Anda di halaman 1dari 112

KEBERIMBANGAN DALAM BERITA PELECEHAN PASIEN

DI NATIONAL HOSPITAL SURABAYA

( ANALISIS ISI BERITA KOMPAS.COM DAN TEMPO.CO, 25 – 27 JANUARI 2018 )

SKRIPSI

Diajukan kepada Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi

“ Almamater Wartawan Surabaya” Untuk Memenuhi Salah Satu

Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Ilmu Komunikasi

Disusun Oleh :

DEWID WIRATAMA

NPM : 14.11.0159

KEKHUSUSAN : JURNALISTIK

SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI

ALMAMATER WARTAWAN SURABAYA

2018
ABSTRAKSI

Penelitian ini berjudul “Keberimbangan Dalam Berita Pelecehan Pasien di National


Hospital Surabaya”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa
berimbang berita media online Kompas.com dan Tempo.co pada tanggal 25-27
Januari soal pelecehan pasien yang terjadi National Hospital Surabaya.

Berita ini memuat proses hukum yang mengarah pada seorang perawat laki-laki
karena telah melakukan tindak pidana pelecehan kepada seorang pasien wanita,
Pada penelitan ini, peneliti menggunakan metode analisis isi kuantitatif dengan
menggunakan tabel coding untuk masing-masing kategori, dan memakai teori dan
rumus yang digunakan oleh Westertahl untuk mengukur keberimbangan berita.
Dimensi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu akses proporsionalitas dan dua
sisi. Kategori menurut Westertahl yang digunakan oleh peneliti yakni kompetensi
narasumber, frekuensi narasumber, panjang tulisan berita, dan evaluasi yang
disajikan dalam berita.

Selanjutnya peneliti melakukan penghitungan pada lembar koding dan


mempersentasekan hasil akhir dari data yang telah dihimpun. Dari penjelasan
singkat, dapat diambil kesimpulan bahwa ternyata ada perbedaan signifkan dari
kategori berita antara Kompas.com dan Tempo.co. Salah satunya pada kategori
kompetensi narasumber. Tempo.co menampilkan narasumber yang berkompeten pada
20 berita dari jumlah total 24 berita, sedangkan Kompas.com menampilkan 11 berita
dengan narasumber yang berkompetan dari jumlah total 18 berita.

Kata Kunci : Keberimbangan, Pelecehan Pasien, Analisis isi, National Hospital

Surabaya, Kompas.com, Tempo.co.


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i


HALAMAN MOTTO ............................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ...................... iii
KATA PENGANTAR ............................................................................ iv
ABSTRAKSI ......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ........................................................................................ viii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ......................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah .................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ................................................... 4
1.5 Kajian Pustaka ......................................................... 6
1.5.1 Komunikasi Massa ...................................... 6
1.5.2 Berita ........................................................... 10
1.5.3 Tugas dan Fungsi Jurnalistik ...................... 14
1.5.4 Jurnalisme Online ....................................... 19
1.6 Kerangka Berpikir .................................................... 22
1.7 Metode Penelitian .................................................... 23
1.7.1 Analisis Isi ................................................... 23
1.7.2 Populasi dan Sampel ................................... 25
1.7.3 Unit Analisis ................................................ 26
1.7.4 Teknik Pengumpulan Data .......................... 30
1.7.5 Teknik Analisis Data ................................... 30
1.7.6 Uji Validitas dan Realibilitas ..................... 31
BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN ...................................... 34

2.1 Berita Pelecehan Pasien di National Hospital


Pada Kompas.com dan Tempo.co............................ 34
2.2 Gambaran Kasus Pelecehan Pasien National
Hospital Surabaya .................................................. 38
2.3 Profil Media ............................................................. 39
2.3.1 Profil Kompas.com ..................................... 39
2.3.2 Profil Tempo.com ....................................... 49
BAB III ANALISIS DAN PENYAJIAN DATA .................................... 56

3.A Kompas.com ............................................................ 56


3.B Tempo.co ................................................................. 58
3.C Pembahasan Hasil Penelitian ................................. 60
Kompas.com ............................................................ 61
1. Aspek Proporsionalitas................................ 61
A. Kompetensi Narasumber ........................ 61
B. Frekuensi Narasumber ........................... 62
C. Panjang Tulisan Berita .......................... 63
2. Dua Sisi ...................................................... 64
Evaluasi yang disajikan Dalam Berita ...... 64
Tempo.co ................................................................. 65
1. Aspek Proporsionalitas .............................. 65
A. Kompetensi Narasumber ....................... 65
B. Frekuensi Narasumber .......................... 66
C. Panjang Tulisan Berita ......................... 67
2. Dua Sisi
Evaluasi yang disajikan Dalam Berita ...... 68
BAB IV PENUTUP ........................................................................... 71

4.1 Kesimpulan ............................................................. 71


4.2 Saran ...................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Media massa merupakan tumpuan masyarakat dalam memperoleh

informasi. Tidak jarang media massa meninggikan maupun menyudutkan

obyek pemberitaan melalui laporan yang tidak berimbang. Dapat dilihat

bahwa para junalis berlomba mencari informasi tebaru. Media massa,

mulai dari surat kabar, televisi, radio hingga media online menyajikan

informasi dengan secepat-cepatnya dan dibantu teknologi yang

berkembang. Kecepatan dalam melaporkan berita ini tidak jarang

berdampak pada pengorbanan atas kualitas berita. Antara lain, data tidak

lengkap dan narasumber kurang berimbang

Salah satu pemberitaan yang diduga bermasalah dalam aspek

keberimbangan baru-baru ini adalah pelecehan pasien yang terjadi di

rumah sakit National Hospital Surabaya. Berita mengenai pelecehan

yang dialami oleh pasien wanita oleh perawat laki-laki. Kasus tersebut

muncul, setelah adanya video viral seorang pasien yang marah kepada

perawat laki-laki, yang dituduh telah meraba tubuhnya pada saat ia

dibius. Dalam video tersebut, sambil menangis pasien meminta perawat

untuk mengakui kesalahannya. Pasien melaporkan kejadian pada pihak

kepolisian. Sehari setelah video itu beredar di media sosial, banyak berita

online bermunculan tentang kasus tersebut.

1
Dari banyaknya berita di media online, peneliti memilih

Kompas.com dan Tempo.co, karena Kompas.com dan Tempo.co

merupakan media yang cukup populer. Kompas.com menjadi pilihan

peneliti lantaran bila kita melihat traffic pengunjung di Alexa.com, media

tersebut menduduki peringkat ke-9 dari seluruh website di Indonesia.

Selain itu, Kompas.com menurut peneliti mempunyai keakuratan berita

yang sangat tinggi, lantaran tim penelitian dan pengembangan (litbang)

media tersebut berperan sangat besar dalam mengumpulkan dan

mengolah bank data.

Tempo.co juga terbilang berani dalam mengambil sudut

pemberitaan yang cenderung berbeda dari media yang lainnya. Salah satu

contoh yakni berita di majalah Tempo berjudul “Wajar Pemerintah

Mencontoh Kami”, mengenai kinerja dari PT. Astra International Tbk.

Berita tersebut mendaptkan protes dari Chief of Corporat Communication

PT Astra International. Ia menyayangkan pemilihan judul berita yang

dimuat pada edisi 19-25 September 2016, meskipun pemilihan judul

adalah hak prerogatif redaksi.

Dalam edisi itu, digambarkan bahwa reporter tempo bertanya

pada Presiden Direktur PT Astra International, “Staf Khusus Menteri

Badan Usaha Milik Negara, Budi Gunadi Sadikin, pernah mengatakan

akan mencontoh manajemen Astra dalam pembentukan superholding

BUMN. Apa tanggapan anda?”Di barisan bawahnya ditulis (sebagai

jawaban pihak Astra): Jangan lupa, Menteri BUMN mantan Presiden

Direktir Astra. Astra adalah konglomerasi terbersar di Indonesia yang

2
pengelolaannya 10 persen profesional. Ada 202 perusahaan, Astra

Autopart saja ada 52 perusahaan.

Kami punya holding pertambangan dan perkebunan. Jadi, menurut

saya wajar kalau Astra dijadikan percontohan.” Wartawan Tempo

mengambil kalimat akhir yang mengatakan “Wajar kalau Astra dijadikan

percontohan”.

Berita pelecehan pasien juga telah dimuat di koran Kompas dan

majalah Tempo, tetapi peneliti tertarik meneliti berita online-nya, karena

informasi melalui internet saat ini sudah menjadi kebutuhan masyarakat.

Berita di media online hadir dengan cepatnya, berbeda dengan media

cetak yang membutuhkan waktu lama dalam pengerjaannya.

Karena azas kecepatan itu, peneliti menduga ada aspek kualitas

yang dipertaruhkan. Idealnya, seorang jurnalis profesional tidak memihak

dalam proses pemberitaannya. Apakah Kompas.com dan Tempo.co

mempertaruhkan aspek kualitas berita dalam memberitakan kasus

pelecehan tersebut? Inilah yang hendak diteliti.

Peneliti mengamati fenomena banyak berita di media online yang

hanya mengangkat pendapat dari satu pihak, tanpa ada klarifikasi dari

pihak lainnya. Khusus untuk berita pelecehan pasien di National Hospital

Surabaya ini, peneliti ingin mengetahui apakah Kompas.com dan

Tempo.co tetap menjaga kualitas pemberitaan, dalam hal ini aspek

keberimbangan.

3
Mengingat pula hal yang terjadi di Rumah Sakit National Hospital

masih menjadi perdebatan dari pihak korban dan Persatuan Perawat

Seluruh Indonesia. Perdebatan tersebut muncul lantaran ada argumentasi

bahwa perawat hanya menjalankan tugasnya untuk menangani pasien. Ia

dinilai telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan Standart Operasional

di RS tersebut.

Penelitian ini juga dilakukan karena aspek keberimbangan media

tak bisa dianggap remeh. Mungkin tidak disadari oleh masyarakat, tapi

ketidak berimbangan berita dapat menimbulkan pandangan yang keliru

tentang obyek pemberitaan, maupun pada kredibilitas media itu sendiri.

Kasus ini juga mendapatkan perhatian dari walikota Surabaya, Tri

Rismaharini, calon gubernur Khofifah Indah Parawagsa, Menteri

Kesehatan, dan juga Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Membuat

bobot kasus ini semakin layak untuk diteliti. Berita yang diteliti adalah

yang dimuat di Kompas.com dan Tempo.co pada periode 25-27 Januari

2018.

4
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini:

Bagaimana keberimbangan berita kasus pelecehan pasien di Rumah Sakit

Nasional Surabaya pada media online Kompas.com dan Tempo.co?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa berimbang

pemberitaan isu pelecehan pasien Rumah Sakit National Hospital

Surabaya oleh Kompas.com dan Tempo.co.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan Ilmu

Komunikasi, khususnya di bidang jurnalistik, baik standar dan etika

pemberitaan tentang media online.

Manfaat Praktis

Bagi Mahasiswa Jurnalistik

Hasil penelitian tentang keberimbangan berita di Kompas.com dan

Tempo.co diharapkan dapat menambah pemahaman mahasiswa jurusan

jurnalistik terhadap pentingnya menjunjung tinggi standar dan etika

jurnalistik, termasuk di media online.

5
Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan pengetahuan agar

masyarakat lebih selektif dan kritis dalam mengonsumsi konten media,

khususnya media online.

Bagi Praktisi Media Online

Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pemilik media online dalam

pengelolaan berita agar senantiasa sesuai dengan kaidah jurnalistik,

khususnya pada aspek keberimbangan berita.

6
1.5 Kajian Pustaka

1.5.1 Media Online Sebagai Komunikasi Massa

Definisi sederhana dari komunikasi massa menurut Bittner adalah

pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar

orang (Mass communication is mesaage communicated through a mass

medium to a large number of people). ( Rakhmad 2012:186 ).

Sedangkan menurut McLuhan komunikasi massa merupakan suatu

proses di mana institusi media massa memproduksi dan menyebarkan

pesan kepada publik secara lua. Bungin menambahkan, komunikasi massa

merupakan proses dimana pesan tersebut dicari, digunakan, dan

dikonsumsi oleh audience (2006:262).

Kedua teori ini mengarah pada penjelasan singkat, yakni

komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan oleh seseorang

melalui media pada masyarakat luas. Melihat dari kebiasaan sehari-hari

terutama, teori McLuhan bisa dikatakan sangat dekat dengan kondisi

masyarakat saat ini. Hal tersebut terbukti dari banyaknya media massa

yang memproduksi dan menyebarluaskan pesan/konten pada audience.

- Ciri-ciri dan Fungsi Komunikasi Massa

Menurut Onong U.Effendy dalam bukunya Ilmu Komunikasi Teori dan

Praktek, terdapat lima komunikasi massa, yaitu :

7
1. Komunikasi massa berlangsung satu arah.

2. Komunikator pada komunikasi massa adalah lembaga.

3. Pesan pada komunikasi massa bersifat umum.

4. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan.

5. Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen.(2006:22)

Komunikasi massa memiliki banyak fungsi, diantaranya yang dirumuskan

oleh Robert K.Merton menyebut ada lima fungsi komunikasi massa, yaitu :

1. Fungsi Pengawasan

2. Fungsi Social Learning

3. Fungsi Penyampaian Informasi

4. Fungsi Transformasi Budaya

5. Fungsi Hiburan

Fungsi dan ciri-ciri tersebut mengacu pada media massa, yaitu

sarana penyalur informasi yang telah banyak digunakan masyarakat

sejak lama. Media massa merupakan alat yang paling signifikan

sebagai penyampai pesan, menyebarkan pesan secara cepat, luas,

serempak tanpa terbatas oleh ruang dan waktu. Media massa ada

beberapa jenis, yaitu:

8
- Media Massa Cetak

Eric Barnow mengemukakan bahwa media cetak adalah

segala barang yang dicetak dan ditujukan untuk umum Media

cetak merupakan berbagai bentuk barang cetakan seperti majalah,

surat kabar, atau lainnya. (pakarkomunikasi.com diakses 25 Maret

2018 pukul 17.26)

Selain Barnow, Denis McQuail dalam buku teori

komunikasi massa menjelaskan bahwa media massa cetak

merupakan landasan awal bagi seluruh media massa, yang

tertuang dalam bentuk cetak seperti surat kabar, majalah, buku,

dan sebagainya. (1987:9).

- Media Massa Elektronik

Televisi

Televisi berasal dari kata tele dan vision yang mempunyai

arti masing-masing “tele” dari bahasa Yunani dan “vision” yang

berarti tampak. Jadi televisi berarti tampak atau terlihat dari jarak

jauh. Beragam jenis program mulai dari hiburan sampai ilmu

pengetahuan ditayangkan di televisi, adanya beragam channel

televisi membuat masyarakat memiliki banyak pilihan untuk

menyaksikan tayangan berkualitas.Menurut Elvinaro dalam buku

Komunikasi Massa: Suatu Pengantar menjelaskan bahwa televisi

adalah salah satu jenis media massa elektronik yang bersifat

audio, visual, direct, dan dapat membentuk sikap (2007).

9
Radio

Denis McQuail dalam buku terjemahan Teori Komunikasi

Massa menjelaskan, hal penting yang pertama kali perlu diketahui

ialah radio pada mulanya merupakan teknologi yang mencari

kegunaan, bukannya sesuatu yang lahir sebagai respon terhadap

suatu kebutuhan pelayanan baru. Ia juga mengungkapkan bahwa

radio hanya suatu teknologi berupa suara yang menyebar luas di

kalangan masyarakat, dan sebagai alat pelayanan. (1987: 14)

Film

Masih dari buku Teori Komunikasi Massa, McQuail

menjelaskan, peran film sebagai sarana teknologi baru yang

digunakan untuk menyebarkan hiburan yang sudah menjadi

kebiasaan terdahulu, serta menyajikan cerita, peristiwa, musik,

drama, lawak, dan sajian teknis lainnya kepada masyarakat umum.

(1987:13)

Media Massa Online

Asep Syamsul M.Romli dalam buku Jurnalistik Online:

Panduan Mengelola Media Online mengartikan media online

sebagai media massa yang tersaji secara online di situs internet.

Masih menurut Romli, media online adalah media massa

“generasi ketiga” setelah media cetak dan media eletronik. Media

online merupakan wadah bagi jurnalisme online. Secara teknis,

media online adalah media berbasis telekomunikasi dan

multimedia. Dari teori yang dikemukakan oleh McLuhan tentang

10
komunikasi massa, media online menggunakan sistem jaringan

dalam menyampaikan pesan secara luas dan masif. Tidak hanya

dalam negeri, tetapi juga dunia internasional mampu dijangkau

dengan akses yang mudah dan cepat.

1.5.2 Berita

Salah satu produk atau konten media massa adalah berita.

Menurut Dja’far H.Assegaf dalam bukunya Jurnalistik Masa Kini

(1991), berita adalah laporan tentang fakta atau ide terkini, yang

dipilih oleh wartawan untuk disiarkan, yang dapat menarik

perhatian pembaca. Entah karena luar biasa, entah karena

pentingnya atau karena akibat yang ditimbulkannya, atau entah

karena mencakup segi-segi human interest seperti humor, emosi

dan ketegangan.

Definisi lainnya tentang berita, menurut William

S.Maulsby, adalah penuturan secara benar dan tidak memihak

dari fakta-fakta yang mempunyai arti penting dan baru terjadi

yang dapat menarik perhatian para pembaca surat kabar yang

memuat berita tersebut (Barus 2010:26).

Dari beberapa definisi tersebut dapat dirangkum bahwa berita

adalah laporan dari kejadian yang penting atau peristiwa hangat,

dapat menarik minat atau perhatian para pembaca. Berita

merupakan gudang informasi, dan berita merupakan bagian

terpenting dari surat kabar.

11
- Unsur dan Nilai Berita

Secara umum, berita adalah informasi yang memiliki unsur

5W+1H sebagai berikut:

 What: apa yang terjadi?

 Who: Siapa yang terlibat dalam kejadian?

 Where: Dimana terjadinya?

 When: Kapan terjadinya?

 Why: Mengapa bisa terjadi?

 How: Bagaimana kronologi kejadian? (Romli 2012:69).

Bila satu dari kelima unsur tersebut tidak ada, berarti

berita tidak lengkap. Selain pentingnya unsur tersebut, ada yang

disebut nilai berita yang biasa diterapkan untuk standar kelayakan

berita. Nilai-nilai yang membuat informasi atau peristiwa biasa

disebut berita adalah sebagai berikut:

1. Konflik. Kebanyakan konflik adalah layak berita termasu

konflik fisik seperti perang atau perkelahian.

2. Kemajuan dan bencana.

3. Konsekuensi. Suatu peristiwa yang mengakibatkan

timbulnya rangkaian peristiwa yang mempengaruhi

masyarakat adalah layak berita.

4. Kemashuran. Nama besar atau terkenal membuat berita

lebih besar.

12
5. Saat yang tepat dan kedekatan. Saat yang tepat (timeliness)

membuat informasi tidak basi/kadaluarsa. Kedekatan

(proximity) adalah hubungan antara berita dengan

pembaca, baik kedekatan fisik maupun psikologis.

6. Keganjilan. Peristiwa yang termasuk kejadian luar biasa,

kejadian atau keunikan yang kebetulan, kejadian yang

sangat kontras, cara hidup yang aneh, kebiasaan dan hobi

yang tidak umum, takhayul adalah yang menarik perhatian

banyak pembaca dan layak berita.

7. Human Interest. Ini merupakan kombinasi dari berbagai

unsur yang sudah disebutkan seperti bencana, konflik, dan

sebagainya. Segala hal yang menarik bagi manusia (human

interest) adalah layak berita.

8. Seks. Beberapa editor menganggapnya sebagai nilai berita,

terutama bila dihubungkan dengan orang-orang terkenal.

(Luwi Iswara, 2005)

Dalam penelitian keberimbangan ini, unsur dan nilai berita

tersebut berperan signifikan mengingat unsur dan nilai berita

merupakan sesuatu yang tidak boleh diabaikan bagi para jurnalis.

Dalam tulisannya, jurnalis harus berimbang dengan

memperhatikan unsur dan nilai berita yang akan disampaikan

pada pembaca. Hal itu bertujuan agar pembaca tidak menjadi

13
skeptis pada satu pihak, akan tetapi dapat memahami peristiwa

yang sedang terjadi sebenar-benarnya.

Sembilan Elemen Jurnalisme Bill Kovach

Bill Kovach dalam bukunya Sembilan Elemen Jurnalisme

(2006) mengungkapkan sembilan nilai yang bukan hanya perlu

menjadi pegangan para jurnalis, melainkan lebih jauh menjadi

tuntutan warga masyarakat bagi kalangan media. Nilai-nilai

tersebut adalah:

1. Kewajban pertama jurnalisme adalah kepada kebenaran

2. Loyalitas utama jurnalisme adalah kepada warga.

3. Intisari jurnalisme adalah disiplin verifikasi

4. Jurnalis harus tetap independen dari pihak yang mereka

liput

5. Jurnalis harus bertindak pemantau independen terhadap

kekuasaan

6. Jurnalisme harus menghadirkan sebuah forum untuk kritik

dan komentar publik.

7. Jurnalis harus membuat hal yang penting menjadi menarik

dan relevan.

8. Jurnalis harus menjaga berita dalam proporsi dan

menjadikannya komprehensif

14
9. Jurnalis punya kewajiban terhadap nurani (Syah 2011:

181)

1.5.3 Tugas dan Fungsi Jurnalistik

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40

Tahun 1999 Bab II Pasal 3, fungsi pers yakni:

a. Pers nasional mempunyai fungsi sebagai media informasi,

pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial

b. Di samping fungsi-fungsi tersebut ayat (1), pers nasional

dapat berfungsi sebagai ekonomi.

Secara umum dan lebih rinci dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. To inform, memberikan informasi pada khalayak pembaca

mengenai berbagai hal di bumi ini, mengenai peristiwa

yang terjadi, gagasan, atau pikiran orang lain, apa yang

dilakukan orang lain,apa yang dikatakan orang lain dan

sebagainya.

2. To educate, sebagai sarana pendidikan massa, surat kabar

dan majalah memuat tulisan-tulisan yng mengandung

pengetahuan sehingga khalayak pembaca bertambah

ilmunya.

15
3. To entertain, hal-hal yang bersifat hiburan sering dimuat

oleh surat kabar dan majalah untuk menyeimbangkan

dengan beita-berita berat.dan artikel berbobot.

4. To influence, fungsi mempengaruhi menyebabkan pers

memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat.

- Standar dan Etika Pemberitaan

Standar pemberitaan adalah pedoman bagi jurnalis dalam

menulis berita. Rumusnya adalah A+B+C = C. Berita yang

memenuhi syarat accuracy (A), balance (B), dan clarity (C)

terutama informasi dasanya 5W+1H, pasti akan menghasilkan

berita yang credible (C) atau dapat dipercaya. Rumus tersebut

perlu diketahui para wartawan pada hari pertama menjalankan

tugasnya dilapangan. Terutama bila perusahaan pers tidak sempat

atau tidak memiliki program pelatihan in-house. (Syah, 2011:3).

Selain standar pemberitaan, jurnalis juga terikat kode etik

wartawan. Semua profesi memiliki aturan main yang disebut kode

etik profesi. Demikian pula dengan profesi wartawan. Memang

ada beberapa organisasi wartawan: Persatuan Wartawan

Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), PWI

Reformasi, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI, dan lain-lain.

Mereka memiliki kode etik masing-masing. Namun Dewan Pers

bersama 29 organisasi wartawan telah menyepakati Kode Etik

Jurnalistik Indonesia pada tahun 1999 dan direvisi/disempurnakan

16
pada tahun 2006. Dalam Kode Etik Jurnalistik Indonesia,

disebutkan tentang keberimbangan, yakni Pasal 1 yang berbunyi:

“Wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita

yag akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk.” (Syah 2011:1).

17
Aspek Keberimbangan

Menurut konsep Westertahl (1983) yang kemudian

kembangkan oleh McQuail, keberimbangan adalah salah satu

aspek yang membangun obyektivitas berita. Bersama netralitas,

keberimbangan berada di bawah dimensi impartiality

(ketidaberpihakan) yang secara langsung berhubungan dengan

obyektivitas berita. Berikut skemanya

Objektivitas

Faktualitas Imparsialitas

Truth Relevan Berimbang Netral

Faktual Normatif Akses Non-


Proporsional Evaluatif

Akurasi Jurnalistik Dua sisi Non-


Sensaional

Lengkap Khalayak

Real-World

Sumber: Bagan Obyektivitas Menurut Teori Westertahl & McQuail (1983)

18
Obyektifitas berita bergantung pada faktualitas dan

imparsialitas (ketidakberpihakan). Informasi imparsial adalah

yang berimbang dan netral. Berdasarkan skema di atas, balance

atau keberimbangan memiliki dua dimensi, yaitu akses

proporsional dan dua sisi. Berikut penjelasan tentang keduanya:

1. Akses Proporsional. Berita menyajikan dua atau lebih gagasan,

tokoh atau pihak-pihak yang berlawanan secara bersamaan dan

proposional. Berdasarkan dimensi ini, sebuah berita dikatakan

berimbang apabila telah menyajikan sedikitnya dua gagasan, dua

tokoh atau pihak yang berlawanan. Selain itu, para pihak itu juga

harus dihadirkan secara bersamaan dan proporsional dalam

berita. Tanpa memenuhi syarat-syarat tersebut, berita tidak bisa

dikatakan seimbang. (Kriyantono: 112)

2. Dua sisi. Berita menyajikan evaluasi dua sisi (aspek negatif dan

positif) terhadap fakta maupun pihak-pihak yang menjadi berita,

secara bersamaan dan proporsional. Berdasarkan dimernsi ini,

berita dikatakan berimbang apabila telah menyajikan evaluasi

dari dua sisi (positif dan negatif). Evaluasi tersebut juga harus

ditampilkan secara bersamaan dan proporsional. Tanpa memenuhi

syarat tersebut, berita tidak dapat dikatakan berimbang.

(Kriyantono: 114)

19
1.5.4 Jurnalisme Online

Prinsip dan Karateristik

Jurnalisme online mengandung sejumlah ciri jurnalisme

cetak dan jurnalisme siaran. Jurnalisme online (online journalism)

disebut juga cyber journalism, jurnalistik internet, dan jurnalistik

web. Ini merupakan generasi baru jurnalistik setelah jurnalistik

konvensional (jurnalisme media cetak, seperti koran dan majalah)

dan jurnalisme siaran (radio dan televisi). Jurnalisme online dapat

diartikan sebagai proses penyampaian informasi melalui media

internet, terutama website (Romli 2012:12).

Paul Bradshaw dalam buku Jurnalistik Online (2012)

menyebutkan, ada lima prinsip dasar jurnalistik online yang

disingkat B-A-S-I-C, yaitu Brevity, Adaptability, Scannability,

Interactivity, Community and Conversation.

1. Brevity (keringkasan). Berita online dituntut untuk bersifat

ringkas, untuk menyesuaikan kehidupan manusia dan

tingkat kesibukannya yang makin tinggi. Pembaca memiliki

sedikit waktu untuk membaca dan ingin segera tahu

informasi. Maka jurnalisme online sebaiknya berisi tulisan

ringkas saja. Hal ini juga sesuai dengan salah satu kaidah

bahasa jurnalistik KISS, yakni Keep It Short and Simple.

2. Adaptability (kemampuan). Wartawan online dituntut agar

mampu menyesuaikan diri di tengah kebutuhan dan

20
preferensi publik. Dengan adanya kemajuan teknologi,

jurnalis dapat menyajikan berita dengan berbagai cara,

seperti dengan penyediaan format suara (audio), video,

gambar, dan lain dalam suatu berita.

3. Scannability (dapat dipindai). Untuk memudahkan audiens,

situs-situs terkait dengan jurnalistik online hendaknya

memiliki sifat dapat dipindai, agar pembaca tidak perlu

merasa terpaksa dalam membaca informasi atau berita.

4. Interactivity (Interaktivitas). Komunikasi dari publik

kepada jurnalis/media dalam jurnalisme online sangat

dimungkinkan dengan adanya akses interaktif yang

semakin luas. Pembaca dimungkinan untuk menjadi

pengguna (user).

5. Community and Conversation (komunitas dan percakapan).

Media online memiliki peran yang lebih besar daripada

media cetak atau media konvensional lainnya, yakni

sebagai penjaring komunitas, Artinya menghubungkan

komunitas satu dengan yang lain. Jurnalisme online juga

harus memberi jawaban pada publik atas interaksi yang

dilakukan.

Karakter utama jurnalistik online yang membedakan dengan

jurnalistik tradisional (cetak, radio, TV) adalah kecepatan,

21
kemudahan akses, bisa di-update dan dihapus kapan saja, dan

interaksi dengan pembaca atau pengguna.

Jurnalistik online tidak mengenal tenggat waktu (deadline)

sebagaimana dikenal di media cetak. Deadline bagi jurnalistik

online dalam pengertian “publikasi paling lambat” adalah

“beberapa menit bahkan detik” setelah kejadian berlangsung.

22
1.6 Kerangka Berpikir

Pelecehan Pasien di National


Hospital Surabaya

Pemberitaan Di Kompas.com
dan Tempo.co

Keberimbangan Berita
Teori: Pelecehan Pasien Di National
1. Standar Jurnalistik Hospital pada Kompas.com
dan Tempo.co Analisis Isi Kuantatif
2. Teori Keberimbangan
Westertahl Analisis yang digunakan
3. Cyber Media untuk mengukur aspek-aspek
tertentu dari isi yang
dilakukan secara kuantitatif.

Kesimpulan

23
1.7 Metode Penelitian

Penelitian ini bertipe deskriptif dengan menggunakan analisis isi

(content analysis). Analisis isi adalah teknik penelitian untuk membuat

inferensi dari teks secara obyektif (Krippendorff, 2004:18).

Salah satu ciri penting analisis isi adalah obyektif. Penelitian

dilakukan untuk mendapatkan gambaran secara apa adanya, tanpa

adanya campur tangan dari peneliti. Peneliti menghilangkan bias,

keberpihakan, atau kecenderungan tertentu. Melalui analisis isi dekriptif,

peneliti membongkar satu per satu berita untuk kemudian dianalisis teks

berita tersebut.

1.7.1 Analisis Isi

Analisis isi atau content analysis dalam tradisi riset media bisa

dianggap sebagai metode analisis teks yang telah paling lama di

antara metode lain. Metode ini pada dasarnya mengacu pada

metode yang memusatkan perhatian pada aspek isi teks yang bisa

diperhitungkan dengan jelas dan langsung dan sebagai suatu

perumusan bagi frekuensi relatif dan absolut kata per teks atau

unit permukaan.

- Analisis Isi Kuantitatif

Dalam buku Metode Penelitian Komunikasi, Kriyantono

menyebutkan ada beberapa prinsip analisis, yakni :

24
- 1. Prinsip sistemik

 Ada perlakuan prosedur yang sama pada semua

isi yang dianalisis. Periset tidak dibenarkan

menganalisis hanya pada isi yang sesuai dengan

perhatian dan minatnya, tetapi harus pada

keseluruhan isi yang telah ditetapkan untuk

diriset

2. Prinsip Obyektif

 Hasil analisis tergantung pada prosedur riset,

bukan pada orang-orang. Kategori yang sama

bila digunakan untuk isi yang sama dengan

prosesdur yang sama, maka hasilnya harus

sama, walaupun risetnya beda..

3. Prinsip Kuantitatif

 Mencatat nilai-nilai bilangan atau frekuensi

untuk melukiskan berbagai jenis isi yang

didefinisikan. Diartikan juga sebagai prinsip

yang digunakannya metode deduktif.

4 . Prinsip isi yang nyata

 Yang diriset dan analisis adalah isi yang

tersurat (tampak), bukan makna yang dirasakan

periset. Perkara hasil akhir dari analisis nanti

25
menunjukkan sesuatu yang tersembunyi, hal itu

sah-sah saja. (Kriyantono 2006:230)

Menurut Eriyanto dalam buku analisis isi, analisis isi

adalah pengganti dari analisis isi kuantitatif. Analisis isi

kuantitif sendiri adalah analisis yang sering dipakai untuk

mengukur aspek-aspek tertentu dari isi yang dilakukan secara

kuantitatif. Analisis ini ditujukan untuk mengidentifikasi

secara sistematis isi komunikasi yang tampak (manifest), dan

dilakukan secara obyektif, valid, reliabel, dan dapat

direplikasi.

1.7.2 Populasi dan Sampel

1.7.2 Populasi dan Sampel

Jika kita ingin mengetahui bagaimana berita surat kabar di

Indonesia menyikapi isu korupsi, maka populasinya adalah semua

berita mengenai isu korupsi yang diberitakan oleh surat kabar

Indonesia. Penelitian mengenai tema dalam iklan layanan

masyarakat (ILM) di televisi, maka populasinya adalah semua

iklan tayangan masyarakat yang ditayangkan oleh televisi.

Populasi dalam penelitian ini adalah berita-berita

pelecehan di National Hospital Surabaya. Pemberitaan ini diambil

dari Kompas.com dan Tempo.co

Peneliti menentukan sampel dengan menggunakan metode sampel

purposive, dijelaskan detailnya sebagai berikut.

26
a. Dari semua media nasional dipilih dua media, yakni

Kompas.com mempunyai bank data dan tim penelitian yang

kuat, sedangkan Tempo.co dalam beberapa pemberitaannya

berani mengambil sudut pandang yang berbeda.

b. Periode pemberitaan adalah tanggal 25 januari hingga 27

Januari 2018 mengingat pemberitaan yang gencar setelah

diunggahnya video viral National Hospital Surabaya di media

sosial.

1.7.3 Unit Analisis

Fokus penelitian ini adalah keberimbangan menurut definis

Kode Etik Jurnalistik. Berdasarkan definisi tersebut, peneliti

melakukan operasionalisasi konsep dengan menurunkan

keberimbangan menjadi dua dimensi. Dimensi tersebut didasarkan

pada kerangka konseptual menurut Wasterstahl dan McQuail.

Sehingga, berdasarkan definisi konsep dan definisi operasional,

berikut unit analisis yang dioperasionalkan dalam penelitian ini.

- Aspek Proporsional

1. Kompetensi Narasumber

Kategori ini digunakan untuk mengukur keberimbangan berita

berdasarkan kompetensi narasumber yang dikutip. Berita disebut

berimbang, apabila narasumber pada masing-masing pihak memiliki

kompetensi atas topik yang sedang dibicarakan. Kompetensi

narasumber kemudian diturunkan menjadi indikator yang yang

27
konkret berupa narasumber dari masing-masing pihak memiliki

kompetensi yang sesuai.

(1) Ya

- Jawaban ini diberikan bila berita mengutip narasumber yang memiliki

kompetensi sesuai dengan topik pemberitaan.

(2) Tidak

- Jawaban ini bila berita mengutip narasumber yang tidak memiliki

kompetensi sesuai dengan topik pemberitaan.

2. Frekuensi Narasumber Pemberitaan

Kategori ini digunakan untuk melihat keberimbangan atas

frekuensi narasumber tertentu diwawancarai. Menurut kategori

ini, berita disebut berimbang apabila telah menampilkan frekuensi

yang sama . Artinya, berita tidak hanya memuat sumber berita dari

pihak saja, melainkan juga memberi kesempatan pada pihak

lainnya. Berikut butir jawaban dalam indikator berita

menampilkan gagasan dari narasumber yang berbeda pandangan.

(1) Ya

Jawaban ini dipilih apabila narasumber sama seringnya

diwawancarai.

(2) Tidak

Jawaban ini dipilih apabila narasumber tidak sama seringnya

diwawancarai.

28
3. Panjang Tulisan Berita

Kategori ini digunakan untuk melihat keberimbangan

berita berdasarkan panjang tulisan. Dari kategori ini, berita

disebut berimbang apabila panjang berita dari kedua media

memiliki kesamaan dari masing-masing pihak. Panjang tulisan

berita kemudian diturunkan menjadi indikator yang yang konkret

berupa panjang tulisan yang sama panjangnya dari masing-

masing pihak..

(1) Ya

Jawaban ini dipilih apabila jumlah panjang tulisan berita untuk

masing-masing pihak sama.

(2) Tidak

Jawaban ini dipilih apabila jumlah panjang tulisan berita untuk

masing-masing pihak tidak sama.

- Dua Sisi

1. Evaluasi yang disajikan dalam berita/ Tendensi

Kategori ini digunakan untuk mengetahui apakah

berita condong pada pihak-pihak tertentu

berdasarkan evaluasi yang ditampilkan. Ada dua

jenis evaluasi yang dimaksud dalam kategori ini,

yaitu positif dan negatif. Evaluasi positif dan negatif

29
dapat juga dipahami sebagai bentuk pro dan

kontra, ulasan mengenai keunggulan dan

kekurangan, kekuatan dan kelemahan, serta hal-hal

yang berkaitan dengan kebaikan dan keburukan

mengenai isu tertentu. Menurut kategori ini, berita

disebut berimbang apabila menampilkan dua

evaluasi (positif-negatif) secara bersamaan dalam

satu berita yang sama. Kategori evaluasi yang

disajikan dalam berita kemudian diturunkan

menjadi indikator yang lebih konkret yaitu terdapat

dua evaluasi (sisi positif dan negatif) yang tampil

secara bersamaan dalam satu berita yang sama.

Berikut butir jawaban dalam indikator ini.

(1) Ya

Bila terdapat dua evaluasi (positif dan negatif) dari

semua pihak yang ditampilkan secara bersamaan

dalam satu berita.

(2) Tidak

Bila berita hanya menampilkan salah satu evaluasi

dari semua pihak (positif atau negatif).

30
1.7.4 Teknik Pengumpulan Data

Data Primer

Untuk teknik pengumpulan data primer, penulis menggunakan

teknik sebagai berikut:

1) Mengumpulkan seluruh berita terkait pelecehan pasien di

National Hospital Surabaya di Kompas.com dan Tempo.co pada

25-27 November 2018.

2) Mencatat isi pesan dan porsi berita yang diberikan pada

berita terkait isu yang diteliti.

3) Memasukkan data yang ditemukan kedalam lembar koding.

Data Sekunder

Untuk pengumpulan data sekunder, akan dilakukan

pengumpulan dokumen berita sebagai rujukan dan referensi.

Dokumen berita tersebut dapat diperoleh di website resmi media

maupun media sosial.

1.7.5 Teknik Analisis Data

Data dianalisis dengan menggunakan tabel frekuensi

dalam masing-masing kategori, setelah data dikategorikan

berdasarkan tema. Selanjutnya, data diambil berdasarkan

presentase dari jumlah informasi tersebut secara keseluruhan lalu

31
hasilnya diinterpretasikan oleh peneliti sesuai dengan latar

belakang masalah.

1.7.6 Uji Validitas dan Realibilitas

Validitas

Dalam penelitian ini, uji validitas yang digunakan adalah

validitas muka (face validity). Uji validitas ini ditempuh dengan

cara menguji alat ukur yang digunakan kepada ahli. Peneliti

meminta bantuan ahli untuk melakukan evaluasi terkait apakah

alat ukur telah sesuai dan dapat digunakan dalam penelitian.

Adapun ahli yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seorang

jurnalis profesional yang telah memiliki karir cukup panjang di

bidang jurnalistik.

Analisis isi harus dilakukan secara obyektif. Artinya tidak boleh

ada perbedaan penafsiran antara satu coder dengan coder yang

lain. Realibilitas melihat apakah alat ukur dapat dipercaya

menghasilkan temuan yang sama, ketika dilakukan oleh orang

berbeda (Eriyanto, 2011: 282).

Dalam penelitian ini yang akan bertindak sebagai coder

adalah penulis sendiri sebagai peneliti, hakim 1 adalah Fahmi

Aziz, S.I. Kom dan Hakim 2 adalah Haris Dwi, S.I. Kom.

32
Proses uji validitas itu sendiri dimulai dengan mengajukan

serangkaian kategori yang termuat dalam unit analisis. Ahli

kemudian diminta untuk melakukan evaluasi atas validitas setiap

kategori di unit analisis tersebut. Berdasarkan uji validitas itu,

dihasilkan empat kategori yang dinyatakan valid untuk digunakan

dalam penelitian. Empat kategori tersebut merupakan turunan dari

dua dimensi keberimbangan yakni akses proporsional dan dua sisi.

Adapun kategori yang menjadi bagian dari dimensi akses

proporsional adalah

 Kompetensi narasumber

Kompetensi narasumber disini akan digunakan untuk melihat

apakah narasumber yang dimuat dalam berita itu kredibel atau

tidak.

 Frekuensi narasumber

Frekuensi narasumber digunakan untuk melihat apakah salah satu

narasumber sering dimunculkan pada suatu berita.

Dalam hal ini Narasumber yang dipilih adalah:

a. Pihak kepolisian

b. Managemen National Hospital Surabaya

c. Tersangka/pelaku

d. Pengacara (suami korban)

33
e. Persatuan perawat seluruh Indonesia

* Panjang tulisan berita

Panjang tulisan berita dalam hal ini adalah

pembanding berapa panjang tulisan berita dalam satu

berita. Jika dalam satu berita ada yang panjang atau

pendek dari berita lainnya. Dari sana bisa dilihat berita

tersebut fokus pada masalah apa dan kenapa berita

tersebut panjang atau pendeknya berbeda.

 evaluasi yang disajikan dalam berita.

Evaluasi yang disajikan dalam berita yakni melihat

apakah dua tendensi postif dan negatif sudah terpenuhi

atau bisa disebut netral. Sederhananya, semua berita

dalam penelitian ini memiliki evaluasi positif dan negatif,

tidak hanya memuat salah satu dari itu.

 Profil Coder

Fahmi Aziz

Fahmi Aziz lahir di Nganjuk, Ia adalah anak pertama dari 2

bersaudara. Alumnus di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater

Wartawan Surabaya ini angkatan tahun 2013 lulusan sarjana tahun

2017 dengan skripsi berjudul “Obyektivitias Pemberitaan

Kompas.com dan Republika.co.id Terkait Isu Penistaan Agama Oleh

34
Basuki Tjahaja Purnama”. Fahmi kini menjadi reporter di media

Merdeka.com.

Haris Dwi Susanto

Haris Dwi lahir di Sidoarjo, Ia anak kedua dari 3 bersaudara.

Haris adalah alumnus Sekolah Tinggi Komunikasi Almamater

Wartawan Surabaya. Lulus sarjana tahun 2017, Haris menulis skripsi

berjudul “Media komunika Jurnalisme Warga di Situs Berita

Ngopibareng.id”. Haris menjadi reporter sejak awal 2017 di media

online ngopibareng.id

\ Realibilitas

Alat ukur selain harus valid, juga harus mempunyai reliabilitas

(keandalan) yang tinggi. Analisis isi haruslah dilakukan secara obyektif.

Ini berarti tidak boleh ada beda penafsiran antara satu orang coder dan

coder yang lain. Hasil ini bukan karena penafsiran subyektif dari coder

(Eriyanto: 2011:281)

Dalam penelitian kali ini, peneliti akan menggunakan formula Holsti,

yakni sebagai berikut (Eriyanto 2011:290)

Peneliti menggunakan uji reliabilitas antar-coder (intercoder

reliability). Sesuai namanya, uji reliabilitas antar-coder dilakukan

terhadap beberapa orang. Selain peneliti sendiri yang harus melakukan

pengkodingan berita, dalam penelitian ini juga terdapat seorang coder

yang membantu peneliti dalam mengkoding teks berita. Keberadaan

35
coder, tidak lain adalah untuk mengurangi subjektifitas hasil

pengkodingan peneliti

Untuk memenuhi syarat keberimbangan, hasil penghitungan dari

proses pengukuran unit analisis perlu diuji. Adapun rumus yang dipakai

dalam penghitungan tingkat kepercayaan intercoder pada penelitian ini

menggunakan intercoder realibilitas dari Holsti sebagai berikut:

Keterangan:

CR: Coefisien Reliability

M: Hasil yang sama dari dua coder

N: Jumlah objek yang dikategori

Reliabilitas bergerak antara 0 hingga 1, dimana 0 berarti tidak

ada satupun yang disetujui oleh para coder dan 1 berarti

persetujuan sempurna di antara para coder. Dalam formula

Holsti, angka reliabilitas minimum yang ditoleransi adalah 0,7.

Artinya, kalau hasil perhitungan menunjukkan angka realibilitas di

atas angka 0,7 berarti alat ukur yang digunakan reliabel.

Untuk menghitung kategori keberimbangan berita dihitung melalui

dua sub-indikatornya, akses proporsional dan juga dua sisi.

Masing-masing digunakan indikator, jumlah sumber data untuk

akses proporsional dan jumlah paragraf untuk melihat dua sisinya.

36
BAB II

DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

Obyek penelitian ini adalah berita kasus pelecehan pasien di

rumah sakit National Hospital pada Kompas.com dan Tempo.co.

2.1 Gambaran Kasus Pelecehan Pasien National Hospital Surabaya

Berita tentang kasus ini dimulai ketika seorang pasien yang dirawat di

National Hospital Surabaya terlihat marah pada seorang perawat. Dalam

video yang kemudian menjadi viral tersebut, pasien wanita terlihat

menuding-nuding perawat laki-laki sembari menangis. Perawat itu ia

sebut telah meraba-raba tubuhnya sewaktu dia dalam keadaan dibius.

Dalam video tersebut, perawat terlihat menunduk dan tidak berkata apa-

apa.

Video yang beredar pada tanggal 24 Januari 2018 itu ditangkap media

pada esok harinya. Para jurnalis langsung memburu berita tersebut dari

pihak kepolisian, korban hingga pelaku.

Belakangan kemudian muncul pernyataan dari Persatuan Perawat

Seluruh Indonesia, bahwa perawat tersebut tidak melakukan hal tak

senonoh, melainkan hanya menjalankan tugasnya sesuai prosedur.

Beberapa hari setelahnya, pihak menagemen National Hospital

menyampaikan permintaan maaf terkait kejadian tersebut. Pelaku

ditangkap oleh pihak kepolisian di salah satu hotel di Surabaya pada

Jum’at, 26 Januari 2018.

37
2.2 Profil Media

Sub bab ini memaparkan deskripsi kedua media daring yang

menjadi obyek penelitian, yaitu Kompas.com dan Tempo.co.

2.3.1 Profil Kompas.com

Sejarah Kompas.com

Kompas.com dimulai pada tahun 1995 dengan nama Kompas

Online. Kompas Online pada awalnya hanya berperan sebagai

edisi internet dari Harian Kompas. Kemudian tahun 1998 Kompas

Online bertransformasi menjadi Kompas.com dengan berfokus

pada pengembangan isi, desain, dan strategi pemasaran yang

baru. Kompas.com pun memulai langkahnya sebagai portal berita

terpercaya di Indonesia.

Kompas.com REBORN

Sepuluh tahun kemudian, pada tahun 2008 Kompas.com tampil

dengan perubahan penampilan yang signifikan. Mengusung ide

“Reborn”, Kompas.com membawa logo, tata letak, hingga konsep

baru di dalamnya. Menjadi lebih kaya, lebih segar, lebih elegan

dan tentunya tetap mengedepankan unsur user-friendly dan

advertiser-friendly.

38
Sinergi ini menjadikan Kompas.com sebagai sumber informasi

lengkap, yang tidak hanya menghadirkan berita dalam bentuk teks,

namun juga gambar, video, hingga live streaming. Perubahan ini

pun mendorong bertambahnya pengunjung aktif Kompas.com di

awal tahun 2008 yang mencapai 20 juta pembaca aktif per bulan,

dan total 40 juta page views/impression per bulan. Saat ini,

Kompas.com telah mencapai 120 juta page view perbulan.

Pada tahun tersebut juga mulai ditampilkan channel-channel atau

kanal-kanal di halaman depan Kompas.com. Kanal-kanal ini

didesain sesuai dengan tema berita dan membuat setiap

pengelompokan berita memiliki karakter. Kanal-kanal tersebut

antara lain adalah:

KOMPAS Female: Memuat informasi seputar dunia

wanita: tips-tips seputar karier,

kehamilan, trik keuangan serta

informasi belanja.

KOMPAS Bola: Tempat akurat untuk mengetahui

update skor, berita seputar tim dan

pertandingan sepak bola.

KOMPAS Health: Berisi tips-tips dan artikel tentang

kesehatan, informasi medis terbaru,

39
beserta fitur informasi kesehatan

interaktif.

KOMPAS Tekno: Mengulas gadget-gadget terbaru di

pasaran, menampilkan review

produk dan beragam berita

teknologi.

KOMPAS Entertainment: Menyajikan berita-berita selebriti,

ulasan film, musik dan hiburan

dalam dan luar negeri.

KOMPAS Otomotif: Menampilkan berita-berita seputar

kendaraan, trend mobil dan motor

terbaru serta tips-tips merawat

kendaraan.

KOMPAS Properti: Memuat direktori lengkap properti

dan artikel tentang rumah,

apartemen serta tempat tinggal.

KOMPAS Images: Menyajikan foto-foto berita

berkualitas dalam resolusi tinggi

hasil pilihan editor foto

KOMPAS.com.

KOMPAS Karier: Kanal yang tak hanya berfungsi

sebagai direktori lowongan kerja,

40
namun juga sebagai one-stop career

solution bagi para pencari kerja

maupun karyawan.

KOMPAS.com juga telah menciptakan komunitas menulis

dengan konsep citizen journalism dalam Kompasiana. Setiap

anggota Kompasiana dapat mewartakan peristiwa, menyampaikan

pendapat dan gagasan serta menyalurkan aspirasi dalam bentuk

tulisan, gambar ataupun rekaman audio dan video. Kompasiana

juga melibatkan kalangan jurnalis Kompas Gramedia dan para

tokoh masyarakat, pengamat serta pakar dari berbagai bidang,

keahlian dan disiplin ilmu untuk ikut berbagi informasi, pendapat

dan gagasan. Kompasiana, yang setiap hari melahirkan 300

hingga 400 tulisan telah berhasil membangun komunitas

jurnalisme warga yang mencapai 50.000 anggota.

Sebagai portal berita yang mengikuti perkembangan teknologi

terkini, kini selain bisa diakses melalui handphone atau dapat

diunduh sebagai aplikasi gratis di smartphone BlackBerry,

KOMPAS.com juga tampil dalam format iPad dan akan terus

tumbuh mengikuti teknologi yang ada.

2013 - Desain dan Fitur Baru

Pada tahun 2013, Kompas.com kembali melakukan perubahan

yaitu, tampilan halaman yang lebih rapi dan bersih, fitur baru

41
yang lebih personal dan sekaligus menambahkan teknologi baru

yaitu Responsive Web Design.

Responsive Web Design di halaman baru Kompas.com

memungkinkan pembaca dapat menikmati Kompas.com diberbagai

format seperti desktop PC, tablet hingga smartphone dalam satu

desainhalaman.

Setiap orang memiliki preferensi dan kebutuhan berita yang

berbeda. Kompas.com mencoba memahami kebutuhan pembaca

yang beragam dengan menghadirkan fitur Personalisasi. Jadi,

pembaca dapat dengan mudah memilih sendiri berita apa yang

ingin mereka baca.

- Visi dan Misi Kompas

Visi

Menjadi institusi yang memberikan pencerahan bagi

perkembangan masyarakat Indonesia yang demokratis dan

bermartabat, serta menjunjung tinggi asas dan nilai

kemanusiaan.

Misi

Mengantisipasi dan merespon dinamika masyarakat secara

profesional, sekaligus memberi arah perubahan (trend setter)

42
dengan menyediakan dan menyebarluaskan informasi yang

terpercaya (Kompas Company Profile, 2007). Dilihat dari

mottonya yaitu Amanat Hati Nurani Rakyat, yang berarti

bahwa Kompas menunjukkan keberpihakannya terhadap

rakyat dalam arti mementingkan kepentingan orang banyak.

Dari motto yang dimiliki dapat disimpulkan bahwa Kompas

mengembangkan misi dalam pemberitaannya yang mengarah

pada kepentingan umum dan bukan pada kepentingan individu

atau golongan (Kompas Company Profile, 2007).

Dalam setiap pemberitaannya, Kompas ingin menempatkan

kemanusiaan sebagai nilai tertinggi, mengarahkan fokus

perhatian dan tujuan pada nilai-nilai transenden atau

mengatasi kepentingan kelompok, dengan rumusan bakunya

adalah “humanisme transendental” (Hamad, 2004:116).

Kompas dalam kerja jurnalistiknya mempunyai visi dan misi

yang menjadi landasan serta acuan langkahnya. Selain itu,

keterikatan tradisional tidaklah hilang begitu saja, terutama

ideologi yang menjadi dasar kebijakan politisnya.

Secara umum Kompas menyatakan diri sebagai surat kabar

yang independen dan mencoba lebih obyektif dalam setiap

pemberitaannya. Kompas menyebut dirinya merupakan

penengah dari berbagai aliran politik yang ada dalam

masyarakat (Nugroho, 1999:221). Visi Kompas tercermin dari

motto”Amanat hati Nurani Rakyat” dan slogannya yaitu

43
“Buka Mata Buka Telinga”, Kompas mengidentifikasikan

dirinya sebagai kepentingan dan suara hati rakyat.. Kompas

ingin menjadi jembatan antara suprastruktur dan infrastruktur,

yaitu rakyat.

Awak Redaksi Kompas.com

Editor in Chief : Wisnu Nugroho

Managing Editor : Amir Sodikin

Assistant Managing Editor : Johanes Heru Margianto, Ana

Shofiana Syatiri, Laksono Hari Wiwoho,

Moh. Latip, Aris Fertonny Harvenda

Editors : Agustinus Wisnubrata, Sandro

Gatra, Bayu Galih Wibisono, Sabrina Asril,

Inggried Dwi Wedhaswary, Krisiandi, Icha

Rastika, Egidius Patnistik, Kurnia Sari

Aziza, Dian Maharani, Caroline Sondang

Andhikayani Damanik, Reni Susanti, Farid

Assifa, Erlangga Djumena, Ervan Hardoko,

Glori Kyrious Wadrianto, Bambang Priyo

Jatmiko, Aprillia Ika, Hilda Hastuti,

Kistyarini, Taslimah Widianti Kamil, Irfan

Maullana, Aris Fertonny Harvenda, Agung

Kurniawan, Azwar Ferdian, Lusia Kus Anna

Maryati, Bestari Kumala Dewi, I Made

44
Asdhiana, Shierine Wangsa Wibawa,

Muhammad Reza Wahyudi, Reska Koko

Nistanto, Aloysius Gonsaga AE, Jalu Wisnu

Wirajati, Yunanto Wiji Utomo, Eris Eka

Jaya, Palupi Annisa Auliani

Reporters : Fabian Januarius Kuwado,

Ihsanuddin, Dani Prabowo, Ambaranie

Nadia Kemala Movanita, Abba Gabrillin,

Nabilla Tashandra, Kristian Erdianto,

Rakhmat Nur Hakim, Robertus Belarminus,

Alsadad Rudi, Jessi Carina, Andri Donnal

Putera, Kahfi Dirga Cahya, Akhdi Martin

Pratama, Nibras Nada Nailufar, David

Oliver Purba, Nursita Sari, Yoga Sukmana,

Sakina Rakhma Diah Setiawan, Pramdia

Arhando Julianto, Iwan Supriyatna, Achmad

Fauzi, Arimbi Ramadhiani, Ridwan Aji

Pitoko, Andi Muttya Keteng, Tri Susanto

Setiawan, Dian Reinis Kumampung, Ira Gita

Natalia Sembiring, Donny Apriliananda,

Febri Ardani Saragih, Ghulam Muhammad

Nayazri, Stanly Ravel Pattiwaelapia, Aditya

Maullana, Setyo Adi Nugroho, Wahyu

Adityo Prodjo, Sri Anindiati Nursastri,

45
Silvita Agmasari, Anggita Muslimah, Oik

Yusuf Araya, Yoga Hastyadi Widiartanto,

Fatimah Kartini Bohang, Ferril Dennys

Sitorus, Nugyasa Laksamana, Antonius

Tjahjo Sasongko, Jodhi Yudono

Fotografer : Roderick Adrian Mozes, Heribertus

Kristianto Purnomo, Dino Oktaviano Sami

Putra, Ari Prasetyo, Garry Andrew

Lotulung, Andreas Lukas A., Lulu Cinantya

Administrative & Secretary : Adinda Dwi Putri, Ira Fauziah

Content Marketing : Josephus Primus, Sri Noviyanti,

Mikhael Gewati, Erwin Kusuma Oloan

Hutapea, Dimas Wahyu Trihardjanto

Popularitas

Peringkat portal berita Kompas.com berada di sembilan teratas menurut

website Alexa.com, setelah Tribunnews dan Detik.com. Termasuk dalam

sepuluh besar website teratas, artinya Kompas.com telah banyak

mendapatkan pembaca. Apalagi, hanya beberapa dari masyarakat yang

saat ini berlangganan koran, dan beralih ke media online.

Reportase utuh yang disajikan Kompas.com meliputi berbagai bentuk,

yakni hardnews, softnews/features, wrap-up berbagai isu yang disajikan

tiap pagi, liputan khusus yang memberikan kelengkapan update informasi

setiap saat, hingga liputan mendalam berupa long-form.

46
Media online Kompas memiliki sebuah komitmen. Pada umumnya media

online menyajikan berita secara cepat, Kompas.com mengutamakan “Get

it first, but first get it right”. Selain memiliki ratusan reporter di berbagai

pelosok Indonesia yang siap membuat karya-karya jurnalistik

berdasarkan informasi dilapangan, Kompas.com memiliki satu divisi

media sosial yang selalu memonitor peningkatan dan penurunan minat

baca.

Kompas.com tidak luput dari beberapa penghargaan, yakni:

Tahun 2010 : Kompas.com - WAN IFRA Silver Award – Best in Social

Media.

Tahun 2011 : Kompas.com – WAN IFRA Silver Award – Best in Online

Media

Tahun 2012 : Kompas.com – Indonesia Brand Champion Award –

Brand Champion of Content Provider: Most Popular

Online News Provider Brand

Tahun 2014 : Kompas.com - Digital Marketing Award – Great

Performing Website ( Category: News Portal )

Tahun 2015 : Kompas.com – Anugerah Adinegoro dalam rangka Hari

Pers Nasional

Tahun 2016 : Kompas.com – Influental Brands – Top Brand Online

News Platform

Tahun 2017 : Kompas.com – WOW Brand Award – Gold Champion (

News Website Category )

47
Tahun 2018 : Kompas.com – WOW Brand Award – Bronze Champion (

Online News Portal )

2.3.2 Profil Tempo.co

- Sejarah Tempo.co

Portal berita Tempo.co berdiri pada tahun 1995, mengikuti

banyaknya portal berita yang sudah mulai naik pada tahun

tersebut. Pembahruan website dan beritanya baru dilakukan

pada tahun 2008, dimana masyarakat sudah mulai banyak

menggunakan internet.

Tempo.co ( sebelumnya bernama Tempointeraktif ) ialah

sebuah portal web berita dan artikel daring didirikan oleh PT

Tempo Inti Media, Tbk. Tempo.co didirikan pada tahun 1996

oleh Yusril Djalinus, Bambang Bujono, S. Prinka, dan Saiful B.

Ridwan dengan nama Tempointeraktif. Sebelumnya, PT Tempo

Inti Media telah melahirkan majalah mingguan Tempo yang

mengalami pemberedelan sebanyak dua kali pada masa Orde

Baru. Geliat Kelompok Tempo Media setelah mengalami

pemberedelan dimulai dengan pembuatan situs

Tempointeraktif, yang akhirnya menjadi pionir berita internet

di Indonesia.

48
Isi berita dibagi menjadi beberapa rubrik berita, antara lain:

Nasional : Mencakup berita diseluruh kawasan

Indonesia, biasanya seputar pemerintahan dan politik.

Bisnis : Menyangkut seputar ekonomi, bisnis, dan

keungan baik dalam negeri maupun negeri.

Metro : Mencakup berita di kota-kota besar seperti

Jakarta, Surabaya, Bogor, dan sebagainya.

Dunia : Mencakup pemberitaan mancanegara

mulai dari politik hingga gaya hidup

Bola : Menyangkut seputar olahraga sepak bola

dalam negeri, maupun luar negeri.

Sport : Mencakup berita seputar berbagai

macam olahraga dalam dan luar negeri.

Piala Dunia : Menyangkut pemberitaan seputar

kejuaraan sepak bola tingkat internasional.

Asian Games : Mencakup berita perlombaan atau

kejuaraan olahraga di seluruh Asia.

Gaya : Pemberitaan yang meliputi berbagai

macam gaya hidup masyarakat Indonesia.

49
Cantik : Rubrikasi yang berisi berita seputar

wanita, mulai dari fashion, tips kecantikan, hingga berbagai

macam gaya hidup wanita.

Seleb : Mencakup pemberitaan para artis

Indonesia dan mancanegara

Tekno : Menyangkut pemberitaan mengenai

perkembangan teknologi dalam dan luar negeri.

Otomotif : Pemberitaan yang membahas soal

kendaraan, mulai mesin, mobil keluaran terbaru hingga

perusahaan pengembang otomotif.

Travel : Mencakup berita seputar jalan-jalan

santai dan tempat-tempat wisata di Indonesia dan luar negeri.

Foto : Merupakan kumpulan atau koleksi foto-

foto jurnalistik oleh para fotografer.

Video : Rubrik yang berisi seputar videografi

jurnalistik yang karya para videografer.

Investigasi : Berisi liputan indebt dalam negeri.

Data : Kumpulan grafik dari berbagai macam

berita berupa presentase, dan grafik garis.

50
- Visi dan Misi Tempo

Visi

Menjadi acuan dalam usaha meningkatkan kebebasan

publik untuk berpikir dan berpendapat serta membangun

peradaban yang menghargai kecerdasan dan perbedaan.

Misi

o Menghasilkan produk multimedia yang independen dan

bebas dari segala tekanan dengan menampung dan

menyalurkan secara adil suara yang berbeda-beda.

o Menghasilkan produk multimedia bermutu tinggi dan

berpegang pada kode etik.

o Menjadi tempat kerja yang sehat dan menyejahterakan

serta mencerminkan keragaman Indonesia.

o Memiliki proses kerja yang menghargai dan memberi

nilai tambah kepada semua pemangku kepentingan.

o Menjadi lahan kegiatan yang memperkaya khazanah

artistik, intelektual, dan dunia bisnis melalui

pengingkatan ide-ide baru, bahasa, dan tampilan visual

yang baik.

o Menjadi pemimpin pasar dalam bisnis multemedia dan

pendukungnya.

51
Awak Redaksi Tempo.co

- Direktur Utama : Toriq Hadad

- Direktur : Burhan Sholihin, Y. Tomi Aryanto,

Wahyu Dhyatmika

- Pemimpin Redaksi : Wahyu Dhyatmika

- Redaktur Utama : Widiarsi Agustina

- Redaktur Eksekutif : Elik Susanto

Nasional dan Hukum

- Redaktur : Juli Hartono, Endri Kurniawati,

Purwanto

- Staf Redaksi : Rina Widiastuti, Amirullah, Ninis

Chairunissa, A. Aditya Budiman

- Reporter : Ahmad Faiz Ibnu Sani, Rezki

Alvionitasari, Arkhelaus Wisnu

Ekonomi dan Bisnis

- Redaktur : Dewi Rina Cahyani, R.R. Aryani,

Kodrat Setiawan

- Staf Redaksi : Ali Ahmad Noor Hidayat, Martha

Wartha Silaban

- Reporter : Annisa Lucyana, Yohannes

Paskalis, Vindri Florentin

Otomotif

- Redaktur : Eko Ari Wibowo

- Reporter : Wawan Priyanto

52
Internasional

- Redaktur : Maria Rita Ida Hasugian

- Staf Redaksi : Sita Planasari, Budi Riza, Suci

Sekarwati

- Reporter : Choirul Aminudin

Gaya Hidup

- Redaktur Utama : Tulus Wijanarko, Rini Kustiani

- Redaktur : Susandijani, Nunuy Hurhayati

- Staf Redaksi : Mitra Tarigan, Aisha Shaidra

- Reporter : Yunia Pratiwi

Sport

- Redaktur Pelaksana : Yudono Yanuar

- Redaktur Utama : Nurdin Saleh

- Staf Redaksi : Erwin Z. Prima, Amri Mahbub,

Febrian

- Reporter : Egi Adyatama

Metro

- Redaktur : Jobpie Sugiharto, Tjandra Dewi,

Dwi Arjanto, Suseno

- Staf Redaksi : Ali Anwar, Untung Widyanto

- Reporter : Friski Riana

Foto dan Video

- Koordinator : Mahanizar Djohan

53
- Fotografer : Amston Probel, Charisma Adristy,

Fardi Bestari, Subekti

- Produser : Nana Riskhi Susanti

- Editor Video : Ngarto Februana

- Videografer : Ryan Maulana, Ridian Eka

Saputra, Dwi Oktaviane

Popoularitas

Meskipun berada pada peringkat 29 di Alexa.com, Tempo.co portal berita

yang menjadi rujukan reporter media dikarenakan tulisannya yang bagus

dan fakutialitas beritanya tidak diragukan meskipun telah banyak menuai

kritik. Tempo.co saat ini mulai menjadi referensi mahasiswa yang fokus

pada pendidikan jurnalistik.

Meski dianggap beberapa kali memojokkan beberapa instansi maupun

organisasi, Tempo.co masih berdiri hingga saat ini. Kaidah jurnalistik

yang mumpuni serta pengelolaan media yang baik, membawa Tempo

meraih beberapa penghargaan diantaranya:

Tahun 2011 : The Best Mobile Media

Tahun 2016 : Juara Dunia Kompetisi Hackaton Media

54
2.3 Berita Pelecehan Pasien di National Hospital pada Kompas.com dan

Tempo.co

Dalam sub bab ini, peneliti memaparkan judul-judul berita yang

digunakan sebagai obyek penelitian. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak

26 item berita dari Tempo.co dan 18 item berita dari Kompas.com.

No Edisi Judul Berita

1. Kamis, 25 Januari 2018 Pelecehan Pasien Oleh Perawat, Manajemen National Hospital Minta Maaf

2. Kamis, 25 Januri 2018 Oknum Perawat yang Melecehkan Pasien Diancam Sanksi Profesi

3. Kamis, 25 Januari 2018 RS National Hospital Surabaya Diminta Perbaiki Rekrutmen Perawat

4. Kamis, 25 Januari 2018 Video Pasien Dilecehkan Perawat, Diduga Terjadi di Rumah Sakit di Surabaya

5. Kamis, 25 Januari 2018 Pelecehan Oknum Perawat ke Pasien, Khofifah Minta RS Lakukan Evaluasi

6. Kamis, 25 Januari 2018 Viral, Video Pasien Rumah Sakit Menangis Diduga Dilecehkan Perawat

7. Kamis, 25 Januari 2018 Pelecehan Pasien National Hospital, Organisasi Perawat Panggil Pelaku

- Tabel 2.1 Berita Kompas.com

55
8. Jumat, 26 Januari 2018 Pemerintah Minta Kasus Pelecehan Seksual di National Hospital Surabaya

Diusut

9. Jumat, 26 Januari 2018 Setelah Menghilang, Perawat Pelaku Pelecehan Pasien Ditangkap

10. Jumat, 26 Januari 2018 Pasien RS National Hospital Surabaya Dicabuli Seusai Operasi Kandungan

11. Jumat, 26 Januari 2018 RS National Hospital Surabaya Pecat Perawat yang Melecehkan Pasien

12. Sabtu, 27 Januari 2018 DPR Akan Panggil Kemenkes dan Pihak Lain Terkait Kasus Pelecehan Pasien

13. Sabtu, 27 Januari 2018 Hindari Pelecehan, Pasien Harus Diberitahu soal Hak Pelayanan Medis

14. Sabtu, 27 Januari 2018 Komisi IX DPR Usulkan Tokoh Agama Dilibatkan dalam Badan Pengawas

Rumah Sakit

15. Sabtu, 27 Januari 2018 Warga Diimbau Melapor ke Ombudsman jika Terjadi Pelecehan Seksual di

Ruang Publik

16. Sabtu, 27 Januari 2018 “Saya Minta Maaf kepada Istri, Ibu, dan Perawat Seluruh Indonesia

17. Sabtu, 27 Januari 2018 Perawat National Hospital Surabaya Jadi Tersangka Pelecehan Seksual

18. Sabtu, 27 Januari 2018 Dokter National Hospital Surabaya Juga Dilaporkan atas Dugaan Pelecehan

Seksual.

56
Tabel 2.2 Berita Tempo.co

1. Kamis, 25 Januari 2018 Istri Eks Pengacara Jessica Wongso Alami Pelecehan di Rumah Sakit

2. Kamis, 25 Januari 2018 Kata Puan Maharani Soal Video Viral Pelecehan Seksual di RS

3. Kamis, 25 Januari 2018 DPRD Minta Pelecehan Seksual terhadap Pasien Diusut Tuntas

4. Kamis, 25 Januari 2018 Perawat di Video Viral Pelecehan Seksual Dipecat Pihak RS

5. Kamis, 25 Januari 2018 Kronologi Pelecehan Seksual oleh Perawat yang Videonya Viral

6. Kamis, 25 Januari 2018 Pelecehan Seksual Pasien, Polisi: Perawat Masih Berstatus Saksi

7. Kamis, 25 Januari 2018 Persatuan Perawat Akan Gali Keterangan Pelaku Pelecehan Seksual

8. Jumat, 26 Januari 2018 Persatuan Perawat Dampingi Pelaku Pelecehan di National Hospital

9. Jumat, 26 Januari 2018 Pelecehan Seksual National Hospital, 4 Tantangan Mental Korban

10. Jumat, 26 Januari 2018 Pelecehan Seksual National Hospital, Pasien Perlu Pahami Haknya

57
11. Jumat, 26 Januari 2018 Heboh Pelecehan Seksual, Waspada Trauma Lanjutan pada Korban

12. Jumat, 26 Januari 2018 Polisi Menduga Ada Kasus Pelecehan Lain di RS National Hospital

13. Jumat, 26 Januari 2018 Terduga Pelaku Pelecehan Seksual di National Hospital Ditangkap

14. Jumat, 26 Januari 2018 Pelecehan Seksual di National Hospital Diduga Kesalahan Perawat

15. Jumat, 26 Januari 2018 Pelecehan Seksual di National Hospital, Ini Cara Pencegahannya

16. Jumat, 26 Januari 2018 Alami Pelecehan Seksual, Istri Eks Advokat Jessica Wongso Stres

17. Jumat, 26 Januari 2018 Polisi: Pelaku Pelecehan Seksual Pasien Terancam 7 Tahun Penjara

18. Jumat, 26 Januari 2018 Cerita Pelarian Pelaku Pelecehan Seksual di National Hospital

19. Jumat, 26 Januari 2018 Puan Maharani: Selidiki Pelecehan Seksual di National Hospital

20. Sabtu, 27 Januari 2018 Pelecehan Seksual di Rumah Sakit, Tak Hanya Terjadi di Indonesia.

21. Sabtu, 27 Januari 2018 Akui Perbuatannya, Perawat RS National Hospital Minta Maaf

22. Sabtu, 27 Januari 2018 PPNI Investigasi Kasus Pelecehan Seksual di RS National Hospital

23. Sabtu, 27 Januari 2018 DPR Bakal Gelar Rapat Soal Pelecehan Seksual di National Hospital

24. Sabtu, 27 Januari 2018 Pelecehan Seksual di RS, Ini Prosedur Wajib Pra-anestesi

25. Sabtu, 27 Januari 2018 Polisi Tetapkan Perawat National Hospital Sebagai Tersangka

26. Sabtu, 27 Januari 2018 Pelecehan di National Hospital, Ombudsman Buka Suara.

58
BAB III

ANALISIS DAN PENYAJIAN DATA

III.A Kompas.com

1. Aspek Proporsional

a. Kompetensi Narasumber

Kesepakatan untuk kategori “Kompetensi Narasumber” sebesar

1,26%. Maka berdasarkan penafsiran korelasi yang dikemukakan

Holsti kategori ini memiliki korelasi yang sah karena memiliki

indeks realibilitas koding diatas 0,70.

b. Frekuensi Narasumber Pemberitaan

59
Kesepakatan untuk kategori “Frekuensi Narasumber

Pemberitaan” sebesar 1,21. Maka berdasarkan penafsiran

korelasi yang dikemukakan Holsti, kategori ini memiliki korelasi

yang sah karena memiliki indeks realibilitas koding diatas 0,70.

c. Panjang Tulisan Berita

Kesepakatan untuk kategori “Panjang Tulisan Berita” sebesar

1,24. Maka berdasarkan penafsiran korelasi yang dikemukakan

Holsti, kategori ini memiliki korelasi yang sah karena memiliki

indeks realibilitas koding diatas 0,70.

2. Dua Sisi

- Evaluasi yang Disajikan Dalam Berita

Kesepakatan untuk kategori “Evaluasi yang Disajikan Dalam

Berita” sebesar 1,24. Maka berdasarkan penafsiran korelasi yang

60
dikemukakan Holsti, kategori ini memiliki korelasi yang sah

karena memiliki indeks realibilitas koding diatas 0,70.

III.B Tempo.co

1. Akses Proporsionalitas

a. Kompetensi Narasumber

Kesepakatan untuk kategori “Kompetensi Narasumber” sebesar

1,30%. Maka berdasarkan penafsiran korelasi yang dikemukakan

Holsti kategori ini memiliki korelasi yang sah karena memiliki

indeks realibilitas koding diatas 0,70.

b. Frekuensi Narasumber Pemberitaan

Kesepakatan untuk kategori “Frekuensi Narasumber

Pemberitaan” sebesar 1,22. Maka berdasarkan penafsiran

61
korelasi yang dikemukakan Holsti, kategori ini memiliki korelasi

yang sah karena memiliki indeks realibilitas koding diatas 0,70.

c. Panjang Tulisan Berita

Kesepakatan untuk kategori “Panjang Tulisan Berita” sebesar

1,16. Maka berdasarkan penafsiran korelasi yang dikemukakan

Holsti, kategori ini memiliki korelasi yang sah karena memiliki

indeks realibilitas koding diatas 0,70.

2. Dua Sisi

Evaluasi yang Disajikan Dalam Berita

Kesepakatan untuk kategori “Evaluasi yang Disajikan Dalam

Berita” sebesar 1,14. Maka berdasarkan penafsiran korelasi yang

dikemukakan Holsti, kategori ini memiliki korelasi yang sah

karena memiliki indeks realibilitas koding diatas 0,70.

62
III.C Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah melalui langkah uji kesepakatan koding, dapat

disimpulkan kategori yang dibuat reliable karena masing-masing

kategori di atas telah memenuhi indeks reliabilitas koding minimal

0,7.

Sebelumnya penelitian ini diolah dari 42 berita yang mengangkat

tentang isu pelecehan seksual di National Hospital Surabaya, dari

Kompas.com dan Tempo.co. Masing-masing 18 berita dari

Kompas.com dan 24 berita dari Tempo.co

43% Kompas.com
57%
Tempo.co

Grafik 3.1. Pemberitaan Media

Penyajian data untuk mengetahui tingkat keberimbangan berita

pada Kompas.com dan Tempo.co, akan menggunakan diagram

sederhana. Diagram tersebut adalah hasil dari persetujuan

peneliti dan coder atas jawaban “Ya” pada lembar coding per

berita. Perhitungan data ini berdasarkan pada empat kategori

yang ditetapkan oleh peneliti dan dihitung dalam persentase.

63
 Kompas.com

1. Akses Proporsional

- A. Kompetensi Narasumber:

Narasumber
38,9%
Berkompeten
61,1 % Narasumber tidak
berkompeten

Grafik 3.2. Kompetensi


Narasumber

Dalam diagram diatas, Kompas.com memuat berita dengan

narasumber yang berkompeten sebanyak 61,1% atau sebanyak 11

berita. Narasumber berkompeten yang digunakan oleh

Kompas.com yakni pihak kepolisian, pengacara, managemen

rumah sakit, serta tersangka. Sisanya yang berjumlah 38,9% atau

7 berita berasal dari narasumber yang tidak berkompeten seperti

calon gubernur Jatim, Kofifah dan beberapa narasumber dari

psikolog serta anggota DPR.

64
Menampilkan narasumber
yang sering kali muncul
49,5% 50,5%

Menampilkan narasumber
yang sama tetapi tidak
sering muncul

Grafik 3.3. Frekuensi

B. Frekuensi Narasumber:

Dari grafik diagram tersebut, Kompas.com menampilkan 50,5%

atau sebanyak 10 berita dengan narasumber yang seringkali

muncul. Narasumber yang diambil oleh Kompas sebagian besar

yakni dari pihak kepolisian, yang mana merupakan pihak yang

netral. Sedangkan sisa berita yang lain sebanyak 49,5% atau 8

berita yang tidak memunculkan narasumber yang sama.

65
C. Panjang Tulisan Berita:

Panjang tulisan sama


27,8% dengan berita yang lain
Panjang tulisan tidak sama
dengan berita yang lain
72,2%

Grafik 3.4. Panjang Tulisan

Seperti yang dilihat dalam grafik. Panjang tulisan Kompas.com

yang sama dengan berita lainnya yakni 72,2% atau sebanyak 13

berita. Dalam hal ini topik berita yang panjang tulisannya sama

yakni berita soal pengejaran yang dilakukan oleh kepolisian dan

pihak managemen dari rumah sakit. Sedangkan panjang berita

yang tidak sama membahas soal kronologi kejadian, serta

pengacara dari korban sebanyak 27,8% atau 5 berita.

66
2. Dua Sisi

Evaluasi yang Disajikan Dalam Berita: :

55,6% 44,4%
Terdapat evaluasi positif
dan negatif
Terdapat evaluasi positif
atau negatif saja

Grafik 3.5. Evaluasi Positif dan Negatif

Diagram lingkaran diatas menunjukkan Kompas.com dalam

pemberitaannya memuat evaluasi positif dan negatif atau netral

yakni 44,4% atau sebanyak 8 berita, yang berarti berita tersebut

condong untuk seimbang antara tendensinya. Sebanyak 55,6 atau

10 berita yang akhirnya hanya menampilkan sisi positif saja atau

negatif saja dari satu berita.

67
 Tempo.co

1. Akses Proporsionalitas

A. Kompetensi Narasumber:

16,7%

Narasumber berkompeten

83,3%
Narasumber tidak
berkompeten

Grafik 3.6. Kompetensi


narasumber

Dalam diagram diatas, Tempo.co memuat berita dengan

narasumber yang berkompeten sebanyak 83,3% atau sebanyak 20

berita. Narasumber berkompeten yang digunakan oleh

Kompas.com yakni pihak kepolisian, pengacara, managemen

rumah sakit, serta tersangka. Sisanya yang berjumlah 16,7% atau

4 berita lainnya lebih ada yang lebih condong ke artikel seperti

efek jangka panjang pada korban, hak-hak pasien dan sebagainya

dengan narasumber berbagai ahli.

68
B. Frekuensi Narasumber:

Menampilkan narasumber
37,5% yang sering muncul
62,5%
Jarang menampilkan
narasumber yang sering
muncul

Grafik 3.7. Frekuensi Narasumber

Dari grafik diagram tersebut, Tempo.co menampilkan 37,5% atau

sebanyak 9 berita dengan narasumber yang seringkali muncul.

Narasumber yang diambil paling banyak oleh Tempo.co yakni dari

pihak kepolisian, yang mana merupakan pihak yang netral.

Sedangkan sisa berita yang lain sebanyak 62,5% atau 15 berita

yang tidak memunculkan narasumber yang sama.

69
C. Panjang Tulisan Berita:

50% 50%
Panjang tulisan sama
dengan berita yang lain
Panjang tulisan tidak sama
dengan berita yang lain

Grafik 3.8. Panjang Tulisan Berita

Seperti yang dilihat dalam grafik. Panjang tulisan Kompas.com

yang sama dengan berita lainnya yakni 50% atau sebanyak 12

berita. Dalam hal ini topik berita yang panjang tulisannya sama

yakni berita proses hukum dan keterangan dari pihak kepolisian

dan pihak managemen dari rumah sakit. Sedangkan panjang berita

yang tidak sama membahas soal kronologi kejadian dan

keterangan dari pengacara korban sebanyak 50% atau 12 berita.

70
2. Dua Sisi

Evaluasi yang Disajikan Dalam Berita:

25%

Terdapat evaluasi postif


75% dan negatif
Terdapat evaluasi positif
atau negatif saja

Grafik 3.9. Evaluasi yang Disajikan Dalam Berita

Diagram lingkaran diatas menunjukkan Tempo.co dalam

pemberitaannya memuat evaluasi positif dan negatif atau netral

yakni 25% atau sebanyak 6 berita. Berita yang ditulis di Tempo.co

ini cenderung untuk mendukung korban, lantaran berita yang lain

sebanyak 75% atau 18 berita lebih fokus pada managemen pihak

rumah sakit, Persatuan Perawat Seluruh Indonesia yang

menampilkan sisi positif saja dari satu berita.

71
90,00%

80,00%

70,00%

60,00%

50,00%

40,00% Kompas.com

30,00% Tempo.co

20,00%

10,00%

0,00%
Kompetensi Frekuensi Panjang Tulisan Evaluasi yang
Narasumber Narasumber Berita Disajikan Dalam
Berita Berita

Grafik 3.10. Diagram Perbandingan Total

Pada akses proporsional berdasarkan diagram diatas, terlihat bahwa

Kompas.com hanya menampilkan sebanyak 11 berita (61.1%) dengan

narasumber yang berkompeten dibandingkan dengan Tempo.co yang

menampilkan 20 (83,3%). Narasumber yang berkompeten tersebut yakni

pihak yang telah ditentukan oleh peneliti seperti pihak polisi, pengacara,

tersangka, pihak rumah sakit, serta Persatuan Perawat Seluruh Indonesia.

Dari indikator frekuensi narasumber, Kompas.com lebih sering memuat

sumber dari satu pihak (50,5%), daripada Tempo.co yang memberikan

porsi lebih sedikit untuk satu narasumber dari pihak yang ditentukan

peneliti (37,5%).

Namun, bila dilihat dari kategori panjang tulisan berita Kompas.com

lebih konsisten untuk dalam menentukan panjang tulisan untuk berbagai

macam pembahasan dari kasus tersebut (72,2%), dibandingkan dengan

72
Tempo.co (50%). Untuk dua sisi, karena media online cenderung untuk

menyampaikan berita secara cepat, Kompas cenderung untuk memberikan

evaluasi positif dan negatif pada beritanya atau bersikap netral (44,4%),

dan Tempo.co (25%) kebanyakan menampilkan berita yang cenderung

membela tersangka dengan pemberitaannya. Hal ini dapat dilihat dari

jumlah perhitungan serta coding dari media Tempo.co.

73
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan, berita di media online

atau media dalam jaringan (daring) Kompas.com dan Tekno.co secara

umum belum sepenuhnya memenuhi kaidah keberimbangan dalam

pemberitaannya.

Dilihat dari unit analisis keempat kategori tersebut mulai dari kompetensi

narasumber hingga evaluasi yang ditampilkan, dapat dilihat dari analisis

datanya bahwa pemberitaan kedua media masih banyak fokusnya pada

pihak kepolisian dan pihak korban. Keberimbangan dari berita kasus

pelecehan pasien ini masih tidak memenuhi standart jurnalisitik.

Dalam isi berita tersebut, media Kompas.com dan Tempo.co terlihat

sangat memojokkan tersangka, yakni perawat laki-laki di rumah sakit

tersebut. Namun di satu sisi Tempo.co dapat menyuarakan dari pihak

Persatuan Perawat Seluruh Indonesia. Meskipun demikian, hal itu masih

satu dari sekian banyak berita yang menurut peneliti benar-benar

memojokkan pihak pelaku.

74
Jadi keberimbangan berita kasus pelecehan pasien di National Hospital di

media online Kompas.com dan Tempo.co ini masih sangat sedikit terlihat.

Layaknya berita kriminal, kedua media ini masih belum memenuhi kaidah

jurnalistik, apalagi di dunia internet yang saat ini menjadi konsumsi

masyaraka luas.

Untuk Kompas.com, kompetensi narasumber yang terpenuhi sebanyak

61,6% atau 11 berita , sedangkan untuk Tempo.co sebanyak 83,3 atau

sebanyak 20 berita. Tempo.co dapat dikatakan masih lebih baik dalam

memilih narasumber yang berkompeten dibandigkan dengan Kompas.com

Frekuensi kemunculan narasumber yang sama di setiap berita oleh

Kompas.com yakni 50,5% atau sebanyak 10 berita yang sering tidak

menampilkan narasumber dari satu pihak. Tempo.co hanya menampilkan

37,5% atau 9 berita. Hal ini menunujukkan bahwa Kompas.com mampu

mengambil data dari bermacam-macam narasumber daripada Tempo.co

Panjang tulisan berita diantara kedua media ini masih didominasi oleh

Kompas.com dengan panjang tulisan berita yang sama dari setiap

pembahasan, yakni sebanyak 72,2% atau 13 berita dari total semua

berita. Tempo.co memperoleh hasil yakni sebanyak 50% atau sebanyak 12

berita yang panjang tulisan beritanya sama. Dari sini, terlihat bahwa

Kompas.com lebih menekankan panjang tulisan berita yang berbeda pada

pembahasan tertentu. Misalkan, ada 8 berita di Kompas.com yang

panjang tulisan beritanya sama, yakni 9 paragraf dari tanggal 1-8,

sedangkan ditanggal 9 ada berita yang panjang tulisannya berbeda,

75
karena membahas soal tertangkapnya pelaku (hal krusial). Jadi dalam hal

ini Kompas.com lebih menekankan perbedaan panjang tulisan berita yang

signifikan dibandingkan Tempo.co yang hanya mencapai 50% atau 12

berita yang panjang tulisan beritanya sama.

Untuk dua sisi, media Kompas.com menampilkan tendensi positif dan

negatif atau netral (tidak keduanya) dengan angka 44,4% atau sebanyak 8

berita. Sedangkan Tempo.co yakni 25% atau 6 berita. Menurut peneliti

dan para coder, ternyata media Tempo.co dalam beritanya cenderung

untuk membela perawat. Hal ini dapat dilihat dari hasil coding yang

menunjukkan bahwa kebanyakan terdapat evaluasi positif dari berita yang

membahas seputar tersangka.

76
4.2 Saran

Maka dari kesimpulan diatas, peneliti menyarankan kepada dua media

tersebut:

Wartawan media online seyogyanya memperhatikan prinsip dan etika

jurnalistik, khususnya keberimbangan dan kredibilitas narasumber.

Seperti halnya pemilihan narasumber. Alangkah baiknya jika keterangan

dari Persatuan Perawat Seluruh Indonesia disertakan dalam berita, agar

tidak hanya media melainkan pembaca bisa melihat dari dua perspektif.

Kebanyakan dari berita yang ditelti pun mengambil narasumber dari

kuasa hukum korban, pihak kepolisian dan rumah sakit National Hospital.

Penambahan data dan riset juga harus dimaksimalkan, lantaran berita

pelecehan menurut peneliti merupakan salah satu berita yang sensitif.

77
DAFTAR PUSTAKA

Skripsi dan Buku:

Dewan Pers.2014.Dewan Pers Periode 2013-2016.Dewan Pers.Jakarta

Eriyanto.2011.Analisis Isi.Prenada Media Group.Jakarta

Harsono, Andreas.2001.Sembilan Elemen Jurnalisme Bill Kovach dan Tom

Rosenstiel.Pantau.Jakarta

Kriyantono, Rachmat.2006.Teknik Praktis Riset Komunikasi.Prenada Media

Group.Jakarta

Lembaga Pers Dr.Soetomo.2014.Panduan Jurnalistik Praktis.Lembaga Pers

Dr.Soetomo.Jakarta

Musman, Asti.2013.Jurnalisme Dasar.Citra Media.Yogyakarta

Romli, Asep Syamsul M.2012.Jurnalistik Online.Nuansa Cendekia.Bandung

Sugiyono.2014.Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif,

dan R&D.Bandung.Alfabeta

Syah, Sirikit.2011.Rambu-Rambu Jurnalistik.Pustaka Pelajar.Yogyakarta.

78
Website:

digilib.unila.ac.id, diakses pada tanggal 7 Juni 2018 pukul 13.17

e-journal.uajy.ac.id, diakses pada 7 Juni 2018 pukul 15.45

Freebook.com, diakses pada tanggal 29 Mei 2018 pukul 21.25

library.binus.ac.id, diakses pada tanggal 28 Februari 2018 pukul 06.33

79
Sample Berita Kompas.com

80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
DAFTAR PUSTAKA

Skripsi dan Buku:

Dewan Pers.2014.Dewan Pers Periode 2013-2016.Dewan Pers.Jakarta

Eriyanto.2011.Analisis Isi.Prenada Media Group.Jakarta

Harsono, Andreas.2001.Sembilan Elemen Jurnalisme Bill Kovach dan Tom

Rosenstiel.Pantau.Jakarta

Kriyantono, Rachmat.2006.Teknik Praktis Riset Komunikasi.Prenada Media Group.Jakarta

Lembaga Pers Dr.Soetomo.2014.Panduan Jurnalistik Praktis.Lembaga Pers

Dr.Soetomo.Jakarta

Musman, Asti.2013.Jurnalisme Dasar.Citra Media.Yogyakarta

Romli, Asep Syamsul M.2012.Jurnalistik Online.Nuansa Cendekia.Bandung

Sugiyono.2014.Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif, dan

R&D.Bandung.Alfabeta

Syah, Sirikit.2011.Rambu-Rambu Jurnalistik.Pustaka Pelajar.Yogyakarta.


Website:

digilib.unila.ac.id, diakses pada tanggal 7 Juni 2018 pukul 13.17

e-journal.uajy.ac.id, diakses pada 7 Juni 2018 pukul 15.45

Freebook.com, diakses pada tanggal 29 Mei 2018 pukul 21.25

library.binus.ac.id, diakses pada tanggal 28 Februari 2018 pukul 06.33


Sample Berita Kompas.com

Anda mungkin juga menyukai