Anda di halaman 1dari 35

IKATAN KIMIA DALAM BAHAN

Sifat Atom dan Ikatan Kimia

Suatu partikel baik berupa ion bermuatan, inti


atom dan elektron, dimana diantara mereka,
akan membentuk ikatan kimia yang akan
menurunkan energi potensial antara partikel
positif dan negatif
Struktur Atom
1. Struktur atom adalah susunan atom-atom unsur
dalam bahan.
2. Struktur subatom adalah tentang elektron-
elektron dalam atom dan hubungan dengan
nukleus.
3. Setiap atom mengandung nukleus (terdiri dari
proton dan neutron) yang dikelilingi oleh elektron
yang bergerak.
4

Struktur Atom
Elektron dalam atom berdasarkan model atom Bohr
yang di hasilkan dari konsep mekanik kuantum, yaitu
Elektron bergerak mengelilingi nukleus dalam suatu
orbit berdasarkan energinya
Struktur Atom

Model atom Bohr


Struktur Atom
 Sub kulit atom (berdasarkan teori ‘Pauli exclusion
principle’, terdiri atas :
s (l=0), jumlah elektron = 2;
p (l=1), jumlah elektron = 6;
d (l=2), elektron=10;
f (l=3), eletron = 14.
 Elektron yang paling rendah energinya, akan
menempati kulit atom dari orbital yang terkecil (yang
terdekat dengan Nukleus).
Struktur Atom
Nomor Sub Kulit Atom Bilangan elektron
Kuantum
Sub Kulit Atom Kulit Atom
Utama n
1 s 2 2
2 s 2
p 6 8
3 s 2
p 6 18
d 10
4 s 2
p 6
d 10 32
f 14
Struktur Atom
 Konfigurasi elektron dapat ditulis sbb:
 1s,2s,2p,3s,3p,4s,3d,4p,5s,4d,5p,6s,
4f,5d,6p,7s,5f,6d,……
 Cara menulis konfigurasi bagi unsur tertentu, :
oksigen = 1s22s22p4; Karbon = 1s22s2sp2;
 Elektron valensi ialah elektron yang memenuhi kulit
atom paling luar. Elektron ini penting untuk
membentuk ikatan antara atom.
Tabel Periodik: Logam dan Non Logam
Ikatan Atom
Apabila atom-atom berdekatan dan bermuatan
negatif (elektron) dan positif (proton-nukleus),
menurut Hukum Coulomb, akan saling tarik
menarik, dan bila memiliki muatan yang sama
akan saling tolak menolak.
Ikatan Atom Terdiri dari 2, yaitu :

1. Ikatan Primer, terdiri atas :


a. Ikatan Ionik
b. Ikatan Kovalen
c. Ikatan Logam
2. Ikatan Skunder
a. Ikatan van der waals
b. Ikatan Hidrogen
3 Kombinasi Ikatan antara Logam dan
Non Logam
Transfer Elektron dan Ikatan Ionik
1. Ikatan ini terjadi ketika ada perbedaan yang sangat
besar dari atom untuk melepas atau menangkap
elektron
2. Perbedaan terjadi antara logam yang reaktif (gol 1A)
dan non logam (gol 7A dan 6A atas)
3. Terjadi transfer elektron antara logam dan non logam
membentuk ion dengan konfigurasi gas mulia
4. Gaya elektrostatik antar ion positif dan negatif
membentuk susunan padatan ionik dengan rumus
kimia menunjukkan rasio kation terhadap anion
(rumus empiris)
5. Kekuatan ikatan ion tinggi. Biasanya berada pada nilai
600 - 1500 kJ/mol menyebabkan bahan ini mempunyai
titik lebur yang tinggi, keras dan rapuh.
Ikatan Ion

Ikatan Ion dalam Natrium Klorida


Model Ikatan Ionik

 Fokus utama model ikatan ionik adalah


adanya transfer elektron dari logam ke non
logam untuk membentuk ion yang kemudian
bersatu membentuk ikatan senyawa ionik
 Berdasarkan fenomena yang terjadi, Lewis
mengajukan aturan oktet, saat atom-atom
berikatan, ia akan melepas, menangkap atau
memakai bersama elektron untuk mencapai
pengisian kulit terluar 8 (atau 2) elektron
Sifat-sifat Ikatan Ionik

 Keras
 Kaku
 Rapuh
Sharing Elektron dan Ikatan Kovalen
 Ikatan ini terjadi manakala terjadi perbedaan kecil untuk
melepas atau menangkap elektron sehingga terjadi
sharing elektron
 Tipe ikatan ini umum terjadi antar atom non logam
(logam juga bisa berikatan kovalen)
 Tiap-tiap atom non logam mempertahakan elektron
masing-masing dan mencoba menarik elektron atom
lain
 Gaya tarik masing-masing atom terhadap elektron
valensi lawannya membuat kedua atom berikatan
 Pasangan elektron sharing (pakai bersama) dianggap
terlokalisasi diantara kedua atom
Model Ikatan Kovalen

 Jika kita membuka literatur kimia berupa


hand book atau ensiklopedi maka akan
didapati sebagian besar senyawa kimia yang
ada di alam berupa senyawa kovalen
 Senyawa kovalen mengambil porsi terbesar
dan yang utama dalam model ikatan kimia
antar unsur-unsur di alam
Pembentukan Ikatan Kovalen
Energi Ikatan
Dalam model ikatan kovalen, atom mencapai
konfigurasi elektron kulit terluar penuh
(seperti gas mulia) namun elektron yang
dipakai bersama dihitung secara keseluruhan
sebagai milik masing-masing

Sifat ikatan kovalen pada bahan adalah keras dan memiliki titik cair dan
didih tinggi serta bersifat isolator
Ikatan Logam
Bahan yang mempunyai ikatan logam adalah
konduktor yang baik, jika di bandingkan
dengan ikatan kovalen dan ion.
Ikatan Logam

 Secara umum atom logam berukuran besar, logam dapat


dengan mudah kehilangan elektron terluar namun sulit
menangkap/memperoleh elektron
 Sifat ini mengarahkan logam-logam untuk sharing elektron
valensi mereka dengan cara yang berbeda pada ikatan
kovalen
 Dalam model ikatan logam, elektron valensi atom-atom
logam yang berdekatan akan berkumpul membentuk pita
(lautan elektron) yang terdistribusi secara merata diantara
atom-atom tersebut dan disekitar inti dan elektron bagian
dalam
Sifat ikatan logam pada bahan, adalah
memiliki kepadatan yang tinggi, mudah di
tempa, hantaran listrik dan panas baik.
Ikatan Skunder
 Ikatan Sekunder antara atom - yaitu ikatan yang di
hasilkan dari terbentuknya dwipolar pada atom atau
molekul.
 Bila terdapat pemisahan antara proton dan elektron
pada atom atau molekul, terjadi tarikan antara proton
dan elektroon dwiploar yang berdekatan. Ikatan ini di
sebut dengan ikatan sekunder.

+ +
Ikatan Sekunder
Ikatan Van Der Waals
 Dalam molekul besar seperti gas nitrogen dan klorin,
berlaku dwipolar yang tidak kekal.
 Pada suhu lebih rendah molekul-molekul ini lebih
rapat dan mengalami tarikan dwipolar antara satu
sama lain. Tarikan ini adalah disebut ikatan Van der
Waals. Yaitu berlaku dalam nitrogen cair, klorin
dsbnya pada suhu rendah.
 Contoh: Nitrogen pada suhu <-198 oC, menjadi cair
kerana ikatan Van der Waals ini dan menguap apabila
ikatan ini telah musnah.
Ikatan Van Der Waals
 Semua atom dan molekul (bahkan atom gas mulia)
menunjukkan saling tarik-menarik berjangkauan pendek yang
ditimbulkan oleh gaya Van der Waals (gaya tarik antar dipol sesaat).
 Gaya van der Waals merupakan penyebab dari kondensasi gas
menjadi zat cair dan pembekuan zat cair menjadi zat padat
walau tdk terdapat mekanisme ikatan ionik, kovalen atau ikatan
logam.
 Tarikan Van der Waals berbanding lurus dengan r -7 , shg hanya
penting utk molekul yang sangat berdekatan. Gaya ini sangat
lemah dibandingkan dengan gaya pada ikatan kovalen maupun
ikatan ionik.
 Karena lemahnya ikatan ini, maka gas-gas menguap pada suhu
yang rendah. Titik leleh helium, neon dan argon padat adalah :
- 272,2; - 248,7 dan – 189, 2 C
Ikatan Sekunder
Ikatan Hidrogen
 Dalam molekul air, amonia, Hidrogen flourida terdapat
susunan molekul sehingga terjadi dwipolar kekal.
 Molekul-molekul air apabila berdekatan akan terjadi tarikan
antara bagian atom hidrogen dengan atom oksigen
menyebabkan berlaku ikatan dwipolar.
 Ikatan ini disebut dengan ikatan hidrogen, yaitu Gaya tarik
menarik elektrostatik kuat antara hidrogen pada satu molekul
dengan atom N, O atau F. Ikatan ini lebih kuat daripada ikatan
Van der Waals.
H H

+ +

O O
H H
Ikatan Hidrogen
 Atom H hanya punya 1 elektron, berikatan kovalen
dengan semua atom.
 Molekul H2O, ikatan kovalen antara 2 atom H dan 1
atom O, bukan ikatan kovalen murni.
 Elektron bersamanya lebih ditarik ke arah atom O, shg
muncul suatu Dipol listrik (atom H lebih positif dan
atom O lebih negatif)
 Atom H yang lebih positif dapat mengikat atom O dari
molekul H2O yang lain.
 Atom H seolah-olah menjadi perekat antara satu
molekul H2O dgn 4 molekul H2O yang lain
Hubungan Orde Ikatan, Panjang Ikatan
dan Energi Ikatan
Panjang Rata-rata Energi Ikatan
Ikatan Orde Ikatan
(pm) (kJ/mol)
C–O 1 143 358
C=O 2 123 745
C≡O 3 113 1070
C–C 1 154 347
C=C 2 134 614
C≡C 3 121 839
N–N 1 146 160
N=N 2 122 418
N≡N 3 110 945
HUBUNGAN SIFAT – SIFAT BAHAN
DENGAN ENERGI IKATAN

A. Pencairan
1. Pencairan dan Pendidihan Berhubungan
dengan Nilai Energi dari suatu bahan.
2. Peningkatan Suhu dapat menyebabkan
terlepasnya atom dari ikatannya dengan
atom lain dalam persenyawaannya.
HUBUNGAN SIFAT – SIFAT BAHAN DENGAN ENERGI IKATAN

B. Kekerasan
1. Luas Penampang dari suatu bahan, sebanding dengan
tegangan yang di hasilkan dan berbanding terbalik
dengan kekuatan ikatan antar atom.
2. Besar tegangan yang di perlukan untuk mendeformasi
(memecah) ikatan antar atom, tergantung pada energi
ikatan interatomik.
3. Material yang memiliki titik cair Tinggi, merupakan
material yang lebih keras. Mis. Al2O3
4. Material yang memiliki titik cair Lebih rendah,
merupakan material yang lebih Lunak. Mis.Timbal, Es
dan Gemuk.
HUBUNGAN SIFAT – SIFAT BAHAN DENGAN ENERGI IKATAN

C. Pemuaian Thermal

Pemuaian Termal dari material dengan ikatan


Atom yang setara, berbandung terbalik dengan
suhu cair dari material-material tersebut.
HUBUNGAN SIFAT – SIFAT BAHAN DENGAN ENERGI IKATAN

D. Konduktivitas Logam

1. Konduktivitas Listrik tergantung dari Jenis ikatan


Atomiknya.
2. Material yang dengan ikatan ionik dan kovalen
merupakan konduktor yang kurang baik, karena
elektron tidak bebas meninggalkan atom induk.
3. Material dengan ikatan Logam, adalah konduktor yang
baik, karena elektron bebas berpindah sepanjang
gradien potensialnya, sehingga memiliki konduktivitas
termal yang tinggi.
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai