Anda di halaman 1dari 9

Kegiatan Pendukung BK

Kegiatan pendukung dan bimbingan konseling meliputi kegiatan pokok aplikasi


instrumentasi dan bimbingan konseling, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah,
dan alih tangan kasus.Semua jenis kegiatan pendukung dilaksanakan secara langsung,
dikaitkan pada keempat bidang bimbingan, serta disesuaikan dengan karakteristik dan
kebutuhan klien. Hasil kegiatan pendukung dipakai untuk memperkuat satu atau beberapa
jenis layananbimbingan dan konseling ( Prayitno, 1997:95 ).

A. Aplikasi Instrumentasi Bimbingan dan Konseling

Aplikasi instrumentasi bimbingan dan koseling, yaitu kegiatan pendukung bimbingan


dan koseling untuk mengumpulkan data dan keterangan tentang peserta didik (klien/konseli),
keterangan tentang lingkunan peserta didik (konseli) dan lingkungan yang lebih
luas.Pengumplan data ini dapat dilakukan dengan berbagai instrument, baik tes maupun non
tes. Aplikasi Instrumentasi adalah upaya pegungkapan melalui pengukuran dengan memakai
alat ukur atau instrument tertentu. Hasil aplikasi ditafsirkan, disikapi dan digunakan untuk
memberikan perlakuan terhadap klien dalam bentuk layanan konseling. Aplikasi
instrumentasi bimbingan dan konseling bertujuan untuk mengumpulkan data dan keterangan
tentang peserta didik/konseli ( baik individual maupun kelompok ), keterangan tentang
lingkungan peserta didik, dan lingkungan yang lebih luas. Pengumpulan data dan keterangan
ini dapat dilakukan dengan berbagai instrument, baik tes maupun non tes. Hasil pengumpulan
data itu dipakai dalam kegiatan layanan bimbing dan konseling sebagaimana yang telah
disebutkan dalam pembahasan sebelumnya. Fungsi utama bimbingan dan konseling yang di
embankan oleh kegiatan penunjang aplikasi instrumentasi ialah fungsi pemahaman.

Materi umum aplikasi instrumentasi yaitu berupa data dan keterangan yang dikumpulkan
melalui aplikasi instrumentasi pada umumnya, meliputi:
1. Kebisaan dan sikap dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kemmpuan dan kondisi mental dan fisik klien.
3. Kemampuan dan pengenalan lingkungan dan hubungan social.
4. Sikap, kebiasaan, keterampilan dan kemampuan belajar.
5. Informasi karir dan pendidikan.
6. Kondisi keluarga dan lingkungan ( prayitno, 1997:95 )
B. Himpunan Data

Himpunan data adalah kegiatan untuk menghimpun seluruh data dan keterangan yang
relevan dengan keperluan pengembangan peserta didik. Himpunan data diselenggarakan
secara berkelanjutan, sistematik, komprehensif, terpadu dan sifatnya tertutup. Kegiaran ini
memiliki fungsi pemahaman.Himpunan data diselenggarakan secara berkelanjutan,
sistematik, komprehensif, terpadu dan sifatnya tertutup. Kegiaran ini memiliki fungsi
pemahaman.
Konselor sebagai penyelenggara Himpunan data memiliki fungsi: Menghimpun data,
mengembangkan data dan menggunakan data
Operasionalisasi dalam kegiatan ini adalah

1. Perencanaan
Menetapkan jenismenetapkan dan manata fasilitas, menetapkan mekanisme pengisian,
pemeliharaan dan penggunaan serta menyiapkan kelengkapan administrative.
2. Pelaksanaan
Memetik dan memasukkan ke dalam HD sesuai dengan klasifikasi, memanfaatkan data,
memelihara dan mengembangkan HD.
3. Evaluasi dan Analisis
Mengkaji evisiensi sistematika dan penggunaan fasilitas yang digunakan, memerikasa
kelengkapan, keakuratan, keaktualan dan kemanfaatan HD, serta melaksanakan analisis
terhadap hasil evaluasi berkenaan dengan kelengkapan, keakuratan, keaktualan, kemanfaatan
dan efisiensi penyelenggaraannya.
4. Tindak Lanjut
Dalam hal ini adalah mengembangkan himpunan data yang mencakup: bentuk,
klasifikasi dan sistematika data, kelengkapan, keakuratan, ketepatan dan keaktualan data,
kemanfaatan data, Penggunaan teknologi. Data yang terhimpun harus dimanfaatkan untuk
sebesar-besarnya dalam kegiatan layanan bimbingan dan konseling. Teknis
penyelenggaraan serta menyusun laporan HD, menyampaikan laporan dan mendokumentasi
laporan.
Penyelenggaraan himpunan data, yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling
untuk menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan
pengembangan peserta didik (klien/konseli).Himpunan data perlu diselenggarakan secara
berkelanjutan, sistematik, komprehensif, terpadu dan sifatnya tertutup.Penyelenggaraan
himpunan data bermaksud menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan
keperluan pengembangan siswa dalam berbagai aspeknya. Data yang terhimpun merupakan
hasil dari upaya aplikasi instrumentasi, dan apa yang menjadi hasil himpunan data
dimanfaatkan sebesar-besarnya dalam kegiatan layanan bimbingan. Fungsi utama bimbingan
yang didukung oleh penyelenggaraan himpunan data ialah fungsi pemahaman.Hasil aplikasi
instrumentasi pada umumnya menjadi yang dianggap penting dalam himpunan
data.Himpunan data juga dapat meliputi hasil wawancara, konferensi kasus, kunjungan
rumah, analisis hasil belajar, pengamatan dan hasil upaya pengumpulan bahan lainnya yang
dianggap relevan dengan pelayanan bantuan terhadap siswa.

C. Kunjungan Rumah

Kunjungan rumah merupakan kegiatan untuk memperoleh data, keterangan, kemudahan,


dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan peserta didik melalui kunjungan rumah
klien. Kerja sama dengan orang tua sangat diperlukan, dengan tujuan untuk memperoleh
keterangan dan membangun komitmen dari pihak orang tua/keluarga untuk mengentaskan
permasalahan klien. Kegiatan kunjungan rumah memiliki fungsi pemahaman dan
pengentasan.
Dalam hal ini Kasus Diidentifikasi terlebih dahulu dan dianalisis perlu tidak diadakannya
Kunjungan Rumah sebagai tindak lanjut dari penanganan kasus tersebut. KR menjangkau
lapangan permasalahan klien yang menjangkau kehidupan keluarga dan terlaksanakan yaitu
menghubungi pihak-pihak terkait dengan keluarga. Materi yang perlu diperhatikan
dihadapan orang tua tidak boleh melanggar asas kerahasiaan klien, dan intinya semata-mata
untuk memperdalam masalah klien, serta tidak merugikan klien. Peran klien sendiri sangat
penting dalam kegiatan ini, yaitu klien menyetujui Kunjungan Rumah yang akan dilakukan
konselor dan mempertimbangkan perlu tidaknya ia terlibat saat kunjungan rumah.
Operasionalisasi dalam kegiatan ini adalah :

1. Perencanaan
Menetapkan kasus yang memerlukan KR, meyakinkan klien akan KR, menyiapkan data
dan informasi yang akan dikomunikasikan dengan keluarga, menetapkan materi KR dan
meyiapkan kelengkapan administrasi.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaannya adalah mengkomunikasikan rencana pelaksanaan KR, melakukan KR
berupa: Bertemu anggota keluarga (ortu/wal), Membahas masalah klien, Melengkapi data,
Mengembangkan komitmen, Menyelenggarakan konseling keluarga , dan merekam dan
menyimpulkan hasil KR
3. Evaluasi dan Analisis
Mengevaluasi proses pelaksanaan KR, mengevaluasi kelengkapan dan keakurautan data
hasil KR serta komitmen ortu/wali, mengevaluasi penggunaan data dalam rangka
pengentasan masalah klien. Dan menganalisis terhadap efektifitas penggunaan hasil KR
terhadap penanganan kasus.
4. Tindak Lanjut
Tindakan selanjutnya adalah mempertimbangkan apakah perlu dilaksanakan KR ulang
atau lanjutan dan mempertimbangkan tindak lanjut layanan dengan menggunakan hasil KR
yang lebih lengkap dan akurat. Serta menyusun laporan KR, menyampaikan laporan dan
mendokumentasi laporan.

D. Konferensi Kasus

Konferensi kasus adalah kegiatan untuk membahas permasalahan peserta didik dalam
suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan,
kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan klien. Pertemuan konferensi
kasus bersifat terbatas dan tertutup. Tujuan konferensi kasus adalah untuk memperoleh
keterangan dan membangun komitmen dari pihak yang terkait dan memiliki pengaruh kuat
terhadap klien dalam rangka pengentasan permasalahan klien.Kegiatan konferensi kasus
memiliki fungsi pemahaman dan pengentasan. Operasionalisme dalam kegiatan ini adalah :

1. Perencanaan
Konferensi kasus harus dibicarakan terlebih dahulu dan mendapat persetujuan dari klien
yang bermasalah. Dan seluruh peserta pertemuan harus diyakinkan oleh konselor dan
memiliki sikap yang teguh untuk merahasiakan segenap aspek dari kasus yang dibicarakan.
2. Pelaksanaan
Konselor harus mengarahkan pembicaraan sehingga seluruh peserta dapat
mengemukakan data atau keterangan yang mereka ketahui dan mengembangkan pikiran
untuk memecahkan masalah siswa.
3. Analisis dan Evaluasi
Hasil yang diharapkan dari konferensi kasus yang sukses apabila konselor memperoleh
data atau keterangan tambahan yang amat berarti bagi pemecahan masalah siswa dan
terbangunnya komitmen seluruh peserta pertemuan untuk menyokong upaya pengentasan
masalah siswa.
4. Tindak Lanjut
Seluruh hasil pertemuan dicatat dan didokumentasikan secara rapi oleh konselor dan
sebanyak-banyaknya dipergunakan untuk menunjang jenis-jenis layanan masalah siswa yang
bersangkutan.

E. Tampilan Kepustakaan

Tampilan kepustakaan yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat
digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar,
dan karir atau jabatan.

Kegiatan pendukung tampilan kepustakaan membantu klien dalam memperkaya dan


memperkuat diri berkenaan dengan permasalahan yang dialami dan dibahas bersama konselor
pada khususnya, dan dalam pengembangan diri pada umumnya.Pemanfaatan tampilan
kepustakaan diarahkan oleh konselor dalam rangka pelaksanaan pelayanaan dan atau klien
secara mandiri mengunjungi perpustakaan untuk mencari dan memanfaatkan sendiri bahan-
bahan yang ada di perpustakaan sesuai dengan keperlua.Tampilan kepustakaan merupakan
kondisi sangat memungkinkan klien memperkuat dan memperkaya diri dengan atau tanpa
bantuan konselor.

F. Alih Tangan Kasus

Alih tangan kasus, yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk
mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas masalah yang dialami peserta didik
(klien/konseli) dengan memindahkan penanganan kasus dari satu pihak kepihak lainnya.
Kegiatan ini memerlukan kerja sama yang erat dan mantap antara berbagai pihak yang dapat
memberikan bantuan atas penanganan masalah tersebut (terutama kerja sama dari ahli lain
tempat kasus itu dialihtangankan)

Di sekolah alih tangan kasus dapat diartikan bahwa guru mata pelajaran/praktik, wali
kelas, dan/atau sekolah lainya, atau orang tua mengalihtangankan siswa yang bermasalah
kepada guru pembimbing.Sebaliknya bila guru pembimbing menemukan siswa bermasalah
dalam bidag pemahaman/penguasaan materi pelajaran/latihan secara khusus dapat
menglihtangankan siswa tersebut kepada guru mata pelajaran/praktik untuk dapat mendapat
pengajaran atau latihan perbaikan dan program pengayaan. Guru pembimbing atau guru kelas
juga dapat mengalihtangankan permassalahan siswa kepada ahli-ahli yang relevan, seperti
dokter, psikiater, ahli agama, dan lain-lain.

Alih tangan kasus bertujuan untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik, tepat, dan
tuntas atas masalah yang dialami siswa dengan jalan memindahkan penanganan kaasus dari
satu pihak kepada pihak yang lebih ahli. Atau dengan kata lain tujuan dari alih tangan kasus
ialah layanan alih tangan bertujuan untuk membantu melimpahkan siswa yang mengadapi
masalah tertentu kepada petugas didalam sekolah sendiri atau lembaga pelayanan alih tangan
kasus (rujukan) di luar sekolah disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan wewenang
yang dimilikinya maupun karena keterbatasan sumber manusiawi dan alat.

Materi pokok kasus yang dialihtangankan pada dasarnya sama dengan keseluruhan kasus
yang dialami oleh siswa yang bersangkutan. Secara khusus, materi yang dialihtangankan
ialah bagian dari permasalahan yang belum tuntas ditangani oleh guru pembimbing
(konselor). Materi khusus itu perlu di alihtangankan karena guru pembimbing (konselor)
tidak secara khusus membidangi materi itu atau dengan kata lain, materi tersebut diluar
bidang keahlian ataupun wewenang guru pembimbing (konselor).
KEPUSTAKAAN

Prayitno, Amti Erman.2004. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta. PT Rineka


Cipta.

Prayitno.2012. Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung Bimbingan Konseling.Padang. FIP


UNP.

Dewa ketut suhardi(et.al)proses bimbingan dan konseling di sekolah(jakarta:Rineka citra)


PERBAIKAN TUGAS 10

Bimbingan Konseling

“Kegiatan Pendukung BK”

Dosen : Prof.Dr.Mudjiran,M.S.Kons

NAMA: Thesa Almareta

NIM: 16078089

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019
MIND MAPPING

KEGIATAN PENDUKUNG
BIMBINGAN KONSELING

Aplikasi Tampilan
instrumentasi kepustakaan
BK

Membantu
klien dalam
Mengumpul memperkaya
kan data dan dan
Keterangan memperkuat
diri

Himpunan Konferensi
data kasus
Kunjuungan
rumah

Alih tangan kasus

Keperluan
pengembangan
peserta didik Mengentaskan Pertemuan
permasalahan untuk
klien menyelesai Memindahkan
kan penanganan
masalah kasus

Anda mungkin juga menyukai