A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Genetika tumbuhan merupakan ilmu yang penting untuk dipelajari,
terutama bagi para pemulia tanaman. Pemulia tanaman bertugas untuk
merakit varietas baru, maka menguasai ilmu genetika tumbuhan
merupakan hal yang penting untuk dilakukan agar dapat merakit varietas
baru yang memiliki genotipe yang berbeda dengan tetuanya. Genetika
tumbuhan berkaitan erat dengan pembelahan sel secara mitosiss ataupun
meiosis.
Tumbuhan pada masa awal perkembangan mengalami
pertumbuhan sangat banyak, tumbuhan mengalami pembelahan sel secara
tidak langsung yang disebut juga dengan mitosis. Mitosis adalah
pembelahan duplikasi dimana sel memproduksi dirinya sendiri dengan
jumlah kromosom sel induk. Mitosis mempertahankan pasangan
kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari sel somatis secara
berturut turut. Peristiwa ini terjadi bersama-sama dengan pembelahan
sitoplasma dan bahan-bahan di luar inti sel dan memiliki peran penting
dalam pertumbuhan dan perkembangan hampir semua organisme. mitosis
memiliki beberapa tahapan meliputi profase metafase, anafase, dan
telofase. Terjadi pada ujung akar, yang mengalami pembelahan awal,
mitosis terjadi dalam sel somatik yang bersifat meristematik, yaitu sel-sel
yang hidup terutama yang sedang tumbuh (ujung akar dan ujung batang)
atau bagian meristematik.
Kromosom memiliki peranan yang sangat penting bagi
keberlangsungan suatu makhluk hidup, karena kromosom merupakan alat
pengangkutan bagi gen – gen yang akan dipindahkan dari suatu sel induk
ke sel anakannya, dari generasi yang satu ke generasi yang lainnya.
Pengamatan terhadap perilaku kromosom sama pentingnya dengan
mempelajari struktur kromosom. Perilaku atau aktivitas kromosom dapat
27
28
Gambar 3.7 Gambar 3.8 Gambar 3.9 Gambar 3.10 Gambar 3.11
Interfase Profase Metafase Anafase Telofase
Foto Interfase Foto Profase Foto Metafase Foto Anafase Foto Telofase
Sumber : Laporan Sementara
2. Pembahasan
Secara umum, langkah-langkah pembuatan preparat yaitu: Fiksasi,
Hidrolisis, Pencucian, Pewarnaan, Perekatan/squashing, penyegelan dan
labeling. Pada tahap fiksasi, jenis fiksatif yang digunakan adalah asam asetat.
Fiksatif ini merupakan jenis fiksatif sederhana karena didalamnya hanya
mengandung satu macam zat saja. Menurut Sipahutar ( 2009) berpendapat
bahwa pengawetan (fiksasi) adalah stabilitasi unsur penting pada jarimgan
sehingga unsur tersebut tidak terlarut, berpindah, atau terdistorsi selama
prosedur selanjutnya. Fiksasi yang benar adalah dasar dari semua preparat
yang baik. Efek fiksasi terhadap jaringan yang diproses adalah menghambat
proses pembusukan dan autolysis, pengawetan jaringan, pengerasan jaringan,
pemadatan koloid, diferesiansi optic, dan berpengaruh terhadap pewarnaan.
Sejumlah factor akan mempengaruhi proses pengawetan yaitu dapar,
penetrasi, volume pengawet, konsentrasi, interval waktu, suhu, dan jenis
larutan pengawet.
38
beberapa titik lapang pandang dalam satu preparat akan didapatkan fase
interfase dan fase lengkap mitosis. Persebaran sel-sel mitosis yang tidak
merata menyebabkan pengamatan membutuhkan waktu yang lebih lama.
Siklus sel adalah periode dari permulaan satu pembelahan menuju ke
permulaan yang lainnya, sedangkan reproduksi seluler adalah proses
perputaran dari pertumbuhan mitosis dan pembelahan sel. Siklus sel terdiri
dari interfase dan mitosis. Interfase itu sendiri terdiri dari tiga fase (G1, S, dan
G2). Mitosis terdiri dari 5 fase yaitu profase, prometafase, metafase, anafase
dan telofase. Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan
oleh sel ke dua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Menurut
pembahsan dari Muhlisyah et al (2014) mitosis umumnya diikuti oleh
sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membran sel. Proses ini
menghasilkan dua sel anak yang identik, yang memiliki distribusi organel dan
komponen sel yang sama, serta bertujuan untuk mempertahankan pasangan
kromosom yang sama melalui pembelahan inti secara berturut-turut.
Bagian nukleolus akan mengalami pembentukan kembali. Bagian matrik
pada sitoplasma dan nukleous akan kembali dalam kondisi yang jernih.
Terbentuk selaput-selaput pemisah pada bagian -bagian bidang ekuator /
bidang pembelahan (sebagai proses sitokinesis) dan juga akan terbentuk dua
buah sel-sel anak yang baru. Mitosis kali ini, pada proses pembelahan sel
secara mitosis pada setiap sel-sel indukan yang memiliki sifat diploid (2n)
akan mengahasilkan dua buah bagian sel anakan yang masing-masing
bagiannya akan tetap mempunyai sifat diploid. Sifat-sifat tersebut, yang
dimiliki oleh sel-sel anakan akan memiliki sifat-sifat yang juga sama persis
dengan sel-sel indukannya.
40
DAFTAR PUSTAKA