Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Tugas akhir
DOSEN PENGAMPUH:
DISUSUN OLEH:
BALQIS
(0601171019)
2018
1
KATA PENGANTAR
Pertama- tama saya ucapkan puji syukur terhadap allah swt, sebab telah memberikan nikmat
dan karunianya serta kesehatan kepada saya, tugas rekayasa ide ini dibuat untuk memenuhi
salah satu mata kuliah yang pernah diajukan kepada kami.
Makalah ini di buat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu tertentu sehingga
menghasilkan sebuah rekayasa ide yang dapat di pertanggung jawabkan hasilnya. Saya
ucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu kami dalam menghadapi
berbagai tantangan dalam penyusun rekayasa ide ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang menyadari bahwa masih
banyak kekurangan yang mendasar dalam makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat membangun sangat saya harapkan.
Akhir kata saya ucapkan semoga rekayasa ide dapat membuat wawasan kepada semua orang
dan pengetahuan bagi siapa saja yang akan diperlukan dimasa manapun waktu yang akan
datang.
2
DAFTAR
DAFTARISI ………………………………………………………………………………….2
BAB I PENDAHULUAN……………...…………………………………………………….3
A..Latar belakang…………….……………………………………………………….3
B.Tujuan Pembahasan…….......……………………………………………………….3
BAB II PEMBAHASAN…………………………..…………………………………………4
A.Kajianteori……………………………………………………………………..……4
1. faktor internal…………………………………………………………........5
2.faktor eksternal………………………………………………………………5
Kesimpulan……………………………………………………………………….........9
Saran………………………………………………………………………..………….9
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia pendidikan mengartikan diagnosis kesulitan belajar sebagai segala usaha
yang dilakuakn untuk memahami dan menetapkan jenis dan sifat kesulitan belajar.
Juga untuk mempelajari faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan serta cara
menetapkan dan kemungkinan mengatasinya, baik secara kreatif (penyembuhan)
maupun secara prevetif (pencegahan) berdasarkan data danninformasi yang seobjektif
mungkin.
Dengan demikian semua kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menemukan
kesulitan termasuk kegiatan diagnosa. Perlunya dilakukan diagnosis belajar karena
berbagai hal. Peratama, setiap siswa hendaknya mendapat kesempatan dan pelayanan
untuk berkembang secara maksimal, kedua, adanya perbedaan
kemampuan,kecerdasan,bakat,minat dan latar belakang lingkungan masing-masing
siswa. Ketiga, system pengajaran disekolah seharusnya memberikan kesempatan pada
siswa untuk maju sesuai dengan kemampuannya. Dan, keempat, untuk menghadapi
masalah yang dihadapi siswa hendaknya guru beserta BP lebih intensif dalam
menangani siwa dengan menambah pengetahuan, sikap terbuka dan mengasah
keterampilan dalam mengidentifikasi kesulitan belajar siswa.
B. Tujuan pembahasan
Tujuan pembahasan dalam penulisan ini adalah:
a. Mengidentifikasi berbagai permasalahan dalam proses belajar.
b. Mengkaji berbagai persoalan tentang permasalahan belajar
c. Berbagai alternative dalam mengatasi permasalahan belajar.
d. Ruang lingkup pembahasan .
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kajian Teori
Masalah adalah suatu keadaan yang tidak diharapkan oleh kita sebagai
penyimpangan kecil dalam bidang kehidupan yang kita alami. Permasalahn ini timbul
akibat berbagai faktor yakni faktor internal dan faktor eksternal. Ruang lingkup
masalah dunia pendidikan sangat beragam baik itu mikro maupun makro, seperti hal
nya dalam proses belajar mengajar. Masalah atau problem dalam pembelajaran
sangatlah mungkin , dan ini bisa disebabkan beberapa faktor, bisa dari peserta didik
sendiri atau dari pengajar (guru).
Dengan demikian semua kegiatan yang dilakukan oleh gutu untuk menemukan
“ kesulitan belajar” termasuk kegiatan diagnosa perlunya diadakan diagnosis belajar
karena berbagai hal. Pertama, setiap siswa hendaknya mendapat kesempatan dan
pelayanan untuk berkembang secara maksimal. Kedua, adanya perbedaan
kemampuan,kecerdasan,bakat,minat dan latar belakang masing-masing siswa.
Belajar pada dasarnya merupakan proses usaha aktif seseorang untuk
memperoleh sesuatu, sehingga terbentuk prilaku baru menuju arah yang lebih baik.
Kenyataannya, para pelajar sering kali tidak mampu mencapai tujuan belajar nya atau
tidak memperoleh perubahan tingkah laku sebagaimana yang diharapkan. Hal itu
menunjukkan bahwa peserta didik mengalami kesulitan belajar yang merupakan
hambatan.
Sementara itu setiap peserta didik dalam mecapai sukses belajar, mempunyai
kemampuan berbeda-beda, ada peserta didik yang dapat mencapainya tanpa kesulitan
akan tetapi banyak pula peserta didik mengalami kesulitan sehingga menimbulkan
masalah bagi perkembangan pribadinya.
5
B. ANALISIS MASALAH BELAJAR DAN SOLUSINYA.
1. Faktor internal
Faktor ini meliputi gangguan psiko pisik siswa, yakni:
1. Yang bersifat kognitif seperti rendahnya kapasitas intelaktual
2. Yang bersifat afektif antara labilnya emosi dan sikap. Kelemahan emosional,
seperti merasa tidak aman, kurang menyesuaikan diri serta ketidak matanggan
emosi
3. Yang bersifat psikomotor antara lain terganggunya alat indra, cacat tubuh, serta
kurang bersihnya organ-organ perasaan
4. Motivasi. Kurangnya motivasi belajar akan menyebabkan anak malas belajar.
5. Konsentrasi belajar yang kurang baik
6. Rasa percaya diri
7. Rasa percaya diri timbul dari keinginan berhasil dalam belajar.
8. Kebiasaan belajar. Akan mempengaruhi kemampuannya dalam berlatih dan
menguasahi materi yang telah disampaikan oleh guru.
2. Faktor eksternal.
Faktor ini meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan siswa yang tidak
kondusif bagi terwujudnya aktivitas-aktivitas belajar yang termasuk dalam faktor
ini adalah
1. Lingkungan keluarga, seperti ketidak harmonisan hubungan antara ayah dan
ibu dan rendahnya tingkat ekonomi keluarga
2. Lingkungan masyarakat, seperti wilayah yang kumuh, teman sepermainan
yang nakal.
3. Lingkungan sekolah, seperti kondisi yang letak gedung yang buruk, seperti
dekat pasar kondisi guru, serta alat-alat belajar yang berkualitas rendah
4. Guru sebagai Pembina siswa belajar. Guru adalah pengajar yang mendidik.
Dia tidak hanya mangajar budang studi yang sesuai dengan keahliannya, tetapi
juga menjadi pendidik pemuda generasi bangsa.
Mengatasi malas belajar siswa agar bersemangat dan tidak malas untuk belajar,
adalah hal yang harus dilakukan oleh orang tua dirumah maupun guru disekolah.
1. Menanamkan pengertian yang benar tentang belajar pada siswa sejakl dini,
meumbuhkan inisiatif belajar mendiri pada siswa, menanamkan kesadaran
6
serta tanggung jawab sebagai pelajar pada siswa merupakan hal lain yang
bermanfaat jangka panjang.
2. Berikan contoh pada peserta didik belajar pada p[eserta didik.
3. Berikan intensif jika siswa belajar. Intensif yang dapat diberikan kesiswa tidak
selalu berupa materi, tapi bisa juga berupa penghargaan ataupun perhatian.
4. Orang tua sering mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang diajarkan
disekolah pada anak. Sehingga orang tua tau perkembangan anak disekolah.
5. Mengajarkan kepada siswa pelajaran-pelajaran dengan metode tertentu dengan
kemampuan siswa
6. Komunikasi. Orang tua harus membuka diri, berkomunikasi dengan anak
untuk mendapat informasi tentang perkembangan anak tersebut
7. Menciptakan disiplin. Jadikan belajar sebagai rutinitas yang pasti.
8. Pilih waktu belajar yang tepat dan anak merasa bersemangat untuk belajar
agar anak mampu memahami apa yang sedang dipelajari
9. Menciptakan suasana belajar yang baik dan nyaman, orang tua memberikan
perhatian dengan cara mengarahkan dan mendampingi anak saat belajar.
10. Menghibur dan memberikan solusi yang baik dan bijaksana pada anak apabila
anak sedang sedih atau sedang sakit, sedang tidak ada motivasi untuk belajar
orang tua harus membangun motivasi anak untuk bersemangat dalam belajar.
11. Mengidentifikasi siswa yang diperikaran mengalami kesulitan dalam belajar
12. Membangun motivasi atau minat belajar siswa, sehingga siswa bersemangat
dalam belajar
13. Menyiapkan ruang kelas yang nyaman, kondusif, sehingga siswa dapat belajar
yang nyaman.
14. Guru harus mempunyai modal pemebelajaran yang berpariasi dalam setiap
pertemuan agar tidfak mononton sehingga siswa Semangat motode
pembelajaran yang baru.
15. Melakukan pendekatan terhadap siswa.
7
A. Langkah-langkah mengenali peserta didik yang mengalami kesulitan masalah
belajar
1. Menunjukkan prsestasi yang menurun atau rendah, dibawah rata-rat
2. Lambat dalam mengerjakan tugas-tugas belajar
3. Prestasi menurun dratis.
4. Peserta didik sering bolos.
5. Bila ada tugas tidak mengerjakan.
8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam dunia pendidikan, kesulitan belajar adalah suatu kondisi dimana peserta didik
tidak dapat belajar secara wajar. Disebabkan adanya ancaman, hambatan ataupun
gangguan dalam belajar. Sedangkan masalah belajar adalah suatu yang tidak
diharapkan oleh kita sebagai penyimpangan kecil dalam belajar yang kita alami. Ada
dua faktor yang menjadi penyebab masalah belajar yaitu faktor internal dan eksternal .
faktor internal yaitu yang berasal dari dalam peserta didik meliputi kurangnya
motivasi dalam belajar, kurangnya minat dalam belajar, intelegensi, bakat, serta
kesehatan mental, faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar peserta didik
meliputi lingkungan keluarga. Lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
SARAN.
1. Bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar atau masalah belajar hendaknya
bertanya kepada teman.
2. Apabila siswa belum memahami materi yang diajarkan oleh guru. Siswa harus
aktif bertanya kepada guru. Jangan hanya saja diam. Karena jika siswa belum
memahami materi yang diajarkan akan membuat siswa malas belajar.
3. Bagi para guru atau pelajar harus lebih memahami karakteristik peserta didiknya
sehingga peserta didi lebih mudah memahami pelajar.