Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

ANGGARAN KAS
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Penganggaran Perusahaan

Dosen Pembimbing :
Hj. Liviawati, SE, M.Si, Ak / Arini
Disusun Oleh Kelompok VII:
Dewi Parouli Br.Pasaribu : 1762201028
Ike Elisabeth :1762201048
Monika Silalahi : 1762201030
Via Ronida Simatupang : 1762201056

UNIVERSITAS LANCANG KUNING PEKANBARU


FAKULTAS EKONOMI
AKUNTANSI
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nya makalah ini dapat penulis selesaikan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Dalam makalah ini, penulis membahas mengenai “ANGGARAN KAS”.
Makalah ini disusun dalam rangka untuk mengetahui Anggaran Kas, dan juga
untuk memenuhi tugas mata kuliah Penganggaran Perusahaan.
Dalam proses penyusunan makalah ini, tentunya penulis mendapatkan
bimbingan, arahan, koreksi, dorongan dan saran. Untuk itu rasa terima kasih yang
dalam penulis ucapkan kepada yang terhormat :

1. Hj. Liviawati, SE, M.Si, Ak /Arini selaku dosen pembimbing mata kuliah
Perekonomian Indonesia.
2. Teman-teman 5A Akuntansi Universitas Lancang Kuning yang telah banyak
memberikan masukan dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan, oleh karena itu
penulis mengaharapkan kritikan dan saran dari para pembaca sehingga penulis dapat
memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam menyusun makalah selanjutnya.

Pekanbaru, 24 September 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 4


1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................... 5

BAB 2 TELAAH PUSTAKA

2.1 Pengertian Anggaran ...................................................................... 6


2.2 Pengertian Kas .............................................................................. 6-7
2.3 Pengertian Anggaran Kas ............................................................. 7-8
2.4 Jenis-jenis Anggaran Kas ............................................................. 8
2.5 Tujuan Penyusunan Anggaran Kas ............................................... 8-9
2.6 Manfaat Anggaran Kas ................................................................. 9

BAB 3 PEMBAHASAN

3.1 Faktor yang mempengaruhi anggaran Kas ................................... 10

3.2 Pendekatan penyusunan anggaran Kas ........................................ 10

3.3 Teknik Penyusunan anggaran Kas ................................................ 12

BAB 4 CONTOH KASUS ........................................................................ 15

BAB 5 KESIMPULAN .............................................................................. 25

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam
jangka waktu setahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan
kuantitatif orang lain. Dalam perencanaan laba, manajemen menyusun rencana
operasional yang implikasinya dinyatakan dalam laporan laba rugi jangka
pendek dan jangka panjang , neraca kas dan modal kerja yang diproyeksikan
dimasa mendatang. Untuk melukiskan anggaran dan proses penyusunan
anggaran, layaknya sebagai suatu proyek pembangunan gedung berlantai tiga
puluh .Untuk membangun gedung tersebut diperlukan waktu tiga tahun. Gedung
tersebut akan dibangun berdasarkan cetak biru (blue print) dan berdasarkan
rencana biaya yang dibuat oleh arsitek. Setiap bulan dibuat anggaran biaya untuk
pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan setiap bagian gedung
tersebut, sehingga keseluruhan pekerjaan gedung tersebut dapat terlaksana
sesuai dengan blue print yang telah dibuat dengan rencana biaya yang telah
disusun sebelum proyek dilaksanakan. Pengelolaan perusahaan tidak jauh
berbeda dengan pengelolaan suatu proyek pembangunan gedung yang dijelaskan
diatas. Untuk jangka waktu tertentu, misalnya lima sampai sepuluh tahun,
manajemen puncak menetapkan kearahmana perusahaan akan dijalankan.
Manajemen puncak menyusun semacam blue print tentang kondisi yang akan
dicapai perusahaan dalam jangka panjang. Blue print ini berupa program jangka
panjang yaitu pangsa pasar, produk dan teknologi produksi, keuangan,
kepegawaian, citra perusahaan, sistem inforrnasi manajemen, budaya perusahaan
dan lain sebagainya.
Manajemen mengalokasikan sumber daya yang ada untuk setiap program
yang disusunnya. Untuk menjamin terlaksananya program tersebut, manajemen
menyusun anggaran yang berisi rencana kerja tahunan dan taksiran nilai sumber

4
daya yang diperlukan untuk pelaksanaan rencana kerja tahunan dan taksiran nilai
sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan rencana kerja tersebut.
Dalam proses penyusunan anggaran tersebut, ditunjuk manajer yang
bertanggung jawab dalam pelaksanaan rencana kejadian dialokasikan berbagai
sumber daya yang diperlukan kepada manajer yang bersangkutan. Anggaran
menjamin pelaksanaan rencana kerja dengan biaya yang sesuai dengan yang
direncanakan dalam anggaran. Dengan demikian penyusun anggaran
dimaksudkan untuk memberikan jaminan pencapaian blue print tentang program
jangka panjang, yang mencakup pangsa pasar, produk dan teknologi produksi,
kepegawaian, keuangan, citra perusahaan, sistem informasi manajemen, budaya
perusahaan dengan biaya sesuai dengan yang dianggarkan sebelumnya.
Anggaran disusun oleh manajemen dalam jangka waktu satu tahun
membawa perusahaan ke kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber daya
yang diperkirakan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas penulis merumuskan masalah
yaitu sebagai berikut :
1. Apa saja Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Kas ?
2. Bagaimana pendekatan penyusunan anggaran kas?
3. Bagaimana teknik penyusunan anggaran kas?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk :
1. Untuk mengetahui Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Kas
2. Untuk mengetahui pendekatan penyusunan anggaran kas
3. Untuk mengetahui teknik penyusunan anggaran kas

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Anggaran

Salah satu fungsi manajemen adalah perencanaan (planning). Perencanaan


merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran
kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang dalam mencapai tujuan yang
diinginkan. Perencanaan berarti menentukan sebelumnya kegiatan yang mungkin dapat
dilakukan dan bagaimana cara melakukannya. Sebelum membahas tentang anggaran
secara mendalam, penulis terlebih dahulu akan mengemukakan pengertian anggaran itu
sendiri

Menurut Nafarin (2013:11), mendefinisikan bahwa “Anggaran (budget)


merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan dalam
suatu uang, tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan barang/jasa”.

Menurut Rudianto (2009 :3), mendefinisikan bahwa “Anggaran adalah rencana


kerja organisasidi masa mendatang yang diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, formal,
dan sistematis.

Menurut Munandar (2007:11), “Anggaran yaitu suatu rencana yang disusun


secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit
kesatuan moneter yang berlaku untuk jangka periode tertentu yang akan datang”.

2.2 Pengertian Kas

Kas merupakan komponen aktiva yang paling aktif dan sangat mempengaruhi transaksi
yang sedang terjadi, hal ini disebabkan setiap transaksi memerlukan suatu dasar pengukuran
yaitu kas, bahkan walaupun perkiraan kas tidak terlibat dalam transaksi tersebut namun
besarnya transaksi tersebut tetap di ukur dengan kas.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2002:2.2;3), “Kas terdiri dari saldo kas (cash on
hand), rekening giro. Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnnya sangat likuid,

6
berjangka pendek dan yang dengan cepat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa
menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan”.

Menurut Rudianto (2009 : 160) Kas adalah alat pembayaran yang dimiliki perusahaan
dan siap digunakan untuk investasi maupun menjalankan operasi perusahaan seriap saat
dibutuhkan. Karena itu, kas mencakup semua alat pembayaran yang dimiliki perusahaan yang
disimpan di dalam perusahaan maupun di bank dan siap dipergunakan.

2.3 Pengertian Anggaran Kas

Menurut Rudianto (2009: 160) Anggaran kas adalah prediksi aliran keluar-masuknya
uang yang direncanakan perusahaan didalam suatu periode tertentu, beserta penjelasan
tentang sumber-sumber penerimaan dan pengeluaran kas tersebut.

Menurut Tendi Haruman , Sri Rahayu Anggaran kas adalah perencanaan mutasi dan
posisi kas dalam jangka waktu tertentu, yang terdiri dari:

a. Perencanaan penerimaan kas (aliran kas masuk)


b. Perencanaan pengeluaran kas (aliran kas keluar)
c. Penetapan sisa kas minimum

Menurut M.Nafarin (2007: 308) Anggaran Kas disebut juga dengan anggaran
perubahan kas dan ada juga menyebut dengan anggaran sumber dan penggunaan kas, tetapi
sebaiknya disebut anggaran suatu dan penggunaan kas.

Dan dari pengertianpengertian tersebut diatas dapat pula kita ketahui bahwa anggaran dan
kas mempunyai posisi tiga sektor, yaitu:

1. Sektor penerimaan kas, yang pada umumnya berasal dari: penjualan tunai barang jadi
yang diproduksi; penagihan piutang; penjualan aktiva tetap; penerimaan lain-lain (non
operating) seperti penghasilan bunga, penghasilan sewa, penghasilan deviden dan lain
sebagainya.
2. Sektor pengeluaran kas, yang pada umumnya berupa pengeluaran untuk biaya-biaya
baik berupa biaya utama (operating) maupun biaya-biaya bukan utama (non operating),
seperti contoh: pembelian tunai; pembayaran hutang; pembayaran upah tenaga kerja
langsung; pembayaran biaya pabrik tidak langsung; pembayaran biaya administrasi;
pembayaran biaya penjualan.
3. Sektor keuangan, yang disusun apabila perusahaan mengalami defisit yang memerlukan
pinjaman dan sebagaimana pelunasannya dilakukan.

7
Sehingga dapat dikatakan bahwa anggaran kas merupakan gambaran atas seluruh
kegiatan penerimaan atau pengeluaran uang yang berkaitan dengan rencana keuangan
perusahaan dan transaksi lainnya yang menyebabkan perubahan-perubahan posisi kas yang
menunjukkan aliran kas pada periode tertentu.

2.4 Jenis – Jenis Anggaran Kas


a. Anggaran Kas Jangka Pendek
Anggaran kas jangka pendek umumnya disusun dengan cara menulusuri jejak berbagai
kegiatan perusahaan yang mengakibatkan terjadinya arus fisik masuk dan arus fisik
keluar. Arus balik dari jejak arus fisik yang masuk akan mengakibatkan terjadinya arus
kas keluar. Demikian pula sebaliknya arus balik dari jejak berbagai arus fisik keluar
akan mengakibatkan terjadinya arus kas masuk.
b. Anggaran Kas Jangka Panjang
Bila anggaran kas tahunan disusun dengan cara menelusuri jejak arus fisik masuk dan
arus fisik keluar, maka anggaran kas jangka panjang disusun dengan cara
membandingkan neraca yang disusun antara dua periode anggaran dan perhitungan
rugi laba perusahaan yang terjadi selama periode antara kedua neraca tersebut.
Untuk anggaran kas jangka panjang ini sesuai dengan dimensi waktu dari pengeluaran
modal dan rencana laba strategik jangka panjang. Estimasi penerimaan kas (terutama
dari penjualan barang atau jasa dan pinjaman), sedangkan estimasi pengeluaran kas
adalah terutama untuk biaya-biaya, pengeluaran modal dan pembayaran hutang,yang
merupakan dasar yang tepat untuk keputusan-keputusan yang berkaitan dengan
keuangan.

2.5 Tujuan Penyusunan Anggaran kas


Tujuan utama penyusunan anggaran kas adalah merencanakan posisi likuiditas sebagia
dasar menentukan pinjaman dimasa mendatang dan investasi yang akan dilakukan. Tujuan
penyusunan anggaran kas antara lain untuk (Menurut M.Nafarin ) :

a. Menentukan saldo (posisi) kas akhir setiap periode sebagai hasil dari operasi yang
dijalankan. Saldo kas akhir diperoleh dari saldo kas awal ditambah kas masuk dikurang
kas keluar pada periode yang sama.
b. Mengetahui kelebihan (surplus) atau kekurangan (difisit) kas pada waktunya.
Kelebihan kas terjadi bila kas masuk lebih besar daripada kas keluar, sebaliknya defisit
terjadi bila kas masuk lebih kecil daripada kas keluar. Dalam keadaan kelebihan kas
dapat digunakan untuk membayar utang agar beban bunga dapat diperkecil, dan/atau
diinvestasikan pada surat berharga jangka pendek untuk mendapatkan laba dari
investasi tersebut. Dalam keadaan kekurangan kas, manajemen harus segera
menutupi kekurangan kas tersebut dengan mencari sumber dana pinjaman,
menambah modal pemilik, dan menjual aset cara yang menganggur.

8
c. Menyelaraskan kas dengan aset lancar, aset tak lancar, utang, modal, pendapatan, dan
beban.
d. Mengetahui sumber kas masuk yang diperoleh selama satu periode dan digunakan
untuk apa sumber kas masuk tersebut, hal ini tampak pada arus kas keluar arus kas
masuk dan arus kas keluar penting bagi kreditor jangka . Mengetahui pendek, karena
dapat diketahui kebijakan manajemen dalam mengelola kas,
e. Mengetahui kapan utang dibayar kembali.
f. Menilai realisasi kas masuk dan kas keluar agar dapat diketahui selisih realisasi dengan
anggaran, selisih menguntungkan atau selisih merugikan.
g. Memperkirakan sumber kas masa akan datang dari arus kas masuk dan ke mana kas
tersebut digunakan dari arus kas keluar.
h. Menunjukkan hubungan laba bersih terhadap perubahan kas perusahaan, biasanya
laba bersih bergerak bersama. Tingginya tingkat laba menyebabkan peningkatan kas.

2.6 Manfaat Anggaran Kas

Anggaran kas berguna bagi manajemen sebagai dasar untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas dan menilai keperluan perusahaan untuk
menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi,
manajemen perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan menghasilkan kas
serta kepastian memperolehnya, dan secara rinci kegunaan anggaran kas antara lain
sebagai berikut :
a. Menggunakannya sebagai dasar yang sehat untuk pemantauan posisi kas secara terus
menerus
b. Menggunakannya sebagai dasar pengambilan keputusan pinjaman jangka pendek
atau pinjaman jangka panjang; atau dengan tambahan modal sendiri untuk menutupi
defisit kas. Dicari sumber dana yang paling menguntungkan.
c. Menggunakannya sebagai dasar kebijakan pemberian kredit. Dengan anggaran kas
dapar diketahui kemampuan perusahaan mengangsur/membayar kredit
d. Menggunakannya dalan menentukan kemampuan perusahaan membayar dividen
kepada pemegang saham .
e. Menggunakannya dalam meningkatkan kemampuan membayar kewajiban jangka
pendek
f. Menggunakannya dalam memperkuat posisi dalam penawaran.

Beberapa analis menggunakan analisis anggaran kas untuk mengidentifikasi tanda bahaya
mengenar situasi keuangan perusahaan. Informasi terpenting yang disediakan anggaran kas
adalah ikhtisar kas keluar. Bagaimana perusahaan membelanjakan kasnya saat ini dan
menentukan sumber kas masa akan datang. Perusahaan dapat saja membelanjakan kasnya
untuk membeli aset yang dapat menghasilkan pada masa akan datang, tetapi jika perasahaan
tidak menggunakannya dengan bijak, kas sedikit demi sedikit akan habis.

9
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Kas

Anggaran kas masuk dan anggaran kas keluar besar kecilnya dipengaruhi oleh faktor
kegiatan perusahaan, yaitu kegiatan operasi, kegiatan investasi, dan kegiatan pendanaan.
Kegiatan Operasi

Kegiatan operasi adalah kegiatan perusahaan yang bersifat rutin dan terus-menerus dilakukan.
Kegiatan operasi utama dari perusahaan adalah membeli dan menjual produk/ jasa. Semakin
banyak kegiatan membeli produk/jasa semakin besar jumlah kas keluar yang diperlukan,
sebaliknya semakin sedikit kegiatan membeli produk/jasa semakin kecil jumlah kas keluar yang
diperlukan.

Kegiatan investasi adalah kegiatan yang dapat meningkatkan dan menurunkan aset tak lancar
yang digunakan perusahaan. Kegiatan investasi seperti menjual dan membeli surat berharga
jangka panjang.

Kegiatan Pendanaan Semakin banyak membeli surat berharga dan aset tetap semakin besar
kas keluar yang diperlukan, sebaliknya semakin sedikit membeli surat berharga dan aset tetap
semakin kecil kas keluar yang diperlukan. Pada sisi lain, semakin banyak menjual surat
berharga dan aset tetap semakin besar kas masuk yang diterima, sebaliknya semakin sedikit
menjual surat berharga dan aset tetap semakin kecil kas masuk yang diterima.

Kegiatan pendanaan adalah kegiatan yang berkaitan dengan utang dan modal sendiri. Kegiatan
pendanaan seperti; menerima uang dalam bentuk utang yang berasal dari kreditor dan
membayar pokok utang kepada kreditor, menerima uang dari pemodal atas saham yang dijual
(setoran modal), dan membayar kepada pemodal atas saham bendahara yang dibeli (prive
untuk badan usaha yang bukan perseroan terbatas).

3.2 Pendekatan penyusunan anggaran kas

Menurut M. Nafarin (2009:312) terdapat dua pendekatan dalam penyusunan anggaran kas,
yaitu : (1) pendekatan kas masuk dan kas keluar, (2) pendekatan akunting keuangan.
Pendekatan kas masuk dan kas keluar kadang- kadang disebut juga dengan metode langsung.
Pendekatan akunting keuangan kadang-kadang disebut juga dengan metode ikhtisar laba rugi
atau metode tak langsung.

10
 Pendekatan Kas Masuk dan Kas Keluar

Metode ini didasarkan pada analisis naik dan turun kas yang dianggarkan yang mencerminkan
semua arus kas masuk dan kas keluar dari anggaran jualan, anggaran biaya/beban, dan
anggaran tambahan produk modal. Metode ini sering digunakan untuk anggaran kas jangka
pendek sebagai bagian dari rencana laba tahunan. Oleh karena itu metode ini disebut juga
dengan pendekatan anggaran kas jangka pendek. Disebut pendekatan anggaran kas jangka
pendek, karena biasanya anggaran dengan metode ini dibuat paling lama periodenya setahun.
Selama setahun tersebut periode anggaran dibagi dalam tiap triwulan, bulan, minggu, atau
hari.

Disebut pendekatan kas masuk dan kas keluar, karena dalam menyusun anggaran kas lebih
dahulu ditaksir sumber kas masuk, kemudian ditaksir kas keluar. Setelah itu ditentukan apakah
terjadi kelebihan kas atau kekurangan kas. Dikatakan metode langsung karena metode ini
langsung secara rinci mengidentifikasi dari transaksi sumber kas atau arus kas masuk dan
belanja kas atau arus kas keluar.

 Pendekatan Akunting Keuangan

Titik tolak dalam pendekatan ini adalah laba bersih diubah dari dasar akrual menjadi dasar kas,
artinya disesuaikan dengan perubahan rekening penundaan rekening bukan kas, seperti:
beban/biaya terutang, beban/biaya bayar di muka, depresiasi/ penyusutan/ penghapusan/
amortisasi. Pendekatan ini tidak membutuhkan data yang rinci dan lebih sedikit rinciannya
tentang arus kas masuk dan arus kas keluar. Metode ini lebih cocok untuk anggaran kas jangka
panjang. Oleh karena itu metode ini disebut juga dengan pendekatan anggaran kas jangka
panjang. Metode ini dikatakan pendekatan akunting keuangan, karena cara penyusunan
anggaran kas berdasarkan ikhtisar laba rugi dan neraca yang dihasilkan akunting keuangan.
Oleh karena penyusunan anggaran kas didasarkan ikhtisar laba rugi dan neraca maka disebut
metode tak langsung.

Menurut Ellen Christina et al (2001:188) ada dua pendekatan dalam menyusun anggaran kas,
yaitu :

1. Anggaran Kas Jangka Pendek

Anggaran ini merupakan alat operasional pengendalian kas sehari-hari. Jangka waktunya
disesuaikan dengan anggaran tahunan. Anggaran kas jangka pendek sesuai dengan rencana
laba taktis jangka pendek dan memerlukan rencana atau estimasi aliran kas masuk dan keluar
yang rinci, yang secara langsung berkaitan dengan rencana laba tahunan. Sebagai contoh
estimasi penerimaan kas dari penjualan dan estimasi pengeluaran kas untuk pembelian mesin-
mesin dan peralatan baru. Anggaran kas seperti ini terutama berfungsi sebagai alat pemberian

11
otorisasi kas keluar yang secara terus-menerus disesuaikan dengan arus kas masuk dan situasi
keuangan pada umumnya.

2. Anggaran Kas Jangka Panjang

Anggaran ini meliputi jangka waktu lima sampai sepuluh tahun yang disesuaikan dengan
perencanaan perusahaan yang telah disusun. maka jangka waktu anggaran kas jenis ini
disesuaikan dengan waktu yang tercakup di dalam corporate plan tersebut. Kegunaannya yang
terutama adalah untuk mengetahui kemampuan perusahaan menambah dana dari sumber-
sumber intern dan sekaligus memperkirakan saldo kas pada akhir setiap tahun anggaran

3.3 Teknik penyusunan anggaran kas

Anggaran kas disusun berdasarkan anggaran-anggaran lain yang telah disusun terlebih
dahulu. Teknik penyusunan anggaran kas biasanya dilakukan dalam beberapa tahap, yang
secara garis besarnya sebagai berikut:

1. Menyusun estimasi penerimaan pengeluaran kas (cash inflow) menurut rencana


operasional perusahaan secara terperinci.
2. Menyusun estimasi pengeluaran kas (cash outflow) secara terperinci.
3. Menggabungkan kedua estimasi tersebut dalam bentuk arus kas (cash flow) sehingga
dapat diketahui adanya defisit atau surplus karena rencana operasi perusahaan.
4. Jika terjadi defisit atau saldo akhir dalam arus kas lebih rendah daripada persediaan kas
yang ditetapkan perusahaan (jika perusahaan menetapkan persediaan kas minimal yang
harus ada dalam perusahaan), maka perusahaan perlu menyusun estimasi kebutuhan
dana atau kredit dari bank atau sumber-sumber lainnya untuk menutupi defisit kas
tersebut, beserta waktu pembayaran kembali.
5. Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran adanya transaksi
finansial. Anggaran kas yang final ini merupakan gabungan dari transaksi operasional
dan transaksi finansial yang menggambarkan estimasi penerimaan dan pengeluaran kas
secara keseluruhan.
Menurut Bambang Riyanto tahap-tahap dalam penyusunan anggaran kas adalah
sebagai berikut:

1. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran kas menurut rencana


operasional perusahaan. Transaksi-transaksi disini merupakan transaksi operasi
(operation transaction), pada tahap ini dapat diketahui adanya defisit/ surplus
karena rencana operasinya perusahaan.

12
2. Menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari bank atau
sumber-sumber dana lainnya, yang diperlukan untuk menutup defisit kas
karena rencana operasinya perusahaan. Juga disusun estimasi pembayaran
bunga kredit tersebut beserta waktu pembayarannya kembali. Transaksi-
transaksi di sini merupakan transaksi finansial (financial transaction).
3. Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran kas
setelah adanya transaksi finansial, dan anggaran kas yang final ini merupakan
gabungan dari transaksi operasional dan transaksi finansial yang
menggambarkan estimasi penerimaan dan pengeluaran kas secara
keseluruhan.
Sedangkan menurut Ellen Christina dkk, langkah-langkah dalam menyusun
anggaran kas adalah sebagai berikut:

1. Menyusun anggaran penagihan piutang.


2. Menyusun anggaran penerimaan kas, yang biasanya terdiri dari pos
penerimaan tunai, penagihan piutang dan penerimaan lain-lain.
3. Menyusun anggaran pengeluaran kas. Anggaran pengeluaran kas ini biasanya
mencakup pos-pos pembelian mesin, pembelian gudang, pembelian lain-lain,
anggaran untuk biaya-biaya dan pengeluaran lain-lain.
4. Menyusun anggaran kas yang sifatnya sementara. Artinya apabila terdapat
saldo kas akhir yang minus atau negatif,maka perusahaan memerlukan
pinjaman dari pihak luar dan sebagai konsekuensinya diperlukan pembayaran
berupa bunga dan angsuran pokoknya. Yang perlu menjadi perhatian disini
adalah pinjaman tersebut harus memperhitungkan pembayaran bunga dan
angsuran pokoknya.
5. Memperkirakan pembayaran bunga (apabila perusahaan melakukan pinjaman
untuk menutupi defisit yang terjadi). Untuk itu diperlukannya skema
pembayaran bunga yang lengkap.
6. Menyusun anggaran kas akhir.
Secara umum yang harus diperhatikan dalam penyusunan anggaran kas adalah
bahwa anggaran kas harus dapat memberikan gambaran yang mudah dimengerti
mengenai pola cash inflow dan cash outflow oleh pihak yang berkepentingan. Oleh
karena budget kas mencakup dua sektor, yaitu sektor penerimaan kas dan sektor

13
pengeluaran kas, maka sebelum disusun budget kas, terlebih dahulu perlu disusun
skedul tentang penerimaan kas (cash inflow schedule) dan skedul tentang pengeluaran
kas (cash outflow schedule) tersebut.

14
BAB IV

CONTOH KASUS

1. Kasus Anggaran Kas Jangka Pendek

Berikut ini adalah data yang dimiliki PT LARA yang dikumpulkan untuk melakukan
penyusunan anggaran kas tahunan, pada semester 1 Tahun 2019:

 Rencana Penjualan selama semester 1 Tahun 2019 :

PERIODE Unit Penjualan Harga/Unit Volume Penjualan


(Unit) (Rp/Unit) (Rp)
Januari 5000 3000 15.000.000
Februari 5500 3000 16.500.000
Maret 6000 3000 18.000.000
April 7000 3000 21.000.000
Mei 8000 3000 24.000.000
Juni 7000 3000 21.000.000
 Sejak beroperasi, perusahaan selain menjual secara tunai, juga menjual secara
kredit. Adapun komposisi penjualannya adalah:

1. Sebesar 60% dari total penjualan adalah penjualan tunai dan sisanya adalah
penjualan kredit. Untuk penjualan tunai manajemen menetapkan akan
memberikan potongan harga sebesar 10%.

2. Untuk penjualan kredit; manajemen memberlakukan term of payment 5/10,


n/60. Dari penjualan kredit diperkirakan sebesar 60% akan memanfaatkan
periode potongan, sedangkan sisanya tidak memanfaatkan periode potongan.
Dari pembeli yang tidak memanfaatkan potongan, 50%-nya kaan membayar
pada bulan transaksi dan sisanya akan membayar pada bulan berikutnya.

3. Diperkirakan besarnya piutang tak tertagih (bad debt) adalah 5% dari penjualan
kredit.

15
Besarnya Cash Opname awal tahun 2019 adalah Rp.10.000.000. Perusahaan melakukan
pembelian bahan baku yang merencanakan akan dibayar 30% secara tunai dan 70%
dibayar bulan berikutnya. Adapun pembelian yang dilakukan adalah :

PERIODE PEMBELIAN BAHAN BAKU


Januari Rp. 5.000.000
Februari Rp. 6.000.000
Maret Rp. 8.000.000
April Rp. 7.500.000
Mei Rp. 9.000.000
Juni Rp.11.000.000

 Hutang jatuh tempo yang harus dibayarkan adalah januari Rp 2.500.000,- ,


Maret Rp 1.000.000,- ,dan Juni Rp 3.000.000,-

Dari data tersebut, diminta:

1. Menyusun skedul pengumpulan piutang untuk triwulan 1 tahun 2019. Sertakan


persiapan perhitungannya.

2. Menyusun skedul penerimaan kas untuk triwulan 1 Tahun 2019.

3. Menyusun skedul pengeluaran kas untuk triwulan 1 Tahun 2019.

4. Menyusun skedul kas sementara untuk triwulan 1 Tahun 2019.

16
Penjualan Menurut Bentuk Pembayaran & Skedul Penerimaan Kas dari
Penjualan Tunai

(dalam satuan ribuan )

Keterangan Januari Februari Maret April Mei Juni


(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

Total 15.000 16.500 18.000 21.000 24.000 21.000


Penjualan

Penjualan 9.000 9.900 10.800 12.600 14.400 12.600


Tunai(60%)

Pot.Penjualan 900 990 1.080 1.260 1.440 1.260


Tunai(10%)

Penjualan 8.100 8910 9.720 11.340 12.960 11.340


Tunai Neto

Penjualan 6.000 6.600 7.200 8.400 9.600 8.400


Kredit (40%)

Bad Debt 300 330 360 420 480 420

Piutang Neto 5.700.000 6.270.000 6.840.00 7.980.000 9.120.000 7.980.000

17
1. Skedul Pengumpulan Piutang / Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit

PT LARA
Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit
Triwulan 1 Tahun 2019

(dalam satuan ribuan)

Keterangan Januari Februari Maret April Mei Juni


Piutang neto 5.700 6.270 6.840 7.980 9.120 7.980
Piutang yang 3.420 3.762 4.104 4.788 5.472 4.788
mendapat hak
discount(60%)

Discount (5%) 171 188,1 205,2 239,4 273,6 239.4


Piutang neto 3.249 3.577,9 3.898,8 4.548,6 5.198,4 4.548,6
(setelah
dikurangi
discount )
Piutang tidak 2.280 2.508 2.736 3.192 3.648 3.192
mendapat
discount
(40%)
Pelunasan 1.140 1.254 1.368 1.596 1.824 1.596
50%
-Pelunasan
50%
-Pelunasan 1.140 1.254 1.368 1.596 1.824
50%
Total 4.389 5.967,9 6.520,8 7.512,6 8.618,4 7.968,6
Pengumpulan
Piutang

18
2. Anggaran Penerimaan Kas

PT LARA
Anggaran Penerimaan Kas
Triwulan 1 Tahun 2019

(dalam satuan ribuan)

Sumber Januari Februari Maret April Mei Juni


Penerimaan
Kas
Penjualan 8.100 8.910 9.720 11.340 12.960 11.340
tunai neto
Piutang 4.389 5.967 6.520 7.512.6 8.618.4 7.968.6
Jumlah 12.489 14.877 16.240 18.852.6 21.578.4 19.306.6

Keterangan Anggaran Penerimaan Kas:

1. Penjualan Tunai Neto (dari data Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai)

2. Piutang (dari data Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit)

19
3. Anggaran Pengeluaran Kas

PT LARA

Anggaran Pengeluaran Kas

Triwulan 1 Tahun 2019

(dalam satuan ribuan)

Sumber Januari Februari Maret April Mei Juni


Pengeluaran
Kas
Pembelian 1.500 1.800 2.400 2.250
bahan baku
tunai
Pembelian
Bahan baku
kredit 0 3.500 4.200 5.600
Pembayaran 2.500 0 1.000 0 0
Hutang
Jumlah 4.000 5.300 7.600 7.850 7.950

20
4. Anggaran Kas Sementara

PT LARA
Anggaran Kas
Triwulan 1 Tahun 2019

Keterangan Januari Februari Maret April Mei Juni


(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Saldo Kas 10.000.000 18.489.000 28.066.900 36.707.700 47.710.300 61.338.700
awal
Penerimaan
kas
-Penjualan 8.100.000 8.910.000 9.720.000 11.340.000 12.960.000 11.340.000
Tunai Neto
-Piutang 4.389.000 5.967.000 6.520.000 7.512.600 8.618.400 7.968.600
Kas Tersedia 22.489.000 33.366.000 44.307.700 55.560.300 69.288.700 80.647.300
Pengeluaran
kas
-pembelian 1.500.000 1.800.000 2.400.000 2.250.000 2.700.000 3.300.000
bahan baku
tunai
-pembelian 0 3.500.000 4.200.000 5.600.000 3.250.000 6.300.000
bahan baku
kredit
-
pembayaran 2.500.000 0 1.000.000 0 0 3.000.000
hutang
Saldo Kas 18.489.000 28.066.900 36.707.700 47.710.300 61.338.700 68.047.300
Akhir

2. Kasus Anggaran Kas Jangka Panjang

MARI manufacturer merencanakan menambah kapasitas produksinya pada tahun 1988.


Manajemen menyusun perencanaan kas jangka lima tahun (2016-2020).
Data yang sudah berhasil dikumpulkan sebagai berikut :

Penjualan pada 2016 sebesar Rp 800 juta ; diharapkan akan meningkat terus sebesar Rp 40
juta setahun sampai 2020.

Perkiraan Biaya Variabel sebesar 40% dari penjualan; sedang Biaya Fixed untuk 2016 sebesar
Rp 380 juta dan akan meningkat dengan 10% pada 2019.

Depresiasi dan Amortisasi merupakan 30% dari Rp 300 juta fixed cost.

21
Saldo Kas Riil pada awal 2016 sebesar Rp 70 juta. Modal kerja non kas pada waktu tersebut
sebesar 150 juta. Modal kerja non kas ini akan meningkat pada proporsi yang sama dengan
meningkatnya penjualan.

Pajak pendapatan sebesar 30%

Sumber kas lainnya:

1. Penjualan aktiva tak terpakai: 2016/5 juta ; 2017/5 juta; 2018/50 juta; 2019/5 juta dan
2020/5 juta

2. Menjual saham portofolio: 2018/100 juta

3. Utang Bank jangka panjang: 2017/200 juta.

 Kebutuhan Kas:

1. Saldo sinking fund pada awal 2016 sebesar 150 juta dan akan ditambah dengan 50 juta
lagi pada 2016.

2. Pembayaran kembali hutang obligasi sebesar 600 juta dari sinking fund pada 2017.

3. Pengeluaran modal: 2016/40 juta; 2017/50 juta; 2018/350.000 (beli mesinnya):


2019/100 juta; dan 2020/150 juta.

4. Pembayaran deviden: 2016/2017 masing-masing sebesar 20 juta setahun; 2018/2019


dan 2020 sebesar 25 juta setahun.

5. Pengeluaran lainnya: 2016/5,0 juta; 2017/10 juta; 2018/5,0 juta; 2019/5,0 juta dan
2020/5,0 juta.

Dengan data tersebut diminta untuk:


1. Menyusun perkiraan rugi/laba 5 tahun yang akan datang.
2. Menyusun anggaran kas jangka panjang.
Penyelesaian :

22
 Menyusun perkiraan rugi/laba 5 tahun yang akan datang.

MARI Manufacturer
Perkiraan Rugi Laba Tahunan
2016-2020 (jutaan)

www.hendracourse.web.id 2016 2017 2018 2019 2020


800 840 880 920 960
Biaya :-Variabel (40%) 320 336 352 368 384
-Fixed 380 380 380 418 418
-Keseluruhan 700 716 732 786 802
Laba sebelum pajak 100 124 148 134 158
Pajak pendapatan 30% 30 37,2 44,4 40,2 47,4
Laba sesudah pajak 70 86,8 103,6 93,8 110,6

 Menyusun anggaran kas jangka panjang.

MARI Manufacturer
Perkiraan Kebutuhan Modal Kerja Non Kas
2016-2020 (jutaan)

www.hendracourse.web.id 2016 2017 2018 2019 2020


Saldo Kas Awal 70 - - - -
Modal Kerja non kas 150 157,5 165,- 72,5 180,-
Keseluruhan modal kerja 220 157,5 165,- 172,5 180,-
Kenaikan modal kerja non kas 7,5 7,5 7,5 7,5 7,5

23
MARI Manufacturer
Anggaran Kas Tahunan
2016-2020

www.hendracourse.web.id 2016 2017 2018 2019 2020


Saldo Kas Awal Tahun 70,- 120,- 21.8 14.6 44,2
Keuntungan untuk pajak 70,- 86,8 103,6 93,8 110,6
Depresiasi dan Amortisasi 90,- 90,- 90,- 90,- 90,-
Penjualan Aktiva tak terpakai 5,- 5,- 50,- 5,- 5,-
Penjualan Saham - - 100,- - -
Utang Bank jangka panjang - 200,- - - -
Kas tersedia 235,- 501,8 365,4 174,2 249,8
Pengeluaran-pengeluaran - - - - -
Sinking Fund 50,- - - - -
Pembayaran obligasi - 400,- - - -
Pengeluaran modal 40,- 50,- 350,- 100,- 150,-
Deviden 20,- 20,- 25,- 25,- 25,-
Pengeluaran lainnya 5,- 10,- 5,- 5,- 5,-
115,- 480,- 380,- 130,- 180,-
Saldo Kas Akhir Tahun 120,- 21,8 14,6 44,2 69,8

24
BAB V

KESIMPULAN

Kesimpulan

Anggaran adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran
kuantatif, biasanya dalam satuan uang, untuk menunjukann perolehan dan penggunaan
sumber-sumber suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun.

Kas merupakan alat pembayaran yang siap dan bebas digunaka untuk membiayai
kegiatan umum perusahaan. Anggaran merupakan rencana keuangan periodik yang
disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis
mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya
dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu tertentu.

Sifat aliran kas terdiri dari:

1. Aliran kas masuk, terdiri dari:

a. Aliran kas masuk bersifat kontinyu, dapat berasal dari hasil


penjualan secara tunai dan hasil pelunasan piutang.

b. Aliran kas masuk bersifat tidak kontinyu, dapat berasal dari


penyertaan pemilik perusahaan, penjualan saham, penerimaan kredit
bank dan penjualan aktiva tetap yang sudah tidak terpakai lagi

2. Aliran kas keluar, terdiri dari:

a. Aliran kas keluar yang bersifat kontinyu, misalnya pembelian bahan


baku dan pembayaran upah dan gaji.

b. Aliran kas keluar yang bersifat tidak kontinyu,misalnya


pengeluaran kas untuk pembayaran bungan, dividen, pajak pendapatan,pembayan anggaran
hutang, pembelian kembali saham perusahaan dan pembelian aktiva tetap.

Anggaran kas (Cash Budget) ialah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang
jumlah kas beserta perubahan-perubahan dari waktu ke waktu selama periode yang akan
datang, baik perubahan yang berupa permintaan kas, maupun perubahan yang berupa
pengeluaran kas. Anggaran kas merupakan alat penting dalam proses perencanaan dan
pengendalian keuangan perusahaan, karena di dalam nya terdapat estimasi penerimaan dan

25
pengeluaran kas untuk periode tertentu dimasa datang sehingga akan bisa diketahui kapan
perusahaan dalam keadaan defisit kas atau surplus kas.

26
DAFTAR PUSTAKA

Nafarin,M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Jakarta Selatan; Salemba Empat.

Rudianto.2009. Penganggaran. Jakarta; Erlangga.

Tendi Haruman, Sri Rahayu.2007.Penyusunan Anggaran perusahaan. Yogyakarta; Graha Ilmu.

Rahayu Sri, Andry. 2013. Penyusunan Anggaran Perusahaan. Yogyakarta;Graha Ilmu.

27

Anda mungkin juga menyukai