Anda di halaman 1dari 10

JURNAL TUNAS PENDIDIKAN e ISSN-2621-1629

Vol.2. No. 1 (Oktober 2019) http://ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/pgsd/login

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN


BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI
TEOREMA PHYTAGORAS
Trisna Rukhmana1 & Al Ikhlas2
STKIP Muhammadiyah Sungai Penuh
Email: Trisnarukhmana29@gmail.com1 ,Alikhlas752@gmail.com2

Abstrak
Penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development)
yangbertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis
pendekatan saintifik pada materi Teorema Phytagoras yang valid, praktis dan
efektif bagi siswa Sekolah Menegah Pertama. Prosedur pengembangan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Model Thiagarajan atau Model 4-D yang
terdiri atas empat tahap yaitu tahap pendefinisian (define), tahap perancangan
(design), tahap pengembangan (develop), dan tahap penyebaran (disseminate).
Perangkat pembelajaran berbasis pendekatan saintifik yang dikembangkan telah
divalidasi oleh pakar dan praktisi serta telah mengalami revisi sehingga didapatkan
hasil yang layak digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat
pembelajaran berbasis pendekatan saintifik bersifat valid, praktis, dan efektif.
Dikatakan efektif karena perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi RPP,
Buku Siswa dan LKS seluruhnya memenuhi kriteria kevalidan dengan kategori
"Sangat Valid", dikatakan praktis karena perangkat pembelajaran ini memiliki
derajat keterlaksanaan dengan kategori terlaksana seluruhnya dan nilai
reliabilitasnya kategori “reliabel” dan dikatakan efektif karena telah memenuhi kriteria
keefektifan.

Kata kunci :Perangkat pembelajaran, Pendekatan Saintifik, Teorema Phytagoras.


Abstract
The study was a research and development aimed at developing learning package
based on scientific approach, On Material Teorema Phytagoras which was valid,
practical, and effective for Junior High School’s students. The development
procedure used in the study was based on Thiagarajan’s model or 4-D model
consisted of four phases, namely defining, designing, developing, and dissemination.
The development learning package based on scientific approach had been validated
by the experts and practitioners and had been revised; thus, it obtained feasible
result to be used. The results revealed that the learning package based on
scientific approach was valid, practical, and effective. The learning package
that were RPP, student’s book, and student’s worksheet was valid due to the
extremely valid category, practical because it was in completely conducted and
effective as well because it had met the criteria of effective.

Keywords: Learning package , Scientific method, Teorema Phytagoras material

41
JURNAL TUNAS PENDIDIKAN e ISSN-2621-1629
Vol.2. No. 1 (Oktober 2019) http://ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/pgsd/login

PENDAHULUAN tujuan pembelajaran di RPP dengan


Berbagai upaya telah Lembar Kerja.
dilakukan pemerintah untuk Peserta Didik (LKDP) yang
mewujudkan tuntunan tersebut. Mulai digunakan guru belum sinkron.
dari penyempurnaan terhadap Pendekatan pembelajaran yang
Kurikulum Berbasis Kompetensi digunakan guru masih belum
(KBK) ke Kurikulum Tingkat Satuan bisa membelajarkan peserta didik
Pendidikan (KTSP) dan sekarang secara keseluruhan. Peserta didik
berlaku Kurikulum 2013. Kurikulum belum dilatih dalam penyelidikan
2013 menekankan pengembangan pengetahuan, menemukan
kompetensi pengetahuan, pengetahuan, ide, dan informasi
keterampilan, dan sikap peserta didik melalui usaha sendiri. Jadi, perangkat
secara holistik (seimbang). Guru pembelajaran matematika yang
sangat diharapkan dapat memahami digunakan guru belum mampu
dengan baik tuntunan kurikulum dan mendukung tercapainya tujuan
dapat merancang serta pembelajaran. Perangkat
mengimplementasikannya dalam pembelajaran lain yang dianalisis
pembelajaran. Sebagai tindak lanjut adalah sumber belajar matematika
hal tersebut, Kemendikbud yang digunakan dan penilaian. Dalam
memberikan pelatihan, lokakarya, dan pembelajaran guru menggunakan
seminar kepada guru-guru. beberapa buku paket dari penerbit.
Namun kenyataannya Peserta didik juga memiliki bahan ajar
dilapangan, hasil belajar peserta didik berupa Lembar Kerja Peserta Didik
masih ada yang belum mencapai (LKPD) yang juga diperoleh dari
Kriteria Kentuntasan Minimum (KKM). penerbit. Pada LKPD yang digunakan
Berdasarkan hasil observasi yang peserta didik, disajikan materi
dilakukan di salah satu SMP di teorema phytagoras serta lembar
Kerinci diperoleh data bahwa aktivitas kerja. Tetapi lembar kerja tersebut
fisik, mental, intelektual, dan berupa soal-soal latihan. LKPD
emosional siswa belum yang dimiliki peserta didik belum
ditumbuhkembangkan. Peserta didik menuntun peserta didik dalam
belum dilatih untuk merumuskan menyelidiki pengetahuan dan
masalah dan kurang berani dalam menemukan konsep pelajaran.
menyampaikan pendapat. Peserta Hal ini menyebabkan aktivitas
didik juga belum mampu menganalisis peserta didik untuk mencoba dan
data dan menarik kesimpulan. Hal ini menemukan suatu konsep pelajaran
berarti kemampuan berpikir kritis kurang maksimal. Sementara itu, dari
peserta didik belum segi lembar penilaian yang digunakan
ditumbuhkembangkan. guru tidak sesuai dengan tujuan
Salah satu penyebab pembelajaran. Penilaian hendaknya
permasalahan tersebut adalah dilakukan di setiap kegiatan
perangkat pembelajaran matematika pembelajaran sehingga dapat
yang digunakan guru belum sesuai mengukur kompetensi pengetahuan,
dengan tuntutan Kurikulum 2013. sikap, dan keterampilan peserta didik
Dalam rencana pelaksanaan dengan baik.
pembelajaran (RPP) belum tercantum Berdasarkan uraian di atas
tahap-tahap pendekatan saintifik. maka guru perlu suatu pendekatan
Pada RPP yang digunakan guru dalam pembelajaran. Salah satu
masih belum dikembangkan tujuan pendekatan yang cocok dan sesuai
pembelajaran secara rinci. Antara dengan kurikulum 2013 yaitu

42
JURNAL TUNAS PENDIDIKAN e ISSN-2621-1629
Vol.2. No. 1 (Oktober 2019) http://ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/pgsd/login

pendekatan saintifik. Pendekatan Instrumen pengumpul data pada


saintifik dalam pembelajaran penelitian ini adalah:
diharapkan peserta didik memiliki
kompetensi yang seimbang antara 1. Lembar Validasi
sikap, keterampilan, dan pengetahuan 2. Angket, Sugiyono (2007:172)
yang jauh lebih baik dari sebelumnya. mendefinisikan angket adalah
Penerapan pendekatan saintifik sebuah daftar pertanyaan atau
dalam pembelajaran melibatkan pernyataan yang harus di isi oleh
keterampilan proses, seperti responden yang akan dievaluasi.
mengamati, mengklarifikasi, 3. Instrumen Keefektifan Produk
mengukur, meramalkan, menjelaskan HASIL DAN PEMBAHASAN
dan menyimpulkan. Adapun Berdasarkan tujuan penelitian
keterampilan- keterampilan belajar dengan mengacu pada metodologi,
yang membangun pendekatan maka telah dilakukan penelitian
saintifik yaitu mengamati, menanya, pengembangan perangkat
menalar, mencoba, menyimpulkan, pembelajaran berbasis pendekatan
dan mengkomunikasikan. Untuk saintifik beserta insrumen-insrumen
dapat menciptakan pembelajaran yang relevan dengan perangkat
yang terarah dan bermakna. Maka pembelajaran tersebut. Penelitian
guru diwajibkan untuk memahami pengembangan ini merujuk pada tiga
kurikulum dan dapat menyusun syarat kualitas yaitu valid, praktis dan
perangkat pembelajaran yang utuh. efektif serta disusun dan
Oleh sebab itu akan dilakukan dikembangkan berdasarkan model
penelitian untuk mengembangkan dan pengembangan Four D (4-D).
mengimplementasikan perangkat Penelitian pengembangan ini terdiri
pembelajaran berbasis pendekatan dari empat tahapan yaitu; tahap
saintifik pada materi Teorema pendefinisian (define), tahap
Phytagoras. perancangan (design), tahap
pengembangan (develop) dan tahap
METODE penyebaran (dessiminate). Berikut ini
Langkah-langkah pengembangan dideskripsikan hasil dari kegiatan
perangkat pembelajaran ini dapat yang dilakukan dari masing-masing
dijelaskan sebagai berikut. tahapan pengembangan perangkat
pembelajaran berbasis pendekatan
1. Tahap Pendefinisian (Define) saintifik yang telah dikembangkan
2. Tahap Perancangan (Design) beserta hasil analisis data yang telah
3. Tahap Pengembangan diperoleh.
(Develop) Tahap pembatasan
4. Tahap Penyebaran (Define)
(Dessiminate) a. Analisis kurikulum
Kurikulum 2013 mengembangkan
Kriteria Valid Instrumen Lembar 4 kompetensi inti berdasarkan struktur
validasi RPP, Modul, LKPD Lembar kurikulum yaitu; (1) Kompetensi Inti
validasi Penilaian. Kriteria Praktis pada (KI.I) kompetensi sikap, (2)
Angket respon guru, siswa dan Kompetensi Inti (KI.II) kompetensi
keterlaksanaan RPP. Dan kriteria sosial, (3) Kompetensi Inti (KI.III)
praktis pada Lembar penilaian kompetensi pengetahuan, (4)
kompetensi pengetahuan, sikap, Kompetensi Inti (KI.IV) kompetensi
keterampilan dan aktivitas peserta keterampilan. Oleh karena itu,
didik. sasaran pembelajaran mencakup

43
JURNAL TUNAS PENDIDIKAN e ISSN-2621-1629
Vol.2. No. 1 (Oktober 2019) http://ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/pgsd/login

pengembangan ranah sikap, hasil tes belajar untuk mata


pengetahuan, dan keterampilan yang pelajaran Matematika adalah 53,64.
dielaborasi untuk setiap satuan Perkembangan kognitif siswa
pendidikan. Karakteristik pembelajaran kelas VIII SMP yang berumur
disesuaikan dengan Standar rata-rata 12-13 tahun menurut teori
Kompetensi Lulusan (SKL), untuk perkembangan yang dikemukakan
tingkat Sekolah Menengah Pertama oleh Jean Piaget, bahwa anak pada
(SMP) disesuaikan dengan usia 11-12 tahun ke atas berada
karakteristik kemampuan dan tingkat pada tahap perkembangan kognitif
perkembangan siswa. Penilaian pada operasional formal yang berarti
kurikulum 2013 mencakup penilaian telah mampu untuk berpikir dan
sikap spiritual, sikap sosial, memahami konsep- konsep yang
pengetahuan, dan keterampilan. abstrak, serta berpikir untuk
Ketuntasan belajar ditentukan pemecahan masalah, tetapi siswa
sebagai berikut; kelas VIII SMP Negeri 7 Kerinci
1. Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, masih mengandalkan cara belajar
seorang peserta didik dinyatakan dengan cara konvensional, hal ini
belum tuntas belajar untuk disebabkan oleh cara mereka belajar
menguasai KD yang dipelajarinya di sekolah dasar dan penyajian
apabila menunjukkan indikator nilai < materi oleh guru yang kurang
2.68 dari hasil tes formatif. memberi kesempatan kepada siswa
2. Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, untuk melakukan proses berpikir.
seorang peserta didik dinyatakan Oleh karena itu, agar siswa dapat
sudah tuntas belajar untuk melakukan proses berpikir dalam
menguasai KD yang dipelajarinya memahami materi pelajaran yang
apabila menunjukkan indikator nilai = dipelajarinya sesuai dengan tingkat
2.68 dari hasil tes formatif. perkembangan kognitifnya, maka
3. Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, dalam penelitian ini digunakan
ketuntasan seorang peserta didik model pembelajaran berbasis
dilakukan dengan memperhatikan masalah.
aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk c. Analisis Materi
seluruh matapelajaran, yakni jika profil Analisis materi bertujuan untuk
sikap peserta didik secara umum mengi- dentifikasi, merinci, dan
berada pada kategori baik (B) menyusun secara sistimatis konsep-
menurut standar yang ditetapkan konsep utama yang berkaitan dengan
satuan pendidikan yang bersangkutan. materi pelajaran dalam kurikulum
b. Analisis siswa 2013.
Analisis ini dilakukan untuk Materi teorema Phytagoras
menelaah karakteristik siswa yang dalam struktur kurikulum 2013
meliputi latar belakang pengetahuan diajarkan pada semester genap dan
(kemampuan akademik) dan menempati kompetensi
perkembangan kognitif. Siswa kelas dasar 3.6 Menjelaskan dan
VIII yang diterima di sekolah SMP membuktikan teorema Pythagoras dan
Negeri 7 Kerinci adalah siswa yang tripel Pythagoras. Konsep-konsep yang
telah dinyatakan naik ke kelas VIII. relevan dengan kompetensi
Berdasarkan hasil analisis tes dasar 3.6 yaitu; 1. Menemukan
mata pelajaran matematika peneliti Teorema Pythagoras.
menemukan bahwa kemampuan 2. Menghitung panjang sisi segitiga
akademik siswa berada pada siku-siku jika dua sisi lain diketahui.
kategori rendah dengan nilai rata-rata

44
JURNAL TUNAS PENDIDIKAN e ISSN-2621-1629
Vol.2. No. 1 (Oktober 2019) http://ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/pgsd/login

3. Menemukan kebalikan Teorema pada tahap ini yaitu; penyusunan


Pythagoras. instrumen tes dan instrumen
4. Mengenal tripel Pythagoras. pengamatan, pemilihan media, dan
5. Menghitung perbandingan sisi sisi pemilihan format.
segitiga siku-siku dengan sudut Hasil dari tahap perancangan
istiimewa (salah satu sudutnya (design) ini adalah rancangan awal
adalah 300, 600 dan 900). Perangkat Pembelajaran (Draft I)
d. Analisis tugas yang terdiri dari: 1). Rencana
Analisis tugas ini dilakukan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
setelah mengetahui konsep yang 2). Modul dan 3). Lembar
akan diajarkan sehingga dapat Kegiatan Siswa (LKS)
diketahui tugas-tugas yang harus Tahap pengembangan (Develop)
diselesaikan selama pembelajaran Tahap ini bertujuan untuk
dilaksanakan, dan juga dapat menghasilkan perangkat
memudahkan guru untuk pembelajaran yang layak digunakan
merumuskan tujuan-tujuan khusus dalam kegiatan pembelajaran di
yang akan dicapai. Tugas-tugas yang kelas. Rancangan awal perangkat
akan dilakukan oleh siswa dalam pembelajaran (draft)
proses pembelajaran yaitu; I) diberikan kepada ahli/validator
1. Menemukan Teorema Pythagoras. untuk dinilai, yang selanjutnya
2. Menghitung panjang sisi segitiga perangkat tersebut direvisi dengan
siku-siku jika dua sisi lain diketahui. memperhatikan saran/masukan
3. Menemukan kebalikan Teorema dari ahli/validator.
Pythagoras. a. Analisis data kevalidan
4. Mengenal tripel Pythagoras. perangkat pembelajaran
5. Menghitung perbandingan sisi sisi 1. Rencana pelaksanaan pembelajaran
segitiga siku-siku dengan sudut Aspek-aspek yang diperhatikan
istiimewa (salah satu sudutnya adalah dalam validasi Rencana
300, 600 dan 900). Pelaksanaan
e. Analisis spesifikasi tujuan Pembelajaran (RPP) adalah
pembelajaran format RPP, isi/materi, bahasa,
Analisis tujuan waktu, metode/kegiatan
pembelajaran dimaksudkan untuk pembelajaran, dan penilaian dalam
menentukan tingkah laku dan RPP. Aspek yang dinilai adalah
pengetahuan relevan yang dibutuhkan 1). format RPP, 2). isi/materi RPP,
siswa untuk mencapai kompetensi atau 3). Bahasa, 4). Waktu, 5).
tujuan pembelajaran. Analisis tujuan metode/kegiatan pembelajaran, dan
pembelajaran disusun berdasarkan 6). penilaian
Kompetensi Inti (KI.III) kompetensi Nilai rata-rata kevalidan untuk aspek
pengetahuan, yang dijabarkan ke format RPP adalah x = 3,6, nilai ini
dalam Kompetensi Dasar (KD) 3.6 termasuk dalam kategori “sangat
sebagaimana yang tercantum dalam valid” (3,5 ≤ x ≤ 4,0). Nilai rata-rata
struktur kurikulum 2013. kevalidan untuk aspek isi/materi
adalah x = 3,5, nilai ini termasuk
Tahap perancangan (Design) dalam kategori “sangat valid” (3,5 ≤ x
Tahap ini berisi kegiatan ≤ 4,0). Nilai rata-rata kevalidan untuk
perancangan perangkat pembelajaran aspek bahasa adalah x = 3,3, nilai
berbasis pendekatan saintifik yang ini termasuk dalam kategori “valid”
meliputi RPP, modul, LKS, dan tes (2,5 ≤ x < 3,5). Nilai rata-rata
hasil belajar. Kegiatan yang dilakukan kevalidan untuk aspek waktu adalah

45
JURNAL TUNAS PENDIDIKAN e ISSN-2621-1629
Vol.2. No. 1 (Oktober 2019) http://ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/pgsd/login

x = 3,3. Berdasarkan kriteria 3,5. Berdasarkan kriteria kevalidan,


kevalidan nilai ini termasuk dalam nilai ini termasuk dalam kategori
kategori “valid” (2,5 ≤ x < 3,5). Nilai “sangat valid” (3,5 ≤ x ≤ 4,0), karena
rata-rata kevalidan untuk aspek keseluruhan aspek telah
metode/kegiatan pembelajaran memenuhi kriteria kevalidan, maka
adalah x = 3,8. Berdasarkan kriteria buku siswa ini dinyatakan layak untuk
kevalidan nilai ini termasuk dalam digunakan dalam penelitian.
kategori “sangat valid” (3,5 ≤ x ≤ 4,0).
Nilai rata-rata kevalidan untuk aspek
penilaian adalah x = 3,7, nilai ini 1. Analisis data kepraktisan
termasuk dalam kategori “sangat perangkat pembelajaran
valid” (3,5 ≤ x ≤ 4,0). Nilai rata-rata
Tujuan utama analisis
total/keseluruhan aspek adalah x =
data keterlaksanaan perangkat hasil
3,5. Berdasarkan kriteria kevalidan
ujicoba adalah untuk melihat
nilai ini termasuk dalam kategori
tingkat kepraktisan perangkat. Hasil
“sangat valid” (3,5 ≤ x ≤ 4,0), karena
analisis keterlaksanaan perangkat
keseluruhan aspek telah memenuhi
pembelajaran untuk setiap aspek
kriteria kevalidan, maka RPP ini
pengamatan adalah, Nilai rata-rata
dinyatakan layak untuk digunakan
validitas (M) untuk aspek sintaks
dalam penelitian.
pembelajaran berbasis masalah
Walaupun secara
adalah M = 2,0. Berdasarkan kriteria
keseluruhan aspek sudah
keterlaksanaan perangkat, nilai ini
memenuhi kriteria kevalidan, namun
termasuk dalam kategori “terlaksana
ada beberapa saran ahli yang perlu
seluruhnya” (1,5 ≤ M ≤ 2,0), Nilai
diperhatikan untuk kesempurnaan
reliabilitas untuk aspek ini adalah
RPP.
R = 1,00. Nilai ini termasuk dalam
2. Modul siswa
kategoori “Reliabel” (R ≥ 0,75). Nilai
Aspek-aspek yang
rata-rata validitas (M) untuk aspek
diperhatikan dalam validasi buku
interaksi sosial adalah M = 2,0.
siswa secara garis besar adalah
Berdasarkan kriteria keterlaksanaan
format modul siswa, isi/materi modul,
perangkat, nilai ini termasuk dalam
dan bahasa. Setiap aspek terdiri dari
kategori “terlaksana seluruhnya” (1,5
beberapa kriteria yang dinilai.
≤ M ≤ 2,0). Nilai reliabilitas untuk
Hasil analisis terhadap
aspek ini adalah R = 1,00. Nilai ini
modul siswa adalah, nilai rata-rata
termasuk dalam kategoori
kevalidan untuk aspek format buku
“Reliabel” (R = ≥ 0,75). Nilai rata-
siswa adalah x = 3,6. Berdasarkan
rata validitas (M) untuk aspek prinsip
kriteria kevalidan, nilai ini
reaksi adalah M = 2,0. Berdasarkan
termasuk dalam kategori “sangat
kriteria keterlaksanaan perangkat,
valid” (3,5 ≤ x ≤ 4,0). Nilai rata- rata
nilai termasuk dalam kategori
kevalidan untuk aspek isi/materi
“terlaksana seluruhnya” (1,5 ≤ M ≤
adalah x = 3,6. Berdasarkan kriteria
2,0). Nilai reliabilitas untuk aspek
kevalidan, nilai ini termasuk dalam
ini adalah R = 1,00. Nilai ini termasuk
kategori “sangat valid” (3,5 ≤ x ≤ 4,0).
dalam kategoori “Reliabel” (R = ≥
Nilai rata-rata kevalidan untuk aspek
0,75). Nilai rata-rata total/keseluruhan
bahasa adalah x = 3,4.
aspek pengamatan adalah M = 2,0.
Berdasarkan kriteria kevalidan, nilai
Berdasarkan kriteria keterlaksanaan
ini termasuk dalam kategori “valid”
perangkat, nilai ini termasuk
(2,5 ≤ x < 3,5). Nilai rata-rata
dalam kategori “terlaksana
total/keseluruhan aspek adalah x =

46
JURNAL TUNAS PENDIDIKAN e ISSN-2621-1629
Vol.2. No. 1 (Oktober 2019) http://ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/pgsd/login

seluruhnya” (1,5 ≤ M ≤ 2,0). Jadi, 89,90%, maka pembelajaran


perangkat pembelajaran telah dinyatakan berhasil secara klasikal.
memenuhi kriteria keterlaksanaan. Penilaian untuk kompetensi
Nilai rata-rata total reliabilitas untuk sikap spiritual (KI.I), kompetensi sikap
perangkat pembelajaran ini adalah sosial (KI.II), dan kompetensi
R = 1,00. Nilai ini termasuk keterampilan (KI.IV) walaupun tidak
dalam kategoori “Reliabel” (R = ≥ digunakan sebagai acuan dalam
0,75) yaitu telah memenuhi syarat menentukan keefektifan perangkat
kepraktisan. pembelajaran, namun peneliti tetap
melaksanakan penilaian untuk
2. Analisis data keefektifan perangkat kompetensi tersebut terhadap siswa.
pembelajaran b. Aktivitas siswa. Data aktivitas siswa
Indikator-indikator yang diperoleh dari hasil pengamatan
digunakan untuk menentukan dua observer dengan
keefektifan perangkat pembelajaran menggunakan instrumen lembar
yaitu; (1) hasil dari tes hasil pengamatan aktivitas siswa.
belajar, (2) aktivitas siswa, (3) respon Observer pertama mengamati
siswa, (4) pengelolaan pembelajaran. aktivitas siswa pada kelompok 1,
Hasil analisis data keefektifan sedangkan observer kedua
perangkat pembelajaran setelah mengamati aktivitas siswa pada
ujicoba dilaksanakan adalah a. Tes kolompok 3. Aktivitas siswa yang
hasil belajar. Data hasil belajar diamati saat proses pembelajaran
diperoleh setelah ujicoba dengan berlangsung yaitu; (1)
menggunakan instrumen tes hasil mendengarkan/memperhatikan
belajar. Tes hasil belajar diberikan penjelasan/petunjuk guru, (2)
setelah tiga kali pertemuan yang aktif dalam melakukan
bertujuan untuk mengetahui tingkat kegiatan/percobaan sesuai panduan
penguasaan siswa terhadap materi LKS, (3) aktif dalam melakukan
setelah dilaksanakan proses pengamatan untuk mengumpulkan
pembelajaran dengan pendekatan data/informasi, (4) aktif bertanya
saintifik. Berdasarkan hasil analisis tes baik antara sesama siswa
hasil belajar bahwa dari 33 jumlah maupun antara siswa dengan guru,
siswa, ada 27 siswa yang berhasil (5) aktif berdiskusi dalam
mendapatkan nilai kategori tuntas, mengerjakan/menjawab pertanyaan
sehingga persentase ketuntasan dalam LKS, (6) Tampil
sebesar 89,90%. Selanjutnya ada 6 mempresentasikan hasil kerja
siswa yang mendapatkan nilai kategori kelompok, (7) prilaku yang tidak
tidak tuntas, sehingga persentase relevan dengan PBM. Aktivitas
jumlah siswa yang mendapat nilai siswa dikategorikan efektif karena
tidak tuntas sebesar 10,10%. Syarat waktu yang digunakan dalam
ketuntasan belajar individual untuk melibatkan diri untuk setiap aktivitas
mata pelajaran matematika jika siswa pembelajaran sesuai dengan
memperoleh nilai minimal 75 (KTSP toleransi waktu ideal yang
SMP Negeri 7 Kerinci menetapkan telah ditetapkan.
nilai KKM = 75). Pembelajaran c. Respon siswa.
dikatakan berhasil secara klasikal jika Data respon siswa diperoleh
minimal 85% (T tot ≥ 85 %) siswa melalui angket respon siswa terhadap
mencapai nilai minimal 75. Jadi, perangkat pembelajaran berbasis
dengan persentase ketuntasan pendekatan saintifik. Angket respon
siswa diisi oleh siswa setelah kegiatan

47
JURNAL TUNAS PENDIDIKAN e ISSN-2621-1629
Vol.2. No. 1 (Oktober 2019) http://ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/pgsd/login

pembelajaran selesai untuk setiap karena telah memenuhi kriteria positif


pertemuan. Angket ini berisi yaitu jika respon siswa minimal
pernyataan-pernyataan yang terkait berada pada kategori positif.
dengan buku siswa, lembar kegiatan Selanjutnya, kelas merespon positif
siswa, dan kegiatan pembelajaran jika lebih dari 50% siswa
berbasis pendekatan saintifik. memberikan respon positif
Respon siswa terhadap kegiatan terhadap minimal 70% jumlah aspek
pembelajaran menunjukkan nilai yang ditanyakan. Nurdin (2007).
rata-rata total untuk 3 kali d. Pengelolaan pembelajaran.
pertemuan adalah 3,7. Nilai ini Data pengelolaan
termasuk dalam kategori respon pembelajaran diperoleh melalui
“sangat positif” (3,5 ≤ RS). hasil pengamatan yang dilakukan
Selanjutnya, rata-rata total persentase oleh dua observer dengan
respon positif adalah 98,90% dan menggunakan lembar pengamatan
rata-rata total persentase respon pengelolaan pembelajaran.
negatif adalah 1,10% dengan nilai Pengamatan terhadap pengelolaan
reliabilitas 0,99 (Reliabel). Jadi, pembelajaran dilakukan sebanyak
kegiatan pembelajaran direspon tiga kali yaitu setiap pertemuan.
positif oleh siswa karena telah Aspek-aspek pengamatan yang
memenuhi kriteria positif. terdapat dalam lembar pengamatan
Respon siswa terhadap buku meliputi; (1) kegiatan awal, (2)
siswa menunjukkan nilai rata-rata total kegiatan inti, (3) kegiatan akhir, (4)
untuk 3 kali pertemuan adalah 3,6. suasana pembelajaran di kelas. Hasil
Nilai ini termasuk dalam kategori analisis data pengelolaan
respon “sangat positif” (3,5 ≤ RS). pembelajaran oleh guru diperoleh
Selanjutnya, rata-rata total persentase bahwa kemampuan guru dalam
respon positif adalah 100% dan rata- mengelola pembelajaran
rata total persentase respon negatif dinyatakan sudah memadai karena
adalah 0% dengan nilai reliabilitas keseluruhan aspek pengamatan
1,00 (Reliabel). Jadi, buku siswa dalam pengelolaan pembelajaran oleh
direspon positif oleh siswa karena guru telah memenuhi kriteria.
telah memenuhi kriteria positif. Kemampuan guru mengelola
Respon siswa terhadap pembelajaran dapat dinyatakan
LKS menunjukkan nilai rata-rata total memadai jika nilai KG minimal
untuk 3 kali pertemuan adalah 3,6. berada pada kategori tinggi (Nurdin,
Nilai ini termasuk dalam kategori 2007). Sebagai simpulan, bahwa
respon “sangat positif” (3,5 ≤ perangkat pembelajaran yang
RS). dikembangkan setelah melalui ujicoba
Selanjutnya, rata-rata total telah memenuhi kriteria keefektifan.
persentase respon positif adalah Berdasarkan hasil analisis
99,60% dan rata-rata total persentase ujicoba perangkat pembelajaran serta
respon negatif adalah 0,40% dengan saran/masukan dari pengamat, maka
nilai reliabilitas 1,00 (Reliabel). Jadi, dilakukan revisi/perbaikan perangkat
kegiatan pembelajaran direspon pembelajaran (draft II). Hasil
positif oleh siswa karena telah revisi/perbaikan perangkat
memenuhi kriteria positif. pembelajaran draft II dihasilkan
Berdasarkan uraian di atas, perangkat pembelajaran draft III.
maka respon siswa terhadap 3. Tahap penyebaran
kegiatan pembelajaran, buku Penyebaran perangkat pem
siswa, dan LKS dinyatakan positif belajaran dilakukan secara terbatas

48
JURNAL TUNAS PENDIDIKAN e ISSN-2621-1629
Vol.2. No. 1 (Oktober 2019) http://ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/pgsd/login

melalui sosialisasi kepada guru langsung dalam proses pembelajaran


mata pelajaran SMP Negeri 7 melalui kegiatan mengamati,
Kerinci terkhusus kepada guru mata menanya, menalar, mencoba, dan
pelajaran Matematika. Sosialisasi mengkomunikasikan, sedangkan
dilaksanakan di SMP Negeri 7 selama ini dalam proses
Kerinci dan dihadiri oleh 5 orang guru pembelajaran siswa kurang didorong
mata pelajaran matematika dan 3 untuk melakukan proses berpikir,
orang guru mata pelajaran siswa cenderung pasif dan hanya
matematika, pada kegiatan ini peneliti menerima informasi dari guru
memberi penjelasan bagaimana akibatnya siswa kaya akan teori
penggunaan perangkat terkait dengan tetapi miskin aplikasi.
langkah- langkah pembelajaran dalam Respon positif siswa
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terhadap buku siswa dan lembar
(RPP) sesuai karakteristik kegiatan siswa disebabkan karena
pembelajaran berbasis pendekatan siswa dapat memamahi/mengerti
Saintifik pada konsep ekosistem. maksud soal/masalah yang terdapat
Selanjutnya guru mata pelajaran yang dalam buku siswa dan lembar
telah mengikuti sosialisasi diminta kegiatan siswa, siswa memahami
untuk menuliskan respon/tanggapan langkah kerja yang terdapat
dan memberi saran terkait perangkat dalam lembar kegiatan siswa, dan
pembelajaran yang telah pada buku siswa terdapat
dikembangkan. Berdasarkan saran gambar/ilustrasi yang dapat diamati
dan tanggapan dari guru mata untuk memudahkan siswa dalam
pelajaran menjadi dasar memahami pelajaran Hal ini selaras
perbaikan/revisi perangkat dengan hasil penelitian Alimin (2014)
pembelajaran draft III. Hasil revisi tentang pengembangan perangkat
draft III dihasilkan perangkat pembelajaran berbasis masalah
pembelajaran Draft Final yang dapat dengan pendekatan saintifik
digunakan pada siswa kelas VIII menunjukkan bahwa pencapaian hasil
semester genap tahun pelajaran belajar siswa secara klasikal, aktivitas
2018/2019. siswa berada pada kategori tinggi,
Respon siswa terhadap kegiatan dan siswa rata-rata memberi respon
pembelajaran, buku siswa, dan positip.
lembar kegiatan siswa menunjukkan
kategori respon sangat positif. KESIMPULAN
Berdasarkan pernyataan-pernyataan Perangkat pembelajaran berbasis
pada angket respon siswa terhadap pendekatan saintifik pada materi
kegiatan pembelajaran berbasis Teorema Phytagoras yang terdiri
pendekatan scientific, maka dapat dari Rencana Pelaksanaan
diartikan bahwa siswa berminat Pembelajaran (RPP), Modul, dan
dalam mengikuti pelajaran, siswa Lembar Kegiatan Siswa (LKS) masing-
senang dengan suasana masing memiliki nilai validitas = 3,6
pembelajaran, siswa aktif dalam dengan kategori sangat valid, derajat
mencari informasi, dan keterlaksanaan dengan kategori
membangkitkan rasa keingintahuan terlaksana seluruhnya (nilai rata-rata =
siswa. 2,0) dan nilai reliabilitasnya kategori
Respon positif siswa terhadap reliabel (1,00), sehingga perangkat ini
kegiatan pembelajaran berbasis telah memenuhi kriteria kepraktisan.
pendekatan saintifik disebabkan Perangkat pembelajaran berbasis
karena siswa dilibatkan secara pendekatan saintifik pada materi

49
JURNAL TUNAS PENDIDIKAN e ISSN-2621-1629
Vol.2. No. 1 (Oktober 2019) http://ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/pgsd/login

Teorema Phytagoras memenuhi Riduwan. 2009. Belajar Mudah


kriteria keefektifan, hal ini berdasarkan: Penelitian untuk Guru,
Pertama, pencapaian ketuntasan Karyawan, dan Peneliti
belajar secara klasikal dengan Pemula. Bandung: Alfabeta.
persentase ketuntasan 89,90%.
Kedua, aktivitas siswa dikategorikan Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
efektif karena siswa aktif melibatkan Pendidikan Pendekatan
diri untuk setiap aktivitas dalam Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
pembelajaran sesuai toleransi waktu Bandung : ALFABETA.
ideal yang ditetapkan. Ketiga, respon
siswa terhadap kegiatan pembelajaran, Sutrisno. 2011. Pengantar
modul dan lembar kegiatan siswa nilai Pembelajaran Inovatif Berbasis
rata-rata respon = 3,64 sehingga Teknologi Informasi dan
dinyatakan dalam kategori respon Komunikasi. Jambi:GP Pres.
positif. Keempat, kemampuan guru
dalam mengelola pembelajaran untuk Thiagarajan, S; Semmel, D.S; dan
setiap aspeknya nilai rata-rata = 3,92 Semmel, M.I. 1974. Instructional
sehingga dinyatakan dalam kategori Development for Training
sangat tinggi. Teachers of Axceptional
Children. A Sourcebook. Indiana:
DAFTAR RUJUKAN Indiana University
Abidin, Yunus. 2014. Desain Sistem
Pembelajaran dalam Konteks
Kurikulum 2013. Bandung. Refika
Aditama.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-


dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi
Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Depdiknas. 2008. Pengembangan


Bahan Ajar. Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono. 2008. Belajar


dan Pembelajaran. Jakarta:
Rineka Cipta.

Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik


dan Kontekstual dalam
Pembelajaran Abad 21.
Bandung. Ghalia Indonesia.

Kunandar. 2011. Penelitian Tindakan


Kelas. Jakarta: Rajawali Pers.
Majid, Abdul. 2014. Implementasi
Kurikulum 2013. Bandung:
Interes. Permendikbud Nomor 65
Tahun 2013.

50

Anda mungkin juga menyukai