Anda di halaman 1dari 96

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bagian rekam medis atau sesuai dengan paradigma baru biasa disebut Unit

Rekam Medis merupakan unit yang paling bertanggung jawab terhadap

pengumpulan, pengolahan dan pelaporan data yang dihasilkan tersebut menjadi

informasi yang akurat. Untuk melaksanakan tugas itu maka di dalam Unit

Rekam Medis di bagi menjadi beberapa bagian, yaitu pelaksanaan Registrasi,

pelaksana Sensus Harian & Assembling, pelaksana Coding & Indexing,

pelaksana penyimpanan & peminjaman pelaksana evaluasi & pelaporan.

Bagian-bagian tersebut merupakan sistem yang ada diluar rekam medis

adalah unit semua pelayanan dimulai dari Front Office sebagai tempat pertama

kali atau awal dari semua pelayanan di Rumah Sakit, dilanjutkan dengan bagian

pelayanan mulai dari Rawat Jalan, Rawat Jalan IGD, Rawat Inap, serta

penunjang medis yang kesemuanya merupakan tempat dimulainya pencatatan

terhadap data medis pasien.

Rumah Sakit setidaknya harus menyelenggarakan rekam medis yang

merupakan bukti tentang proses pelayanan medis kepada pasien. Rekam Medis

harus memuat informasi yang cukup dan akurat tentang identitas pasien,

diagnosis, perjalanan penyakit, proses pengobatan dan tindakan medis serta

dokumentasi hasil pelayanan. Rekam Medis tersimpan baik dan disusun secara

1
2

akurat, tepat waktu, mudah didapat, serta mudah dianalisa untuk keperluan

statistik dan informasi. Rekam Medis bersifat rahasia, aman dan berisi

informasi mutakhir yang dapat dipertanggungjawabkan, mudah dibaca dan

dilengkapi ( Wijono, Djoko, 1999 : 80 ).

Dalam rangka menciptakan keseragaman penyelengaraan Rekam Medis di

Rumah Sakit, maka perlu adanya buku pedoman penyelengaraan rekam medis di

Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedomo Trenggalek yang mengacu pada

Permenkes Nomor 269/Menkes/Per/III/2008, serta buku BPPRM revisi I dari

DEPKES tahun 2006.

Dengan diberlakunya BPPRM khusus Rumah Sakit Umum Daerah dr.

Soedomo Trenggalek maka dapat memberikan pedoman kepada seluruh petugas

yang terkait dengan pelayanan Rekam Medis guna meningkatkan mutu

pelayanan dan tercapainya Visi, Misi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedomo

Trenggalek.

Pada saat ini setiap Rumah Sakit dituntut memiliki Tenaga Kesehatan

Lulusan S1/D3 guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Maka dari itu

mahasiswa dituntut untuk lebih berkompetensi, dan perlu diadakan Praktik Kerja

Lapangan di Rumah Sakit. Dengan tujuan untuk mengetahui dan memahami

kinerja Rekam Medis yang ada di Rumah Sakit. Berdasarkan latar belakang

diatas, maka pihak akademi melaksanakan Praktik Kerja Lapangan mulai tanggal

7 Juli – 25 Juli 2014 di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedomo Trenggalek.
3

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mengetahui tentang alur dan prosedur rekam medis di Rumah Sakit Umum

Daerah dr. Soedomo Trenggalek pada bulan Juli Tahun 2014.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui alur dan prosedur pasien dan dokumen rekam medis pasien

rawat jalan, rawat inap, rawat jalan IGD.

b. Mengetahui tentang alur dan prosedur berkas rekam medis rawat jalan,

rawat inap, rawat jalan IGD di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedomo

Trenggalek.

c. Mengetahui sistem penamaan, sistem penomoran, sistem penyimpanan,

dan sistem penjajaran yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah dr.

Soedomo.

d. Mengetahui klasifikasi dan kodefikasi penyakit, masalah-masalah yang

berkaitan dengan kesehatan dan tindakan medis di unit rekam medis

Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedomo pada pemberian ketepatan

kode diagnosa.

C. Manfaat

1. Bagi Mahasiswa

a. Sabagai bahan perbandingan bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu

yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan dengan yang di Lapangan.


4

b. Dapat menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan dibidang

rekam medis khususnya alur dan prosedur rekam medis.

2. Bagi Rumah Sakit

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan masalah untuk meningkatkan

mutu pelayanan di masa yang akan datang serta menjalin hubungan baik

dengan Akademis.

3. Bagi Akademis

a. Dapat menghasilkan tenaga kerja yang terlatih dibidang pelayanan

rekam medis.

b. Untuk melihat mutu mahasiswa rekam medis apakah layak untuk

menjadi tenaga rekam medis yang baik di rumah sakit.

c. Sebagai contoh untuk membuat laporan atau penelitian.

D. Ruang Lingkup

1. Lingkup Keilmuan

Lingkup ilmu yang digunakan dalam laporan ini adalah ilmu rekam medis dan

informasi kesehatan.

2. Lingkup Materi

Lingkup materi yang digunakan dalam laporan ini adalah alur dan prosedur

rekam medis, MIK, dan KKPMT.

3. Lingkup Metode

Metode yang digunakan dalam laporan ini adalah mengetahui secara langsung

dengan cara mengamati secara langsung, bertanya, membaca, diskusi dan


5

melaksanakan secara langsung, mahasiswa ikut serta dalam pelaksanaan

kegiatan tersebut.

4. Lingkup Obyek

Sasarannya adalah di unit rekam medis Rumah Sakit Umum Daerah dr.

Soedomo.

5. Lingkup Waktu

Dilaksanakan mulai tanggal 7 Juli sampai dengan 25 Juli 2014.


6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Rekam Medis

1. Pengertian Rekam Medis

Mengacu pada Permenkes Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam

Medis, bahwa:

Rekam Medis adalah keterangan tertulis maupun yang terekam tentang

identitas,anamnesa, penentuan fisik laboratorium, diagnosa segala pelayanan

dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien, dan pengobatan baik yang

di Rawat Inap, Rawat Jalan, maupun Pelayanan Gawat Darurat.

Informasi didalam rekam medis bersifat rahasia dan mutakhir karena hal

ini menjelaskan hubungan yang khusus antara pasien dan dokter yang wajib

dilindungi, hal ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah No.10 Tahun 1966

tentang wajib simpan rahasia kedokteran.

a. Yang diwajibkan menyimpan rahasia ialah :

1) Tenaga Kesehatan yang ikut memberikan pelayanan kesehatan secara

langsung kepada pasien.

2) Dokter umum atau spesialis atau gigi yang praktek dilingkungan

Rumah Sakit.

6
7

3) Mahasiswa kedokteran yang bertugas dalam lapangan pemeriksaan,

pengobatan atau perawatan, dan orang ahli yang ditetapkan oleh

Menteri Kesehatan.

b. Yang di maksud dengan informasi yang mutakhir ialah :

1) Semua tindakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan harus segera

ditulis atau dicatat setelah tindakan selesai dilakukan pada berkas

rekam medis (Up To Date).

2. Fungsi Rekam Medis

Fungsi utama rekam medis adalah untuk menyimpan data dan

informasi pelayanan pasien . Agar fungsi itu tercapai, beragam metode

dikembangkan secara efektif seperti dengan melaksanakan ataupun

mengembangkan sejumlah sistem, kebijakan,dan proses pengumpulan,

termasuk menyimpanya secara mudah di akses disertai dengan keamanan

yang baik. (Gemala Hatta, 2013: 85)

3. Tujuan Rekam Medis

Menurut (Gemala Hatta, 2013 : 80-81) bahwa Tujuan Rekam Medis memiliki

2 tujuan, yakni :

a. Tujuan Primer Rekam Medis Kesehatan

1) Bagi Pasien

a) Mencatat jenis pelayanan yang telah diterima sebagai bukti

pelayanan.
8

b) Memungkinkan tenaga kesehatan dalam menangani kondisi resiko

pasien.

c) Mengetahui biaya pelayanan.

2) Bagi pihak Pemberian Pelayanan Kesehatan

a) Membantu kelanjutan pelayanan (sarana komunikasi).

b) Menggambarkan keadaan penyakit dan penyebab (sebagai

pendukung diagnostik kerja).

c) Menunjang pengambilan keputusan tentang diagnosis dan

pengobatan.

d) Menilai dan mengelola resiko perorangan pasien.

e) Memfasilitasi pelayanan sesuai dengan pedoman praktik klinis.

f) Mendokumentasi faktor resiko pasien.

g) Menilai dan mencatat keinginan serta kepuasan pasien.

h) Menghasilkan rencana pelayanan.

i) Menetapkan saran pencegahan atau promosi kesehatan.

j) Sarana pengingat para klinis.

k) Menunjang pelayanan pasien.

l) Mendokumentasikan pelayanan yang diberikan.

3) Bagi Manajemen Pelayanan Pasien

a) Mendokumentasikan adanya kasus penyakit gabungan dan

praktiknya.

b) Menganalisis kegawatan penyakit.


9

c) Merumuskan pedoman praktik penanganan resiko.

d) Memberikan corak dalam penggunaan pelayanan.

e) Dasar penelaahan dalam penggunaan sarana pelayanan (utilisasi).

f) Melaksanakan kegiatan menjaga mutu.

4) Bagi Penunjang Pelayanan Pasien

a) Alokasi sumber.

b) Menganalisis kecenderungan dan mengembangkan dugaan.

c) Menilai beban kerja.

d) Mengomunikasikan informasi berbagai unit kerja.

5) Bagi Pembayaran dan Penggantian Biaya

a) Mendokumentasikan unit pelayanan yang memungut biaya

pemeriksaan.

b) Menetapkan biaya yang harus dibayar.

c) Mengajukan klaim asuransi.

d) Mempertimbangkan dan memutuskan klaim asuransi.

e) Menangani pengeluaran.

f) Melaporkan pengeluaran.

g) Menyelenggarakan analisis aktuarial (tafsiran pra penetapan

asuransi).

b. Tujuan sekunder Rekam Medis Kesehatan

1) Edukasi
10

a) Mendokumentasikan pengalaman professional di bidang

kesehatan.

b) Menyiapkan sesi pertemuan dan presentasi.

c) Bahan pengajaran.

2) Peraturan (Regulasi)

a) Bukti pengajuan perkara ke pengadilan (litigasi).

b) Membantu pemasaran pengawasan (surveillance).

c) Bekerja sesuai dengan aturan standar pelayanan.

d) Sebagai dasar pemberian akreditasi bagi professional dan

Rumah Sakit.

e) Membandingkan organisasi pelayanan kesehatan dengan

standar pelayanan yang ada.

3) Riset

a) Mengembangkan produk baru.

b) Melaksanakan riset klinis.

c) Menilai teknologi.

d) Studi keluaran pasien.

e) Studi efektivitas serta analisis manfaat dan biaya pelayanan

pasien.

f) Mengidentifikasi populasi yang berisiko.

g) Mengembangkan registrasi dan basis/pangkalan data (data

base).
11

h) Menilai manfaat dan biaya sistem rekaman.

4) Pengambilan kebijakan

a) Mengalokasikan sumber-sumber.

b) Melaksanakan rencana strategis.

c) Memonitor kesehatan masyarakat.

5) Industry

a) Melaksanakan riset dan pengembangan.

b) Merencanakan strategi pemasaran.

4. Fungsi dan Kegunaan Rekam Medis

a. Sebagai alat komunikasi antar dokter dengan tenaga ahli lainnya yang ikut

ambil bagian di dalam memberikan pelayanan ,pengobatan, perawatan

kepada pasien.

b. Sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan atau perawatan yang harus

diberikan kepada seorang pasien.

c. Sebagai bukti tertulis atas segala tindakan pelayanan, perkembangan

penyakit dan pengobatan selama pasien berkunjung atau dirawat dirumah

sakit.

d. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian, dan evaluasi

terhadap kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien.

e. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit maupun dokter

dan tenaga kesehatan lainnya.


12

f. Menyediakan data-data khusus yang sangat berguna untuk keperluan

penelitian dan pendidikan.

g. Sebagai dasar didalam perhitungan biaya pembayaran pelayanan medik

pasien.

h. Menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan, serta sebagai

bahan pertanggungjawaban dan laporan.

B. MIK (Manajemen Informasi Kesehatan)

Manajemen informasi kesehatan adalah pengelolaan yang memfokuskan

kegiatannya pada pelayanan kesehatan dan sumber informasi pelayanan kesehatan

dengan menjabarkan sifat alami data, struktur dan menerjemahkannya ke berbagai

bentuk informasi demi kemajuan kesehatan dan pelayanan kesehatan pasien atau

masyarakat.

Penanggung jawab manajemen informasi kesehatan berkewajiban untuk

mengumpulkan, mengintregasikan, dan menganalisis data pelayanan kesehatan

primer dan sekunder, meneminasi informasi menata sumber informasi bagi

kepentingan penelitian, pendidikan, perencanaan dan evaluasi pelayanan

kesehatan secara komprehensif dan terintregasi.

(Konsil kedokteran Indonesia, 2006, manual rekam medis)

Perekam medis mampu mengelola rekam medis dan informasi kesehatan

untuk memenuhi kebutuhan pelayanan medis dan kebutuhan informasi kesehatan

sebagai bahan pengambilan keputusan dibidang kesehatan.


13

1. Sistem Penaman

a. Pengertian

Sistem penamaan adalah tata cara penulisan nama seorang pasien dalam

dokumen rekam medis yang bertujuan untuk membedakan antara pasien

satu dengan pasien yang lainnya.

b. Tata Cara Pemberian Nama

1) Penulisan Nama Orang Indonesia

a) Nama Tunggal

Cara penulisan namanya adalah sesuai dengan nama aslinya.

Contoh :

Nama => Jajang, ditulis => Jajang

b) Nama Majemuk

Cara penulisannya adalah sesuai dengan nama aslinya.

Contoh :

Nama => Anton Baskara, ditulis => Anton Baskara.

c) Nama Keluarga

Cara penulisannya adalah dengan menjadikan nama keluarga

sebagai kata utama.

Contoh :

Nama => Basuki Mangunwijaya, ditulis => Mangunwijaya Basuki.


14

d) Nama Marga, Suku.

Cara penulisannya adalah menjadikan nama suku, marga sebagai

kata utama.

Contoh :

Nama => Abdul Hasan Prakoso, ditulis => Prakoso Abdul Hasan.

e) Nama Wanita yang Sudah Menikah

Cara penulisannya adalah menjadikan nama suaminya sebagai kata

utama.

Contoh :

Nama => Erni Johan, ditulis => Johan Erni.

f) Nama Gelar

Cara penulisannya adalah dengan cara menuliskan gelar gelar

dibelakang nama asli di dalam tanda kurung.

Contoh :

Nama =>R.R Murbandini, ditulis => Murbandini (R.R)

g) Nama Bayi Baru Lahir

Cara penulisannya adalah menggunakan nama ibunya.

Contoh :

Nama : Ny. Siti Aisyah, ditulis => By. Ny. Siti Aisyah.

h) Nama Umum / Asli

Contoh :
15

i. Nama Ayu siti, ditulis => Ayu Siti, Ny. (untuk wanita yang

sudah menikah)

ii. Nama Jajang Bahtiar, ditulis => Jajang Bahtiar, Tn. (untuk

lali laki yang sudah menikah).

iii. Nama Melinda Sari, ditulis => Melinda Sari, Nn. (untuk

wanita belum menikah).

iv. Nama Hendra Saputra, ditulis => Hendra Saputra, Sdr.

(untuk laki laki yang belum menikah.)

v. Nama Velin Fahmida, ditulis => Velin Fahmida, An. (untuk

anak di bawah umur 10 th)

2) Penulisan Nama Orang Cina, Korea.

a) Nama Cina

Ditulis seperti dibawah ini :

Le Duc To, ditulis => Le Duc To

b) Nama Korea

Cara penulisannya adalah menjadikan nama asli cina sebagai kata

utama.

Contoh :

Nama => Lee Min Hoo, ditulis => Lee Min Hoo.

3) Penulisan Nama Orang India, Jepang.

Cara penulisannya adalah kata akhir selalu dijadikan kata utama.

Contoh :
16

Nama => Rasyi Gandi, ditulis => Gandi Rasyi.

4) Penulisan Nama Orang Arab, Persia, Turki.

a) Nama Keluarga

Cara penulisannya adalah menjadikan nama keluarga sebagai kata

utama.

Contoh :

Nama => Wallid sungkar, ditulis => Sungkar, Wallid.

b) Nama yang Menggunakan Kata Bin

Ditulis seperti berikut :

Nama => Ali Bin Usman, ditulis => Usman, Ali Bin.

5) Penulisan Nama Orang Eropa, Amerika.

a) Nama Keluarga

Cara penulisannya adalah menjadikan nama keluarga sebagai kata

utama.

Contoh :

Nama => Hendri Dallas, ditulis => Dallas Hendri.

b) Nama Menggunakan Van, Van Den, Van Der, Von.

Contoh :

Nama => Josh Van Honder, ditulis => Honder, Josh Van.
17

2. Sistem Penomoran

a. Sistem Nomor Seri (Serial Numbering System)

1) Pengertian

Sistem nomor seri adalah suatu sistem penomoran dimana setiap

penderita yang berkunjung di rumah sakit selalu mendapatkan nomor

baru.

2) Kelebihan

a) Petugas lebih mudah untuk mengerjakan.

3) Kekurangan

a) Membutuhkan waktu lama untuk mencari dokumen rekan medis.

b) Informasi medis menjadi tidak berkesinambungan.

b. Sistem Nomor Unit (Unit Numbering System)

1) Pengertian

Sistem nomor unit adalah penderita berkunjung pertama kali untuk

berobat jalan atau di rawat,ia akan diberikan satu nomor yang akan

dipakai selamanya untuk kunjungan seterusnya dan rekam medisnya

tersimpan di dalam satu berkas dengan nomor yang sama.

2) Kelebihan

a) Informasi medis dapat berkesinambungan.

b) Semua rekam medis pasien memiliki satu nomor dan terkumpul

dalam satu satu map.


18

3) Kekurangan

a) Membutuhkan waktu lebih lama untuk mencari dokumen rekam

medis.

c. Sistem Nomor Seri-Unit (Serial-Unit Numbering System)

1) Pengertian

Setiap pasien yang berkunjung ke rumah sakit, akan diberikan satu

nomor baru, tetapi rekam medis yang terdahulu digabungkan dan

disimpan di bawah rekam medis dengan nomor yang paling baru.

2) Kelebihan

a) Pelayanan menjadi lebih cepat karena tidak memilih anatara pasien

baru atau pasien lama. Semua pasien yang datang dianggap pasien

baru.

b) Tidak perlu mencari dokumen rekam medis.

3) Kekurangan

a) Petugas menjadi lebih repot setelah selesai pelayanan dan

informasi yang diberikan kepada pasien tidak berkesinambungan.

3. Sistem Penyimpanan

a. Sentralisasi

1) Pengertian

Merupakan sistem penyimpanan dokumen rekam medis dalam satu

folder atau satu tempat penyimpanan yang berisi dokumen rawat inap,

rawat jalan, dan unit gawat darurat.


19

2) Kelebihan

a) Data dan informasi hasil-hasil pelayanan dapat berkesinambungan

karena menyatu dalam satu folder sehingga riwayatnya dapat

dibaca seluruhnya.

b) Mengurangi jumlah biaya yang dapat dipergunakan untuk

peralatan dan ruangan.

c) Memungkinkan peningkatan efisiensi kerja petugas penyimpanan

karena dokumen rekam medis milik seorang pasien berada dalam

satu folder.

3) Kekurangan

a) Petugas menjadi lebih sibuk karena harus menangani unit rawat

jalan dan unit rawat inap.

b) Tempat penyimpanan dokumen rekam medis harus jaga 24 jam

karena sewaktu-waktu diperlukan untuk pelayanan di UGD yang

buka 24 jam.

b. Desentralisasi

1) Pengertian

Merupakan sistem penyimpanan dokumen rekam medis yang cara

penyimpanannya dipisah antara dokumen rawat jalan, rawat inap, dan

unit gawat darurat yang berbeda tempat, folder atau rak penyimpanan.

2) Kelebihan

a) Efisiensi waktu, sehingga pasien mendapat pelayanan lebih cepat.


20

b) Beban kerja yang dilaksanakan perugas lebih ringan.

3) Kekurangan

a) Terjadi duplikasi dalam pembuatan rekam medis.

b) Biaya yang diperlukan untuk peralatan dan ruang lebih banyak.

4. Sistem Penjajaran

a. Sistem Nomor Langsung (Straight Digit Filing)

1) Pengertian

Sistem penyimpanan dokumen rekam medis dengan menjajarkan

nomor dokumen rekam medis berdasarkan urutan nomor langsung

pada rak penyimpanan.

2) Kelebihan

a) Bila akan mengambil dokumen rekam medis banyak secara

berurutan akan lebih mudah.

b) Mudah melatih petugas-petugas yang harus melaksanakan

pekerjaan penyimpanan tersebut.

3) Kekurangan

a) Petugas harus memperhatikan seluruh angka sehingga mudah

terjadi kekeliruan penyimpanan.

b) Pengawasan kerapian penyimpanan sangat sulit dilakukan.

b. Sistem Angka Akhir (Terminal digit filing)

1) Pengertian
21

Sistem penyimpanan dokumen rekam medis dengan menjajarkan

nomor dokumen rekam medis berdasarkan urutan nomor rekam medis

dari 2 angka urutan akhir, kemudian 2 angka tengah dan 2 angka

paling awal.

2) Kelebihan

a) Penambahan jumlah dokumen rekam medis selalu tersebar secara

merata ke-100 kelompok didalam rak penyimpanan.

b) Kekeliruan penyimpanan dapat dicegah.

c) Memudahkan dalam perencanaan penyimpanan.

d) Petugas tidak berdesak desakkan disatu tempat.

3) Kekurangan

a) Memerlukan tempat atau ruangan yang lebih besar.

b) Lebih lama dalam melatih petugas yang melaksanakan penjajaran.

c. Sistem angka tengah (Middle digit filing)

1) Pengertian

Sistem penyimpanan dokumen rekam medis dengan menjajarkan

nomor dokumen rekam medis berdasarkan urutan nomor rekam medis

dari 2 angka tengah, 2 angka awal dan 2 angka akhir.

2) Kelebihan

a) Mudah pengambilan untuk 100 berkas.

b) Pergantian angka tengah mudah dan penyebaran nomor merata

sehingga tanggung jawab petugas dapat dibagi per area.


22

c) Petugas dapat bekerja pada bagian bagian tertentu sehingga

menghindarkan kekeliruan penyimpanan.

3) Kekurangan

a) Memerlukan latihan dan bimbingan yang lebih lama.

b) Terjadi rak rak lowong untuk area tertentu, bila dokumen rekam

medis dialihkan ke area penyimpanan in aktif.

5. Assembling

a. Pengertian

Assembling yaitu salah satu bagian dari unit rekam medis yang berfungsi

sebagai peneliti kelengkapan isi dan perakitan dokumen rekam medis

sebelum disimpan di rak filling.

b. Tugas pokok assembling :

1) Menerima dokumen rekam medis dan sensus harian dari unit-unit

pelayanan.

2) Meneliti kelengkapan isi dan merakit kembali urutan formulir rekam

medis.

3) Mengalokasikan dan mengendalikan nomor rekam medis.

4) Mengendalikan formulir rekam medis dan melaporkan kepada kepala

unit rekam medis mengenai jumlah dan jenis formulir yang telah

digunakan.

5) Mencatat dan mengendalikan dokumen rekam medis yang isinya

belum lengkap dan melaporkan kepada kepala unit rekam medis


23

mengenai ketidaklengkapan isi dokumen dan petugas yang

bertanggungjawab terhadap kelengkapan isi tersebut.

6) Menyerahkan dokumen rekam medis yang sudah lengkap ke petugas

coding dan indexing.

7) Menyerahkan sensus harian ke bagian analis dan pelaporan.

c. Sistem assembling di bagi menjadi 2 :

1) Sistem Perbagian

a) Pengertian

Petugas assembling mengalokasikan nomor rekam medis ke

masing-masing unit yaitu TPPRI, TPPRJ dan UGD dengan jumlah

yang sudah ditentukan.

b) Keuntungan

i. Beban kerja petugas assembling lebih ringan.

c) Kerugian

i. Besar kemungkinan terjadinya nomor ganda.

ii. Kemungkinan nomor ganda lebih banyak sehingga kebutuhan

formulir akan meningkat dan sulit di kontrol.

2) Sistem Terpusat

a) Pengertian

Pasien baru meminta nomor rekam medis sendiri ke bagian

assembling dengan membawa nama dan alamat atau identitas

pasien yang lengkap.


24

b) Keuntungan

i. Jarang terjadi penggandaan nomor rekam medis.

c) Kerugian

i. Menambah beban kerja petugas assembling.

6. Filing

a. Pengertian

Filing yaitu sistem penyimpanan dokumen rekam medis dengan metode

yang telah ditetapkan di rumah sakit tersebut.

b. Tugas pokok Filling :

1) Mengambil dan menyimpan dokumen rekam medis.

2) Menyimpan dokumen rekam medis dengan sistem tertentu sesuai

dengan kebijakan penyimpanan dokumen rekam medis.

3) Memisahkan penyimpanan dokumen aktif dan in aktif. Dikatakan aktif

bila masih aktif berobat dan dikatan inaktif bila tidak berobat dalam

waktu lebih dari 5 tahun terhitung dari tanggal terakhir berobat.

4) Memusnahkan dokumen rekam medis .

5) Menyimpan dokumen rekam medis yang di lestarikan seperti :

a) Identitas pasien.

b) Ringkasan masuk dan keluar pasien

c) Lembar operasi.

d) Lembar identifikasi

e) Pemeriksaan rutin.
25

f) Lembar bayi lahir hidup.

g) Lembar kematian.

6) Mencatat tingkat kehilangan dokumen rekam medis.

7) Melakukan penyisiran atau memeriksa dokumen rekam medis yang

salah letak untuk dikembalikan ke tempat masing-masing.

8) Meretensi dokumen rekam medis sesuai dengan ketentuan yang

ditetapkan sarana pelayanan kessehatan.

9) Mengambil kembali dokumen rekam medis untuk berbagai keperluan.

c. Fungsi filing :

1) Menyimpan dokumen rekam medis yang sudah lengkap.

2) Penyedia dokumen rekam medis untuk berbagai keperluan.

3) Pelindung arsip arsip dokumen rekam medis terhadap kerahasiaan isi

data rekam medis.

4) Pelindung arsip arsip dokumen rekam medis terhadap kerusakan fisik,

kimiawi dan biologis.

d. Formulir dan dokumen yang dibutuhkan :

1) Tracer ( Kartu peminjam dokumen rekam medis )

2) Buku ekspedisi filing.

3) Buku catatan tingkat kehilangan dokumen rekam medis.

4) Buku pertelaan.

5) Buku catatan penggunaan dokumen rekam medis.

6) Folder kosong ( Untuk mengganti sampul rekam medis yang rusak)


26

C. KKPMT (Klasifikasi Dan Kodefikasi Penyakit Dan Masalah terkait)

Perekam medis mampu menetapkan kode penyakit dan tindakan dengan tepat

sesuai klasifikasi yang dilakukan di Indonesia (ICD-10) tentang penyakit dan

tindakan medis dalam pelayanan dan manajemen kesehatan. Kompetensi dasar

didalamnya terdapat pengkodean.

1. Pengertian Coding

Koding adalah pemberian penetapan kode dengan menggunakan huruf

atau angka atau kombinasi huruf dalam angka yang mewal\kili komponen

data. Kegiatan koding dilakukan setelah perakitan dan analisis kelengkapan

berkas. Kegiatan dan tindakan seta diagnosis yang ada didalam Rekam Medis

harus diberi kode dan selanjutnya di indeks agar memudahkan pelayanan pada

penyajian informasi untuk menunjang fungsi perencanaan, manajemen dan

riset bidang kesehatan.

Kode klasifikasi penyakit menggunakan Klasifikasi penyakit revisi 10

(ICD – 10) yang kepanjangannya International Statistical Classification of

Diseases and Related Health Problems (ICD-10 edisi 1terbit 1992-4, edisi

2004) menggunakan kode kombinasi abjad dan angka (alpha numeric).

(Gemala Hatta,2013 : 333 )

2. Tujuan Coding

Kode klasifikasi menurut WHO (World Health Organization) bertujuan untuk

menyeragamkan nama dan golongan penyakit, cedera, gejala dan faktor yang

mempengaruhi kesehatan (RI, Depkes, 2006 : 59).


27

3. Tata cara Pengkodeaan dengan ICD-10

a. Tentukan tipe pernyatan yang akan dikode, dan buka volume 3

alphabetical indeks (kamus).bila pernyataan adalah istilah penyakit atau

cedera atau kondisi lain yang terdapat pada Bab I-XIX dan XXI (volt.1),

gunakanlah ia sebagai ‘lead-term’ untuk dimanfaatkan sebagai panduan

menelusuri istilah yang dicari pada seksi I indeks ( vol 3). Bila

pernyataan adalah penyebab luar (external cause) dari cedera (bukan

nama penyakit) yang ada di BAB XX (volume 1), lihat dan cari kodenya

pada seksi II di index (volume 3).

b. ‘Lead Tearm’ (kata panduan) untuk penyakit dan cedera biasanya

merupakan kata benda yang memaparkan kondisi patologisnya.

Sebaiknya jangan menggunakan istilah kata benda anatomi, kata sifat

atau kata keterangan sebagai kata panduan. Walaupun demikian

,beberapa kondisi ada yang di ekspresikan sebagai kata sifat atau eponim

(menggunakan nama penemu) yang tercantum di dalam index sebagai

“lead term”

c. Baca dengan saksama dan ikuti petunjuk catatan yang muncul di bawah

istilah yang akan di pilih pada volume 3.

d. Baca istilah yang terdapat dalam tanda kurung “( )” sesudah lead term

(kata dalam kurung tidak akan mempengaruhi kode). Istilah lain yang ada

di bawah lead term (dengan tanda (-) minus=idem=ident) dapat


28

mempengaruhi nomor kode, sehingga semua kata kata diagnostic harus

diperhitungkan).

e. Ikuti secara hati hati setiap rujukan silang (cross refences) dan perintah

see dan see also yang terdapat dalam indeks

f. Lihat daftar tabulasi (volume 1) untuk mencari nomor kode yang paling

tepat. Lihat kode 3 karakter di indeks dengan tanda minus pada posisi

keempat yang berarti bahwa isian untuk karakter keempat itu ada didalam

volume 1 dan merupakan posisi tambahan yang tidak ada dalam indeks

(vol.3). perhatikan juga perintah untuk mencantumkan kode tambahan

(addtionel code) serta aturan cara penulisan dan pemanfaatannya dalam

pengembangan indeks penyakit dan dalam sistem pelaporan morbiditas

dan mortalitas.

g. Ikuti pedoman inclusion dan exclusion pada kode yang dipilih atau

bagian bawah suatu bab (capture), blok, kategori, atau sub kategori.

h. Tentukan kode yang anda pilih.

i. Lakukan analisis kuantitatif dan kualitatis data diagnosis yang dikode

untuk pemastian kesesuaiannya dengan pernyataan dokter tentang

diagnosis utama diberbagai lembar formulir rekam medis pasien, guna

menunjang aspek legal rekam medis yang dikembangkan. (Gemala Hatta,

2013 : 139)
29

BAB III

HASIL PENGAMATAN / HASIL PRAKTIK LAPANGAN

A. Gambaran umum Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedomo Trenggalek

1. Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedomo Trenggalek

Cikal bakal berdirinya RSUD dr. Soedomo Trenggalek di mulai sejak

pemerintah kolonial Belanda pada masa Bupati XI yang bernama

Purbonagoro. Pada masa itu pemerintah colonial mendirikan Rumah Sakit

yang berlokasi di Jalan Wahidin Sudirohusodo.Hal ini ditandai dengan adanya

prasasti yang dipasang dipintu gerbang Rumah Sakit berbunyi “DIDIRIKAN

RUMAH SAKIT TRENGGALEK TAHUN 1931”.

Tahun 1946 sampai dengan 1948 Rumah Sakit dibawah jawatan

kesehatan yang dibawah kepemimpinan dr. Djasjoes. Tahun 1948 terjadi

CLASH sehinga pelayanan kesehatan diahlikan ke rumah seorang dokter pada

masa itu.

Pada masa Bupati Moeprapto (1950-1958) dibangun rumah sakit baru

yang berlokasi di jalan dr. Soetomo, dibawah kepemimpinan dr. Soedomo

yang merupakan kepala jawatan kesehatan, dengan ijin operasional Keputusan

Bupati Trenggalek Nomor:B/1336/B.1/1956 tertangal 28 Nopember 1956.

Ketika itu bangunan rumah sakit masih sebatas bagian depan berbentuk U.

Tahun 1968 dikembangkan bangunan gedung ke belakang yang berupa

bangsal wanita (ruang obgyn saat ini).

29
30

Sejak tahun 1971 secara bertahap pembangunan fisik berdiri sampai

saat ini, diantaranya adalah gedung dapur, bedah sentral, radiologi dan

flamboyan,ruang klas III,ruang instalasi sterelisasi sentral.

Tahun 1982 berdasar Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor

061/5268/SJ tanggal 29 Juni 1982 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

Kerja Rumah Sakit Umum Daerah terjadi kelembagaan baru.

Tahun 1983 berdasar Instruksi Gubernur Kepala Daerah Tingkat I

Jawa Timur Nomor 16 Tahun 1983 tentang Pedoman Organisasi dan Tata

Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Tingkat II Kelas C dan D serta instruksi

Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 26 Tahun 1983

tentang Perubahan Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum

Daerah Tingkat II Klas C dan D, terbit Peraturan Daerah Tingkat II

Trenggalek Nomor 17 Tahun 1984 tentang susunan organisasi dan tata kerja

Rumah Sakit Umum Daerah Kelas C Kabupaten Daerah Tingkat II

Trenggalek. Hal ini dikuatan dengan penetapan MENPAN Nomor 177 Tahun

1997 tanggal 6 Nopember 1997 dalam lampiran VI-2 Nomor urut 13 item 7

dan Surat Keputusan MENKES Nomor 105/MENKES/SK/II/1998 tanggal 15

Februari 1998.

Kelembagaan RSUD dr. Soedomo mengalami beberapa kali

perubahan sebagai berikut:


31

Peraturan Daerah Kabupaten Trenggalek nomor 17 Tahun 1984

tentang susunan Organisasi dan tata kerja RSUD Kelas C Kabupaten Daerah

Tingkat II Trenggalek hingga tahun 1996.

Perda Nomor 36 Tahun 1996 tentang organisasi dan tata kerja Rumah

Sakit Umum Daerah dr. Soedomo Kabupaten Daerah Tingkat II Trenggalek.

Perda Nomor 1 Tahun 2002 yang kemudian dicabut dan diatur

kembali dengan Perda nomor 6 Tahun 2003 tentang Pembentukan dan

Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedomo Kabupaten

Trenggalek.

Perda Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

inspektorat. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis

Daerah Kabupaten Trenggalek hingga saat ini.

Pengelolaan dan penatausahaan keuangan rumah sakit juga mengalami

berapakali perubahan. RSUD dr. Soedomo melaksanakan uji coba unit

swadana berdasar Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 38 Tahun

1991 tentang Unit Swadana dan tata cara pengelolaan keuangan yang diikuti

dengan keputusan Bupati Trenggalek Nomor 658 Tahun 1997 tentang Unit

Swadana dan tata cara pengelolaan keuangan.

Penetapan Rumah Sakit dr. Soedomo Trenggalek sebagai Unit

Swadana diatur dengan Perda Nomor 10 Tahun 2000, sedangkan dasar

pengelolaan keuangan diatur dengan keputusan Bupati nomor 224 Tahun

2000 yang kemudian dirubah menjadi Keputusan Bupati nomor 58 Tahun


32

2005 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan RSUD dr. Soedomo

Kabupaten Trenggalek.

Tahun 2010 RSUD dr. Soedomo ditetapkan sebagai BLUD dengan

keputusan Bupati Nomor 188.45/518/406.013/2010 tentang Penetapan Rumah

Sakit Umum Daerah dr. Soedomo sebagai Badan Layanan Umum Daerah.

2. Visi, Misi, Motto, Janji layanan, Komitmen dan Budaya Kerja Rumah

Sakit

a. Visi :

Rumah Sakit yang selalu berkembang seiring dengan perkembangan

masyarakat,bermutu serta professional di bidang pelayanan kesehatan.

b. Misi:

1) Meningkatnya pelayanan administrasi dan manajemen Rumah Sakit.

2) Meningkatkan pelayanan kesehatan yang paripurna, bermutu dan

terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

3) Meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana serta sumber dana yang

lain didalam mengdukung tingkat perkembangan Rumah Sakit.

4) Meningkatkan kerjasama dengan pihak ketiga/swasta dan pelayanan

kesehatan lainya dalam pelaksanaan rujukan dan pelayanan kesehatan.

5) Meningkatkan sumberdaya manusia dan profesionalisme petugas

malalui pendidikan dan pelatihan.

c. Motto :

“Kesembuhan dan Kepuasan anda kepedulian kami”


33

d. Janji Layanan :

“Memberikan pelayanan sepenuh hati mengutamakan kualitas pelayanan

yang bermutu serta professional”.

e. Komitmen Peningkatan Kinerja Pelayanan

Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik di Kabupaten

Trenggalek kami berkomitmen untuk:

1) Menyelenggarakan pelayanan publik yang bermutu sesuai dengan

standar secara konsisten, transparan, akuntabel dan berkelanjutan.

2) Memperhatikan keluhan masyarakat, terbuka terhadap kritik dan

menindaklanjuti pengaduan terhadap keluhan secara cepat dan tuntas

dengan prinsip tidak saling dirugikan.

3) Memanfaatkan teknologi kesehatan, teknologi informasi dan

berkesinambungan melakukan inovasi untuk meninkatkan kualitas

pelayanan publik.

Demikian komitmen peningkatan kinerja pelayanan publik ini

kami buat, dalam rangka menjaga dan mempertahankan prestasi

pelayanan publik sebagai pertangungjawaban kinerja kami kepada

masyarakat.

f. Budaya Kerja :

”Catur Bakti Kami Kepada Masyarakat “

1) Kesederhanaan

2) Keterbukaan
34

3) Keramahan

4) Kecepatan dan ketepatan

3. Direktur RSUD dr.Soedomo dan masa kepemimpinannya

a. Tahun 1956 – 1971 : dr. Soedomo

b. Tahun 1971-1982 : dr. M. Soeparno

c. Tahun 1982-1984 : dr. Haryoko Wiharjo

d. Tahun 1984-1991 : dr. Moedjiarto

e. Tahun 1991-1998 : dr. Palgunadi

f. Tahun 1998–2006 : dr. Noto Budianto,MM

g. Tahun 2006-2009 : dr. H. Sardjono Baskoro,M.Si

h. Tahun 2009- Nop 2010 : dr. H. Agus Haridjono,Sp.PD

i. Nop 2010 - 2013 : dr. Noto Budianto,MM

j. 2013 - sekarang : dr. Saeroni. MMRS

4. Data Dasar Rumah Sakit

a. Nama Rumah Sakit : RSUD dr. Soedomo Trenggalek

Alamat : Jl. dr. Soetomo No. 2 Trenggalek

Telepon : 0355 – 793110

Fax : 0355 – 793110

E-mail : rsuddrsoedomo.trenggalek@yahoo.co.id

Website :www.rsudtrenggalek.com
35

b. Status Kepemilikan : PEMKAB Trenggalek

c. Kelas Rumah Sakit : Type C

Instruksi Gubernur No. 16 Tahun 1983

SKMenkes No. 3 /MENKES / SK / IV/

1987

d. No Registrasi Rumah sakit : 3503011

e. Luas Lahan : 19.710 m²

f. Luas Bangunan

Lantai Bawah : 9.460.89 m²

Lantai Atas : 1.620.89 m²

g. Kapasitas Tempat Tidur RS tersedia : 166 Tempat Tidur

Kelas :

1) Kelas Utama : 17 TT

2) Kelas I : 47 TT

3) Kelas II : 24 TT

4) Kelas III : 78 TT

h. Ketenagaan Rumah Sakit

1) Tenaga Medis : 31 Orang

2) Tenaga Non Medis : 134 Orang

3) Tenaga Para Medis Keperawatan : 208 Orang

4) Tenaga Paramedic Non Keperawatan :75 Orang


36

5. Daftar Nama Tenaga Medis RSUD dr. Soedomo Kabupaten Trenggalek

a. Dokter Spesialis

1) Tenaga Tetap

a) dr. H. Fatah Subiantoro,Sp.B.

b) dr. Bambang Widiatmoko ,Sp OG.

c) dr. Ali Zainuddin AR, Sp M.

d) dr. H. Joko Susilo , Sp.p

e) dr. Gatot Subroto , Sp.S

f) dr. RosariListiana , Sp.S

g) dr.Agus Dahana, Sp PD

h) dr. Dedi Rusmanto, Sp.PD

i) dr.Timotheus Eltin Widijatmoko, Sp.PK

j) dr. Sujud, Sp.THT-KL

2) Tenaga tidak tetap

a) dr. L.Kusbandono, Sp.KK

b) dr. Heri Susanto, Sp.OG

c) dr. Tri Hartono, Sp.A

d) dr Arif Fakhrudin, IKA

e) dr.Agung Harijono, Sp.PD

b. Dokter Umum

1) dr.Kristyo Suwasiyanto

2) dr.Niken Suharsi
37

3) dr.Fonyta Sugianto

4) dr.T.M Liliek Rahayu

5) dr.Dwi Joedi Astuti

6) dr.Endang Lestari

7) dr. Wiji Kusbiyah

8) dr.M.Ali Widagdo

9) dr.Titin Suciantin

10) dr.M Kartikanuddin

11) dr.Suryawan Widodo

12) dr.Endri Sulistyani

13) dr.Kun Iman Suharto

14) dr. Dian Junianto R.Wakiran

15) dr.Lina Tuwuh Yuwanti

16) dr.Tri Rika Ernawati

17) dr.Rina Mawarti

18) dr.Sabilarrusydi

c. Dokter Gigi

1) drg.Widarbo

2) drg. M.Qirom

6. Daftar Nama Pejabat RUSD dr.Soedomo Kabupaten Trenggalek :

a. Direktur : Dr. H.Saeroni, M.M.R.S

b. Kepala Tata Usaha : Sigit Wahyudi, SE


38

c. Kepala Bidang Pelayanan Medis : Dr. Barus

d. Kepala bidang keperawatan : H.Rufianto, SKM

e. Kepala Bidang Pengendalian dan Pelaporan :Drs.Yahya Kusuma,MM

f. Kasubbag Umum dan Perencanaan : Nursodin, SKM

g. Kasubbag Keuangan : Ibu Lis

h. Kasi Pelayanan Medis :RR Rusti Sakundhari,

SKM, MM

i. Kasi Penunjang Medis : Djiono SST

j. Kasi Keperawatan :Mudjiardatiningsih,

S.Kep.Ners

k. Kasi Sarana dan Prasarana Keperawatan : Prastowo, SKM

l. Kasi Rekam Medis : Dra. Susini

m. Kasi Evaluasi dan Pelaporan : Erna Widyawati, SE

7. Retribusi Rawat Inap ( Akomodasi ) Perhari

a. Kelas III : Rp 35.000

b. Kelas II : Rp 40.000

c. Kelas I : Rp 50.000

d. Kelas Utama :

1) Kelas Utama I : Rp 220.000

2) Kelas Utama II : Rp 180.000

3) Kelas Utama III :Rp 150.000


39

8. Wilayah Rujukan

RSUD dr. Soedomo termasuk Rumah Sakit dengan tipe Kelas C, dan

merupakan Rumah Sakit rujukan bagi Puskesmas-Puskesmas yang berada di

wilayah Kabupaten Trenggalek, meliputi :

a. Trenggalek

b. Tugu

c. Pogalan

d. Karangan

e. Suruh

f. Dongko

g. Gandusari

h. Durenan

i. Kampak

j. Watulimo

k. Munjungan

l. Bendungan

m. Panggul

n. Pule

9. Jenis Pelayanan

Jenis pelayanan yang dilaksanakan oleh RSUD dr. Soedomo Kabupaten

Trenggalek meliputi :
40

a. Pelayanan loket yang diselenggarakan oleh Pelayanan Administrasi

Terpadu atau disingkat PAT. Terdiri dari tiga jenis loket berdasarkan jenis

pasien,yaitu loket umum,askes,jamkesmas,BPJS,jamkesda dan SPM.

b. Pelayanan Rawat Jalan :

1) Poli Spesialis Penyakit Dalam

Diantaranya melayani EKG dan pengukuran tekanan darah.

2) Poli Spesialis Anak

Diantaranya melayani imunisasi dan oral hygiene (stomatitis).

3) Poli Spesialis Bedah

Diantaranya melayani Pasang gips,insisi,eksisi.

4) Poli Spesialis Obsgyn dan Ginecologi

Diantaranya melayani tindakan cryo,USG,KB (implant, IUD), IVA,

Pap smear.

5) Poli Spesialis Mata

Diantaranya melayani refraksi,stel kacamata,dan tetes obat mata.

6) Poli Spesialis Paru

Diantaranya melayani tes pleura.

7) Poli Spesialis Syaraf

Diantaranya melayani injeksi venacrop IC/IM,abdomen cateter.

8) Poli spesialis THT

Diantaranya melayani sporling dan serumen.

9) Poli spesialis dan kelamin(buka 1 bulan sekali)


41

10) Poli gigi dan mulut

Diantaranya malayani protesia gigi lepas/cekat ortodensia,dan tambal

gigi laser.

11) Poli Rehabilitasi medic

Diantaranya melayani senam bayi ,senam asma, senam ibu hamil,

senam ibu nafas,pijat bayi dan latihan post stroke.

12) Poli Umum

Diantaranya melayani injeksi parises dan surat sehat.

13) Poli Gizi

Diantaranya melayani ijeksi konsultasi gizi

c. Rawat inap

1) Ruang Kelas III

2) Ruang Kelas II

3) Ruang Kelas I (Melati dan Kenanga)

4) Ruang Kelas Utama (Pavilium)

d. Instalasi Gawat Darurat (IGD)

Di antaranya melaksanakan palayanan:

1) Pemeriksa pelayanan 24 jam

2) Pelayanan gawat darurat 24 jam

3) Pemeriksaan penunjang 24 jam (EKG,lab(DL),Radiologi)

e. Pelayanan kegawatdarurat dengan kasus :24 jam

1) Resusitasi
42

2) Luka bakar

3) Trauma

4) Fraktur close

5) Stroke

6) THT

7) Dll

f. Instalasi Radiologi

Diantaranya melaksanakan pelayanan:

1) CT scan kontras (kepala)

2) Foto radiografi tanpa kontras (Thorax,scall,extremitas atas-

bawah,pelucis, abdomen,vertebri )

3) USG (abdomen)

g. Instalasi Farmasi

Diantaranya melaksanakan pelayanan:

1) Pelayanan ODD(one day Dosse)

2) Pelayanan antar (pasien rawat inap)

3) Pelayanan farmasi klinik

4) Pelayanan Informasi Obat

h. Instalasi Patologi Klinik

Diantaranya malaksanakan pelayanan:

1.) Pemeriksaan darah lengkap (DL) dengan alat Cell Counter

2.) Pemeriksaan kimin klinik dengan spektropotometer


43

3.) Pemeriksaan lain lain

a) Elektrolit dengan alat Ilyte

b) Urinalisis (uropopel,verif,mindray)

i. Instalasi Bedah Sentral

Diantaranya melaksanakan pelayanan:

1) Obsgynar

a) Sectio Caesar

b) MOW ( LOTAL = Laparoscopy Oklusi Tuba Anesthesi Lokal )

c) KET = kehamilan Ektopik Terggangu/Kehamilan diluar

Kandungan

d) Myoma tumor kandungan

e) Cyste

2) Bedah

a) Appendic/Usus Buntu

b) Hernia

c) Batu Buli-buli

d) Struma

e) Prostat (BPH)

f) Tumor Payudara

g) Kelloid

h) Hidrocele

i) Circumsisi
44

j) Amputasi

k) Lypom

l) Ganglyon

m) Biopsi

3) Mata

a) Catarac

b) Glaucoma

4) THT

a) Amandel

b) Abcess Mandibula

j. Pelayanan Perawatan Intensif (ICU)

k. Instalasi Sentral Sterilisasi

Diantaranya melaksanakan pelayanan :

1) Loundry

2) Sterilisasi alat

3) Kasa / Kapas steril

l. Instalasi Gizi

m. Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana Rumah Sakit

Diantaranya melaksanakan pelayanan pembakaran sampah medis.

n. Pelayanan Ambulance

o. Pelayanan Medical Cek Up (MCU)

p. Pelayanan Visum at Repertum


45

q. Pelayanan Unit Perpaduan Masyarakat

Pengaduan melalui :

1) Sekretariat Pengaduan Masyarakat

2) Kotak Saran

3) SMS Pengaduan dengan Nomor : 081259339940

r. Pelayanan Humas dan Informasi

Informasi dapat dilihat melalui Website :www.rsudtrenggalek.com

s. Pelayanan kamar Jenazah

Diantaranya melaksanakan pelayanan :

1) Otopsi

2) Pemulasaraan Jenazah

3) Pengawetan Jenazah

B. Manajemen Informasi Kesehatan (MIK)

1. Alur Pasien Rawat Jalan


46

Mulai Menyiapkan dokumen dan

Catatan yang diperlukan.

Lama Baru
Kunjungan

Ya Tidak Buat KIB


KIB?
KIUP,dok.
RM.
KIB Tanyakan
nama cari di Kiup
Catat di buku
komputer Register dan
Tulis No. entry di komp. Dok.RM
RM,nama pasien
KIUP
tanggal & nama
KIB
poli di tracer.
Pesan untuk

Dibawa bila Register pesan untuk


pendaftaran
Kembali. Di bawa bila
Tracer kembali
Tracer Loket
Tracer Pasien
Pasien

Dok.RM Serahkan
Dok.RM. Dok RM ke Loket
poliklinik.
Dok.RM

Poliklinik

Sumber : Buku BPPRM


47

2. Prosedur Pasien Rawat Jalan :

a. Pasien datang ketempat pendaftaran.

b. Petugas melakukan identifikasi dengan cara entry data dikomputer meliputi :

identitas dan data social serta keluhan pasien.

c. Petugas membuatkan kartu berobat apabila pasien baru dan menyerahkan KIB

tersebut kepada pasien untuk selalu di bawa jika berobat.

d. Petugas rekam medis menyiapkan rekam medis pasien berdasarkan tracer yang

tercetak sesuai data pasien.

e. Menyerahkan rekam medis kepada petugas helper untuk dikirim sesuai klinik

tujuan.

f. Petugas klinik yang menerima rekam medis melakukan cek dikomputer dan

menyerahkan kepada dokter klinik.

g. Dokter pemeriksa mencatat riwayat penyakit, hasil pemeriksaan, diagnosa, terapi

yang ada hubungannya dengan penyakit pada pasien.

h. Setelah selesai pelayanan petugas klinik menyerahkan kepada petugas helper

untuk dikembalikan ke rekam medis.

i. Petugas rekam medis memeriksa kelengkapan rekam medis jika tidak lengkap

rekam medis dikembalikan untuk segera dilengkapi.

j. Petugas rekam medis memproses rekam medis yang sudah lengkap dengan cara

entry data di computer yang biasa disebut sensus harian rawat jalan.

k. Rekam medis yang telah lengkap dan sudah di proses disimpan kembali sesuai

nomor rekam medis.


48

3. Alur Dokumen Paien Rawat Inap

Menyiapkan dok.RM & Mulai TPPRI buka selama


Formulir-formulir yang akan 24 JAM
Digunakan untuk pelayanan RI Dok. RM Pasien diantar oleh
Beritahu bagian filling agar Adm.note petugas UGD,URJ
Dicarikan dok. RMnya atau datang berdasar
Rujukan Dr. dari luar
Ya Tidak RS
Pernah
Buat dok.RM baru
dirawat
& beri No.RM
Untuk px.baru
Dok. RM Buatkan KIB &
DRM baru
lama
KIB KIUP
KIUP

Menyerahkan pasien
& dok. RM-RI
Mencatat ke register
RI.

Dok.RM-RI Loket Pasien


Register RI

URI URM

Sumber : Buku BPPRM


49

4. Prosedur Pasien Rawat Inap :

a. Setiap pasien yang membawa surat pengantar masuk rumah sakit dari dokter

klinik, dokter IGD menghubungi tempat pendaftaran pasien rawat inap atau

pendaftaran, sedangkan untuk pasien rujukan dari luar pasien terlebih dahulu di

periksa oleh dokter jaga di IGD.

b. Pasien mendaftar dengan menunjukkan kartu identitas pasien bagi pasien baru,

untuk pasien lama cukup menunjukkan kartu berobat petugas pendaftaran

menghubungi ruang perawatan untuk menentukan kamar, kemudian petugas

pendaftaran mencatat dibuku register pasien rawat inap dan entry data

dikomputer, serta menyiapkan rekam medis rawat inap baru meliputi pengisian

data identitas pasien.

c. Petugas pendaftaran menyerahkan rekam medis beserta pasien kepada helper

untuk diantar ke ruang perawatan yang dituju.

d. Pasien beserta rekam medisnya diterima dan dicatat dibuku register ruangan dan

entry data ke computer.

e. Dokter yang merawat mencatat riwayat penyakit, hasil pemeriksaan,

diagnose,terapi serta semua tindakan yang diberikan kepada pasien pada

lembaran lembaran rekam medis pasien menandatanganinya. Perawat atau bidan

mencatat pengamatan mereka terhadap pasien dan pertolongan perawatan yang

mereka berikan kepada pasien ke dalam catatan perawat atau bidan dan

membubuhkan tanda tangan, serta mengisi lembar grafik, suhu, nadi dan

pernafasan seorang pasien.


50

f. Dokter penanggung jawab pasien menandatangani form DPJP (dokter

penanggung jawab pasien).

g. Selama diruang perawatan, perawat atau bidan menambah lembaran lembaran

sesuai dengan kebutuhan pelayanan yang diberikan kepada pasien.

h. Perawat atau bidan berkewajiban membuat sensus harian yang memberikan

gambaran mutasi pasien mulai jam 00.00-24.00 dengan cara entry data

dikomputer.

i. Petugas ruang perawatan memeriksa kelengkapan rekam medis pasien sebelum

dikembalikan ke rekam medis.

j. Setelah pasien keluar rumah sakit (KRS), berkas rekam medis pasien

dikembalikan ke rekam medis paling lambat 2x24 jam setelah pasien keluar

secara lengkap dan benar.

k. Petugas rekam medis menerima dan melakukan entry data pengembalian rekam

medis.

l. Petugas rekam medis merakit (assembling) rekam medis sambil melakukan

analisa kelengkapan rekam medis. Rekam medis yang tidak lengkap

dikembalikan atau diserahkan kepada seksi terkait untuk segera dilengkapi.

m. Rekam medis yang telah lengkap dan sudah diproses disimpan kembali sesuai

nomor rekam medisnya.

5. Alur Dokumen Pasien IGD


51

Mulai
Disiapkan jenis & jumlah dok.
Dok. RM & RM IGD dan catatan yang
Selama pasien dirawat, NRM terisi data diperlukan setiap hari setiap
Pengantar diwawancarai dasar pasien. Pergangantian jaga pada pagi
Untu ditulis data dasar RM hari,dok.RM&diserahterimakan
pasien di DRM IGD petugas berikutnya

Pemeriksaan tindakan,
terapi dicatat di dok.RM

Tidak Perlu Pem. Ya


penunjang ?
Ya
Tidak Rawat Inap? Ya
Dilakukan
k)
Pemeriksaan
S.Kematian Dok.RM
S.ket.sakitl) Adm.note.
S.Rujukan
m)
Dok.RM
n)
Rek. Laporan hasil
o) Pem- Loket pendaf.
pem.penunjang
bayaran
p) IGD Rawat Inap
q)

r) Loket IGD
Pasien Membuat
Pembayaran
SHIGD

SHIGD
Dok.R

URM
SHIGD = Sensus Harian IGD
Sumber : Buku BPPRM
52

6. Prosedur Pasien IGD :

a. Pasien datang ke tempat IGD.

b. Petugas melakukan identifikasidengan cara entry data dikomputer

meliputi : identitas dan data social serta keluhan pasien, jika kondisi

pasien gawat maka langsung dibuatkan rekam medis dan di tangani oleh

petugas dan dokter jaga IGD.

c. Petugas pendaftaran membuatkan kartu berobat apabila pasien baru dan

menyerahkan KIB tersebut kepada pasien untuk selalu di bawa saat

berobat.

d. Petugas rekam medis menyiapkan rekam medis pasien berdasarkan tracer

yang tercetak sesuai data pasien.

e. Menyerahkan rekam medis kepada petugas helper untuk di kirim sesuai

klinik tujuan.

f. Petugas pendaftaran yang menerima rekam medis melakukan cek di

computer dan menyerahkan kepada dokter dan petugas IGD.

g. Dokter mencatat riwayat penyakit, hasil pemeriksaan, diagnosis, terapi

yang ada relefansi dengan penyakitnya pada rekam medis pasien.

h. Setelah selesai pelayanan petugas IGD menyerahkan kepada petugas

helper untuk dikembalikan ke rekam medis.

i. Petugas rekam medis memeriksa kelengkapan rekam medis jika tidak

lengkap rekam medis dikembalikan untuk segera di lengkapi.


53

j. Petugas rekam medis memproses rekam medis yang sudah lengkap

dengan cara entry data dikomputer yang biasa disebut sensus harian rawat

jalan.

k. Rekam medis yang telah lengkap dan sudah di proses disimpan kembali

sesuai nomor rekam medisnya.

7. Sistem Penamaan

Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedomo menggunakan sistem

penamaan umum dalam mengisi dokumen rekam medis yang bertujuan untuk

membedakan antara pasien satu dengan pasien yang lainnya.

Contoh :

a. Nama Ayu siti, ditulis => Ayu Siti, Ny. (untuk wanita yang sudah

menikah).

b. Nama Jajang Bahtiar, ditulis => Jajang Bahtiar, Tn. (untuk lali laki yang

sudah menikah).

c. Nama Melinda Sari, ditulis => Melinda Sari, Nn. (untuk wanita belum

menikah).

d. Nama Hendra Saputra, ditulis => Hendra Saputra, Sdr. (untuk laki laki

yang belum menikah.)

e. Nama Velin Fahmida, ditulis => Velin Fahmida, An. (untuk anak di

bawah umur 10 th).


54

8. Sistem Penomoran

Di RSUD Dr. Soedomo Trenggalek Penomoran yang digunakan

adalah pemberian nomor cara unit (unit numbering system) yaitu setiap pasien

yang berkunjung hanya diberikan satu nomor rekam medis baik untuk

kunjungan rawat jalan maupun rawat inap. Pada saat pasien datang pertama

kali ke rumah sakit diberikan satu nomor yang akan dipakai selamanya untuk

kunjungan berikutnya, sehingga rekam medis pasien hanya tersimpan dalam

satu berkas dibawah satu nomor yang sama.

a. Kelebihan Pemberian Nomor Cara Unit

i. Informasi medis dapat berkesinambungan.

ii. Semua rekam medis pasien memiliki satu nomor dan terkumpul dalam

satu satu map.

b. Kekurangan Pemberian Nomor Cara Unit

i. Membutuhkan waktu lebih lama untuk mencari dokumen rekam

medis.

9. Sistem Penyimpanan

Di RSUD Dr. Soedomo Trengalek cara penyimpanan lokasi dokumen rekam

medis adalah sistem desentralisasi. Sistem desentralisasi merupakan sistem

penyimpanan dokumen rekam medis yang cara penyimpanannya dipisah

antara dokumen rawat jalan, rawat inap, dan unit gawat darurat yang berbeda

tempat, folder atau rak penyimpanan.

a. Kelebihan Sistem Desentralisasi


55

1) Efisiensi waktu, sehingga pasien mendapat pelayanan lebih cepat.

2) Beban kerja yang dilaksanakan perugas lebih ringan.

b. Kekurangan Sistem Desentralisasi

1) Terjadi duplikasi dalam pembuatan rekam medis.

2) Biaya yang diperlukan untuk peralatan dan ruang lebih banyak.

10. Sistem Penjajaran

Di RSUD dr. Soedomo Trenggalek menggunakan sistem penjajaran yaitu

sistem nomor langsung (straight numbering system). Sistem nomor langsung

yaitu sistem penyimpanan dokumen rekam medis dengan menjajarkan nomor

dokumen rekam medis berdasarkan urutan nomor langsung pada rak

penyimpanan.

a. Kelebihan Sistem Nomor Langsung

1) Bila akan mengambil dokumen rekam medis banyak secara berurutan

akan lebih mudah.

2) Mudah melatih petugas-petugas yang harus melaksanakan pekerjaan

penyimpanan tersebut.

b. Kekurangan

1) Petugas harus memperhatikan seluruh angka sehingga mudah terjadi

kekeliruan penyimpanan.

2) Pengawasan kerapian penyimpanan sangat sulit dilakukan.


56

11. Assembling

Perakitan dan pengendalian penggunaan rekam medis baik baru maupun lama

merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab rekam medis yang dilakukan

oleh petugas sub bagian assembling.

Selain itu sub bagian assembling juga melakukan penganalisaan mutu

terhadap rekam medis yaitu dengan memeriksa atau mereview isi rekam

medis yang mengandung unsur ketidaklengkapan baik pengisian maupun

jumlah lembaran lembaran rekam medis.

a. Tugas pokok dan fungsi assembling :

1) Sebagai pengendali penggunaan rekam medis serta sebagai pintu

pertama penerimaan rekam medis yang telah diisi oleh seksi pelayanan

diluar seksi rekam medis.

2) Memeriksa kelengkapan rekam medis dan menyerahkan rekam medis

yang tidak lengkap kepada seksi pelayanan yang bersangkutan untuk

dilengkapi.

3) Melepas formulir yang tidak terpakai dan merakit kembali sesuai

urutan yang berlaku.

12. Filing

Sistem penyimpanan rekam medis di RSUD dr.Soedomo Trenggalek

secara desentralisasi yaitu adanya pemisahan antara rekam medis poli

klinikdan rekam medis pasien rawat inap dan sistem penjajarannya

menggunakan menyimpan sistem nomor langsung (straight numerical) RM


57

aktif baik RM rawat jalan, IGD, rawat inap maupun hasil hasil pemeriksaan

penunjang semua disimpan dalam satu map sesuai nomor rekam medis

masing masing pasien. Sedangkan untuk penyimpanan RM inaktif disimpan

terpisah dari ruang penyimpanan RM aktif.

Lama penyimpanan rekam medis adalah 5 tahun untuk aktif, dan 4

tahun untuk inaktif. Rekam medis IGD baru disimpan dalam tempat tersendiri

tidak digabung dengan rekam medis yang lain, hal ini bertujuan untuk

mengekfektif dan efisiensi rak penyimpanan.

C. KKPMT (Klasifikasi Dan Kodefikasi Penyakit Dan Masalah terkait)

Setelah dilakukan proses perakitan dan analisa kelengkapan secara kualitatif

dan kuantitatif dari bagian assembling kemudian dilakukan proses pengkodean

dan pengindekan. Dalam proses pengkodean menggunakan buku ICD X dan ICD

9 CM sedangkan pengindekan dilakukan dengan cara memasukkan data (entry

data) dikomputer.

1. Tugas pokok Coding dan indeksing :

a. Pengkode dan pengindeks berfungsi sebagai penentudan pencatat kode

dan indeks yang diperlukan untuk analis data RM.

D. Tata Cara Pemusnahan Arsip Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Daerah

dr. Soedomo Trenggalek

1. Jadwal Retensi Arsip Rekam Medis

Untuk pertama kalinya sebelum melakukan proses pemusnahan harus terlebih

dahulu ditetapkan jadwal Retensi Arsip Rekam Medis sebagai berikut :


58

a. Umum

No Kelompok Aktif Inaktif Keterangan


RJ RI RJ RI
Perawatan
th
1 Umum 5th 5 2th 2th Jalan
Perawatan
2 Mata 5th 10th 2th 2th Inap
3 Jiwa 10th 5th 5th 5th
4 Ortopedia 10th 10th 2th 2th
5 Kusta 15th 15th 2th 2th
Keterangan
6 Obat 15th 15th 2th 2th
7 Jantung 10th 10th 2th 2th
8 Paru 5th 10th 2th 2th

b. Anak : Diretensi menurut kebutuhan tertentu

c. KIUP, Register, Indeks, disimpan permanen atau abadi

d. Retensi berkas-berkas Rekam Medis berdasarkan penggolongan penyakit

Rumah Sakit harus membuat ketentuan sendiri bila retensinya lebih lama

dari ketentuan umum yang ada, antara lain untuk :

1) Riset dan Edukasi.

2) Kasus-kasus terlibat hokum (legal aspek) ninimal 23 tahun setelah ada

ketetapan hukum.

3) Untuk kepentingan umum.

4) Penyakit jiwa, Ketergantungan obat, Orthopedi, Kusta.

5) Mata.

6) Perkosaan.
59

7) HIV.

8) Penyesuaian kelamin.

9) Pasien orang asing.

10) Kasus adopsi.

11) Baya Tabung.

12) Cangkok Organ.

13) Plastik Rekontruksi.

e. Retensi berdasarkan diagnosa

1) Masing – masing Rumah Sakit berdasarkan keputusan Komite Rekam

Medis atau Komite Medis menetapkan jadwal Retensi dari diagnosis

tertentu, bila lebih dari ketentuan umum dengan pertimbangan nilai

guna.

2) Indikator Nilai Guna

a. Primer :

ii. Administrasi.

iii. Hukum.

iv. Keuangan.

v. Iptek.

b. Sekunder :

i. Pembuktian.

ii. Sejarah.
60

f. Tata Cara Penilaian Berkas Rekam Medis Dalam Proses Pemusnahan

. Alur Proses
PEMINDAH BERKAS RM BERKAS RM IN
AN AKTIF AKTIF

DI NILAI TIM
PENELAI
PENYUS RM ADA
UTAN NILAI GUNA
RM TIDAK
BERKAS
RM ADA NILAI
GUNA

BERKAS RM DIMUSNAK
RUSAK TIDAK AN TIM
TERMASUK PEMUSNAH
BERKAS RM DILESTARI A
TERTENTU KAN

g. Tata Cara Pemindahan Berkas Rekam Medis Aktif Menjadi Berkas

Rekam Medis In Aktif

1) Dilihat dari tanggal kunjungan terakhir.

2) Setelah 5 tahun dari kunjungan terakhir tersebut berkas dipisahkan di

ruang lain atau terpisah dari berkas Rekam Medis aktif.

3) Berkas rekam medis in aktif dikelompokkan sesuai dengan tahun

terakhir kunjungan.

h. Tata Cara Penilaian


61

1) Berkas rekam medis in aktif yang dinilai adalah berkas rekam medis

telah 2 tahun in aktif.

2) Indikator yang digunakan untuk menilai berkas rekam medis in aktif.

a. Seringnya rekam medis digunakan untuk pendidikan dan

penelitian.

b. Nilai guna

i. Primer

i) Administrasi,

ii) Hukum.

iii) Keuangan.

iv) Iptek.

ii. Sekunder

i) Pembuktian.

ii) Sejarah.

3) Lembar rekam medis yang dipilah.

a) Ringkasan masuk dan keluar.

b) Resume.

c) Lembar Operasi.

d) Identifikasi bayi.

e) Lembar persetujuanLembar kematian.

4) Berkas rekam medis tertentu disimpan di ruang rekam medis in aktif.


62

5) Lembar rekam medis sisa dan berkas rekam medis yang rusak tidak

terbaca dipisahkan untuk dimusnahkan.

6) Tim penilai dibentuk dengan SK Direktur beranggotakan Komite

Rekam Medis atau Komite Medis, petugas rekam medis senior,

perawat senior dan tenaga lain yang terkait.

i. Tata Cara Pemusnahan

1) Pembentukan Tim Pemusnahan dari unsur Rekam Medis dan Tata

Usaha dengan SK Direktur Rumah Sakit.

2) Tim pembuat pertelaan.

3) Pelaksanaan pemusnahan.

a) Dibakar :

i. Menggunakan Incenerator.

ii. Dibakar biasa.

iii. Dicacah, dibuat bubur.

iv. Pihak ke III disaksikan oleh Tim Pemusnah.

b) Tim Pemusnah membuat Berita Acara Pemusnahan yang

ditandatangani Ketua dan Sertariat dan diketahui Direktur Rumah

Sakit.

c) Berita Acara Pemusnahan Rekam Medis, yang asli disimpan di

Rumah Sakit, lembar ke 2 dikirim kepada Pemilik Rumah Sakit.

d) Khusus untuk arsip Rekam Medis yang sudah rusak atau tidak

terbaca dapat langsung dimusnahkan dengan terlebih dahulu


63

membuat pernyataan diatas kertas segel oleh Direktur Rumah

Sakit.

Tabel 3.1
Jumlah Kunjungan Pasien Poli Dalam di
RSUD dr. Soedomo Trenggalek
Tanggal 8 - 24 Juli 2014
Jumlah Kunjungan Pasien di
NO Tanggal Poli Dalam
1 08/07/2014 62
2 10/07/2014 91
3 11/07/2014 0
4 12/07/2014 82
5 14/07/2014 56
6 15/07/2014 49
7 16/07/2014 45
8 17/07/2014 52
9 18/07/2014 0
10 19/07/2014 48
11 21/07/2014 50
12 22/07/2014 55
13 23/07/2014 54
14 24/07/2014 57

Grafik

Kunjungan Pasien di Poli Dalam

100
80
60
40
20
0
8/7/2014

12/7/2014
10/7/2014

11/7/2014

14/07/2014

15/07/2014

16/07/2014

17/07/2014

18/07/2014

19/07/2014

21/07/2014

22/07/2014

23/07/2014

24/07/2014

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
64

Analisa Data

Sesuai data yang fakta di RSUD Dr.Soedomo Trengalek di bagian poli

penyakit dalam kunjungan pasien yang tertinggi yaitu pada tangal 10-07-2014 dengan

total pasiennya yaitu 91 orang dan pasien terendah yaitu pada tangal 16-07-2014

dengan total pasiennya yaitu 45 orang.


65

Tabel 3.2
Jumlah Kunjungan Pasien Poli Paru di
RSUD dr. Soedomo Trenggalek
Tanggal 8 - 24 Juli 2014
Jumlah Kunjungan Pasien di
NO Tanggal Poli Paru
1 08/07/2014 8
2 10/07/2014 19
3 11/07/2014 0
4 12/07/2014 24
5 14/07/2014 7
6 15/07/2014 13
7 16/07/2014 12
8 17/07/2014 22
9 18/07/2014 0
10 19/07/2014 17
11 21/07/2014 15
12 22/07/2014 14
13 23/07/2014 13
14 24/07/2014 18

Grafik

KUNJUNGAN PASIEN DI
POLI PARU

40
24 22
19 17 18
13 12 15 14 13
20 8 7
0 0
0
08/07/2014

10/07/2014

11/07/2014

12/07/2014

14/07/2014

15/07/2014

16/07/2014

17/07/2014

18/07/2014

19/07/2014

21/07/2014

22/07/2014

23/07/2014

24/07/2014

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
66

Analisa Data

Sesuai data yang fakta di RSUD Dr.Soedomo Trengalek di bagian poli

penyakit paru kunjungan pasien yang tertinggi yaitu pada tangal 12-07-2014 dengan

total pasiennya yaitu 24 orang dan pasien terendah yaitu pada tangal 14-07-2014

dengan total pasien yaitu 7 orang.


67

Tabel 3.3
Jumlah Kunjungan Pasien Poli Syaraf di
RSUD dr. Soedomo Trenggalek
Tanggal 8 - 24 Juli 2014
Jumlah Kunjungan Pasien di
NO Tanggal Poli Syaraf
1 08/07/2014 64
2 10/07/2014 59
3 11/07/2014 0
4 12/07/2014 78
5 14/07/2014 33
6 15/07/2014 49
7 16/07/2014 45
8 17/07/2014 56
9 18/07/2014 0
10 19/07/2014 62
11 21/07/2014 45
12 22/07/2014 55
13 23/07/2014 66
14 24/07/2014 51

Grafik

KUNJUNGAN PASIEN DI BAGIAN


POLI SYARAF
78
80
64 66
70 59 62
56 55
60 49 51
45 45
50
40 33
30
20
10 0 0
0
08/07/2014

10/07/2014

11/07/2014

12/07/2014

14/07/2014

15/07/2014

16/07/2014

17/07/2014

18/07/2014

19/07/2014

21/07/2014

22/07/2014

23/07/2014

24/07/2014

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
68

Analisa Data

Sesuai data yang fakta di RSUD Dr.Soedomo Trengalek di bagian poli

penyakit syaraf kunjungan pasien yang tertinggi yaitu pada tangal 12-07-2014 dengan

total pasiennya yaitu 78 orang dan pasien terendah yaitu pada tangal 14-07-2014

dengan total pasiennya yaitu 33 orang.


69

Tabel 3.4
Jumlah Kunjungan Pasien Poli Bedah di
RSUD dr. Soedomo Trenggalek
Tanggal 8 - 24 Juli 2014
Jumlah Kunjungan Pasien di
NO Tanggal Poli Bedah
1 08/07/2014 15
2 10/07/2014 22
3 11/07/2014 0
4 12/07/2014 21
5 14/07/2014 19
6 15/07/2014 20
7 16/07/2014 22
8 17/07/2014 23
9 18/07/2014 0
10 19/07/2014 21
11 21/07/2014 31
12 22/07/2014 20
13 23/07/2014 17
14 24/07/2014 15

Grafik

KUNJUNGAN PASIEN DI BAGIAN


POLI BEDAH
35 31
30
25 22 21 22 23 21
19 20 20
20 17
15 15
15
10
5 0 0
0
08/07/2014
10/07/2014
11/07/2014
12/07/2014
14/07/2014
15/07/2014
16/07/2014
17/07/2014
18/07/2014
19/07/2014
21/07/2014
22/07/2014
23/07/2014
24/07/2014

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
70

Analisa Data

Sesuai data yang fakta di RSUD Dr.Soedomo Trengalek di bagian poli bedah

kunjungan pasien yang tertinggi yaitu pada tangal 21-07-2014 dengan total

pasiennya yaitu 31 orang dan pasien yang terendah yaitu pada tangal 08-07-2014 dan

pada tanggal 24-07-2014 dengan total pasiennya yaitu15 orang.


71

Tabel 3.5
Jumlah Kunjungan Pasien Poli Anak di
RSUD dr. Soedomo Trenggalek
Tanggal 8 - 24 Juli 2014
Jumlah Kunjungan Pasien di
NO Tanggal Poli Anak
1 08/07/2014 6
2 10/07/2014 11
3 11/07/2014 0
4 12/07/2014 4
5 14/07/2014 4
6 15/07/2014 9
7 16/07/2014 9
8 17/07/2014 7
9 18/07/2014 0
10 19/07/2014 4
11 21/07/2014 9
12 22/07/2014 14
13 23/07/2014 8
14 24/07/2014 15

Grafik

KUNJUNGAN PASIEN DI BAGIAN


POLI ANAK
15
16 14
14
11
12
9 9 9
10 8
7
8 6
6 4 4 4
4
2 0 0
0
08/07/2014

10/07/2014

11/07/2014

12/07/2014

14/07/2014

15/07/2014

16/07/2014

17/07/2014

18/07/2014

19/07/2014

21/07/2014

22/07/2014

23/07/2014

24/07/2014

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
72

Analisa Data

Sesuai data yang fakta di RSUD Dr.Soedomo Trengalek di bagian poli anak,

kunjungan pasien yang tertinggi yaitu pada tangal 24-07-2014 dengan total

pasiennya yaitu 15 orang dan pasien yang terendah yaitu pada tangal 12-07-2014,

pada tanggal 14-07-2014 dan pada tanggal 19-07-2014 dengan total pasiennya yaitu4

orang.
73

Tabel 3.6
Jumlah Kunjungan Pasien Gigi di
RSUD dr. Soedomo Trenggalek
Tanggal 8 - 24 Juli 2014

Jumlah Kunjungan Pasien di


NO Tanggal Poli Gigi
1 08/07/2014 2
2 10/07/2014 8
3 11/07/2014 1
4 12/07/2014 3
5 14/07/2014 4
6 15/07/2014 4
7 16/07/2014 5
8 17/07/2014 0
9 18/07/2014 1
10 19/07/2014 2
11 21/07/2014 9
12 22/07/2014 5
13 23/07/2014 6
14 24/07/2014 4

Grafik

KUNJUNGAN PASIEN DI BAGIAN


POLI GIGI
9
9 8
8
7 6
6 5 5
5 4 4 4
4 3
3 2 2
2 1 1
1 0
0
08/07/2014

10/07/2014

11/07/2014

12/07/2014

14/07/2014

15/07/2014

16/07/2014

17/07/2014

18/07/2014

19/07/2014

21/07/2014

22/07/2014

23/07/2014

24/07/2014

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
74

Analisa Data

Sesuai data yang fakta di RSUD Dr.Soedomo Trengalek di bagian poli gigi,

kunjungan pasien yang tertinggi yaitu pada tangal 21-07-2014 dengan total

pasiennya yaitu 9 orang dan pasien yang terendah yaitu pada tangal 11-07-2014 dan

pada tanggal 18-07-2014 dengan total pasiennya yaitu 1 orang.


75

Tabel 3.7
Jumlah Kunjungan Pasien Poli Umum di
RSUD dr. Soedomo Trenggalek
Tanggal 8 - 24
No. Tanggal Jumlah Pasien.
1 08/07/2014 9
2 10/07/2014 3
3 11/07/2014 6
4 12/07/2014 1
5 14/07/2014 2
6 15/07/2014 0
7 16/07/2014 5
8 17/07/2014 39
9 18/07/2014 45
10 19/07/2014 59
11 21/07/2014 38
12 22/07/2014 11
13 23/07/2014 3
14 24/07/2014 3

Grafik

Kunjungan Pasien di
Poli Umum
60
50
40
30
20
10
0
8/7/2014

11/7/2014
10/7/2014

12/7/2014

14/07/2014

15/07/2014

16/07/2014

17/07/2014

18/07/2014

19/07/2014

21/07/2014

22/07/2014

23/07/2014

24/07/2014

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
76

Analisa Data

Sesuai data yang fakta di RSUD Dr.Soedomo Trengalek di bagian poli umum,

kunjungan pasien yang tertinggi yaitu pada tangal 19-07-2014 dengan total

pasiennya yaitu 59 orang dan pasien yang terendah yaitu pada tangal 12-07-2014

dengan total pasiennya yaitu 1 orang.


77

Tabel 3.8
Jumlah Kunjungan Pasien Poli Mata di
RSUD dr. Soedomo Trenggalek
Tanggal 8 - 24 Juli 2014
No. Tanggal Jumlah Pasien.
1 08/07/2014 9
3 10/07/2014 3
4 11/07/2014 6
5 12/07/2014 1
7 14/07/2014 2
9 16/07/2014 5
10 17/07/2014 39
11 18/07/2014 45
12 19/07/2014 59
14 21/07/2014 38
15 22/07/2014 11
16 23/07/2014 3
17 24/07/2014 3

Grafik

Kunjungan Pasien di
Poli Mata
60
50
40
30
20
10
0
8/7/2014

10/7/2014

11/7/2014

12/7/2014

14/07/2014

16/07/2014

17/07/2014

18/07/2014

19/07/2014

21/07/2014

22/07/2014

23/07/2014

24/07/2014

1 3 4 5 7 9 10 11 12 14 15 16 17
78

Analisa Data

Sesuai data yang fakta di RSUD Dr.Soedomo Trengalek di bagian poli mata,

kunjungan pasien yang tertinggi yaitu pada tangal 19-07-2014 dengan total

pasiennya yaitu 59 orang dan pasien yang terendah yaitu pada tangal 12-07-2014

dengan total pasiennya yaitu 1 orang.


79

Tabel 3.9
Jumlah Kunjungan Pasien Poli Kandungan di
RSUD dr. Soedomo Trenggalek
Tanggal 8 - 24 Juli 2014
No. Tanggal Jumlah Pasien.
1 08/07/2024 16
2 10/07/2014 18
3 11/07/2014 0
4 12/07/2014 14
5 14/07/2014 12
6 15/07/2014 13
7 16/07/2014 26
8 17/07/2014 11
9 18/07/2014 0
10 19/07/2014 16
11 21/07/2014 24
12 22/07/2014 16
13 23/07/2014 18
14 24/07/2014 17

Grafik

Kunjungan Pasien di
Poli Kandungan
30
25
20
15
10
5
0
8/7/2014

10/7/2014

11/7/2014

12/7/2014

14/7/2014

15/7/2014

16/7/2014

17/7/2014

18/7/2014

19/7/2014

21/7/2014

22/7/2014

23/7/2014

24/7/2014

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
80

Analisa Data

Sesuai data yang fakta di RSUD Dr.Soedomo Trengalek di bagian poli

kandungan, kunjungan pasien yang tertinggi yaitu pada tangal 16-07-2014 dengan

total pasiennya yaitu 26 orang dan pasien yang terendah yaitu pada tangal 17-07-2014

dengan total pasiennya yaitu 11 orang.


81

Tabel 3.10
Jumlah Kunjungan Pasien Poli THT di
RSUD dr. Soedomo Trenggalek
Tanggal 8 - 24 Juli 2014
NO TGL MASUK Jumlah Kunjungan Pasiendi Poli THT
1 8/7/2014 8
2 10/7/2014 3
3 11/7/2014 0
4 12/7/2014 0
5 14/7/2014 8
6 15/7/2014 10
7 16/7/2014 9
8 17/7/2014 0
9 18/7/2014 0
10 19/7/2014 0
11 21/7/2014 16
12 22/7/2014 14
13 23/7/2014 14
14 24/7/2014 7

Grafik

Kunjungan Pasien di Poli THT


16
14
12
10
8
6
4
2
0
8/7/2014

15/7/2014

21/7/2014
10/7/2014

11/7/2014

12/7/2014

14/7/2014

16/7/2014

17/7/2014

18/7/2014

19/7/2014

22/7/2014

23/7/2014

24/7/2014

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
82

Analisa Data

Sesuai data yang fakta di RSUD Dr.Soedomo Trengalek di bagian poli THT,

kunjungan pasien yang tertinggi yaitu pada tangal 21-07-2014 dengan total

pasiennya yaitu 16 orang dan pasien yang terendah yaitu pada tangal 10-07-2014

dengan total pasiennya yaitu 3 orang.


83

Tabel 3.11 Kunjungan Pasien Rawat Inap


RSUD dr.Soedomo Trenggalek
Tanggal 8-24 juli 2014
No. Tanggal Jumlah pasien rawat inap
1. 8/7/2014 32
2. 10/7/2014 26
3. 11/7/2014 35
4. 12/7/2014 32
5. 14/7/2014 18
6. 15/7/2014 33
7. 16/7/2014 26
8. 17/7/2014 29
9. 18/7/2014 14
10. 19/7/2014 14
11. 21/7/2014 37
12. 22/7/2014 20
13. 23/7/2014 23
14. 24/7/2014 20

Grafik

Jumlah pasien rawat inap


40
35
30
25
20
15
10
5
0
08/07/2014

10/07/2014

11/07/2014

12/07/2014

14/07/2014

15/07/2014

16/07/2014

17/07/2014

18/07/2014

19/07/2014

21/07/2014

22/07/2014

23/07/2014

24/07/2014

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.


84

Analisa Data

Sesuai data yang fakta di RSUD Dr.Soedomo Trengalek di Rawat Inap,

kunjungan pasien yang tertinggi yaitu pada tangal 21-07-2014 dengan total

pasiennya yaitu 37 orang dan pasien yang terendah yaitu pada tangal 18-07-2014 dan

pada tanggal 19-07-2014 dengan total pasiennya yaitu 14 orang.


85

STRUKTUR ORGANISASI REKAM MEDIS

DIREKTUR A

KOMITE KABID
MEDIS PENGADILIAN DAN
PELAPORAN

SUB KOMITE KASIR REKAM KASI EVOLUASI


REKAM MEDIS MEDIS DAN LAPORAN

REGISTRASI ASSEBL KODING FILLING ANALISING


PASIEN ING DAN DAN
INDEXING RESPORTING
86

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Sistem Rekam Medis Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedomo

Trenggalek

1. Sistem Penomoran

Sistem penomoran di Rumah Sakit Umum Daerah dr.Soedomo

Trenggalek sudah dilakukan secara Unit Numbering System yang bertujuan

agar tidak terjadi nomor ganda. Penderita yang datang ke rumah sakit

terkadang masih ada yang mempunyai 2 nomor rekam medis. Hal ini

disebabkan karena petugas kurang teliti dalam mengecek data pasien, dimana

pengecekan data ini dilakukan untuk mengetahui apakah pasien tersebut sudah

pernah berobat atau belum. Sistem penomoran yang digunakan rumah sakit

umum daerah dr. Soedomo Trenggalek ini sudah sesuai dengan ketentuan

ketentuan yang ada pada rekam medis.

2. Sistem Penamaan

Sistem penamaan yang digunakan di rumah sakit umum daerah dr.

Soedomo Trenggalek sudah sesuai dengan ketentuan pada buku pedoman

penyelenggaraan rekam medis, yaitu nama pasien ditulis dengan nama asli

sesuai dengan kartu identitas seperti KTP/SIM maupun pasport. Dan untuk

penulisan nama bayi jika belum punya nama ditulis dengan nama ibu “By.

Ny”.

86
87

3. Sistem Penyimpanan

Sistem penyimpanan dokumen rekam medis menggunakan sistem

desentralisasi sudah sesuai dengan ketentuan pada rekam medis, yakni

dokumen rawat inap dan rawat jalan disimpan dalam keadaan terpisah.

Dokumen rekam medis dipindahkan dari rak aktif dan di simpan di rak in

aktif dalam jangka waktu 2 tahun setelah kunjungan terakhir. Dokumen rekam

medis yang ada di rak in aktif dalam jangka waktu 5 tahun di hitung dari

tahun terakhir kunjungan diretensi dan dipilah dokumen yang bernilai guna

yang tidak bernilai guna bisa dimusnahkan.

4. Sistem Penjajaran

Sistem penjajaran di Rumah Sakit Umum Daerah dr.Soedomo

Trenggalek sudah dilakukan dengan menggunakanStraight Digit Filing yang

sudah sesuai ketentuan rekam medis. Pada penyimpanan di rawat jalan dan

rawat inap sering terjadi salah pemasukan dokumen rekam medis ke rak filing,

sehingga memperlambat pencarian dokumen rekam medis. Kurang luasnya

rak penyimpanan pada Rumah Sakit Umum daerah dr.Soedomo Trenggalek

dapat mempersulit pada saat menata dokumen rekam medis ke rak filing.

Maka perlu adanya perluasan ruangan dan rak kosong untuk tempat dokumen

rekam medis selanjutnya.


88

B. Alur dan Prosedur Penerimaan Pasien Serta Dokumen Rekam Medis Pasien

Rawat Jalan, Rawat Inap dan Gawat Darurat.

1. Alur dan prosedur pasien rawat jalan

Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedomo Trenggalek petugas

pendaftaran pernah terjadi kesalahan saat pencatatan poli yang dituju pasien.

Sehingga pasien menunggu lebih lama di poli yang ingin dituju namun tidak

di panggil karena berkas rekam medis pasien tidak ada di poli karena petugas

salah mendistribusikan dokumen rekam medis.

2. Alur dan prosedur pasien rawat inap

Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. SoedomoTrenggalek, seharusnya

jika ada pasien lama yang akan rawat inap diambilkan dokumen yang ada di

rak filling dengan menggunakan tracer,bukan membuatkan dokumen yang

baru, sehingga terdapat dokumen ganda.

C. Rekam Medis Bagian Assembling

Di RumahSakitUmum Daerah dr. Soedomo Trenggalek penggunaan

formulir rekam medis untuk di bagian rawat inap tidak dapat di control dengan

baik. Karena petugas selalu membuatkan dokumen rekam medis yang baru.

Sehingga membutuhkan banyak biaya untuk penyediaan formulir rekam medis

dan menimbulkan dokumen rekam medis ganda.

D. Rekam Medis Bagian Filing

Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedomo Trenggalek penyimpanan

dokumen rekam medis yang ada di rak filing belum maksimal masih ada
89

dokumen rekam medis yang berserakan dilantai karena kurangnya rak

penyimpanan. Seharusnya dokumen aktif dan in aktif tidak dijadikan satu tempat

sebaiknya dipisahkan antara rak aktif dan rak in aktif.

Gambar 4.1 rak penyimpanan dokumen rekam medis


90

Gambar 4.2 Rak penyimpanan dokumen yang berserakan karena kurangnya rak

penyimpanan
91

Gambar 4.3 kartu berobat bagian depan

Gambar 4.4 kartu berobat bagian belakang


92

E. Rekam Medis Bagian Coding

Di Rumah Sakit Umum Daerah dr.Soedomo Trenggalek petugas saat

mengkode diagnosa sudah hafal dengan sebagian kode diagnosa. Namun jika

petugas masih ragu atau lupa, petugas melihat dibuku ICD X untuk

ketepatannya.

Tabel 4.1 HASIL PENGKODEAN DIAGNOSA

NOMOR REKAM
NO PENYAKIT KODE
MEDIS
1. 29 29 83 DHF A91
2. 29 29 96 DM E11
3. 29 29 45 Dyspepsia K30
4. 24 13 48 Pharingitis Acute J02.9
5. 29 31 71 Dengue Fever A90
6. 29 33 67 Nephrolithiasis N20.0
7. 21 55 70 Tonsilitis Crhonic J35.0
8. 28 33 82 Tonsilitis Acute J03
9. 29 07 90 CKD N18.9
10. 26 69 97 Melena K92.1
11. 29 05 25 Polyneurophaty G62.9
12. 29 27 85 Diphteria A36.9
13. 29 30 66 CHF I50
14. 29 24 90 Anemia D64.9
15. 27 76 12 Effusi pleura J90
16. 15 74 58 Stroke Pendarahan I61.9
17. 29 26 07 Rhinitis Alergi J30.4
18. 29 29 04 Faringitis Acute J02.9
19. 29 27 12 Polyneuropathy G62.9
20. 29 20 79 Dyspepsia K30
21. 29 31 72 Colic Abdomen R10.4
22. 20 41 59 Stroke Infark I63.3
93

Trombotik
23. 29 27 93 CVA Lama I69.3
24. 29 20 98 Chepalitis G04.9
25. 29 28 60 Epilepsi G40.9
26. 29 09 70 Atrial Fibrilation I48
27. 29 24 90 Urticaria L50.9
28. 29 09 13 Ascites R18
29. 19 27 13 CHF I50.0
30. 29 25 93 DHF A91
31. 29 21 23 Ileus Obstruksi K56.6
32. 29 21 18 Bradycardia R00.1
33. 29 22 48 Contusion Muscle T14.6
34. 29 22 99 CRF N18.9
35. 29 25 45 Dengue Fever A90
36. 29 23 96 Rheumatic M79.0
37. 29 26 91 Hypertyroid E05.9
Asphyxia
38. 19 66 81 P21.1
Moderate
39. 29 25 53 Diare Acute A09.9
40. 29 10 10 Anemia Deficiency D50.9
41. 29 27 30 Hyperbilirubinemia P59.9
42. 29 25 66 Bronchopneumonia J18.0
43. 29 17 59 GEA A09.9
44. 29 26 18 Epilepsy G40.9
94

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan selama Praktik Kerja Lapangan di pelayanan

Rekam Medis, tentang Alur dan Prosedur Rekam Medis, Alur dan Prosedur

Berkas Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedomo Trenggalek

dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Pelayanan Rekam Medis sudah sesuai dengan Standart Pelayanan Minimal.

2. Alur dan Prosedur Rekam Medis sudah memenuhi Standart Rekam Medis.

3. Alur dan Prosedur Berkas Rekam Medis sudah Sistematis.

4. Sistem dokumentasi yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah dr.

Soedomo Trenggalek sudah berjalan cukup baik. Dimana sistem penomoran

yang dilakukan menggunakan sistem penomoran secara unit, dan sistem

penamaan dilakukan secara langsung, sedangkan sistem penyimpanannya

dilakukan secara desentralisasi dengan sistem penjajaran menggunakan

Straight Digit Filing.

B. Saran

Beberapa saran yang dapat kami sampaikan selama Praktik Kerja Lapangan di

Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedomo Trenggalek :

1. Perlu adanya pelatihan kepada para tenaga medis bahwa pentingnya

kelengkapan pengisian berkas rekam medis.

94
95

2. Analisa ketepatan pengkodean penyakit Perlu di adakan pelatihan agar petugas

lebih mahir dan lebih spesifik dalam mengkoding suatu penyakit.

3. Jika ada pasien lama sebaiknya jangan dibuatkan Dokumen Rekam Medis

baru, karena dapat terjadi penggandaan Dokumen Rekam Medis pasien.

4. Kartu Berobat Pasien sebarusnya dibuat dari bahan anti air, agar tidak mudah

robek dan rusak.

5. Perlu adanya perluasan ruangan penyimpanan Dokumen Rekam Medis agar

lebih mudah untuk pengambilan Dokumen Rekam Medis.


96

Daftar Pustaka

Hatta, Gemala R (2013). Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan Di Sarana

Pelayanan Kesehatan, Jakarta : Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai