Anda di halaman 1dari 8

Nama : Ana Khairina

NIM : 1812002

Kelas : T3 Barabai

Jurusan : Teknik Informatika

Mata Kuliah : Teologi Islam

1. Pengertian Teologi Islam Menurut Para Ahli

a. Menurut Abdurrazak, Teologi islam adalah ilmu yang membahas aspek ketuhanan dan
segala sesuatu yang terkait dengan-Nya secara rasional.

b. Menurut Muhammad Abduh : “ tauhid adalah ilmu yang membahas tentang wujud
Allah, tentang sifat yang wajib tetap pada-Nya, sifat-sifat yang boleh disifatkan
kepada-Nya, sifat-sifat yang sma sekali wajib di lenyapkan dari pada-Nya; juga
membahas tentang Rasul-rasul Allah, meyakinkan keyakinan mereka, meyakinkan
apa yang ada pada diri mereka, apa yang boleh di hubungkan kepada diri mereka dan
apa yang terlarang menghubungkanya kepada diri mereka”.

c. Menurut Hassan Hanafi, memberikan pengertian teologi islam/ ilmu kalam, sebagai
sebuah nama yang paling terkenal. Yaitu suatu ilmu pengetahuan yang menggunakan
firman Allah, yakni Al-Qur’an, sebagai subyek. Oleh karena itu, kepercayaan
religious di ambil dari Al-Qur’an.

d. Menurut Nurcholish Madjid, ilmu kalam adalah ilmu yang menetapkan kepercayaan
dan menjelaskan apa yang terdapat pada nurbuat-nurbuat sudah dikenal oleh umat-
umat sebelum islam. Sebab pada setiap umat selalu ada orang yang bertanggung
jawab atas urusan agama, dan berusahan untuk memelihara serta menopangnya.

2. Ketika teman kita sedang mendpatkan musibah sebaiknya kita sebgai teman baiknya
hendaknya mendoakannya dan memberikan semangat kepadanya seperti Allah berarti sayang
ke pad kamu sebab Allah sedang menguji atau memberikan cobaan ke padamu dan Allah
ingin melihat seberapa sabarnya kamu dalam menghadapi musibah.

Namun saat melihat teman kita tertimpa musibah, maka sebaiknya kita mendoakan dan
membantu semampu yang kita bisa. Karena doa kepada sesama muslim disaat ia tidak
mengetahuinya merupakan salah satu doa yang mustajab.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

“Sesungguhnya do’a seorang muslim kepada saudaranya di saat saudaranya tidak


mengetahuinya adalah doa’a yang mustajab (terkabulkan). Di sisi orang yang akan
mendo’akan saudaranya ini ada malaikat yang bertugas mengaminkan do’anya. Tatkala dia
mendo’akan saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut akan berkata: Amin. Engkau
akan mendapatkan semisal dengan saudaramu tadi.” ((Shohih) Lihat Ash Shohihah (1399):
[Muslim: 48-Kitab Adz Dzikr wad Du’aa’, hal. 88])

Selain mendoakan, kita pun dapat membantu teman kita dengan semampu diri kita. Karena
setiap kebaikan yang kita lakukan kepada manusia lainnya, semuanya itu akan kembali lagi
kepada diri kita.

Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, maka itu adalah untuk dirinya sendiri, … (QS. Al-
Jasiyah [45]: 15)

Dan kita pun sebaiknya tidak menggunjingkan setiap musibah yang sedang diderita seseorang
terutama mengenai sebuah aib yang tidak ingin diketahui manusia lainnya. Karena tidak ada
satupun musibah yang menimpa seseorang tanpa seizin Allah SWT, dan mungkin saja Allah
SWT menimpakan musibah yang sama kepada diri kita.

Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan
barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya.
Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS. At-Tagabun [64]: 11)

Dari Ibnu ‘Umar, dari bapaknya ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yg artinya,

“Siapa saja yang melihat yang lain tertimpa musibah, lalu ia mengucapkan,

‘Alhamdulillahilladzi ‘aafaani mimmab talaaka bihi, wa faddhalanii ‘ala katsiirim mimman


khalaqa tafdhilaa’

Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan aku dari musibah yang
menimpamu dan benar-benar memuliakanku dari makhluk lainnya.
Kalau kalimat itu diucapkan, maka ia akan diselamatkan dari musibah tersebut, musibah apa
pun itu semasa ia hidup.” (HR. Tirmidzi, no. 3431; Ibnu Majah, no. 3892. Al-Hafizh Abu
Thahir mengatakan bahwa hadits ini dha’if dan penguatnya, syawahidnya juga dha’if. Syaikh
Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)

3. Sifat-sifat wajib Allah

1. Wujud (Ada)Sifat wajib Allah yang pertama adalah wujud yang artinya ada.
Maksudnya, Allah adalah Dzat yang pasti ada. Dia berdiri sendiri, tidak diciptakan
oleh siapapun, dan tidak Ada tuhan selain Allah SWT.Ayat yang menjelaskan dalam
Al Qur’an :

“Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya
dalam enam masa, kemudia ia bersemayam di atas ‘Arsy. Tidak ada bagi kamu selain
daripada-Nya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi Syafa’at 1190.
Maka kamu tidak memperhatikan?” (QS. As – Sajadah : 4)“Sesungguhnya Aku ini
adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah aku dan dirikanlah shalat
untuk mengingat Aku”. (QS. Thaha : 14)

2. Qidam (Terdahulu/Awal)

Dialah sang pencipta yang menciptakan alam semesta beserta isinya. Maksudnya,
Allah telah ada lebih dulu daripada apa yang diciptakannya.Ayat yang menjelaskan
dalam Al Qur’an :

“Dialah yang awal dan yang akhir. Yang zhahir dan yang bathin, dan Dia maha
mengetahui segala sesuatu”. (QS. Al – Hadid : 3)

3. Baqa’ (Kekal)

Maksudnya Allah maha kekal. Tidak akan punah, binasa, atau mati. Dia akan tetap
ada selamanya.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :

“Tiap – tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. BagiNya-lah segala penentuan, dan
hanya kepadaNya-lah kamu dikembalikan”. (QS. Al – Qasas : 88)“Semua yang ada di
bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal wajah Rabb mu yang mempunyai kebesaran
dan kemuliaan”. (QS. Ar – Rahman : 26-27)
4. Mukholafatul Lilhawaditsi (Berbeda dengan makhluk ciptaanya)

Allah sudah pasti berbeda dengan ciptaanya. Dialah dzat yang Maha Sempurna dan
Maha Besar. Tidak ada sesuatupun yang mampu menandingi dan menyerupai
keagunganNya.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :

“Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”. (QS. Al – Ikhlas : 4)“Tidak ada
satupun yang serupa dengan Dia dan Dialah yang Maha Mendengan dan Melihat”.
(QS. Asy – Syura : 11)

5. Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri sendiri)

Maksudnya Allah itu berdiri sendiri, tidak bergantung pada apapun dan tidak
membutuhkan bantuan siapapun.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :

“Sesungguhnya Allah benar – benar Maha kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari alam
semesta”. (QS. Al – Ankabut : 6)

6. Wahdaniyah (Tunggal/Esa)

Allah maha esa atau tunggal. Maksudnya, tidak ada sekutu bagiNya. Dialah satu –
satunya Tuhan pencipta alam semesta.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :

“Seandainya di langit dan di bumi ada tuhan – tuhan selain Allah, tentulah keduanya
itu akan binasa”. (QS Al – Anbiya : 22)

7. Qudrat (Berkuasa)

Maksudnya, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada yang bisa menandingi
kekuasaan Allah SWT.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :

“Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al – Baqarah : 20)

8. Iradat (Berkehendak)

Maksudnya, apabila ALlah berkehendak maka jadilah hal itu dan tidak ada
seorangpun yang mampu mencegahNya.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :

“Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu
menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu maha Pelaksana terhadap apa yang
Dia kehendaki”. (QS. Hud : 107)
9. ‘ilmun (Mengetahui)

Maksudnya, Allah SWT Maha Mengetahui atas segala sesuatu. Baik yang tampak
maupun yang tidak tampak.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :

“Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya”. (QS.
Qaf : 16)

10. Hayat (Hidup)

Allah SWt adalah Maha Hidup, tidak akan pernah mati, binasa, ataupun musnah. Dia
kekal selamanya.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :

“Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati, dan bertasbihlah
dengan memujiNya”. (QS. Al – Furqon : 58)

11. Sama’ (Mendengar)

Maksudnya, Allah Maha Mendengar baik yang diucapkan maupun yang


disembunyikan dalam hati.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :

“Dan Allah-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (QS. Al – Maidah :
76)

12. Basar (Melihat)

Maksudnya, Allah melihat segala sesuatu. Pengelihatan Allah tidak terbatas. Dia
mengetahui apapun yang terjadi di dunia ini.Ayat yang menjelaskan dalam Al
Qur’an :

“Dan Allah melihat atas apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al – Hujurat : 18)“Dan
perumpamaan orang – orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan
Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran
tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buah dua kali
lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan
Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat”. (QS Al – Baqarah : 265)
13. Qalam (Berfirman)

Allah itu berfirman. Dia bisa berbicara atau berkata secara sempurna tanpa bantuan
dari apapun. Terbukti dari adanya firmanNya dari kitab – kitab yang diturunkan lewat
para Nabi.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :

“Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan kami) pada waktu yang telah kami
tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya”. (QS. Al – A’raf : 143)

14. Qadiran (Berkuasa)

Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu yang ada di alam semesta.Ayat yang
menjelaskan dalam Al Qur’an :

“Hampir kilat itu menyambar pengelihatan mereka. Setiap kali sinar itu menyinari
mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka
berhenti. jika Allah menghendaki, niscaya dia melenyapkan pendengaran dan
pengelihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al –
Baqarah : 20)

15. Muridan (Berkehendak)

Maksudnya, bila Allah sudah menakdirkan suatu perkara maka tidak ada yang bisa
menolak kehendakNya.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :

“Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu
menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksanya terhadap apa
yang Dia kehendaki”. (QS. Hud : 107)

16. ‘Aliman (Mengetahui)

Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Baik yang ditampakan maupun


disembunyikan. Tidak ada yang bisa menandingi pengetahuan Allah Yang Maha
Esa.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :

“Dan Allah Maha Mengetahui sesuatu” … (QS. An – Nisa : 176)


17. Hayyan (hidup)

Allah adalah dzat yang hidup. Allah tidak akan mati, tidak akan tidur ataupun
lengah.Ayat yang menjelaskan dalam Al Qur’an :

“Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup, yang tidak mati, dan bertasbihlah denga
memuji-Nya. Dan cukuplah dia Maha Mengetahui dosa – dosa hambaNya”. (QS. Al –
Furqon : 58)

18. Sami’an (Mendengar)

Maksudnya, Allah selalu mendengar pembicaraan manusia, permintaan, ataupun doa


hambaNya.

19. Bashiran (Melihat)

Keadaan Allah yang melihat tiap – tiap yang maujudat (benda yang ada). Allah selalu
melihat gerak gerik kita. Oleh arena itu, hendaknya kita selalu berbuat baik.

20. Mutakalliman (Berfirman atau berkata – kata)

Sama dengan Qalam, Mutakalliman juga berarti berfirman. Firman Allah terwujud
lewat kitab – kitab suci yang diturunkan lewat para nabi.

Sifat mustahil Allah

1) ‘Adam = Tiada (bisa mati)

2) Huduth = Baharu (bisa di perbaharui)

3) Fana’ = Binasa (tidak kekal/mati)

4) Mumatsalatu lil hawaditsi = Menyerupai makhluknya

5) Qiyamuhu Bighayrihi = Berdiri dengan yang lain

6) Ta’addud = Berbilang – bilang (lebih dari satu)

7) Ajzun = Lemah

8) Karahah = Terpaksa
9) Jahlun = Bodoh

10) Mautun = Mati

11) Shamamun = Tuli

12) ‘Umyun = Buta

13) Bukmun = Bisu

14) Kaunuhu ‘Ajizan = Zat yang lemah

15) Kaunuhu Karihan = Zat yang terpaksa

16) Kaunuhu Jahilan = Zat yang bodoh

17) Kaunuhu Mayyitan = Zat yang mati

18) Kaunuhu Asshama = Zat yang tuli

19) Kaunuhu ‘Ama = Zat yang buta

20) Kaunuhu Abkama = Zat yang bisu

Anda mungkin juga menyukai