Anda di halaman 1dari 6

Kumala / Rachmawati / Sari

7
PERBEDAAN LEBAR CELAH TEPI TUMPATAN SEMEN IONOMER KACA
MODIFIKASI RESIN NANO DAN MODIFIKASI RESIN

Yuliana Ratna Kumala*, Dini Rachmawati**, Amanda Andika Sari***

Keywords: ABSTRACT
Resin Modified Glass
Ionomer Cement, Nano Background: One over many ways to treat dental caries is by restoration.
Resin Modified Glass Glass ionomer cement (GIC) is the restorations material that bonds physically
Ionomer Cement, and chemically to tooth structure. GIC has been developed by combining the
Marginal gap width conventional material with monomer resin, known as resin modified GIC (RMGIC).
Presently, with the development of nano technology, RMGIC restoration also
available in the form of nano particles, called nanofilled RMGIC (RMGICn). One
disadvantage of GIC is the marginal gap which may affects the durability of
restoration. Purpose: The purpose of this study to compare the marginal gap
width of RMGIC and nanofilled RMGIC.
Methods: This study used scanning electron microscope (SEM) to observing
and measuring the marginal gap width in two kelompoks of 9 maxillary first
premolar teeth. The first kelompok restored with RMGIC, the second kelompok
restored with nanofilled RMGIC. Following immersion in artificial saliva and the
teeth were thermocycled at a temperature of 5oC, 37oC, and 55oC (250 cycles)
1 minute each. Data analysis was done using independent t-test with 95%
confidence interval (α = 0.05).
Results: Statistical test showed a significant difference for marginal gap width in
both kelompok (p = 0.000).
Conclusion: There is marginal gap in RMGIC and RMGICn restoration. RMGIC
restoration presented lower marginal gap width than RMGIC.

PENDAHULUAN membuang penyakit, mencegah perluasan


kavitas, menjaga kesehatan struktur gigi yang
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian tersisa, mencegah timbulnya kembali karies,
integral dari kesehatan tubuh, karenanya mengembalikan fungsi dan memperoleh
kesehatan gigi dan mulut perlu diperhatikan. penampilan gigi yang baik dalam bentuk,
Karies merupakan penyakit progresif dari warna, dan tidak mengganggu saat berbicara
jaringan keras gigi yang disebabkan oleh juga saat tersenyum. Pemilihan bahan
aktivitas bakteri dalam suatu karbohidrat yang tumpatan merupakan salah satu faktor yang
diragikan, ditandai oleh timbulnya bercak putih berpengaruh pada hasil akhir suatu tumpatan.3
atau white spot yang menunjukkan terjadinya Bahan tumpatan diklasifikasikan menjadi
demineralisasi enamel.1 Karies yang telah 2 jenis, yaitu tumpatan direk (direct) dan
berkembang ke dentin dan kavitas yang nyata tumpatan indirek (indirect).4 Indikasi dari
membutuhkan penumpatan karena upaya tumpatan direk adalah masih terdapat
pencegahan saja tidak mampu menghentikan struktur enamel yang dapat dipertahankan
penyebaran karies.2 untuk memberi dukungan.5 Semen ionomer
Tujuan dari penumpatan adalah untuk kaca (SIK) merupakan bahan tumpatan direk
memperbaiki struktur gigi yang rusak, yang banyak digunakan dokter gigi dan terus
*Departemen Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya, **Departemen Kedokteran Gigi Anak
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya, *** Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya
Korespondensi: malapdgub@gmail.com; dinipdgub@yahoo.com; andika.amanda@yahoo.com

ODONTO Dental Journal. Volume 4. Nomer 1. Juli 2017


PERBEDAAN LEBAR CELAH TEPI TUMPATAN SEMEN IONOMER KACA MODIFIKASI
8 RESIN NANO DAN MODIFIKASI RESIN

berkembang. SIK mempunyai kemampuan karakteristik dari bahan tumpatan ini.


untuk berikatan secara fisiko kimia ke
struktur gigi dan melepaskan fluor. Penelitian METODE PENELITIAN
mengemukakan bahwa SIK mempunyai
kekuatan ikat yang baik terhadap dentin.6 Kelayakan etik untuk studi ini diperoleh dari
Semen ionomer kaca modifikasi resin Komisi Etik Fakultas Kedokteran, Universitas
(SIKMR) merupakan salah satu SIK yang Brawijaya.
telah dikembangkan dengan menambahkan Subjek pada penelitian ini adalah gigi
resin monomer dalam komposisinya.7 Tahun premolar pertama rahang atas yang sudah
2007 SIK modifikasi resin nano (SIKMRn) tanggal karena indikasi pencabutan untuk
dikembangkan melalui nanoteknologi dengan perawatan orthodonti, dikumpulkan dengan
menambahkan filler nano (< 0,01 µm) pada kriteria: gigi tanpa lesi karies dan hipoplasia,
partikel kacanya.8 Filler merupakan faktor tanpa noda, mahkota dalam keadaan utuh,
penting yang mempengaruhi kekuatan ikat. belum pernah ditumpat, belum pernah dirawat
Nano filler secara signifikan mempengaruhi saluran akar, dan tidak fraktur. Bahan yang
kekuatan ikat terhadap struktur gigi terutama digunakan adalah tumpatan SIKMR (Fuji II LC)
dentin.9 dan SIKMRn (Ketac Nano 100 3M ESPE).
Kekurangan SIK adalah celah tepi, salah Penelitian dilakukan melalui beberapa
satunya karena memiliki tingkat penyerapan tahapan yaitu, pengumpulan sampel 18 gigi
air yang tinggi saat terjadinya reaksi awal.10 premolar pertama rahang atas disimpan dalam
Celah tepi adalah perlekatan yang tidak saliva buatan pada suhu 37°C, pembersihan
terbentuk antara bahan tumpatan dan gigi sampel dari plak residual dengan ultrasonic
sehingga bakteri, sisa makanan atau saliva scaler, lalu dibilas dengan air dan dikeringkan.
dapat masuk.11 Celah ini menyebabkan Preparasi sampel berbentuk ginjal pada
timbulnya masalah baru, seperti sensitivitas, bukoservikal dengan ukuran 3 mm x 3 mm x 2
iritasi pulpa, perubahan warna gigi, karies mm dengan menggunakan diamond bur.
sekunder, dan akhirnya dapat mengakibatkan Setelah preparasi kavitas selesai, sampel
lepasnya tumpatan.12 dibagi secara random menjadi 2 kelompok
Penelitian telah membuktikan bahwa perlakuan (n=9), kelompok 1 ditumpat dengan
celah tepi SIK modifikasi resin lebih sedikit SIKMR sedangkan kelompok 2 dengan
dibandingkan SIK konvensional. Pada SIKMRn. Pengulasan dentin conditioner
penelitian evaluasi klinis menunjukkan, dengan tip aplikator pada kavitas sampel
perlekatan SIK modifikasi resin terhadap kelompok 1 dan 2 selama 15 detik, lalu dibilas
struktur gigi lebih baik daripada resin air dan dikeringkan sebelum bahan tumpatan
komposit.13 diaplikasikan. SIKMR diaplikasikan pada
Berdasarkan pemikiran tersebut, maka kelompok 1 dan SIKMRn pada kelompok
dilakukan penelitian perbandingan lebar celah 2 berdasarkan manufaktur pabrik. Masing-
tepi tumpatan SIK modifikasi resin nano dan SIK masing kelompok disinari dengan light cure
modifikasi resin. Hasil penelitian diharapkan (20 detik) dan diberi varnish menggunakan
dapat memberikan gambaran bahan tumpatan tip aplikator, kemudian disimpan dalam saliva
yang memiliki lebar celah tepi lebih kecil dan buatan selama 24 jam. Setelah itu, sampel

ODONTO Dental Journal. Volume 4. Nomer 1. Juli 2017


Kumala / Rachmawati / Sari
9
dilakukan thermocycle pada suhu 50C, 370C, adalah 9 (n=9). Kelompok pertama ditumpat
dan 550C (250 siklus) untuk menstimulasi dengan SIKMR dan kelompok kedua dengan
keadaan dalam rongga mulut. SIKMRn Sampel diuji dahulu dengan uji
Setelah proses thermocycling akar sampel Kolmogorov-Smirnov, untuk menentukan
dipotong menjadi dua di bagian tengah dalam apakah sampel didapat dari distribusi normal,
arah bukolingual menggunakan carborundum dan uji Levene’s untuk menentukan apakah
disk. Sampel lalu dikeringkan dengan vacuum sampel didapat dari varian yang homogen.
untuk mencegah kontaminasi cairan. Kedua uji menunjukkan hasil yang normal (p >
Delapan belas gigi premolar pertama 0,05). Kemudian sampel diuji menggunakan uji
diobservasi secara mikroskopi menggunakan independent t-test pada 2 kelompok perlakuan
scanning electron microscope (SEM). didapatkan hasil p = 0,000, disimpulkan
Observasi struktur mikroskopik dilakukan bahwa terdapat perbedaan lebar celah tepi
pada area antara bahan tumpatan dan dinding yang signifikan pada SIKMRn dan SIKMR.
kavitas gigi dengan pembesaran 1000x. Hasil lebar celah celah tepi (μm), Rata-rata
Parameter yang diobservasi ialah lebar celah, lebar celah tepi dan standar deviasi kelompok
yang mengindikasikan adanya celah tepi, dan perlakuan dapat dilihat pada halaman lampiran.
menghitung rata-rata lebar celah tepi tersebut.
Data dianalisis menggunakan Independent DISKUSI
t-test dengan taraf kepercayaan 95%
(α=0,05).Setelah dilakukan intervensi, sampel Hasil penelitian menunjukkan adanya
secara layak dikubur di halaman belakang celah tepi pada kedua kelompok. Namun,
laboratorium Farmakologi FKUB. mempunyai nilai rata-rata yang berbeda.
Berdasarkan hasil pengukuran dan analisis
data pada kedua kelompok didapatkan
HASIL PENELITIAN adanya perbedaan derajat lebar celah tepi
yang signifikan (p = 0,000). Hasil yang sama
Pada penelitian ini, sampel dibagi menjadi ditemukan pada penelitian Upadhyay (2011)
dua kelompok dengan jumlah tiap kelompok yang menunjukkan tumpatan dengan filler nano
Tabel 1: Hasil rerata lebar celah celah tepi (μm) pada kelompok perlakuan

ODONTO Dental Journal. Volume 4. Nomer 1. Juli 2017


PERBEDAAN LEBAR CELAH TEPI TUMPATAN SEMEN IONOMER KACA MODIFIKASI
10 RESIN NANO DAN MODIFIKASI RESIN

Tabel 2 Rata-rata lebar celah tepi dan standar deviasi kelompok perlakuan

Gambar 1: Grafik diagram batang rerata lebar celah tepi

Gambar 2: Hasil SEM pada kelompok perlakuan

mempunyai lebar celah tepi yang lebih minimal atau siklus termal sehingga menyebabkan
dibandingkan tumpatan yang mengandung terjadinya celah (gap) antara jaringan keras
filler lebih besar.14 gigi dengan tumpatan.15
Lebar celah tepi digunakan sebagai alat SIKMR mengandung filler hybrid dengan
ukur kinerja kedua bahan tumpatan pada ukuran partikel 15-50 µm sedangkan SIKMRn
penelitian in vitro ini. Celah tepi terjadi karena mengandung filler nano dengan ukuran partikel
bahan tumpatan tidak melekat pada enamel lebih kecil yaitu <0,01 µm. Perlekatan tumpatan
atau dentin dengan kekuatan yang cukup SIKMR terhadap gigi pada kelompok pertama
untuk menahan kontraksi selama polimerisasi yaitu melalui pertukaran ion dan pembentukan

ODONTO Dental Journal. Volume 4. Nomer 1. Juli 2017


Kumala / Rachmawati / Sari
11

resin tag sedangkan tumpatan SIKMRn pada dentin tak terpengaruh dan sebagian dentin
kelompok kedua melalui pertukaran ion dan terdemineralisasi.8 Lapisan ini terbentuk pada
pembentukan resin tag yang dibantu oleh tumpatan SIKMR dan SIKMRn.17
mekanisme primer.11 Filler dengan dimensi ukuran lebih besar
Kelompok kedua menunjukkan lebar celah (15-50 µm) daripada ruang interfibrilar (20-
tepi yang lebih minimal dibanding kelompok 30 nm) menyebabkan akumulasi filler diatas
pertama. Hal ini menunjukkan bahwa filler dentin yang dapat mengurangi penetrasi
memiliki peran tinggi dalam meminimalkan dan rusaknya lapisan hybrid. Filler dengan
lebar celah tepi. Filler nano telah diteliti dengan skala nano cukup kecil untuk infiltrasi ke
tujuan meningkatkan perlekatan.9,14 Penelitian ruang interfibrilar dari jaringan keras yang
ini membuktikan bahwa filler nano dapat terdemineralisasi.9 Pada kelompok pertama,
meminimalkan lebar celah tepi tumpatan. Filler resin berpenetrasi ke dentin intertubular
berukuran nano (< 0,01 µm) pada tumpatan membentuk lapisan hybrid sedangkan pada
SIKMRn mampu mengisi celah antara kelompok kedua pembentukan lapisan hybrid
dinding kavitas dan bahan tumpatan dengan dibantu oleh mekanisme primer. Pembentukan
memperkecil jarak antar partikel sehingga lapisan hybrid dengan bantuan primer dimulai
meningkatkan kekuatan ikat. Sesuai dengan dari aplikasi primer yang mendemineralisasi
Majeed (2005), filler nano mampu mengisi atau melarutkan smear layer serta dentin
celah diantaranya dengan baik sehingga tak terpengaruh dan menghasilkan tubulus
menghasilkan kepadatan maksimal dan dentin yang terbuka. Setelah smear layer
secara signifikan mengurangi shrinkage akibat dilarutkan, serat kolagen terekspos. Monomer
polimerisasi juga meningkatkan kekuatan primer lalu membasahi permukaan dan
ikat dan kemampuan mekanik serta fisik berpenetrasi ke ruangan terbuka sekitar intak
dari tumpatan tersebut.15 Kekuatan ikat yang kolagen. Saat hal ini terjadi, struktur kolagen,
tinggi menghasilkan adaptasi dan perlekatan yang merupakan komponen organik dentin,
yang baik terhadap dentin, kekuatan ikat memberikan reseptor permukaan untuk proses
yang tinggi menghasilkan celah tepi yang perlekatan. Gaya van der Waals ditemukan
rendah sedangkan kekuatan ikat yang rendah berperan pada interaksi antara kolagen
menghasilkan celah tepi yang lebih tinggi dan primer.18 Pembasahan permukaan oleh
(Anthony, 2013).16 primer juga memiliki kemampuan untuk
Lapisan hybrid merupakan faktor penting mengembalikan dan mempertahankan
untuk memperoleh kekuatan ikat yang baik.3 struktur kolagen agar tidak terjadi denaturasi
Lapisan hybrid adalah suatu wilayah yang berlebih yang akan membuat kolagen kolaps
dibentuk oleh dentin yang terdemineralisasi sehingga melemahkan perlekatan yang
dan infiltrasi bahan tumpatan yang merupakan terjadi nantinya. Primer membantu resin
suatu formasi resin interlocking. Lapisan mengalir dan berpenetrasi pada tubulus
hybrid mempunyai tiga zona yaitu zona atas, dentin dan menghasilkan resin tag. Perlekatan
zona tengah dan zona bawah. Pada zona atas dihasilkan secara efektif karena material
terdapat fibril kolagen berukuran 100 nm dan hidrofilik primer berikatan dengan dentin yang
ruang interfibrilar, zona tengah hanya terdapat hidrofilik sedangkan material hidrofobik primer
ruang interfibrilar dan zona bawah terdapat berikatan dengan bahan tumpatan yang juga

ODONTO Dental Journal. Volume 4. Nomer 1. Juli 2017


PERBEDAAN LEBAR CELAH TEPI TUMPATAN SEMEN IONOMER KACA MODIFIKASI
12 RESIN NANO DAN MODIFIKASI RESIN

hidrofobik.19 Penelitian oleh Francescantonio 12. Kumar P, Shenoy A, Joshi S. The Effect of Various
Surface Contamination on The Microleakage
et al. (2012) menunjukkan bahwa penggunaan of Two Different Generation Bonding Agents: A
primer akan meningkatkan kekuatan ikat.20 Stereomicroscopic Study. Journal of Conservative
Dentistry; 2012. 15 (3). p.265.
13. Davidovic, Lado, Tomic Slavoljub, Stanojevic,
KESIMPULAN Mihael, Zickovic Slavoljub. Microleakage of Glass
Ionomer Cement restoration. Serbian Dental
Journal; 2009. 56 (2).p.314.
Berdasarkan hasil penelitian dan diskusi 14. Upadhyay S, Rao A. Nanoionomer : Evaluation
of microleakage. Journal of Indian Society of
maka didapatkan kesimpulan: Pedodontic and Preventive Dentistry; 2011. 29
1. Terdapat celah tepi pada tumpatan SIKMR (1).p.20-24.
15. Majeed, Manhal. Microleakage Evaluation of
dan SIKMRn
a Silorane-Based and Methacrylate-Based
2. Tumpatan SIKMRn mempunyai lebar celah Packable and Nanofill Posterior Composites (in
vitro comparative study). Trikit Journal for Dental
tepi yang lebih kecil dibandingkan dengan
Sciences; 2012. 19-26.
tumpatan SIKMR. 16. Anthony J. Dental Material at Glance, 2nd ed.,
Willey Blackwell, Oxford, England; 2013. p. 71-72.
17. Poggio C, Beltrami R, Scribante A, Colombo M,
DAFTAR PUSTAKA Lombardini M. Effects of Dentin Surface Treatment
on Shear Bond Strength of Glass Ionomer Cement.
1. Banerjee, Avijit and Watson TF. Pickard’s Manual Annali di Stomatologia; 2014. V(I); 15-22.
of Operative Dentistry, 9th ed., Oxford University 18. Acton, Ashton. Scleroproteins Advances in Research
Press Inc., New York; 2011. p. 2. and Application. Schorlarly Edition, Atlanta, Georgia;
2. Kidd, Edwina. Dental Caries: The Disease and 2013. p.141-145.
Its Clinical Management, 2nd ed., Edited by Ole 19. Chiba, Sashuyi, Rikuta, Atikomo, Yasuda, Genta.
Fejerskov, Blackwell Munksgaard Ltd, Oxford; 2008. Influence of Moisture Conditions on Dentin Bond
p. 4. Strength of Single Step Self Etch Adhesive Systems.
3. Vargas, Raul. The Adhesive Effects in the Dental Journal of Oral Science; 2006.48(3).p.131-137.
Restoration, ProQuest LLC, USA; 2008. p. 1-2. 20. Francescantonio, Marina, Oliveira, Marcelo, Daroz,
4. Patil SB. Prep Manual for Undergraduates : Dental Gustafo, Henriques, Guilherme, Giannini, Marcelo.
Materials. Elsevier Inc., New Delhi,; 2008. p. 5. Adhesive Bonding of Resin Cements to Cast
5. Walton, Richard, Torabinejad, Mahmoud. Prinsip Titanium with Adhesive Primer. Brazillian Dental
dan Praktik Ilmu Endodonsia. Alih bahasa. Narlan Journal; 2012. 22(3).p.218-222.
S. edisi ke-3. Jakarta: EGC; 2008. Hal.299.
6. Pinkham JR. Pediatric Dentistry: Infancy Through
Adolescence, 4th ed., Elsevier Inc., USA; 2005. p.
334, 338.
7. Garg, Nisha, Garg, Amit. Text Book of Operative
Dentistry. Jaypee Brothers Medical Ltd, New Delhi,
India; 2010. p. 291, 398, 406-407, 402-203.
8. Theodore PC. Nanofilled Resin-Modified Glass
Ionomer Restorative Cement. Contemporary
Esthetics; 2007. p. 14-17.
9. Kasraei SH, Atai M, Khamverdi Z, Nejad, Khalegh.
Effect of Nanofiller Addition to an Experimental
Dentin Adhesive on Microtensile Bond Strength
to Human Dentin. Journal of Dentistry Tehran
University of Medical Sciences; 2009. 6(2); 91-96.
10. Geetha PK, Setty MB, Baswaraj, Biradar.
Comparasion of The Solubility of Luting Cements
Immersed in Artifical Saliva – An Invitro Study. Indian
Jurnal of Dental Sciences; 2011, 3 (5). p.38-40.
11. Powers JM, Sakaguchi RL. Craig’s Restorative
Dental Materials, 13th ed., Elsevier: Mosby,
Philadelphia; 2012. p: 122, 153-155, 182-186.

ODONTO Dental Journal. Volume 4. Nomer 1. Juli 2017

Anda mungkin juga menyukai