Makalah Pelaksanaan Penghematan Di Rumah Pribadi PDF
Makalah Pelaksanaan Penghematan Di Rumah Pribadi PDF
Makalah Pelaksanaan Penghematan Di Rumah Pribadi PDF
PELAKSANAAN
PROGRAM PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK
DI RUMAH PRIBADI
Disusun Oleh :
Revi Alvin Razaqi
3.39.17.0.20
LT – 3D
1
DAFTAR ISI
2
I. LATAR BELAKANG
Dewasa ini, kebutuhan akan energi listrik terus meningkat. Hampir semua
aktivitas manusia membutuhkan energi listrik. Energi listrik kini menjadi
kebutuhan dasar / primer bagi terjaminnya kelancaran kehidupan manusia.
Peningkatan kebutuhan akan listrik tentunya sangat berpengaruh akan proses
produksi listrik yang tentu dan pasti meningkat. Padahal proses pembangkitan
energi listrik menggunakan batu bara (PLTU) yang dapat dikategorakan
sumber daya alam tak terbarukan. Memang proses pembangkitan tidak hanya
membutuhkan batu bara, akan tetapi rasionya dengan penggunaan batu bara
sangat kecil. Setelah listrik dibangkitkan melalui material tak terbarukan, listrik
di transmisikan dan didistribusikan ke konsumen TT, TM, dan TR. Penggunaan
listrik di TR dapat dikatakan banyak yang tidak efektif karena kurang adanya
audit mengenai penggunaan energi di rumah tangga konsumen tegangan
rendah. Banyak konsumsi energi yang tidak bermanfaat dan malah menjadi
kebiasaan di masyarakat. Dampak yang dititmbulkan dari pemborosan ini
mungkin tidak bisa dirasakan sekarang. Akan tetapi pasti ada masanya dimana
kebutuhan listrik, akan sulit karena kelangkaan ada masanya untuk proses
pembangkitan.
3
II. KAJIAN HISTORIS DATA REKENING BULANAN
a. Kajian historis data rekening kWh (6 bulan)
Juni 2019 (06/19) = 94 kWh
Juli 2019 (07/19) = 99 kWh
Agustus 2019 (08/19) = 94 kWh
September 2019 (09/19) = 95 kWh
Oktober 2019 (10/19) = 96 kWh
November 2019 (11/19) = 112 kWh
b. Kajian historis data rekening rupiah (6 bulan)
Juni 2019 (06/19) = Rp. 148.958,-
Juli 2019 (07/19) = Rp. 156.882,-
Agustus 2019 (08/19) = Rp. 148.958,-
September 2019 (09/19) = Rp. 150.543,-
Oktober 2019 (10/19) = Rp. 152.128,-
November 2019 (11/19) = Rp. 177.482,-
4
IV. TARGET PENGHEMATAN
a. Rerata Bulanan kWh
Selama satu bulan, penghematan yang dilakukan :
1. Tidak menggunakan pengering mesin cuci, akan tetapi menggunakan
panas matahari dan angin (388 Watt).
2. Mencabut ricecooker pada malam hari saat tidak digunakan ( 340
Watt).
3. Mematikan lampu pada kamar tamu saat tidak digunakan ( 5 Watt).
4. Mematikan kipas angin ketika tidak digunakan ( 45 Watt).
5. Mengurangi menonton televisi (60 Watt)
6. Menggunakan pompa air otomatis (125 Watt)
b. Presentasi Penghematan Listrik
Target penghematan = 5%
98,3 𝑘𝑊ℎ 𝑥 5 % = 4,915 𝑘𝑊ℎ
Daya bulan Desember (target) = 98,3 𝑘𝑊ℎ − 4,915 𝑘𝑊ℎ
= 93,385 𝑘𝑊ℎ
Biaya bulan Desember (target) = 4,915 𝑘𝑊ℎ 𝑥 𝑅𝑝. 1.467,28
= 𝑅𝑝. 7.211, −
= (𝑅𝑝. 155.825, −) −
(𝑅𝑝. 7.211, −)
= 𝑅𝑝. 148.613, −
5
b. Tindakan teknologis
Sudah dilakukan berupa penggunaan lampu LED pada setiap ruang.
6
b. Tinjauan Teknis (Hemat Listrik; kWh)
Setelah dilakukan program pengamatan kedudukan pada kWh, besar kWh
selama 30 hari dari hari 1 sampe hari 30 adalah 2985 kWh – 2876 kWh =
113 kWh.
c. Tinjauan Ekonomis (Hemat Biaya; Rupiah)
Setelah dilakukan program pengamatan kedudukan pada kWh, besar kWh
selama 30 hari dari hari 1 sampe hari 30 adalah 2985 kWh – 2876 kWh =
113 kWh.
Biaya yang dibayarkan = 113 kWh x Rp. 1.467,28/kWh
= Rp. 165.802,-
VII. KESIMPULAN
Dari rekaman kedudukan (stand meter), dipeoleh data pemakaian energi
listrik pada bulan Desember sebesar :
2985 kWh – 2876 kWh = 113 kWh
Oleh karena penggunaan energi listrik melebihi target penghematan
sebesar 5% atau sekitar 93,385 kWh, maka program penghematan dinyatakan
GAGAL. Untuk presentase kegagalannya sendiri adalah sekitar :
113 kWh – 93,385 kWh = 19,615 kWh
19,615 𝑘𝑊ℎ
x 100 % = 20,9%
93,85
Program penghematan mengalami kegagalan sebesar ± 20% dikarenakan
faktor cuaca yaitu hujan yang tidak turun selama awal program sampai
pertengahan program selama 8 hari mulai tanggal 8 Desember 2019 sampai
15 Desember 2019 yang membuat debit air pada kolam sumur berkurang
sehingga pompa air menyala hampir 16 jam. Kemudian kembali terulang
pada akhir bulan sampai awal tahun selama 4 hari yaitu pada tanggal 28
Desember 2019 sampai 1 Januari 2020 yang membuat pompa air kembali
menyala selama 16 jam. Untuk penggunaan normal harian, pompa diaktifkan
secara otomatis dan hidup selama 4 jam. Sehingga untuk menghitung
kelebihan waktu akibat penyalaan pompa dapat dihitung dengan
Kelebihan Waktu = Penggunaan Saat Debit Kurang – Penggunaan
Normal
16 jam – 4 jam = 12 jam
Didapatkan kelebihan waktu selama 12 jam. Kelebihan waktu ini tentunya
juga berpengaruh terhadap kelebihan energi yang dibutuhkan. Sehingga
perhitungan untuk energi yang diperlukan untuk menyalakan pompa air :
7
8 Desember – 15 Desember = 125 Watt x 12 jam x 8 hari = 12000 Watt
29 Desember – 1 Januari = 125 Watt x 12 jam x 4 hari = 6000 Watt +
= 18000 Watt
= 18 kWh
Jadi, kelebihan / boros energi sebesar 19,615 kWh, 18 kWh atau 91%
didalamnya disebabkan oleh penyalaan pompa air yang melebihi waktu
normal dikarenakan debit air berkurang.
19,615 kWh – 18 kWh = 1,615 kWh
Sedangkan sisa 1,615 kWh disebabkan oleh penyalaan televisi yang
meningkat pemakaiannya selama 2 jam pada saat libur natal dan tahun baru
tepatnya pada tanggal 20 Desember 2019 – 29 Desember 2019 dan 1 Januari
2020 atau selama 11 hari, maka perhitungannya :
60 Watt x 2 jam/hari x 11 hari = 1320 Watt
= 1,32 kWh
Jadi, kelebihan / boros energi sebesar 19,615 kWh, 1,32 kWh atau 6,7%
didalamnya disebabkan oleh penyalaan televisi yang melebihi waktu normal
sebesar 2 jam perhari selama 11 hari saat libur natal dan tahun baru.
Kemudian sisa yang dihasilkan sebesar 330 Watt dihasilkan dari lampu
rumah yang dinyalakan saat menonton televisi (lampu Philips FL 11 Watt)
yaitu 2 jam/hari selama 11 hari pada ruang keluarga, dan lampu Philips FL 8
Watt pada ruang tamu selama 11 hari dan hidup selama 1 jam/hari :
11 Watt x 2 jam x 11 hari = 242 Watt
8 Watt x 1 jam x 11 hari = 88 Watt +
= 330 Watt
Jadi rincian perhitungan untuk kelebihan energi sebesar 19,615 kWh
adalah :
18 kWh = Penyalaan Pompa Air akibat debit kurang
1,32 kWh = Penyalaan Televisi bertambah selama liburan
0,33 kWh = Penyalaan Lampu bertambah selama liburan
Dengan naiknya penggunaan energi listrik, maka cost yang harus dibayar
ikut pula meningkat, dimana pada bulan Desember energi listrik yang harus
dibayarkan sebesar Rp. 165.802,- dan lebih boros Rp. 17.189,- dari target
yang ditentukan.
8
LAMPIRAN
Hari 1 Hari 2
Hari 3 Hari 4
9
Hari 5 Hari 6
Hari 7 Hari 8
10
Hari 9 Hari 10
Hari 11 Hari 12
11
Hari 13 Hari 14
Hari 15 Hari 16
12
Hari 17 Hari 18
Hari 19 Hari 20
13
Hari 21 Hari 22
Hari 23 Hari 24
14
Hari 25 Hari 26
Hari 27 Hari 28
15
Hari 29 Hari 30
16
Perhitungan kWh oleh PLN
17