PAKET :
PENINGKATAN JALAN KUTOARJO – KETAWANG (KAB. PURWOREJO)
Untuk paket pekerjaan ini pemerintah menganggarkan dana dengan nilai HPS sebesar Rp
Rp 15.114.531.891,67,-(Lima Belas Milyar Seratus Empat Belas Juta Lima Ratus Tiga Puluh
Satu Ribu Delapan Ratus Sembilan Puluh Satu Rupiah Enam Puluh Tujuh Sen) dengan jangka
waktu pelaksanaan selama 210 (Dua Ratus Sepuluh) hari kalender dan jangka waktu
pemeliharaan selama 1095 (Seribu Sembilan Puluh Lima) hari kalender.
I.3. LOKASI
Lokasi Peningkatan Jalan Kutoarjo – Ketawang (Kab. Purworejo) berada di Kabupaten
Purworejo, Provinsi Jawa Tengah.
I.4. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan pada Peningkatan Jalan Kutoarjo – Ketawang (Kab. Purworejo) meliputi
:
DAFTAR 11. MATA PEMBAYARAN PEKERJAAN HARIAN DAN PEKERJAAN LAIN - LAIN
DIVISI 9 PEKERJAAN HARIAN DAN PEKERJAAN LAIN - LAIN
9.2 Pekerjaan Lain – Lain :
9.2.(1) Marka Jalan Termoplastik
9.2.(5) Patok Pengarah
Direktur
Ponimin Setyo Widodo
General Superintendent
Joko Heriyanto,ST
Quantity Engineer
Catur Pipit Cahyono,ST
Kepala Tukang
Tukang
Pekerja
URAIAN TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
PERSONIL PENYEDIA JASA
3. Nama : Sugiyarto
Jabatan : Manajer Mutu (QC)
Tugas dan Tanggung Jawab
Melaksanakan prosedur K3 dan Lingkungan di tempat kerja
Bekerjasama dengan rekan kerja dan lingkungan sosial yang beragam
Mengelola Rencana Mutu (Quality Plan)
Mengelola isi Daftar Simak (Check List)
Mengelola hasil inspeksi dan pengujian (Quality Control)
Melakukan kaji ulang pelaksanaan jaminan mutu
Mengelola dokumentasi dan laporan
Wewenang
Menilai dan mengevaluasi kemajuan kerja dari masing –masing sub Surat Perjanjian
Harga Satuan Pekerjaan Konstruksitor , atau masing-masing unit pekerja ( Kepala
Tukang ).
Memberikan laporan atas kemajuan kerja masing-masing sub Surat Perjanjian Harga
Satuan Pekerjaan Konstruksitor, atau masing-masing unit kerja ( Kepala Tukang ).
Mengeluarkan dana taktis sebatas kewenangan pekerjaan guna kelancaran pelaksanaan
pekerjaan .
MULAI
REKAYASA
LAPANGAN
Tidak
Q
1
Ya
MUTUAL CEK
Tidak
Q AMANDEMEN
1
Ya
Galaian Biasa Penyiapan Badan Jalan Timbunan Pilihan dari Penyediaan Tiang Pemasangan Tiang
Galian Pancang 300 mm Pancang 300 mm
Tidak
Tidak Tidak Tidak Tidak
Q
Q Q Q Q
1
1
Ya
1 1 Ya 1
Ya Ya Ya
1 2 3
Pasangan Batu
Agregat Kelas A Saluran berbentuk U
Tipe DS 1
TDK Tidak
Q Q Tidak
13 Q
Ya 3
YA 1
Ya
Lapis Pondasi Bawah
Lapis Pondasi Bawah Beton Kurus
Beton Kurus TDK
TDK Q1
Q
YA
YA
TDK
TDK
Q
Q
YA
YA
Baja Tulangan
Ulir
Beton Fc’ 20
MPa
TDK
TDK
Q
Q
YA
YA
Perkerasan
Beton Semen
Timbunan Pilihan
TDK
Q
TDK
Q
YA
YA
Perbaikan CAP
TDK
Q
YA
Marka Jalan
YA
TDK Q
Patok Pengarah
YA
TDK
Pemeliharaan
Q
TDK
YA
Q
YA
SELESAI
BAB. III. URAIAN PEKERJAAN UTAMA
Dalam Peningkatan Jalan Kutoarjo – Ketawang (Kab. Purworejo) ini yang termasuk dalam
Item Pekerjaan Utama antara lain :
Dibawah ini akan dijabarkan lebih luas pengertian tentang item pekerjaan utama diatas
serta digambarkan bagaiman cara pengerjaan serta penggunaam alat dan lama waktu
pelaksanaan pada paket tersebut.
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Penyusunan Rencana Mutu Kontrak (RMK)
Penyedia Jasa mempersiapkan RMK yang merupakan salah satu dokumen pelaporan memuat
diantaranya informasi kegiatan, sasaran mutu kegiatan, tugas dan wewenang, pembagian
personil, dan struktur organisasi, untuk menyelesaikan pekerjaan agar dicapai hasil yang tepat
mutu, tepat waktu dan tepat guna tanpa adanya dampak lingkungan selama proses
penyelesaian pekerjaan.
Pengadaan tenaga kerja sebisa mungkin menggunakan tenaga kerja setempat dengan
harapan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat setempat. khusus untuk
tukang dan kepala tukang inti dan tenaga ahli mendatangkan yang telah berpengalaman dalam
bidangnya agar pekerjaan berjalan sesuai dengan sasaran mutu, tepat waktu dengan kuantitas
sesuai dengan spesifikasi teknis yang ada,
1. Pengukuran
Pengukuran ini meliputi pengukuran panjang pekerjaan dan elevasi. Elevasi yang tertera
pada shop drawing diterapkan di lapangan dengan memasang patok-patok dan bouwplank
untuk menyimpan elevasi.
- Pengukuran -
2. Galian Tanah
Setelah melakukan pengukuran dan memasang patok dan titik elevasi. Sekarang
lakukan penggalian tanah dengan menggunakan alat berat backhoe. Kita juga harus mengontrol
galian tanah tersebut sesuai dengan elevasi patok yang sudah kita tandai.Dalam target kurang
lebih 1 hari pekerjaan galian tersebut selesai dan kedalaman galian minimal 7,2 meter.
4. Urug Sirtu
Tahapan setelah galian mencapai panjang 7,2 m adalah pengurugan sirtu. 1 hari
sebelum pengurugan, sirtu harus siap di sisi galian. Untuk segmen selanjutnya sirtu didatangkan
bertahap berdasarkan kebutuhan setiap segmen galian. Ketebalan urugan sirtu adalah 250 mm.
Pengurugan menggunakan excavator dengan bantuan tenaga manusia untuk meratakannya.
5. Lantai Kerja
Pada umumnya ketebalan untuk lantai kerja biasanya 50 mm dengan mutu beton K-125
atau bisa juga disebut dengan istilah B0. Fungsi dari lantai kerja disini adalah untuk mengontrol
elevasi pada permukaan saluran drainase yang akan dipasang. Sehingga disaat beton pracetak
diturunkan elevasi sudah bisa diaplikasikan dengan baik.
- Lantai Kerja -
Beton pracetak U-ditch yang sudah berumur lebih dari 7 hari dari fabrikasi dikirim ke
lokasi dan di stok di lokasi dekat pemasangan.
Pemindahan BETON PRACETAK U-DITCH dari stock yard ke tempat pemasangan
menggunakan forklift dengan kapasitas sesuai berat material. Biasanya kapasitan forklift
yang harus disediakan adalah 2 x berat material.
Pemasangan BETON PRACETAK U-DITCH menggunakan excavator atau crane
tergantung pada berat material yang diangkat. Biasanya kapasitas crane atau excavator
= 5 x berat material yang diangkat. Pemasangan dilakukan setelah cor lantai kerja
berumur minimal 1 hari. Target pemasangan setiap hari rata-rata 6 unit.
Di atas BETON PRACETAK U-DITCH sebaiknya dipasang caping beam dari beton cor di
tempat, berfungsi untuk menjaga posisi beton pracetak u-dtich agar tidak bergeser ke kiri
atau ke kanan oleh desakan tanah setelah pengurugan kembali.
Pengelasan plat penyambung antar beton pracetak u-dtich
Pekerjaan nat
B.
DEVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK
1. Galian Biasa
Meliputi pekerjaan galian yang mana setelah dilakukan bowplank tanah digali sesuai
dengan gambar kerja. Area penggalian sebelumnya dipetakan terlebih dahulu sesuai dengan
perhitungan rekayasa lapangan dan diberi tanda agar tidak terjadi kesalahan area pada saat
melaksanakan pekerjaan serta telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan
Uraian Kerja :
1) Tanah yang dipotong umumnya berada disisi jalan
2) Penggalian dilakukan dengan menggunakan Excavator
3) Selanjutnya Excavator menuangkan material hasil galian kedalam Dump Truck
4) Dump truck membuang material hasil galian keluar lokasi perkerjaan
5) Material hasil galian tanah termasuk hasil pembersihan dan pengupasan top soils ini
akan dibuang ke lokasi pembuangan yang telah disiapkan dan disetujui oleh Direksi
Pekerjaan.
Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan dari sumber galian harus terdiri
dari bahan tanah atau batu yang memenuhi semua ketentuan di atas level timbunan
biasadan sebagai tambahan harus memiliki sifat-sifat tertentu yang tergantung dari maksud
penggunaannya, seperti diperintahkan atau distujui oleh Direksi pekerjaan.Dalam segala hal,
seluruh timbunan pilihan harus, bila di uji sesuai dan memiliki CBR paling sedikit 10%
setelah 4 hari perendaman bila dipadatkan sampai 100% kepadatan kering maksimum.
Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan dari galian harus terdiri dari
bahan tanah atau batu yang memenuhi semua ketentuan di atas level timbunan biasadan
sebagai tambahan harus memiliki sifat-sifat tertentu yang tergantung dari maksud
penggunaannya, seperti diperintahkan atau distujui oleh Direksi pekerjaan.Dalam segala hal,
seluruh timbunan pilihan harus, bila di uji sesuai dan memiliki CBR paling sedikit 10%
setelah 4 hari perendaman bila dipadatkan sampai 100% kepadatan kering maksimum.
Penyiapan badan jalan pada pekerjaan pelebaran jalan meliputi pekerjaan pembersihan,
pembentukan tanah dasar agar elevasinya sesuai degan yang ditunjukkan gambar rencana atau
sesuai dengan petunjuk direksi pekerjaan, dan
termasuk pekerjaan pemadatan tanah dasar.
• Pembersihan lokasi pekerjaan dari material yang dapat menggangu pekerjaan seperti semak-
semak, pepohonan, batu besar, dan material lainnya.
• Pekerjaan galian yang diperlukan baik dengan menggunakan alat berat maupun dengan cara
manual untuk membentuk tanah dasar sesuai Gambar atau sesuai dengan petunjuk Direksi
Pekerjaan
• Pemadatan Tanah dasar dilakukan dengan menggunakan alat vibratory roleer atau
menggunakan COMBINATION VIBRATORY ROLLER pada daerah pelebaran yg tidak terlalu
luas atau tidak memungkinkan pengunaan vibratory roller.
Pemadatan Tanah Dasar
Bila pekerjaan persiapan telah selesai dilaksanakan dengan segera akan dilakukan pekerjaan
pabrikasi bekisting (form work plate), dimana ukuran dan bentuk bekisting tersebut akan
disesuaikan dengan gambar kerja. Bila bekisting tersebut telah selesai dipabrikasi kemudian
akan dipasang pada lokasi pengecoran badan jalan.
Sebelum melakukan pemasangan besi tulangan untuk dudukan tie bar dan dowel terlebih
dahulu dilakukan pemasangan Polytene (plastik cor) yang akan dihamparkan memanjang sejajar
bekisting dimana sebagian dari plastik tersebut akan menutup bekisting sehingga celah-celah
pada bagian bawah bekisting tertutup. Sehingga pada waktu pelaksanaan pengecoran air
semen tidak akan keluar dari adukan beton yang baru dicor.
Bila Polytene (plastic cor) telah terpasang kemudian akan dilanjutkan dengan pekerjaan
pemasangan tulangan untuk dudukan dowel dan tie bar. Pemasangan ini akan dilakukan sesuai
dengan bentuk dan jarak yang tertera dalam gambar kerja. Dimana tulangan untuk dudukan
dowel dan tie bar tersebut telah dipabrikasi sebelumnya sesuai dengan bentuk dan diameter
tulangan yang tertera dalam gambar kerja.
Pasang Dowel
Bila tulangan dowel tersebut telah dimeni kemudian akan dipasang dengan cara terlebih dahulu
memasukkan batang besi / tulangan dowel tersebut kedalam selongsong pipa PVC yang telah
dipersiapkan sebelumnya. Kemudian tulangan dowel tersebut akan dirakit dan diikat pada besi
dudukan tulangan dowel dengan menggunakan kawat beton sesuai dengan jarak yang tertera
dalam gambar kerja. Kemudian ujung pipa PVC akan dipasang dop penutup lubang untuk
menjaga agar adukan beton tidak akan masuk kedalam selongsong pipa PVC. Jika dowel
tersebut telah terpasang kemudian akan diangkut kelokasi pekerjaan untuk dipasang pada titik-
titik lokasi pemasangan.
Setelah tulangan dudukan, tie bar dan dowel telah terpasang kemudian akan dilanjutkan dengan
pengececoran. Sebelum melakukan pengecoran akan diajukan Surat Pemberitahuan
Pengececoran / membuat Request Pekerjaan kepada pengawas/direksi untuk mendapatkan izin
untuk melakukan pengecoran. Bila telah mendapat izin pengecoran dari pengawas/direksi maka
dengan segera akan dilakukan pengecoran, dengan beton readymix yang akan didatangkan dari
supplier. Sebelum melakukan pengecoran terlebih dahulu akan dipersiapkan segala peralatan
dan perlengkapan yang dibutuhkan pada saat pengecoran antara lain genenator set, concrete
vibrator, garukan, jidar dan kabel-kabel serta lampu-lampu penerangan. Beton ready mix yang
berasal dari truk mixer dituang ke dalam kotak (mal) yang telah disiapkan lalu diratakan secara
manual kemudian selanjutnya diratakan dan diadakan dengan menggunakan vibrating screed
yang sistem operasinya bergerak di atas mal memanjang (sepanjang mal memanjang) yang
ditarik dengan tenaga manusia bolak balik sebanyak 4 lintasan. Proses perataan dan
pemadatan terjadi karena alat vibrating screed tersebut selain meratakan juga bergetar sehingga
terjadi pemadatan sedangkan pada bagian ujung (dekat) mal, pemadatan dibantu dengan
menggunakan vibrator beton. Pada saat pengecoran truk mixer akan dipandu untuk mundur
hingga mencapai awal dari pengecoran/opritan dan jika telah mencapai lokasi pengecoran
kemudian adukan beton tersebut dituang dari truk mixer secara berlahan-lahan kemudian bahan
adukan coran tersebut akan diambil sebagian untuk melakukan pengujian slump beton
kemudian dan sampel benda uji silinder/kubus beton. Kemudian dilanjutkan dengan pengecoran
dimana adukan beton tersebut akan dituang dari truk mixer dan kemudian ditarik dengan
mengunakan alat bantu sambil dipadatkan dengan menggunakan concrete vibrator kemudian
diratakan dengan menggunakan jidar hingga mendapatkan permukaan yang rata.
Memperbaiki Permukaan
Setelah pelepaan selesai dan kelebihan air dibuang, sementara beton masih lembek, bagian-
bagian yang melesak harus segera diisi dengan beton baru, ditempa, dikonsolidasi dan di
finishing lagi.Daerah yang menonjol / berlebih harus dipotong dan di-finishing lagi. Sambungan
harus diperiksa kerataannya. Permukaan harus terus diperiksa dan dibetuikan sampai tak ada
lagi perbedaan tinggi pada permukaan dan perkerasan beton sesuai dengan kelandaian dan
tampang melintang yang ditentukan.
Perbedaan tinggi permukaan menurut pengujian mal datar (straight edge) tidak boleh melebihi
toleransi yang ditentukan.
Finishing
Setelah sambungan dan tepian selesai, dan sebelum bahan perawatan (curing)dilakukan,
permukaan beton harus dikasarkan dengan disikat melintang garis sumbu (centre line) jalan,
atau dengan cara pembuatan alur (grooving) pada arah melintang atau memanjang jalan.
Pengkasaran yang dilakukan dengan menggunakan sikat kawat selebar tidak kurang dari 45 cm,
dan panjang kawat sikat dalam keadaan baru adalah 10 cm dengan masing-masing untaian
terdiri dari 32 kawat. Sikat hams terdiri dari 2 baris untaian kawat, yang diatur berselang-seling
sehingga jarak masing-masing pusat untaian maksimum 1 cm. Sikat harus diganti bila bulu
terpendek panjangnya sampai 9 cm. Kedalaman tekstur rata-rata tidak boleh kurang dari 0,75
mm.
- Perawatan
Setelah penyelesaian akhir selesai dan lapisan air menguap dari permukaan atau segera
setelah pelekatan dengan beton tidak terjadi maka seluruh permukaan beton harus segera
ditutup dan dirawat sesuai dengan metode yang disetujui. Dalam semua hal, dimana perawatan
memerlukan penggunaan air, maka operasi perawatan harus dititik beratkan pada penyediaan
air. Biasanya masa perawatan dilakukan selama 7 hari, tetapi waktu tersebut dapat diperpendek
bila 70 % kekuatan tekan atau lentur beton dapat dicapai lebih awal.
- Toleransi Tebal
Semua lapisan permukaan dan lapis pondasi harus dibuat dengan tebal sesuai dengan Gambar
Rencana.Pemeriksaan yang teliti terhadap elevasi acuan dan pengukuran ketebalan terhadap
permukaan tanah dasar atau lapis pondasi bawah dengan menggunakan benang dipandang
cukup memadai. Apabila dipandang perlu memeriksa tebal perkerasan setelah penghamparan,
maka tebal perkerasan dapat ditentukan dengan cara pemboran (core drill). Pemboran harus
dilakukan pada interval yang disyaratkan.
Merupakan baja tulangan polos (bukan ulir) dengan baja mutu sedang yang memiliki
tegangan leleh karekteristik 2.400 kg/cm2. Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan
pemasangan baja tulangan pada acuan cetakan sesuai dengan Spesifikasi dan Gambar.
Pekerjaan dilakukan secara manual dengan urutan pekerjaan sebagai berikut :
1. Besi dipotong dan dibengkokan sesuai dengan kebutuhan, kemudian disusun sedemikian
rupa sesuai dengan gambar kerja, dan setiap pertulangan diikat dengan menggunakan kawat
beton.
2. Peralatan yang digunakan adalah : alat bantu
Pekerjaan Baja Tulangan ini dilaksanakan setelah terlebih dahulu besi didatangkan
kelokasi pekerjaan dan dilakukan pemotongan dan pembengkokkan sesuai dengan ukuran dan
bentuk yang telah ditentukan dalam gambar teknik (rencana). Pekerjaan pembesian dimulai
sebelum pekerjaan pengecoran beton dilaksanakan.
Persiapan:
1. Pekerjaan dilakukan secara manual (tenaga manusia) dan alat bantu berupa bar bender
dan bar cutter.
2. Lokasi pekerjaan : Struktur pondasi, dinding dan lantai jembatan.
3. Sarung tangan, helm dan sepatu safety harus dikenakan oleh para pekerja guna
menghindari cedera serius saat melaksanakan pekerjaan pembesian dilapangan.
Uraian pelaksanaan :
1. Material baja tulangan didatangkan dari pabrik/supplier ke lokasi pekerjaan.
2. Material diletakkan pada stock area material baja tulangan atau dalam gudang proyek.
3. Selanjutnya dilakukan perakitan tulangan/pabrikasi, yaitu berupa pengukuran panjang yang
diperlukan, pemotongan dengan bar cutter dan pembengkokan dengan bar bender dan
dikerjakan pada saat suhu dingin.
4. Batang tulangan kemudian disusun/dipasang sesuai dengan Gambar pelaksanaan dan
persilangannya diikat kuat dengan kawat bendrat.
Merupakan baja tulangan Bentuk Ulir dengan baja mutu sedang yang memiliki tegangan
leleh karekteristik 3.200 kg/cm2. Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan pemasangan baja
tulangan pada acuan cetakan sesuai dengan Spesifikasi dan Gambar.
Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan pemasangan baja tulangan sesuai dengan
Spesifikasi dan Gambar, atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Baja tulangan harus dipasang sedemikian sehingga selimut beton yang menutup bagian
luar baja tulangan adalah sebagai berikut :
3,5 cm untuk beton yang tidak terekspos langsung dengan udara atau terhadap air tanah
atau terhadap bahaya kebakaran.
Untuk beton yang terendam/ tertanam atau terekspos langsung dengan cuaca atau
timbunan tanah tetapi masih dapat diamati untuk pemeriksaan tebal selimut beton antara lain :
1. - Untuk besi diameter 16 mm dan lebih kecil 3,5 cm
2. - Untuk besi diameter 19 mm dan 22 mm 5,0 cm
3. - Untuk besi diameter 25 mm dan lebih besar 6,0 cm
7,5 cm untuk seluruh beton yang terendam/tertanam dan tidak bisa dicapai, atau untuk
beton yang tak dapat dicapai yang bila keruntuhan akibat karat pada baja tulangan dapat
menyebabkan berkurangnya umur atau struktur, atau untuk beton yang ditempatkan langsung di
atas tanah atau batu, atau untuk beton yang berhubungan langsung dengan kotoran pada
selokan atau cairan korosif lainnya. Besi dipotong dan dibengkokan sesuai dengan
kebutuhan, kemudian disusun sedemikian rupa sesuai dengan gambar kerja, dan setiap
pertulangan diikat dengan Kawat pengikat untuk mengikat tulangan harus kawat baja lunak yang
memenuhi SNI 07-6401-2000.
Terkecuali ditentukan lain oleh Direksi Pekerjaan, seluruh baja tulangan harus
dibengkokkan secara dingin dan sesuai dengan prosedur SNI 03-6816-2002, menggunakan
batang yang pada awalnya lurus dan bebas dari lekukan-lekukan, bengkokan-bengkokan atau
kerusakan. Bila pembengkokan secara panas di lapangan disetujui oleh Direksi Pekerjaan,
tindakan pengamanan harus diambil untuk menjamin bahwa sifat-sifat fisik baja tidak terlalu
berubah banyak.
Batang tulangan dengan diameter 2 cm dan yang lebih besar harus dibengkok-kan
dengan mesin pembengkok.
Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk menghilangkan kotoran,
lumpur, oli, cat, karat dan kerak, percikan adukan atau lapisan lain yang dapat mengurangi atau
merusak pelekatan dengan beton.
Tulangan harus ditempatkan akurat sesuai dengan Gambar dan dengan kebu-tuhan
selimut beton minimum yang disyaratkan.
Batang tulangan harus diikat kencang dengan menggunakan kawat pengikat sehingga
tidak tergeser pada saat pengecoran. Pengelasan tulangan pembagi atau pengikat (stirrup)
terhadap tulangan baja tarik utama tidak diperkenankan.
Seluruh tulangan harus disediakan sesuai dengan panjang total yang ditunjukkan pada
Gambar. Penyambungan (splicing) batang tulangan, terkecuali ditunjukkan pada Gambar, tidak
akan diijinkan tanpa persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan. Setiap penyambungan yang
dapat disetujui harus dibuat sedemikian hingga penyambungan setiap batang tidak terjadi pada
penampang beton yang sama dan harus diletakkan pada titik dengan tegangan tarik minimum.
Bilamana penyambungan dengan tumpang tindih disetujui, maka panjang tumpang tindih
minimum haruslah 40 diameter batang dan batang tersebut harus diberikan kait pada ujungnya.
Simpul dari kawat pengikat harus diarahkan membelakangi permukaan beton sehingga
tidak akan terekspos.
Bilamana baja tulangan tetap dibiarkan terekspos untuk suatu waktu yang cukup lama,
maka seluruh baja tulangan harus dibersihkan dan diolesi dengan adukan semen acian (semen
dan air saja).
Tidak boleh ada bagian baja tulangan yang telah dipasang boleh digunakan untuk
memikul perlengkapan pemasok beton, jalan kerja, lantai untuk kegiatan bekerja atau beban
konstruksi lainnya.
Setelah selesai pekerjaan tersebut kemudian diadakan pengukuran mutual check
bersama.
Hasil pengukuran mutual check bersama dituangkan dalam gambar dan ditanda tangani
bersama.
Perhitungan volume dan pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas,
diperhitungkan dalam satuan Kg.
D. DEVISI 7. STRUKTUR
Pekerjaan ini untuk Struktur Dinding Penahan Tanah dan Pelebaran. Pelaksanaannya
adalah sebagai berikut : Agregat Kasar dipilih sedemikian sehingga ukuran partikel terbesar
tidak lebih dari ¾ dari jarak minimum antara baja tulangan dengan kayu acuan.
1. Beton ini dilaksanakan untuk Struktur Dinding Penahan Tanah dan Pelebaran.
2. Bahan material yang digunakan adalah agregat kasar, agregat halus dan air.
3. Lokasi pekerjaan disesuiakan dengan gambar rencana.
4. Prosedur pekerjaan :
a. Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dahulu request dan diserahkan kepada direksi
untuk disetujui.
b. Menyerhakan hasil pengujian material (mix design) Beton yang akan digunakan dan harus
sesuai dengan Spesifikasi Teknik yang disyaratkan.
c. Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan.
5. Tahapan Pekerjaan :
Bahan material yang akan digunakan Agregat Kasar, Agregta Halus dan Semen.
Material tersebut dicampur dengan menggunakan concrete mixer dan diberi air yang
telah disediakan dengan alat water tank truck.
Komposisi campuran sesuai dengan spesifikasi teknik
Sebelum pemasangan harus dibuatkan bekisting dengan menggunakan kayu perancah
dan profil terlebih dahulu untuk memudahkan pemasangan sesuai dengan gambar.
Setelah bekisting dan tulangan ssudah dipasang, maka pengecoran dilaksanakan dan
pemadatannya menggunakan alat concrete vibrator agar beton padat dan karakteristik
(kuat tekan) beton tercapai.
Dalam proses pengecoran harus dibuatkan benda uji kubus beton untuk dilakukan
pengetesan
Penyelesaian pekerjaan ini dengan menggunakan material semen, pasir, krikil dan
airdicampur dan diaduk menjadi beton dengan menggunakan concrete mixer, Beton di cordalam
bekisting yang telah disiapkan. Untuk menjaga mutu beton maka dilakukan curingagar kuat
tekan beton di dapatkan sesuai dengan rencana.
LINGKUP PEKERJAAN, Pekerjaan ini mencakup pengadaan material, pencampuran
antara semen portland, agregathalus, agregat kasar dan air pembentuk massa padat. Mutu
beton yang digunakan seperti yang ditunjukkan pada gambar rencana dan spesifikasi pekerjaan.
Pekerjaan ini meliputi pembuatan perkerasan beton semen ( perkerasan kaku ) dan lapis
pondasi bawah yang di laksanakan dengan ketebalan dan bentuk penampang melintang seperti
yang di tunjukan dalam gambar atau sebagaimana di perintahkan pengawas dan atau staff
teknis.
Toleransi dimensi
a) ketentuan yang di isyratkan dalam pasal 5.3.5. harus digunakan
b) ketentuan yang di isyaratkan dalam pasal 5.3.9. harus digunakan
Standar Rujukan
Ketentuan yang di isyaratkan dalam spesifikasi ini harus di gunakan Standar Nasional
Indonesia (SNI)
SNI 1972 : 2008 : cara uji slump beton
SNI 1974 : 2011 : cara uji kuat tekan beton
SNI 03-443-1997 : spesifikasi beton siap pakai.
SNI 03-4810-1998 : metode pembuatan dan perawatan benda uji beton dan lapangan.
SNI 03-6820-2002 : spesifikasi agregat halus untuk pekerjaan adukan dan plelesteran
dengan bahan dasar semen.
SNI 03-6969-203 : metode pengujian untuk pengukuran panjang beton inti
hasilpengeboran.
pengajuan kesiapan kerja
Penyedia jasa harus mengajukan rincian proposal rencana pengendalian mutu
Untuk aspek pekerjaan ini.
jadwal kerja dan pengendalian lalu lintas
ketentuan yang disyaratkan dalam pasal 5.5.8 harus di gunakan
5.2 BAHAN
mutu perkerasan beton semen
Bahan pokok untuk mutu perkerasan beton semen harus sesuai dengan gambar rencana
dan atau Dokumen Pengadaan.
Ageregat halus harus memenuhi AASHTO M6 dan pasal 7.1.2.(3)dari spesifikasi selain
yang di sebabkan di bawah ini. Ageregat halus harus terjadi dari bahan yang bersih, butiran
yang dilapisi oleh apapun dengan mutu yang seragam, dan harus :
a) Mempunyai ukuran yang lebih kecil dari ayakan ASTM No.4(4,75mm)
b) Sekurang-kurangnya terdiri dari 50% (terhadap berat) pasir alam
c) Jika duajenis agregat halus atau lebih di campur, maka setiap sumber harus
memenuhi ketentuan-ketentuanyang disetujui pengawas / staff teknis.
d) Setiap fariasi agregat harus buatan halus terdiri dari batu pecah yang memenuhi pasal
4) Semen
Semen adalah bahan ikat hidrolis yang digunakan dalam pekerjaan struktur beton dan
pasangan beton;
Agar daya ikat semen tidak mengalami penurunan, maka perlu diperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
butiran semen memakai tangan, jika semen telah menggumpal atau mengeras tidak boleh
dipakai;
pelaksanaan pekerjaan Penyedia Jasa menggunakan semen yang tidak memenuhi persyaratan;
perdagangan dan yang dalam segala hal memenuhi persyaratan beton tersebut di atas;
5) Air
Penyedia Jasa harus menyampaikan kepada Pengawas tentang air kerja yang akan
dipergunakan untuk mendapatkan persetujuan;
inyak, asam,
alkali, garam, bahan-bahan organik atau bahan-bahan lain yang merusak beton dan atau baja
tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum;
contoh air ke lembaga pemeriksaan bahan-bahan yang diakui atau yang direkomendasi oleh
Pengawas dan staff teknis untuk diselidiki sampai seberapa banyak air itu mengandung zat-zat
yang dapat merusak beton dan atau baja tulangan. Dalam hal yang demikian pekerjaan beton
harus dihentikan sampai di dapat keputusan yang pasti mengenai air yang dapat dipakai untuk
konstruksi beton dan penghentian pekerjaan ini tidak membebaskan rekanan dari waktu
pelaksanaan seluruh pekerjaan yang telah ditetapkan;
yang dipakai untuk membuat adukan beton ditentukan dengan ukuran isi
atau ukuran berat setepat-tepatnya;
6) Beton
a) Bahan Pokok Campuran
persetujuan untuk proporsi bahan pokok campuran harus di dasarkan pada hasil
percobaan campuran (trial mix) yang di buat oleh penyedia jasa. Agregat kasar dan halus harus
sesuai dengan spesifikasi ini. Untuk menentukan rasio ageregat kasar dan agregat halus,
proporsi agregat halus harus di pertahankan seminimum mungkin. Akan tetap, sekurang-kurang
40% agregat dalam campuran beton terhadap berat haruslah agregat halus yang di definisikan
sebagai agregat yang lolos ayakan 4,75 mm., Agregat gabungan tidak boleh mengandung
bahan yang lebih halus dari 0,075 mm sebesar 2 % kecuali bahan pozolan. Penyedia jasa boleh
memilih agregat kasar sampai ukuran maksimum 38 mm, asalkan : campuran tidak mengalami
segregasi; kelecakan yang memadai untuk instalasi yang digunakan dapat dicapai dan kerataan
permukaan yang di isyaratkan tetap dapat di pertahankan. Menurut pendapatnya, staff teknis
dapat meminta penyedia jasa untuk mengubah ukuran agregat kasar yang telah dipilih oleh
penyedia jasa.
Tidakan-tindakan tambahan,termasuk penurunanukuran maksimum agregat,dapat
dilakukan untuk mengendalikan segregasi dari beton dalam acuan gelincir ( slip form ) yang
berasal oleh truck terakhir.
Ketika proporsi takaran yang sesuai telah di putuskan dan disetujui, proporsi-proporsi
tersebut hanya dapat diubah dengan persetujuan staff teknis.
b) kadar bahan pengikat untuk perkerasan beton semen
Berat semen yang disertakan dalam setiap meter kubik beton yang terpadatkan untuk
perkerasan beton semen tidak boleh kurang dari jumlah semen untuk keperluaan pencapaian
durabiitas beton dan tidak lebih dari jumlah semen yang akan mengakibatkan suhu beton yang
tinggi. Ketentuan jumlah semen minimum dan jumlah semen maksimum harus tercantum dalam
dokumen rancangan campuran beton sesuai dengan kondisi lingkungan pekerjaan dan disetujui
oleh pengguna jasa.
c) kekuatan
Kekuatan minimum untuk kuat tekan pada umur 28 hari untuk perkerasan beton semen
di berikan dalam tabel berikut ini :
Tabel 5.3.2.(3) kuat tekan minimum untuk perkerasan beton semen
Catatan :
beton untuk perkerasan beton semen dalam pekerjaan permanen harus memenuhi
ketentuan kuat tekan minimum untuk beton perkerasan yang di berikan dalam tabel 5.3.2(3).
Nilai kuat tekan minimum untuk produksi dapat di
sesuaikan berdasarkan perbandingan kuat tekan yang di capai untuk serangkaian
pengujian yang tidak kurang dari 16 penguji kuat rancangan yang di setujui. Penyusuaian kuat
tekan minimum untuk pengendalian produk yang di berikan dalam tabel 5.3.2.(3) akan mengikuti
perintah atau persetujuan dari staff teknis.
Untuk kekuatan yang terjadi pada 7 hari, sementara disyaratkan70% dari kuat tekan
lapangan yang terjadi.
5.5 PELAKSANAAN
1) umum
Sebelum mulai pekerjaan beton, semua pekerjaan lapis pondasi bawah dan yang
berdekatan harus sudah selesai atau disetujui pengawas / staff teknis.
Servis elevasi harus dilakukan pada lapis pondasi bawah dan setiap lokasi yang lebih
tinggi 5 mm dari elevasi rancangan harus diperbaiki sebelum dilakukannya setiap pekerjaan
berikutnya.
2) acuan dan alat pengendali elevasi
Acuan dan alat pengendali elevasi (jenis kawat atau lainnya) harus dipasang secukupnya
di muka bagian pengerasan yang sedang dilakukan agar diperoleh kinerja dan persatuan atas
semua operasi yang sedang diperlukan pada atau berdekatan dengan garis garis acuan. Acuan
harus dipasang pada tempatnya dengan menggunakan sekurang-kurangnya 3 paku untuk ruas
sepanjang 3 m. Paku harus diletakkan pada setiap ujung sambungan. Bagian bagian acuan
harus kokoh dan tidak goyah. Perbedan permukaan acuan dari garis yang sebenarnya tidak
boleh lebih dari 5 mm. Acuan harus dibuat sedemikian rupa sehingga tahan, tanpa terlihat
adanya lentingan atau penurunan, terhadap benturan dan tehadap benturan dan getaran dari
peralatan pemadat dan penyelesaian. Acuan harus bersih dan dilapisi pelumas sebelum beton
dihamparkan, ceceran beton yang tertumpah pada permukaan beton yang telah selesai
dihampar halus disingkirkan dengan cara yang disetujui.
Alinyemen dan elevasi kelandaian acuan harus di periksa dan bila perlu diperbaiki oleh
penyedia jasa segera sebelum beton dicor. Bilamana acuan berubah posisinya atau
kelandaiannya tidak stabil, maka harus diperbaiki dan diperiksa ulang.
Bagian atas acuan dan alat pengendali elevasi harus dipasang dengan toleransi elevasi
tidak melampaui -10 mm sampai + 10 mm relatif terhadap rancangan elevasi permukan yang
telah selesai. Lagipula, acuan dan alat pengendali elevasi harus dipasang sedemikian hingga
tidak ada satu titikpun pada ketebalan plat beton yang setelah pengecoran dan pemadatan akan
kurang dari tebal rancangan.
3) Pemasangan Plastik Cor
Sebelum pengecoran dimulai, pada lapisan bawah dan samping sebelum cor beton
dipasang plastik cor (lapisan kedap air) sehingga Air semen tidak turun dan meresap kebawah.
4) pengecoran beton
Beton harus dicor dengan ketebalan sedemikian rupa sehingga pekerjaan pemindahan
sedapat mungkin dihindari. Kecuali truck pencampur, truck pengaduk, atau alat angkutan lainya
yang dilengkapi dengan alat penumpah beton tanpa menimbulkan segregasi bahan , beton
dihamparkan secara manual sedemikian rupa untuk mencegah segregasi. Penghamparan
harusdilakukan secara menerus diantara sambungan melintang tanpa sekatan sementara.
penghamparan secaramanual harus dilakukan dengan memakai sekop bukan perlengkapan
perata (rakes) pekerja tidak boleh menginjak hamparan beton yang masih baru dengan
memakai sepatu yang dilekati oleh tanah maupun kotoran lainya.
Beton harus di padatkan merata pada tepi dan sepanjang acuan, sepanjang dan pada
kedua sisi setiap sambungan, dengan menggunakan vibrator yang dimasukan kedalam beton.
Vibrator tidak boleh menyentuh langsung perlengkapan sambungan atau sisi acuan. Vibrator
tidak boleh digunakan lebih dari 5 detik pada setiap tempat.
Cairan beton yang tertumpah pada permukaan beton yang telah selesai dihampar harus
disingkirkan dengan cara yang disetujui.
5) penyelesain dengan tangan
Bila perkerasan beton relatif kecil atau bentuknya tidak beraturan, atau dengan
persetujuan staff teknis jika tempat kerja sangat terbatas untuk dilaksanakan dengan metode
yang disyaratkan, beton harus didistribusikan dan dihampar dengan tangan tanpa segregasi
atau prapemadatan.
Penghamparan perkerasan beton bertulang harus di laksanakan dalam dua lapis,
lapispertama harus di hamparkan, dibentuk dan dipadatkan sampai level tertentu sehinggabaja
tulangan setelah terpasang mempunyai tebal pelindung yang cukup. Segera
setelahpemasangan baja tulangan maka lapis atas beton harus dituangkan dan diselesaikan.
Sebagai tambahan, apabila melakukan penghamparan pada segmen baru baik arah
melintang atau arah memanjang, maka pada perkerasan beton yang telah di cor
sebelumnya dalam umur kurang dari 7 hari harus di lakukan penyemprotan ulang
minimum 2 m pada sisi yang bersebelahan baik melintang atau memanjang, dan dapat
diperluas pada lokasi yang sering di lalui orang selama pengecoran.
Merupakan baja tulangan Bentuk Ulir dengan baja mutu sedang yang memiliki tegangan
leleh karekteristik 3.200 kg/cm2. Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan pemasangan baja
tulangan pada acuan cetakan sesuai dengan Spesifikasi dan Gambar.
Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan pemasangan baja tulangan sesuai dengan
Spesifikasi dan Gambar, atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Baja tulangan harus dipasang sedemikian sehingga selimut beton yang menutup bagian
luar baja tulangan adalah sebagai berikut :
3,5 cm untuk beton yang tidak terekspos langsung dengan udara atau terhadap air tanah
atau terhadap bahaya kebakaran.
Untuk beton yang terendam/ tertanam atau terekspos langsung dengan cuaca atau
timbunan tanah tetapi masih dapat diamati untuk pemeriksaan tebal selimut beton antara lain :
4. - Untuk besi diameter 16 mm dan lebih kecil 3,5 cm
5. - Untuk besi diameter 19 mm dan 22 mm 5,0 cm
6. - Untuk besi diameter 25 mm dan lebih besar 6,0 cm
7,5 cm untuk seluruh beton yang terendam/tertanam dan tidak bisa dicapai, atau untuk
beton yang tak dapat dicapai yang bila keruntuhan akibat karat pada baja tulangan dapat
menyebabkan berkurangnya umur atau struktur, atau untuk beton yang ditempatkan langsung di
atas tanah atau batu, atau untuk beton yang berhubungan langsung dengan kotoran pada
selokan atau cairan korosif lainnya. Besi dipotong dan dibengkokan sesuai dengan
kebutuhan, kemudian disusun sedemikian rupa sesuai dengan gambar kerja, dan setiap
pertulangan diikat dengan Kawat pengikat untuk mengikat tulangan harus kawat baja lunak yang
memenuhi SNI 07-6401-2000.
Terkecuali ditentukan lain oleh Direksi Pekerjaan, seluruh baja tulangan harus
dibengkokkan secara dingin dan sesuai dengan prosedur SNI 03-6816-2002, menggunakan
batang yang pada awalnya lurus dan bebas dari lekukan-lekukan, bengkokan-bengkokan atau
kerusakan. Bila pembengkokan secara panas di lapangan disetujui oleh Direksi Pekerjaan,
tindakan pengamanan harus diambil untuk menjamin bahwa sifat-sifat fisik baja tidak terlalu
berubah banyak.
Batang tulangan dengan diameter 2 cm dan yang lebih besar harus dibengkok-kan
dengan mesin pembengkok.
Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk menghilangkan kotoran,
lumpur, oli, cat, karat dan kerak, percikan adukan atau lapisan lain yang dapat mengurangi atau
merusak pelekatan dengan beton.
Tulangan harus ditempatkan akurat sesuai dengan Gambar dan dengan kebu-tuhan
selimut beton minimum yang disyaratkan.
Batang tulangan harus diikat kencang dengan menggunakan kawat pengikat sehingga
tidak tergeser pada saat pengecoran. Pengelasan tulangan pembagi atau pengikat (stirrup)
terhadap tulangan baja tarik utama tidak diperkenankan.
Seluruh tulangan harus disediakan sesuai dengan panjang total yang ditunjukkan pada
Gambar. Penyambungan (splicing) batang tulangan, terkecuali ditunjukkan pada Gambar, tidak
akan diijinkan tanpa persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan. Setiap penyambungan yang
dapat disetujui harus dibuat sedemikian hingga penyambungan setiap batang tidak terjadi pada
penampang beton yang sama dan harus diletakkan pada titik dengan tegangan tarik minimum.
Bilamana penyambungan dengan tumpang tindih disetujui, maka panjang tumpang tindih
minimum haruslah 40 diameter batang dan batang tersebut harus diberikan kait pada ujungnya.
Simpul dari kawat pengikat harus diarahkan membelakangi permukaan beton sehingga
tidak akan terekspos.
Bilamana baja tulangan tetap dibiarkan terekspos untuk suatu waktu yang cukup lama,
maka seluruh baja tulangan harus dibersihkan dan diolesi dengan adukan semen acian (semen
dan air saja).
Tidak boleh ada bagian baja tulangan yang telah dipasang boleh digunakan untuk
memikul perlengkapan pemasok beton, jalan kerja, lantai untuk kegiatan bekerja atau beban
konstruksi lainnya.
Setelah selesai pekerjaan tersebut kemudian diadakan pengukuran mutual check
bersama.
Hasil pengukuran mutual check bersama dituangkan dalam gambar dan ditanda tangani
bersama.
Perhitungan volume dan pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas,
diperhitungkan dalam satuan Kg.
Tiang pacang harus dirancang, dicor dan dirawat untuk memperoleh kekuatan
yangdiperlukan sehingga tahan terhadap pengangkutan, penanganan, dan tekanan
akibat pemancangan tanpa kerusakan. Tiang pancang harus mempunyai sudut-sudut yang
ditumpulkan. Pipa pancang berongga (hollow piles) harus digunakan bilamana panjang
tiangyang diperlukan melebihi dari biasanya.Baja tulangan harus disediakan untuk menahan
tegangan yang terjadi akibat
pengangkatan, penyusunan dan pengangkutan tiang pancang maupun tegangan yang terjad
i akibat pemncangan dan beban-beban yang didukung. Selimut beton tidak boleh kurang dari 40
mmdan bilamana tiang pancang terekspos terhadap air laut atau korosi lainnya, selimut
betontidak boleh kurang dari 75 mm.
4. Pasangan Batu
Pekerjaan ini dilaksanakan pada akhir seluruh pekerjaan dari paket ini berupa
pengecatan Marka Jalan dengan Termoplastik. Pekerjan ini dilaksanakan diatas permukaan
jalan Latasir yang telah selesai dilaksanakan.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi
untuki untuk disetujui
Permukaan jalan dibersihkan dari debu/kotoran.
Cat disemprotkan dengan Compressor diatas permukaan perkerasan jalan.
Peralatan beserta bahan dibawa oleh Dump Truck.
Glass Bit diberikan / ditebarkan dengan tenaga manusia segera setelah cat marka di
semprotkan.
Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan.
2. Patok Pengarah
Pemeliharaan selokan dan saluran air sementara maupun permanen harus dijadwalkan
sedemikian rupa sehingga aliran air yang lancar dapat dijaga selama Periode Pelaksanaan.
Selokan dan saluran air lama maupun yang baru dibuat harus dijaga agar bebas dari semua
bahan yang lepas, sampah, endapan dan pertumbuhan tanaman yang tidak dikehendaki yang
mungkin akan menghalangi aliran air permukaan. Pemeliharaan semacam itu harus
dilaksanakan secara teratur berdasarkan rutinitas dan segera setelah aliran permukaan akibat
hujan lebat telah berhenti mengalir.
Selama periode hujan lebat, Penyedia Jasa harus menyediakan regu pemeliharaan yang
akan berpatroli di lapangan dan mencatat setiap sistem drainase yang kurang berfungsi akibat
penyumbatan atau karena hal lain. Setiap kelainan pada drainase dicatat pada saat tersebut,
seperti luapan air, kekurangan kapasitas, erosi, alinyemen struktur drainase yang kurang tepat
atau rancangan lainnya yang kurang cocok, harus dilaporkan kepada Direksi Pekerjaan, dan
Direksi Pekerjaan akan mengeluarkan perintah yang sesuai dengan langkah yang harus diambil.
Pekerjaan pemeliharaan rutin untuk timbunan dan galian harus mencakup pemotongan
rumput, semak-semak, dan pohon-pohon kecil yang tingginya sudah lebih dari 5 cm dan/atau
sudah berumur 2 minggu sejak pemotongan terakhir, mana yang lebih dulu tercapai, untuk
memperbaiki penampilan di dalam atau di samping jalan yang dibangun atau memperbaiki jarak
pandang atau tikungan selama Periode Pelaksanaan fisik. Pekerjaan memotong tersebut harus
tersisakan tidak lebih tinggi dari 5 cm. Pekerjaan lain yang mencakup perbaikan lereng yang
tidak stabil, pekerjaan pengembalian kondisi atau perbaikan drainase yang bersangkutan dan
stabilitas dengan tanaman harus dilaksanakan dan dibayar menurut ketentuan.
a. Semua lubang sulingan yang disediakan pada abutment dan tembok sayap harus bebas dari
sampah-sampah yang menyumbatnya.
b. Semua dudukan jembatan dan kepala pier harus dijaga supaya bebas dari sampah, kotoran
dan air.
c. Semua sambungan pada permukaan kayu harus dijaga agar bebas dari sampah dan kotoran
sedemikian hingga tidak menyimpan air yang akan mempercepat proses pelapukan;
d. Semua permukaan baja harus dijaga agar bebas dari sampah dan kotoran sedemikian
hingga tidak menyimpan air yang akan mempercepat proses korosi.
e. Semua lubang pembuangan air, pipa buangan air, saluran drainase dan lubang keluaran
harus dijaga bersih dari sampah supaya air dapat mengalir bebas, sehingga terhindar dari
limpahan air pada perletakan, dudukan perletakan dan rembesan melalui sambungan atau
retak-retak.
f. Paku, baut jembatan atau pecahan kayu tidak boleh menonjol di atas permukaan lantai
jembatan sehingga dapat menusuk ban kendaraan yang lewat.
Pekerjaan pemeliharaan kinerja yang diuraikan dalam Pasal di atas harus dibayar dari
harga lump sum dalam Kontrak untuk Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah dan dalam
Daftar Kuantitas, dimana harga tersebut harus mencakup semua kompensasi Penyedia Jasa
untuk penyediaan semua bahan, pekerja, peralatan, perkakas dan keperluan lainnya yang perlu
atau lazim.
G. PEKERJAAN AKHIR
a. Demobilisasi
Demobilisasi dilaksanakan diakhir pekerjaan. Mengembalikan kondisi tempat kerja
menjadi kondisi saat pekerjaan belum dimulai termasuk sumber daya yang untuk mobilisasi
seperti pemindahan instalasi alat, peratalan, perlengkapan, personil dan lain-lain.
Pembongkaran tempat kerja oleh Penyedia Jasa pada saat akhir periode Pelaksanaan,
termasuk pemindahan semua instalasi, peralatan dan perlengkapan dari tanah milik Pemerintah
dan pengembalian kondisi tempat kerja menjadi kondisi seperti semula sebelum pekerjaan
dimulai.
Jika pekerjaan fisik telah selesai dilaksanakan maka dilanjutkan dengan pekerjaan
demobilisasi sisa-sisa material, bongkaran, sebagian tenaga kerja dan peralatan. Lokasi pekerjaan
harus dibersihkan dari berbagai sisa material pekerjaan.
2. Penempatan Material.
Dalam hal penempatan materil pada lokasi pekerjaan, diusahakan untuk penempatan
material dilakukan ditepi/bahu jalan (tidak mengganggu badan jalan). Apabila tidak ada lokasi /
sampai mengganggu pengguna jalan maka akan kami pasang rambu.
Dan dalam droping material kami usahakan kalu material tersebut akan segera
digunakan, sehingga diusahan material yang dating sekali habis. Agar tidak mengganggu
pengguna jalan.
3. Penerangan.
Apabila dilaksanakan pekerjaan pada malam hari maka kami akan menyediakan
penerangan yang cukup dengan mengadakan alat genset, serta lampu-lampu yang terang
sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan sesaui dengan spek.
Untuk kelancaran lalu-lintas penerangan juga kami pasang pada awal dan akhir pekerjaan
dan pada beberapa sepanjang lokasi pekerjaan sehingga pengguna jalan dapat melihat bahwa
di daerah tersebut sedang ada pekerjaan jalan.
4. Antisipasi Cuaca.
Untuk antisipasi cuaca, pada setiap dump truck kami lengkapi dengan terpal, sehingga
apabila pada saat bermuatan terjadi hujan material langsung ditutup dengan terpal. Dan pada
saat dump truck bermuatan hotmix, maka bak dump truck selalu ditutup terpal agar suhu tetap
terjaga.
Selain terpal kami juga menyediakan plastik untuk penutupan agregat apabila sebelum
tergelar padat sudah terjadi hujan.
BAB. V. PENCAPAIAN INDIKATOR KERJA
a). Metode pengopersian pemeliharaan perbulan.
Dalam pengopersian pemeliharaan kami pantau selalu melalu penempatan personil inti
dan penempatan peralatan utama untuk masa pemeliharaan. Dan apabila ditemukan kerusakan
pada hasil pekerjaan maka kami akan segera memperbaikinya.