Mohammad Firzat Shindi-16120010-Perkotaan Dan Lingkungan Binaan
Mohammad Firzat Shindi-16120010-Perkotaan Dan Lingkungan Binaan
Mohammad Firzat Shindi-16120010-Perkotaan Dan Lingkungan Binaan
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Menanggapi masalah sampah yang setiap tahun selalu mengalami peningkatan
terutama di tahun 2018.
2. Merancang suatu pusat pengolahan sampah di DKI Jakarta yang dapat menjadi
wadah informasi dan penelitian tentang pengolahan sampah dengan mengedepankan
bangunan/kawasan yang ekologis dan ramah terhadap lingkungan.
4. Mendukung tujuan tata ruang DKI Jakarta tahun 2010-2030 mengenai Pembangunan
Kota “Terwujudunya pelayanan prasarana dan sarana kota yang berkualitas,
dalam jumlah yang layak, berkesinambungan, dan dapat diakses oleh seluruh
warga Jakarta”.
BAB II
TINJAUAN
Pada Peraturan Pemerintah RI No. 81 Tahun 2012 tentang pengelolaan sampah rumah
tangga dan sampah sejenis sampah, diantaranya:
Pasal 23 (1) Dalam melakukan pemrosesan akhir sampah, pemerintah kabupaten/kota wajib
menyediakan dan mengoperasikan TPA. (2) Dalam menyediakan TPA sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) pemerintah kabupaten/kota:
a. Melakukan pemilihan lokasi sesuai dengan rencana tata ruang wilayah provinsi dan/atau
kabupaten/kota;
b. Menyusun analisis biaya dan teknologi; dan
c. Menyusun rancangan teknis.
TPA yang disediakan oleh pemerintah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
harus dilengkapi:
a. fasilitas dasar;
b. fasilitas perlindungan lingkungan;
c. fasilitas operasi; dan
d. fasilitas penunjang.
Peraturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta Nomor 50 tahun 2016
Tentang Pembangunan dan pengoperasian fasilitas pengelola sampah di dalam
kota/intermediate treatment facility pada Pasal 3 Pembangunan dan pengoperasian ITF
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 bertujuan untuk :
a. mereduksi sampah paling sedikit 80% (delapan puluh persen) hingga 90% (sembilan
puluh persen) melalui perubahan bentuk, komposisi dan volume sampah
menggunakan teknologi pengolahan sampah tepat guna dan ramah lingkungan;
b. mengurangi ketergantungan daerah terhadap TPST di luar daerah dalam pengelolaan
sampah; dan
c. strategi pengurangan dan penanganan sampah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 30/PRT/M/2006, persyaratan khusus
untuk rancangan bagi pejalan kaki yang mempunyai keterbatasan fisik yang salah satunya
fasilitas tempat sampah yang masih kurang dan kurangnya kesadaraan masyarakat untuk
mejaga kebersihan sehingga menyebabkan keadaan pedestrian yang kurang nyaman.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
28/Prt/M/2015 Tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai Dan Garis Sempadan Danau Pasal
15 ayat 2 Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak berlaku bagi bangunan yang
terdapat dalam sempadan sungai untuk fasilitas kepentingan tertentu yang meliputi:
a. bangunan prasarana sumber daya air;
b. fasilitas jembatan dan dermaga;
c. jalur pipa gas dan air minum;
d. rentangan kabel listrik dan telekomunikasi; dan
e. bangunan ketenaga listrikan.
Peta Zonasi RDTR kecamatan tanjung priuk kota administrasi jakarta utara termasuk kedalam zona pelayanan umum dan sosial
2.2 Tinjauan Khusus
Berikut adalah solusi yang akan diterapkan dalam mengatasi masalah sampah di
wilayah DKI Jakarta khususnya Jakarta Utara yaitu dapat membuat arahan perencanaan dan
perancangan yang sesuai dalam menangani sampah di wilayah sunter, Jakarta Utara. Berikut
solusinya:
3. Fluidized bed
Reaktor fluidized bed terdiri dari bejana/tabung baja berbentuk silinder vertikal yang
dasarnya diisi pasir. Udara dialirkan melalui difuser yang terletak dibawah lapisan pasir
untuk mencampur dan mencairkan (fluidize) pasir. Bahan bakar tambahan digunakan
untuk memanaskan pasir sebelum dimasukkan limbah. Limbah dimasukkan di atas atau
ke dalam pasir dan dibakar setelah terjadi kontak dengan pasir panas.
Fluidized bed incinerator dapat mengelola berbagai macam limbah sludge dan limbah
cair. Incinerator ini dapat di operasikan terhadap limbah yang datang per-kumpulan,
karena pasirnya dapat mempertahankan suhu diantara masa operasionalnya.
Oleh karena itu diperlukan solusi dalam menanggapi hal diatas, terutama dalam hal bak
penampungan atau tempat sampah, berikut solusi yang akan diterapkan pada pedestrian
dalam menanggapi masalah sampah:
Gambar diatas adalah gambaran tong sampah yang berada dibawah atau di bahu jalan
sehingga mempermudah dalam pembuangan, berikut kelebihan dari bak penampungan
atau tempat sampah, tersebut:
1. Biasanya tempat sampah berada diatas jalan atau dipinggiran pedestrian
sehinggakurang efektif dalam mengatasi masalah sampah yang berserakan di jalan,
sehingga tempat sampah tersebut sangat efektif dalam membantu petugas
kebersihan yang berada dibawah jalan
2. Sangat berguna dalam mengatasi genangan air karena air yang masuk kedalam
temat sampah akan langsung ke dalam tanah karena lubang-lubang yang berada di
tempat sampah
3. Sangat mudah dalam hal pengangkutan karena dapat langsung mengangkat bagian
atas tempat sampah
Menanggapi masalah sampah di sungai seperti yang digambarkan diatas berikut solusi yang
akan di terapkan:
Mesin yang dirancang ini berfungsi untuk mengambil sampah di aliran sungai secara
otomatis. Berbentuk baling-baling dilengkapi dengan sistem konveyor yang langsung
terintegrasi dengan bak penampungan sampah. mesin ini juga dilengkapi dengan sistem
hidrolik dan sensor guna mengoptimalkan kinerjanya. Baling-baling di alat tersebut
berfungsi untuk mengambil dan mengangkat sampah yang terdapat di permukaan air.
Setelah sampah terangkut, lalu dialirkan melalui konveyor yang terintegrasi dengan bak
penampungan di bibir sungai, dan dapat langsung diangkut truk. Selain itu alat ini
dilengkapi dengan Hidrolik dan sensor berfungsi menaik-turunkan mesin secara otomatis
sehingga dapat menyesuaikan tinggi permukaan air sungai sehingga alat ini benar-benar
dapat menjadi solusi alternatif dalam menangani masalah sampah sungai di DKI Jakarta
khususnya di Jakarta Utara. Mesin ini dinilai sangat efektif dan efisien sebagai solusi
jangka panjang dalam menangani sampah yang masih belum terselesaikan
BAB III
DATA
Gambaran Lokasi:
400
B Lebar Jalan: 8m
Lebar Pedistrian: 1,5m
Gambaran Lokasi:
1,5 M
1M
8M
Bulan Januari ri Maret April Mei Juni Juli us ber er ber ber
Rata-rata Suhu 26.8 26.8 27.3 27.9 28 27.6 27.4 27.7 28 28.3 27.9 27.4
(° C)
Min. Suhu (° C) 23.2 23.2 23.3 23.6 23.5 22.8 22.5 22.5 22.8 23.3 23.4 23.3
Maks. Suhu (° 30.4 30.5 31.4 32.3 32.6 32.5 32.4 32.9 33.2 33.3 32.5 31.5
C)
Rata-rata Suhu 80.2 80.2 81.1 82.2 82,4 81.7 81.3 81.9 82,4 82.9 82.2 81.3
(° F)
Min. Suhu (° F) 73.8 73.8 73.9 74.5 74.3 73.0 72.5 72.5 73.0 73.9 74.1 73.9
Maks. Suhu (° F) 86.7 86.9 88.5 90.1 90,7 90.5 90.3 91.2 91.8 91.9 90.5 88.7
Curah Hujan / 402 284 219 131 113 90 58 61 64 101 128 204
Curah Hujan
(mm)
Berdasarkan tabel diatas suhu rata-rata kota Jakarta Utara pada bulan Oktober,
November, dan Desember di tahun 2018 adalah bulan terhangat sepanjang
tahun. Suhu rata-rata 28.7° C, dengan suhu maksimum 35,4° dan suhu minimum
23°. Sedangkan kelembapan udara rata-rata 75, dengan kelembapan maksimum 97
dan kelembapan minimum 42.
BAB IV
ANALISA
4.1 Solusi TPA
4.1.1 Analisa Peraturan Mengenai TPA
Pada Rencana RTRW 2030 Kota DKI Jakarta mengenai TPA, TPA termasuk
kedalam program utama RTRW provinsi dki jakarta 2030 dalam point Perwujudan
Sistem dan Jaringan Utilitas Perkotaan yaitu Pengembangan prasarana dan sarana
TPA.
Pada Rencana RDTR dan peraturan zonasi Kota DKI Jakarta mengenai
Tempat Pembuangan Akhir Pada Bagian Kelima Belas Kecamatan Tanjung Priok
Pasal 200(1) Rencana prasarana sampah di Kecamatan Tanjung Priok berupa:
a. Penyediaan TPS dan/atau TPS-3R di setiap kelurahandan/atau kecamatan yang
ditujukan untuk tempatpenampungan sementara dan pengolahan sampah
sebelumdiangkut ke TPST dan/atau TPA di Kelurahan Sunter Agung;
Peraturan gubernur provinsi daerah khusus ibukota jakarta Nomor 50 tahun
2016 Tentang Pembangunan dan pengoperasian fasilitas pengelola sampah di
dalam kota/intermediate treatment facility pada Pasal 3 Pembangunan dan
pengoperasian ITF sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 bertujuan untuk :
a. mereduksi sampah paling sedikit 80% (delapan puluh persen) hingga 90%
(sembilan puluh persen) melalui perubahan bentuk, komposisi.
TPA yang disediakan oleh pemerintah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) harus dilengkapi:
a. fasilitas dasar;
b. fasilitas perlindungan lingkungan;
c. fasilitas operasi; dan
d. fasilitas penunjang.
Kesimpulan:
Berdasarkan peraturan diatas perencanaan TPA termasuk program utama yang
akan menjadi fasilitas pengolahan sampah di DKI Jakarta yang salah satunya
berada di Jakarta Utara Kecamatan Tanjung Priuk Kelurahan Sunter Agung yang
menggukan konsep ITF (Intermediate Treatment Facility) dengan mereduksi
sampah paling sedikit 80% (delapan puluh persen) hingga 90% (sembilan puluh
persen) yang dilengkapi dengan beberapa fasilitas didalamnya seperti fasilitas
dasar, fasilitas pelindungan lingkungan, fasilitas operasi dan fasilitas penunjang.
Gedung Dibedakan
menjadi beberapa
KDB (Max) 50% 30.000 m 15.000 50%
A B C fungsi dan
peruntukan
penghijauan Ruang hijau KDH (Min) 30% 30.000 m 9000 30%
L=8 (4
Jalan kendaraan Standar (%)
pengguna)
Sirkulasi 10% 3000 10%
L=1,2 (2
Pejalan kaki Standar (%)
pengguna)
Parkir Truck
Aturan & standar parkir 10x2,2 30 660 2,2%
Sampah
20
Perparkiran Parkir Mobil Ratio & standar 30 600 2%
M2/Mobil
15
Parkir Motor Ratio & standar 20 300 1%
M2/Motor
Penunjang 15
Keamanan Ratio pengguna 4 60 0,2%
tapak m2/orang
SWT Ratio lahan & bangunan 40 5 200 0,8%
Utilitas
Penyimpanan air Ratio lahan & bangunan 2,1 40 ribu liter 84 0,3%
Tapak
Gardu Listrik Ratio lahan & bangunan 50 2 100 0,5%
JUMLAH : 24.973 97%
Berdasarkan hal tersebut (100%-97%=3%) 3% akan dialihfungsikan sebagai area
pengolahan sampah ataupun utilitas
4.1.3 Analisa Bentuk Massa
Berdasarkan gambar diatas masa dasar TPA adalah podium (kubus) yang
dibedakan kedalam beberapa fungsi/warna:
1. Berwarna merah fasilitas dasar lingkungan atau pengolahan sampah;
2. Berwarna hijau fasilitas operasi atau bangunan kantor;
3. Berwarna kuning merupakan fasilitas perlindungan yang merupakan area
pengolahan anergi uap menjadi energi listrik;
4. Berwarna biru yaitu fasilitas penunjang yang akan difungsikan sebagai tempat
ibadah dan area ilmu pengetahuan/pendidikan;
Kesimpulan:
Berdasarkan peraturan diatas diperlukan pengembangan prasarana dan sarana
pengolahan sampah pada drainase/sungai/waduk/situ/teluk ditujukan untuk
membersihkan badan air dari sampah dan mencegah sampah menumpuk di
sekitar bantaran sungai di Jakarta khususnya di jalan Danau Sunter Utara Sunter
Agung, Tj. Priok, Kota Jakarta Utara dan juga berdasarkan peraturan diatas
diperbolehkan untuk mendirikan bangunan sebagai salah satu prasarana yang
dapat menunjang sumber daya air sungai agar tetap bersih dari sampah
4.2.2 Analisa Masa Dasar
4.2.3 Analisa Akses atau Zoning
Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.03 tahun 2014 tentang Pedoman
Perencanaan, Penyediaan, dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Jaringan Pejalan
Kaki di Kawasan Perkotaan, prasarana dan sarana jaringan pejalan kaki memiliki
fungsi untuk memfasilitasi pergerakan para pejalan kaki dari suatu tempat ke
tempat lainnya dengan mudah, lancar, aman, nyaman
Peraturan Daerah Kota DKI Jakarta Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pengelolaan
Sampah. jika buang sampah di jalan ataupun di trotoar itu akan dikenakan denda
Rp 100.000, sedangkan jika melakukan buang sampah di sungai/danau/pantai
akan dikenakan denda maksimal Rp 500.000. selain denda para pembuang
sampah sembarangan akan dijerat denda Peraturan Daerah No.8 tahun 2007
tentang ketertiban umum pasa 21
Kesimpulan:
Berdasarkan peraturan diatas diperlukan pengembangan sarana tempat
pembuangan sampah pada trotoar, jalan ataupun pedestrian yang efisien, praktis
dan mudah dalam penggunaan ditujukan untuk mempermudah masyarakat
ataupun petugas kebersihan dalam menjaga dan membersihkan trotoar, jalan
ataupun pedestrian dari sampah dan mencegah sampah menumpuk di sekitar
trotoar, jalan ataupun pedestrian di Jakarta khususnya di jalan Danau Sunter Utara
Sunter Agung, Tj. Priok, Kota Jakarta Utara.
4.3.2 Analisa Bentuk