Anda di halaman 1dari 17

BAB XI

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

1. SPESIFIKASI UMUM

1.1 LOKASI PEKERJAAN


Lokasi Pekerjaan Perbaikan Bronjong Tebing Jalan PLTA Batutegi terletak di
Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Dari Kota Bandar Lampung ke lokasi
pekerjaan dapat ditempuh dengan kendaraan roda 4 dalam waktu 3,0 jam. Lokasi
pekerjaan dapat dilihat pada album gambar, peta lokasi / peta petunjuk/ Key Map.

1.2 RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Ruang lingkup pekerjaan secara garis besar adalah sebagai berikut :
a) Pekerjaan Persiapan
b) Pekerjaan Bronjong

1.3 JALAN MASUK KE LOKASI PEKERJAAN


Setiap pekerjaan yang dilaksanakan Penyedia Jasa terutama yang berhubungan dengan
penggunaan jalan dan jembatan harus direncanakan sedemikian rupa, sehingga tidak
mengganggu lalu lintas dan jika perlu harus mendapatkan persetujuan Direksi Pekerjaan /
Pejabat Pembuat Komitmen.
Penyedia Jasa juga berkewajiban membangun jalan kerja atau memelihara jalan yang
sudah ada apabila dipergunakan untuk transportasi ke wilayah kerja dan melengkapi jalan
kerja tersebut dengan bangunan pelengkap yang diperlukan atau fasilitas lainnya serta
memperbaiki atau memperkuat fasilitas yang ada dengan balok-balok kayu sehingga
fasilitas tersebut dapat berfungsi sebagai jalan kerja ke seluruh wilayah kerja.
Pejabat Pembuat Komitmen tidak bertanggungjawab atas pemeliharaan jalan masuk, untuk
itu harus dilakukan pengaturan yang sebaik-baiknya dengan bangunan yang digunakan
oleh penyedia jasa selama pelaksanaan pekerjaan. Apabila penyedia jasa membutuhkan
jalan lain yang tidak ditentukan oleh direksi, harus dikerjakan oleh penyedia jasa atas
bebannya sendiri termasuk bila diperlukan biaya pekerjaan utama dan pekerjaan
sementara. Harga untuk semua pekerjaan tersebut sudah termasuk dalam harga kontrak.

1.4 GAMBAR – GAMBAR


1.4.1 Gambar Kontrak
Gambar-gambar yang ada dalam dokumen lelang merupakan bagian dari dokumen
kontrak. Gambar-gambar tersebut menjadi salah satu dasar atau acuan Penyedia Jasa
untuk menghitung volume awal pekerjaan yang akan dilaksanakan serta akan
dijadikan gambar kerja setelah dilakukan revisi desain apabila diperlukan dengan
mendapatkan persetujuan dari Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat Komitmen.

ST & GBR XI - 1
1.4.2 Gambar - gambar yang harus disiapkan oleh Penyedia Jasa adalah :
Penyedia Jasa berkewajiban menyerahkan gambar-gambar yang meliputi gambar
pelaksanaan (soft drawing), gambar pabrikasi dan gambar purna bangun (as built
drawing).
1) Gambar Pelaksanaan
a. Umum
Sebelum pekerjaan dimulai Penyedia Jasa harus membuat dan menyiapkan
gambar pelaksanaan secara detail dengan mengacu gambar kontrak untuk
memudahkan pelaksanaan dan apabila terjadi perubahan gambar, maka harus
dilakukan redesign terhadap bagian-bagian yang mengalami perubahan.
Gambar pelaksanaan harus disiapkan berdasarkan gambar kontrak dan syarat-
syarat dalam spesifikasi yang menunjukkan dengan rinci antara lain :
1) rencana menyeluruh dan dimensi dari tiap bagian pekerjaan yang akan
dibangun,
2) data topografi dan tinggi muka tanah yang diperoleh dari hasil
pengukuran lapangan.
Gambar pelaksanaan terlebih dahulu harus dibuat dalam bentuk gambar
sementara (draft). Karena gambar pelaksanaan merupakan petunjuk atau
pedoman dalam pelaksanaan yang akan menentukan kualitas dan kuantitas
pekerjaan tersebut, maka proses secara keseluruhan harus mendapatkan
persetujuan dari Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen dan atau
pengguna jasa.
b. Penyedia Jasa harus menyerahkan 5 (lima) set gambar pelaksanaan ukuran
kertas A3 dan 5 (lima) set ukuran kertas A1 yang telah disetujui Direksi
Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen, dengan perincian 5 (lima) set ukuran
A1 (1 set asli / kalkir dan 4 set copy / blue print), dan 5 (lima) set gambar
ukuran A3 diserahkan kepada PPK, 1 (satu) set gambar ukuran A3 lengkap
dipasang di Direksi Keet. Apabila ada pekerjaan yang dilaksanakan sebelum
ada persetujuan Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen maka menjadi
resiko dan tanggung jawab Penyedia Jasa. Apabila gambar-gambar yang telah
mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan, ternyata masih ada
kesalahan/kekeliruan, maka Penyedia Jasa harus bertanggung jawab untuk
memperbaikinya. Persetujuan Direksi terhadap gambar-gambar tersebut tidak
akan meringankan tanggung jawab Penyedia Jasa atas kebenaran gambar
tersebut.

2) Gambar-gambar Pekerjaan Sementara


a. Umum
Apabila diperlukan Penyedia Jasa dibenarkan untuk mengajukan bangunan
sementara yang akan menunjang pelaksanaan pekerjaan. Gambar-gambar
yang diajukan harus menunjukkan detail dari pekerjaan sementara tersebut.
Gambar perencanaan yang diusulkan Penyedia Jasa yang dipakai dalam
pelaksanaan kontruksi juga harus diserahkan kepada Direksi
Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen sebanyak 3 (tiga) rangkap ukuran A3.

ST & GBR XI - 2
b. Gambar-gambar untuk pekerjaan sementara yang ditinggalkan.
Penyedia Jasa hendaknya mengusulkan pekerjaan sementara yang berkaitan
dengan pekerjaan tetap, secara lebih mendetail dan diserahkan kepada Direksi
Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen untuk mengubah dan mendapat
persetujuan, sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan.

3) Gambar Purna Bangun (As Built Drawing)


Selama masa pelaksanaan, Penyedia Jasa harus memelihara satu set gambar
yang dilaksanakan paling akhir untuk tiap-tiap pekerjaan. Pada gambar yang
memperlihatkan perubahan yang sudah dikerjakan sesuai dengan kontrak, sejauh
gambar tersebut sudah dilaksanakan dengan benar kemudian dicap “sudah
dilaksanakan”. Gambar-gambar yang dilaksanakan akan diperiksa tiap bulan
dilapangan oleh Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen dan tiap hari oleh
pengawas lapangan, dan apabila ditemukan hal-hal yang tidak memuaskan dan
tidak dilaksanakan, paling lambat harus diperiksa kembali selama 6 (enam) hari
kerja. Setelah masa Pelaksanaan Gambar yang telah diperiksa beserta
perubahannya sesuai dengan pekerjaan yang dilaksanakan dijadikan gambar
purna bangun (As Built Drawing) dan diserahkan kepada pihak Direksi
Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen berupa 1 (satu) set gambar di atas kertas
kalkir ukuran A1, 4 (empat) set copy (blue Print) ukuran A1 dan 5 (lima) set
ukuran A3 (1 asli dan 4 copy), serta menyerahkan rekaman / softcoy dalam
bentuk Compact Disc (CD) atau Flashdisc yang berisi gambar purnabangun.

1.5 STANDAR MUTU BAHAN


Semua bahan yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan
dari Standar Nasional Indonesia, Standar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat, Standar dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan standar lainnya yang telah
mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komimten.

1.6 PERSONIL INTI


Penyedia Jasa diwajibkan mempunyai personil inti yang memiliki kemampuan/
keahlian/ketrampilan untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang baik sesuai dengan
spesifikasi teknik yang diharapkan.

Personil inti juga disyaratkan memiliki sertifikat keahlian (SKA) untuk keahlian jasa
konstruksi serta sertifikat ketrampilan (SKT) untuk ketrampilan jasa konstruksi. Untuk
keahlian dan ketrampilan yang bukan jasa konstruksi seperti ahli hukum, ahli ekonomi dan
lain-lain tidak disyaratkan mempunyai sertifikasi tersebut.

1.7 PROGRAM PELAKSANAAN, LAPORAN DAN FOTO DOKUMENTASI


a. Program pelaksanaan
Penyedia Jasa harus membuat jadwal ulang pelaksanaan pekerjaan (reschedule) sesuai
dengan waktu yang tertuang di dalam dokumen kontrak dalam bentuk Curva “S” yang
menggambarkan proses penyelesaian pekerjaan secara keseluruhan, selanjutnya
diajukan ke Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen untuk mendapatkan
persetujuan. Setiap program pelaksanaan harus memperlihatkan:

ST & GBR XI - 3
1) Tanggal Mulai
2) Tanggal Selesai
3) Waktu yang diperlukan
4) Sumber tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan.
Aktivitas yang terlihat pada program harus sudah termasuk pelaksanaan pekerjaan
sementara dan tetap, kelonggaran waktu yang diperlukan untuk persiapan, persetujuan
gambar-gambar, pengiriman peralatan dan bahan ke lapangan dan juga kelonggaran
dengan adanya hari libur umum maupun keagamaan.

b. Laporan
1) Penyedia Jasa harus membuat laporan harian terhadap setiap bagian pekerjaan
dalam bentuk yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat
Komitmen. Laporan tersebut harus berisi data tentang cuaca, jumlah tenaga kerja,
bahan/material, jenis pekerjaan dan hal-hal lain yang terkait dengan kegiatan
pelaksanaan pekerjaan.
2) Penyedia Jasa harus menyerahkan laporan mingguan yang telah disetujui oleh
Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen yang merupakan kumulatif dari
laporan harian setiap minggunya. Laporan tersebut berisi kemajuan (progress)
pekerjaan dalam 1 (satu) minggu.

3) Penyedia Jasa harus menyerahkan laporan bulanan yang telah disetujui oleh Direksi
Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen pada setiap akhir bulan. Laporan tersebut
harus memuat secara rinci hal-hal yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan yang
telah, sedang dan akan dikerjakan bulan berikutnya serta hambatan yang ada dan
langkah penyelesaiannya. Secara garis besar laporan bulanan memuat sebagai
berikut :
a) Prosentase kemajuan pekerjaan berdasarkan kenyataan yang dicapai pada bulan
tersebut dan rencana kerja pada bulan berikutnya.
b) Prosentase dari tiap pekerjaan pokok yang diselesaikan harus sesuai dengan
kemajuan yang dicapai pada bulan tersebut.
c) Rencana kegiatan bulan berikutnya.
d) Jumlah volume pekerjaan yang merupakan bagian pekerjaan tetap.
e) Daftar perlengkapan kantor lapangan, peralatan, bahan dan tenaga kerja yang
digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan
f) Hal-hal lain yang belum termuat agar disesuaikan dengan kebutuhan dengan
tujuan pokok bahwa semua kegiatan lapangan harus diinformasikan secara
rinci.

Laporan-laporan tersebut diserahkan dalam jumlah 5 (lima) rangkap atau sesuai


kebutuhan.

c. Foto dokumentasi
Foto dokumentasi pekerjaan memuat gambar setiap jenis kegiatan dalam 3 (tiga)
tahapan, yaitu sebelum dikerjakan (0%), sedang dikerjakan (50%), dan setelah selesai
dikerjakan (100%). Pengambilan gambar sebelumnya harus dibuat rencana / denah yang
menunjukkan lokasi, posisi dari kamera, dan arah bidikan yang kemudian diserahkan
kepada Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen untuk disetujui. Pada setiap tahap
pengambilan gambar untuk setiap lokasi, pengambilan harus dari titik-titik dan arah
yang sama dengan mencantumkan nama bangunan yang bersangkutan dan
kemajuannya.
ST & GBR XI - 4
Pengambilan foto harus menggunakan kamera digital. Pada akhir pelaksanaan kontrak
foto-foto harus ditempel dalam album secara berurutan sesuai dengan tahap yaitu 0%,
50% dan 100%. Album foto tersebut harus diserahkan ke Pengguna Jasa disertai
softcopy berupa Flash Disc. Semua album foto dan Falsh Disc adalah milik Pengguna
Jasa dan tanpa persetujuannya tidak diijinkan untuk diberikan / dipinjamkan kepada
siapapun.
Foto Dokumentasi tersebut diserahkan dalam jumlah 5 (lima) rangkap atau sesuai
kebutuhan.

d. Rapat bersama untuk membicarakan kemajuan pekerjaan.


Rapat antara Direksi Pekerjaan dengan Penyedia Jasa diadakan seminggu sekali
(mingguan) dan Rapat antara Pejabat Pembuat Komitmen dengan Penyedia Jasa
diadakan sebulan sekali (bulanan) serta pada waktu yang telah disetujui oleh kedua
belah pihak. Rapat ini diadakan untuk membicarakan kemajuan pekerjaan yang sedang
dilakukan, pekerjaan yang diusulkan untuk minggu atau bulan selanjutnya dan
membahas permasalahan yang timbul agar dapat diselesaikan dengan baik dan cepat.

1.8 BAHAN DAN PERLENGKAPAN YANG HARUS DISEDIAKAN OLEH


PENYEDIA JASA

a. Bahan
Penyedia Jasa harus menyediakan semua bahan yang diperlukan untuk penyelesaian
pekerjaan seperti tercantum dalam kontrak. Semua bahan harus baru dan sesuai dengan
standar yang ditentukan.

b. Perlengkapan Konstruksi
Penyedia Jasa harus segera menyediakan semua perlengkapan konstruksi yang
diperlukan dalam jumlah yang cukup. Apabila Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat
Komitmen memandang belum sesuai dengan kontrak, maka Penyedia Jasa harus segera
memenuhi kekurangan tersebut. Penyedia Jasaan semua perlengkapan dan peralatan
harus lengkap dengan spareparts yang cukup dan pemeliharaan yang baik agar
pekerjaan dapat dilakukan dengan sempurna.

c. Bahan Pengganti
Penyedia Jasa harus mendatangkan bahan yang ditentukan, bila bahan tersebut tidak
tersedia di pasaran, maka dapat digunakan bahan pengganti dengan harus mendapat
persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen. Harga satuan
dalam volume pekerjaan tidak akan disesuaikan dengan adanya penambahan harga
antara bahan yang ditentukan dengan bahan pengganti .

d. Pemeriksaan Bahan dan Perlengkapan


Perlengkapan dan bahan yang disediakan oleh Penyedia Jasa akan dilakukan
pemeriksaan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak pada salah satu atau lebih tempat
yang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen, yang meliputi :
1. Tempat Produksi dan pembuatan
2. Tempat Pengangkutan
3. Lapangan

ST & GBR XI - 5
e. Fasilitas Komunikasi
Untuk kelancaran komunikasi di area pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyediakan,
memasang, mengoperasikan dan memelihara sistem komunikasi yang baik. Segala
biaya untuk sistem komunikasi ini termasuk operasional dan pemeliharaannya
menjadi tanggung jawab penyedia jasa.

1.9 SURVEY DAN PENGUKURAN


a. Bench Mark (BM)
1. Sebelum pekerjaan pengukuran dilakukan, Penyedia Jasa harus mendapatkan
petunjuk/persetujuan Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen mengenai
metode dan peralatan yang akan digunakan untuk pengukuran.
2. Untuk memulai pekerjaan, Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen akan
menunjukkan/menetapkan lokasi Bench Mark (BM) seperti dalam gambar dan
ditetapkan dengan Berita Acara.
3. Setiap kerusakan BM yang diakibatkan oleh Penyedia Jasa akan dipasang kembali
oleh Penyedia Jasa atas persetujuan Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.
4. Penyedia Jasa perlu mendirikan bench mark tambahan sementara untuk
kemudahannya, tetapi setiap bench mark sementara yang didirikan merupakan
rencana dan tempatnya disetujui oleh Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat
Komitmen dan akan merupakan ketelitian yang berhubungan dengan bench mark
yang didirikan oleh Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.
5. Pekerjaan pengukuran awal (MC.0) dan akhir (MC.100) serta perubahannya harus
dilakukan oleh Penyedia Jasa dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan Tim
MC.0/MC.100 dan Direksi Pekerjaan/ pengawas.
6. Untuk pekerjaan tanggul, Penyedia Jasa harus memasang patok-patok as sepanjang
tanggul dengan jarak maksimum 50 m atau untuk lokasi extrim/tikungan setiap
jarak 25 m, masing-masing profil dicat dan diberi tanda profil sesuai urutannya
(Misal P1, P2, P3 dst).
7. Patok petunjuk ini harus dilindungi selama pelaksanaan pekerjaan dan tidak
dipindahkan atau ditimbun.
8. Untuk pekerjaan pengukuran harus disesuaikan dengan gambar rencana dan
spesifikasi teknisnya. Pada pekerjaan pengukuran diluar ketentuan tersebut di atas
harus ada persetujuan dari Direksi Pekerjaan secara tertulis.
9. Pada pekerjaan pengukuran harus dilaksanakan oleh juru ukur yang telah ditetapkan
atau juru ukur lain yang disetujui Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.

10. Tenaga Pengukuran


Penyedia Jasa bekerjasama dengan Direksi Pekerjaan dalam pemeriksaan setting
out dan pengukuran untuk mengetahui secara pasti kemajuan pekerjaan yang
diperlukan dalam proses pembayaran. Dalam pemasangan patok, tiang, pinggir
yang lurus, penyanggah cetakan profil dan lain-lain yang perlu untuk pemeriksaan
setting out dan pengukuran kemajuan pekerjaan harus sesuai dengan petunjuk
Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen. Semua bahan dan tenaga untuk
keperluan ini menjadi beban Penyedia Jasa.

ST & GBR XI - 6
1.10 PEKERJAAN SEMENTARA

a. Umum
Penyedia Jasa akan bertanggung jawab terhadap perencanaan, spesifikasi, pelaksanaan
dan berikut pemindahan semua pekerjaan sementara untuk pelaksanaan pekerjaan
sebaik-baiknya. Detail dari pekerjaan sementara dimana Penyedia Jasa bermaksud
untuk melaksanakan di lapangan, pertama-tama diserahkan kepada Direksi
Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen untuk mendapat persetujuan sesuai dengan
prosedur dalam spesifikasi umum. Apabila Penyedia Jasa bermaksud mengajukan
alternatif untuk pekerjaan sementara di luar daerah lapangan seperti terlihat pada
gambar, semua biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan termasuk pembebasan
tanah, sewa tanah dan sebagainya, ditanggung oleh Penyedia Jasa. Keterlambatan
tidak akan meringankan Penyedia Jasa terhadap tanggung jawab untuk memenuhi
ketentuan dalam kontrak. Dalam hal tersebut tidak diberikan perpanjangan waktu bila
terjadi keterlambatan.

b. Wilayah Kerja
Lapangan kerja seperti terlihat pada gambar yang digunakan untuk pelaksanaan
pekerjaan, dijamin oleh Pengguna Jasa. Penyedia Jasa sedapat mungkin melaksanakan
pekerjaan sementara seperti pada gambar atau sesuai petunjuk Direksi
Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.
Penyedia Jasa hendaknya membatasi kegiatan peralatan dan tenaga kerja pada lokasi
pekerjaan, termasuk arah jalan masuk yang disetujui Direksi Pekerjaan/Pejabat
Pembuat Komitmen sehingga mengurangi kerusakan tanaman pihak ketiga. Bekas
yang dilalui kendaraan supaya diperbaiki seperti keadaan semula sebelum diterimanya
pekerjaan oleh Pengguna Jasa.

Penyedia Jasa bertanggung jawab langsung kepada Pengguna Jasa untuk semua
kerusakan misalnya kerusakan tanaman atau tanah hasil galian baik milik Pengguna
Jasa atau orang lain, Penyedia Jasa mengganti kerugian terhadap semua kehilangan
dan tuntutan karena kerusakan tersebut sesuai dengan ketentuan dalam kontrak.

c. Papan nama Pekerjaan, Kantor Penyedia Jasa, Direksi Pekerjaan Keet, Gudang,
Bengkel, Barak Kerja, dsb
Penyedia Jasa harus membuat dan memasang papan nama proyek pada lokasi
pekerjaan di tempat yang telah ditentukan atau sesuai dengan petunjuk Direksi
Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.
Papan nama proyek dibuat dengan ukuran 90 cm x 120 cm, terbuat dari bahan yang
tahan terhadap cuaca, yang di cat warna dasar putih dengan tiang dari kayu ukuran 5 x
7 cm ditanam dalam tanah dan diberi perkuatan sebagai mana mestinya.
Papan nama tersebut harus bertuliskan informasi yang jelas mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan nama pekerjaan, pemberi pekerjaan, pelaksana pekerjaan, jangka
waktu pelaksanaan, nomor kontrak, tahun anggaran, lokasi, dan keterangan-keterangan
lain yang ditentukan atau sesuai dengan persetujuan Direksi Pekerjaan/Pejabat
Pembuat Komitmen.
Penyedia Jasa harus menyediakan, memelihara, mengerjakan dan memindahkan
bangunan sementara seperti kantor Penyedia Jasa, Direksi Pekerjaan Keet, gudang,
bengkel, barak kerja dan bangunan sementara lainnya selama pelaksanaan pekerjaan,
dilengkapi dengan :

ST & GBR XI - 7
- Sarana Air bersih dan sanitasi
- Fasilitas kesehatan dan keselamatan kerja
- Penerangan yang cukup
- Perlengkapan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan
Penyedia Jasa harus menyerahkan rencana tempat kerja dan bangunan sementara
secara umum kepada Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen untuk mendapat
persetujuan pada waktu yang ditetapkan. Pelaksanaan pekerjaan tidak boleh dimulai
sebelum mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.

1.11 KEAMANAN DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN


a. Sistem Pengawasan Keamanan
Penyedia Jasa mengatur sistem pengawasan dan keamanan dengan kapasitas peralatan
dan tenaga yang cukup untuk menghindari kecelakaan terhadap manusia dan
kerusakan barang milik yang bersangkutan. Sistem pengawasan dan organisasinya
harus mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen dan
dilaksanakan sesuai dengan program yang disetujui dengan berpegang pada peraturan
yang berlaku di Indonesia.

b. Pencegahan Kebakaran
Penyedia Jasa harus melakukan tindakan pencegahan kebakaran yang terjadi pada atau
di sekitar lapangan kerja dengan peralatan pencegahan kebakaran yang memadai dan
siap digunakan pada semua bangunan atau pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan.
Penyedia Jasa harus memelihara peralatan dan perlengkapan pemadam kebakaran
yang dibutuhkan sampai pekerjaan diterima oleh Pengguna Jasa.

1.12 PEMBERITAHUAN PENGERJAAN (OPERASI)


Penyedia Jasa harus memberitahukan dalam waktu tidak kurang dari 14 (empat belas)
hari sebelum memulai tiap ruas pekerjaan untuk pengukuran permukaan tanah yang ada.
Tidak ada ruas pekerjaan yang boleh dimulai sebelum mendapat persetujuan Direksi
Pekerjaan, yaitu setelah dicapai kesepakatan antara Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat
Komitmen dan Penyedia Jasa tentang semua elevasi permukaan tanah yang cukup untuk
pengukuran pekerjaan dengan teliti. Apabila akan memulai pelaksanaan pekerjaan,
Penyedia Jasa harus membuat/mengajukan permohonan memulai pekerjaan dengan
melampirkan check list dan request.

1.13 TANGGUNG JAWAB PENYEDIA JASA


a. Kegagalan Bangunan
Pertanggungjawaban atas kegagalan bangunan ditentukan dalam Syarat-Syarat Umum
dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak.
b. Tuntutan Pihak Ketiga
Selama jangka waktu pertanggungjawaban atas kegagalan bangunan, sesuai yang
ditetapkan dalam Syarat-Syarat Umum dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak, apabila
sewaktu-waktu terdapat tuntutan pihak ketiga, temuan BPKP, BPK, Inspektorat
Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan lain-lain kerugian
negara yang timbul menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa.
ST & GBR XI - 8
1.14 KEGIATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

a. Personil Ahli K3/Petugas K3 yang dimiliki oleh Penyedia Jasa harus mengindentifikasi
bahaya dari setiap jenis proses atau tahapan kegiatan pekerjaan konstruksi, dan
menetapkan spesifikasi proses/kegiatan yang harus dilakukan oleh Penyedia Jasa.
b. Setiap jenis proses/kegiatan sedapat mungkin dipilih yang paling kecil bahaya dan
risikonya, dan diberi penjelasan prosedur kerja yang lebih aman dan selamat.
c. Setiap jenis proses/kegiatan harus dilengkapi dengan prosedur kerja, sistem perlindungan
terhadap pekerja, perlengkapan pengamanan, dan rambu-rambu peringatan, dan
kewajiban pekerja menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai dengan potensi
bahaya pada proses tersebut.
d. Setiap jenis proses/kegiatan pekerjaan yang baru, atau pada keadaan yang berbeda, harus
terlebih dahulu dilakukan analisis bahaya dan risikonya (Job Safety Analysis) dan harus
dilakukan tindakan pengendalaiannya.
e. Setiap proses/kegiatan yang berbahaya harus melalui prosedur izin kerja terlebih dahulu
dari penanggung jawab proses dan Ahli K3/Petugas K3.
f. Setiap proses dan pekerjaan hanya boleh dilakukan oleh tenaga kerja dan/atau operator
yang telah terlatih dan telah mempunyai kompetensi untuk melaksanakan jenis
pekerjaan/tugasnya, termasuk kompetensi melaksanakan prosedur keselamatan dan
kesehatan kerja yang sesuai pada jenis pekerjaan/tugasnya tersebut.
g. Persyaratan teknis yang harus dipenuhi Penyedia Jasa dalam menyusun dan
menggunakan metode kerja dapat meliputi penggunaan alat utama dan alat bantu,
perkakas, material dan konstruksi sementara dengan urutan kerja yang sistematis, guna
mempermudah pekerja dan operator bekerja dan dapat melindungi pekerja, alat dan
material dari bahaya dan risiko kegagalan konstruksi dan kecelakaan kerja.
h. Setiap identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko, sebelum diterapkan
harus ditinjau dan dievaluasi keandalan dan ketepatannya oleh Ahli K3/Petugas K3.

1.15 LAIN-LAIN
Konflik Kepentingan Pelaksanaan Konstruksi
Apabila pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi terdapat suatu konflik kepentingan antara
Penyedia Jasa dengan pihak ketiga, hal tersebut wajib diselesaikan oleh pihak Penyedia
Jasa. Penyelesaiannya harus dengan sepengetahuan pihak Direksi Pekerjaan/Pejabat
Pembuat Komitmen.

Pengukuran dan Pembayaran

Pengukuran dan Pembayaran untuk kegiatan 1.1 sampai dengan 1.15 dilakukan dengan cara
Lump Sum (LS) atau set sesuai yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

Bila item pekerjaan/biaya untuk kegiatan 1.1 sampai dengan 1.15 di atas tidak tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga, segala biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut yang
diperlukan untuk kemudahan dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan utama/permanen, dianggap
sudah termasuk dalam harga kontrak dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia.

ST & GBR XI - 9
2. SPESIFIKASI KHUSUS

2.1. Pekerjaan Persiapan

1. Mobilisasi dan Demobilisasi

Penyedia Jasa harus menyediakan dan memobilisasi peralatan dan personil yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan program kerja dan metode
pelaksanaan pekerjaan yang diajukan serta mendapat persetujuan dan pengesahan
dari Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.
Peralatan yang disediakan/didatangkan harus dalam kondisi baik dan sesuai dengan
persyaratan yang telah ditentukan serta dilengkapi dengan sukucadang yang
diperlukan.
Penyedia jasa bertanggung jawab terhadap keamanan dan keselamatan atas
pengoperasian peralatan yang digunakan, termasuk pengangkutan dan/atau
pemindahan peralatan kerja kelokasi pekerjaan serta pengembalian/pengangkutan
pemulangan. Penyedia jasa harus membuat laporan dan harus mendapat persetujuan
Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen tentang jadual kegiatan mobilisasi dan
demobilisasi.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dan Pembayaran untuk mobilisasi dan demobilisasi dilakukan dengan
cara Lump Sum (LS) sesuai yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Bila item pekerjaan/biaya lump-sum di atas tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas
dan Harga, segala biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut yang diperlukan
untuk kemudahan dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan utama/permanen, dianggap
sudah termasuk dalam harga kontrak dan menjadi tanggungjawab sepenuhnya
Penyedia.

2. Dokumentasi

Dokumentasi pelaksanaan pekerjaan harus disusun dalam bentuk album foto dan
vidio yang menggambarkan pelaksanaan pekerjaan dari awal sampai dengan
selesainya pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan. Foto dokumentasi harus
diambil menggunakan camera digital dengan titik / sudut pengambilan yang sama
untuk masing-masing pekerjaan yang menunjukkan progress pekerjaan bulanan,
progress 0%, 50% dan 100% dan dicetak ukuran 12 cm x 8 cm. Sedangkan
pengambilan gambar untuk vidio menggunakan Drone minimal dilaksanakan 3 (tiga)
kali yaitu pada awal pekerjaan (0%), pekerjaan sedang dilaksanakan (50%), dan
pekerjaan telah selesai secara keseluruhan (100%).
Semua dokumentasi pelaksanaan pekerjaan dibuat dalam bentuk hard copy (dicetak)
untuk foto dan disusun dalam album foto yang didalamnya memuat informasi
mengenai nama pekerjaan, kondisi pekerjaan, lokasi, dll. yang dianggap perlu atas
perstujuan Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen. Dokumentasi juga dibuat
dan disusun dalam bentuk softcopy berupa file elektronik foto dan video yang
disimpan dalam bentuk CD / Flash Disk atau media lain yang disetujui Direksi
Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.

ST & GBR XI - 10
Penyedia wajib menyerahkan dokumentasi kepada PPK sebanyak 5 (lima) set
dokumentasi yang terdiri dari 5 (lima) rangkap foto dokumentasi yang disusun dalam
bentuk album dan 5 (lima) rangkap soft copy / file elektronik yang berisi foto
dokumentasi dan vidio pelaksanaan pekerjaan set dalam bentuk VCD / DVD / Flash
Disk atau media lain yang disetujui PPK.
Semua biaya yang dikeluarkan oleh Penyedia untuk kegiatan di atas dianggap sudah
termasuk untuk menyediakan tenaga fotografer, peralatan camera digital dan Drone,
bahan-bahan yang diperlukan, pencetakan dan penggandaan.
Bila item pekerjaan/biaya di atas tidak tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga,
segala biaya yang dikeluarkan Penyedia untuk melaksanakan kegiatan pelaporan,
monitoring, evaluasi, dokumentasi dll. harus dianggap sudah termasuk dalam harga
kontrak dan menjadi tanggungjawab sepenuhnya Penyedia.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dan Pembayaran Dokumentasi dilakukan sekaligus setelah seluruh
pekerjaan selesai dilaksanakan (fisik 100%), dan pembayaran dilaksanakan dalam
satuan Set sesuai yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

Nomor Mata Satuan


Uraian Pekerjaan
Pembayaran Pengukuran
I. 1 Dokumentasi LS

2.2. Pekerjaan Bronjong

1. Galian Tanah (man power)

a. Pekerjaan ini dimaksudkan untuk pekerjaan galian tanah pada lokasi yang akan
dipasang bronjong. Pekerjaan galian tanah disesuaikan dengan gambar kerja yang
telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.
b. Pelaksanaan galian tanah dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia dan
hasil galian tanah tersebut dibuang dan diratakan pada suatu tempat tertentu sesuai
petunjuk Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran dan Pembayaran pekerjaan Galian Tanah (man power) dilakukan
berdasarkan hasil pengukuran dan kemajuan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Pembayaran pekerjaan Galian Tanah (man power) dilakukan berdasarkan harga
satuan per meter kubik (m3) sesuai yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan
Harga.
Nomor Mata Satuan
Uraian Pekerjaan
Pembayaran Pengukuran
II. 1 Galian Tanah (Man Power) M3

ST & GBR XI - 11
2. Timbunan Tanah

Pekerjaan timbunan tanah harus dilaksanakan sesuai dengan gambar desain.


Timbunan harus dipadatkan dengan alat pemadat (stamper) lapis demi lapis. Sebelum
lubang bekas galian ditimbun kembali, harus dibersihkan dari sisa-sisa segala macam
bahan batu, kayu, papan, sampah dan sebagainya yang akan mengganggu proses
pemadatan.
Waktu pelaksanaan penimbunan dan pemadatan harus sesuai dengan petunjuk
Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.

Pengukuran dan Pembayaran

Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan timbunan tanah diukur sesuai dengan


kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang dicapai di lapangan berdasarkan gambar kerja
serta spesifikasi teknik yang ada.
Pembayaran untuk pekerjaan timbunan tanah dibayarkan menurut harga satuan per-
meter kubik (m3) yang tertuang dalam Daftar Kuantitas dan Harga Kontrak. Harga
satuan tersebut sudah termasuk biaya peralatan dan tenaga serta biaya-biaya lain
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini.

Nomor Mata Satuan


Uraian Pekerjaan
Pembayaran Pengukuran
II. 2 Timbunan Tanah M3

3. Pekerjaan Bongkaran Bronjong Lama

- Pekerjaan bongkaran dilakukan terhadap bronjong lama yang sudah rusak posisi
dan kondisinya dengan menggunakan tenaga manusia dan alat bantu secukupnya.
Pelaksanaan pekerjaan bongkaran bronjong tersebut harus hari-hati dan sesuai
dengan gambar kerja yang telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat
Komitmen.
- Pembongkaran dilakukan sedemikian rupa sehingga material batu yang yang
dibongkar dan memiliki kualitas baik dapat dikumpulkan sementara pada lokasi
tertentu sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan untuk kemudian digunakan
kembali sebagai bahan pemasangan bronjong.
- Hasil bongkaran bronjong yang tidak terpakai dikumpulkan dan dibuang sesuai
dengan petunjuk Direksi Pekerjaan.

Pengukuran dan Pembayaran

Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan Bongkaran Bronjong Lama dilakukan


berdasarkan hasil pengukuran dan kemajuan pelaksanaan pekerjaan di lapangan
berdasarkan gambar kerja dan spesifikasi teknik.

ST & GBR XI - 12
Pembayaran pekerjaan Bongkaran Bronjong Lama dilakukan berdasarkan harga
satuan per-meter kubik (m3) dari hasil bongkaran sesuai yang tercantum dalam
Daftar Kuantitas dan Harga. Semua biaya yang diakibatkan oleh pengangkutan
maupun perataan bongkaran sudah termasuk dalam pekerjaan bongkaran bronjong
lama.

Nomor Mata
Uraian Pekerjaan Satuan Pengukuran
Pembayaran
III. 1 Pekerjaan Bongkaran M3

4. Pemasangan Bronjong

a. Bahan dan Ukuran Bronjong

- Bronjong yang digunakan adalah Bronjong Pabrikasi dengan kawat yang


digunakan adalah dengan bentuk I Tipe D, bronjong kawat ukuran L = 2,0 m x
B = 1,0 m x T = 0,5 m.
- Kawat Bronjong harus terbuat dari bahan baja karbon rendah berlapis galvanis
tebal, minimum untuk kawat anyaman harus 0, 26 kg/ m2, untuk kawat
tulangan tepi harus 0, 275 kg/ m2, untuk kawat pengikat harus 0, 24 kg/ m2,
yang memenuhi BS 1052/ 80 dan BS 443/ 82.
- Karakteristik Bronjong Kawat Pabrikasi adalah :
 Heavy Galvanized dan Lapis PVC
 Tulangan tepi, diameter : 4 mm
 Anyaman, diameter : 3 mm
 Pengikat, diameter : 2, 0 mm
 Kuat Tarik Kawat : 41 – 51 kg/ mm2
 Perpanjangan diameter : 12% ( maksimum)

- Anyaman harus merata berbentuk segi enam yang teranyam dengan tiga lilitan
dengan bukaan lubang kira-kira 80 mm x 100 mm ( toleransi ± 10% ) , dengan
kuat tarik anyaman sebesar 42 – 50 kN/ m. Keliling tepi dari anyaman kawat
harus diikat pada kerangka bronjong sehingga sambungan-sambungan yang
diikatkan pada kerangka harus sama kuatnya seperti pada badan anyaman.

ST & GBR XI - 13
- Keranjang harus merupakan unit tunggal dengan dimensi yang disyaratkan
dalam Gambar dan dibuat sedemikian sehingga dapat dikirim ke lapangan
sebelum diisi dengan batu.
- Tiap Bronjong Kawat Pabrikasi harus diberi diaphragma/sekat setiap jarak 1
meter. Sekat ini harus disatukan dengan cara dililit dengan kawat pengikat pada
bagian dasar bronjong.

b. Batu

- Untuk pekerjaan Pemasangan Bronjong (dengan batu hasil bongkaran), batu


yang digunakan untuk mengisi bronjong berupa batu belah, yang berasal dari
bongkaran bronjong lama.
- Batu yang digunakan harus lebih besar dari diameter lubang anyaman yaitu
antara 15 cm – 25 cm yang telah dibersihkan dari segala kotoran yang melekat.
- Untuk pekerjaan Pemasangan Bronjong Baru, batu yang digunakan untuk
mengisi bronjong berupa batu belah, yang harus lebih besar dari diameter
lubang anyaman yaitu antara 15 cm – 25 cm, yang didatangkan dari luar lokasi
pekerjaan.
- Batu kali atau batu bulat tidak diperkenankan untuk digunakan sebagai bahan
isian bronjong.

c. Pemasangan Bronjong dan Ijuk

1. Persiapan
- Persiapan kawat Bronjong pabrikan/ pabrikasi, batu, dan peralatan lain yang
diperlukan.
- Menyiapkan lokasi pemasangan, yaitu dengan melakukan penggalian dan
perataan permukaan tanah untuk menempatkan konstruksi bronjong agar
kedudukan konstruksi kokoh, kuat dan stabil.
- Penempatan/pemasangan Bronjong di lokasi, dimulai dengan susunan
bronjong lapis terbawah yang disusun sedemikian rupa dan antara
konstruksi bronjong satu dengan konstruksi bronjong lainnya harus diikat
dengan kawat  3 mm, untuk menghindari bronjong satu dengan lainnya
tidak terpisah/terputus apabila ada dorongan maupun tekanan.
- Pengisian Bronjong dengan batu, dilakukan dengan cara memasukkan dan
menyusun batu satu persatu agar bronjong terisi dengan rapat. Rongga-
rongga diantara batu besar harus diisi dengan batu yang lebih kecil,
sehingga tidak terdapat rongga-rongga dalam satu bronjong dan sudut sisi
luar harus diusahakan membentuk sudut 900 .
- Penutup dan pengikat bronjong dengan kawat, dilanjutkan dengan
penempatan dan pengikatan lapis berikutnya yang juga diikat dengan lapis
sebelumnya.

ST & GBR XI - 14
2. Penempatan bronjong dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan
kebutuhan :
- Untuk perkuatan lereng yang landai dan tidak memerlukan kekuatan yang
terlalu tinggi, bronjong dipasang satu lapis dengan sandaran di bagian
bawah agar tidak merosot ke bawah.
- Apabila diperlukan perlindungan lereng yang lebih kuat, Bronjong dipasang
dalam bentuk susunan satu lapis bertangga.
- Untuk penempatan dua lapis lebih, susunan melintang maka penempatannya
harus susun bata, semua itu satu sama lainnya harus saling mengikat baik
horisontal maupun vertikal.

3. Pemasangan Ijuk
Ijuk yang digunakan harus bersih dan tidak banyak mengandung kotoran/daun-
daun, dipasang rapat pada bagian perbatasan sisi bronjong dengan tanah
lereng/tebing yang berfungsi sebagai filter butiran tanah yang terangkut dari
aliran/rembesan dalam tanah tanggul/ timbunan.

Pengukuran dan Cara Pembayaran


Pembayaran konstruksi bronjong dilakukan berdasarkan hasil pengukuran dan
perhitungan jumlah bronjong terpasang di lapangan berdasarkan gambar kerja atau
gambar terpasang dengan satuan meter kubik (m3) yang dihitung secara bersama-
sama (mutual check) dan telah mendapat persetujuan direksi pekerjaan/Pejabat
Pembuat Komitmen dan berdasarkan harga satuan yang ditawarkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga. Apabila tidak ada harga satuan yang ditawarkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga, maka biaya untuk pekerjaan bronjong sudah diperhitungkan
dalam harga satuan pekerjaan tersebut, sehingga pekerjaan bronjong harus
dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknik.

Nomor Mata Satuan


Uraian Pekerjaan
Pembayaran Pengukuran

II. 4 Pemasangan Bronjong (dengan batu hasil M3


bongkaran)
II. 5 Pemasangan Bronjong Baru M3

ST & GBR XI - 15
ST & GBR XI - 16
ST & GBR XI - 17

Anda mungkin juga menyukai