BAB I After Seminar

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan dikatakan berhasil apabila ditunjang oleh
struktur ekonomi yang mapan. Karena pada hakekatnya
pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha dan
kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat, memperluas lapangan kerja, pemerataan pendapatan
masyarakat, meningkatkan hubungan ekonomi regional dan
mengusahakan pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor primer ke
sektor sekunder dan tersier. Pembangunan struktur ekonomi
regional yang ideal melalui suatu mekanisme perencanaan dalam
menentukan strategi dan kebijaksanaan agar keputusan yang
diambil dapat mencapai sasaran yang optimal dan tepat waktu
dengan menggunakan sumber daya yang ada. Dalam hal ini, data
statistik mempunyai peranan penting untuk perencanaan,
pengambilan keputusan dan evaluasi hasil-hasil pembangunan
yang telah dicapai sekaligus untuk menentukan kebijaksanaan
dimasa yang akan datang (Candra, 2010).
Indikator umum yang dapat digunakan untuk mengetahui
pertumbuhan ekonomi yang terjadi di suatu wilayah adalah
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB merupakan
total nilai produksi barang dan jasa yang diproduksi di suatu
wilayah (regional) tertentu dalam satu tahun. Menurut BPS
(2002) nilai PDRB suatu negara sebenarnya sama dengan nilai
tambah produksi yang diciptakan oleh semua sektor kegiatan
ekonomi (lapangan usaha) di negara tersebut. Untuk menghitung
nilai barang dan jasa yang diciptakan oleh sesuatu perekonomian,
ada tiga cara perhitungan yang dapat digunakan, yaitu metode
yang pertama dikenal dengan sebutan pendekatan produksi, yang
kedua dikenal sebagai pendekatan pengeluaran, dan yang terakhir
dikenal dengan pendekatan pendapatan. Pendekatan produksi
merupakan penjumlahan dari seluruh produksi barang dan jasa
yang diwujudkan oleh berbagai lapangan usaha dalam

1
2

perekonomian. Di Indonesia, kegiatan lapangan usaha terbagi


menjadi sembilan sektor yaitu sektor pertanian, sektor
pertambangan, sektor industri pengolahan, sektor konstruksi,
sektor listrik, gas, dan air minum, sektor pengangkutan dan
komunikasi, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor bank
dan lembaga keuangan dan sektor sektor jasa-jasa (Candra, 2010).
Di Jawa Timur terdapat sektor-sektor ekonomi yang unggul,
diantaranya sektor pertanian, sektor industri pengolahan, dan
sektor perdagangan, perhotelan dan restoran.
Ekonometrika adalah suatu ilmu yang menerapkan teori
ekonomi, matematika ekonomi, dan statistika ekonomi untuk
memberikan dukungan empiris dari model yang dibangun oleh
teori ekonomi dan untuk memberikan hasil dalam angka (Gujarati
2004 dalam Kusrini dan Setiawan, 2010). Penelitian ini
menggunakan data PDRB tiga sektor unggulan di Provinsi Jawa
Timur, beserta faktor-faktor yang mempengaruhi PDRB Provinsi
Jawa Timur dengan menggunakan metode Seemingly Unrelated
Regression (SUR). Metode ini merupakan metode yang
digunakan untuk memodelkan persamaan-persamaan yang
seolah-olah tidak terdapat hubungan antara satu persamaan
dengan persamaan lain.
Penelitian terhadap PDRB yang pernah dilakukan oleh
Yasinta (2010) yaitu Pemodelan PDRB Provinsi Jawa Timur
dengan Pendekatan Sistem Persamaan Simultan. Berdasarkan
penelitian tersebut dapat diketahui pemodelan PDRB Provinsi
Jawa Timur menunjukkan bahwa faktor yang paling berpengaruh
dalam persamaan adalah sektor tenaga kerja, dimana variabel
tenaga kerja memiliki nilai elastisitas yang lebih besar dibanding
variabel-variabel lainnya. Sehingga, jika ingin meningkatkan nilai
PDRB Provinsi Jawa Timur, maka sektor tenaga kerja harus
difokuskan dan diprioritaskan dibanding faktor-faktor yang
lainnya.
3

1.2 Permasalahan
Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan di
atas, maka perumusan masalah yang ada pada penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana memodelkan PDRB tiga sektor unggulan di
Provinsi Jawa Timur terhadap variabel pengeluaran belanja
barang dan jasa, pengeluaran belanja modal, investasi swasta
di masing-masing sektor, investasi pemerintah daerah di
masing-masing sektor, dan jumlah tenaga kerja di masing-
masing sektor menggunakan pendekatan Seemingly Unrelated
Regression?
2. Bagaimana pengaruh variabel pengeluaran belanja barang dan
jasa, pengeluaran belanja modal, investasi swasta di masing-
masing sektor, investasi pemerintah daerah di masing-masing
sektor, dan jumlah tenaga kerja di masing-masing sektor pada
PDRB tiga sektor unggulan di Provinsi Jawa Timur?

1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah
diuraikan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Membuat model PDRB tiga sektor unggulan di Provinsi Jawa
Timur terhadap variabel pengeluaran belanja barang dan jasa,
pengeluaran belanja modal, investasi swasta di masing-masing
sektor, investasi pemerintah daerah di masing-masing sektor,
dan jumlah tenaga kerja di masing-masing sektor
menggunakan pendekatan Seemingly Unrelated Regression.
2. Mengetahui pengaruh variabel pengeluaran belanja barang dan
jasa, pengeluaran belanja modal, investasi swasta di masing-
masing sektor, investasi pemerintah daerah di masing-masing
sektor, dan jumlah tenaga kerja di masing-masing sektor pada
PDRB tiga sektor unggulan di Provinsi Jawa Timur.
4

1.4 Manfaat
Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang
diuraikan di atas, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut :
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini merupakan kesempatan baik dalam menerapkan
teori statistika dalam dunia praktik dan mengembangkan
kemampuan peneliti dalam bidang Ekonomi.
2. Bagi pemerintah serta badan atau lembaga yang terkait.
Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi PDRB
tiga sektor unggulan di Provinsi Jawa Timur maka pemerintah
dapat menentukan kebijakan yang akan diambil berkenaan
dengan perekonomian Indonesia khususnya di Jawa Timur.

1.5 Batasan Masalah


Berdasarkan perumusan permasalahan diatas maka
penelitian ini hanya membatasi pada data PDRB tiga sektor
unggulan di Provinsi Jawa Timur yaitu sektor pertanian, sektor
industri dan sektor perdagangan, perhotelan, dan restoran dari
tahun 2000 sampai dengan tahun 2011 atas dasar harga konstan
tahun 2000 dan beserta faktor-faktor yang mempengaruhi nilai
PDRB. Di dalam penelitian ini, faktor-faktor yang mempengaruhi
nilai PDRB yakni pengeluaran belanja barang dan jasa,
pengeluaran belanja modal, investasi swasta di masing-masing
sektor, investasi pemerintah daerah di masing-masing sektor, dan
jumlah tenaga kerja di masing-masing sektor.

Anda mungkin juga menyukai