Anda di halaman 1dari 15

Definisi Hiperlipidemia

 Hiperlipidemia adalah istilah medis untuk kondisi di mana kadar lipid atau
lemak dalam darah meningkat tinggi atau tidak normal. Penting bagi Anda
untuk mewaspadai kondisi ini. Terkadang gejala tidak dapat dirasakan, namun
efeknya di kemudian hari dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke,
atau bahkan bisa berujung kematian.
 Hiperlipidemia adalah suatu kondisi kadar lipid darah yang melebihi kadar
normalnya. Hiperlipidemia disebut juga peningkatan lemak dalam darah dan
karena sering disertai peningkatan beberapa fraksi lipoprotein, disebut juga
hiperlipoproteinemia. Hiperlipidemik dapat berupa hiperkolesterolemia dan
hipertrigliseridemia (Kumalasari, 2005).

Lemak (disebut juga lipid) adalah zat yang kaya energi, yang berfungsi sebagai
sumber energi utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak diperoleh dari
makanan atau dibentuk di dalam tubuh, terutama di hati dan bisa disimpan di dalam
sel-sel lemak untuk digunakan di kemudian hari. Sel-sel lemak juga melindungi tubuh
dari dingin dan membantu melindungi tubuh terhadap cedera. Lemak merupakan
komponen penting dari selaput sel, selubung saraf yang membungkus sel-sel saraf
serta empedu. Dua lemak utama dalam darah adalah kolesterol dan trigliserida.
Lemak mengikat dirinya pada protein tertentu sehingga bisa larut dalam darah;
gabungan antara lemak dan protein ini disebut lipoprotein. Lipoprotein yang utama
adalah :
 1. Kilomikron
 2. VLDL(Very Low Density Lipoproteins)
 3. LDL (Low Density Lipoproteins)
 4. HDL(High Density Lipoproteins)
Faktor Risiko Hiperlipidemia
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami
hiperlipidemia, antara lain:
 Gaya hidup tidak sehat
Obesitas, terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak, kebiasaan
merokok, terlalu sering mengonsumsi minuman beralkohol, dan malas
berolahraga, dapat berpengaruh buruk terhadap kadar kolesterol Anda.
 Obat-obatan tertentu.
Pil KB, obat diuretik, dan beberapa jenis obat antidepresi, juga diketahui dapat
memengaruhi kadar kolesterol anda.

Sintesis dan metabolisme


 Kilomikron
Kilomikron adalah lipoprotein yang paling besar, dibentuk di usus dan
membawa trigliserida yang berasal dari makanan. Beberapa ester kolestril
juga terdapat pada kilomikron. Kilomikron melewati duktus toraksikus ke
aliran darah. Trigliserida dikeluarkan dari kilomikron pada jaringan
ekstrahepatis melalui suatu jalur yang berhubungan dengan VLDL yang
mencakup hidrolisi oleh sistem lipase lipoprotein (LPL), suatu penurunan
progresif pada diameter partikel terjadi ketika trigliserida di dalam inti
tersebut dikosongkan.
 Lipoprotein berdensitas rendah (LDL)
Katabolisme LDL terutama terjadi didalam hepatosit dan dalam sebagian
besar sel bernukleus melibatkan endositosis yang diperantarai oleh reseptor
berafinitas tinggi. Ester kolesteril dari inti LDL kemudian dihidrolisis, yang
menghasilkan kolesterol bebas untuk sintesis membrane sel. Ses-sel juga
mendapatkan kolesterol dari sintesis de-novo melalui suatu jalur yang
melibatkan pembentukan asam mevalonat yang dikatalisis oleh HMG koA
reduktase. Hati memainkan peran utama dalam pengolahan kolesterol tubuh.
Tidak seperti sel lainnya, hepatosit mampu mengeliminasi kolesterol dari
tubuh melalui sekresi kolesterol dalam empedu dan mengkonversikan
kolesterol menjadi asam empedu yang juga disekresikan dalam empedu.
 Lipoprotein Berdensitas Tinggi (HDL)
Apolipoprotein disekresi oleh hati dan usus. Sebagian besar lipid dari
permukaan satu lapis kilomikron dan VLDL selama liposis. HDL juga
mendapatkan kolesterol dari jaringan perifer dari suatu jalur yang melindungi
homeostasis kolesterol sel. HDL juga dapat membawa ester kolestril langsung
ke hati melalui suatu reseptor pengait/ docking (reseptor scavenger, SR-BI)
yang tidak melakukan endositosis terhadap lipoprotein (Bertram, Katzung).

Setiap jenis lipoprotein memiliki fungsi yang berbeda dan dipecah serta dibuang
dengan cara yang sedikit berbeda. Misalnya, kilomikron berasal dari usus dan
membawa lemak jenis tertentu yang telah dicerna dari usus ke dalam aliran darah.
Serangkaian enzim kemudian mengambil lemak dari kilomikron yang digunakan
sebagai energi atau untuk disimpan di dalam sel-sel lemak. Pada akhirnya,
kilomikron yang tersisa (yang lemaknya telah diambil) dibuang dari aliran darah oleh
hati. Tubuh mengatur kadar lipoprotein melalui beberapa cara :
1. Mengurangi pembentukan lipoprotein dan mengurangi jumlah lipoprotein
yang masuk ke dalam darah.
2. Meningkatkan atau menurunkan kecepatan pembuangan lipoprotein dari
dalam darah.

Kadar lemak yang abnormal dalam sirkulasi darah (terutama kolesterol) bisa
menyebabkan masalah jangka panjang. Resiko terjadinya aterosklerosis dan penyakit
arteri koroner atau penyakit arteri karotis meningkat pada seseorang yang memiliki
kadar kolesterol total yang tinggi. Kadar kolesterol rendah biasanya lebih baik
dibandingkan dengan kadar kolesterol yang tinggi, tetapi kadar yang terlalu rendah
juga tidak baik. Kadar kolesterol total yang ideal adalah 140-200 mg/dL atau kurang.
Jika kadar kolesterol total mendekati 300 mg/dL, maka resiko terjadinya serangan
jantung adalah lebih dari 2 kali.
Klasifikasi Hiperlipidemia
Terdapat 5 jenis hiperlipoproteinemia yang masing-masing memiliki gambaran lemak
darah serta resiko yang berbeda :
1. Hiperlipoproteinemia tipe I
Disebut juga hiperkilomikronemia familial, merupakan penyakit keturunan yang
jarang terjadi dan ditemukan pada saat lahir. Dimana tubuh penderita tidak
mampu membuang kilomikron dari dalam darah. Anak-anak dan dewasa muda
dengan kelainan ini mengalami serangan berulang dari nyeri perut. Hati dan
limpa membesar, pada kulitnya terdapat pertumbuhan lemak berwarna kuning
pink (xantoma eruptif). Pemeriksaan darah menunjukkan kadar trigliserida yang
sangat tinggi. Penyakit ini tidak menyebabkan terjadi aterosklerosis tetapi bisa
menyebabkan pankreatitis, yang bisa berakibat fatal Penderita diharuskan
menghindari semua jenis lemak (baik lemah jenuh, lemak tak jenuh maupun
lemak tak jenuh ganda).
2. Hiperlipoproteinemia tipe II
Disebut juga hiperkolesterolemia familial, merupakan suatu penyakit keturunan
yang mempercepat terjadinya aterosklerosis dan kematian dini, biasanya karena
serangan jantung. Kadar kolesterol LDLnya tinggi. Endapan lemak membentuk
pertumbuhan xantoma di dalam tendon dan kulit. 1 diantara 6 pria penderita
penyakit ini mengalami serangan jantung pada usia 40 tahun dan 2 diantara 3 pria
penderita penyakit ini mengalami serangan jantung pada usia 60 tahun. Penderita
wanita juga memiliki resiko, tetapi terjadinya lebih lambat. 1 dari 2 wanita
penderita penyakit ini akan mengalami serangan jantung pada usia 55 tahun.
Orang yang memiliki 2 gen dari penyakit ini (jarang terjadi) bisa memiliki kadar
kolesterol total sampai 500-1200 mg/dL dan seringkali meninggal
karena penyakit arteri koroner pada masa kanak-kanak. Tujuan pengobatan
adalah untuk menghindari faktor resiko, seperti merokok, dan obesitas, serta
mengurangi kadar kolesterol darah dengan mengkonsumsi obat-obatan. Penderita
diharuskan menjalani diet rendah lemak atau tanpa lemak, terutama lemak jenuh
dan kolesterol serta melakukan olah raga secara teratur. Menambahkan bekatul
gandum pada makanan akan membantu mengikat lemak di usus. Seringkali
diperlukan obat penurun lemak.
3. Hiperlipoproteinemia tipe III
Merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi, yang menyebabkan tingginya
kadar kolesterol VLDL dan trigliserida. Pada penderita pria, tampak
pertumbuhan lemak di kulit pada masa dewasa awal. Pada penderita wanita,
pertumbuhan lemak ini baru muncul 10-15 tahun kemudian. Baik pada pria
maupun wanita, jika penderitanya mengalami obesitas, maka pertumbuhan lemak
akan muncul lebih awal. Pada usia pertengahan, aterosklerosis seringkali
menyumbat arteri dan mengurangi aliran darah ke tungkai. Pemeriksaan darah
menunjukkan tingginya kadar kolesterol total dan trigliserida. Kolesterol
terutama terdiri dari VLDL. Penderita seringkali mengalami diabetes ringan dan
peningkatan kadar asam urat dalam darah. Pengobatannya meliputi pencapaian
dan pemeliharaan berat badan ideal serta mengurangi asupan kolesterol dan
lemak jenuh. Biasanya diperlukan obat penurun kadar lemak. Kadar lemak
hampir selalu dapat diturunkan sampai normal, sehingga memperlambat
terjadinya aterosklerosis.
4. Hiperlipoproteinemia tipe IV
Merupakan penyakit umum yang sering menyerang beberapa anggota keluarga
dan menyebabkan tingginya kadar trigliserida. Penyakit ini bisa meningkatkan
resiko terjadinya aterosklerosis. Penderita seringkali mengalami kelebihan berat
badan dan diabetes ringan. Penderita dianjurkan untuk mengurangi berat badan,
mengendalikan diabetes dan menghindari alkohol. Bisa diberikan obat penurun
kadar lemak darah.
5. Hiperlipoproteinemia tipe V
Merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi, dimana tubuh tidak mampu
memetabolisme dan membuang kelebihan trigliserida sebagaimana mestinya.
Selain diturunkan, penyakit ini juga bisa terjadi akibat :
- Penyalahgunaan alkohol
- Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik
- Gagal ginjal
- Makan setelah menjalani puasa selama beberapa waktu.

Jika diturunkan, biasanya penyakit ini muncul pada masa dewasa awal.
Ditemukan sejumlah besar pertumbuhan lemak (xantoma) di kulit, pembesaran hati
dan limpa serta nyeri perut. Biasanya terjadi diabetes ringan dan peningkatan asam
urat. Banyak penderita yang mengalami kelebihan berat badan. Komplikasi utamanya
adalah pankreatitis, yang seringkali terjadi setelah penderita makan lemak dan bisa
berakibat fatal. Pengobatannya berupa penurunan berat badan, menghindari lemak
dalam makanan dan menghindari alkohol. Bisa diberikan obat penurun kadar lemak.

Hiperlipidemia Sekunder
Hiperlipidemia sekunder merupakan gangguan yang disebabkan oleh faktor tertentu
seperti penyakit dan obat-obatan. Beberapa jenis penyakit penyebab hiperlipidemia :
1. Diabetus melitus
Penderita NIDDM umumnya akan menyebabkan terjadinya hipertrigliseridemia.
Penyebabnya pada glukosa darah tinggi akan menginduksi sintesis kolesterol dan
glukosa akan dimetabolisme menjadi Acetyl Co A. Acetyl Co A ini merupakan
prekusor utama dalam biosintesis kolesterol. Sehingga akan menyebabkan
produksi VLDL-trigliserida yang berlebihan oleh hati dan adanya pengurangan
proses lipolisis pada lipoprotein yang kaya trigliserida.
2. Hipotiroidisme
Pengaruh hipotiroidisme pada metabolisme lipoprotein adalah peningkatan kadar
kolesterol-LDL yang diakibatkan oleh penekanan metabolik pada reseptor LDL,
sehingga kadar-LDL akan meningkat antara 180-250 mg/dL. Di samping itu, bila
penderita ini menjadi gemuk kaqrena kurangnya pemakaian energi oleh jaringan
perifer, maka kelebihan kalori ini akan merangsang hati untuk meningkatkan
produksi VLDL-trigliserida dan menyebabakan peningkatan kadar trigliserida
juga.
3. Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotik akan menyebabkan terjadinya hiperkolesterolemia. Hal ini
diakibatkan oleh adanya hipoalbuminemia yang akan merangsang hati untuk
memproduksi lipoprotein berlebih.
4. Gangguan hati
Sirosis empedu primer dan obstruksi empedu ekstra hepatik dapat menyebabakan
hiperkolesterolemia dan peningkatan kadar fosfolipid plasma yang berhubungan
dengan abnormalitas lipoprotein, kerusakan hati yang parah dapat menyebabakan
penurunan kadar kolesterol dan trigliserida. Hepatitis akut juga dapat
menyebabkan kenaikan kadar VLDL dan kerusakan formasi LCAT.
5. Obesitas
Pada orang yang obesitas, karena kurangnya pemakaian energi oleh jaringan
perifer akan meyebabkan kelebihan kalori yang dapat merangsang hati untuk
menungkatkan produksi VLDL-trigliserida dan peningkatan trigliserida.

Gejala Hiperlipidemia
 Sakit dada
 Jantung berdebar
 Berkeringat
 Cemas
 Nafas pendek
 Hilangnya kesadaran atau kesulitan berbicara atau bergerak
 Sakit abdominal
 Kematian mendadak

Terapi hiperlipidemia
1. Terapi non farmakologi
Diet rendah kolesterol dan lemak jenuh akan mengurangi kadar LDL.
Olahraga bisa membantu mengurangi kadar kolesterol LDL dan menambah
kadar kolesterol HDL. Biasanya pengobatan terbaik untuk orang-orang yang
memiliki kadar kolesterol dan trigliserida tinggi adalah:
 Menurunkan berat badan jika mereka mengalami kelebihan berat
badan
 Berhenti merokok
 Mengurangi jumlah lemak dan kolesterol dalam tubuhnya
 Menambah porsi olahraga
 Mengkonsumsi obat penurun kadar lemak (jika diperlukan)

Jika kadar lemak darah sangat tinggi atau tidak memberikan respon terhadap
tindakan diatas, maka dicari penyebabnya yang spesifik dengan melakukan
pemeriksaan darah khusus sehingga bisa diberikan pengobatan yang khusus (Balai
Informasi Tekhnologi Lipi, 2009).

2. Terapi farmakologi
 Statin (inhibitor HMG-CoA reduktase)
Statin adalah obat penurun lipid paling efektif untuk meurunkan koleterol
LDL dan terbukti aman tanpa efek samping yang berarti. Selain berfungsi
untuk menurunkan kolesterol LDL, statin juga mempunyai efek
meningkatkan kolesterol HDL dan menurunkan TG. Contoh obatnya :
lovastatin, pravastatin, simvastatin, fluvastatin, atorvastatin, resuvastatin,
dan pitavastatin.
 Inhibitor absorpsi kolesterol
Ezetimibe merupakan obat penurun lipid pertama yang menghambat
ambilan kolesterol dari diet dan kolesterol empedu tanpa mempengaruhi
absorpsi nutrisi yang larut dalam lemak.
 Bile acid sequestrant
Terdapat 3 jenis bile acid sequestrant yaitu kolestiramin, kolesevelam,
dan kolestipol. Bile acid sequestrant mengikat asam emepedu (bukan
koleterol) di usus sehingga menghambat sirkulasi enterohepatik dari asam
empedu dan meningkatkan perubahan kolesterol menjadi asam empedu
dihati.
 Fibrat
Fibrat adalah agonis dari PPAR-α. Melalui reseptor ini, fibrat
menurunkan regulasi gen apoC-III serta meningkatkan regulasi gen apoA-
I dan A-II. Berkurangnya sintesis apoC-III menyebabkan peningkatan
katabolisme TG oleh lipoprotein lipase, berkurangnya pembentukan
kolesterol VLDL, dan meningkatnya pembersihan kilomikron..
peningkatan regulasi apoA-I dan apoA-II menyebabkan meningkatnya
konsentrasi kolesterol HDL. Contoh obat : fenofibrat, bezafibrat, dan
cipofibrat.
 Asam nikotinat (niasin)
Asam nikotinat menghambat mobilisasi asam lemak bebas dari jaringan
lemak perifer ke hepar sehingga sintesis TG dan sekresi kolesterol VLDL
di hepar berkurang. Asam nikotinat juga mencegah konversi kolesterol
LDL dari partikel kecil (small dense) menjadi partikel besar, dan
menurunkan konsentrasi Lp(a). Asam nikotinat meningkatkan kolesterol
HDL melalui stimulasi produk apoA-I di hepar.
 Inhibitor CETP
Cholesteryl ester transfer protein berfungsi membantu transfer cholesteryl
ester dari kolesterol HDL kepada VLDL dan LDL yang selanjutnya akan
dibersihkan dari sirkulasi melalui reseptor LDL dihepar. Contoh obat :
torcetrapib, dalcetraoib dan anaetrapib.
 Aferesis kolesterol LDL
Tindakan aferesis ditujukan bagi pasien dengan HoFH atau HeFH berat.
Dengan teknik yang mahal tetapi efektif ini, kolesterol LDL dan Lp(a)
dibuang dari plasma selama dilakukan sirkulasi ekstrakorporeal setiap 1
atau 2 minggu sekali.
3. Terapi kombinasi
Kombinasi statin dan bile acid sequestrant dapat memperkuat penurunan
kolesterol LDL sebesar 10-20% dibandingkan dengan terapi statin tunggal.
Kombinasi fibrat (terutama fenofibrat, bezafibrat dan cipofibrat) dengan statin
menurunkan kolesterol LDL dan TG serta meningkatkan kolenterol HDL
lebih tinggi daripada terapi tunggal. Kombinasi statin dan fibrat meningkatkan
risiko miopati, terutama jika fibrat digunakan dengan statin dosis tinggi atau
statin dikombinasikan dengan gemfibrozil. Kombinasi asam nikotinat yang
extended release dengan statin dosis moderat meningkatkan konsentrasi
kolesterol HDL dan menurunkan konsentrasi TG lebih besar daripada statin
dosis tinggi atau kombinasi asam nikotinat dengan ezetimibe.
Pertanyaan :

1. Contoh obat-obat yang mengurangi gejala hiperlipidemia dan meanisme kerjanya

! (pertanyaan Putri indah lestari, kelompok : 1)

Jawab : (yang menjawab Ramonik ayu ningsi)

1. Niasin (asam nikotinat)

Dalam dosis tinggi menurunkan kadar plasma dari LDL dan VLDL,

menghambat metabolisme lemak, akibatnya terjadi peningatan penguraian

trigliserida (TG). Efek menurunkan lipid tercapai setelah 3-5 hari pengobatan.

2. Resin pengikat asam empedu

Obat ini menurunkan kadar kolesterol secara tidak langsung dengan mengikat

asam empedu. Hal tersebut menyebabkan hati menggunakan kolsterol yang

berlebih untuk membuat lebih banyak lagi asam empedu, seingga kadar

kolesterol dalam darah menurun.

3. HMG-CoA reduktase inhibitor

Obat yang mencegah sintesis kolsterol dengan menghambat pembentukan

asam mevalonat yang merupakan prekurso kolesterol, dan menghambat enzim

HMG-CoA yang berperan dalam sinstesis kolesterol tersebut.

2. Kenapa hati memproduksi lemak apa manfaatnya ? (pertanyaan Gunawan

syaputra, kelompok : 3)

Jawab : (yang menjawab Shangrila nurulita)

Lemak adalah zat yang kaya energi, yang berfungsi sebagai sumber energi utama

untuk proses metabolisme tubuh. Lemak diperoleh dari makanan atau dibentuk
didalam tubuh, terutama dihati dan bisa disimpan didalam sel-sel lemak untuk

digunakan dikemudian hari. Dua lemak utama dalam darah adalah kolesterol dan

trigliserida. Lemak mengikat dirinya pada protein tertentu sehingga bisa larut

dalam darah.

3. Apa bedanya hiperlipidemia dan kolesterol ? (pertanyaan Rista astriani,

kelompok : 4)

Jawab : (yang menjawab Siti alimah syafiqah)

Hiperlipidemia adalah kondisi ketidakseimbangan lemak dalam darah yang

ditandai dengan kadar kolesterol dan trigliserida, sedangkan kolesterol adalah

jenis lemak.

4. Golongan obat hiperlipidemia beserta manfaatnya dan meanisme kerjanya !

(pertanyaan Hardiyanti, kelompok : 3)

Jawab : (yang menjawab Serli)

 Statin (inhibitor HMG-CoA reduktase)


Statin adalah obat penurun lipid paling efektif untuk meurunkan koleterol

LDL dan terbukti aman tanpa efek samping yang berarti

 Asam nikotinat (niasin)


Asam nikotinat menghambat mobilisasi asam lemak bebas dari jaringan
lemak perifer ke hepar sehingga sintesis TG dan sekresi kolesterol VLDL di
hepar berkurang. Asam nikotinat juga mencegah konversi kolesterol LDL
dari partikel kecil (small dense) menjadi partikel besar, dan menurunkan
konsentrasi Lp(a). Asam nikotinat meningkatkan kolesterol HDL melalui
stimulasi produk apoA-I di hepar.
 Fibrat
Fibrat adalah agonis dari PPAR-α. Melalui reseptor ini, fibrat menurunkan
regulasi gen apoC-III serta meningkatkan regulasi gen apoA-I dan A-II.
Berkurangnya sintesis apoC-III menyebabkan peningkatan katabolisme TG
oleh lipoprotein lipase, berkurangnya pembentukan kolesterol VLDL, dan
meningkatnya pembersihan kilomikron.. peningkatan regulasi apoA-I dan
apoA-II menyebabkan meningkatnya konsentrasi kolesterol HDL

5. Apakah 8 gejala tersebut langsung menyerang penderita sekaligus ? (pertanyaan

Ari antoni marbun, kelompok : 4)

Jawab : (yang menjawab Nur inayah)

Gejala tersebut dirasakan secara berangsur-angsur tidak dirasakan sekaligus

6. Pada tipe IV penderita dianjurkan untuk menghindari alkohol, apa hubungan dari

alkohol ini ? (pertanyaan Nurul afifah, kelompok : 2)

Jawab : (yang menjawab Dhara alfia)

Bir dibuat dari carmpuran gandum, ragi dan tanaman hop yang difermentasi.

Proses fermentasi inilah yang mengasilkan alkohol. Bir itu sendiri tidak

mengandung kolesterol. Akan tetapi, bir tetap mengandung karbohidrat dan

alcohol. Dua kandungan ini bisa menyebabkan naiknya kadar trigliserida dalam

darah. Sedangkan kadar trigliserida yang tinggi bisa membuat total kolesterol

naik.
7. Contoh obat yang menyebabkan hiperlipidemia? Apa kandungannya?

(pertanyaan Fitri rahayu, kelompok : 1)

Jawab : (yang menjawab Wirda wagianti)

Obat diuretik, diuretik bekerja meningkatkan ekskresi natrium, air dan klorida

sehingga menurunkan olume darah dan cairan ekstraseluler. Akibatnya terjadi

penurunan curah jantung dan tekanan darah. Efek samping diuretik adalah

hiperlipidemia, menyebabkan peningkatan LDL dan trigliserida dan penurunan

HDL 25%

8. Terkadang gejala tidak dapat dirasakan, namun efeknya di kemudian hari dapat

meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, atau bahkan bisa berujung

kematian. Apa hubungannya efek tersebut dengan hiperlipidemia? (pertanyaan

Nindah amir, kelompok : 2)

Jawab : (yang menjawab Siti alimah syafiqah)

Kolesterol menjadi masalah ketika kadar kolsterol jahat terlalu tinggi dan kadar

kolsterol baik yang terlalu rendah. Biasanya orang dengan hiperlipidemia

memiliki kadar kolsterol jahat dan trigliserida yang tinggi, yang menyebabkan

sumbatan atau plak pada dinding pembuluh darah. Seiring waktu, plak tersebut

dapat meluas dan menyumbat arteri, sehingga menyebabkan penyakit jantung

dan stroke.
MAKALAH FARMAKOLOGI TOKSIKOLOGI
“HIPERLIPIDEMIA”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

REYHAN FIQRAM (G70116210)


YUNITA SARI (G70118003)
SITI ALIMAH SYAFIQAH (G70118044)
DHARA ALFIA (G70118092)
SHANGRILA NURULITA (G70118129)
WIRDA WAGIANTI (G70118131)
NUR INAYAH (G70118179)
SERLI (G70118192)
RAMONIK AYU NINGSI (G70118208)

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2019

Anda mungkin juga menyukai