Kegiatan peningkatan mutu pencahayaan dilakukan di beberapa sekolah dasar di
wilayah Ambulu, Jember, Jawa Timur. Di Kecamatan Ambulu terdapat 26 sekolah dasar dan sederajat yang terdiri 19 Sekolah Dasar dan 7 MI. Selama ini kegiatan yang sering digalakkan dan dilakukan di lingkungan sekolah dasar adalah kegiatran PHBS seperti cuci tangan, pemeriksaan gigi, dan lainnya. Sistem pencahayaan yang sesuai standar belum terlalu familiar di sekolah-sekolah, padahal sistem pencahayaan merupakan salah satu faktor utama yang menunjang keberhasilan kegiatan belajar mengajar.
Menurut Kepmenkes Nomor 1429/Menkes/SK/XII/2006 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan di Sekolah, salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah pencahayaan. Pencahayaan di setiap ruang kelas tidak silau dan besaran Lux di ruang kelas adalah 200-300 lux. Keberhasilan dalam melaksanakan pendidikan di sekolah tidak hanya berdasarkan pada kerajinan ataupun kedisiplinan siswa, kesehatan mata secara tidak langsung berpengaruh terhadap prestasi dan konsentrasi anak didik. Suatu pencahayaan diperlukan oleh manusia untuk mengenali suatu obyek secara visual. Organ tubuh yang mempengaruhi penglihatan, yaitu mata, saraf, dan pusat saraf penglihatan diotak. Pada dunia pendidikan, pencahayaan mempunyai pengaruh terhadap kualitas belajar ataupun prestasi. Kuat pencahayaan baik yang tinggi, rendah, maupun yang menyilaukan berpengaruh terhadap kelelahan mata maupun ketegangan saraf. Pada dasarnya objek yang kita lihat adalah pantulan cahaya dari objek tersebut. Oleh sebab itu bagaimana kita melihat dan merespon sekeliling kita sangat tergantung dari jenis pencahayaan yang digunakan. Salah satu faktor permasalahan yang mengganggu kenyamanan belajar siswa ialah permasalahan mengenai pencahayaan yang kurang atau pencahayaan yang berlebih. Sample yang kami gunakan adalah ruang kelas 4 di sekolah dasar. Sekolah dasar dioilih sebagai sampel populasi karena masa sekolah dasar adalah masa awal sekolah sehingga diharapkan dapat sedini mungkin menjaga kesehatan mata yang menghambat proses belajar di masa sekolah selanjutnya. Setelah penilaian pencahayaan di ruang kelas, kami juga mengadakan pertemuan guna menyampaikan hasil dari uji yang kami peroleh, sekaligus memberikan edukasi kepada kepala sekolah. Adanya kegiatan edukasi juga diharapkan menjadi bekal terhadap sekolah untuk mengetahui dan menyadari bahwa pencahayaan ruang kelas sangat penting untuk menunjung kegiatan belajar mengajar. Hasil penelitian kali ini menunjukkan bahwa semua kelas pada sampel sudah menggunakan cat yang berwarna terang. Hal ini sesuai dengan keputusan menteri tahun 2005 bahwa cat dinding pada ruang belajar menggunakan warna lembut dan terang. Begitu pula dengan jendela pada ruang kelas,semua kelas sampel telah memenuli standar yang di putuskan kementrian kesehatan yaitu 10 persen dari luas bangunan kelas. Di semua kelas sampel juga telah memiliki sumber pencahayaan tambahan seperti lampu.Namun hasil pengukuran pencahayaan ruang kelas menggunakan lux meter menunjukkan bahwa semua ruang kelas sampel tidak memenuhi standar. Diketahui bahwa menurut KEPMENKES nilai lux meter pada ruang kelas yaitu 200-300. Hasil ini bisa dikarenakan berbagai faktor. Yang pertama adalah kurangnya pengetahuan berapa minimal beras lampu yang harus digunakan di ruang sekolah mereka. Dan tidak mengetahui bagaimana cara mengukur pencahayaan ruang kelas mereka. Selain itu biaya adalah faktor lain yang menyebabkan pencahayaan pada ruang kelas sampel tidak sesuai. Beberapa sekolah mengerti bahwa ruang kelas yang mereka gunakan kurang pencahayaan. Namun sarana dan biaya sekolah tersebut tidak bisa memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Setelah melakukan penilaian, kami mengadakan pemaparan hasil dan pemberiang edukasi pada semua Kepala Sekolah Dasar se-Ambulu. Pada pertemuan ini kami membagikan kertas Rencana Tindak Lanjut. Sehingga kami dapat mengetahui rencana apa yang dilakukan sekolah setelah kegiatan ini berlangsung. Dari Rencana Tindak Lanjut yang ditulis semua Sekolah Dasar mengerti penjelasan dan pentingnya pencahayaan pada ruang kelas dan berencana merubah sistem pencahayaan yang ada di sekolah mereka masing-masing. Program Kesehatan Lingkungan Sekolah yang dilakukan di Puskesmas Ambulu saat ini masih berjalan. Diharapkan program pencayahaan kelas dapat menjadi agenda rutin baik untuk puskesmas maupun sekolah. Sehingga kedepannya meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan lingkungan khususnya tentang pencahayaan ruang.