Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan Fisik manusia merupakan fokus dalam asuhan kesehatan. Bagi pasien
yang mengalami gangguan kesehatan, maka kemungkinan ada satu atau beberapa
kebutuhan dasar pasien yang akan terganggu. Kebutuhan dasar manusia dibagi menjadi
kebutuhan fisik, psikologis dan sosial. Kebutuhan fisik harus dipenuhi lebih dahulu
karena merupakan kebutuhan yang terbesar meliputi nutrisi, istirahat, oksigen, eliminasi,
kegiatan seksual, oleh karena itu tenaga medis khususnya kebidanan harus memiliki
kemampuan dan pengetahuan cara pemenuhan kebutuhan dasar manusia, dengan
memantau dan mengikuti perkembangan kemampuan pasien dalam melaksanakan
aktifitas kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan Fisik.
Manusia adalah makhluk biopsikososial yang unik dan menerapkan system
terbuka serta saling berinteraksi. Manusia selulu berusaha untuk mempertahankan
keseimbangan hidupnya. Keseimbangan yang dipertahankan oleh setiap individu untuk
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, keadaan ini disebut dengan sehat.
Sedangkan seseorang dikatakan sakit apabila gagal dalam mempertahankan
keseimbangan diri dan lingkungannya. Sebagai makhluk social, untuk mencapai
kepuasana dalam kehidupan, mereka harus membina hubungan interpersonal positif
(Mirzal Tawi, 2008).
Psikososial adalah setiap perubahan dalam kehidupan individu, baik yang bersifat
psikologik maupun sosial yang mempunyai pengaruh timbal balik. masalah kejiwaan dan
kemasyarakatan yang mempunyai pengaruh timbal balik, sebagai akibat terjadinya
perubahan sosial dan atau gejolak sosial dalam masyarakat yang dapat menimbulkan
gangguan jiwa (Depkes, 2011).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja kebutuhan fisik secara umum?
2. Apa saja Kebutuhan Psikososial?

1.3 Tujuan
Makalah ini dibuat untuk mengetahui kebutuhan fisik secara umum dan Kebutuhan
Psikososial
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kebutuhan Fisik
2.1.1 Kebutuhan Oksigenisasi
Kebutuhan oksigenisasi merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang
merupakan kebutuhan fisiologis. Pemenuhan kebutuhan oksigenisasi ditujukanuntuk
menjaga kelangsungan metabolisme sel tubuh, mempertahankan hidupnya, dan
melakukan aktivitas untuk berbagai organ atau sel.
Sistem tubuh yang berperan dalam pemenuhan Kebutuhan Oksigenisasi
yaituSistem Pernapasan yang terdiri atas :
1) Saluran pernapasan bagian atas
Terdiri atas hidung, faring dan epitologis. Saluran ini berfungsi dalam
menyaring, menghangatkan, dan melembapkan udara yang dihirup.
2) Saluran pernapasan bagian bawah
Terdiri atas trachea, bronkus, segmen bronchi, dan bronchiolus. Saluran ini
berfungsi mengalirkan udara dan memproduksi surfaktan.
3) Paru-paru
Merupakan organ pertama dalam sistem pernapasan. Terletak di dalam rongga
toraks setinggi tulang selangka sampai dengan diafragma. Terdiri atas dua bagian,
yaitu paru-paru kanan dan kiri. Berfungsi sebagai tempat pertukaran gas oksigen
dan karbondioksida.
Proses pemenuhan oksigenisasi dalam tubuh terdiri atas tiga tahapan, yaitu :
1. Ventilasi
Merupakan proses keluar dan masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam alveoli
atau dari alveoli ke atmosfer.
2. Difusi
Merupakan pertukaran antara O2 dari alveoli ke kapiler paru-paru dan CO2dari
kapiler ke alveoli.
3. Transportasi
Merupakan proses pendistribusian antara O2 kapiler ke jaringan tubuh dan
CO2 jaringan tubuh ke kapiler.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan oksigenisasi, yaitu :
1. Saraf otonom
2. Hormonal dan obat
3. Alergi pada saluran napas
4. Faktor perkembangan
5. Faktor lingkungan
6. Faktor prilaku
Gangguan/masalah dalam pemenuhan kebutuhan oksigenisasi, yaitu :
1. Hipoksia
2. Perubahan pola pernapasan
3. Obstruksi jalan napas
4. Pertukaran gas
Tindakan untuk mengatasi masalah kebutuhan oksigen, antara lain :
1. Latihan napas
2. Latihan batuk efektif
3. Pemberian oksigen
4. Fisioterapi dada
5. Pengisapan lender

2.1.2 Kebutuhan Nutrisi


Sala satu fungsi Nutrisi bagi tubuh adalah membantu proses pertumbuhan tulang dan
perbaikan sel. Kekurangan nutrisi bagi tubuh dapat menyebabkan kelemahan otot dan
memudahkan terjadinya penyakit.
Sistem yg berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah system
pencernaan, yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ asesoris.
Saluran pencernaan, terdiri dari :
1. Mulut
Di dalam mulut, makanan mengalami proses mekanis melalui proses
mengunyah. Makanan akan dihancurkan sampai merata dengan bantuan enzim
emilase yang akan memecah amilun menjadi maltosa. Di dalam mulut juga
terdapat kelenjar saliva yang menghasilkan saliva untuk mencerna hidrat arang,
khususnya amilum dan melicinkan bolus sehingga mudah ditelan.
2. Faring dan esophagus
Faring langsung berhubungan dengan esofagus, sebuah tabung yang
memiliki otot dengan panjang 20-25cm yang terletak di belakang trakhea dan di
depan tulang punggung, kemudian masuk melalui toraks menembus diafragma
yang berhubungan langsung dengan abdomen dan menyambung dengan lambung.
Esofagus merupakan bagian yang menghantarkan makanan dari faring menuju
lambung, bentuknya seperti silinder yang berongga dengan panjang 2cm. Kedua
ujungnya dilindungi oleh sphincter.
3. Lambung
Lambung memilik fungsi Motoris dan fungsi sekresi pencernaan, fungsi
motoris adalah menampung makanan, memecah makanan menjadi partikel kecil,
dan mencampurnya dengan asam lambung. Fungsi sekresi dan pencernaan adalah
mensekresi pepsinogen renin, dan lipase.
4. Usus halus
Usus halus mencerna dan mengabsorpsi Chyme dari lambung. Zat makanan yang
telah halus akan diabsorpsi di dalam usus halus, yakni pada duodenum. Di sini
terjadi absorpsi besi, kalsium, dengan bantuan Vitamin D, A, E, dan K dengan
bantuan empedu dan asam folat.
5. Usus besar
Fungsi utama usus besar adalah mengabsorpsi air(90%), elektrolit, Vitamin
dan sedikit glukosa.

Zat gizi merupakan zat yang terdapat di dalam makanan, yang terdiri dari :
Karbohidrat
Lemak
Protein
Mineral
Vitamin
Air

Gangguan/masalah dalam pemenuhan Kebutuhan Nutrisi, yaitu :


1. Obesitas
Obesitas merupakan peningkatan berat badan yang melebihi 20% batas
normal berat badan seseorang. Obesitas terjadi karena adanya asupan kalori dari
kebutuhan normal dan diiringi dengan penurunan penggunaan kalori (kurang
aktivitas).
2. Malnutrisi
Merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan gizi pada
tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan yang tidak sesuai
dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan rendah meskipun
asupan makanannya cukup.

Faktor yang berpengaruh dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi, yaitu :


1. Pengetahuan
2. Prasangka
3. Kebiasaan
4. Kesukaan
5. Ekonomi
Tindakan untuk mengatasi masalah kebutuhan nutrisi , antara lain :
1. Pemberian nutrisi melalui oral (mulut)
2. Pemberian nutrisi melalui pipa penduga/lambung

2.1.3 Kebutuhan Cairan dan Elektrolit


Pengaturan kebutuhan cairan elektrolit dalam tubuh diatur oleh :
1. Ginjal
Fungsi ginjal yakni sebagai pengatur air, pengatur konsentrasi garam dalam
darah, dan pengaturan ekskresi bahan buangan atau kelebihan garam.
2. Kulit
Fungsi kulit berkaitan dengan proses pengaturan panas. Melalui kelenjar
keringat suhu dapat diturunkan dengan melepaskan air yang jumlahnya kurang
lebih setengah liter sehari. Perangsangan kelenjar keringat dapat diperoleh dari
aktivitas otot, suhu lingkungan, dan melalui kondisi tubuh yang panas.
3. Paru-paru
Fungsi paru-paru berkaitan dengan respons akibat perubahan frekuensi dan
kemampuan bernapas. Organ paru-paru menghasilkan Insensible water loss ±
400 ml/hari.
4. Gastrointestinal
Berperan dalam mengeluarkan cairan melalui proses penyerapan dan
pengeluaran air. Dalam kondisi normal, cairan yang hilang dalam system ini
sekitar 100-200 ml/hari.
5. Sistem endokrin (hormonal)
Mekanisme rasa haus dapat merangngsang pelepasan rennin. Mekanisme
ini dikontrol oleh sistem hormonal, yakni ADH (Anti Diuretik Hormon),
aldosteron, prostaglandin, dan glukokortikoid.
Cara pemindahan cairan, antara lain :
Difusi (bercampurnya molekul-molekul dalam cairan,gas/zat padat secara acak).
Osmosis (proses perpindahan pelarut murni melalui membrane semipermiabel).
Transpor aktif (menerima/memindahkan molekul dari konsentrasi rendah ke
konsentrasi tinggi).

Faktor yang berpengaruh dalam cairan, yaitu :


Tekanan cairan
Membran semipermiabel
Jenis-jenis cairan, antara lain :
Cairan zat gizi (nutrien)
Seperti karbohidrat dan air, asam amino, dan lemak.
Blood volume expanders
Seperti human serum albumin dan dextran dengan konsentrasi yang berbeda.

Gangguan/masalah dalam pemenuhan Kebutuhan Cairan, yaitu :


Dehidrasi (hipovolume)
Overhidrasi (hipervolume)
Komposisi elektrolit dalam plasma adalah sebagai berikut :
Natrium : 135-145 m Eq/L
Kalium : 3,5-5.3 m Eq/L
Klorida : 100-106 m Eq/L
Bikarbonat arteri : 22-26 m Eq/L
Bikarbonat vena : 24-30 m Eq/L
Kalsium : 4-5 m Eq/L
Magnesium : 1.5-2.5 m Eq/L
Fosfat : 2.5-4,5 mg/100 ml

Jenis-jenis cairan elektrolit, antara lain :


Cairan isotonic
Cairan hipotonik
Cairan hipertonik.
Gangguan/masalah dalam pemenuhan Kebutuhan Elektrolit, yaitu :
Hiponatremia, Hipernatremia, Hipokalemia, Hiperkalemia, Hipokalsemia,
Hiperkalsemia, Hipomagnesia, dan Hipermagnesia
2.1.4. Kebutuhan Eliminasi
Terdiri atas dua, yakni eliminasi urine (kebutuhan buang air kecil) dan
eliminasi alvi (kebutuhan buang air besar).
Kebutuhan eliminasi urine
Organ yang berperan dalam terjadinya eliminasi urine, adalah :
Ginjal
Kandung kremih
Uretra
Komposisi urine :
Air (96%)
Larutan (4%)

Faktor yang mempengaruhi eliminasi urine, antara lain :


1. Diet dan asupan
2. Respons keinginan awal untuk berkremih
3. Gaya hidup
4. Stess psikologis
5. Tingkat aktivitas
6. Tingkat perkembangan
7. Kondisi penyakit
8. Sosiokultural
9. Kebiasaan seseorang
10. Tonus Otot
11. Pembedahan
12. Pengobatan
13. Pemeriksaan diagnostic

Gangguan/masalah dalam pemenuhan Kebutuhan Eliminasi Urine, yaitu :


1. Retensi Urine
2. Inkontinensia urine
3. Enuresis
4. Perubahan pola eliminasi urine

Tindakan untuk mengatasi masalah eliminasi urine , antara lain:


1. Pengumpulan urine untuk bahan pemeriksaan
2. Menolong buang air kecil dengan menggunakan urineal
3. Melakukan kateterisasi

Gangguan/masalah dalam pemenuhan Kebutuhan Eliminasi Alvi, yaitu :


1. Konstipasi
2. Diare
4. Inkontinensia usus
5. Kembung
6. Hemorroid
7. Fecal Impaction

Faktor yang mempengaruhi proses defekasi (BAB), yaitu :


a. Usia
b. Diet
c. Asupan cairan
d. Aktivitas
e. Pengobatan
f. Gaya hidup
g. Penyakit
h. Nyeri
i. Kerusakan sensoris dan motoris

Tindakan untuk mengatasi masalah eliminasi urine , antara lain:


1. Menyiapkan feses untuk bahan pemeriksaan
2. Membantu pasien buang air besar dengan menggunakan pispot
3. Memberikan huknah rendah
4. Memberikan huknah tinggi
5. Memberikan gliserin
6. Mengeluarkan feses dengan jari.

2.1.4 Intake dan Output


Intake adalah substansi atau jumlah yang diambil dan di gunakan oleh tubuh.
Sedangkan Output adalah jumlah total dari segala sesuatu yang dihasilkan oleh setiap
sistem fungsional tubuh.

1. Intake
Beberapa jenis zat yang masuk ke dalam tubuh
1. Karbohidrat
merupakan zat gizi yang berbentuk amilum. Dimulut, amilum diubah
menjadi maltosa oleh enzim ptialin yang ada dalam air ludah. Zat tersebut
kemudian diteruskan ke lambung. Dari lambung hidrat arang dikirim terus ke
usus dua belas jari dan sisa amilum yang belum diubah seluruhnya menjadi
maltosa. Usus halus mengeluarkan getah usus halus yang mengandung musin dan
enzim-enzim.
Enzim-enzim yang dihasilkan usus halus
a. Enzim maltase yang mengubah maltosa menjadi dua molekul glukosa
b. Enzim sukrose yang bertugas mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
c. Enzim laktase yang mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
Cara penyerapan karbohidrat
penyerapan karbohidrat yang dikonsumsi dalam tiga bentuk, yaitu
polisakarida , disakarida dan monosakarida. Disakarida dan monosakarida
mempunyai sifat mudah larut didalam air, sehingga dapat diserap melewati
dinding usus/mukosa usus mengikuti hukum difusiosmosis yang tidak
memerlukan tenaga dan langsung memasuki pembuluh darah.

2. Lemak
pencernaan lemak dimulai dari lambung, karenadalam mulut tidak ada enzim
pemecah lemak. Lambung mengeluarkan enzim lipase untuk mengubah sebagian
kecil lemak menjadi asam lemak dan gliserin, kemudian diangkut melalui getah
bening dan selanjutnya masuk kedalam peredaran darah untuk kemudian tiba di
hati. Sintesis kembali lemak menjadi seperti aslinya terjadi di saluran getah
bening.
Penyerapan lemak dalam bentuk gliserol dan asam lemak . Gliserol diserap
secara pasif, sedangkan asam lemak yang teremulsi ini mampu diserap melewati
dinding usus halus. Tidak semua lemak dapat diserap. Oleh karena itu, dapat
dikatakan bahwa penyerapanlemak dilakukan dengan cara aktif selektif.

3. Protein

kelenjar ludah dalam mulut tidak membuat enzim protase. Enzim protase
yaitu berupa pepsin yang mengubah protein menjadi albuminosa dan pepton.
Selanjutnya, diubah menjadi asam amino

4. Mineral

mineral tidak membutuhkan pencernaan. Mineral jadir dalam bentuk tertentu


sehingga mudah untuk memprosesnya.
Cara penyerapan mineral
Umumnya mineral diserap dengan mudah melalui dinding usus halus secara
difusi pasif maupun transpr aktif. Mekanisme transpor aktif terjadi jjika
kebutuhan tubuh meningkat atau diet yang rendah kadar mineralnya. Mekanisme
transpor aktif ini diatur oleh hormon.

5. Vitamin
Proses penyerapan vitamin dapat dilakukan dengan difusi sederhana. Vitamin
yang larut dalam lemak diserap oleh sistem tranpor aktif yang membawa lemak
keseluruh tubuh, sedangkan vitamin yang larut dalam air mempunyai mempunyai
beberapa variasi mekanisme transpor aktif.

6. Air

air merupakan zat gizi yang paling mendasar. Tubuh manusia terdiri kira-
kira 50%-70% air. Asupan air secara teratur sangat penting dibandingkan dengan
asupan nutrisi lain.
semakin tua usia seseorang , maka proporsi air semakin berkurang.
Kebutuhan air akan makin meningkat jika terjadi peningkatan kehilangan air,
misalnya berkeringat, muntah, diare, atau adanya gejala dehidrasi.
2. Output
Kehilangan cairan tubuh melalui empat rute (proses) yaitu :
1. Urine
Proses pembentukan urine oleh ginjal dan ekskresi melalui traktus urinarius
merupakan proses output cairantubuh yang utama. Dalam kondisi normal output
urine sekitar 1400-1500 ml per 24 jam, atau sekitar 30-50 ml per jam pada orang
dewasa. Pada orang yang sehat kemungkinan produksi urine bervariasi dalam
setiap harinya, bila aktivitas kelenjar keringat meningkat maka produksi urine
akan menurun sebagai upaya tetap mempertahankan keseimbangan dalam tubuh.
2. IWL (Insesible Water Loss)
IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit. Melalui kulit dengan mekanisme
diffusi. Pada orang dewasa normal kehilangan cairan tubuh melalui proses ini
adalah berkisar 300-400 ml per hari, tetapi bila proses respirasi atau suhu tubuh
meningkat maka IWL dapat meningkat.

3. Keringat
Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh yang panas,
respon ini berasal dari anterior hypotalamus, sedangkan impulsnya ditransfer
melalui sumsum tulang belakang yang dirangsang oleh susunan syaraf simpatis
pada kulit.
4. Feses
Pengeluaran air melalui feses berkisar antara 100-200 ml per hari, yang
diatur melalui mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus besar (kolon).
Rata-rata cairan per hari
1. Air minum : 1500-2500 ml
2. Air dari makanan : 750 ml
3. Air dari hasil metabolisme : 200 ml
Rata-rata keluaran cairan per hari
1.Urin : 1400-1500 ml
2.IWL
a) paru : 350-400 ml
b) kulit : 350-400 ml
3. Keringat : 100 ml
4. Feses : 100-200 ml
Perhitungan intake dan output
Total TBW-60% / BB (45%-75% / BB)

2.2 Kebutuhan Psikososial


Manusia adalah makhluk biopsikososial yang unik dan menerapkan system terbuka
serta saling berinteraksi. Manusia selulu berusaha untuk mempertahankan keseimbangan
hidupnya. Keseimbangan yang dipertahankan oleh setiap individu untuk dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya, keadaan ini disebut dengan sehat. Sedangkan
seseorang dikatakan sakit apabila gagal dalam mempertahankan keseimbangan diri dan
lingkungannya. Sebagai makhluk social, untuk mencapai kepuasana dalam kehidupan,
mereka harus membina hubungan interpersonal positif (Mirzal Tawi, 2008).
Psikososial adalah setiap perubahan dalam kehidupan individu, baik yang bersifat
psikologik maupun sosial yang mempunyai pengaruh timbal balik. masalah kejiwaan dan
kemasyarakatan yang mempunyai pengaruh timbal balik, sebagai akibat terjadinya
perubahan sosial dan atau gejolak sosial dalam masyarakat yang dapat menimbulkan
gangguan jiwa (Depkes, 2011).

Stadium krisis psikososial hasil yang baik :


1. Infancy (0-1 th) : Kepercayaan vs Ketidakpercayaan Kepercayaan dan optimisme
2. Early Childhood (1-3 th) : Otonomi vs Keraguan Pengendalian dan adekuasi diri
3. Preschool age (4-5 th) : Inisiatif vs Rasa Bersalah Kemampuan memulai aktivitas
sendiri
4. School age (6-11 th) : Industri vs Inferioritas Kompetensi dlm kemampuan
intelektual. Sosial dan fisik
5. Adolescence (10-12 th) : Identitas vs Kebingungan Identitas Citra diri yang
terintegrasi sebagai pribadi unik
6. Young adulthood (21-40th) : Intimasi vs Isolasi Kemampuan membentuk hubungan
erat, komitmen karier
7. Adulthood (41-65 th) : Generativitas vs Menarik diri Perhatian terhadap keluarga,
masy & generasi penerus
8. Senescence (+65 th) : Integritas vs Putus Asa Puas dengan kehidupan, siap
menghadapi kematian

Contoh masalah psikososial antara lain:


1. Psikotik gelandangan dan pemasungan , penderita ganguan jiwa.
2. Masalah anak : anak jalanan dan penganiayaan anak.
3. Masalah anak remaja : tawuran dan kenalan , penyalah gunaan narkotika dan psiko
tropika.
4. Masalah seksual : penyimpangan seksual , pelecehan seksual dan eksploiitasi
seksual , tindak kekerasan sosial , stres paska trauma.
5. Masalah kesehatan kerja : kesehatan jiwa di tempat kerja , penurunan produktivitas
di tempat kerja.
6. HIV atau AIDS.
Status Emosi
Setiap individu mempunyai kebutuhan emosi dasar, termasuk kebutuhan akan
cinta, kepercayaan, otonomi, identitas, harga diri, penghargaan dan rasa aman. Schultz
(1966) Merangkum kebutuhan tersebut sebagai kebutuhan interpersonal untuk inklusi,
control dan afeksi. Bila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, akibatnya dapt berupa
perasaan atau prilaku yang tidak diharapkan, seperti ansietas, kemarahan, kesepian dan
rasa tidak pasti. Kebutuhan interpersonal akan inklusi, control dan afeksi kadang saling
tumpang tindih dan berkesinambungan.

2.2.1 Hak-Hak Klien

Ada 4 hak dasar klien seperti yang dikemukakan oleh John F. Kennedy (1962)
yaitu :
1. Hak mendapat perlindungan keamanan
2. Hak mendapat informasi
3. Hak memilih
4. Hak mendengar

Selain itu ada beberapa kategori hak-hak beberapa klien menurut pengertian :
1. Hak-Hak Klien antara lain :
a. Hak mendapatkan pelayanan kesehatan yang adil, memadai dan berkualitas.
b. Hak untuk diberikan informasi.
c. Hak untuk dilibatkan dalam pembuatab kreputusan tentang pengobatan dan
perawatan.
d. Hak untuk diberikan informed consent
e. Hak untuk menolak suatu consent
f. Hak untuk mengetahui nama dan status tenaga kesehatan yang menolong
g. Hak untuk mempunyai pendapat
h. Hak untuk diperlakukan secara hormat.
i. Hak untuk kompensasi terhadap cidera yang tidak legal.
j. Hak untuk memilih integrasi tubuh.
k. Hak untuk kompensasi terhadadap cidera yang tidak legal.
l. Hak untuk mempertahankan kemuliaan (dignitas).
m. Hak-hak wanita hamil :
1. Berhak memperoleh informasi tentang obat yang diberikan kepadanya dan
pelaksanaan prosedur oleh petugas kesehatan yang merawatnya, terutama
berkaitan dengan efek-efek yang mungkin terjadi secara langsung atau
tidak langsung, resiko bahaya yang mungkin terjadi pada bayinya atau
dirinya selama kehamilan, melahirkan dan laktasi.
2. Berhak mendapatkan informasi tentang hal-hal yang menyangkut
persiapan kelahiran dan cara-cara mengatasi ketidaknyamanan dan stress
serta informasi sedini mungkin tentang penyakitnya.
3. Mendapatkan informasi tentang obat-obatan yang diberikan kepadanya
serta pengaruh secara langsung ataupun tidak langsung terhadap bayi yang
dikandungnya,.
4. Wanita hamil yang akan dioperasi besar sebaiknya diberi premedikasi
sebelum operasi.
5. Berhak mengetahui nama obat dan nama pabriknya bila diperlukan
sehingga dapat memberikan keterangan kepada petugas kesehatan yang
profesional bila terjadi reaksi terhadap pertumbuhan bayinya.
6. Berhak unutk memperoleh informasi tentang pengaruh terhadap
fisik.mental maupun neurologist terhadap pertumbuhan bayinya.
7. Berhak membuat keputusan tentang diterima atau tidaknya suatu terapi
yang dianjurkan setelah mengetahui resiko yang akan terjadi pada dirinya
tanpa tekanan dari pihak manapun.
8. Berhak mengetahui nama dan kualifikasi orang yang memberikan obat
atau melakukan prosedur setelah melahirkan.
9. Berhak memperoleh informasi tentang keuntungan suatu prosedur bagi
bayi dan dirinya sesuai dengan indikasi medis
10. Berhak didampingi oleh orang yang merawatnya selama dalam keadaan
stress persalinan.
11. Setelah melakukan konsultasi medis wanita hamil berhak untuk memilih
posisi melahirkan yang tidak menimbulkan stress bagi dirinya dan bayinya.
12. Berhak meminta perawatan bagi bayinya dilakukan satu kamar dengannya
bila bayinya normal dan dapat memberi minum bayinya sesuai dengan
kebutuhan dan bukan menurut aturan rumah sakit.
13. Berhak mendapat informasi tentang orang yang menolong persalinannya
seta kualifikasi profesionalnya untuk kepentingan surat keterangan
kelahiran.
14. Berhak untuk mendapatkan informasi tentang kondisi diri sendiri dan
bayinya,.yang dapat menimbulkan masalah atau penyakit di kemudian
harinya.
15. Berhak atas dokumen lengkap tentang diri dan bayinya termasuk catatan
perawat yang disimpan dalam kurun waktu tertentu.
16. Berhak menggunakan dokumen medis lengkap, termasuk catatan perawat
dan bukti pembayaran selama dirawat di rumah sakit.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Kebutuhan oksigenisasi merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang
merupakan kebutuhan fisiologis.
2. Sala satu fungsi Nutrisi bagi tubuh adalah membantu proses pertumbuhan tulang dan
perbaikan sel.
3. Pengaturan kebutuhan cairan elektrolit dalam tubuh diatur oleh Ginjal, Kulit, Paru-
paru, Gastrointestinal dan Sistem endokrin (hormonal)
4. Kebutuhan Eliminasi Terdiri atas dua, yakni eliminasi urine (kebutuhan buang air
kecil) dan eliminasi alvi (kebutuhan buang air besar).
5. Intake adalah substansi atau jumlah yang diambil dan di gunakan oleh tubuh.
Sedangkan Output adalah jumlah total dari segala sesuatu yang dihasilkan oleh setiap
sistem fungsional tubuh.
6. Manusia adalah makhluk biopsikososial yang unik dan menerapkan system terbuka
serta saling berinteraksi.
7. Psikososial adalah setiap perubahan dalam kehidupan individu, baik yang bersifat
psikologik maupun sosial yang mempunyai pengaruh timbal balik.

3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat diterima bagi semua pembaca dan dapat memberikan kritik
untuk perbaikan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Musrifatul, A. Azis Alimul, (2009), Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk


Kebidanan, Salemba Medika, Jakarta
http://health.okezone.com/read/2012/06/01/482/640000/3-kebutuhan-optimalisasi-tumbuh-
kembang-bayi-balita
http://rosiana-nuka.blogspot.com/2011/03/kebutuhan-seksualitas.html

Anda mungkin juga menyukai