Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita haturkan kepada Tuhan Yang Maha ESA yang telah memberikan
rahmat dan hidayahNya kepada kita semua sehingga kita bisa melakukan aktivitas
dengan keadaan yang sehat. Penulis juga mengucap syukur karena sudah dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Psoriasis”
dengan baik.
Akhir-akhir ini penyakit kulit sering menyerang pada manusia baik itu pada orang
dewasa maupun anak kecil . salah satu penyakit kulit itu adalah Psoriasis. Psoriasis
merupakan penyakit yang ditandai dengan plak pada pada kulit yang bisa berupa sisik
putih pada kulit.
Pembahasa mengatakan “ Tiada gading yang tak retak “ yang sama halnya dengan
makalah ini yang jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan segala masukan
baik itu berupa kritik maupun saran demi kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, mei 2006

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berbagi macam penyakit kulit sering menyerang pada manusia baik itu pada
orang dewasa maupun anak kecil. Mekanisme koping dari masing-masing individu
berbeda-beda. Sebagian besar dari mereka menanganinya sendiri dengan membeli obat-
obatan dari toko tanpa mengkonfirmasikan dengan dokter terlebih dahulu. Akibat dari hal
itu ada yang mempunyai efek yang berdampak pada kulitnya. Kasus lain terjadi pada
masyarakat awam dimana menganggap remeh penyakit kulit, sebagai contohnya
psoriasis, dimana penyakit kulit tersebut sering kambuh yang dalam proses
kekambuhannya tidak disadari oleh penderita .
Kita sebagai petugas kesehatan sudah sewajarnyalah kita memberikan penyuluhan
kepada mereka tentang bagaimana cara menangani penyakit tersebut dengan baik.
Denagan dibuatnya makalah dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Psoriasis”
dapat berguna dan bermanfaat dalam membantu proses penyembuhan mereka.

B. Rumusan Masalah.
1. Apa pengertian dari Psoriasis?
2. Penjelasan patofisiologi dari Psoriasis?
3. Bagaimana cara kita memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan
gangguan kulit (Psoriasis)?

C. Tujuan
1. Memberikan informasi kepada pembaca dan masyarakat mengenai Psoriasis,
2. Mengajarkan kepada pembaca bagaiman cara kita menangani Psoriasis,
3. supaya pembaca bisa mencegah terjadinya penyakit Psoriasis.
BAB II
DASAR TEORI
A. Definisi
Psoriasis adalah penyakit yang penyebabnya autoimun, bersifat kronik dan
residif, ditandai dengan adanya bercak-bercak Eritema berbatas tegas denagn Skuamosa
yang kasar , berlapis-lapis dan transparan disertai dengan fenomena tetesan lilin Auspitz
dan Kobner. (Sylvia A. Price,dkk:1995)
Dari pengetian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwasannya Pertusis adalah
salah satu penyakit kulit yang dapat disebabkan oleh faktor genetic dimana keadaan kulit
tersebut terdapat bercak-bercak yang seperti sisik yang sering terdapat pada daerah
lekukan sendiri.
B. Etiologi
1. Faktor Genetik
Berdasarkan awitan penyakit Psoriasis terdiri dari dua tipe yaitu : tipe1 dengan
awitan dini bersifat familial dan psoriasis tipe2 dengan awitan lambat bersifat
nonfamilial. Jadi psoriasis dapat disebabkan oleh faktor genetic. Hal ini didukung oleh
hubungan antara psoriasis dengan HLA. HLA psoriasis tipe 1 berhubungan denagn HLA-
B13, B17, BW57 dan CW6.Psoriasis tipe II berkaitan dengan HLA-B27 dan CW2
sedangkan psoriasis pustolosa berkorelasi dengan HLA-B27.
2. Faktor Imunologi
Faktor imunologi yang terdapat pada tiga jenis sel, yaitu: Limfosit T, sel penyaji
antigen (dermal) dan Keratinosit.
3. Faktor Pencetus
 StresPsikik
 Infeksi Lokal
 Trauma (fenomena kogner)
 Endokrin
 Gangguan Metabolik
 Obat
 Alkohol
 Merokok
C. Patofisiologi

Trauma Infeksi Cuaca Sinar Matahari Psikis Endokrin

Px. Isomatik Rx. Antigen Panas

Ploriferasi sel epidermis (3-4 hari)

Kerotinisasi ggl

Makula

Eritematosa

Skuamosa Tebal
Perluasan lesi

gg. body image Lesi psoariasis Lesi Terbuka

Harga diri rendah Pruritus


Resiko tinggi
infeksi
Digaruk-garuk
Isolasi sosial
gg. Integritas
kulit
Nyeri
Inefektif koping
individu

BY: Pinky
D. Gejala klinis
Penderita yang mengalami Psoriasis sering mengalami gatal ringan yang terjadi
ditempat-tempat Predileksi, misalnya di kulit kepala, perbatasan daerah tersebut dengan
muka, ekstremitas bagian ekstensor terutama siku, lutut, dan daerah lumbosakral.
Kelainan kulit terdiri atas bercak-bercak eritema yang meninggi (plak) dengan
skuamosa diatasnya. Eritema berbatas tegas dan merata, tetapi pada stadium
penyembuhan sering eritema yang ditengah menghilang dan hanya terdapat dipinggir
skuamosa berlapis-lapis, kasar dan berwarna putih seperti mika, serta transparan. Besar
kelainan bervariasi : lentikular, numular atau plakat dapat berkonfluensi. Jika seluruhnya
atau sebagian besar lentikular disebut Psikoriasis gutata, biasanya pada anak-anak dan
dewasa muda dan terjadi setelah injeksi zkot oleh streptococcus.

E. Pelaksanaan
 Pengobatan Sistemik
1. Kortikosteroid
Kortikosteroid dapat mengontrol Psoriasis menurut pengalaman penulis dosisnya
ekuivalen dengan preduison 20-30 mg perhari setelah membaik dosisnya
diturunkan perlahan-lahan, kemudian diberi dosis pemeliharaan.
2. Obat sitostatik
Obat sitostatik biasanya digunakan ialah metroteksat. Cara penggunaan
metroteksat adalah mula-mula diberikan tes dosis missal 5mg perOns untk
mengetahui, apakah ada gejala sensitivitas atau gejala toksik.
3. Levodopa
Levodopa sebenarnya dipakai untuk penyakit Parkinson, diantara penderita
Parkinson yang sekaligus menderita psoriasis ada yang membaik psoriasisnya
dengan pengobatan levodopa.
4. DDS
DDS (diaminodifenilsulfon) dipakai sebagi pengobatan psoriasis pustolosa tipe
Garger dengan dosis 2x100 mg sehari, efek sampingnya anemia hemolitik,
methemoglobinemia dan agranulositosis.
5. Etretinat dan Asitretin
Etretinat merupakan Retinoid aromatik digunakan bagi psoriasis yang sukar
disembuhkan dengan obat-obatan lain mengingat efek sampingnya, dapat pula
digunakan untuk Eritroderma Psoriatika
Asitretin merupakan metabolit aktif Etretinat yang utama.
6. Iklosporin
Efeknya immunosupresif, dosisnya 6mg/kgBB sehari, bersifat nefrotoksik dan
hepatotoksik.
 Pengobatan Topikal
1. Preparat Ter
Mempunyai efek anti radang
2. Kortikosteroid
Kortikosteroid topical juga memberikan hasil yang baik
3. Ditranol (autralin)
Konsentrasi yang digunakan biasanya 0.2-0.5% dalam pasta, salep dan krim, lama
pemakaian ¼-1/2 jam sehari sekali untuk mencegah iritasi, penyembuhan dalam 1
minggu
4. Pengobatan dengan penyinaran
5. Calcipotriol
Calcipotriol adalah sintetik vitamin D preparatnya beupa salep atau krim 50mg/g
efeknya antiproliferasi.
BAB 111
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dan landasasn proses keperawatan
diperlukan pengkajian cara yang cermat untuk mengenal masalah pasien dapat
memberikan arah kepada tindakan keperawatan. Keberhasilan proses keperawatan sangat
tergantung pada kecermatan dan ketelitian dalam tahap pengkajian.
Pengkajian keperawatan meliputi data dasar yang terdiri dari :
a. Identitas pasien
b. Identitas penanggung jawab
c. Keluhan utama, Riwayat penyakit sekarang, Dahulu, keluarga
d. Pemeriksaan fisik
e. Pemeriksaan penunjang
Data yang terdapat pada pasien psoriasis :
1. Data subjektif
 gatal
 nyeri
 haus
2. Data objektif
 Kulit pasien kelihatan seperti sisik
 Terdapat lesi
 Pasien malu berinteriksi dengan lingkungan luar
 Raut wajah pasien kelihatan meringis
 Pasien kelihatan menggigil
B. Diagnosa
1. Nyeri berhubungan dengan kerusakan kulit ataujaringan, pemnbentukan udema
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan permukaan kulit karena
destruksi lapisan kulit
3. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tidak
adekuat, kerusakan perlindungan kulit.
4. gangguan citra tubuh, perubahan penampilan peran, berhubungan dengan kejadian
traumatic.
5. kurang pengetahuan tentang kondisi berhubungan dengan tidak mengenal sumber
informasi.
C. Intervensi
1. Diagnosa I
 Kaji keluhan nyeri.
 Ubah posisi dengan sering dan rentang gerak pasif dan aktif sesuai indikasi.
 Dorong ekspresi perasaan tentang nyeri.
 Berikan aktivitas terapeutik tepat untuk usia atau kondisi.

2. Diagnosa II
 Kaji ukuran, warna, kedalaman luka, perhatikan jaringan nekrotik dan kondisi
sekitar luka.
 Berikan perawatan luka yang tepat dan tindakan kontrol infeksi.
 Kolaborasi dengan tim dokter.
3. Diagnosa III
 Periksa area yang tidak terluka secara rutin.
 Bersihkan jaringan nekrotik yang terlepas.
 Periksa luka setiap hari.
 Kaji vital sign.
4. Diagnosa IV
 Berikan harapan dalam parameter situasi individu, jangan memberikan
keyakinan yang salah.
 Berikan penguatan positif terhadap kemajuan dan dorongan usaha untuk
mengikuti tujuan rehabilitasi.
 Berikan kelompok pendukung untuk orang terdekat.
 Berikan mereka informasi tentang bagaimana mereka membantu pasien.
5. diagnosaV
 Kaji ulang pereawatan luka.
 Kaji ulang pengobatan.
 Beritahu pasien atasu orang terdekat tentang kelelahan, kebosanan, emosi
labil.
 Beri informasi tentang pengobatan yang benar.
BAB IV
PENUTUP

A. kesimpulan
Psoriasis adalah penyakit yang penyebabnya autoimun, bersifat kronik dan residif,
ditandai dengan adanya bercak-bercak eritema berbatas tegas dengan skuamosa yang
kasr, berlapis-lapis dan transparan disertai dengan fenomena tetesan lilin Auspita dan
Kogner.
Asuhan keperawatan pasien psoriasis adalah :
 Nyeri berhubungan dengan kerusakan kulit atau jaringan, pembentukan
edema
 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan permukaan
kulit Karena destruksi lapisan kulit
 Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan pertahanan primer
tidak adekuat, kerusakan perlindungan kulit
 Gangguan citra diri. Penampilan peran, perubahan berhubungan dengan
kejadian traumatik
 Kurangnya pegetahuan tentang kondisi berhubungan dengan tidak
mengenal sumber informasi.

B. Saran
 Diharapkan pada pembaca dapat lebih mengetahui perawatan pada psoriasis
 Diharapkan pada masyarakat menjaga kebersihan diri dan kebersihan lingkungan
 Bagi dinas kesehatan untuk lebih memberikan fasilitasnya bagi pengobatan
Psoriasis.
DAFTAR PUSTAKA

 Divanda. Adhi, BR dkk, Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin edisi III, 2002. FKUI
Jakarta
 Price, Sylvia. A dkk, Patofisiologi edisi IV, 1995, EGC. Jakarta
 Doenges. Marilynn, E, dkk, Rencan Asuhan Keperawatan, edisi Iii, 1999, EGC,
Jakarta
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PSORIASIS
Makalah untuk memenuhi tugas KMB II
Dosen : Erni Murniasih. S. Kep. Ners

Disusun Oleh:
 SUSILOWATI 04.03.0252
 TRI HARDI M.U. 04.03.0253
 UMMI HIDAYAH 04.03.0254
 UMU NUR HANIDIYAH 04.03.0255
 WIJI ASTUTI 04.03.0256
 YOHAN KRISTIAN 04.03.0257
 YUKI OCTAVIA.R 04.03.0258
 YULI KARLINA 04.03.0259
 YUNITA ANGGRAINI 04.03.0260
 YUSNA RIFANI 04.03.0261
 AI SUSILAWATI 04.03.0262
 YANI YULIANI 04.03.0269
 HARRY SITORUS 04.03.0231

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


SURYA GLOBAL
YOGYAKARTA
2006

Anda mungkin juga menyukai