Anda di halaman 1dari 1

Kegiatan Bakti Sosial MTsN 3 Tulungagung di Desa Kalibatur Kecamatan Kalidawir

Musim Kemarau panjang tahun ini menjadi momok tersendiri bagi beberapa daerah khususnya
wilayah pegunungan yang mengandalkan air dari sumber mata air untuk mencukupi kebutuhan
hidup sehari-hari. Kekeringan yang terjadi telah berdampak pada mulai mengeringnya sumber mata
air yang ada. Hal ini dialami oleh salah satunya daerah Desa Kalibatur Kecamatan Kalidawir
Kabupaten Tulungagung. Oleh karena itu, MTsN 3 Tulungagung melalui waka kesiswaan mengajak
beberapa siswa-siswi MTsN 3 Tulungagung dengan perwakilan dari siswa-siswi ekstrakurikuler untuk
turut membantu pemberian air bersih kepada warga yang mengalami kekurangan air. Hal yang
melatarbelakangi diadakannya bantuan yang dilakukan untuk warga yang kekurangan air bersih oleh
MTsN 3 Tulungagung adalah rasa persaudaraan yang tinggi yang dimiliki siswa-siswi serta keinginan
untuk menyambung tali silaturahmi kepada warga wilayah Desa Kalibatur Kecamatan Kalidawir.

Perjalanan dimulai dari MTsN 3 Tulungagung menuju kantor Desa Kalibatur dan disambut oleh
perangkat desa tersebut. Kegiatan ini dibuka oleh sekertaris Desa Kalibatur Bapak Kayani sekaligus
membuka dan memberikan izin untuk penyaluran air bersih ke daerah Kalibatur yang sudah
ditunjuk. Perjalanan dilanjutkan menuju dusun Dawung yang merupakan dusun yang juga
mengalami kekeringan. Di teras warga Dawung terdapat banyak sekali tong kosong yang digunakan
untuk mendapatkan air. Kemarau panjang ini mulai terjadi dari 7 bulan yang lalu. Sebenarnya yang
terkena kekeringan bukan hanya dusun Dawung saja, tetapi dusun disekitar Dawung juga terkena
kekeringan, diantaranya Dusun Ngembes, dan Dusun Banaran.

Di dekat Dusun Papar terdapat sumber mata air, akan tetapi sumber mata air tersebut sangat jauh
dari Dusun Dawung dan Dusun Banaran. Dan perjalanan yang dilewati untuk menuju sumber mata
air sangat sulit dan naik turun. Sehingga warga Dusun Dawung dan Dusun Banaran sangat sulit untuk
mendapatkan air pada musim kemarau yang panjang ini. Kebanyakan warga mendapatkan air
dengan cara membeli air tersebut 1 bulan sekali dengan harga yang cukup tinggi, ’’ Le ora ngono yo
luru – luru ning mbelik’’ tutur bu Partini, selaku warga dusun Dawung. Tahun sebelumnya juga
pernah terjadi kekeringan seperti ini, akan tetapi tidak selama yang sekarang terjadi. Dampak yang
didapatkan oleh warga sekitar akibat kekeringan antara lain sulit untuk mendapatkan air, terjadi
gagal panen, dan kegiatan yang dilakukan sehari-hari menjadi terhambat.

Harapan para warga Dusun dawung adalah semoga segera turun hujan agar tidak kekeringan, tidak
kekurangan air, bisa bercocok tanam kembali, dan tidak gagal panen.

Anda mungkin juga menyukai