Anda di halaman 1dari 4

DERMATITIS SEBOROIK i

No. ICPC II : S86 Dermatitis


seborrhoeic

No. ICD X : L21 Seborrhoeic dermatitis

Tingkat kemapuan : 4A
No. :
Dokumen
SO No. Revisi :
P Tanggal :
Terbit
Halaman :

PUSKESMAS dr. YORDAN


PANDU PRADIKSA

SENJAYA NIP. 19820121


201001 1 011

1. Pengertian Inverted nipple Terdapat beberapa bentuk puting susu. Pada


beberapa kasus seorang ibu merasa putingnya datar atau terlalu
pendek akan menemui kesulitan dalam menyusui bayi. Hal ini
bisa berdampak bayi tidak bisa menerima ASI dengan baik dan
cukup.

Pada beberapa kasus, putting dapat muncul kembali bila di


stimulasi, namun pada kasus-kasus lainnya, retraksi ini
menetap..
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
penegakan diagnosis penyakit di puskesmas.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor : …/…/SK/PS/2020
tentang panduan praktek klinis di fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 514 Tahun
2015
5. Prosedur 1. 1. Hasil Anamnesis

Keluhan
1. Kesulitan ibu untuk menyusui bayi
2. Puting susu tertarik
3. Bayi sulit untuk menyusui

1
2. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang
Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik
Adanya puting susu yang datar atau tenggelam dan bayi sulit
menyusui pada ibu.
Pemeriksaan Penunjang
Tidak diperlukan pemeriksaan penunjang dalam penegakan
diagnosis

3. Penegakan Diagnosis (Assessment)

Diagnosis Klinis

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan


fisik dan tidak memerlukan pemeriksaan penunjang.

Diagnosis klinis ini terbagi dalam :

1. Grade 1

a. Puting tampak datar atau masuk ke dalam

b. Puting dapat dikeluarkan dengan mudah dengan tekanan


jari pada atau sekitar areola.

c. Terkadang dapat keluar sendiri tanpa manipulasi

d. Saluran ASI tidak bermasalah, dan dapat menyusui


dengan biasa.

2. Grade 2

a. Dapat dikeluarkan dengan menekan areola, namun


kembali masuk saat tekanan dilepas

b. Terdapat kesulitan menyusui.

c. Terdapat fibrosis derajat sedang.

d. Saluran ASI dapat mengalami retraksi namun pembedahan


tidak diperlukan.

e. Pada pemeriksaan histologi ditemukan stromata yang kaya


kolagen dan otot polos.

3. Grade 3

a. Puting sulit untuk dikeluarkan pada pemeriksaan fisik dan


membutuhkan pembedahan untukdikeluarkan.

2
b. Saluran ASI terkonstriksi dan tidak memungkinkan untuk
menyusui

c. Dapat terjadi infeksi, ruam, atau masalah kebersihan

d. Secara histologis ditemukan atrofi unit lobuler duktus


terminal dan fibrosis

4. Komplikasi

Risiko yang sering muncul adalah ibu menjadi demam dan


pembengkakan pada payudara.

5.Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)

Penatalaksanaan Non-Medikamentosa

Untuk puting datar/tenggelam (inverted nipple) dapat


diatasi setelah bayi lahir, yaitu dengan proses Inisiasi
Menyusu Dini (IMD) sebagai langkah awal dan harus terus
menyusui agar puting selalu tertarik. Ada dua cara yang
dapat digunakan untuk mengatasi puting datar/terbenam,
yaitu:

1. Penarikan puting secara manual/dengan tangan. Puting


ditarik-tarik dengan lembut beberapa kali hingga menonjol.

2. Menggunakan spuit ukuran 10-20 ml, bergantung pada


besar puting. Ujung spuit yang terdapat jarum dipotong
dan penarik spuit (spuit puller) dipindahkan ke sisi bekas
potongan. Ujung yang tumpul di letakkan di atas puting,
kemudian lakukan penarikan beberapa kali hingga puting
keluar. Lakukan sehari tiga kali; pagi, siang, dan malam
masing-masing 10 kali

3. Jika kedua upaya di atas tidak memberikan hasil, ibu


dapat memberikan air susunya dengan cara memerah atau
menggunakan pompa payudara.

4. Jika putting masuk sangat dalam, suatu usaha harus


dilakukan untuk mengeluarkan putting dengan jari pada
beberapa bulan sebelum melahirkan.

Konseling dan Edukasi

1. Menarik-narik puting sejak hamil (nipple conditioning


exercises) ataupun penggunaan breast shield dan breast
shell. Tehnik ini akan membantu ibu saat masa telah

3
memasuki masa menyusui.

2. Membangkitkan rasa percaya diri ibu dan membantu ibu


melanjutkan untuk menyusui bayi. Posisikan bayi agar
mulutnya melekat dengan baik sehingga rasa nyeri akan
segera berkurang. Tidak perlu mengistirahatkan payudara,
tetapi tetaplah menyusu on demand

6. Prognosis

Prognosis

1. Ad vitam : Bonam

2. Ad functionam : Bonam

3. Ad sanationam : Bonam

7. Unit Prosedur ini terkait semua bagian di Puskesmas Pandu Senjaya.


Terkait
8. Dokumen Buku Konsultasi
Terkait

9. Rekaman
Historis
Perubaha No Yang diubah Isi perubahan Tanggal

n mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai