Anda di halaman 1dari 11

KUMPULAN TUGAS KETERAMPILAN MEMBACA

LOGO
UNPAK

oleh:
Bagja Tegar
NPM 032119004
Kelas A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
PAKUAN
2020
Kalimat Mutiara atau Foto 4x6
Motivasi

Daftar Riwayat Hidup


Nama :
TTL : Alamat
: No. Telp.
: Alamat Pos- El :
Agama :
Hobi : Cita-cita
: Moto hidup
:
Impianmu :

Kesan :

Pesan :

DAFTAR ISI TUGAS KETERAMPILAN MEMBACA


9 2 (jumlah ttd)
(jumlah tugas)

15 (jumlah
bi ntang)

1. Analisis Kebiasaan Kecil Membaca ………1


2. Menghitung kpm dan KEM
3. Sistem Kartu
4. Metode membaca (POINT/KWLH/OK4R/OK5R/PACER/dll)
5. Membaca Grafik
6. Membaca Tabel
7. Membaca Bagan
8. Mencari Kata Sulit
9. Membaca Surat Kabar
10. Redundansi

LAMPIRAN: Tugas Jurnal (Sisipkan paling belakang)


TUGAS KELIMA MEMBACA GRAFIK

Perhatikan grafik di bawah ini! Silakan Anda:


a. Buat lima pertanyaan dan jawaban dari grafik tersebut!
b. Deskripsikan atau simpulkan minimal dua paragraf!

Grafik 1
Penguasaan Tiap Aspek Keterampilan Menulis Eksposisi pada
Postes Siklus Kesatu

100
90
80
70
60 sangat baik-sempurna
50 cukup-baik
40 sedang-cukup
30 sangat kurang-kurang
20
10
0
isi struktur kosakata kalimat mekanik
teks
TUGAS KEENAM MEMBACA TABEL

Perhatikan tabel di bawah ini! Silakan Anda:


a. Buat lima pertanyaan dan jawaban dari tabel tersebut!
b. Deskripsikan atau simpulkan minimal dua paragraf!

Tabel 12
Nilai Postes Keterampilan Menulis Eksposisi pada Siklus Kedua

Aspek yang dinilai


Nomor
Isi Struktur Kosakata Kalimat Mekanik Jumlah
Mahasiswa
30 20 20 20 10
1 24 17 17 17 7 82
2 25 17 18 17 8 85
3 28 18 18 18 8 90
4 19 13 16 16 7 71
5 25 18 16 17 8 84
6 23 16 15 13 7 74
7 22 17 14 16 7 76
8 28 19 19 18 9 93
9 21 14 15 15 6 71
10 27 18 18 17 8 88
11 22 15 17 12 7 73
12 29 19 19 19 9 95
13 23 16 17 12 7 75
14 20 15 17 17 6 75
15 22 16 15 15 7 75
16 26 18 16 16 8 84
17 27 18 17 15 9 86
18 20 14 15 14 7 70
19 23 15 17 16 7 78
20 26 17 18 17 8 86
21 24 17 15 15 7 78
22 22 16 16 17 5 76
23 22 15 17 16 8 78
Jumlah 548 378 382 365 170 1843
Rata-rata 23,836 16,4348 16,6087 15,86957 7,391304 80,13043
TUGAS KETUJUH MEMBACA BAGAN

Perhatikan bagan di bawah ini! Silakan Anda:


a. Buat lima pertanyaan dan jawaban dari bagan tersebut!
b. Deskripsikan atau simpulkan minimal dua paragraf!

Gambar 3. Revisi Model Lewin Menurut Elliot


TUGAS KEDELAPAN MENCARI KATA SULIT

Silakan Anda temukan kata sulit yang terdapat pada jurnal membaca (tugas mencari jurnal
tentang membaca). Silakan buat daftar dengan menyajikan tabel seperti di bawah ini!

TABEL 1
DAFTAR KATA SULIT YANG TERDAPAT PADA JURNAL
MEMBACA KARYA …

No. Kata Sulit Makna

10

dst.

dst.
TUGAS KESEMBILAN MEMBACA BERITA

Silakan Anda cari sebuah berita pada surat kabar yang viral pada saat ini. Gunting dan
tempelkan pada kertas ini. Lalu, silakan Analisis unsurnya (Adik si Mba)!

Tempelkan berita

No. Unsur Isi


1 apa

2 di mana

3 kenapa

4 siapa

5 mengapa

6 bagaimana
TUGAS KESEPULUH REDUNDANSI

Perhatikan artikel di bawah ini!


Silakan Anda buang kata yang tidak perlu sehingga artikel lebih sederhana dan efektif (tanpa
mengubah makna). Terapkan Teknik membaca skimming, scanning, dan skipping!

Cara membuang kata yang tidak perlu, cukup dengan cara mencoret langsung artikel tersebut!

Tantangan Remaja Abad 21


Dr. Sofia Retnowati MS
Dosen Fakultas Psikologi Universitas Gajahmada (UGM)

Masa remaja sering dihubungkan dengan mitos dan stereotip penyimpangan dan ketidakwajaran.
Hal ini bisa dilihat dari banyaknya teori-teori perkembangan yang membahas ketidakselarasan,
gangguan emosi dan gangguan perilaku, akibat tekanan-tekanan yang dialami remaja, karena
perubahan-perubahan diri maupun lingkungan. Sejalan perubahan-perubahan itu, mereka juga
dihadapkan pada banyak tugas berbeda dari masa kanak-kanaknya.
Hurlock (1973) membatasi masa remaja berdasarkan usia kronologis. Yaitu antara 13 hingga 18
tahun. Sementara Thornburgh (1982) membatasinya secara tradisional. Sedangkan aliran
kontemporer membatasi usia remaja antara 11 hingga 22 tahun. Thornburgh membagi usia remaja
menjadi tiga kelompok. Yaitu: remaja awal (antara 11 hingga 13 tahun), remaja pertengahan (antara
14 hingga 16 tahun), dan remaja akhir (antara 17 hingga 19 tahun).
Perubahan sosial, seperti adanya kecenderungan anak-anak pra-remaja untuk berperilaku
sebagaimana yang ditunjukan remaja, membuat penganut aliran kontemporer memasukan mereka
dalam kategori remaja. Adanya peningkatan kecenderungan para remaja untuk melanjutkan
sekolah atau mengikuti pelatihan kerja (magang) setamat SLTA, membuat individu yang berusia
19 hingga 22 tahun juga dimasukan dalam golongan remaja. Dengan pertimbangan bahwa
pembentukan identitas diri remaja masih terus berlangsung sepanjang rentang usia tersebut.
Pada usia tersebut, banyak tugas perkembangan yang harus para remaja (Havighurst dalam
Hurlock, 1973): Pertama, mencapai hubungan yang baru dan lebih masak dengan teman sebaya,
baik sesama jenis maupun lawan jenis. Kedua, mencapai peran sosial maskulin dan feminin.
Ketiga, menerima keadaan fisik dan dapat mempergunakannya secara efektif. Keempat, mencapai
kemandirian secara emosional dari orangtua dan orang dewasa lainnya. Kelima, mencapai
kepastian untuk mandiri secara ekonomi. Keenam, memilih pekerjaan dan mempersiapkan diri
untuk bekerja. Ketujuh, mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan dan kehidupan keluarga.
Kedelapan, mengembangkan kemampuan dan konsep-konsep intelektual untuk tercapainya
kompetensi sebagai warga negara. Kesembilan, menginginkan dan mencapai perilaku yang dapat
dipertanggungjawabkan secara sosial. Kesepuluh, memperoleh rangkaian sistem nilai dan etika
sebagai pedoman perilaku.
Fenomena Akhir Abad 20
Tapi, tdak semua remaja dapat memenuhi tugas-tugas tersebut dengan baik. Menurut Hurlock, ada
beberapa masalah yang dialami remaja dalam memenuhi tugas-tugas tersebut: Pertama, masalah
pribadi. Yaitu masalah-masalah yang berhubungan dengan situasi dan kondisi di rumah, sekolah,
kondisi fisik, penampilan, emosi, penyesuaian sosial, tugas dan nilai-nilai.
Kedua, masalah khas remaja. Yaitu masalah yang timbul akibat status yang tidak jelas pada remaja.
Seperti masalah pencapaian kemandirian, kesalahpahaman atau penilaian berdasarkan stereotip
yang keliru, adanya hak-hak yang lebih besar dan lebih sedikit kewajiban yang dibebankan oleh
orangtua.
Elkind dan Postman (dalam Fuhrmann, 1990) menyebutkan tentang fenomena akhir abad
duapuluh, yaitu berkembangnya kesamaan perlakuan dan harapan terhadap anak-anak dan orang
dewasa. Anak-anak masa kini mengalami banjir stres yang datang dari perubahan sosial yang cepat
dan membingungkan, serta harapan masyarakat yang menginginkan mereka melakukan peran
dewasa sebelum mereka masak secara psikologis untuk menghadapinya.
Tekanan-tekanan ini menimbulkan akibat parah. Seperti kegagalan di sekolah, penyalahgunaan
obat-obatan, depresi dan bunuh diri, keluhan-keluhan somatik dan kesedihan yang kronis.
Lebih lanjut dikatakan, bahwa masyarakat pada era teknologi maju dewasa ini membutuhkan orang
yang sangat kompeten dan terampil untuk mengelola teknologi. Ketidakmampuan remaja
mengikuti perkembangan teknologi yang demikian cepat, dapat membuat mereka merasa gagal,
malu, kehilangan harga diri, dan mengalami gangguan emosional.
Bellak (dalam Fuhrmann, 1990) secara khusus membahas pengaruh tekanan media terhadap
perkembangan remaja. Menurutnya, remaja masa kini dihadapkan pada lingkungan, di mana segala
sesuatu berubah sangat cepat.
Mereka dibanjiri oleh informasi yang terlalu banyak dan cepat untuk diserap dan dimengerti.
Semuanya terus bertumpuk hingga mencapai apa yang disebut information overload. Akibatnya,
timbul perasaan terasing, keputusasaan, absurditas, problem identitas dan masalah-masalah yang
berhubungan dengan benturan budaya.
Tugas-tugas perkembangan pada masa remaja yang disertai oleh berkembangnya kapasitas
intelektual, stres dan harapan-harapan baru yang dialami remaja, membuat mereka mudah
mengalami gangguan, baik berupa gangguan pikiran, perasaan maupun perilaku. Stres, kesedihan,
kecemasan, kesepian, keraguan pada diri remaja, membuat mereka mengambil resiko dengan
melakukan kenakalan (Fuhrmann, 1990).
Uraian di atas memberi gambaran betapa majemuknya masalah yang dialami remaja masa kini.
Tekanan-tekanan sebagai akibat perkembangan fisiologis pada masa remaja, ditambah tekanan
akibat perubahan kondisi sosial budaya dan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi yang
demikian pesat, sering mengakibatkan timbulnya masalah-masalah psikologis berupa gangguan
penyesuaian diri atau ganguan perilaku. Beberapa bentuk gangguan perilaku ini dapat digolongkan
dalam delinkuensi.
Perkembangan Diri
Perkembangan pada remaja, merupakan proses untuk mencapai kematangan dalam berbagai aspek,
hingga tercapainya tingkat kedewasaan. Dalam proses ini memperlihatkan hubungan erat antara
perkembangan aspek fisik dan psikis pada remaja.
Pertama, perkembangan fisik remaja. Menurut Imran (1998) masa remaja diawali dengan masa
pubertas. Yaitu masa terjadinya perubahan-perubahan fisik (meliputi penampilan fisik, seperti
bentuk tubuh dan proporsi tubuh), dan fungsi fisiologis (kematangan organ-organ seksual).
Perubahan fisik yang terjadi di masa pubertas ini, merupakan peristiwa yang paling penting,
berlangsung cepat, drastis, tidak beraturan dan terjadi pada sistem reproduksi. Hormon-hormon
mulai diproduksi dan mempengaruhi organ reproduksi untuk memulai siklus reproduksi, dan
mempengaruhi terjadinya perubahan tubuh.
Perubahan tubuh ini disertai dengan perkembangan bertahap dari karakteristik seksual primer dan
sekunder. Karakteristik seksual primer mencakup perkembangan organ-organ reproduksi,
sedangkan karakteristik seksual sekunder mencakup perubahan dalam bentuk tubuh sesuai jenis
kelamin.
Misalnya, pada remaja putri ditandai menarche (menstruasi pertama), tumbuhnya rambut-rambut
pubis, pembesaran buah dada, pinggul. Atau remaja putra akan mengalami pollutio (mimpi basah
pertama), pembesaran suara, tumbuh rambut-rambut pubis, tumbuh rambut pada bagian tertentu
seperti di dada, di kaki, kumis dan sebagainya.
Menurut Mussen dkk. (1979), pertumbuhan berat dan tinggi badan remaja akan mengikuti
perkembangan kematangan seksualnya sekitar dua tahun. Anak remaja putri mulai mengalami
pertumbuhan tubuh pada usia rata-rata 8-9 tahun, dan mengalami menarche rata-rata pada usia 12
tahun. Pada anak remaja putra mulai menunjukan perubahan tubuh pada usia sekitar 10-11 tahun,
sedangkan perubahan suara terjadi pada usia 13 tahun (Katchadurian, 1989).
Munculnya tanda-tanda pertumbuhan ini semakin awal, penyebabnya diperkirakan karena faktor
gizi yang semakin baik, rangsangan dari lingkungan, iklim, dan faktor sosio-ekonomi (Sarwono,
dalam JEN, 1998).
Kedua, perkembangan psikis remaja. Ketika memasuki masa pubertas, setiap anak telah
mempunyai sistem kepribadian yang terbentuk dari perkembangan yang dialaminya selama
masamasa sebelumnya. Seluruh aspek kehidupan yang dilalui dan dialami remaja, tak dapat
diabaikan pengaruhnya dalam membentuk kepribadian mereka.
Faktor penunjang seperti perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi, pengaruh media massa,
keluarga, sekolah, teman sebaya, budaya, agama, nilai dan norma masyarakat, akan sangat
mempengaruhi. Pada masa remaja, seringkali factor-faktor ini dapat saling mendukung, bahkan
dapat pula saling berbenturan nilai.

Naskah belum
disunting.
Short URL: http://majalahqalam.com/?p=3204

Anda mungkin juga menyukai