Jurnal-Jurnal E-Monitoring PDF
Jurnal-Jurnal E-Monitoring PDF
Abstract : Development is the work required to be done for a region. Good development is
sustainable development and in accordance with the needs of the community. Thus the
construction will be right on target and become the solution of a problem. Musi Banyuasin
is one of the local government are very concerned about the development, especially rural
development. Kabupten Banyuasin which the Government has currently budgeted funds for
rural development in the amount of 1 billion for one village in all districts, especially
districts Sekayu. Currently the village by government funding Musi Banyuasin masi
continue but there are some obstacles, one of which is in terms of reporting the use of
funds. These constraints caused by several things such as frequent delays provision of the
report, the funding allocation that do not fit the criteria and timing of the report is not
uniform. The problems which prompted the authors to make the system of E- Monitoring
Fund Village Allocation Musi Banyuasin district with a web into supporting equipment.
Keywords : E-monitoring, ADD/K, Sekayu.
Abstrak : Pembangunan adalah pekerjaan wajib yang harus dilakukan bagi sebuah daerah.
Pembangunan yang baik adalah pembangunan yang berkelanjutan dan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. Dengan demikian pembangunan akan tepat sasaran dan menjadi
solusi dari sebuah permasalahan. Kabupaten Musi Banyuasin merupakan salah satu
pemerintah daerah yang sangat memperhatikan pembangunan terutama pembangunan
desa. Dimana Pemerintah Kabupten Musi Banyuasin saat ini telah menganggarkan dana
untuk pembangunan desa yaitu sebesar 1 milyar untuk satu desa pada semua kecamatan
terutama kecamatan Sekayu. Saat ini pemberian dana desa oleh Pemerintah Kabupaten
Musi Banyuasin masi tetap berlangsung namun terjadi beberapa kendala, salah satunya
adalah dalam hal pelaporan penggunaan dana. Kendala tersebut disebabkan beberapa hal
seperti sering terjadi keterlambatan pemberian laporan, alokasi penggunaan dana yang
tidak sesuai kriteria dan waktu pemberian laporan yang tidak seragam. Permasalahan itulah
yang mendorong penulis untuk membuat sistem E-Monitoring Alokasi Dana Desa
Kabupaten Musi Banyuasin dengan sebuah web yang menjadi alat bantunya.
Kata kunci : E-monitoring, ADD/K, Sekayu.
I. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi saat diharapkan dan diperbaiki sesuai dengan
ini telah banyak merubah cara kerja manusia kebutuhan.
dalam menjalankan aktifitas sehari – hari, dan
Kabupaten Musi Banyuasin merupakan
juga telah membawa perubahan bagi organisasi
salah satu pemerintah daerah yang sangat
baik swasta maupun publik. Teknologi
memperhatikan pembangunan terutama
informasi juga dapat membantu dalam bidang
pembangunan desa. Dimana Pemerintah
pemerintahan baik dalam hal mengumpulkan,
Kabupaten Musi Banyuasin saat ini telah
mengelola, maupun melaporkan suatu
menganggarkan dana untuk pembangunan desa
informasi sebagai bahan evaluasi aktifitas
yaitu sebesar 1 milyar untuk satu desa pada
kerja.
semua kecamatan terutama kecamatan Sekayu.
Dalam hal pemerintahan, berdasarkan Dimana dana yang diberikan tersebut telah
Pasal 51 ayat (2) Peraturan Pemerintah diatur dalam Pasal 96 ayat (4) Peraturan
Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang
tentang Pedoman Evaluasi, memonitoring suatu Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor
pembangunan tentu merupakan faktor penting 43 tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
karena dengan pembangunan maka akan Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014
menggerak banyak sektor untuk meningkatkan tentdang Desa, ketentuan mengenai tata cara
kualitas kehidupan. Pembangunan yang baik pengelolaan Alokasi Dana Desa kemudian
adalah pembangunan yang berkelanjutan dan diatur didalam Peraturan Bupati Musi
sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dengan Banyuasin Nomor 17 Tahun 2016 Tentang
demikian pembangunan akan tepat sasaran dan Pengelolaan Alokasi Dana Desa/Kelurahan
menjadi solusi dari sebuah permasalahan. (ADD/K) Kabupaten Musi Bnyuasin. Salah
Apabila teknologi diterapkan pada sistem ssatunya diperutukkan pembangunan
pelaporan (elektronik) dikenal dengan istilah e- infrastruktur desa baik berupa jalan setapak,
monitoring. E-Monitoring merupakan jembatan, tempat Ibadah dan fasilitas umum
pemantauan dan pelaporan dengan lainnya sesuai dengan hasil keputusan
penyampaian data secara elektorik (online) masyarakat pada desa tersebut.
serta dapat dipantau secara terus menerus
Jumlah desa dan kelurahan dalam
penilaian terhadap kualitas dan efektivitas
Kabupaten Musi Banyuasin Terdapat 240 yang
sistem pengendalian untuk meyakinkan bahwa
terdiri dari 227 Desa dan 13 Kelurahan yang
pengendalian telah berjalan sebagaimana yang
mana tersebar di 14 Kecamatan yang ada di
Kabupaten Musi Banyuasin. Penggunaan
Alokasi Dana Desa/Kelurahan Kabupaten Musi membuat pencairan dana dan pelaksanaan
Banyuasin terbagi menjadi 60% untuk Belanja pembangunan menjadi lancer dan sesuai waktu.
Tidak Langsung dan 40% digunakan untuk
Berdasarkan uraian yang telah
Belanja Langsung. Pemberian ADD/K tersebut
dikemukakan sebelumnya maka dalam
berjalan dengan lancar dan sesuai dengan
penelitian ini penulis akan melakukan
aturan akan tetapi masih terjadi beberapa
penelitian dengan judul e-monitoring alokasi
kendala, salah satunya adalah dalam hal
dana desa Kabupaten Musi Banyuasin khusnya
pelaporan penggunaan dana. Kendala tersebut
kecamtan Sekayu. Diharapkan dengan
disebabkan beberapa hal seperti sering terjadi
penelitian yang penulis lakukan akan
keterlambatan pemberian laporan, penggunaan
memberikan salah satu solusi bagi pemerntah
dana yang tidak sesuai kriteria dan waktu
daerah Kabupaten Musi Banyuasin baik Badan
pemberian laporan yang tidak seragam.
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan
Kondisi tersebut tentunya membuat pihak
Desa Kabupaten Musi Banyuasin maupun
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
pemerintah desa dalam menangani dana desa.
Pemerintahan Desa Kabupaten Musi Banyuasin
untuk melakukan pengecekan ke lapangan 2. METODE PENELITIAN
setelah laporan diterima akan memakan waktu Penelitian ini dalam menjelaskan
dan pada akhirnya membuat proses permasalahan menggunakan metode deskriptif.
pembangunan menjadi lambat yang disebabkan Diamana metode diskriptif merupakan metode
pencairan dana tahap kedua tidak dapat dalam meneliti status sekelompok manusia,
dilakukan. suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem
Untuk itu perlu dibuat mekanisme baru pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada
pengunaan dan pelaporan alokasi dana desa deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi,
secara online, agar pihak pemerintah desa gambaran, atau lukisan secara sistematis,
selaku pengguna anggaran dapat melaporkan faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-
penggunaan dana sesuai dengan ketentuan dan sifat serta hubungan antarfenomena yang
serentak dan cepat karena dapat diakses Dalam perancangan system yang akan
dimanapun berada. Sehingga pada akhirnya dibangun ini, penulis menggunakan tiga
metode, yaitu:
1. Metode Literatur
Pada metode ini akan melakukan analisis
masalah yang bertujuan sebagai bahan
pertimbangan dalam perancangan sistem
ini.
2. Metode Observasi
Pada metode ini akan melakukan
pengambilan dan pengumpulan data
berdasarkan data dari pembangunan
Gambar 1 Tahapan Prototype
sarana dan prasarana atau laporan
kegiatan tahun sebelumnya yang ada di Tahapan-tahapan dalam Prototyping
Badan BPMPD Kabupaten Musi adalah sebagai berikut:
Banyuasin.
1. Mendengarkan Pelanggan
3. Metode Studi Pustaka Pada tahap ini dilakukan pengumpulan
Pada metode ini digunakan pengumpulan kebutuhan dari system dengan cara
informasi dengan mempelajari buku- mendengar keluhan dari pelanggan.
buku dan referensi yang berhubungan Untuk membuat suatu system yang sesuai
dengan sistem ini. Hal tersebut digunakan kebutuhan, maka harus diketahui terlebih
sebagai referensi dalam penyusunan dahulu bagaimana system yang sedang
perencangan program e-Monitoring ini. berjalan untuk kemudian mengetahui
masalah yang terjadi.
2.2 Metode Pengembangan Sistem
2. Membangun, Memperbaiki Prototipe
Metode Pengembangan yang digunakan Pada tahap ini, dilakukan perancangan
oleh penelitian ini adalah metode Prototype. dan pembuatan prototype system.
Prototype adalah bagian dari produk yang Prototype yang dibuat disesuaikan
mengekspesikan logika maupun fisik dengan kebutuhan system yang telah
antarmuka eksternal yang ditampilkan. didefinisikan sebelumnya dari keluhan
Konsumen potensial menggunakan prototype pelanggan atau pengguna
dan menyediakan masukan untuk tim yang berfokus pada penyajian kepada
pengembangan sebelum pengembangan skala pelanggan misalnya dengan membuat
besar dimulai (Simarmata,Janer 2010). input dan format output.
3. Pelanggan Menguji Coba Prototipe dan daftar realisasi Alokasi Dana Desa
Pada tahap ini, Prototype dari system Aplikasi e-monitoring Alokasi Dana Desa
diuji coba oleh pelanggan atau pengguna. Kabupaten Musi Banyuasin ini telah dilakukan
Kemudian dilakukan evaluasi pengujian. Pengujian yang dilakukan pada
kekurangan-kekurangan dari kebutuhan Aplikasi e-monitoring Alokasi Dana Desa
pelanggan. Pengembangan kemudian Kabupaten Musi Banyuasin ini menggunakan
kembali mendengarkan keluhan dari pengujian blackbox testing. Dimana dari hasil
pelanggan untuk memperbaiki Prototype pengujian tersebut menunjukkan semua menu
yang ada dengan mengulangi langkah 1 dan 2. baik yang ada pada halaman desa maupun yang
ada pada halaman kantor telah berjalan dengan
baiik sesuai dengan fungsinya. Dengan
3. HASIL
demikian dapat disimpulkan bahwa Aplikasi e-
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan
monitoring Alokasi Dana Desa Kabupaten
berupa Aplikasi e-monitoring Alokasi Dana
Musi Banyuasin ini sesuai dengan yang
Desa Kabupaten Musi Banyuasin. Dimana
diinginkan.
dalam pembuatan sistem tersebut data yang
penulis ambil dari Badan Pemberdayaan 4.2.1.1 Halaman Login Aplikasi
Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten
Musi Banyuasin. Aplikasi e-monitoring
Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi Banyuasin
ini memiliki dua hak akses pengguna yaitu
sebagai desa dan sebagai kantor . Pada masing-
masing hak akses tersebut memiliki halaman
antar muka dan menu masing-masing sesuai
kebutuhannya. Pada hak akses desa memiliki Gambar 4.1 Menu Login
menu yaitu pengajuan Alokasi Dana Desa,
Sebelum bisa masuk ke sistem, pengguna harus
Pengajuan Pencairan Alokasi Dana Desa yang
melakukan login terlebih dahulu, dengan cara
terdiri dari Belanja Langsung dan Belanja
memasukkan username dan password. Jika
Tidak Langsung, dan informasi daftar Alokasi
terjadi kesalahan dalam mengisi identitas,
Dana Desa yang sudah terealisasi. Sedangkan
maka akan tampil pesan ”Username dan
pada hak akses kantor memiliki menu daftar
Password yang anda ketik salah”. Jika login
nama desa dan perangkat cek pengajuan
berhasil, maka akan tampil halaman menu
ADD/K, daftar pagu ADD/K, usulan pencairan
utama berdasarkan level akses masing –
belanja langsung dan belanja tidak langsung
masing yaitu desa dan kantor .
4.2.1.2 Halaman Utama BPMPD
Gambar 4.18 Daftar Pagu ADD/K Kabupaten Menu ini menampilkan form untuk
Pencairan Belanja Tidak Langsung melihat daftar Belanja Langsung Alokasi Dana
Desa Kabupaten Musi Banyuasin yang sudah
Menu ini menampilkan form untuk terealisasi di desa masing - masing. Seperti
memasukan Usulan Pencairan Belanja Tidak pada gambar 4.25 dan 4.26.
Langsung Alokasi Dana Desa Kabupaten Musi
Banyuasin yang dilakukan oleh desa dan
nantinya akan di proses oleh operator di Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan
Desa yang sudah disahkan. Seperti pada
gambar 4.23 dan 4.24.