangani oleh........................................., Nrp.......................................................................,
pangkat........................................dan diterima tanggal..................................jam...................................., maka
dengan ini saya, sebagai dokter yang bekerja pada Rumah Sakit....................................................
menerangkan bahwa pada tanggal .............................................., jam......................................... telah
memeriksa serta merawat orang, yang berdasarkan surat tersebut di atas
bernama.................................. umur....................., jenis kelamin.........................., pekerjaan.......................,
alamat...............................................................................................................
Berdasarkan surat permintaan itu, orang tersebut diduga telah mengalami peristiwa
................. ...............................................................................................................................................................

HASIL PEMERIKSAAN
Dari pemeriksaan yang telah saya lakukan, ditemukan fakta-fakta sebagai berikut:

A. FAKTA DARI PEMERIKSAAN PERTAMA KALI


Tanggal..................................
1. KEADAAAN UMUM:
- Tingkat kesadaran:
- Denyut nadi:
- Pernapasan:
- Tekanan darah:
- Suhu badan:
2. KELAINAN-KELAINAN FISIK:
- Bagian luar tubuh: (memar, lecet, luka, kelainan lain)
- Bagian dalam tubuh:
B. FAKTA YANG DIALAMI SELAMA PERAWATAN
1. Fakta berupa akibat: (timbulnya penyakit, kondisi kritis, dll)
2. Fakta berupa tindakan medik: (operasi, amputasi, dll)
C. FAKTA DARI PEMERIKSAAN TERAKHIR
Tanggal...........................
1. Fakta yang berkaitan dengan kondisi jasmaniahnya:
- Sembuh sempurna
- Sembuh dengan cacat besar (kudung)
- Sembuh, tetapi fungsi dari organ..................... tidak dapat pulih kembali
2. Fakta yang berkaitan dengan pekerjaannya:
- Tidak menimbulkan halangan menjalankan pekerjaan mata
pencaharian/jabatnannya
- Menimbulkan hakangan menjalankan pekerjaan mata pencaharian/jabatannya
selama .........................................................................................................................................
- Menimbulkan hakangan menjalankan pekerjaan mata pencaharian/jabatnnya
selamanya.

Selain fakta-fakta di atas, guna lebih memperjelas perkara maka saya telah mengambil
sampel berupa ................................................. sebanyak ........................................... dan telah saya serahkan
kepada pihak penyidik yang diwakili oleh ................................................................................................ Nrp
......................................................... untuk dimintakan pemeriksaan kepada laboratorium lain.

KESIMPULAN

24
Dari fakta-fakta yang kami temukan sendiri dari pemeriksaan atas jenazah tersebut maka
kami simpulkan bahwa .......................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................................................
...........................................................................................

PENUTUP
Demikian keterangan tertulis ini saya buat dengan sesungguhnya, dengan mengingat
sumpah pada waktu menerima jabatan sebagai dokter.

Tanda Tangan,

Nama dokter pemeriksa.

25
Form. V et R Kejahatan Seksual
VISUM et REPERTUM
No:...../VRKS/BLN...../TH....

Atas permintaan tertulis dari KEPOLISIAN ............................................................................. melalui


suratnya tanggal ....................................., No............................................................................., yang ditanda
tangani oleh........................................., Nrp.......................................................................,
pangkat........................................dan diterima tanggal..................................jam...................................., maka
dengan ini saya, sebagai dokter yang bekerja pada Rumah Sakit....................................................
menerangkan bahwa pada tanggal .............................................., jam......................................... telah
memeriksa serta merawat orang, yang berdasarkan surat tersebut di atas dan telah dibenarkan
oleh yang bersangkutan bernama.................................. umur....................., jenis kelamin..........................,
pekerjaan......................., alamat...............................................................................................................
Berdasarkan surat permintaan itu, orang tersebut diduga telah mengalami peristiwa
................. ...............................................................................................................................................................

HASIL PEMERIKSAAN
Dari pemeriksaan yang telah saya lakukan, ditemukan fakta-fakta sebagai berikut:

A. FAKTA DARI PEMERIKSAAN PERTAMA KALI


Tanggal.............................
1. FAKTA TENTANG PAKAIANNYA
a. Jenis pakaian yang dipakai:
b. Kondisi pakaian: (kusut, kotor, bercak, robek, dll)
2. FAKTA TENTANG KEDEWASAANNYA:
a. Fakta yang dapat memberikan petunjuk mengenai umurnya:
b. Fakta tentang tingkat pertumbuhan organ seksualnya:
- Organ primer:
- Organ sekunder:
3. FAKTA TENTANG KONDISI KEJIWAANNYA: (embecil, idiot, dll)
4. KEADAAN UMUM
a. Tingkat kesadaran:
b. Denyut nadi:
c. Pernapasan:
d. Tekanan darah:
e. Suhu badan:
5. KELAINAN-KELAINAN FISIK:
- Bagian luar tubuh: (memar, lecet, luka, kelainan lain)
- Bagian dalam tubuh:
6. KELAINAN-KELAINAN PADA ORGAN SEKSUAL (memar, lecet, luka, robek, dll)
- Bibir besar:
- Bibir kecil:
- Kelentit:
- Selaput dara:
- Dinding liang senggama:
- Rambut kelamin:
B. FAKTA YANG DITEMUKAN SELAMA PERAWATAN
1. PENYAKIT YANG DITULARKAN LEWAT HUBUNGAN SEKSUAL:
2. KEHAMILAN:
3. KONDISI JIWANYA:
C. FAKTA DARI PEMERIKSAAN TERAKHIR
Tanggal................................
D. FAKTA DARI PEMERIKSAAN PENUNJANG
E. FAKTA YANG DAPAT MEMBERI PETUNJUK PELAKU PERSETUBUHAN

26
1. JEJAS GIGITAN:
2. MANI:
3. RAMBUT KEPALA:
4. RAMBUT KELAMIN:
5. DARAH:
6. LAIN-LAIN:

Selain fakta-fakta di atas, guna lebih memperjelas perkara maka saya telah mengambil
sampel berupa ................................................. sebanyak ........................................... dan telah saya serahkan
kepada pihak penyidik yang diwakili oleh ................................................................................................ Nrp
......................................................... untuk dimintakan pemeriksaan kepada laboratorium lain.

KESIMPULAN
Dari fakta-fakta yang kami temukan sendiri dari pemeriksaan atas jenazah tersebut maka
kami simpulkan bahwa .......................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................................................................
...........................................................................................

PENUTUP
Demikian keterangan tertulis ini saya buat dengan sesungguhnya, dengan mengingat
sumpah pada waktu menerima jabatan sebagai dokter.

Tanda Tangan,

Nama dokter pemeriksa.

27
Form. V et R Psikiatrik

VISUM et REPERTUM
No:...../VRP/BLN...../TH....

Atas permintaan tertulis dari KEPOLISIAN ............................................................................. melalui


suratnya tanggal ....................................., No............................................................................., yang ditanda
tangani oleh........................................., Nrp.......................................................................,
pangkat........................................dan diterima tanggal..................................jam...................................., maka
dengan ini saya, sebagai dokter yang bekerja pada Rumah Sakit....................................................
menerangkan bahwa pada tanggal .............................................., jam......................................... telah
memeriksa serta merawat orang, yang berdasarkan surat tersebut di atas
bernama.................................. umur....................., jenis kelamin.........................., pekerjaan.......................,
alamat...............................................................................................................
Berdasarkan surat permintaan itu, orang tersebut diduga menderita kelainan atau
gangguan jiwa.

HASIL PEMERIKSAAN
Dari pemeriksaan yang telah saya lakukan, ditemukan fakta-fakta sebagai berikut:

A. FAKTA YANG BERKAITAN DENGAN IDENTITAS


1. Identitas umum:
a. Jenis kelamin: .............................................................................
b. Umur: ..........................................................................................
c. Panjang badan: ......................., berat badan:................................
d. Warna kulit: ......................., warna pelangi mata:.........................
e. Ciri rambut:......................................., warna:...............................
f. Golongan darah:...........................................................................
g. Keadaan gizi:................................................................................
a. Ciri lain: .......................................................................................
2. Identitas khusus:
a. Tatoase: .......................................................................................
b. Jaringan parut: .............................................................................
c. Cacat fisik: ..................................................................................
d. Ciri-ciri lain: .................................................................................

B. FAKTA BERUPA KELAINAN-KELAINAN ORGANIK


C. FAKTA TENTANG KONDISI JIWANYA
1. Fakta dari pemeriksaan pertama kali: tanggal........................
2. Fakta kejadian selama perawatan:
3. Fakta dari pemeriksaan terakhir: tanggal................................
D. FAKTA DARI PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah:
2. Air seni:
3. Lain-lain:

KESIMPULAN
Dari fakta-fakta yang kami temukan sendiri dari pemeriksaan atas jenazah tersebut maka
kami simpulkan bahwa orang tersebut menderita ..................................................................................,
jenisnya .......................................................................................................................................... Kondisi jiwa
tersebut menyebabkan yang bersangkutan mampu/tidak mampu bertanggung jawab terhadap
perbuatannya.

28
PENUTUP
Demikian keterangan tertulis ini saya buat dengan sesungguhnya, dengan mengingat
sumpah pada waktu menerima jabatan sebagai dokter.

Tanda Tangan,

Nama dokter pemeriksa.

29
Contoh Visum Jenazah :
PRO JUSTICIA
VISUM ET REPERTUM
No: 01 / VRJ / II/ 2011

Atas permintaan tertulis dari Kepolisian Negara Republik Indonesia Daerah Jawa TengahResor
Kota Besar Semarang, melalui suratnya tanggal 4 Juni 2011, Nomor Polisi
:R/80/VER/II/2011/RESKRIM , yang ditandatangani oleh Ferdy Sandra, SH, MH, pangkatAKP,
NRP. 74120041, dan diterima tanggal 5 Juni 2011, pukul 03:20 WIB, maka dengan ini saya dr.
Aaron, sebagai dokter yang bekerja pada Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi Semarang,
menerangkan bahwa telah dilakukan pemeriksaan luar dan dalam pada tanggal 25Februari
2011 pukul 03:45 WIB di Instalasi Kedokteran Forensik dan Kamar Jenazah RumahSakit Umum
Pusat Dokter Kariyadi, atas jenazah, yang berdasarkan surat permintaan tersebutdi atas nama
Daniel, umur 24 tahun, jenis kelamin laki-laki, pekerjaan sebelum meninggaldunia Mahasiswa,
alamat Jalan Kuburan 4 no.2 RT 004 RW 002, Meruya Selatan, JakartaBarat. Jenazah tersebut
ditemukan di Jalan Melanglang Buana, Semarang, diduga meninggal dunia akibat pembunuhan.

HASIL PEMERIKSAAN
Dari pemeriksaan luar dan dalam atas tubuh jenazah tersebut diatas ditemukan fakta-
fakta sebagai berikut:
A. FAKTA YANG BERKAITAN DENGAN IDENTITAS JENAZAH :
1. Identitas Umum Jenazah :
a. Jenis kelamin : Laki-laki.
b. Umur : Kurang lebih dua puluh lima tahun
c. Berat badan : Tujuh puluh koma lima kilogram
d. Panjang badan : Seratus tujuh puluh delapan sentimeter.
e. Warna kulit : Putih
f. Ciri rambut : Warna hitam, lurus, pendek
g. Keadaan gizi : Gizi cukup, indeks masa tubuh dua puluh dua koma nol sembilan
2. Identitas Khusus Jenazah
a. Tato : Terdapat sebuah tato di lengan kanan sebelah luar, sepuluh sentimeter di
atas lipat siku dengan bentuk sebuah hati yang retak di tengah gambar hati
tersebut,ukuran panjang sepuluh sentimeter, lebar sepuluh sentimeter berwarna
merah tua.
b. Jaringan parut : Tidak ada
c. Tahi lalat : Tidak ada
d. Tanda lahir : Tidak ada
e. Cacat fisik : Tidak ada
f. Penutup jenazah : kain berwarna putih berbahan katun tanpa merk
g. Pakaian : Kemeja berwarna ungu muda dengan motif kotak-kotak merk "Polo´.Terdapat bercak
darah kecil pada bahu kiri dan kanan atas. Celana panjang bahan berwarna abu-abu,
dengan kantong empat buah di paha atas kanan dan kiri, serta dikanan dan kiri
bokong, keempat kantong tidak ada isinya. Jenazah tidak memakaicelana dalam.
h. Benda disamping jenazah :
- Terdapat seutas tali berwarna putih melingkari kepala dan dagu
- Terdapat seutas tali berwarna putih melingkari pergelangan kaki
- Terdapat seutas tali berwarna putih melingkari kedua ibu jari kaki
i. Perhiasan : terdapat sebuah jam tangan merk ³ellesse´ yang terpasang
pada pergelangan tangan kiri
B. FAKTA YANG BERKAITAN DENGAN WAKTU TERJADINYA KEMATIAN
1. Lebam mayat : Terdapat di tengkuk, pinggang, dan bokong berwarna biru
keunguan,tidak hilang dengan penekanan.

30
2. Kaku mayat : Terdapat di kelopak mata, rahang, anggota gerak atas, anggota
gerak bawah, sukar dilawan
3. Pembusukan : Tidak ada
C. FAKTA DARI PEMERIKSAAN TUBUH BAGIAN LUAR
1. Permukaan kulit tubuh :
a. Kepala:
- Daerah berambut : terdapat sebuah luka terbuka pada bagian belakang
kepala,dengan lokasi tepat pada garis tengah tubuh, dan seratus tujuh puluh
tigasentimeter dari tumit kaki kiri. Luka berbentuk tidak teratur dengan
diameter terbesar satu sentimeter. Garis batas lubang tidak teratur, tepi tidak
rata. Tebingluka tidak rata, terdiri dari kulit, tulang tengkorak, dan jaringan
otak. Dasr lukatidak bisa ditentukan.
- Wajah: Pada dahi terdapat sebuah luka dengan lokasi tepat pada garis
tengahtubuh, dan seratus tujuh puluh lima sentimeter dari tumit. Luka
berbentuk bintang,dengan sebuah lubang pada pusat luka. Panjang luka
berbentuk bintang tujuhsentimeter, lebar lima sentimeter, dan diameter lubang
satu koma dua sentimeter.Tepi luka berbentuk bintang, tepi tidak rata
berwarna kemerahan, tebingnya tidak rata terdiri dari kulit, dan jaringan otot.
Garis batas lubang bentuknya teratur, tepitidak rata. Tepi lubang berbentuk
bulat, tidak rata, tebing lubang terdiri dari kulit,otot, dan tulang. Dasar luka
tidak dapat ditentukan. Daerah di sekitar lubangterlihat memar berwarna
merah kebiruan, dan terlihat jelaga di sekitar lubang pada pusat luka.
b. Leher : Tidak ada kelainan
c. Bahu :
- Bahu kanan : Tidak ada kelainan
- Bahu kiri : Tidak ada kelainan
d. Dada : Tidak ada kelainan
e. Punggung : Tidak ada kelainang
f. Bokong : Tidak ada kelainanh
g. Dubur :
- Lingkar dubur : Tidak ada kelainan-
- Liang dubur : Tidak ada kelainani.
h. Anggota gerak
- Anggota gerak atas :
Kanan : Tidak ada kelainan
Kiri : Tidak ada kelainan
- Anggota gerak bawah :
Kanan : Tidak ada kelainan
Kiri : Tidak ada kelainan
BAGIAN TUBUH TERTENTU
1. Mata :
- Alis mata : Warna hitam, tidak ada kelainan.
- Bulu mata : Warna hitam, tidak ada kelainan.
- Kelopak mata : Tidak ada kelainan
- Selaput kelopak mata : Tidak ada kelainan
- Selaput biji mata : Tidak ada kelainan
- Selaput bening mata : Tidak ada kelainan
- Pupil mata : Bentuk bulat, ukuran garis tengah nol koma enam sentimeter,
kanandan kiri sama.
- Pelangi mata : Warna hitam
2. Hidung :
- Bentuk hidung : Tidak ada kelainan
- Permukaan kulit hidung : Tidak ada kelainan.
- Lubang hidung : Tidak ada kelainan

31
3. Telinga :
- Bentuk telinga : Tidak ada kelainan.
- Permukaan daun telinga : Tidak ada kelainan.
- Lubang telinga : Tidak ada kelainand.
4. Mulut :
- Bibir atas : Tidak ada kelainan.
- Bibir bawah : Tidak ada kelainan.
- Selaput lendir mulut : Tidak ada kelainan.
- Lidah : Tidak ada kelainan
5. Gigi geligi :
- Gigi rahang atas: Gigi lengkap, gigi seri pertama sebelah kanan patah,geraham
belakang ketiga kanan dan kiri sudah tumbuh
- Gigi rahang bawah: Gigi lengkap, geraham belakang ketiga kanan dan kiri
sudahtumbuh
- Langit-langit mulut : tidak ada kelainan
6. Alat kelamin :Laki-laki
- Pelir : Belum disunat. Tidak ada kelainan
- Kantung buah pelir : Tidak ada kelainan
- Lain-lain : Tidak ada kelainan.

TULANG-TULANG
1. Tulang tengkorak : terdapat sebuah lubang pada bagian belakang tengkorak
denganlokasi tepat pada garis tengah tubuh dan seratus tujuh puluh tiga sentimeter
dari tumit.Bentuk lubang tidak teratur, dengan diameter lubang satu sentimeter,
dengan tepi tidak teratur
2. Tulang wajah : terdapat sebuah lubang pada daerah dahi dengan lokasi tepat pada
titik tengah tubuh dan seratus tujuh puluh lima sentimeter dari tumit. Bentuk
lubang bulatdengan diameter satu koma dua sentimeter, tepi rata berbentuk bulat.
3. Tulang belakang : Tidak ada kelainan
4. Tulang-tulang dada : Tidak ada kelainan
5. Tulang-tulang punggung :Tidak ada kelainan
6. Tulang-tulang panggul : Tidak ada kelainan
7. Tulang anggota gerak : Tidak ada kelainan.

D. FAKTA DARI PEMERIKSAAN TUBUH BAGIAN DALAM


1. Kepala bagian dalam:
a. Kulit kepala bagian dalam : terdapat resapan darah di kulit kepala sebelah
dalam,terutama bagian dahi dan belakang kepala
b. Tulang Tengkorak : pada bagian dahi terdapat lubang berdiameter satu koma
duasentimeter berbentuk bulat, dengan tebing berbentuk corong yang membuka
mengarahke bagian dalam kepala, dan pada bagian belakang tengkorak terdapat
sebuah lubang berdiameter satu sentimeter berbentuk bulat, dengan tebing
berbentuk corong yangmembuka ke arah luar.
c. Selaput keras otak : terdapat sebuah lubang berdiameter satu sentimeter pada
bagian belakang selaput otak
d. Selaput lunak otak : terdapat sebuah lubang berdiameter satu sentimeter pada
bagian belakang selaput otak, lokasi sama dengan lubang pada selaput keras
e. Otak besar : Panjang delapan belas sentimeter, lebar tiga belas sentimeter, tinggi
enamkoma sentimeter. Berat seribu delapan ratus gram. Terdapat lubang berupa
liang yangmenembus dari depan otak sampai belakang, terdapat jelaga dan resapan
darah disepanjang liang tersebut.
f. Otak kecil : panjang enam koma lima sentimeter, lebar delapan sentimeter.
Tinggiempat sentimeter, berat seratus sepuluh gram. Pada penampang dan
permukaan tidak ada kelainan.

32
g. Dasar tengkorak : tidak ada kelainan.

2. Leher bagian dalam:


a. Lidah : Tidak ada kelainan.
b. Pada kulit leher bagian dalam tidak ada kelainan.
c. Kerongkongan : tidak ada kelainan.
d. Tulang rawan cincin, tulang pangkal lidah, rawan gondok tidak ada kelainan

3. Rongga dada:
a. Kulit bagian dalam : Tidak ada kelainan.
b. Otot dinding dada : Tidak ada resapan darah.
c. Tulang dada : Tidak ada kelainan.
d. Tulang-tulang Iga : Tidak ada kelainan.
e. Paru kanan : Terdiri dari tiga baga, permukaan licin, tepi tumpul, warna merah
gelap, berat empat ratus gram, ukuran panjang dua puluh satu sentimeter, lebar empat
belassentimeter dan tinggi dua sentimeter. Pada perabaan terasa seperti spons
f. Paru kiri : Terdiri dari dua baga, permukaan licin, tepi tumpul, warna merah
gelap, berat tiga ratus lima puluh gram, ukuran, panjang dua puluh dua sentimeter, lebar empat
belas koma lima sentimeter dan tinggi dua koma lima sentimeter. Pada
perabaanterasa seperti spons.
g. Jantung : Kandung jantung terdapat cairan berwarna kuning jernih sebanyak dua
puluhmililiter, ukuran jantung, panjang, tiga belas sentimeter, lebar sepuluh
sentimeter dantinggi empat koma dua sentimeter. Berat jantung tiga ratus gram
- Katup antara serambi dan bilik kanan ukuran lingkar katup dua belas
sentimeter,ukuran katup pembuluh nadi paru lima sentimeter, tebal otot
jantung kanan nolkoma lima sentimeter.
- Katup antara serambi dan bilik kiri ukuran lingkar katup sebelas koma
duasentimeter, ukuran katup pembuluh nadi lima sentimeter, terdapat resapan
darah pada pembuluh darah besar, tebal otot jantung kiri satu koma lima
sentimeter
4. Rongga perut:
a. Kulit perut bagian dalam : Tidak ada kelainan
b. Tirai usus menutupi sebagian besar usus
c. Rongga perut : Tidak ada perlengketan
d. Lambung : Terdapat pelebaran pembuluh darah lambung, ukuran panjang, dua
puluhsentimeter, lebar sembilan koma delapan sentimeter.
e. Usus : Usus besar dan usus kecil tidak ada kelainan.
f. Hati : Permukaan licin, perabaan kenyal keras, warna merah kecoklatan, tepi
lancip, berat seribu dua ratus lima puluh gram, ukuran, panjang dua puluh lima
koma limasentimeter, lebar empat belas koma lima sentimeter, dan tinggi, tujuh
sentimeter, pada pengirisan tidak ada kelainan.
g. Limpa : Permukaan tidak ada kelainan, warna merah kebiruan, berat empat
puluhgram, ukuran, panjang sepuluh sentimeter, lebar tuju koma delapan
sentimeter dantinggi dua sentimeter, pada pengirisan tidak ada kelainan.
h. Ginjal kanan : Kapsul ginjal mudah dilepas, permukaan licin, warna merah
gelap, berat dua ratus gram, ukuran panjang sebelas sentimeter, lebar enam koma
tigasentimeter dan tinggi, dua koma delapan sentimeter. Pada pengirisan tidak
adakelainan.
i. Ginjal Kiri : Kapsul ginjal mudah dilepas, permukaan licin, berat dua ratus
gram,ukuran, panjang dua belas sentimeter, lebar enam sentimeter dan tinggi tiga
komalima sentimeter, permukaan licin, warna merah gelap, pada pengirisan tidak
ada kelainan.
5. Rongga panggul:
a. Kandung kemih kosong, tidak ada kelainan.

33
b. Prostat tidak ada kelainan

KESIMPULAN
Berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dari pemeriksaan atas jenazah tersebut, maka
sayasimpulkan bahwa telah diperiksa jenazah seorang, laki-laki, umur kurang lebih dua
puluhlima tahun, warna kulit putih, kesan gizi cukup. Dari hasil pemeriksaan didapatkan
bekasluka akibat kekerasan senjata api. Berupa sebuah luka tembak masuk di dahi dengan
jarak menempel pada dahi, dengan arah tembakan miring ke bawah, dan luka tembak keluar
pada bagian belakang kepala, posisi lebih rendah lima sentimeter dari luka tembak
masuk.Terdapat tanda- tanda perdarahan dan kerusakan sebagian besar jaringan otak berupa
sebuahlubang yang menembus otak besar dari arah dahi ke arah belakang kepala dengan arah
sedikitmiring kebawah, perbedaan lubang masuk dan lubang keluar sebesar tiga sentimeter.
Sebabkematian adalah luka tembak di dahi yang mengakibatkan kerusakan sebagian besar
jaringanotak.

PENUTUP
Demikianlah keterangan tertulis ini saya buat dengan sesungguhnya, dengan mengingat
sumpah pada waktu menerima jabatan sebagai dokter.

Semarang, 5 Juni 2011


Dokter Yang Memeriksa,

dr. Aaron Benedict. A

34
Contoh soal 1 :

Identitas pasien
A. Nama : Susilo
B. Umur : 37 th
C. Pekerjaan : Karyawan Swasta
D. Alamat : Gebangsari, Genuk, Semarang
Riwayat penyakit sekarang : luka memar di lengan atas kiri akibat dianiaya tetangganya.
Atas permintaan Polres Semarang Timur pada tanggal 2 Maret 2011 melalui surat yang
bernomor B/2195/III/2011/Reskrim yang ditandatangani oleh Kompol Arif Sukamto, NRP
72030429. Sehubungan dengan hal tersebut di atas meminta dilakukan pemeriksaan dan visum
et repertum.

LUKA MEMAR

Pada pemeriksaan ditemukan luka memar.


Jumlah : Satu
Lokasi : di sisi dalam lengan atas kiri, 5 cm di atas garis siku
Bentuk : teratur
Ukurannya : diameter terpendek tiga sentimeter, diameter terpanjang empat sentimeter
Sifatnya : Garis batas memar tegas dan bentuknya teratur. Daerah di dalam garis batas
tidak bengkak. Berwarna biru keunguan dan kulitnya masih utuh. Di sekitar
memar tidak ditemukan kelainan.

Contoh soal 2 :

Identitas pasien
a. Nama : Jonathan
b. Umur : 28 th
c. Pekerjaan : Model
d. Alamat : Gebangsari, Genuk, Semarang
Riwayat penyakit sekarang : luka iris di pipi kiri akibat dianiaya teman kerjanya.

35
Atas permintaan Polres Semarang Timur pada tanggal 4 Maret 2011 melalui surat yang
bernomor B/2199/III/2011/Reskrim yang ditandatangani oleh Kompol Arif Sukamto, NRP
72030429. Sehubungan dengan hal tersebut di atas meminta dilakukan pemeriksaan dan visum
et repertum.

LUKA IRIS

Pada pemeriksaan ditemukan luka iris.


Jumlah : Satu
Lokasi : pipi kiri
Bentuk : Sebelum dirapatkan terbuka dan ketika ditautkan rapat membentuk garis lurus
yang arahnya miring
Ukurannya : Sebelum ditautkan panjang lima belas sentimeter, lebar empat sentimeter dan
dalamnya satu sentimeter. Ketika dirapatkan panjang luka menjadi enam belas
sentimeter.
Sifatnya : Garis batas luka bentuknya teratur, tepi rata dan kedua sudutnya runcing.
Tebing luka rata dan terdiri atas jaringan kulit, jaringan ikat, lemak serta otot.
Jembatan jaringan tidak ada. Dasar luka terdiri atas jaringan otot. Daerah di
sekitar garis batas luka tidak didapati memar.

36
Contoh Soal Skill Lab. KGD 2009

37
GAMBAR

Pro Justicia
VISUM et REPERTUM
No 1/VRH/BLN 10/TH 2012

Atas permintaan tertulis dari KEPOLISIAN sektor Gayamsari melalui suratnya tanggal 03
oktober 2012, No R/8X/2012/Reskrim yang ditanda tangani oleh Tri Wisnugroho, Nrp
69070626, pangkat AKR dan diterima tanggal 4 oktober 2012 jam 08.00 WIB maka dengan
ini saya, sebagai dokter yang bekerja pada Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang
menerangkan bahwa pada tanggal 4 oktober 2012 jam 13.00 WIB telah memeriksa dan
merawat orang, yang berdasarkan surat tersebut diatas dan telah dibenarkan oleh yang
bersangkutan bernama Irvan Surya Pradana bin Rubianto, umur 21 tahun, jenis kelamin laki-
laki, pekerjaan pelajar/mahasiswa, alamat jl cimanuk raya no 39 Rt 05 Rw 02 kelurahan
mlatiharjo kecamatan semarang timur kota semarang.
Berdasarkan surat permintaan itu, orang tersebut diduga telah mengalami peristiwa
penganiayaan.
HASIL PEMERIKSAAN
Dari pemeriksaan yang telah saya lakukan, ditemukan fakta-fakta senagai berikut :

A. FAKTA DARI PEMERIKSAAN PERTAMA KALI


Tanggal empat oktober dua ribu dua belas-------------------------------------------------------
----------
1. KEADAAN UMUM
a. Kesadaran : sadar---------------------------------------------------------------------------
---------

38
b. Nadi : seratus kali permenit-------------------------------------------------------------
---------
c. Pernapasan : dua puluh kali permenit------------------------------------------------
--------
d. Tekanan darah : seratus dua puluh per delapan puluh millimeter air
raksa-------
e. Suhu : tiga puluh tujuh derajat celcius-----------------------------------------------
--------
2. KELAINAN-KELAINAN FISIK
a. Bagian luar tubuh : ditemukan luka memar dikelopak mata kiri atas dan
bawah. Pada pemeriksaan memar jumlah satu buah lokasi kelopak
mata atas kiri bentuk panjang koma ukuran dua sentimeter koma
sifatnya bengkak batas tegas koma robekan di selaput bening mata-------
------------------------------------------
b. Bagian dalam tubuh : tidak ada kelainan---------------------------------------------
---------
B. FAKTA YANG DIALAMI SELAMA PERWATAN
1. Fakta berupa akibat : ----------------------------------------------------------------------------------
--------
2. Fakta berupa tindakan medik :----------------------------------------------------------------------
--------
C. FAKTA DARI PEMERIKSAAN TERAKHIR
Tanggal sebelas oktober dua ribu dua belas-----------------------------------------------------
----------
1. Fakta yang berkaitan dengan kondisi jasmaniahnya : tidak sembuh sempurna--------
-------
2. Fakta yang berkaitan dengan pekerjaannya : terganggu-------------------------------------
-------

KESIMPULAN
Dari fakta-fakta yang saya temukan sendiri dari pemeriksaan orang tersebut mada dapat
disimpulkan bahwa saudara Irvan Surya Pradana bin Rubianto. Keadaan umum dalam
batas normal. Pemeriksaan fisik didapatkan kekerasan tumpul dengan ditemukan luka
memar dikelopak mata kiri atas dan bawah jumlah satu buah lokasi kelopak mata atas
kiri bentuk panjang koma ukuran dua sentimeter koma sifatnya bengkak batas tegas
koma robekan di selaput bening mata. Luka belum dapat di klasifikasikan karena masih
dalam proses pengobatan.
PENUTUP
Demikianlah keterangan tertulis ini saya buat dengan sesungguhnya, dengan mengingat
sumpah pada waktu menerima jabatan sebagai dokter.
Semarang, 11 oktober 2012
Tanda tangan,

Nama dokter pemeriksa

39
JAWABAN VERSI SKILL LAB
Pro Justicia
VISUM et REPERTUM
No 1/VRH/BLN 10/TH 2012

Atas permintaan tertulis dari KEPOLISIAN sektor Gayamsari melalui suratnya tanggal 03
oktober 2012, No R/8X/2012/Reskrim yang ditanda tangani oleh Tri Wisnugroho, Nrp
69070626, pangkat AKR dan diterima tanggal 4 oktober 2012 jam 08.00 WIB maka dengan
ini saya, sebagai dokter yang bekerja pada Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang
menerangkan bahwa pada tanggal 4 oktober 2012 jam 13.00 WIB telah memeriksa dan
merawat orang, yang berdasarkan surat tersebut diatas dan telah dibenarkan oleh yang
bersangkutan bernama Irvan Surya Pradana bin Rubianto, umur 21 tahun, jenis kelamin laki-
laki, pekerjaan pelajar/mahasiswa, alamat jl cimanuk raya no 39 Rt 05 Rw 02 kelurahan
mlatiharjo kecamatan semarang timur kota semarang.
Berdasarkan surat permintaan itu, orang tersebut diduga telah mengalami peristiwa
penganiayaan.
HASIL PEMERIKSAAN
Dari pemeriksaan yang telah saya lakukan, ditemukan fakta-fakta senagai berikut :

A. FAKTA DARI PEMERIKSAAN PERTAMA KALI


Tanggal empat oktober dua ribu dua belas-------------------------------------------------------
-----------
1. KEADAAN UMUM
a. Kesadaran : sadar---------------------------------------------------------------------------
---------
b. Nadi : seratus permenit-------------------------------------------------------------------
---------
c. Pernapasan : dua puluh kali permenit------------------------------------------------
---------
d. Tekanan darah : seratus dua puluh per delapan puluh millimeter air
raksa--------
e. Suhu : tiga puluh tujuh derajat celcius-----------------------------------------------
---------
2. KELAINAN-KELAINAN FISIK
a. Bagian luar tubuh : ditemukan luka memar dikelopak mata kiri atas dan
bawah. Pada pemeriksaan memar jumlah satu buah lokasi kelopak
mata atas kiri bentuk panjang koma ukuran dua sentimeter koma
sifatnya bengkak batas tegas koma robekan di selaput bening mata-------
------------------------------------------
b. Bagian dalam tubuh : tidak ditemukan kelainan-----------------------------------
---------
B. FAKTA YANG DIALAMI SELAMA PERWATAN
1. Fakta berupa akibat : timbulnya kebutaan pada mata kiri-------------------------------------
------
2. Fakta berupa tindakan medik : operasi------------------------------------------------------------
-------
C. FAKTA DARI PEMERIKSAAN TERAKHIR
Tanggal sebelas oktober dua ribu dua belas-----------------------------------------------------
-----------
1. Fakta yang berkaitan dengan kondisi jasmaniahnya : buta pada mata kiri tidak
dapat sembuh dengan sempurna---------------------------------------------------------------
-------------------

40
2. Fakta yang berkaitan dengan pekerjaannya : menimbulkan halangan manjalankan
atau mengguanakan mata untuk melihat selamanya-------------------------------------
------------------

KESIMPULAN
Dari fakta-fakta yang saya temukan sendiri dari pemeriksaan orang tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa saudara Irvan Surya Pradana bin Rubianto. Keadaan umum dalam
batas normal. Pemeriksaan fisik didapatkan kekerasan tumpul yang ditandai dengan
ditemukan luka memar dikelopak mata kiri atas dan bawah jumlah satu buah lokasi
kelopak mata atas kiri bentuk panjang koma ukuran dua sentimeter koma sifatnya
bengkak batas tegas koma robekan di selaput bening mata. Luka tersebut
mengakibatkan tidak bisa sembuh sempurna sehingga dapat menggangu pekerjaan
selamanya.
PENUTUP
Demikianlah keterangan tertulis ini saya buat dengan sesungguhnya, dengan mengingat
sumpah pada waktu menerima jabatan sebagai dokter.
Semarang, 11 oktober 2012
Tanda tangan,

Nama dokter pemeriksa

41
42
43
44
45
46
47
48
49
Contoh Soal:
Laki-laki, 45 tahun, ditemukan gantung diri di kamar. Pemeriksaan luar lebam mayat (+) di
ujung jari kaki, paha dan betis, merah kebiruan, tidak hilang pada penekanan. Kaku mayat (+) di
seluruh badan lengkap.
Pertanyaan:
1. Perkiraan waktu kematian?
2. Mekanisme lebam mayat?
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi lebam mayat?
4. Mekanisme kaku mayat?
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi kaku mayat?

50
51
52
53
54
Tips n trik VeR

Kasus 1

Tn X, 23 th, seorang buruh bangunan, dibawa ke RS Bhayangkara dengan luka robek di perut
kanan atas karena berkelahi dengan rekan kerjanya. Dari hasil pemeriksaan fisik diperoleh data
sebagai berikut:
 KU : sadar penuh
 TD : 120/80 mmHg
 HR : 100 x/menit
 RR : 24 x/menit
 T : 37oC

Anda diminta menjadi saksi ahli dalam kasus tersebut. Buatlah visum atas nama Tn. X

 Saat menulis visum, tulis jawaban di LJK sesuai nomor yang ada saja (kayak ngisi soal
mencongak). Contoh:
 h: sadar penuh  OK
 Kesadaran : sadar penuh  agak boros waktu
 Yang diisi dulu bagian identitas  bagian2 yang tinggal nyontek skenario tanda
tangan dan nama di bagian pojok bawah  deskripsi luka  kesimpulan

 Boleh ngisi lompat2 nomer, asalkan nomernya urut. Contoh:


Benar Salah

a. Sadar penuh g. Sadar penuh


b. …..  belum diisi c. 100x/menit
c. 100 x/menit d. 37oC
d. 37oC f. <kesimpulan>
e. ….  belum diisi b. 22 x/menit
f. <Kesimpulan> e. <deskripsi luka>

55
Contoh soal 2007

1. Forensik (1)
Korban bernama Rahmat.

Lengkapi Visum et Repertum: Luka tembus (2 lubang) pada lengan kanan atas& Luka
memar pada paha kiri.
Deskripsikan luka yang terdapat di gambar!
[isian a-t; q:keadaan umum dan tanda vital ; r: deskripsi luka; s: kesimpulan]

2. Forensik (2)
Gambar Lebam di kedua mata.
Lengkapi VER!
Deskripsikan luka yang terdapat di gambar!

56
Penting !

Hasil Konsultasi dengan dr.setyo (2010) :


Visum yang dikeluarkan adalah visum orang hidup.
Begitu juga dengan dr.Istiqomah (2011), visum psikiatri dll tidak keluar, hanya visum hidup
saja.

Format visum :
a. Pendahuluan
b. Pemberitaan (Hasil Pemeriksaan)
c. Kesimpulan
d. Penutup
OSCE COMPRE mengerjakan keempat format visum lengkap

PENTING !!! :
a. Pemberitaan : Menulisnya tidak boleh menggunakan kata-kata yang disingkat : angka, tanda
plus minus dan koma hrs ditulis dengan huruf (contoh : d. Seratus dua puluh per delapan puluh
milimeter air raksa)
b. Tempat yang kosong adanya kalimat tidak sampai tepi dipenuhi dengan garis
c. Klo salah tidak boleh di tipex tp, dicoret dan diberi paraf.
d. Nanti waktu menjawab langsung : seumpama a. Sadar b. Sembilan puluh kali permenit. Ga
usah nulis a. Kesadaran : sadar b. Nadi :... (Kelamaan)
e. Bagian Kesimpulan :
seumpama belum dirawat menulisnya : luka belum dapat diklasifikasikan karena masih dalam
proses pengobatan.
Kesimpulan lanjutan (sudah dirawat) : luka dapat mengakibatkan tidak sembuh sempurna dan
dapat mengganggu aktivitas sebagai mahasiswa (TIDAK BOLEH MENULIS LUKA BERAT,LUKA
SEDANG, LUKA RINGAN) tp,keterangannya. (pada luka sedang menulisnya hari / bulan (tidak
boleh minggu)).
Untuk usia, menggunakan “berusia kurang lebih .....” pada kesimpulan, karena merupakan
perkiraan saat pemeriksaan, bukan usia pasti.
f. Jgan lupa kata penutup dihafalkan seumpama keluar : demikianlah keterangan tertulis ini......
dan tanta tangan jg krn nilainya 30 pada penutup.

57

Anda mungkin juga menyukai