Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PELAKSANAAN
PROGRAM PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK
DI RUMAH PRIBADI

Disusun Oleh :
Revi Alvin Razaqi
3.39.17.0.20
LT – 3D

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
2020

1
DAFTAR ISI

I. LATAR BELAKANG ................................................................................. 3


II. KAJIAN HISTORIS DATA REKENING BULANAN ............................ 4
a. Kajian historis data rekening kWh (6 bulan) ............................................... 4
b. Kajian historis data rekening rupiah (6 bulan) ............................................. 4
III. BASE-LINE KONSUMSI ENERGI LISTRIK ............................................ 4
a. Rerata Bulanan kWh .................................................................................... 4
b. Rerata Bulanan kWh .................................................................................... 4
IV. TARGET PENGHEMATAN ..................................................................... 5
a. Rerata Bulanan kWh .................................................................................... 5
b. Presentasi Penghematan Listrik ................................................................... 5
V. RENCANA TINDAKAN PENGHEMATAN............................................ 5
a. Tindakan habitus .......................................................................................... 5
b. Tindakan teknologis ..................................................................................... 6
VI. EVALUASI HASIL PROGRAM PENGHEMATAN ................................. 6
a. Rekaman Kedudukan (stand) meter ............................................................. 6
b. Tinjauan Teknis (Hemat Listrik; kWh) ........................................................ 7
c. Tinjauan Ekonomis (Hemat Biaya; Rupiah) ................................................ 7
VII. KESIMPULAN ............................................................................................ 7
LAMPIRAN ........................................................................................................... 9

2
I. LATAR BELAKANG

Dewasa ini, kebutuhan akan energi listrik terus meningkat. Hampir semua
aktivitas manusia membutuhkan energi listrik. Energi listrik kini menjadi
kebutuhan dasar / primer bagi terjaminnya kelancaran kehidupan manusia.
Peningkatan kebutuhan akan listrik tentunya sangat berpengaruh akan proses
produksi listrik yang tentu dan pasti meningkat. Padahal proses pembangkitan
energi listrik menggunakan batu bara (PLTU) yang dapat dikategorakan
sumber daya alam tak terbarukan. Memang proses pembangkitan tidak hanya
membutuhkan batu bara, akan tetapi rasionya dengan penggunaan batu bara
sangat kecil. Setelah listrik dibangkitkan melalui material tak terbarukan, listrik
di transmisikan dan didistribusikan ke konsumen TT, TM, dan TR. Penggunaan
listrik di TR dapat dikatakan banyak yang tidak efektif karena kurang adanya
audit mengenai penggunaan energi di rumah tangga konsumen tegangan
rendah. Banyak konsumsi energi yang tidak bermanfaat dan malah menjadi
kebiasaan di masyarakat. Dampak yang dititmbulkan dari pemborosan ini
mungkin tidak bisa dirasakan sekarang. Akan tetapi pasti ada masanya dimana
kebutuhan listrik, akan sulit karena kelangkaan ada masanya untuk proses
pembangkitan.

Program penghematan energi listrik di rumah tangga merupakan salah satu


cara masyarakat konsumen tegangan rendah ikut andil dalam proses
penghematan energi listrik. Karena sesuai data RUPTL PLN 2015 – 2024,
sektor rumah tinggal dan indsutri merupakan konsumen energi listrik
terbanyak, dan apabila program penghematan energi di rumah tangga
diterapkan paling tidak 70% oleh pengguna tegangan rendah, maka dapat
dipastikan penghematan batu bara dapat terlaksana dan kelangkaannya dapat
ditekan demi generasi yang akan datang. Pada laporan ini program
penghematan di rumah tangga dilakukan dengan dilakukan pemantauan kWh
meter dan merencanakan penghematan sebelumnya dengan perhitungan-
perhitungan teoritis.

3
II. KAJIAN HISTORIS DATA REKENING BULANAN
a. Kajian historis data rekening kWh (6 bulan)
Juni 2019 (06/19) = 94 kWh
Juli 2019 (07/19) = 99 kWh
Agustus 2019 (08/19) = 94 kWh
September 2019 (09/19) = 95 kWh
Oktober 2019 (10/19) = 96 kWh
November 2019 (11/19) = 112 kWh
b. Kajian historis data rekening rupiah (6 bulan)
Juni 2019 (06/19) = Rp. 148.958,-
Juli 2019 (07/19) = Rp. 156.882,-
Agustus 2019 (08/19) = Rp. 148.958,-
September 2019 (09/19) = Rp. 150.543,-
Oktober 2019 (10/19) = Rp. 152.128,-
November 2019 (11/19) = Rp. 177.482,-

III. BASE-LINE KONSUMSI ENERGI LISTRIK


a. Rerata Bulanan kWh
(94+99+94+95+96+112) 𝑘𝑊ℎ
= 98,3 kWh
6 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛

b. Rerata Bulanan kWh


𝑅𝑝.148.958,− +𝑅𝑝.156.882,− +𝑅𝑝.148.958,− +𝑅𝑝.150.543,− +𝑅𝑝.152.128,−
( ) 𝑘𝑊ℎ
+Rp.177.482,−
6 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
= Rp. 155.825,-

4
IV. TARGET PENGHEMATAN
a. Rerata Bulanan kWh
Selama satu bulan, penghematan yang dilakukan :
1. Tidak menggunakan pengering mesin cuci, akan tetapi menggunakan
panas matahari dan angin (388 Watt).
2. Mencabut ricecooker pada malam hari saat tidak digunakan ( 340
Watt).
3. Mematikan lampu pada kamar tamu saat tidak digunakan ( 5 Watt).
4. Mematikan kipas angin ketika tidak digunakan ( 45 Watt).
5. Mengurangi menonton televisi (60 Watt)
6. Menggunakan pompa air otomatis (125 Watt)
b. Presentasi Penghematan Listrik
Target penghematan = 5%
98,3 𝑘𝑊ℎ 𝑥 5 % = 4,915 𝑘𝑊ℎ
Daya bulan Desember (target) = 98,3 𝑘𝑊ℎ − 4,915 𝑘𝑊ℎ
= 93,385 𝑘𝑊ℎ
Biaya bulan Desember (target) = 4,915 𝑘𝑊ℎ 𝑥 𝑅𝑝. 1.467,28
= 𝑅𝑝. 7.211, −
= (𝑅𝑝. 155.825, −) −
(𝑅𝑝. 7.211, −)
= 𝑅𝑝. 148.613, −

V. RENCANA TINDAKAN PENGHEMATAN


a. Tindakan habitus
1. Memastikan lampu pada kamar tamu
(Sudah dilakukan pada bulan bulan sebelumnya)
2. Mematikan kipas angin saat tidak digunakan
45 W x ( 2 jam x 30 hari ) = 45 W x 60 jam = 2,7 kWh
2,7 kWh x Rp. 1.467,28 = Rp. 3.961,-
3. Mengurangi menonton televisi
74 W x ( 2 jam x 30 hari ) = 74 W x 60 jam = 4,4 kWh
4,4 kWh x Rp. 1.467,28 = Rp. 6.456,-

5
b. Tindakan teknologis
Sudah dilakukan berupa penggunaan lampu LED pada setiap ruang.

VI. EVALUASI HASIL PROGRAM PENGHEMATAN


a. Rekaman Kedudukan (stand) meter
 Pada awal program Hari 1 (08/12/19) menunjukkan kedudukan sebesar
2876 kWh.
 Perkembangan diantara Hari 1 (08/12/19) - Hari 30 (08/12/19) :
Hari 1 (08/12/19) = 2876 kWh
Hari 2 (09/12/19) = 2880 kWh
Hari 3 (11/12/19) = 2887 kWh
Hari 4 (12/12/19) = 2891 kWh
Hari 5 (13/12/19) = 2894 kWh
Hari 6 (14/12/19) = 2899 kWh
Hari 7 (15/12/19) = 2902 kWh
Hari 8 (16/12/19) = 2905 kWh
Hari 9 (17/12/19) = 2908 kWh
Hari 10 (18/12/19) = 2912 kWh
Hari 11 (19/12/19) = 2916 kWh
Hari 12 (20/12/19) = 2919 kWh
Hari 13 (21/12/19) = 2922 kWh
Hari 14 (22/12/19) = 2925 kWh
Hari 15 (23/12/19) = 2932 kWh
Hari 16 (24/12/19) = 2934 kWh
Hari 17 (25/12/19) = 2940 kWh
Hari 18 (26/12/19) = 2944 kWh
Hari 19 (27/12/19) = 2948 kWh
Hari 20 (28/12/19) = 2952 kWh
Hari 21 (29/12/19) = 2955 kWh
Hari 22 (30/12/19) = 2961 kWh
Hari 23 (31/12/19) = 2963 kWh
Hari 24 (01/01/20) = 2967 kWh
Hari 25 (02/01/20) = 2969 kWh
Hari 26 (03/01/20) = 2972 kWh
Hari 27 (04/01/20) = 2975 kWh
Hari 28 (05/01/20) = 2981 kWh
Hari 29 (06/01/20) = 2985 kWh
Hari 30 (07/01/20) = 2989 kWh
 Pada akhir program Hari 2 (07/01/20) menunjukkan kedudukan sebesar
2989 kWh.

6
b. Tinjauan Teknis (Hemat Listrik; kWh)
Setelah dilakukan program pengamatan kedudukan pada kWh, besar kWh
selama 30 hari dari hari 1 sampe hari 30 adalah 2985 kWh – 2876 kWh =
113 kWh.
c. Tinjauan Ekonomis (Hemat Biaya; Rupiah)
Setelah dilakukan program pengamatan kedudukan pada kWh, besar kWh
selama 30 hari dari hari 1 sampe hari 30 adalah 2985 kWh – 2876 kWh =
113 kWh.
Biaya yang dibayarkan = 113 kWh x Rp. 1.467,28/kWh
= Rp. 165.802,-

VII. KESIMPULAN
Dari rekaman kedudukan (stand meter), dipeoleh data pemakaian energi
listrik pada bulan Desember sebesar :
2985 kWh – 2876 kWh = 113 kWh
Oleh karena penggunaan energi listrik melebihi target penghematan
sebesar 5% atau sekitar 93,385 kWh, maka program penghematan dinyatakan
GAGAL. Untuk presentase kegagalannya sendiri adalah sekitar :
113 kWh – 93,385 kWh = 19,615 kWh
19,615 𝑘𝑊ℎ
x 100 % = 20,9%
93,85
Program penghematan mengalami kegagalan sebesar ± 20% dikarenakan
faktor cuaca yaitu hujan yang tidak turun selama awal program sampai
pertengahan program selama 8 hari mulai tanggal 8 Desember 2019 sampai
15 Desember 2019 yang membuat debit air pada kolam sumur berkurang
sehingga pompa air menyala hampir 16 jam. Kemudian kembali terulang
pada akhir bulan sampai awal tahun selama 4 hari yaitu pada tanggal 28
Desember 2019 sampai 1 Januari 2020 yang membuat pompa air kembali
menyala selama 16 jam. Untuk penggunaan normal harian, pompa diaktifkan
secara otomatis dan hidup selama 4 jam. Sehingga untuk menghitung
kelebihan waktu akibat penyalaan pompa dapat dihitung dengan
Kelebihan Waktu = Penggunaan Saat Debit Kurang – Penggunaan
Normal
16 jam – 4 jam = 12 jam
Didapatkan kelebihan waktu selama 12 jam. Kelebihan waktu ini tentunya
juga berpengaruh terhadap kelebihan energi yang dibutuhkan. Sehingga
perhitungan untuk energi yang diperlukan untuk menyalakan pompa air :

7
8 Desember – 15 Desember = 125 Watt x 12 jam x 8 hari = 12000 Watt
29 Desember – 1 Januari = 125 Watt x 12 jam x 4 hari = 6000 Watt +
= 18000 Watt
= 18 kWh
Jadi, kelebihan / boros energi sebesar 19,615 kWh, 18 kWh atau 91%
didalamnya disebabkan oleh penyalaan pompa air yang melebihi waktu
normal dikarenakan debit air berkurang.
19,615 kWh – 18 kWh = 1,615 kWh
Sedangkan sisa 1,615 kWh disebabkan oleh penyalaan televisi yang
meningkat pemakaiannya selama 2 jam pada saat libur natal dan tahun baru
tepatnya pada tanggal 20 Desember 2019 – 29 Desember 2019 dan 1 Januari
2020 atau selama 11 hari, maka perhitungannya :
60 Watt x 2 jam/hari x 11 hari = 1320 Watt
= 1,32 kWh
Jadi, kelebihan / boros energi sebesar 19,615 kWh, 1,32 kWh atau 6,7%
didalamnya disebabkan oleh penyalaan televisi yang melebihi waktu normal
sebesar 2 jam perhari selama 11 hari saat libur natal dan tahun baru.
Kemudian sisa yang dihasilkan sebesar 330 Watt dihasilkan dari lampu
rumah yang dinyalakan saat menonton televisi (lampu Philips FL 11 Watt)
yaitu 2 jam/hari selama 11 hari pada ruang keluarga, dan lampu Philips FL 8
Watt pada ruang tamu selama 11 hari dan hidup selama 1 jam/hari :
11 Watt x 2 jam x 11 hari = 242 Watt
8 Watt x 1 jam x 11 hari = 88 Watt +
= 330 Watt
Jadi rincian perhitungan untuk kelebihan energi sebesar 19,615 kWh
adalah :
18 kWh = Penyalaan Pompa Air akibat debit kurang
1,32 kWh = Penyalaan Televisi bertambah selama liburan
0,33 kWh = Penyalaan Lampu bertambah selama liburan
Dengan naiknya penggunaan energi listrik, maka cost yang harus dibayar
ikut pula meningkat, dimana pada bulan Desember energi listrik yang harus
dibayarkan sebesar Rp. 165.802,- dan lebih boros Rp. 17.189,- dari target
yang ditentukan.

8
LAMPIRAN

Hari 1 Hari 2

Hari 3 Hari 4

9
Hari 5 Hari 6

Hari 7 Hari 8

10
Hari 9 Hari 10

Hari 11 Hari 12

11
Hari 13 Hari 14

Hari 15 Hari 16

12
Hari 17 Hari 18

Hari 19 Hari 20

13
Hari 21 Hari 22

Hari 23 Hari 24

14
Hari 25 Hari 26

Hari 27 Hari 28

15
Hari 29 Hari 30

16
Perhitungan kWh oleh PLN

17

Anda mungkin juga menyukai