Anda di halaman 1dari 7

ILUSTRASI KASUS

IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn.S

Umur : 57 Tahun

Alamat : Mojokerto

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Petani

Status : Menikah

Masuk RS : 13 Juni 2018

ANAMNESIS

Autoanamnesis

Keluhan Utama

Sesak napas sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS)

Riwayat Penyakit Sekarang

- Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengeluhkan

sesak nafas disertai bunyi ”ngik”. Sesak nafas tersebut hilang timbul, pasien

mengeluhkan sesak tiap hari dan terasa lebih berat pada dini hari ini sehingga

mengganggu aktivitas dan tidur . Sesak napas timbul saat cuaca dingin dan hujan serta

saat pasien banyak melakukan aktivitas. Sesak nafas sudah diderita sejak kecil.

- Pasien terakhir kali mengeluhkan sesak tiga bulan yang lalu, Pasien pernah beberapa

kali berobat jalan di rumah sakit dan puskesmas. Sebelumnya pasien malam hari sudah

berobat dipuskesma di kasih obat uap tapi keluhannya sempat membaik kemudian

kambuh lagi.
- Pasien sejak dari kecil menderita sesak Pasien juga mengeluhkan batuk sejak 7 hari ini

berdahak, dahak campur buih, berwarna putih, berdarah (-). Pasien lebih nyaman

dengan posisi duduk

Riwayat Penyakit Dahulu

 Pasien memiliki riwayat asma dari kecil, sesak napas timbul bila pasien terpapar debu

dan udara dingin. Sesak napas dirasakan biasa < 1 kali dalam sebulan.

 Pasien tidak memiliki riwayat penyakit jantung, diabetes dan darah tinggi.

 Pasien memiliki riwayat alergi, seperti alergi udara dingin dan debu.

Riwayat Penyakit Keluarga

 Ibu pasien mederita asma

Riwayat Pekerjaan, Sosial Ekonomi dan Kebiasaan

 Pasien berkerja buruh serabutan seperti petani terkadang sebagai pekerja bangunan.

 Riwayat merokok tidak ada

Pemeriksaan Umum

Kesadaran : Komposmentis

Keadaan umum : tampak sakit sedang

Tekanan darah :120/80 mmHg

Nadi : 90 x/menit

Nafas : 32 x/menit

Suhu : 36.5 C0

Pemeriksaan Fisik

Kepala

 Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil bulat isokor, diameter 3

mm, refleks cahaya +/+

 Leher : JVP (5-2)cm H2O, pembesaran KGB (-)


Thoraks

 Paru

o Inspeksi : gerakan dada kanan dan kiri simetris

o Palpasi : fremitus kanan dan kiri sama

o Perkusi : sonor pada seluruh lapangan paru

o Auskultasi : ekspirasi memanjang, whezing pada lapangan paru kiri dan kanan

 Jantung

o Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat

o Palpasi : iktus kordis teraba di SIK V 1 jari medial LMCS

o Perkusi : batas jantung kanan : LSD

batas jantung kiri : SIK V 1 jari medial LMCS

o Auskultasi : suara jantung normal, bunyi tambahan (-)

Abdomen

 Inspeksi : perut cembung, asites (-)

 Palpasi : perut supel, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), hepar dan lien tidak teraba

 Perkusi : timpani

 Auskultasi : bising usus normal

Ekstremitas (Superior et Inferior)

Akral hangat, edema (-), clubbing finger (-)

Pemeriksaan Penunjang
Hasil laboratorium tanggal 13 Juni 2018 :

 Darah rutin

Hb : 11.6 g/dL

Leukosit : 7.800/µL

Hematokrit : 37,5

WORKING DIAGNOSA

Asma bronkial

RENCANA PENATALAKSANAAN

Non Medikamentosa :

 Hindari faktor pencetus

Medikamentosa :

 Nebulizer ventolin + pulmicort tapi keluhan tidak membaik

 IVFD RL 15 gtt/menit + drip aminofilin ½ ampul

 Injeksi pelan aminofilin ½ amp

 Injeksi Dexamethasone 3 x 1 ampul

 Nebulizer ventolin + pulmicort tiap 8 jam

 Teofilin 3 x 1

 Kapsul obat batuk : codein 15mg, cetirizine 1 tab, salbutamol 1 tab, B komplek 1

Follow-up

13 Juni 2018

S : sesak napas berkurang, batuk berdahak (+)

O : TD 120/70 mmHg, nadi 80 x/menit, RR 22 x/menit, T 370C

A : Asma bronkial

P : IVFD D5% 20 gtt/menit

Nebulizer ventolin + pulmicort tiap 8 jam


Dexametason 3 x 1 ampul

Teofilin 2 x 1 tab

14 Juni 2018

S : sesak napas sudah hilang, batuk berdahak (+),

O : TD 120/80 mmHg, nadi 73 x/menit, RR 18x/menit, T 36.50C

A : Asma bronkial

P : IVFD RL 15 gtt/menit

Kapsul obat batuk : codein 15mg, cetirizine 1 tab, salbutamol 1 tab, B komplek 1

Teofilin 2 x 1 tab
DAFTAR PUSTAKA

1. Riyanto BS, Hisyam B. Obstruksi Saluran Pernapasan Akut. Dalam : Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi ke - 4. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam FKUI. 2006. h 978 – 87.
2. Alsagaff H, Mukty A. Dasar - Dasar Ilmu Penyakit Paru. Edisi ke – 2. Surabaya :
Airlangga University Press. 2002. h 263 – 300.
3. Morris MJ. Asthma. [ updated 2011 June 13; cited 2011 June 29]. Available from :
http://emedicine.medscape.com/article/296301-overview#showall
4. Partridge MD. Examining The Unmet Need In Adults With Severe Asthma. Eur Respir
Rev 2007; 16: 104, 67–72
5. Dewan Asma Indonesia. You Can Control Your Asthma : ACT NOW!. Jakarta. 2009
May 4th. Available from:
http://indonesianasthmacouncil.org/index.php?option=com_content&task=view&id=1
3&Itemid=5
6. Anggia D. Profil Penderita Asma Bronkial yang Dirawat Inap di Bagian Paru RSUD
Arifin Achmad Pekanbaru Periode Januari – Desember 2005. Pekanbaru : Fakultas
Kedokteran Universitas Riau. 2006.
7. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1023/MENKES/SK/XI/2008 Tentang Pedoman Pengendalian
Penyakit Asma. Jakarta. 3 Nopember 2008.
8. Rahmawati I, Yunus F, Wiyono WH. Patogenesis dan Patofisiologi Asma. Jurnal
Cermin Kedokteran. 2003; 141. 5 – 6.
9. Widjaja A. Patogenesis Asma. Makalah Ilmiah Respirologi 2003. Surakarta : Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret. 2003. h 27.
10. Noorcahyati S. Pemantauan Kadar Imunoglobulin M (Igm) dan Imunoglobulin G (Igg)
Chlamydia pneumoniae pada Penderita Asma di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam
Malik Medan. Medan : Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. 2002.
11. Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R, Wardani WI, Setiowulan W. Kapita Selekta
Kedokteran. Edisi III. Jakarta : Media Aesculapius FKUI. 2001. h 477 – 82.
12. Rengganis I. Diagnosis dan Tatalaksana Asma Bronkial. Majalah Kedokteran
Indonesia. Nopember 2008; 58(11), 444-51.
13. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan di
Indonesia. 2003. h 73-5
14. Mcfadden ER. Penyakit Asma. Dalam Harrison Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam.
Isselbacher KJ et al, editor. Jakrta : EGC. 2000. 1311-18.

Anda mungkin juga menyukai