SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Oleh :
MUHAMMAD SULKHAN
NIM: 111-12-143
SALATIGA
2017
i
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
PERSEMBAHAN
Untuk Orang tuaku, Bapak Dul Bakri (Alm) dan Ibu Mutmainah. Semoga Allah
selalu menjaga dan melimpahkan rahmat-Nya.
Kakakku tercinta, Nikmatul Azizah dan Muhammad Mahfud, serta ponakanku
Dafiq Rival Pratama Mahfud.
Keluarga Ndalem KH. Mahfudz Ridwan.Lc, yang telah memberikan ilmu dalam
pijakan hidupku.
Para Asatidz dan Keluarga besar PP. Edi Mancoro yang telah membimbing dan
menemani perjalananku.
Semua orang yang pernah berjasa dalam nafasku maupun yang pernah
menyibukkan pikiranku.
vi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan
“Konsep Pendidikan Akhlak dalam Kitab Washoya Al Aba’ Lil Abnaa’ Karya
Agung Muhammad SAW yang telah membimbing manusia dari zaman kegelapan
hingga terang benderang, semoga kita semua diakui sebagai umatnya yang kelak
pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini, kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Intitut Agama Islam
Negeri Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan.
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.
vii
6. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu
9. Keluarga besar Pondok Pesantren Edi Mancoro, para asatidz dan teman-
warna-warni kehidupan.
terutama Kelas PAI D yang telah memberikan banyak cerita dan canda
Semoga skripsi ini dapat memberikan tambahan wawasan yang lebih luas
dan dapat menjadi sumbangan pemikiran kepada para pembaca. Penulis sadar
bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu,
kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan skripsi ini.
Wassalammu’alaikum wr.wb.
Muhammad Sulkhan
NIM. 11112143
viii
ABSTRAK
Sulkhan, Muhammad. 2017. Konsep Pendidikan Akhlak dalam Kitab Washoya Al
Aba’ Lil Abnaa’ karya Muhammad Syakir Al-Iskandari. Jurusan
Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan ilmu
keguruan (FTIK), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Pembimbing: H. Ahmad Agus Su’aidi, M.A.
Kata Kunci: Konsep Pendidikan Akhlak, Washoya Al Aba’ Lil Abnaa’
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
LEMBAR BERLOGO.............................................................................................ii
ABSTRAK ............................................................................................................. ix
BAB I : PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah.............................................................................4
F. Telaah Pustaka..................................................................................7
x
BAB II : BIOGRAFI MUHAMMAD SYAKIR AL-ISKANDARI
BAB IV : ANALISIS
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................74
B. Saran .................................................................................................77
xi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
hidup (way of life) bagi manusia menuju kebahagiaan hidup lahir dan batin,
serta dunia akhirat (Razak, 1984:9). Kebahagiaan hidup manusia itulah yang
proses pendidikan.
manis tutur katanya baik dengan lisan maupun tulisan (Iqbal, 2015:566).
bagian yang terpenting dalam pendidikan Islam. Ajaran Islam banyak yang
mulia itu adalah misi Islam yang utama. Akhlak dalam Islam menempati posisi
1
Islam sangat menganjurkan umatnya untuk memiliki nilai-nilai akhlak
seseorang. Jika seseorang hidup di lingkungan yang baik maka sangat mungkin
pendidikan yang ada hanyalah proses transfer penghetahuan saja dan belum
anak didik yang semakin sulit untuk diingatkan dan tidak bernilai dalam tindak
tanduknya (Sutrisno, 2006: 5). Tawuran antar pelajar adalah contoh kerusakan
padahal telah terjadi perubahan yang sangat besar dalam pola kehidupan anak
2
anak dalam memahami hal-hal mendasar tentang diri manusia serta
tersebut kepada anaknya. Dalam kondisi tersebut orang tua dituntut lebih
diberikan oleh orang tua. Karena orang tua sangat berperan penting dalam
pembentukan kepribadian dan pendidikan agama seorang anak. Hal ini tertuang
dini hingga masa yang akan datang dan untuk menumbuhkan akhlak yang
sebuah kitab yang berisi nasehat tentang akhlak dan diberi nama Washoya Al-
Abaa Lil Abnaa’. Beliau lahir di Jurja’. Beliau merupakan seorang ulama besar
dan sekaligus seorang guru besar dari Al-Azhar. Kitab Washoya Al-Abaa Lil
3
Abnaa’ dapat diartikan sebagai kitab yang memudahkan seseorang untuk
harus dilaksanakan dan akhlak yang harus ditinggalkan. Kitab ini terdiri dari 52
SYAKIR AL-ISKANDARI”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Lil Abnaa’.
D. Kegunaan Penelitian
4
Dari penelitian ini diharapkan nantinya akan memberikan manfaat,
1. Manfaat Teoritis
di IAIN Salatiga.
2. Manfaat Praktis
yaitu wacana baru yang bisa dijadikan sebagai bahan renungan bersama
E. Metode Penelitian
5
1. Jenis Penelitian
(library research), karena yang dijadikan objek kajian adalah hasil karya
2. Sumber Data
a. Data primer diambil dari buku utamanya yaitu kitab Washoya Al-Aba’ Lil
penelitian.
membaca, mencatat serta mengolah bahan penelitian dari berbagai buku dan
data primer.
dan kontekstual.
a. Metode Deskriptif
6
membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematik,
b. Metode Filosofis
2014:91).
c. Metode Kontekstual
Dalam kamus besar bahasa Indonesia konteks berarti apa yang ada
kondisi yang lebih konkret (terkait dengan kehidupan nyata). Metode ini
akan membantu penulis untuk mengaitkan antara isi yang ada di dalam
kitab Washoya Al-Aba’ Lil Abnaa’ dengan situasi dunia nyata dan
mendorong penulis untuk membuat hubungan antara isi yang ada dalam
kehidupan kekinian.
F. Telaah Pustaka
ilmiah yang sudah ada. Selain itu telaah pustaka juga untuk melihat orisinilitas
skripsi.
7
Muhammad Irsyadi dengan skripsinya yang berjudul “Pendidikan
G. Penegasan Istilah
1. Konsep
bahwa konsep adalah rancangan, ide atau pemikiran yang diabstrakkan dari
2. Pendidikan
8
individu dalam kehidupan masyarakatnya dan kehidupan alam sekitarnya
(Muhmidayeli, 2013:66).
proses pencerdasan secara utuh dalam rangka mencapai apa yang di cita-
citakan
3. Tujuan Pendidikan
pendidikan yang terbagi pada tiga tahap, yaitu tujuan khusus (objectives),
4. Unsur-unsur pendidikan
a. Pendidik
b. Anak didik
Anak didik ialah anak yang sedang tumbuh dan berkembang, baik
dari segi fisik maupun dari segi mental psikologi (Jumali, 2004:35).
c. Kurikulum
9
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
d. Metode
Yunani, yaitu “methodos”. Kata ini terdiri dari dua suku kata, yaitu
“metha” yang berarti melalui atau melewati, dan “hodos” yang berarti
jalan atau cara. Maka metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk
e. Lembaga
5. Akhlak
pengertian akhlak adalah suatu keadaan dalam jiwa yang tetap yang
Kitab Washoya Al-Abaa’ Lil Abnaa’ yaitu kitab yang berisi tentang
akhlaq-akhlaq yang mulia ( yang diridhoi Allah ). Kitab ini ditulis oleh
10
dan berisi sebanyak 20 bab ini sangat ringkas dan mudah dipelajari. Kitab
H. Sistematika Penulisan
pembaca nantinya dapat memahami tentang isi skripsi ini dengan mudah, maka
besar. Skripsi ini terdiri dari lima bab yang masing-masing saling berkaitan
11
pendidikan akhlak, faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan akhlak, dan
macam-macam akhlak.
akhlak yang ada dalam kitab Washoya Al-Abaa Lil Abnaa’ yang di kaitkan
12
BAB II
Iskandari
Pada masa abad ke-19 (1800 M) bangsa Eropa telah mendominasi dunia.
Dalam abad ke 19 dan awal abad ke 20, didorong oleh kebutuhan ekonomi
politik dan ekonomi satu sama lain, negara-negara Eropa menegakkan teritorial
dunia. Pada awal abad ke 20 kekuatan Eropa hampir menguasai seluruh dunia
Prancis, membuat masyarakat Arab waktu itu tidak lagi hidup dalam keadaan
dan kode-kode hukum pola Eropa. Begitu juga yang dilakukan oleh dua
pendidikan yang terpisah dari masjid. Hal ini terjadi karena model pendidikan
Barat yang klasikal dan memisahkan antara ilmu agama dan umum. Dengan
13
demikian, madrasah dipandang sebagai model pengajaran formal dari ilmu-ilmu
130).
ide-ide Eropa tanpa kehilangan identitas dan kepercayaan diri. Sebagian besar
pemerintah maupun para misionaris asing. Surat kabar dan jurnal menjadi
ekonomi dan budaya Eropa, tetapi karena kelihatan mengancam investasi asing,
gerakan ini mendorong Inggris melakukan invasi militer pada tahun 1882
(Rahnema, 1996: 127). Dalam hal ini agresi militer yang dilakukan Inggris
14
muslim. Melihat penetrasi yang dilakukan bangsa Barat di Mesir pada akhir
resah karena Islam dengan nilai-nilai ajaran yang luhur dan bermartabat
bertepatan pada tahun 1866 M. dan wafat pada tahun 1939 M. Ayahnya
bernama Ahmad bin Abdil Qadir bin Abdul Warits (Bruinessen, 1995: 160).
paling kaya dan dikenal dermawan. Masa kecilnya hingga beranjak dewasa
dihabiskan di Jurja, mulai menghafal Al-Qur’an sampai belajar ilmu Hadist dan
bidang ilmu-ilmu lainnya. Karena pada saat itu kota Jurja termasuk kota yang
Iskandari tidak menisbatkan nama kota Jurja di belakang namanya, namun lebih
dikenal dengan nama al-Iskandari. Nama al-Iskandari diambil dari nama sebuah
Beliau termasuk Min ba’dhil muhaddistin atau ahli hadis, memang bukan
15
karena periwayatannya terhadap hadis sebagaimana Imam Bukhori dan lainnya,
pernah malas mengajarkan ilmu pengetahuan pada orang lain dan terus
berusaha menuntut ilmu”. Selain itu, sebagian warga Mesir adalah pengikut
Al-Azhar dan beliau belajar dari guru-guru besar pada masa itu, kemudian dia
sana selama tujuh tahun sampai beliau dipilih menjadi Qadhi (hakim) untuk
negeri Sudan pada tahun 1317 H. Beliau juga orang pertama yang menduduki
jabatan ini, dan orang yang pertama yang menetapkan hukum-hukum syar'i di
Sudan.
Kemudian pada tahun 1322 H, beliau ditunjuk sebagai guru bagi para
16
beliau juga ditunjuk sebagai wakil bagi para guru Al-Azhar, kemudian beliau
M.
pilihannya dari sisi pemerintah Mesir, dan dengan itulah beliau meninggalkan
jabatannya, serta enggan untuk kembali kepada satu bagianpun dari jabatan-
jabatan tersebut dan beliau tidak lagi berhasrat setelah itu kepada sesuatu yang
memikat dirinya.
Di dalam kitab Munjid fiil lughoh wal i’lam disebutkan Pada akhir
menerimanya dengan sabar dan ikhlas atas apa yang diberikan oleh Allah SWT
dengan penuh keyakinan bahwa dirinya telah menegakkan apa yang telah di
perintah agama. Setelah sakit beberapa lama, pada tahun 1939 beliau wafat
(http://al-charish.blogspot.co.id/2012/06/syech-muhammad-syakir.html, diakses
berbagai bidang ilmu. Hal ini dapat diketahui melalui karya-karya beliau yang
akhlak adalah Washoya al-abaa’ lil abnaa, dalam bidang ilmu Mantik beliau
berhasil menulis kitab Min al-Himayah ala Sayyadah, sedangkan kitab al-Idah
17
charish.blogspot.co.id/2012/06/syech-muhammad-syakir.html, diakses pada 18
Syakir al-Iskandari. Para ahli waris juga sangat sulit untuk ditelusuri karena
Secara garis besar penulisan kitab Washoya al Abaa’ lil Abnaa’ terbagi
BAB III: Hak-hak Sang Pencipta Yang Maha Agung dan Rasulullah.
18
BAB XIV: Keutamaan dalam ‘iffah.
BAB XVII: Tobat, rasa takut, harapan dan kesabaran disertai syukur
BAB XIX: Keikhlasan niat untuk Allah Ta’ala dalam semua amal
19
BAB III
LANDASAN TEORI
atau bujang dalam zaman Yunani kuno, yang pekerjaannya mengantar dan
kata paedos artinya anak, dan agogos artinya saya membimbing atau
rendah (pelayan) pada akhirnya dipakai untuk pekerjaan mulia dan terhormat.
ke arah yang dapat berdiri sendiri. Dalam bahasa arab disebut Mu’allim,
education” (Walidin, 2005: 5). Secara bahasa memang tidak dibedakan antara
20
2. Ilmu pengetahuan mengenai prinsip-prinsip dan metode mengajar,
1976: 212).
Dalam kitab Washoya al Abaa’ lil Abnaa’ istilah tarbiyah (ً )ﺗَﺮْ ِﺑ َﯿﺔdan
ta’lim ( )ﺗَ ْﻌ ِﻠ ْﯿ ًﻢdisebut tiga belas (13) kali. Istilah tarbiyah dan ta’lim memiliki
Istilah tarbiyah itu sedikitnya bisa memiliki arti tujuh macam, yaitu:
raising (peningkatan). Istilah tarbiyah itu sendiri berasal dari akar kata raba-
Semua arti itu sejalan dengan lafal yang digunakan oleh Al Qur’an untuk
21
Ayat lain yang seirama maksud atau kandungannya adalah QS. Al-Isra: 24:
orang tuanya sewaktu kecil. Oleh karena itu, seorang anak harus berdoa supaya
memberikan kasih sayangnya dan mendidik pada waktu kecil. Jadi makna
keadaan yang lebih baik. At-tarbiyah juga meliputi proses yang meliputi sikap
dan perilaku pada peserta didik, yang mempunyai semangat tinggi dalam
Secara bahasa kata akhlak diambil dari kosakata bahasa arab. Terdapat
dua pendapat mengenai kata akhlak. Pendapat pertama mengatakan bahwa kata
akhlak merupakan isim mashdar dari kata akhlaqa, yukhliqu, yang berarti al
22
(agama). Pendapat kedua menyatakan bahwa kata akhlak bukan merupakan
isim mashdar. Namun adalah isim jamid atau ghairu mustaq yakni kata benda
yang tidak memiliki akar kata karena bentuknya memang telah ada sedemikian
akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripadanya timbul
itu bisa disebut akhlak jika perbuatan tersebut dilakukan dengan spontan
atau tanpa pertimbangan karena sikap dan perbuatan yang sudah melekat
menjadi watak ini yang kemudian banyak disepakati sebagai salah satu ciri
akhlak.
diketahui bahwa perbuatan yang dikategorikan sebagai akhlak yang baik itu
melakukan kebaikan sekali waktu saja tidak lantas dikatakan telah berakhlak
23
baik (Jamil, 2013: 3). Selain itu akhlak yang baik harus dilakukan tanpa ada
Hal ini senada dengan apa yang dikatakan oleh Abuddin Nata,
berbagai definisi yang diberikan para ulama, maka ia melihat 5 ciri-ciri yang
3. Akhlak dilakukan tanpa paksaan atau tekanan dari luar diri seseorang.
terpuji dan akhlak tercela. Sedangkan ruang lingkup materi dan substansi
pendidikan akhlak meliputi: akhlak terhadap Tuhan Yang Maha Esa, akhlak
24
lingkungan. Atau bisa disimpulkan sebagai tuntutan tanggung jawab sebagai
individu, anggota masyarakat dan sebagai bagian dari umat (Zuriah, 2007:
173).
oleh manusia kepada Allah SWT. Sikap ini dimanifestasikan dalam bentuk
yang memiliki akhlak yang baik kepada Allah harus tercermin dalam
tingkah laku yang sesuai dengan syariat Allah SWT (Jamil, 2013:4).
pasti memiliki keinginan yang kuat tanpa paksaan untuk terus berupaya
yang telah diajarkannya. Sebagai umat Islam, tentu kita wajib beriman
25
sehingga dari situ kita dapat memetik banyak pelajaran dan hikmah
Oleh karena itu, sebagai umat Islam harus menaati dan meneladani
dalam hadist:
manusia yang non muslim dimana mereka tetap dipandang sebagai makhluk
Allah SWT yang harus disayangi. Penjabaran dari akhlak kepada manusia
bisa juga mencakup kepada berbagai aspek kehidupan lainnya. Secara lebih
26
a. Menyelidiki sejarah etika dan pelbagai teori lama dan baru tentang
udara, tanah dan benda-benda lain yang terdapat di muka bumi. Semuanya
2013: 6).
langit dari kerusakan yang dibuat oleh tangan mereka. Sebagaimana firman
27
tidak menyukainya:
Artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan
bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik,
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan”.
sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui kembali seperti minyak dan
28
Potensi kerusakan ini dijelaskan dalam firman Allah SWT yaitu Surat
bagi manusia kecuali dengan menjauhkan diri dari akhlak yang tercela dan
29
tumbuh dan berkembangnya serta terwujudnya sikap dan perilaku peserta
hal yaitu:
1. Pendidik
Dari segi bahasa, seperti yang dikutip Abudin Nata dari W.J.S.
jasmani dan rohani para peserta didik, agar mampu mencapai tingkat
dan khalifah Allah SWT, serta mampu melakukan tugas sebagai makhluk
30
1981: 143). Pada hakekatnya tanggung jawab tersebut adalah tanggung
jawab yang sangat besar. Baik disadari atau tidak, jika tanggung jawab
Seorang pendidik atau ustadz memiliki tugas dan kompetensi yang melekat
a. Sebagai Mu’allim, berasal dari kata ‘ilm yang berarti menangkap hakekat
sesuatu. Dalam setiap ‘ilm mengandung dimensi teoritis dan amaliah, ini
keagamaan kepada anak didiknya, baik yang berupa etos ibadahnya, etos
31
kerjanya, etos belajarnya, maupun dedikasinya yang serba Lillahi Ta’ala
d. Sebagai Mu’addib, artinya apabila mu’addib sebagai isim fa’il dari kata
yang memiliki kedisiplinan kerja yang dilandasi dengan etika, moral, dan
2. Anak didik
Anak didik ialah anak yang sedang tumbuh dan berkembang, baik dari
Istilah peserta didik jika dimaknai sebagai orang (anak) yang sedang
32
menumbuh-kembangkan potensinya, maka dalam literatur bahasa Arab
yang sering digunakan oleh para tokoh pendidikan dalam islam, antara lain
(pendidik).
c. Murid, adalah orang yang sedang berusaha belajar untuk mendalami ilmu
dan perilaku yang sopan dan santun melalui kegiatan pendidikan dari
33
seorang mu’addib, sehingga terbangun dalam dirinya tersebut sebagai
3. Kurikulum
berasal dari bahasa latin, yaitu “Curricule”, artinya jarak yang harus
ditempuh oleh seorang pelari. Pada waktu itu, pengertian kurikulum ialah
jangka waktu pendidikan yang harus ditempuh oleh siswa yang bertujuan
jembatan yang sangat penting untuk mencapai titik akhir dari suatu
perjalanan dan ditandai oleh perolehan suatu ijazah tertentu (Dakir, 2004:2).
belajar yang disusun secara sistematis atas dasar norma yang berlaku yang
34
tepat dan penting untuk dicapai. Dengan kata lain bila tujuan yang
belajar tersusun yang disiapkan untuk siswa sebagai salah satu konsumsi
pengajaran.
d. Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah dan pembina sekolah, dalam artian
35
e. Fungsi kurikulum bagi orang tua murid. Maksudnya orang tua dapat turut
f. Fungsi kurikulum bagi sekolah. Ada dua jenis yang berkaitan yaitu
pihak luar dan memeberikan kritik atau saran yang membangun, dalam
4. Metode
Yunani, yaitu “methodos”. Kata ini terdiri dari dua suku kata, yaitu “metha”
yang berarti melalui atau melewati, dan “hodos” yang berarti jalan atau cara.
Maka metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan
dimaknai sebagai jalan yang ditempuh oleh seseorang supaya sampai pada
36
pada cara pendidik menggunakan metode pembelajaran. Berkaitan dengan
2011:65):
a. Metode Ceramah
b. Metode Keteladanan
Melalui metode ini orang tua atau pendidik dapat memberi contoh
c. Metode Pembiasaan
positif ini dapat dilakukan dengan dua cara, antara lain ditempuh dengan
anak atau peserta didik dan juga akan terus berpengaruh pada anak itu
37
sampai hari tuanya. Menanamkan pembiasaan pada anak-anak terkadang
sukar dan memakan waktu lama. Akan tetapi segala sesuatu yang telah
menjadi kebiasaan akan sukar pula diubah. Maka dari itu, lebih baik
d. Metode Nasihat
Metode inilah yang sering digunakan oleh orang tua atau pendidik
Artinya: “Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh
dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat
menasehati supaya menetapi kesabaran”
melalui metode ini adalah agar anak atau peserta didik dapat memetik
apresiasi kepada peserta didik karena telah melakukan tugas dengan baik
38
dan hadiah yang diberikan tidak harus berupa materi. Sedangkan
5. Lembaga
mengatakan bahwa:
Ada dua faktor utama yang mempengaruhi akhlak yaitu faktor internal
1. Faktor Internal
39
Yang dimaksud dengan faktor internal adalah faktor yang datang dari
diri sendiri yaitu fitrah yang suci yang merupakan bakat bawaan sejak
manusia lahir dan mengandung pengertian tentang kesucian anak yang lahir
ayat 30:
ِ ِ ﻓَﺄَﻗِﻢ وﺟﻬﻚ ﻟِﻠﺪﱢﻳ ِﻦ ﺣﻨِ ًﻴﻔﺎ ﻓِﻄْﺮَة اﻟﻠﱠِﻪ اﻟﱠِﱵ ﻓَﻄَﺮ اﻟﻨﱠﺎس ﻋﻠَﻴـﻬﺎ ﻻ ﺗَـﺒ ِﺪ
ﱢﻳﻦ َ ﻳﻞ ﳋَﻠْ ِﻖ اﻟﻠﱠِﻪ َذﻟ
ُ ﻚ اﻟﺪ َ ْ َْ َ َ َ َ َ َ َْ َ ْ
ِ اﻟْ َﻘﻴﱢ ُﻢ َوﻟَ ِﻜ ﱠﻦ أَ ْﻛﺜَـَﺮ اﻟﻨ
ﱠﺎس ﻻ ﻳَـ ْﻌﻠَ ُﻤﻮ َن
Artinya: “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama
(Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan
manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah
Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia
tidak mengetahui”
Dengan demikian setiap anak yang lahir ke dunia ini telah memiliki
2. Faktor Eksternal
a. Pengaruh Keluarga
yang pertama, baik itu tentang sikap, cara berbuat, cara berfikir itu akan
40
b. Pengaruh Sekolah
c. Pengaruh Masyarakat
maka akan menarik anak-anak untuk berakhlak jelek. Oleh karena itu,
41
anak dapat memahami dan mengetahui berbagai corak kegiatan tingkah laku
F. Macam-Macam Akhlak
Akhlak dibagi menjadi dua jenis yaitu akhlak terpuji (mahmudah) dan
1. Akhlak Terpuji
a. Rasa belas kasihan dan lemah lembut. Akhlak ini berdasarkan tuntutan
42
Artinya: “Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang
dipikulnya) dan janjinya”
c. Manis muka dan tidak sombong. Tuntutan akhlak ini berdasar Al Qur’an
e. Berbuat baik dan beramal shaleh. Sesuai dengan tuntutan Allah dalam Al
f. Sabar
43
1) Sabar dalam beribadah dan beramal shaleh.
yang dilarang.
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat
sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang
yang sabar”
2. Akhlak Tercela
Kata madzmumah berasal dari bahasa arab yang artinya tercela. Segala
tercela. Akhlak tercela merupakan tingkah laku yang tercela yang dapat
Artinya: “Dan Adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya
cukup.Serta mendustakan pahala terbaik. Maka kelak Kami
akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar”.
44
b. Suka berdusta. Dijelaskan dalam Al Quran surat Al Nisa ayat 112:
Artinya: “Dan Barangsiapa yang mengerjakan kesalahan atau dosa,
kemudian dituduhkannya kepada orang yang tidak bersalah,
Maka Sesungguhnya ia telah berbuat suatu kebohongan dan
dosa yang nyata”.
c. Tidak menepati janji. Larangan ini termuat dalam surat Al Nisa ayat 107:
Artinya: “Dan janganlah kamu berdebat (untuk membela) orang-orang
yang mengkhianati dirinya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang dosa”.
45
e. Dzalim. Perbuatan dzalim dilarang Allah dalam Al Qur’an surat Al
46
BAB IV
yang tidak dimiliki oleh entitas-entitas lain di alam semesta sehingga manusia
merupakan entitas yang paling unggul. Oleh karena itu, pendidikan akhlak
kehidupan sehar-hari.
pendidikan akhlak.
1. Unsur-Unsur Pendidikan
a. Pendidik
47
baik yang bisa dicontoh oleh anak didik. Muhammad Syakir mengatakan
b. Anak didik
yang dimilikinya. Sebagai anak didik harus memiliki akhlak yang baik
c. Metode
48
1. Metode ceramah
2. Metode keteladanan
ِ ِ ﻳﺎﺑـﲏ! اِ َذا َﱂ ﺗَـﺘ
َ ﱠﺨ ْﺬِﱐ ﻗُ ْﺪ َوًة ﻓَﺒِ َﻤ ْﻦ ﺗَـ ْﻘﺘَﺪ ْى؟ َو َﻋ َﻼ َم ُْﲡ ِﻬ ُﺪ ﻧَـ ْﻔ َﺴ
ﻚ ِﰲ ا ْﳉُﻠُ ْﻮ ِس ْ َ ُ َﱠ
اََﻣ ِﺎﻣﻲ؟
“Wahai, anakku! Apabila engkau tidak menjadikan aku
sebagai teladan, maka siapakah yang akan engkau teladani?
Untuk apa pula engkau paksakan dirimu duduk didepanku?”.
3. Metode nasihat
49
5. Metode pemberian hadiah dan hukuman
ِ ﺶ َﺷ ِﺪﻳ ُﺪاﻟْﻌِ َﻘ ِ ﻳﺎﺑـﲎ! اِ ﱠن رﺑﱠ
َ َواﺗﱠِﻖ َﻏ,ﲏ
ُﻀﺒَﻪ ﺎﺣ َﺬ ْرﻳَﺎﺑـُ َﱠ
ْ َ ﻓ.ﺎب ْ ِ ْﻚ َﺷﺪﻳْ ُﺪاﻟْﺒَﻄ َ َ َ ُ َﱠ
.ُ ﻓَﺎِ ﱠن اﷲَ ﳝُْﻠِ ْﻰ ﻟِﻠﻈﱠ ِﺎﱂ َﺣ ﱠﱴ اِ َذااَ َﺧ َﺬﻩُ َﱂْ ﻳـُ ْﻔﻠِﺘْﻪ,ُﻚ ِﺣﻠْ ُﻤﻪ
َ َوَﻻﻳَـﻐُﱠﺮﻧﱠ,َُو ُﺳ ْﺨﻄَﻪ
"Wahai anakku, sesungguhnya ancaman dan siksa Rabbnu
sangat keras dan berat. Karena itu takutlah engkau anakku,
takutlah pada murka rabbmu jangan sampai sifat “Halim”
(kebijakan) Allah membujuk dirimu. “Sesungguhnya Allah
menangguhkan siksanya pada orang yang zalim sampai
dengan Allah menyiksanya, sehingga dia tidak dapat lepas dari
adzab yang pedih.” (Hadis ini “Syarif” diriwatkan oleh
Bhukhari, Muslim, Tirmizi, dan Ibnu Majah dari Abi Musa Al-
Asy’ari dari Nabi saw.). (Syakir, t.th: 5)
d. Lembaga
watak, maka hal ini membutuhkan suatu proses yang panjang dan terus
Illah selain Dia (Hajjaj, 2013: 227). Seorang muslim harus menjaga
dirinya dari berbagai kenistaan dan dosa, sebab Allah maha melihat
segala sesuatu dalam keadaan apapun, bahkan apa yang ada dalam hati
50
Artinya: “Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang
ada di bumi. dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu
atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat
perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah
mengampuni siapa yang dikehandaki-Nya dan menyiksa siapa yang
dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”
abnaa:
jika ada yang tidak mengenal Allah maka termasuk orang-orang yang zalim
51
dan mengingkari hak Allah, sehingga layak mendapat murka dan siksa dari
Allah.
punishment dalam menerangkan konsep taqwa kepada Allah SWT. Orang yang
tidak bertaqwa kepada Allah akan mendapat punishment yaitu murka dan siksa
telah diajarkannya. Sebagai umat Islam, tentu kita wajib beriman kepada
perlu mengetahui dan mempelajari sejarah hidup beliau, sehingga dari situ kita
Rasullulah adalah sosok yang wajib diteladani dalam segala hal yang
menuju kebahagiaan.
52
ﻓَ ُﻜ ﱡﻞ اََو ِاﻣ ِﺮِﻩ َوﻧـَ َﻮ ِاﻫْﻴ ِﻪ ُﻣ ْﺴﺘَﻨِ َﺪةٌ اِ َﱃ,اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ َﻻ ﻳَـﻨْ ِﻄ ُﻖ َﻋ ِﻦ ا ْﳍََﻮى ِ ﻳﺎ ﺑـﲎ! اِ ﱠن رﺳﻮَل
ْ ُ َ َ ُ َﱠ
ِ ِ ِ
) .ُﺷﺄْ ﻧُﻪ َ ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ِﻣ ْﻦ ﻃَﺎ َﻋ ِﺔ اﻟﻠﻪ َﺟ ﱠﻞ َ َاﻟْ َﻮ ْﺣ ِﻰ اْﻻ َﳍ ﱢﻰ ﻓَﻄ
َ ُﺎﻋﺘُﻪ
(
”Wahai anakku, sesungguhnya Rasulullah saw. Tidak pernah berbicara
mengikuti hawa nafsunya, setiap perintah dan larangannya adalah
berdasarkan wahyu Allah. Karena itu taat kepada Rasulullah merupakan
bagian ketaatan kepada Allah yang Maha Bijaksana: “Katakanlah, jika kamu
mencintai Allah, maka ikutillah aku, niscaya Allah akan mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.”
(QS. Ali Imran: 31) (Syakir, t.th: 9).
Berbakti, taat dan berbuat baik kepada orang tua adalah suatu kewajiban
bagi setiap anak. Berbakti kepada orang tua merupakan faktor utama
diterimanya doa seseorang, juga merupakan amal saleh yang paling utama
Tidak dipungkiri kita hidup sebagai seorang muslim tidak lain karena
khususnya ibu dari mulai masa mengandung dan setelah beranjak kanak-kanak
dan seorang ayah yang ikhlas mencari nafkah untuk menghidupi keluarga.
ﺼ ﱠﺤﺘِ ِﻪ َوﻃَ َﻌ ِﺎﻣ ِﻪ َو َﺷَﺮاﺑِِﻪ َوَﻣ َﻼِ ِﺎق اَﺑـﻮﻳ ِﻪ ﻋﻠَﻴ ِﻪ و ْاﻋﺘِﻨَﺎ ِﻫ ِﻬﻤﺎ ﺑ ِ ِ ِ ِ ِ ﻳﺎ ﺑـﲎ! اُﻧْﻈُﺮ اِ َﱃ اﻟﻄﱢْﻔ ِﻞ اﻟ ﱠ
َ َ ْ َ ْ َ َ ﺼﻐ ْﲑ َوا َﱃ ا ْﺷ َﻔ ْ َ ُ َﱠ
ِ ِ ِِ ِِ ِِ
ﺖ َﻣْﺒـﻠَ َﻎ
َ ْﻚ َﺣ ﱠﱴ ﺑَـﻠَﻐ َ ِ ﺗَـ ْﻌﻠَ ْﻢ ﻣ َﻘ َﺪا ِر َﻣﺎ ﻗَﺎ َﺳﻰ اَﺑَـ َﻮ َاك ِ ْﰱ ﺗَـ ْﺮﺑِﻴَﺘ,ذﻩ ِﰱ ﻟَْﻴـﻠَﺘﻪ َوﻧـَ َﻬﺎ ِرِﻩ َو ِﺻ َﺤﺘﻪ َو َﺳ َﻘ ِﻤﻪ
.ﺎلِ اﻟﱢﺮﺟ
َ
“Wahai anakku, lihatlah kepada anak kecil dan kesayangan ayah ibunya
kepadanya serta perhatian keduanya terhadap kesehatan makanan, minuman
dan kesenangan di waktu malam dan siangnya, sehat dan sakitnya. Engkau
bisa mengetahui nagaimana ayah-ibumu mendidikmu dengan susah payah
hingga engkau mencapai tingkat dewasa” (Syakir, t.th: 10)
53
Dalam Al qur’an surat Luqman ayat 14 dijelaskan untuk merendahkan
Bentuk berbakti kepada orang tua dengan cara menaati segala perintah
darinya, bersikap sopan kepadanya dan tidak berbicara kasar. Selain itu bentuk
berbakti kepada orang tua dengan cara mendoakan kebaikan bagi kedua orang
tua.
Saudara yang dimaksud adalah saudara sesama muslim. Dalam hal ini
adalah teman dalam mencari ilmu. Tidak bersikap buruk terhadap sesama
teman. Saling menghargai dan saling membantu pada waktu pembelajaran, jika
seorang teman tidak bisa dalam suatu pelajaran maka sebaiknya untuk
Pada waktu dimajelis ilmu, jika ada teman yang belum mendapat tempat
54
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah,
niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan: "Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah
akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
karena Allah dan persaudaraan seagama, kerja sama dan saling tolong
kebaikan bagi semua dan mencegah keburukan dari sesama teman serta
menolongnya dengan ikhlas. Karena jika sewaktu-waktu diri kita sedang dalam
kesulitan dan kita meminta pertolongan kepada teman, maka teman tersebut
5. Adab Sehari-hari
55
Muhammad syakir menyebutkan sifat terpenting yang harus dimiliki
seorang Mu’allim adalah sifat jujur. Karena seorang guru adalah teladan bagi
murid-muridnya.
yang mempunyai arti orang yang sedang belajar dan mempelajari ilmu dari
di depan guru, orang-orang yang ada di kehidupannya (orang tua dan teman-
teman).
sangat berharga bagi seorang yang menuntut ilmu. Waktu harus digunakan
56
Seorang murid tidak boleh membuat seorang guru marah dengan sikap
murid yang tidak sopan terhadapnya. Pada waktu guru memberikan pelajaran
bergurau atau berbicara dengan teman lainnya dan tidak menyibukkan pikiran
.ُﺐ ﻓِْﻴ ِﻪ َﺧﻠْ َﻘﻪ ِ ِ ﻳﺎﺑـﲎ! ِزﻳـﻨَﺔُ اﻟْﻌِﻠْ ِﻢ اﻟﺘـﱠﻮاﺿﻊ و ْاﻷَدب ﻓَﻤﻦ ﺗَـﻮ
ّ اﺿ َﻊ ﻟﻠّﻪ َرﻓَـ َﻌﻪ َو َﺣﺒﱠ
َ َ ْ َ ُ َ َ ُُ َ ْ َ ُ َﱠ
“Wahai, Anakku! Perhiasan ilmu adalah tawadhu’ dan kesopanan. Maka
siapa yang bersikap tawadhu’ karena Allah, niscaya Dia mengangkat
derajatnya dan menjadikan dicintai oleh para makhluk-Nya” (Syakir, t.th: 16).
ilmu salah satunya dengan menghormati guru. Doa guru menjadi bagian
penting dalam keberhasilan seorang murid, karena guru adalah orang tua kedua
Ketika satu teman tidak bisa, ada teman yang lain yang sudah memahami
pembelajaran. Jadi, dalam satu kelompok akan timbul saling transfer ilmu
lain. Jangan memandang diri sendiri lebih menguasai ilmu daripada teman
lain, sebab hal itu akan menimbulkan sikap sombong dan akan merendahkan
teman lain. Jika ada teman lain sedang berbicara untuk menjelaskan atau
57
ﺐ َﻣ َﻊ ُزْﻣَﺮٍة ِﻣ ْﻦ اِ ْﺧ َﻮاﻧِِﻪ اِﱠﻻ َﻣﺎ َﻛﺎ َن َﻣ َﺪ ُاراﻟْ ُﻤ َﺤ َﺎوَرِة ﺑَـْﻴـﻨَـ ُﻬ ْﻢ َﻋﻠَﻰ اﻟْ ُﻤﻨَﺎﻇََﺮِة ِ
ٌ اﺟﺘَ َﻤ َﻊ ﻃَﺎﻟ ْ ﲎ! ﻗَـﻠﱠ ّﻤﺎ ﻳَﺎﺑـُ َﱠ
.ﺿ ِﺔ ِ ْﰱ اﻟْ َﻤ َﺴﺎﺋِ ِﻞ اﻟﱠِ ْﱴ ﻳَـ ْﻌ ِﺮﻓـُ ْﻮﻧَـ َﻬﺎ
َ َواﻟْ ُﻤ َﻔ َﺎو
“Wahai anakku! Jarang sekali seorang pelajar berkumpul dengan
sekelompok temannya, melainkan dialog diantara mereka berlangsung
perdebatan dan diskusi mengenai masalah-masalah yang mereka ketahui”
(Syakir, t.th: 19).
yang lain.
aktifitas fisik dan mental, jika badan sehat maka pikiranpun akan sehat.
58
Dalam berolahraga sebaiknya memperhatikan tempatnya, yaitu
ﺿ ْﻮا اَ َﺣ ًﺪا ِﻣ َﻦ اﻟْ َﻤﺎ ﱠرِة ِﰱ ِ ِﻳﺎﺑـﲎ! اِ َذا ﺧﺮﺟﺖ ﻟِﻠﱢﺮﻳﺎﺿ ِﺔ اوﻟِﻐَ ِﲑﻫﺎ ﻣﻊ اِﺧﻮاﻧ
ُ ﻚ ﻓَﺎﻳﱠﺎ ُﻛ ْﻢ اَ ْن ﺗَـ ْﻌ َِﱰ
َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ ََ َ ُ َﱠ
.ﺎت ِ َاﻟﻄﱡﺮﻗ
ُ
“Wahai anakku! Apabila engkau keluar untuk berolah raga atau keperluan
lain bersama teman-temanmu, janganlah kalian menghalangi orang yang
lewat di jalan” (Syakir, t.th: 20).
Setiap orang memiliki hak untuk lewat di jalan umum, oleh sebab itu,
Setiap anak harus menjaga sikap dan tingkah laku karena terkait dengan
tetapi harus dimaafkan dan mendoakan agar orang tersebut dimaafkan oleh
Allah SWT.
Artinya: “Dan Balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa,
Maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya
atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-
orang yang zalim” (QS. Asy-Syu’ara: 40)
59
d. Adab dalam Majelis dan Ceramah
tempat duduk yang mana disitu telah disediakan kepada orang tertentu.
hal yang tidak baik, karena hal tersebut akan menghilangkan kehormatan.
dan jangan terlalu banyak makan. Makanlah apabila sudah merasa lapar.
berlebihan.
َﻣﺎ َﻣ َﻼَ اﺑْ ُﻦ اََد َم ِو َﻋﺎءً َﺷًّﺮ ِاﻣ ْﻦ ﺑَﻄْﻨِ ِﻪ: اﷲ ﺻﻠﻰ اﷲ ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ
ِ ﻗَﺎ َل رﺳﻮ ُل
ُْ َ
“Tidaklah anak Adam (manusia) memenuhi suatu wadah itu lebih jelek dari
pada memenuhi wadah makannya (perutnya).” (Hadits Riwayat Imam
Ahmad, Tirmizi, Ibnu Majah dan Hakim dari Miqdah bin Ma’dikariba).
Adab dalam makan dimulai dan diakhiri dengan berdoa kepada Allah
SWT yang telah memberikan rizki berupa makanan, disamping itu tempat
60
makanan juga harus diperhatikan. Tempat makanan yang bersih dan suci
SWT.
ﺎك َوا ْﺷ ُﻜ ْﺮﻩُ َﻋﻠَﻰ ﻧِ َﻌ ِﻤ ِﻪ اﻟﱠِﱴ َﻻ ِ ِ ْ َاب ﻓ ِ ﺖ ِﻣﻦ اﻟﻄﱠﻌ ِﺎم واﻟ ﱠﺸﺮ ِ
َ ﺎﲪَﺪاﷲَ اﻟﱠﺬ ْى اَﻃْ َﻌ َﻤ
َ ﻚ َو َﺳ َﻘ َ َ َ َ َ َوا َذا ﻓَـَﺮ ْﻏ
.ﻚ َواِْر َﺷ َﺎد َك ِ ِ ُﳛ
َ َ َواﷲُ ﻳَـﺘَـ َﻮﱠﱃ ﻫ َﺪاﻳَـﺘ.ﺼْﻴـ َﻬﺎ اْ َﻟﻌ ﱡﺪ ْ
“Apabila selesai makan dan minum,maka panjatkan puji bagi Allah yang
memberimu makan dan minum, dan panjatkan syukur kepada-Nya atas
segala nikmat-Nya yang tidak terhitung banyaknya. Semoga Allah
memberimu petunjuk dan bimbingan” (Syakir, t.th: 26)
.
Artinya: 56.Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka mengabdi kepada-Ku.
57.Aku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka dan aku
tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan.
58.Sesungguhnya Allah Dialah Maha pemberi rezki yang
mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.
tepat pada waktunya dan berusaha untuk selalu shalat berjamaah. Apabila
kedalam masjid lalu duduk dengan tenang untuk menunggu iqamah. Dalam
61
shalat qobliyah atau ba’diyah. Dalam beri’tikaf harus dalam keadaan suci
dan tidak boleh bergurau atau berbicara keras karena akan mengganggu
1. Berkata Benar
Maksud akhlak terpuji ini adalah berlaku benar dan jujur, baik
,ﺚ َوَﻻ ِ ْﰱ َﻣ َﻘﺎٍل ٍ ﻓَ َﻼ ﻳ َﻜﺎد ﻳﺼ ُﺪ ُق ِﰱ ﺣ ِﺪﻳ.ﻳﺎ ﺑـﲎ! اِ َذا َﻛ َﺬب اﻟْﻤﺮء ﻣﱠﺮةً ﺗَـﻌ ﱠﻮد ﻟِﺴﺎﻧُﻪ اﻟْ َﻜ ِﺬب
ْ َ ْ َُْ َ َ ُ َ َ َ َ َُْ َ َ ُ َﱠ
ﰱ اُ ْﻛ ُﺬ ْوﺑٍَﺔِ َ ﻚ َواِﻳﱠ
ْ ﺎك اَ ْن ﺗَـ َﻘ َﻊ
ِ ِ ص ﻋﻠَﻰ َﲢﱢﺮى اﻟ ﱢ
َ ِﺼ ْﺪ ِق ﻓْﻴ َﻤﺎ َْﳚ ِﺮ ْى َﻋﻠَﻰ ﻟ َﺴﺎ ﻧ َ َ ِ اﳊ ْﺮ
ِْ ﻓَﺎﺣ ِﺮص ُﻛ ﱠﻞ
ْ ْ
ِ
َ ﺎب ﻧَـ ْﻔ ِﺴ
.ﻚ ُ َوﻟَ ْﻮ َﻛﺎ َن ﻓْﻴـ َﻬﺎ َذ َﻫ
“Wahai, anakku! Apabila manusia berdusta sekali, lidahnya akan
terbiasa berdusta.Hampir dia tidak berkata benar dalam suatu
pembicaraan atau suatu perkataan. Maka, hendaklah engkau berusaha
berkata benar dalam perkataanmu dan jangan sampai engkau berdusta,
walaupun berakibat kehilangan nyawamu” (Syakir, t.th: 31).
Apabila seseorang sudah terbiasa berkata tidak benar maka perbuatan itu
62
Allah SWT sekalipun tidak ada seorangpun yang mengetahui tetapi Allah
2. Amanat
atau kepercayaan. Amanat adalah suatu sifat dan sikap pribadi yang setia,
kepadanya (Anwar, 2010: 100). Suatu amanat adalah suatu tugas berat
amanat:
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat
kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu)
apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu
menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi
pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya
Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat”.
63
Amanat adalah sifat yang dimiliki oleh Rasulullah. Sebagai
t.th: 85).
Amanat tidak hanya dalam hal yang bersifat terlihat, tetapi dalam
hal menjaga rahasia atau aib seseorang kita harus bisa merahasiakannya.
Selain itu, pada waktu sekolah kita harus bisa menjaga amanat untuk diri
t.th: 34).
3. Iffah
kendali akal dan syariat (Mahmud, 2004: 30). Menerima keadaan diri
sendiri dan tidak mengharap apa yang dimiliki oleh orang lain
Menjaga kesucian diri akan berakibat baik pada diri kita, orang lain
akan menghormati.
64
“Wahai, anakku! Kesucian diri adalah mahkota bagi orang yang tidak
bermahkota. Maka peliharalah mahkota kesucian diri itu yang
menyebabkan dirimu berwibawa dan dihormati oleh orang-orang
terkemuka dan orang-orang awam” (Syakir, t.th: 36).
dari godaan yang terkutuk dan tingkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT
4. Bertaubat
65
Bertaubat sangat dianjurkan bagi setiap orang, karena setiap
5. Tawakkul
urusan dunia maupun akhirat (Anwar, 2010: 93). Tawakkul juga berarti
ِ ﻳﺎﺑـﲎ! اَ ْن ﺗَﻈُ ﱠﻦ َﻛﻤﺎ ﻳﻈُ ﱡﻦ ﺑـﻌﺾ ْاﻻَ ْﻏﺒِﻴ ِﺎء اَ ﱠن اﻟﺘـﱠﻮﱡﻛﻞ ﻋﻠَﻰ- ﺎك
اﷲ ُﻫ َﻮ ﺗَـ ْﺮُك اﻟْ َﻌ َﻤ ِﻞ ِ
َ َ َ َ ُ َْ َ َ اﻳﱠ َ َ ُ َﱠ
اﻻ ْﺳﺘِ ْﺴ َﻼِم ﻟِ ْﻼَﻗْ َﺪا ِر
ِْ و
َ
“Wahai anakku, janganlah engkau berpendapat seperti orang-orang
yang bodoh yang mengatakan bahwa tawakal (berserah diri kepada
allah) ialah dengan meninggalkan usaha (bekerja) dan berserah begitu
saja kepada takdir (ketentuan Allah)” (Syakir, t.th: 47)
66
a. Ghibah
berkaitan dengan orang lain, apabila penuturan itu sampai pada yang
kepada orang lain. Hal tersebut berakibat reputasi orang yang digunjing
akan jatuh. Ia merasa tidak nyaman karena yang diketahui orang lain
menjalin hubungan dengan orang lain karena tidak lagi dihargai. Terlebih
hingga muncul dampak yang lebih luas, yaitu menjadi akar penyebab
terputusnya silaturahmi
67
Dan dijelaskan dalam firman Allah QS Al Hujurat ayat 12:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-
sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu
dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan
janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang
diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang
sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
taubat lagi Maha Penyayang”.
b. Sombong
.ﻚ ﺑِﻨِ ْﻌ َﻤ ٍﺔ ﻓَﺎ ْﺷ ُﻜ ْﺮﻩُ َوَﻻ ﺗَـﺘَ َﻜﺒﱠـَﺮ َﻋﻠَﻰ َﺧﻠْ ِﻘ ِﻪ ِ ﻳﺎﺑـ
َ ﲎ! ا َذا اَﻧْـ َﻌ َﻢ اﷲُ َﻋﻠَْﻴ
َ ُ َﱠ
68
Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah QS Al A’raf ayat 146:
Artinya: “Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan
dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda
kekuasaan-Ku. mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku), mereka
tidak beriman kepadanya. dan jika mereka melihat jalan yang
membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya,
tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus
memenempuhnya. yang demikian itu adalah karena mereka
mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai dari
padanya”.
c. Dengki
69
ﺎك َﻛ َﻤﺎ
َ َﻚ َﻻ ْﻋﻄ َ َﺎك َﻋﻠَﻰ ﻧِ ْﻌ َﻤ ٍﺔ اَﻧْـ َﻌ َﻢ اﷲُ ِﻬﺑَﺎ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ ُد ْوﻧ
َ ﻓَـﻠَ ْﻮ َﺷﺎءَ َرﺑﱡ,ﻚ َ ﲎ! َﻻ َْﲢ ُﺴ ْﺪ اَ َﺧﻳَﺎ ﺑـُ َﱠ
.ُاَ ْﻋﻄَﺎﻩ
“Wahai, Anakku! Janganlah engkau dengki kepada saudaramu atas
nikmat yang diberikan Allah kepadanya, bukannya engkau. Andaikata
Tuhanmu menghendaki, niscaya Dia telah memberimu sebagaimana Dia
memberinya” (Syakir, t.th: 41).
Washoya Al Aba’ lil Abnaa’ kitab yang telah ditulis oleh Muhammad
Syakir, kitab ini merupakan warisan pendidikan yang sangat jarang dijumpai di
adab sehari-hari dengan tujuan agar para peserta didik memiliki akhlak yang
murid juga sangat diperhatikan dengan cara kedekatan dhohir maupun bathin
(saling mendoakan).
Seorang guru tidak hanya memberikan ilmu yang ada dalam pelajaran
saja tetapi ilmu jiwa atau spiritual bagi anak didiknya. Seorang guru ibarat
manusia yang berguna untuk orang lain, khususnya bagi dirinya sendiri.
Seorang guru adalah penasehat bagi murid-muridnya dan juga sebagai suri
70
dalam segala aspek kehidupan. Tantangan globalisasi bukan saja menjadi
merupakan transfer ilmu saja dan belum menyentuh akar yang lebih mendalam
akibatnya macam-macam budaya dari berbagai negara mudah masuk dan ditiru
dengan perantara media massa. Oleh karena itu, dengan mudah masyarakat
dengan akhlak mulia dan masyarakatpun belum bisa menyaring budaya barat
busana barat yang kurang sopan dilihat karena tidak menutup aurat. Gaya
Hubungan akhlak dengan pendidikan sangat erat yaitu dilihat dari tujuan
pendidikan yang mempunyai tujuan untuk membentuk perilaku lahir dan batin
71
manusia menuju arah yang lebih baik. Dengan akhlak yang baik, maka
seseorang akan menjadi lebih bertaqwa kepada Allah SWT, dan kebaikannya
akan terlihat dalam setiap tindakannya. Oleh sebab itu, kitab Washoya Al Aba’
Lil Abnaa’ sangat relevan untuk dijadikan pedoman dalam berakhlak yang baik
cara berakhlak terhadap Allah dan Rasul-Nya, berakhlak kepada orang tua,
sekarang. Dan sebaiknya akhlak ditanamkan dari masa dini agar kelak menjadi
72
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
wajib diteladani dalam segala hal yang bersumber darinya, baik ucapan,
73
c. Akhlak kepada orang tua
orang tua dengan cara mentaati segala perintah darinya, bersikap sopan
kepadanya dan tidak berbicara kasar. Selain itu bentuk berbakti kepada
orang tua dengan cara mendoakan kebaikan bagi kedua orang tua.
mencari ilmu. Saling tanya jawab jika ada kesulitan dalam proses
pembelajaran.
e. Adab sehari-hari
mencari ilmu, adab belajar, menghafal dan berdiskusi, adab olahraga dan
berjalan di jalan, adab dalam majelis dan ceramah, adab makan dan
mengalir tanpa merasa terpaksa dari dalam diri seseorang. Akhlak terpuji
yang mengalir tanpa merasa terpaksa yang keluar dari diri seseorang
74
disebut dengan akhlak tercela. Akhlak tercela antara lain; ghibah,
Konteks Kekinian.
lahir dan batin manusia menuju arah tertentu yang dikehendaki. Dengan
akhlak yang baik, maka seseorang akan menjadi lebih bertaqwa kepada
Allah SWT, dan kebaikannya akan terlihat dalam setiap tindakannya. Oleh
sebab itu, kitab Washoya Al Aba’ lil Abnaa’ sangat relevan untuk
tantangan zaman.
kekiniaan.
75
B. Saran
semua komponen pendukung keberhasilan tujuan, baik dari guru, orang tua,
komponen harus memiliki visi dan misi serta komitmen yang sama dalam
didik.
terhadap akhlak, maka dari itu pilihlah pergaulan yang sebaik-baiknya agar
5. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan
umumnya bagi pembaca. Penulis sadar bahwa dalam tulisan ini masih
banyak terdapat kekurangan dan kesalahan, maka tidak lupa kritik serta
76
saran yang membangun senantiasa penulis harapkan demi sempurnanya
skripsi ini.
77
Daftar Pustaka
Bruinessen, Martin Van. 1995. Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat: Tradisi-
tradisi Islam di Indonesia. Bandung: Mizan.
Dakir. 2004. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: PT Rineka
Cipta
Daryanto. 2001. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Hajjaj, Muhammad Fauqi. 2013. Tasawuf Islam & Akhlak. Jakarta: Amzah.
http://perpus.iainsalatiga.ac.id/resultDocDig.php?rd=2&keyword=washoya&by2=
0&by=0
http://al-charish.blogspot.co.id/2012/06/syech-muhammad-syakir.html
Jumali, Surtikanti, Taurat Aly, & sundar. 2004. Landasan Pendidikan. Surakarta:
Muhammadiyah University press.
Kodir, Abdul. 2015. Sejarah Pendidikan Islam dari Masa Rasulullah hingga
Reformasi di Indonesia.Bandung: CV Pustaka Setia.
Komarudin. 1993. Kamus Istilah Skripsi dan Tesis. Bandung: Penerbit Aksara.
Mahmud, Ali Abdul Hamid. 2004. Akhlak Mulia. Jakarta: Gema Insani Press.
1
Muhamad. 2008. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif.
Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Mujib, Abdul dan Yusuf Mudzakkir. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta:
Kencana.
Solihin, M. 2005. Akhlak Tasawuf, Manusia Etika dan Makna Hidup. Bandung:
Nuansa.
2
Syakir, Muhammad. T.th. Wasiat Ayah Kepada Anak-anak. Surabaya: Salim
Nabhan.
Taufik, Abdullah. 2002. Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, Akar dan Awal.
Jakarta: PT Ikhtiar Baru Van Hoeve.
Zuriah, Nurul. 2007. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam Perspektif
Perubahan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
.
3
4
5
SURAT KETERANGAN KEGIATAN
(SKK)
NIM : 111-12-143
6
AMT Bangun Karakter
Raih Prestasi
6. LIBRARY USER 13 September 2012 Peserta
EDUCATION
2
(Pendidikan Pemakai
Perpustakaan)
7. Piagam Penghargaan 21 Desember 2012 Panitia
Peringatan Hari Lahir
Pondok Pesantren Edi
Mancoro ke-23 dengan
3
tema “Mempererat
Kekeluargaan Santri
Untuk Mewujudkan Edi
Mancoro yang Madani”
8. Seminar Pendidikan 02 Mei 2013 Peserta
HMJ Tarbiyah STAIN
Salatiga dengan tema
2
“Menimbang Mutu dan
Kualitas Pendidikan di
Indonesia”
9. Piagam Penghargaan 4-5 Mei 2013 Panitia
PORS V dengan tema
“Membangun prestasi
dan Membangun 3
Persahabatan Melalui
Sportifitas dalam
Olahraga’
10. Asramanisasi Ramadhan 03 Agustus 2013 Panitia
1434 H dengan tema
“Asramanisasi sebagai
wasilah introspeksi diri 3
menuju berkah Illahi”
Pondok Pesantren Edi
Mancoro
11. Piagam Penghargaan 23 Oktober 2013 Peserta
Musabaqah Tilawatil
Qur’an (MTQ)
Mahasiswa V tingkat
mahasiswa, SMA se-
derajat dan pondok 2
pesantren se-Salatiga dan
sekitarnya dengan tema
“MTQ Wahana Apresiasi
untuk Mencetak Insan
Qur’ani”
12. Piagam Penghargaan 26 Desember 2013 Juara 1 4
7
Peringatan Hari Lahir Lomba
Pondok Pesantren Edi Puitisasi Al
Mancoro Ke-24 dengan Qur’an
tema “Santri Sebagai
Insan Religius yang
Mampu Membangun
Solidaritas
Bermasyarakat”
13. Piagam Penghargaan 26 Desember 2013 Panitia
Peringatan Hari Lahir
Pondok Pesantren Edi
Mancoro Ke-24 dengan
tema “Santri Sebagai 3
Insan Religius yang
Mampu Membangun
Solidaritas
Bermasyarakat”
14. Piagam Penghargaan 30 November-1 Panitia
“LPJ dan MUBES SSC Desember 2013 3
2013”
15. Piagam Penghargaan 17-26 Januari 2014 Panitia
Diklatsar V dengan tema
“Menumbuhkan
3
kedisiplinan, solidaritas
serta loyalitas dalam
organisasi dan olahraga”
16. Piagam Penghargaan 24-25 Maret 2014 Panitia
PORS VI STAIN 3
SPORT CLUB
17. PIAGAM 30-31 Maret 2014 Peserta
PENGHARGAAN
kegiatan Pelatihan
2
Manasik Haji oleh Biro
Pendidikan Pondok
Pesantren Edi Mancoro
18. Sertifikat GERAKAN 8 Juli 2014 Peserta
SANTRI MENULIS
Sarasehan Jurnalistik
Ramadhan 2014 oleh 2
Suara Merdeka di
Pondok Pesantren Edi
Mancoro
19. Asramanisasi Ramadhan 29 Juni-22 Juli 2014 Panitia
1435 H dengan tema
3
“Menyambut Indahnya
ramadhan Sucikan Hati
8
untuk Meraih Cinta
Illahi” oleh Pondok
Pesantren Edi Mancoro
20. Surat Keputusan 22 Juli 2014 Pengurus
Pengurus Organisasi
Santri PP Edi Mancoro 4
sebagai Biro PU masa
khidmat 2014-2015
21. “Workshop 22 Agustus 2014 Peserta
Enterpreneurship dengan
tema “Menanamkan
Nilai-Nilai Jiwa
Kewirausahaan 2
Mahasiswa yang Kreatif
dan Inovatif” yang
diselenggarakan KSEI
dan SSC”
22. SEMINAR NASIONAL 05 November 2014 Peserta
Hmj Syariah STAIN
Salatiga dengan tema
8
“Peran lembaga syariah
dengan adanya otoritas
jasa keuangan”
23. Gebyar Seni Qur’aniyy 06 November 2014 Peserta
(GSQ) Umum Ke-VI Se- Rebana
Jawa Tengah dengan
tema “Aktualisasi makna
5
dan Syi’ar Al-Qur’an
sebagai Sumber Inspirasi
oleh JQH Al-Furqon
STAIN Salatiga
24. Piagam Penghargaan 6-7 Desember 2014 Panitia
“LPJ dan MUBES SSC 3
2014’
25. “Haflah Akhirussanah 6 Juni 2015 Peserta
Khotmil Qur’an dan Haul
KH. Sholeh dan KH. 2
Ridwan Pondok
Pesantren Edi Mancoro”
26. Certificate of 08 Juni 2015 Enumerator
Appreciation in research
dissertation entitled of:
“student’s academic 2
achievement in relation
to academic motivation,
perception of parental
9
academic support and
role” at junior high
schools in Salatiga 2013
until 2014
27. Piagam Penghargaan atas 18 Januari-29 KKN IAIN
dedikasi dan pengabdian Februari 2016 Salatiga 3
di Desa Kajoran
28. Bedah Buku Ulama- 21 Februari 2016 Peserta
Ulama Aswaja Nusantara
yang Berpengaruh di
Negeri Hijaz oleh Amirul
2
Ulum diselenggarakan
oleh UPT Perpustakaan
Pondok Pesantren Edi
Mancoro
29. Sertifikat Training & 01-04 Maret 2016 Panitia
Field Trip dengan tema
“Peningkatan
Pemahaman di Pesantren
Berperspektif HAM dan
Islam”oleh Center for the
Study of Religion and
3
Culture (CRSC) UIN
Jakarta dan Konard-
Adenauer-Stiftung
(KAS) untuk Indonesia
dan Timor-Leste dengan
dukungan bantuan hibah
dari Uni Eropa (EU)
30. Sertifikat “Akhirussanah 14 Mei 2016 Panitia
dan Khotmil Qur’an V”
3
Pondok Pesantren Edi
Mancoro
31. Pesantren Ramadhan 06-18 Juni 2016 Pemateri
oleh TBB da TK Al 4
Qur’an Edi Mancoro
32. Asramanisasi Ramadhan 06 – 27 Juni 2016 Peserta
1437 H dengan tema
“Meningkatkan
Kreativitas,
2
intelektualitas, dan
spiritualitas di bulan
berkualitas” Pondok
Pesantren Edi Mancoro
33. Workshop Provinsi 1-3 November 2016 Panitia
5
dengan tema
10
11
12